Tumgik
#dissabilitas
xiaopinpinmusic · 2 years
Photo
Tumblr media
Puji Tuhan dibulan dissabiltas ini diberikan kesempatan oleh @yamahamusikid untuk terlibat dalam acara yg luar biasa ini bersama para musician keren om @nyong_anggoman @nyonganggoman dan bang @riocolondam , terima kasih banyak buat kak @ochi_salat yang sudah merefrensikan aku ke om @teffy_mayne yg sudah percaya sm aku dan aku bisa mewakli blindmusician biarlah semua ini jadi berkat buat banyak orang 🙌🏻 #yamahamusikid #yamahamusic #pianist #worshipkeyboardist #blindmusician #dissabilitas (di Yamaha Musik Indonesia Distributor) https://www.instagram.com/p/CXpVuAKPuyh/?utm_medium=tumblr
0 notes
matafakta · 3 years
Text
Polres Magetan Gelar Vaksinasi 2.160 Dosis Untuk Umum dan Penyandang Disabilitas
Polres Magetan Gelar Vaksinasi 2.160 Dosis Untuk Umum dan Penyandang Disabilitas
BERITA MAGETAN – Polres Magetan kembali menggelar vaksinasi untuk percepatan Herd Immunity di wilayah Kabupaten Magetan. Kegiatan yang menggandeng tenaga kesehatan dari Dokes Polres Magetan, 2.160 dosis vaksin diberikan untuk Dissabilitas, Pelajar dan Umum dosis ke -2, termasuk lansia. Pernyataan tersebut diungkapkan Kapolres Magetan, AKBP Yakhob Silvana Delareksha saat mengunjungi pelaksanaan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
beritasumbarcom · 6 years
Text
Mendaftar Ke KPU Deri Asta – Zohirin Sayuti Diantar Ribuan Massa
BeritaSumbar.com -
Sawahlunto,BeritaSumbar.com,-Pilkada Serentak 2018 sudah memasuki tahap pendaftaran bakal calon Kepala daerah ke KPU Setempat. Untuk Sawahlunto juga sudah mulai didatangi para bakal calon yang akan bertarung memperebutkan kursi kepala daerah ini.
Pasangan bakal calon Wako/wawako Sawahlunto periode 2018-2023 Deri Asta-Zohirin Sayuti pada rabu 10/1 kemaren diarak ribuan masa pendukung mendaftar ke KPU setempat.
Tak ayal, acara yang digelar di Lapangan Segitiga itu, berubah menjadi penuh sesak, layaknya lautan manusia. Hal itu dibuktikan dengan melimpahnya massa yang hadir, hingga ke seputaran Gedung Pusat Kebudayaan (GPK).
Menurut Ketua Tim Pemenangan Paslon Deri – Zohirin, Adi Ikhtibar,  awalnya memprediksi hanya akan dihadiri oleh sekitar 2000 orang. Akan tetapi, yang terjadi sungguh diluar dugaan. Dari data yang masuk ke pihak panitia deklarasi tersebut, jumlah massa yang datang dari berbagai element masyarakat, yakni kader dan simpatisan partai pengusung serta pendukung yaitu PPP, PAN, NasDem, Perindo dan Hanura, relawan Deri – Zohirin, Sahabat Deri Asta serta sejumlah organisasi seperti komunitas Vespa, Komunitas Keseneian tradisional, serta komunitas penyandang dissabilitas, komunitas Batak dan Jawa itu, lebih dari 5000 orang.
Dalam sambutannya, Adi Ikhtibar mengaku bangga sekaligus terharu atas dukungan yang diberikan pada Paslon Walikota dan Wakil Walikota yang diusungnya.
Dari banyaknya massa yang hadir, Adi juga mengaku optimis bahwa Paslon Deri – Zohirin akan mampu mampu meraih suara terbanyak dan menjadi pemenang dalam kontes Pilkada 27 Juni mendatang.
Dihadapan sejumlah petinggi Parpol yang hadir, diantaranya Taslim dari DPW Partai Amanat Nasional serta sederet pengurus DPW NasDem, dan PPP, Adi Ikhtibar juga menyampaikan bahwa Paslon Deri – Zohirin merupakan pasangan yang paling serasi dan akan menjadi pemenang.
