Tumgik
#JayaSabha
baliportalnews · 2 years
Text
Universitas Dwijendra Diharapkan Menjadi Penjaga dan Pelestari Budaya Bali
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Dwijendra University yang berada dalam naungan Yayasan Dwijendra diharapkan menjadi salah satu pilar penjaga dan pelestari budaya Bali. Demikian disampaikan oleh Putri Koster saat menerima audiensi Rektor Dwijendra, Gede Sedana pada Selasa (16/8/2022) di kediaman Jaya Sabha. "Nilai-nilai budaya, seperti kesenian, aksara Bali harus semakin dikembangkan baik di tingkat banjar, desa termasuk perguruan tinggi sehingga ikon Bali yang berbasis pada budaya akan semakin kokoh selain memberikan peluang untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal," imbuhnya. Sementara itu, Gede Sedana yang didampingi oleh Wakil Rektor II, Drs. I Made Sila, M.Pd. menyambut baik arahan dari Putri Koster karena sangat sesuai dengan visi dan misi Yayasan Dwijendra yang berkenaan dengan agama Hindu, budaya dan kesusatraannya. "Audiensi yang dilakukan tersebut merupakan rangkaian dari rencana penyelenggaraan Seminar yang bertemakan Peranan Generasi Muda dalam Pembangunan Budaya Bali dengan narasumber Putri Koster, yaitu pada 25 Agustus 2022 bertempat pada Aula Sadu Gocara Yayasan Dwijendra. Tema yang diangkat dalam seminar bertujuan untuk membangkitkan dan memperkuat motivasi generasi muda yang dikenal dengan generasi milenial terhadap pembangunan budaya Bali," ungkap Sedana yang juga didampingi oleh Dayu Novita Y. Dewi dan Intan Maulina. Seminar nanti akan dihadiri oleh siswa, mahasiswa, guru, dosen, pimpinan Yayasan Dwijendra dan PKK di lingkungan Kota Denpasar. Pada kesempatan tersebut, Putri Koster juga memberikan apresiasi kepada Dwijendra University yang senantiasa mendukung berbagai program pemerintah Provinsi Bali seperti yang tertuang pada Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2018 tentang Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, dan  Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali. Bahkan beliau berharap ke depan Bahasa Bali akan menjadi Bahasa yang semakin popular untuk digemari tidak hanya oleh orang Bali tapi juga mereka yang berasal dari luar Bali dan bahkan dari luar negeri. Penguasaan Bahasa asing memang diperlukan namun secara paralel kemampuan berbahasa Bali juga harus semakin ditingkatkan secara masif, dimana Dwijendra University agar dapat kondisi ini sebagai peluang untuk berkontribusi. Gede Sedana sangat mengamini harapan Putri Koster dan selalu mengajak sivitas akademika Dwijendra University untuk berperan dalam implementasi program pemerintah Provinsi Bali, karena merupakan bagian dari pengejawantahan terhadap catur guru, di antaranya adalah guru wisesa (pemerintah). "Terlebih lagi, visi universitas sangat sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Bali, yaitu Nangun Sat Kertih Loka Bali," tegasnya. (aar/bpn) Read the full article
0 notes
lintasbatasindonesia · 9 months
Text
Kunjungan Pertama Kapolda Bali kepada Gubernur Bali
Bali-Kapolda Bali Irjen Pol Ida Bagus Kd Putra Narendra, S.I.K., M.Si. kunjungi Gubernur Bali Ir. I Wayan Koster, M.M di Gedung Jayasabha, Denpasar. Jumat (21-7-2023) Kapolda Bali berkunjung ke Gedung Jayasabha dalam: rangka silahturahmi pertama dengan Gubernur Bali didampingi Wakapolda Bali Brigjen Pol. I Gusti Kade Budhi Harryarsana, S.I.K., S.H., M.Hum dan Pejabat Utama Polda Bali Kapolda…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
baliwakenews · 1 year
Text
Belum Terpatahkan, Badung Juara Umum Porprov Bali 9 Kali Beruntun
Belum Terpatahkan, Badung Juara Umum Porprov Bali 9 Kali Beruntun
Denpasar, Baliwakenews.com Porprov Bali XV/2022 resmi ditutup pada Minggu (27/11) malam di Jayasabha, Denpasar. Dalam penutupan itu, Badung dinobatkan menjadi juara umum sekaligus memastikan juara beruntun sembilan kali Porprov. Selain Badung, Kabupaten Buleleng dinobatkan sebagai kontingen favorit. Selain itu, Buleleng juga menjadi juara umum tiga di bawah Kota Denpasar yang menjadi juara umum…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
lesgobipu · 2 years
Text
10. Kerajaan Kediri
Informasi Kerajaan
Corak: Hindu Syiwa Berdiri: abad ke-11 Letak: Daha, Jawa Timur (sekarang Kediri)
Kerajaan Kediri adalah pemisahan Kerajaan Medang di bawah pemerintahan Airlangga.
