#rabukelabu

[komunitaspuanberaksara]

Ternyata, kita adalah dua orang yang tidak mengerti seni komunikasi, dua orang yang saling mencintai yang sama-sama insecure terhadap diri kita masing-masing.

Saat itu kukira hanya aku yang insecure ternyata, kamu juga.

Tidak ada yang perlu disesali, tidak ada yang perlu dimulai kembali, kita hanya perlu belajar untuk saling mengerti, melengkapi, dan menerima pasangan kita nantinya di masa depan.

—@sitijubaedahputrimanguntur

#rabukelabu #puanberaksara #komunitasmenulis #kolaborasipuan #nulisbareng #writingchallenge #komunitas #puisi #berkaryabersama #writing

[arioagio]

Halaman 30.

[ 𝐿𝑖𝑠𝑎𝑛 ]

⠀

Ya, simpan saja perkataanmu, bilamana nantinya akan menyakiti hati sesama

⠀

Mungkin saja bisa untuk dimaafkan, tapi terkadang tidak bisa untuk dilupakan.

⠀

Apa yang sudah keluar dari mulut, tidak akan bisa ditarik kembali.

⠀

SOMETIMES WORDS CAN BE VERY HURTFUL.

⠀

.

.

.

.

⠀

>>> 𝑺𝒊𝒍𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒍𝒊𝒌𝒆, 𝒄𝒐𝒎𝒎𝒆𝒏𝒕 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒔𝒂𝒗𝒆 𝒑𝒐𝒔𝒕 𝒊𝒏𝒊 𝒃𝒊𝒍𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕.

⠀

>>> 𝑺𝒊𝒍𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒂𝒖 𝒔𝒉𝒂𝒓𝒆 𝒑𝒐𝒔𝒕 𝒊𝒏𝒊 𝒕𝒆𝒓𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒕𝒖𝒉𝒌𝒂𝒏, 𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒎𝒐𝒉𝒐𝒏 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒍𝒖𝒑𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒃𝒖𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒖𝒎𝒃𝒆𝒓𝒏𝒚𝒂.

⠀

>>> 𝑻𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒇𝒐𝒍𝒍𝒐𝒘 𝒂𝒌𝒖𝒏 @𝒂𝒓𝒊𝒐𝒂𝒈𝒊𝒐 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒖𝒍𝒊𝒔𝒂𝒏-𝒕𝒖𝒍𝒊𝒔𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒂𝒓𝒊𝒌 𝒍𝒂𝒊𝒏𝒏𝒚𝒂.

⠀

🙏 𝖲𝖾𝗆𝗈𝗀𝖺 𝗍𝗎𝗅𝗂𝗌𝖺𝗇 𝗂𝗇𝗂 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗆𝖾𝗆𝖻𝖺𝗇𝗍𝗎 𝗄𝖺𝗅𝗂𝖺𝗇.

⠀

.

.

.

.

⠀

𝚆𝚒𝚝𝚑 𝚝𝚘𝚗𝚜 𝚘𝚏 𝚕𝚘𝚟𝚎,

ᗩᖇIO ᗩ. ᘜIO

@arioarkagio

#typographyindonesia #typographyid #typogrammer #typographyposts #tipografi #postfullofwisdom #postinganbijak #newpost #selfreminder #rabubermanfaat #rabukelabu #nevergivingup #tonguehasnobones #lidahtakbertulang #lisan #ucapan #wordsarehurtful #ucapanadalahdoa #arioarkagio #penulispemula #calonpenulis #untukanakmuda #pemudapemudi

[evikdpriagung]

Mie mie apa yang g enak?

Ya “Miekirin kamu yang ga peduli ama aku”. Beeeuuuh rasanya mantap. 😌😌😌😌.

#Selfie #Portrait #RabuKelabu #Iphone #ShootOnIphone #Pancoran #Jakarta #Indonesia #Rabu #Wednesday #January #19th #2022

[komunitaspuanberaksara]

Rabu Kelabu

Aksara ini dirangkai oleh rindu yang pekat, semoga kau tak gagal menuntaskannya, agar tak ada sesak yang tercekat. Di rabu berikutnya, semoga kau tak bosan dengan kata-kata yang barangkali akan menyayat.

Untuk lelaki bermata kelabu.

Rabu ini namamu kueja lewat mimpi. Ketika tersadar aku melelapkan diri dalam repetisi. Berharap melupa, atau apa saja yang membuat aku tak mengingat.

Aku masih tetaplah hati yang luruh hanya dengan mendengar namamu. Kemana pun ia kusembunyikan, kenyataan itu tak bimbang mengikutiku yang selalu menolak.

Cinta sepertinya menjadi energi negatif saat ia tak berbalas. Bahkan saat aku menghindar, berlari dan membaca segala mantra, masih saja duka menyelemuti tubuhku yang menggigil karena tak pernah memilikimu.

Mungkin aku, jika saja dan seandainya memilikimu, maka tak pernah mencoret istana sebagai tempat bermukim yang abadi. Mungkin aku, jika saja dan seandainya dimilikimu, maka tak akan pernah menghapus rumah sebagai tempat paling nyaman untuk kembali.

Tapi kita tidak saling, dan keparatnya aku menjadi; yang tidak butuh istana juga rumah, sebab sejak kau meniadakan kisah kita, aku adalah petualang ke mana kau tak akan pernah datang.