Usai sambutan tersebut, acara dilanjutkan dengan pembacaan surat dukungan serta penyerahan surat mandate dari masing-masing Parpol pengusung dan pendukung.
Dari partai PPP, dibacakan oleh Sekertaris DPC H. Jaswandi, PAN oleh Riswan Idris, NasDem dibacakan langsung oleh Ketua DPD Taufiq Syahrial (Tarjok) dan Perindo dibacakan oleh Ketua DPD H. Jhon Refelita, sedangkan dari Hanura dibacakan oleh Amin Pratikno.
Ekonomi Kerakyatan Jadi Program Prioritas Deri – Zohirin
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Paslon Deri – Zohirin memaparkan sejumlah programnya, yang akan dilakukan jika terpilih menjadi Walikota dan Wakil Walikota nantinya.
“Selain program pendidikan, kesehatan, dan pariwisata, kita akan memprioritaskan program ekonomi kerakyatan yang kami rasa ini sangat perlu dan mendesak untuk dilakukan, mengingat belakangan ini ekonomi masyarakat terlihat terus menurun,” sebut Zohirin.
Setelah perut berisi, kantong saku berisi, anak-anak bisa sekolah dan berwisata, lanjut Zohirin, baru kita berolahraga. Bagaimana mungkin kita berolahraga jika perut kita kosong?, bisa-bisa terkena penyakit.
“Untuk itu, kami akan menjadikan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) menjadi Balai Latihan Kerja (BLK) untuk memberikan pelatihan ketrampilan sehingga kedepan masyarakat kita akan mampu berwirausaha,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut dia, kita juga akan berusaha membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya sehingga roda perekonomian masyarakat akan dapat terus meningkat.
Berkas Pendaftaran Telah Lengkap dan Diterima KPU
Usai deklarasi melaksanakan deklarasi dan Isoma, acara terebut dilanjutkan dengan arak-arakan simpatisan menuju perbatasan kota di Kebon Jeruk, dilanjutkan ke wilayah Talawi dan berakhir di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Kedatangan rombongan ini disambut langsung oleh Ketua KPU Afdal Muhammad didampingi 4 komisioner lainnya.
Kepada insane Pers, usai menyerahkan berkas pendafatarannya itu, Deri Asta didampingi Parpol pendukung dan pengusungnya mengatakan bahwa berkas pendafataran inti telah lengkap dan diterima oleh KPU.
“Namun demikian, masih ada yang harus dilakukan lagi, yaitu cek kesehatan di RSU yang telah ditunjuk KPU, yaitu di kota Padang.(sumber,wartaandalas.com)
Baca berita selengkapnya di sini.. from Berita Sumbar via BeritaSumbar.com
0 notes
Text
DPRD Jatim Cek Kesiapan Angkutan Mudik Stasiun KA-koranmemo.com
New Post has been published on http://koranmemo.com/dprd-jatim-cek-kesiapan-angkutan-mudik-stasiun-ka/
DPRD Jatim Cek Kesiapan Angkutan Mudik Stasiun KA
Kediri, Koranmemo.com – Jelang musim mudik lebaran, rombongan komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur melakukan pengecekan di Stasiun KA (Kereta Api) Kediri, Jumat (16/6). Stasiun kelas A tersebut dalam kondisi bagus dan siap menyambut arus mudik lebaran.
Rombongan tiba di Stasiun Kereta Api (KA) sekitar pukul 10.00 Wib langsung melakukan pengecekan. Diantaranya, tempat layanan tiket, ruang tunggu, loket, hingga ruang khusus untuk dissabilitas dan ibu menyusui.