Bukti Kerajaan
Prasasti Pamwatan
Prasasti Pamwatan dikeluarkan oleh Airlangga, menceritakan tentang kota Daha yang berarti ‘kota api’.
Prasasti Turun Hyang 
Prasasti Turun Hyang adalah prasasti yang menceritakan perang saudara antara Kediri dan Jenggala. Prasasti ini dikeluarkan oleh Kerajaan Jenggala sebagai apresiasi untuk warga Turun Hyang yang membantu Jenggala.
Prasasti Ngantang
Diturunkan sebagai prasasti saingan pada Turun Hyang. Berisi tentang apresiasi Kediri kepada warga Ngantang yang membantu Kediri saat melawan Jenggala. Dalam prasasti ini ada slogan yaitu ‘Panjalu Jayati’ yang berarti ‘Panjalu (Kediri) menang’. Di bawah kepemimpinan Jayabaya, Kediri berhasil menang melawan Jenggala dan mempersatukan Jenggala dengan Kediri.
Prasasti Sirah Keting
Prasasti Sirah Keting menceritakan tentang Jayaswara memberikan hak istimewa (seperti tanah) kepada rakyatnya yang bernama Marjaya karena telah berbakti pada Jayaswara.
Kakawin Bharatayuda
Ditulis Mpu Sedah dan Mpu Panuluh, ditulis pada masa pemerintahan Jayabaya. Ceritanya tentang peperangan dengan tokoh Prabu Salya dan permaisurinya, Dewi Setyawati. 
Additional info: Ketika ingin menggambarkan kecantikan Dewi Setyawati, Mpu Sedah membutuhkan referensi. Maka diberikanlah putri Jayabaya, tetapi Mpu Sedah berbuat kurang ajar sehingga ia dihukum dan Kakawin Bharatayuda dilanjutkan oleh Mpu Panuluh sendirian.
Babad Tanah Jawi
Serat Jayabaya
Jayabaya berguru ke ulama bernama Maulana Ngali Samsujen. Ia lalu mendapatkan gambaran tentang Pulau Jawa dari zaman Aji Saka hingga datangnya hari kiamat (kemudian dikenal dengan Ramalan Jayabaya)
Negarakertagama
Menceritakan tentang Majapahit di zaman Hayam Wuruk. Juga kemudian menceritakan tentang perselisihan di Kediri pada zaman Kertajaya.
Pararton
Menceritakan kerajaan Singasari (Ken Arok), juga perselisihan antara Ken Arok dengan Kertajaya yang kemudian memicu perang.
Struktur Kerajaan
Samarawijaya, raja pertama Kediri.
Jayaswara.
Jayabaya, raja terbesar Kediri.
Kertajaya.
Jayasabha (dalam masa penaklukan Singasari)
Sastrajaya.
Jayakatwang.
Peristiwa Penting
Kebijakan Jayabaya
Menyatukan Janggala sebagai bagian dari Kediri.
Membentuk angkatan laut untuk mendukung sektor maritim.
Perekonomian di bidang maritim dan agraris meningkat.
Keruntuhan Kediri (Perang Ganter)
Perang Ganter adalah perang antara Kertajaya (Kediri) melawan Brahmana dan Ken Arok (Singasari). Berlokasi di Ganter (sekarang Malang).
Penyebab dari Perang Ganter adalah keinginan Kertajaya untuk disembah seperti Tuhan. Brahmana langsung menentang ide Kertajaya dan mencari cara untuk menghentikan Kertajaya.
Brahmana akhirnya meminta tolong pada Ken Arok dari Singasari.
Ken Arok akhirnya menang melawan Kertajaya dan menjadikan Kediri sebagai kerajaan di bawah Singasari.
Pemberontakan Jayakatwang
Setelah Ken Arok mengalahkan Kertajaya dan menjadikan Kediri di bawah kekuasaan Singasari, Ken Arok mengangkat Jayasabha (anak Kertajaya) menjadi bupati Kediri. Setelah Jayasabha, Sastrajaya diangkat sebagai bupati. Setelah Sastrajaya, Jayakatwang diangkat sebagai bupati.
Namun, karena Jayakatwang memiliki dendam terhadap perbuatan Ken Arok, Jayakatwang memberontak, ia pun membunuh Kertanegara yang saat itu menjadi pemimpin Singasari. Jayakatwang kemudian membangun lagi Kerajaan Kediri, tetapi hanya bertahan satu tahun karena serangan Pasukan Mongol dan Pasukan Raden Wijaya (menantu Kertanegara).