—nonaabuabu

Di belahan bumi rindu, 13 September 2023

#rabukelabu #puanberaksara #komunitasmenulis #kolaborasipuan #nulisbareng #writingchallenge #writing #komunitas #puisi #berkaryabersama #aesthetic

[komunitaspuanberaksara]

Untuk mas yang katanya menawarkan rumah

Aku tidak mau rindu sendirian. Tapi sepertinya, kamu gemar sekali membuatku memaki waktu. Entah sengaja, entah itu kebiasaan barumu. Tertawa melihat aku yang marah-marah karena berhari-hari tak bertemu.

Sungguh rabu milikku seperti detik yang dirusak, tak mampu berputar meski berulang kali aku sesuaikan dengan jam. Lambat, membuat kepalaku kadang kehilangan logika.

Hei, aku akui aku kalah. Sekarang datanglah.

—nonaabuabu

#rabukelabu #puanberaksara #nonaabuabu

[taufiknoor]

#watercolor #wip #painting Demikianlah perjalanan #RabuKelabu 1-4. Terima kasih bagi yang sudah meluangkan perasaannya untuk baper bersama selama sebulan ini :) Jujur saja, awalnya saya biasa saja menulisnya, yang bikin saya baper justru baca komentar2nya. Ntah kenapa lihat orang baper saya jadi ikutan baper ._. . Dan sebagai penutup, saya ucapkan terima kasih banyak untuk teman saya yang sudah mau dilukis (Thank you ya Ci..) (pada pernah lihat dia kan ya?). Semoga suatu saat nanti ada model suka rela lain yang bersedia buat dilukis dan mau jadi bahan cerita :)) Dan buat abang2 yg naksir dia, maaf teman saya sudah (baru) ada yang punya hehe. Lalu pertanyaan satu juta dollarnya adalah, apakah ini true story? Noo. This is only a fiction*. Jadi ngga usah diambil hati yaa :) Yah. Anggap saja demikian biar tidak baper kelamaan. :) Dan apakah akan ada cerita lain? Mungkin. Mungkin di sini, atau mungkin di twitter (@nooraditama). Tapi sebenarnya ada juga cerita lain yang pernah saya tulis : #RamadhanBersamaHayati. Dan terakhir, mengapa ceritanya kok seperti cerita di film? Iya saya dulu suka nonton film. Namun saat tahu bahwa film yang saya lihat sama dengan apa yang saya alami, saya hanya terdiam. Dan akhirnya saya pun berhenti melihatnya, ketika saya menyadari bahwa kisah hidup saya lebih dalam dari itu semua. . . *Fiksi, dalam arti hanya sebagian kecil di awal saja yang benar2 percakapan saya dengan teman saya yang ini. Selebihnya? Hmm.. Semoga yg merasa tidak membacanya. ._. (di Malioboro Yogyakarta)

#watercolor #rabukelabu #painting #ramadhanbersamahayati #wip

[taufiknoor]

#RabuKelabu #3 C : Iya, rencananya aku nikah tahun depan. . . . [dunia tak pernah selambat ini rasanya. Bahkan aku jg tak yakin dg nafas yg kurasa. Pandanganku masih terkunci pada bahasa bibir yg baru diucapkannya. Tak kulihat ada langkah berjalan, dan tak kudengar jg waktu berputar. Semua kosong. Diam. Hanya rongga dada yg tiba2 dipaksa penuh sesak bak digelontor air begitu saja. Sementara aku yg tak bisa berkata2 hanya bisa terbayang pada masa2 kami dulu berdua. Saat kami biasa berbagi tentang mimpi2. Saat terbiasa menghabiskan waktu dg bercerita di ujung telpon hingga larut malam hari. Saat ucapan semangat selalu menjadi pesan pembuka setiap pagi. Dan di saat, di saat aku tak pernah menyangka bahwa semua akan berujung seperti ini.] . . . C : Biasanya kamu komen banyak. Kenapa diam aja? Kalau sekiranya udah, aku duluan ya. T : . . C : Hey.. T : Baguslah. C : Bagus? Kok bagus? T : Iya bagus. Akhirnya kamu nikah kan? C : Kok.. Kok kamu bilang gitu? Bukannya kamu tadi bilang kalo kamu benernya nyimpen rasa . . ? T : Rasa? Rasa apaan? Hehe bercanda doang itu mah. C : Bercanda? Maksudnya? T : Iyalah. Kamu kayak baru kenal aku aja :)). Masa ya aku suka sama kamu. Ge.er bgt sih. Kita kan udah temenan dari dulu. Klo emang suka sama kamu pasti aku udah bilang sejak dulu lah. Eh tp aku emang nyimpen rasa ke kamu. Rasa cinta, cinta pada teman. Kamu kan teman terbaik hehe. :) C : Oh.. gitu. ._. T : Lagian ya, aku jg malah seneng akhirnya kamu akan nikah sama sahabat baikku. Jadi aku tau kalau kamu nantinya bakal hidup sama orang baik, dg orang mapan yg akan bisa memenuhi semua kebutuhanmu. Karena aku kan ga mungkin jg bisa ngejagain kamu selamanya kan :) iya.. Ga akan bisa. ._. C : oh gitu ya. ._. Makasih ya. ._. Hmm. Kayaknya aku harus duluan. Aku mau siap2 balik Jakarta. T : Kapan? C : Besok jam 2. T : Hmm.. bentar . . . Aku titip ini buatmu. Buka pas udah di jalan besok ya. Jaga dirimu baik2 :) . . C : :') makasih banyak ya. Kamu emang temenku yg paling baik. T : :) . Mungkin ga ya kita kembali lagi ke waktu awal kita bersama? . . . Dan ini benar2 menjadi pertanyaan terakhir, pertanyaan yg hanya mampu terucap dalam hati, ketika bayangnya mulai hilang beranjak pergi.. (di Jogja International Hospital.)

#3 #rabukelabu