Edi Paripurna Ketua Komisi D mengatakan, pelayanan dan persediaan dari KA terlihat sangat layak. “Dari apa yang kami lihat semua tampak sangat bagus. Jadi sangat layak mulai dari fasilitasnya hingga ketersediaan gerbongnya sangat bagus,” ujarnya
Dikatakan, pihaknya telah mendapat keterangan dari pihak KA dan semua dinyatakan dalam keadaan tidak ada masalah. “Dari tiketnya sudah tidak ada masalah. Tadi dari keterangan pihak kereta api sudah tidak ada masalah untuk persiapan mudik lebaran,” imbuhnya.
Sementara Humas Daop 7 Madiun Supriyanto mengatakan pihaknya sudah sangat siap. Sedangkan tiket masih cukup untuk perjalanan dari timur ke barat.
Reporter: Zayyin Multazam
Editor: Achmad Saichu
0 notes
ndahcahyani · 7 years
Text
Loneliness, Depression, and Suicidal Thoughts
Tumblr media
Hello, world. Long time no see.
Akhirnya gue bisa kembali menumpahkan kata – kata gue dalam bentuk seperti ini. Butuh waktu dan proses lama buat gue kembali ke diri gue sebenernya, ke jalan yang seharusnya kayak gini. Proses yang panjang, berat dan menyiksa. Tapi akhirnya sedikit demi sedikit gue bisa pulih.
Mungkin udah banyak tulisan tentang ini. Dari para ahli, psikolog, blogger kenamaan, atau bahkan penulis – penulis yang mengembangkan karyanya demi berbagai kepentingan.
Gue nggak termasuk salah satu diantaranya.
  Do you ever think about comitting suicide?
Yes, I was.
 Gue menulis di sini bukan sebagai orang yang sok pinter. Tapi sebagai korban.
Silahkan melontarkan caci maki ketika lu semua baca ini. I don’t care, indeed. Gue cuma berharap tulisan gue ini bisa menjadi sebuah bahan bacaan ringan bagi para korban yang secara nggak sengaja menemukan catatan gue ini, entah saat dia sudah sembuh dari “penyakit”nya ataupun yang masih sempat terkoneksi dengan dunia maya sesaat sebelum benar – benar memutuskan pergi dari dunia nyata selamanya.
 Nggak ada yang bisa disalahkan ketika seseorang itu depresi. Karena depresi itu nggak ubahnya kayak penyakit kanker. Pelan, tapi pasti, kalau nggak diobati maka mutlak akan membunuh penderitanya. Silahkan berbicara tentang kurangnya iman, nggak adanya rasa bersyukur, atau banyak hal yang lain. Itu sama aja kayak kalian men-judge penderita kanker karena seringnya dia mengkonsumsi soda, minuman berenergi atau makan junk food. Intinya, nggak membantu. Sudah terlanjur. Kami sudah mengidap “penyakit” itu. Semua nasehat suci yang kalian lontarkan kepada penderita depresi justru akan memperparah keadaan kami.
Lalu, apakah yang bisa dilakukan?
Well, let’s read my story. Not a good one, but I hope I can inspire you.
  Kisah gue berawal dari kepindahan gue ke tempat kerja baru. Gue dengan tiba – tiba harus meninggalkan sebuah kenyamanan menuju sebuah tempat yang gue namai “neraka kecil”, demi kelangsungan keutuhan recehan di dompet gue. Tentang kenapa tempat ini gue namai “neraka kecil”, akan gue ceritakan selanjutnya.
Banyak hal yang harus gue tinggalkan. Silahkan baca tulisan – tulisan gue sebelumnya untuk sekedar tahu beberapa hal yang membuat gue nyaman di tempat kerja gue sebelumnya. Tapi bukan cuma itu aja. Gue harus menghadapi sebuah duka yang dalam, yang belum pernah gue rasakan sebelumnya, bahkan nggak pernah terpikirkan di kepala gue sama sekali.
Ayah gue dipanggil Tuhan.
Sebuah pukulan berat bagi keluarga, terutama gue sebagai orang terdekat dengan ayah. Gue belum mau menjabarkan kenangan – kenangan yang kekal memenuhi otak gue tentang ayah. Nanti ada saatnya gue nulis tentang itu lagi.
Yang jelas, dua bulan kemarin, gue ada di keadaan yang belum pernah gue rasakan sebelumnya seumur hidup gue. Bahkan depresi yang pernah gue rasakan beberapa tahun lalu, nggak ada apa – apanya.