0 notes
karangasemnow · 4 years
Photo
Tumblr media
GUBERNUR BALI KEBOBOLAN, 20 LEBIH PEGAWAI DI RUMAHNYA POSITIF COVID-19 Di tengah galaknya Gubenur Bali Wayan Koster menerapkan aturan untuk mendisiplinkan masyarakat, justru ia sendiri yang kebobolan. Buktinya, lebih dari 20 pegawainya yang bertugas di lingkungan rumahnya, tepatnya di rumah jabatan gubernur, Jayasabha, Jalan Surapati, Denpasar positif terjangkit Covid-19. Hal ini diungkapkan langsung oleh Koster dalam acara digitalisasi pembayaran kawasan wisata dan soft launching website pasar se-Bali di Bedugul, Tabanan pada Kamis (24/9). "Saya terus bekerja keras untuk mendorong masyarakat agar tertib dan disiplin menjalani protokol kesehatan. Menggunakan masker, jaga jarak dan selalu cuci tangan. Dari semua protokol ini, berkerumun itu paling susah dihindari," ujarnya. Koster kemudian membongkar kondisi di lingkungan tempat ia tinggal, bekerja dan juga menyambut para tamu undangan. Secara mengejutkan, ia mengatakan sudah banyak pegawainya yang positif Covid-19. "Karena terus terang saja, saya buka sudah di sini, itu di lingkungan wilayah saya, di tempat tinggal saya, rumah dinas di Jayasabha itu lebih dari 20 orang positif Covid," ungkapnya. Selengkapnya baca di: https://radarbali.jawapos.com/read/2020/09/24/215665/gubernur-bali-kebobolan-20-lebih-pegawai-di-rumahnya-positif-covid-19 #karangasemnow_official #gubernurbali #karangasem https://www.instagram.com/p/CFhN8qMh4Pj/?igshid=cnn92bhwt1ff
0 notes
infodenpasar · 4 years
Text
Gubernur Bali Wayan Koster yang juga didampingi oleh Wagub Cok Ace dan Sekda Bali Dewa Made Indra, bertempat di Jayasabha pada Kamis (23 April 2020) menyampaikan skema dan paket kebijakan penanganan COVID-19 di Bali. . Provinsi Bali telah menganggarkan Rp756,0 milyar yang dialokasikan ke dalam tiga kelompok yaitu penanganan di bidang kesehatan, ekonomi dan sosial. . Skema Kebijakan penanganan kesehatan terdiri dari dua skema, yang pertama secara sekala dan niskala serta yang kedua berupa pelayanan di RS PTN UNUD, RSUP Sanglah, dan RS Bali Mandara dan pengadaan peralatan kesehatan dalam rangka pencegahan COVID-19. Kegiatan secara Niskala, dilaksanakan dengan Nunas Ica bersama Pemangku di Pura Kahyangan Tiga dengan cara Nyejer Daksina di Desa Adat, mulai tanggal 31 Maret 2020 sampai COVID-19 berakhir dan ada pemberitahuan lebih lanjut. Sedangkan secara Sakala terdiri dari sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. . Penanganan/peyelamatan kegiatan usaha akibat dampak COVID-19 terhadap dunia usaha diberikan dalam bentuk stimulus untuk menjaga keberlanjutan usahanya. Bantuan ini diberikan kepada kelompok-kelompok usaha, mulai dari pedagang pasar, nelayan, UMKM, hingga koperasi. . Di bidang sosial, ada dua skema. Skema Pertama, penanganan dampak COVID-19 terhadap masyarakat miskin berbasis Desa Adat berupa Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang diberikan kepada Krama Desa Adat. Bantuan yang diberikan berupa Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Skema Kedua yaitu penanganan dampak COVID-19 terhadap masyarakat miskin yang digunakan untuk penanganan dampak COVID-19 berupa Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) kepada Kelompok Masyarakat yang terdiri dari 5 Paket. . Via @pemprov_bali #InfoDenpasar
Tumblr media
Gubernur Bali Wayan Koster yang juga didampingi oleh Wagub Cok Ace dan Sekda Bali Dewa Made Indra, bertempat di Jayasabha pada Kamis (23 April 2020) menyampaikan skema dan paket kebijakan penanganan COVID-19 di Bali.
.
Provinsi Bali telah menganggarkan Rp756,0 milyar yang dialokasikan ke dalam tiga kelompok yaitu penanganan di bidang kesehatan, ekonomi dan sosial.
.
Skema Kebijakan penanganan kesehatan terdiri dari dua skema, yang pertama secara sekala dan niskala serta yang kedua berupa pelayanan di RS PTN UNUD, RSUP Sanglah, dan RS Bali Mandara dan pengadaan peralatan kesehatan dalam rangka pencegahan COVID-19. Kegiatan secara Niskala, dilaksanakan dengan Nunas Ica bersama Pemangku di Pura Kahyangan Tiga dengan cara Nyejer Daksina di Desa Adat, mulai tanggal 31 Maret 2020 sampai COVID-19 berakhir dan ada pemberitahuan lebih lanjut. Sedangkan secara Sakala terdiri dari sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
.
Penanganan/peyelamatan kegiatan usaha akibat dampak COVID-19 terhadap dunia usaha diberikan dalam bentuk stimulus untuk menjaga keberlanjutan usahanya. Bantuan ini diberikan kepada kelompok-kelompok usaha, mulai dari pedagang pasar, nelayan, UMKM, hingga koperasi.
.