 I was totally broken and drown into the dark time.
 Merasa sendirian dan nggak punya siapa – siapa lagi karena selama beberapa tahun terakhir, di tengah keadaan keluarga yang berantakan, cuma ayah yang selalu stay buat ngedukung gue. Di saat gue butuh banget sandaran karena masalah di “neraka kecil” yang bertubi - tubi, ayah pergi.
 Mungkin di pikiran kalian semua terlintas kata – kata:
“Penderitaan lu itu nggak ada apa – apanya dibandingkan sama penderitaan gue.”
Well, mendingan singkirkan dulu perbandingan di logika kalian dan baca cerita gue selanjutnya.
 Sepeninggal ayah, keluarga gue makin berantakan. Ibu gue terlalu terpuruk. Adek gue satu – satunya pun nggak bisa terlalu diandalkan. Atau lebih tepatnya, gue yang berusaha menggantikan posisi ayah dan memikul segalanya sendirian.
 Jujur, di saat itu gue benar – benar berpikir buat nyusulin ayah. Gue berpikir untuk ikut pergi juga dari dunia.
“Buat apa lagi gue hidup di dunia tanpa orang yang paling gue sayang? Gue cuma akan terbebani dengan semuanya.”
Tuhan hampir aja mengabulkan keinginan gue. Badan gue makin lemah karena gue malas makan sementara pekerjaan membabi buta. Sohib – sohib gue menyerah menasehati gue dan memilih diam. And the man who accompany me for several time dissapeared because of unreasonable purpose.
I felt so lonely everywhere.
Gue pun sering membahayakan nyawa gue sendiri, terutama di jalanan. Kok gue bisa selamat? Karena waktu gue emang belum habis. Itu aja jawabannya.
 Gue menjadi pribadi yang berbeda. Gue pada dasarnya adalah seorang ambivert. Kesedihan ini membuat sisi ekstrovert dan introvert gue nggak stabil. Hasilnya, bisa ditebak. Hidup gue chaos.
Gue menatap dunia sebagai sesuatu yang mengerikan. Gue memilih nggak banyak bicara tentang masalah pribadi gue tapi masih berbaur dan bersikap wajar di depans emua orang. Krisis kepercayaan memaksa gue memendam semuanya sendirian. Dan hampir setiap malam gue nangis sejadi - jadinya. Semakin hari, gue sadar kalau gue udah berubah menjadi diri yang lain. Tapi orang – orang baru di sekitar gue bahkan nggak menyadari ada yang aneh dan berubah di diri gue, sama sekali. Lingkungan egois ini membuat kondisi gue memburuk.
Keadaan ekonomi gue juga berubah drastis. Gue sekarang tinggal di rumah kontrakan kecil yang murah, karena harus membayar hutang – hutang keluarga yang masih banyak. Juga harus jalan kaki kemana – mana, termasuk ke kantor, setiap hari gara – gara belum punya duit buat beli motor dan berhemat dengan membatasi biaya angkutan umum. Sungguh berbeda dengan keadaan beberapa bulan yang lalu.
Bukan karena gue nggak pernah hidup susah. Gue cuma lupa gimana hidup susah.
Kenapa lupa? Karena udah lama gue nggak merasa serba terbatas kayak gini. Jujur, kehidupan gue beberapa tahun terakhir memang membaik. Tapi sekarang, seakan – akan gue kembali ke masa – masa susah itu. Mungkin begitulah kehidupan.
Pas hujan turun deras dan kamar gue bocor, tiba – tiba gue ingat tahun lalu, di suatu malam, menggumam di kamar gue yang sebelumnya: “Bersyukurnya aku, masih bisa tidur nyaman di kamar yang hangat dan nggak bocor.” Sekarang kata – kata itu rasanya ironi kalau diingat kembali. Keadaan sekarang mengharuskan gue untuk bergulat dengan segala keterbatasan, di tengah – tengah himpitan dan tekanan mental, bahkan tanpa bisa bersandar ke siapa - siapa. Mungkin begitulah kehidupan.