Di bidang sosial, ada dua skema. Skema Pertama, penanganan dampak COVID-19 terhadap masyarakat miskin berbasis Desa Adat berupa Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang diberikan kepada Krama Desa Adat. Bantuan yang diberikan berupa Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Skema Kedua yaitu penanganan dampak COVID-19 terhadap masyarakat miskin yang digunakan untuk penanganan dampak COVID-19 berupa Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) kepada Kelompok Masyarakat yang terdiri dari 5 Paket.
.
Via @pemprov_bali #InfoDenpasar
Download with nice filename
source https://www.instagram.com/p/B_UmbbRAaFB/
0 notes
emponia-blog · 6 years
Text
sejarah kerajaan kediri
Kerajaan Panjalu, adalah sebuah kerajaan yang terdapat di Jawa Timur antara tahun 1042-1222. Kerajaan ini berpusat di kota Daha, yang terletak di sekitar Kota Kediri sekarang.
Latar belakang
Sesungguhnya kota Daha sudah ada sebelum Kerajaan Panjalu berdiri. Daha merupakan singkatan dari Dahanapura, yang berarti kota api. Nama ini terdapat dalam prasasti Pamwatan yang dikeluarkan Airlangga tahun 1042. Hal ini sesuai dengan berita dalam Serat Calon Arang bahwa, saat akhir pemerintahan Airlangga, pusat kerajaan sudah tidak lagi berada di Kahuripan, melainkan pindah ke Daha.
Pada akhir November 1042, Airlangga terpaksa membelah wilayah kerajaannya karena kedua putranya bersaing memperebutkan takhta. Putra yang bernama Sri Samarawijaya mendapatkan kerajaan barat bernama Panjalu yang berpusat di kota baru, yaitu Daha. Sedangkan putra yang bernama Mapanji Garasakan mendapatkan kerajaan timur bernama Janggala yang berpusat di kota lama, yaitu Kahuripan.
Menurut Nagarakretagama, sebelum dibelah menjadi dua, nama kerajaan yang dipimpin Airlangga sudah bernama Panjalu, yang berpusat di Daha. Jadi, Kerajaan Janggala lahir sebagai pecahan dari Panjalu. Adapun Kahuripan adalah nama kota lama yang sudah ditinggalkan Airlangga dan kemudian menjadi ibu kota Janggala.
Kerajaan ini, lebih tepat disebut Panjalu. Karena dalam prasasti-prasasti yang telah ditemukan, banyak menyebutkan nama Panjalu. Seperti pada prasasti hantang (1135) terungkap kalimat "Panjalu Jayati atau Panjalu menang". Bahkan, nama Panjalu juga dikenal sebagai Pu-chia-lung dalam kronik Cina berjudul Ling wai tai ta (1178).
Perkembangan kerajaan
Masa-masa awal Kerajaan Panjalu tidak banyak diketahui. Prasasti Turun Hyang II (1044) yang diterbitkan Kerajaan Janggala hanya memberitakan adanya perang saudara antara kedua kerajaan sepeninggal Airlangga.
Sejarah Kerajaan Panjalu mulai diketahui dengan adanya prasasti Sirah Keting tahun 1104 atas nama Sri Jayawarsa. Raja-raja sebelum Sri Jayawarsa hanya Sri Samarawijaya yang sudah diketahui, sedangkan urutan raja-raja sesudah Sri Jayawarsa sudah dapat diketahui dengan jelas berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan.
Kerajaan Panjalu di bawah pemerintahan Sri Jayabhaya berhasil menaklukkan Kerajaan Janggala dengan semboyannya yang terkenal dalam prasasti Ngantang (1135), yaitu Panjalu Jayati, atau Panjalu Menang.
Pada masa pemerintahan Sri Jayabhaya inilah, Kerajaan Panjalu mengalami masa kejayaannya. Wilayah kerajaan ini meliputi seluruh Jawa dan beberapa pulau di Nusantara, bahkan sampai mengalahkan pengaruh Kerajaan Sriwijaya di Sumatra.
Hal ini diperkuat kronik Cina berjudul Ling wai tai ta karya Chou Ku-fei tahun 1178, bahwa pada masa itu negeri paling kaya selain Cina secara berurutan adalah Arab, Jawa, dan Sumatra. Saat itu yang berkuasa di Arab adalah Bani Abbasiyah, di Jawa ada Kerajaan Panjalu, sedangkan Sumatra dikuasai Kerajaan Sriwijaya.
Bahkan, menurut Buku Chu-fan-chi disebutkan bahwa Kerajaan Panjalu memiliki beberapa daerah bawahan, diantaranya : Pai-hua-yuan (Pacitan), Ma-tung (Medang), Ta-pen (Tumapel), Hi-ning (Dieng), Jung-ya-lu (Jenggala), Tung-ki (Jenggi, Papua Barat), Ta-kang (Sumba), Huang-ma-chu (Papua), Ma-li (Bali), Kulun (Gurun, mungkin Gorong atau Sorong di Papua Barat atau Nusa Tenggara), Tan-jung-wu-lo (Tanjungpura di Borneo), Ti-wu (Timor), Pingya-i (Banggai di Sulawesi), dan Wu-nu-ku (Maluku).