Ada yang berkali – kali bilang ke gue:
“Bersyukurlah hidupmu masih seperti itu. Masih banyak yang lebih susah di luar sana.”
Ketahuilah, berbicara seperti ini ke orang yang sudah ingin mengakhiri hidupnya, seperti orang waras yang berbicara mati – matian ke orang yang hilang akal. Kalian bisa ikutan gila cuma gara – gara ngomong nasehat – nasehat suci sama orang depresi.
Bukan gue nggak bersyukur. Gue tau apa yang mesti gue syukuri. Instagram gue penuh dengan gambaran anak – anak korban perang, orang – orang tua yang masih berusaha kerja walaupun harusnya udah istirahat bareng keluarga mereka, bahkan para penderita dissabilitas yang masih bersemangat untuk hidup. Tapi untuk keluar dari segala masalah yang membelit gue, bersyukur aja nggak cukup. Gue saat itu berpikir: GUE BUTUH PERTOLONGAN.
Gue akhirnya sampai di titik meragukan Tuhan.
“Why me?”
“Why should I live?”
Kenapa harus gue yang ada di jalan ini? Kenapa bukan orang lain? Kenapa semua kejadian harus mendadak dan berturut – turut seperti ini? Apa Tuhan memang nggak pernah sayang samaa gue?
Hati gue terus teriak. Sementara logika gue meledak, menghubungkan segala kejadian dan berharap gue bisa menjawab pertanyaan – pertanyaan gue itu. Gue ada di titik dimana gue melakukan ibadah tanpa arti. Cuma untuk formalitas.
“Buat apa gue punya harapan kalau Tuhan sudah punya recana sendiri dan bisa menghancurkan rencana gue kapan aja?”
Well, expectation will just kill yourself, indeed.
Lalu tanpa ekspektasi, apa sebenernya tujuan hidup gue?
Gue menjalani hari – hari seperti sosok zombie. Hidup tapi kayak orang mati.
  Sampai akhirnya gue tiba di suatu event di kantor, yang menuntut gue terlibat sama beberapa orang baru. Secara tidak sengaja, gue, untuk pertama kalinya di tempat baru ini, mendengar curhatan seorang senior. Penuturannya begitu pelan tapi entah kenapa gue menangkap duka yang sangat dalam di kepingan cerita – cerita itu. Perlakuan orang – orang di “neraka kecil” ini. Sesaat gue terdiam, entah kenapa gue bisa merasakan detak jantung dan desiran darah gue sendiri.
Dan keesokan malamnya, secara nggak sengaja juga, gue menatap langit dan melihat bulan sedang bulat separoh ditutupi mendung tipis. Entah kenapa, gue merasakan detak jantung lagi.
 Ya, gue dulu sering menatap bulan, di tempat tinggal gue yang dulu. Dan ternyata gue baru sadar kalau bulan itu masih sama.
Universe still stays for me.
Gue seperti terbangun. Di bulan itu gue seperti melihat ayah yang bersedih, melihat keadaan gue yang nggak sesuai dengan nasehat yang beliau tinggalkan buat gue. Dan gue merasa bodoh. Bodoh karena gue tenggelam terlalu jauh ke dalam kekosongan hati gue sendiri dan melupakan hal – hal penting. Tiba – tiba juga gue ingat kalau ada sohib – sohib gue yang kemarin – kemarin butuh bantuan tapi gue bahkan nggak membantunya sepenuh hati, hanya gara – gara gue merasa mereka menjauh di saat gue butuh ditemani. Hanya karena gue merasa jalanan hidup gue yang berantakan udah nggak bisa dilalui lagi.
And finally, I am healing myself.
Seperti kisah fiksi memang. Tapi Tuhan adalah Maha Pembolak – Balik Hati. Gue salah satu buktinya. Tanpa ada apa – apa, hanya dengan melihat bulan yang setengahnya ditutup mendung, gue jadi sadar kalau gue masih ada di langit yang sama dengan kemaren, minggu lalu, bahkan tahun lalu.