Penemuan Situs Tondowongso pada awal tahun 2007, yang diyakini sebagai peninggalan Kerajaan Panjalu diharapkan dapat membantu memberikan lebih banyak informasi tentang kerajaan tersebut.
Karya sastra yang telah ditulis
Seni sastra mendapat banyak perhatian pada zaman Kerajaan Panjalu. Pada tahun 1157 Kakawin Bharatayuddha ditulis oleh Mpu Sedah dan diselesaikan Mpu Panuluh. Kitab ini bersumber dari Mahabharata yang berisi kemenangan Pandawa atas Korawa, sebagai kiasan kemenangan Sri Jayabhaya atas Janggala.
Selain itu, Mpu Panuluh juga menulis Kakawin Hariwangsa dan Ghatotkachasraya. Terdapat pula pujangga zaman pemerintahan Sri Kameswara bernama Mpu Dharmaja yang menulis Kakawin Smaradahana. Kemudian pada zaman pemerintahan Kertajaya terdapat pujangga bernama Mpu Monaguna yang menulis Sumanasantaka dan Mpu Triguna yang menulis Kresnayana.
Keruntuhan
Menurut Kitab Pararaton dan Nagarakretagama. Kerajaan Panjalu mengalami keruntuhan pada masa pemerintahan Kertajaya.
Pada tahun 1222 Kertajaya sedang berselisih melawan kaum brahmana yang kemudian meminta perlindungan Ken Arok akuwu Tumapel. Kebetulan Ken Arok juga bercita-cita memerdekakan Tumapel yang merupakan daerah bawahan Panjalu.
Perang antara Panjalu dan Tumapel terjadi di dekat desa Ganter. Pasukan Ken Arok berhasil menghancurkan pasukan Kertajaya.
Setelah Ken Arok berhasil mengalahkan Kertajaya, Panjalu menjadi bawahan Tumapel. Dengan demikian, berakhirlah masa kekuasaan Kerajaan Panjalu.
Kemudian, Ken Arok mengangkat Jayasabha, putra Kertajaya sebagai bupati Kediri. Tahun 1258 Jayasabha digantikan putranya yang bernama Sastrajaya. Pada tahun 1271 Sastrajaya digantikan putranya, yaitu Jayakatwang. Jayakatwang memberontak terhadap Tumapel yang dipimpin oleh Kertanegara, karena dendam masa lalu dimana leluhurnya Kertajaya dikalahkan oleh Ken Arok.
Setelah berhasil membunuh Kertanegara, Jayakatwang membangun Kerajaan baru bernama Kediri. Namun, hanya bertahan satu tahun dikarenakan serangan gabungan yang dilancarkan oleh pasukan Mongol dan pasukan menantu Kertanegara, Raden Wijaya.
Daftar raja-raja
Berikut adalah nama-nama raja yang pernah memerintah di Daha, ibu kota Kadiri.
Pada saat Daha menjadi ibu kota kerajaan yang masih utuh
Airlangga, merupakan pendiri kota Daha sebagai pindahan kota Kahuripan. Ketika ia turun takhta tahun 1042, wilayah kerajaan dibelah menjadi dua. Daha kemudian menjadi ibu kota kerajaan bagian barat, yaitu Panjalu.
Menurut Nagarakretagama, kerajaan yang dipimpin Airlangga tersebut sebelum dibelah sudah bernama Panjalu.
Pada saat Daha menjadi ibu kota Panjalu
Sri Samarawijaya, merupakan putra Airlangga yang namanya ditemukan dalam prasasti Pamwatan (1042).
Sri Jayawarsa, berdasarkan prasasti Sirah Keting (1104). Tidak diketahui dengan pasti apakah ia adalah pengganti langsung Sri Samarawijaya atau bukan.
Sri Bameswara, berdasarkan prasasti Padelegan I (1117), prasasti Panumbangan (1120), dan prasasti Tangkilan (1130).
Sri Jayabhaya, merupakan raja terbesar Panjalu, berdasarkan prasasti Ngantang (1135), prasasti Talan (1136), dan Kakawin Bharatayuddha (1157).
Sri Sarweswara, berdasarkan prasasti Padelegan II (1159) dan prasasti Kahyunan (1161).
Sri Aryeswara, berdasarkan prasasti Angin (1171).
Sri Gandra, berdasarkan prasasti Jaring (1181).
Sri Kameswara, berdasarkan prasasti Ceker (1182) dan Kakawin Smaradahana.
Sri Kertajaya, berdasarkan prasasti Galunggung (1194), Prasasti Kamulan (1194), prasasti Palah (1197), prasasti Wates Kulon (1205), Nagarakretagama, dan Pararaton.