Gue kembali. Gue mencoba bernegosiasi sama Tuhan. Gue sadar tentang panggilan hati yang sering dijelaskan sama ayah dulu. Gue mencoba nggak menerapkan hukum Aksi Reaksi Newton di kehidupan gue dan membiarkan semesta yang melakukannya. Orang – orang di “neraka kecil” ini berusaha menghancurkan gue tapi gue nggak seharusnya memberi perlawanan karena itu berarti gue akan menjadi sama dengan mereka. Dan gue pun kembali menjalani apa yang gue jalani sebelum chaos yang terjadi. Gue mulai beribadah di tempat ibadah, menyapa dan mendekati beberapa anak kecil di sana. Hati nurani gue mulai tergerak. Gue masih bisa melakukan sesuatu, setidaknya untuk membuat masa depan mereka lebih baik, sedikit.
  Buat kalian yang mungkin sedang berpikiran untuk mengakhiri hidup, gue nggak akan mencegah atau menyuruh kalian untuk berpikir ulang. Gue cuma mau kalian baca beberapa hal ini.
 Pertama, hidup kalian nggak berguna? Mungkin benar. Tapi mungkin juga salahnya. Gue dulu berpikir kalau di sekeliling gue pasti ada yang butuh bantuan. I was searching for everyone who need help. And I did it. Gue dulu menemukan beberapa orang yang butuh bantuan gue. Dan dengan membantu mereka, gue merasa ada nafas tambahan di hidup gue. Mungkin ketika gue depresi, pemikiran semacam ini tertutupi oleh rasa sedih.
Dan untuk kalian, sekarang tersenyumlah sedikit. Percayalah, orang – orang yang butuh bantuan kita masih ada. Entah itu sohib, teman biasa atau bahkan strangers, atau mungkin makhluk – makhluk lain di sekitar kita, pasti ada.
Nah daripada kalian mencoba untuk mengilang dari dunia, alihkan usaha kalian untuk menemukan makhluk – makhluk itu. Apakah maksudnya hanya untuk membuat hidup kita berguna, atau malah merenungi kesengsaraan mereka sehingga kita lebih bersyukur? Mungkin benar, tapi gue bukan orang suci yang bisa ngomong itu ke kalian. Gue menyarankan ini karena definisi dasar kemanusiaan adalah makhluk sosial. Jangan pernah berpikir tentang PERBANDINGAN. Bukan mereka atau kita yang lebih susah. Cukup memberikan bantuan saja. Dari satu orang ke orang lain, satu tempat ke tempat lain, satu hal ke hal lain, lalu tinggalkan. Percaya sama gue, perbuatan kalian itu memang meringankan mereka, namun justru lebih berdampak pada diri kalian sendiri. I prove it.
Dan yang harus kalian semua ingat, Tuhan akan mengambil nyawa kalian di saat yang tepat. Pun itu kalian berusaha bunuh diri sekarang, kalau memang belum waktunya kalian untuk menghembuskan nafas terakhir, kalian akan tetap hidup. Malah, diri kalian yang akan menderita kesakitan. Jangan pernah berharap nyawa kalian bisa ditukar dengan orang lain. Masing – masing dari makhluk Tuhan punya periode hidup yang berbeda.
 Kedua, mungkin bagi para ekstrovert akan butuh teman berbagi dan bagi si introvert justru butuh ruang sendiri. Dan gue merasakan dua – duanya. Sadarlah bahwa nggak selamanya sahabat itu ada buat kalian karena mereka juga manusia yang punya masalah. Dan nggak selamanya kesendirian itu bisa jadi sahabat yang baik. Coba ingat pada satu hal: SEMESTA.
Pada dasarnya manusia itu nggak pernah sendiri. Ada semesta.
Universe will conspire you and lead you to the right path.