Pada saat Daha menjadi bawahan Singhasari
Kerajaan Panjalu runtuh tahun 1222 dan menjadi bawahan Singhasari. Berdasarkan prasasti Mula Malurung, diketahui raja-raja Daha zaman Singhasari, yaitu:
Mahisa Wunga Teleng putra Ken Arok
Guningbhaya adik Mahisa Wunga Teleng
Tohjaya kakak Guningbhaya
Kertanagara cucu Mahisa Wunga Teleng (dari pihak ibu), yang kemudian menjadi raja Singhasari
Pada saat Daha menjadi ibu kota Kadiri
Jayakatwang, adalah keturunan Kertajaya yang menjadi bupati Gelang-Gelang. Tahun 1292 ia memberontak hingga menyebabkan runtuhnya Kerajaan Singhasari. Jayakatwang kemudian membangun kembali Kerajaan Kadiri. Tapi pada tahun 1293 ia dikalahkan Raden Wijaya pendiri Majapahit.
Pada saat Daha menjadi bawahan Majapahit
Sejak tahun 1293 Daha menjadi negeri bawahan Majapahit yang paling utama. Raja yang memimpin bergelar Bhre Daha tetapi hanya bersifat simbol, karena pemerintahan harian dilaksanakan oleh patih Daha. Bhre Daha yang pernah menjabat ialah:
Jayanagara 1295-1309 Nagarakretagama.47:2; Prasasti Sukamerta - didampingi Patih Lembu Sora.
Rajadewi 1309-1375 Pararaton.27:15; 29:31; Nag.4:1 - didampingi Patih Arya Tilam, kemudian Gajah Mada.
Indudewi 1375-1415 Pararaton.29:19; 31:10,21
Suhita 1415-1429 ?
Jayeswari 1429-1464 Pararaton.30:8; 31:34; 32:18; Waringin Pitu
Manggalawardhani 1464-1474 Prasasti Trailokyapuri
Pada saat Daha menjadi ibu kota Majapahit
Menurut Suma Oriental tulisan Tome Pires, pada tahun 1513 Daha menjadi ibu kota Majapahit yang dipimpin oleh Bhatara Wijaya. Nama raja ini identik dengan Dyah Ranawijaya yang dikalahkan oleh Sultan Trenggana raja Demak tahun 1527.
Sejak saat itu nama Kediri lebih terkenal daripada Daha. Dan pada saat ini berdasarkan peta daerah kekuasaan Kerajaan Majapahit dan peta Provinsi Jawa Timur maka dapat dilihat bahwa Kota Daha pada saat ini berada di daerah sekitar Pare-Kandangan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur yang memiliki banyak peninggalan arkeologis sampai sekarang.
1 note · View note
bisnisjakarta · 4 years
Photo
Tumblr media
Gubernur Koster : Media Berperan Bangun Pemahaman Masyarakat DENPASAR (Bisnisjakarta)-Menjelang akhir tahun Gubernur Bali Wayan Koster dan Putri Koster menggelar acara ramah tamah dengan insan pers di Wantilan Kerta Sabha, Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jayasabha Denpasar, Minggu (22/12).
0 notes
jbmnews · 3 years
Text
Bupati Giri Prasta Dampingi Dewan APKASI Audiensi ke Gubernur Bali, Terkait Pengukuhan Dewan Pengurus dan Rakernas APKASI
Bupati Giri Prasta Dampingi Dewan APKASI Audiensi ke Gubernur Bali, Terkait Pengukuhan Dewan Pengurus dan Rakernas APKASI
JBM.co.id, Badung – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mendampingi Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) terpilih periode tahun 2021-2026, Sutan Riska Tuanku Kerajaan (Bupati Dharmasraya) bersama Dewan Pengurus APKASI melakukan audiensi dengan Gubernur Bali I Wayan Koster, di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jayasabha, Denpasar, Jumat (18/6). Audiensi ini untuk…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
baliportalnews · 2 years
Text
Pemkot Denpasar Terus Genjot Vaksinasi Booster, Hingga Kini Tembus 469.312 Orang
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Pemkot Denpasar siap menggenjot pelaksanaan Vaksinasi Booster bagi masyarakat. Hal ini guna memastikan kekebalan masyarakat terhadap penularan pandemi Covid-19. Demikian diungkapkan Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa usai mengikuti Rapat Kordinasi Percepetan Vaksinasi Booster yang dipimpin Gubernur Bali, Wayan Koster di Jaya Sabha, Rabu (29/6/2022). Wawali Arya Wibawa mengatakan, akselerasi percepatan vaksinasi wajib dilaksanakan. Hal ini selain untuk meningkatkan imunitas dan kekebalan masyarakat, juga sebagai upaya untuk mendukung penanganan pandemi. Sehingga aktifitas masyarakat lebih leluasa dan ekonomi bangkit kembali. “Tadi pak Gubernur memberikan arahan agar pelaksanaan vaksinasi booster terus digenjot, jadi kami di Denpasar siap mendukung hal tersebut, sehingga penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi dapat terus dioptimalkan,” jelasnya. Lebih lanjut dijelaskan, hingga kini Vaksinasi Booster di Kota Denpasar telah mencapai 469.312 orang. Namun demikian, berdasarkan target yang ditetapkan, masih terdapat masyarakat yang tercecer dengan status belum mengikuti vaksinasi booster Covid-19. Karenanya, Wawali Arya Wibawa mengajak seluruh masyarakat yang belum mengikuti vaksinasi booster untuk segera mengkuti vaksinasi di Fasyankes terdekat. Tak hanya itu, pihaknya juga mengajak seluruh jajaran Perbekel, Lurah, TNI/Polri untuk bersama bersinergi guna mendukung optimalisasi capaian vaksinasi booster di Kota Denpasar. “Tentu beragam upaya terus kita tempuh untuk mendukung optimalisasi vaksinasi booster ini, kami mengajak jajaran Perbekel, Lurah, Bendesa Adat, Banjar-banjar serta TNI/Polri untuk bersinergi dalam pelaksanaan vaksinasi booster, sehingga target yang ditetapkan dapat terwujud dan perekonomian kembali pulih,” jelasnya.(bpn) Read the full article
0 notes
lintasbatasindonesia · 9 months
Text
0 notes
baliwakenews · 2 years
Text
Koster Kembangkan Sistem Transportasi Cerdas Lewat MoU Dengan ITS
Koster Kembangkan Sistem Transportasi Cerdas Lewat MoU Dengan ITS
Denpasar, baliwakenews.com Gubernur Bali Wayan Koster menandatangani Kesepakatan Bersama antara Pemerintah provinsi Bali dan  Intelligent Transport System Indonesia (ITS Indonesia) di Gedung Gajah, Jayasabha, Denpasar pada Saniscara Umanis Medangkungan , Sabtu (13/8). Penandatangan MoU ini terkait komitmen untuk mengembangkan sistem intelligent transport and tourism di Provinsi Bali, disaksikan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
sumbarlivetv · 3 years
Text
Mendagri Tito Karnavian akan Kukuhkan Dewan Pengurus APKASI 2021-2026
Mendagri Tito Karnavian akan Kukuhkan Dewan Pengurus APKASI 2021-2026
Bali, Sumbarlivetv.com- Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, akan mengukuhkan Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Sabtu (19/6), di Pecatu Ballroom BNDCC, Nusa Dua. Hal ini diungkapkan oleh Ketua APKASI Sutan Riska Tuanku Kerajaan, di sela-sela audensi pengurus APKASI dengan Gubernur Bali Wayan Koster, di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jayasabha, Denpasar, Jumat…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
balikuviral · 3 years
Photo
Tumblr media
Gubernur Bali Wayan Koster mengungkapkan, tingginya kasus kematian COVID-19 di Bali antara lain karena adanya sejumlah Rumah Sakit yang mengcovidkan pasien. "Secara umum yang meninggal adalah karena penyakit bawaan, bahkan ada yang meninggal bukan karena COVID-19 tapi kemudian dimasukan meninggal karena COVID-19. Padahal sudah masuk RS juga bukan karena COVID-19, tiba-tiba meninggal ketika diswab, imunnya sudah habis," kata Koster dalam jumpa pers di Gedung Gajah Jayasabha komplek Rumah Dinas Gubernur, Selasa (5/1/2021). Koster menuturkan, seandainya fenomena itu tak terjadi di Bali, angka kematian kasus positif COVID-19 di Pulau Dewata bisa lebih kecil dari jumlah saat ini, yakni 538 orang per Senin (4/1) kemarin. "Itu banyak yang seperti itu (dicovidkan) , kalau itu dibersihkan saya kira yang meninggal bisa sedikit lagi. Hampir di setiap rumah sakit ada begitu, ada semua," jelasnya. Mengenai tindakan yang diambil oleh Pemerintah Provinsi dengan adanya itu, Koster tak menjelaskan lebih jauh. Menurutnya fenomena itu terjadi sudah sejak lama. "Sudah lewat, sudah lama juga itu," tuturnya. Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya meluruskan apa yang disampaikan oleh Gubernur Bali Wayan Koster. Menurutnya, kasus yang disebut Koster adakah kasus pasien yang memiliki riwayat penyakit lain, namun saat di swab hasilnya positif COVID-19. "Mungkin maksud pak Gubernur dulu banyak yang meninggal di jalan. Ternyata setelah di swap hasilnya positif. Atau yang masuk rumah sakit dengan kasus yang lain, karena meninggal dan keluarga minta di swab ternyata hasilnya positif. Itu maksudnya pak Gubernur. Jadi beliau bukan menyalahkan RS," terangnya. Soal pendataan yang dilakukan, selama ini Suarjaya mengaku pasien yang meninggal dengan penyakit lain namun saat dilakukan swab hasilnya positif COVID-19, datanya tetap masuk dalam kategori meninggal karena COVID-19. "Jadi tetap, kalau di secara laboratorium positif ya dianggap COVID-19, pegangan kita memang itu," terangnya. (di Denpasar, Bali, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CJrwL6OHOd_/?igshid=g5ipiz37v516
0 notes
karangasemnow · 4 years
Photo
Tumblr media