Itu bukan kata – kata Paolo Coelho atau ahli filsafat laen. Itu kata – kata yang gue rangkai sendiri. Intinya adalah, bersahabatlah dengan semesta. Nggak perlu dengan cara travelling atau naek gunung yang memakan biaya dan waktu, cukup dengan jalan santai menikmati udara pagi di jalanan yang sepi sehabis subuh, melihat gerak – gerik semesta yang belum tersentuh kesibukan manusia. Atau justru menikmati pemandangan heningnya malam, duduk berdua dengan bulan dan bintang – bintang, menjelang subuh, merasakan angin. Ini bukan mencerminkan kesendirian. Justru kalian sedang tidak sendiri. Manusia sesungguhnya masih ada di semesta yang sama, meskipun waktu sudah membuat manusia tumbuh dan MERASA BERUBAH. Semesta nggak akan pernah mengkhianati manusia. Mereka selalu ada walaupun diabaikan. Universe can support you getting what you want, if only it is really the best choice for you. Nggak ada sesuatu pun yang kebetulan. Itu adalah pepatah kuno yang gue benci tapi juga gue akui kebenarannya. Bukan begitu? Para introvert, keluarlah dari tempurung kalian dan para ekstrovert, jangan berjalan terlalu tegak dan terlalu jauh.
 Ketiga, libatkan Tuhan. Apa maksudnya? Bukankah justru orang depresi seringnya justru krisis kepercayaan?
Memang. Gue nggak akan memaksa kalian untuk menjadi orang normal yang energi ketuhanannya tinggi. Gue cuma bersaran untuk melibatkan Tuhan. LAKUIN dengan niat yang baik, terus LUPAIN. Coba terapkan itu kalau kalian berusaha meraih atau melakukan sesuatu, mungkin mencoba untuk yang terakhir kali. Lakukan tanpa ekspektasi. Walaupun sulit, begitu kalian bisa menghandle diri sendiri seperti itu, kalian hebat. Dan Tuhan nggak akan tinggal diam melihat usaha orang – orang hebat. Biarkan tangan Tuhan yang mengarahkan kalian, entah terus ada di jalan yang sekarang atau membukakan jalan lain.
 Keempat, lebarkan sudut pandang. Bukan hanya untuk melihat diri sendiri, tapi juga untuk melihat orang lain. Tempatkan sementara diri kalian di diri orang lain, diri orang – orang di sekitar orang lain itu, dan diri orang – orang di sekitar diri kalian. Bahkan jika memungkinkan, lihatlah semua sisi yang dilihat oleh semua orang di dunia. Tapi ingat, hanya sementara. Lalu apa tujuannya? Hanya membuka sudut pandang. Coba lihat efek dari melihat sesuatu dari beberapa sudut pandang.
 Keenam dan yang paling sederhana dipakai buat self-healing: CARI TEMPAT SAMPAH.
Menurut gue, orang depresi nggak butuh orang – orang terdekat untuk ngobatin. Kita justru butuh orang – orang terdekat sebagai tempat sampah. Ya, carilah makhluk, apapun itu dan dimanapun, mintalah mereka sebagai tempat sampah kalian. Pasti, pasti kalian menemukan itu. Jangan terlalu jauh, carilah di sekitar. Mungkin di dunia maya, yang jaraknya tak terhingga namun terasa selalu dekat di tangan, atau justru di sebelah rumah yang hanya beberapa meter jauhnya.
Atau kalau kalian mau, tuliskan saja segala jenis kebuntuan kalian dan kirim ke email gue. Sebisa mungkin gue akan menjawabnya dengan hal – hal yang sanggup gue sarankan.
  “Berbanggalah ketika kamu bisa membantu seseorang. Itu tandanya kamu adalah yang dipilih Tuhan sebagai jawaban dari doa – doa orang itu.”
  Sekian dulu cerita dari gue. Sekali lagi gue bukan orang suci yang menggurui. Gue adalah korban. Gue juga merasakan apa yang kalian rasakan. Gue nggak berniat mengungkap aib diri gue sendiri karena gue rasa ini bukan aib.
Gue nggak punya ability untuk menyembuhkan diri sendiri. Gue sembuh karena dukungan semesta. Dan yang pasti atas campur tangan Tuhan.