MASA PANDEMI, GUBERNUR HARAP PEMBELAJARAN DARING JADI MOMENTUM MENUJU DIGITALISASI Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan bahwa sistem pembelajaran secara daring atau online pada masa pandemi Covid-19 ini, sebetulnya dapat dijadikan momentum bagi dunia pendidikan menuju arah digitalisasi. "Kalau diambil hikmahnya, cara belajar daring ini juga momentum bagus bagi para siswa kita untuk lebih terbiasa memanfaatkan teknologi digital," ujar Gubernur Koster saat acara penandatanganan MoU dukungan Pendidikan Jarak Jauh antara Pemprov Bali dengan PT Telkomsel melalui Program Merdeka Belajar Jarak Jauh, Kamis (2/9) di Rumah Jabatan Gubernur Bali Jayasabha, Denpasar. Namun menurut dia, hal itu bukan berarti sepenuhnya harus meninggalkan metode pembelajaran konvensional. Justru ke depan perlu ada kombinasi antara metode pembelajaran konvensional dengan digital. "Bisa lebih efisien, mengurangi biaya, seperti perlengkapan sekolah misalnya. Anak-anak juga saya kira bisa lebih fokus belajar. Namun demikian nantinya harus ada SOP yang jelas mengenai hal ini. Dirancang dan disusun secara permanen. Kasihan anak-anak jika tidak ada panduannya," ungkap Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng ini. "Provinsi Bali bisa jadi pelopor. Bisa jadi contoh untuk daerah lain," imbuhnya. Baca selengkapnya di: https://www.balipuspanews.com/masa-pandemi-gubernur-harap-pembelajaran-daring-jadi-momentum-menuju-digitalisasi.html #karangasemnow_official #daring #belajardirumah #online #kuota #karangasem https://www.instagram.com/p/CEsZtE4hpm0/?igshid=1jsbacog5c9l9
0 notes
infodenpasar · 4 years
Text
Pada Senin (13/4/2020), Gubernur Wayan Koster didampingi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dan Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra menggelar Rapat Koordinasi dengan Bupati/Walikota se-Bali. Rakor yang berlangsung di Ruang Pertemuan Jayasabha itu bertujuan merapatkan barisan untuk memperkuat dan mengoptimalkan upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Selain itu, Rakor juga membahas dampak COVID-19 terhadap dunia usaha dan kehidupan masyarakat serta skema pembiayaan yang bisa dilakukan untuk mengatasi dampak tersebut melalui sinkronisasi pemanfaatan dana pusat, provinsi dan kabupaten/kota, mengacu pada arahan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan. . Terkait upaya pencegahan dan percepatan penanganan COVID-19, disepakati bahwa pasien positif menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi. Sementara penanganan pasien negatif dari hasil rapid test yang dilakukan di pintu masuk, baik itu kelompok ABK, Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau masyarakat lainnya yang datang dari luar Bali, karantinanya akan menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota. . Pemprov Bali juga telah melakukan penyisiran anggaran sebesar Rp 150 miliar yang akan dimanfaatkan untuk penanganan wabah ini. Selain itu, Pemprov Bali juga telah menyiapkan skema upaya pemulihan dunia usaha bila COVID-19 telah berakhir. Lebih detail, skema itu nantinya akan dijabarkan dalam surat edaran. . Via @pemprov_bali #InfoDenpasar
Tumblr media
Pada Senin (13/4/2020), Gubernur Wayan Koster didampingi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dan Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra menggelar Rapat Koordinasi dengan Bupati/Walikota se-Bali. Rakor yang berlangsung di Ruang Pertemuan Jayasabha itu bertujuan merapatkan barisan untuk memperkuat dan mengoptimalkan upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Selain itu, Rakor juga membahas dampak COVID-19 terhadap dunia usaha dan kehidupan masyarakat serta skema pembiayaan yang bisa dilakukan untuk mengatasi dampak tersebut melalui sinkronisasi pemanfaatan dana pusat, provinsi dan kabupaten/kota, mengacu pada arahan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan.
.
Terkait upaya pencegahan dan percepatan penanganan COVID-19, disepakati bahwa pasien positif menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi. Sementara penanganan pasien negatif dari hasil rapid test yang dilakukan di pintu masuk, baik itu kelompok ABK, Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau masyarakat lainnya yang datang dari luar Bali, karantinanya akan menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota.
.
Pemprov Bali juga telah melakukan penyisiran anggaran sebesar Rp 150 miliar yang akan dimanfaatkan untuk penanganan wabah ini. Selain itu, Pemprov Bali juga telah menyiapkan skema upaya pemulihan dunia usaha bila COVID-19 telah berakhir. Lebih detail, skema itu nantinya akan dijabarkan dalam surat edaran.
.
Via @pemprov_bali #InfoDenpasar
Download with nice filename
source https://www.instagram.com/p/B-65tO9AydT/
0 notes