Dan gue pun yakin, kalian lambat laun akan mengerti bahwa setiap makhluk akan mati di saat yang tepat. Karena pada dasarnya, menurut gue, manusia hanya memilih jalan untuk mati. Seberat apapun masalah kalian, pilihlah jalan untuk mati yang lebih baik daripada yang ada di otak kalian sekarang, demi kelangsungan kekekalan kalian nantinya.
Ijinkan gue dan tulisan gue menjadi pertimbangan kalian untuk mengambil kesempatan kedua.
    See u. And stay alive.
0 notes
xiaopinpinmusic · 3 years
Photo
Tumblr media
Yuk konco pinpin join acara ini dan semoga bisa membuka wawasan kita dan jadi berkat buat semua ❤️ • • #Repost @pijartv with @get_repost ・・・ Terkait disabilitas, para murid bertanya kepada Yesus: ”Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” (Yoh. 9:2). Pertanyaan ini mengungkapkan pandangan umum manusia dari sepanjang zaman terhadap disabilitas. Jawaban Yesus lebih membingungkan lagi untuk dipahami. Kalau disabilitas itu memang anugerah, mengapa tidak ada yang sukarela memilih mengalaminya? Yuk kita bahas lebih lanjut bersama Kak @xiaopinpinmusic , @rendychndrdnt , @peterskriss dan @raguellewi hanya di FB LIVE dalam program berdonasi Selasa Berbagi. Hari: Selasa, 1 Desember 2020 Pukul: 17.15 WIB FB LIVE PIJAR TV Yukk berdiskusi sambil memberi! Sampai bertemu di Selasa sore yaa… Salam Terang Bagi Indonesia! #pijartv #selasaberbagi #jagaterangmu #terangbagiindonesia #pijartvproduction #dissability #dissabilitas #blindman #blindmusician #pianist https://www.instagram.com/p/CINR6vRhvvh/?igshid=yv9t55c83n1g
0 notes
xiaopinpinmusic · 4 years
Video
Happy Sunday semua dan tetap semangat dalam Tuhan, lagu ini sengaja dibikin edm supaya koko @warrenhopenoahwijaya tetap semangat belajar terus 🙌🏻🤗 • • #Repost @warrenhopenoahwijaya with @make_repost ・・・ Yanke doodle do rasa edm zaman now Collab with my uncle @xiaopinpinmusic #boy #hope #music #piano #keyboardist #dissabilitas #dissability #keepspirit #motovasi #inspiring #inspire #dirumahaja #stayhome #stayathome #stayhealthy https://www.instagram.com/p/CAR2o7xhfN0/?igshid=1l5wq1s8n0owp
0 notes
Text
Kembali Polres Magetan Gelar Vaksinasi 2.160 Dosis Untuk Umum dan Penyandang Disabilitas
Kembali Polres Magetan Gelar Vaksinasi 2.160 Dosis Untuk Umum dan Penyandang Disabilitas
MAGETAN – Kembali Polres Magetan menggelar vaksinasi untuk percepatan Herd Immunity di wilayah Kabupaten Magetan.  Dengan menggandeng tenaga kesehatan dari Dokes Polres Magetan, 2.160 dosis vaksin diberikan untuk Dissabilitas, Pelajar dan umum dosis ke -2 termasuk lansia.  Hal tersebut seperti diungkapkan oleh Kapolres Magetan AKBP Yakhob Silvana Delareksha, S.I.K, M.Si saat mengunjungi…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Text
Kembali Polres Magetan Gelar Vaksinasi 2.160 Dosis Untuk Umum dan Penyandang Disabilitas
Kembali Polres Magetan Gelar Vaksinasi 2.160 Dosis Untuk Umum dan Penyandang Disabilitas
MAGETAN – Kembali Polres Magetan menggelar vaksinasi untuk percepatan Herd Immunity di wilayah Kabupaten Magetan.  Dengan menggandeng tenaga kesehatan dari Dokes Polres Magetan, 2.160 dosis vaksin diberikan untuk Dissabilitas, Pelajar dan umum dosis ke -2 termasuk lansia.  Hal tersebut seperti diungkapkan oleh Kapolres Magetan AKBP Yakhob Silvana Delareksha, S.I.K, M.Si saat mengunjungi…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes