Tumgik
seriburenjana · 3 years
Text
Learn Your Religion, Do Not Inherit It
It started when I was so curious about my English speaking skills. It's been years for me I never use this skill around my surroundings. And I think that it's getting worse lol. One day, I found an English-spoken-video on youtube. Basically she's Indonesian too but now she lives in Japan taking her bachelor degree. She has really good accent in English. I watched some videos of her, she shared everything, specially about Islam. This is not my first time of watching a youtube channel that shared about Islam while they study/live abroad, I discovered it many times. But I didn't know why.. when she shared about it, I felt like I was really interested in how the way she explained. See one's way, wondering how could she explained this and that with her collagues there (as we know, the country she lives is not a muslim country. It could be hard for some people), had a good critical thinking, and still performed sunnahs while she's there. Little did I know, She's still young btw. Younger than me.
Long story short, I found out a platform for learning languages, practicing how to speak like a native. It's been a month for me to be there. I've ever met people with different countries and cultures. And yes, I've got many Muslim friends too around the world. MashaAllah..
Once I remembered, I joined to the group that learn Deutch. The room consisted 4 people; 3 of them were from Muslim countries which have Arabic spoken. I confused about these kind of things lmao. How could I join the room that learnt another language while they were speaking in Arabic to explain it? The first time I introduced my self, they welcomed me well. They've been wondering that my country was Muslim country too. Because of most population here are Muslims. But no, I could say it was not Muslim country, it happens to be majority Muslims. They ever asked me whether I was Muslim too or not. And I said yes proudly. But then..I was startled by his statement, "If you're Muslim, but then why you didn't undestand our conversation in Arabic?" i replied it easily, "yeah it caused my mother language is not Arabic". He asked more, "Then, when you perform Shalah, which language do you use?" "of course I perform it in Arabic" "But then, why didn't you understand us? Did you really understand about the meaning of your shalah? about your prayer?"
I was like....Oh my God, seriously? His statement brought and made me asking to my self. Did I really understand my prayer I perform for years? or Did I do it just because it's mandatory? and the wildest thought of mine was; Did I really need a prayer in my life or just to abort the obligation that must be done because I'm a Muslim?
Well..23 years have left casually, I don't learn it deeply. Why these things are not good and those are pleased, why we have to do that not this and so on. This is my self-thoughts just a day before I turned 24. I couldn't sleep that time. I was asking my self this and that, about my human being as a Muslim. I never take up the fundamental why Islam takes care of my self well. Astaghfirullah!
*
A year closer to You.. I really hope that I will be better Muslim version of me.
May my Lord guide me what is right. [Surah Al-Kahf, version 24]
1 note · View note
seriburenjana · 4 years
Text
"Kau tak akan pernah hilang arah, jika selalu paham arah kiblat dimana"
-nemu di pinterest
1 note · View note
seriburenjana · 4 years
Text
Kekhawatiran
Aku khawatir terhadap suatu masa yang roda kehidupannya dapat menggilas keimanan. Keimanan hanya tinggal pemikiran, yang tak berbekas dalam perbuatan.
Banyak orang baik tapi tak berakal, ada orang berakal tapi tak beriman. Ada lidah fasih tapi berhati lalai, ada yang khusyu' namun sibuk dalam kesendirian. Ada ahli ibadah tapi mewarisi kesombongan iblis. Ada ahli maksiat rendah hati bagai sufi. Ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat dan ada yang banyak menangis karena kufur nikmat. Ada yang murah senyum tapi hatinya mengumpat dan ada yang berhati tulus tapi wajahnya cemberut. Ada yang berlisan bijak tapi tak memberi teladan   ada yang paham tapi tak menjalankan. Ada yang pintar tapi membodohi, ada yang bodoh tak tahu diri. Ada orang beragama tapi tak berakhlak dan ada yg berakhlak tapi tak bertuhan.
Lalu di antara semua itu di mana aku berada?
(Ali bin Abi Thalib RA)
Rabb.. lindungi kami.
0 notes
seriburenjana · 4 years
Text
The Revived Feelings
It’s quarantine, day.....? 
Sudah hari ke berapa ya, sejak dihimbau untuk #dirumahaja? Entahlah.. Yang pasti sudah sangaat lama. Aktivitas yang hanya itu-itu saja terkadang membuat jiwa ekstrovert ini meraung-raung kebosanan. Astaghfirullah..
Hingga suatu hari, aku benar-benar tidak tahan. Aku mulai mencari aktivitas lain agar hidup tidak terlalu monoton. Yak! Aku mengasah lagi hobby terpendamku dulu, memasak! Sejak kuliah aku mempunyai hobby memasak, lebih-lebih membuat dessert, cakes dan roti. Tapi sudah lama tak ku lakukan lagi karena kesibukan yang lainnya. Dan mungkin inilah saatnya, Dia memberiku kesempatan untuk mengasah hobby-ku ini..
Hello, my old friend.. I’m coming back~
Saat itu, aku memulainya dengan membuat chewy cookies yang sedang naik daun. Tapi karena sudah lama tidak menggunakan oven, apalagi oven yang ku gunakan adalah oven tangkring, akhirnya percobaanku gagal. Ekspektasinya chewy dan lembut.. eh realitanya kering banget bahkan alot sekali untuk digigit! Beberapa hari kemudian, aku mencoba lagi membuatnya, dengan persediaan bahan yang semakin menipis.. Mempelajari step by step yang ada di YouTube, memperhatikan detail tekstur yang disajikan di Pinterest hingga sharing dengan beberapa mentor online-ku. Akhirnya setelah percobaan ketiga menemukan titik terang. Sedikit lebih mending daripada yang pertama. Tapi ya gitu..hasilnya tidak sebesar ekspektasiku. Practice makes perfect lah ya~ *alasan
Tumblr media
Beberapa minggu aku vacuum dari dunia per-baking-an ini. Aku iseng mencoba membuat tteobokki dan kimbap, makanan khas Korea. Aku coba membuat ini bukan karena aku fans tokoh-tokoh Korea. Tetapi karena seorang temanku ada yang membuka usaha kuliner di bidang makanan-makanan khas Korea namun aku tidak bisa membelinya karena dia di Gresik, sedangkan aku di Surabaya. Ngiler banget melihat WA Story hasil masakannya.. glek! And the struggle is real! Yang terlihat tidak semudah yang dibayangkan. Tteobokki hasil masakanku malah jadi seperti seblak khas Bandung karena saus Gochujang yang aku bikin kebanyakan air.
Aku mulai pasrah. Mencoba yang gampang-gampang saja, yang kiranya tidak perlu dioven, yang hanya dicampur blek blek gitu saja. Yup, Tiramissu! Aku sudah pernah membuatnya beberapa kali sebelum ini, tapi sudah cukup lama. Dengan perasaan yang menggebu-gebu, kali ini tidak boleh gagal. Aku menyempatkan beli bahan-bahan di supermarket sesaat setelah servis kendaraan waktu itu, niatnya agar bisa dieksekusi besoknya. Dan... Taraaa!
Tumblr media
Alhamdulillah, hasilnya sesuai dengan ekspektasiku. Sesaat aku berpikir kalau tiramisu yang ku buat kebanyakan, karena kedua orangtua ku tidak suka dengan makanan yang aneh-aneh. Eh, alhamdulillahnya (?) adik sepupuku membalas WA Story ku seraya berkata dia ingin. Awalnya aku mengira dia hanya asal saja dan tidak se-niat itu. Ternyata dugaanku salah, ba’da maghrib dia benar-benar datang ke rumah. Padahal kami berjarak kurang lebih 15 km.
Senang sekali karena dia suka. Perasaanku benar-benar bungah, hingga aku ingin terus membuat yang lainnya juga.
And back again to my love-hate relationship in baking. Setelah membaca beberapa artikel dan memperhatikan tips dari YouTube mengenai teknik baking menggunakan oven tangkring, aku memulainya lagi. Membuat fudgy brownies, 
Tumblr media
 garlic cream cheese bread,
Tumblr media
spaghetti panggang, cinnamon roll dan kemarin baru selesai dengan vanilla sponge cake. Dan vanilla sponge cake menjadi cake favorite kedua orang tuaku sejauh ini. Alhamdulillah..
Tumblr media
.
0 notes
seriburenjana · 4 years
Text
Apa Kabar?
Malam-malam itu muncul lagi. Setelah sekian lama tak bersua, akhirnya kita bertemu lagi. Meski semu, tapi terasa nyata. Terlihat kau sangat bahagia. Apa kabar di sana?
Aku yakin, di sana kau tak pernah kekurangan. Ada sahabat yang setia, tempat yang nyaman hingga kenikmatan-kenikmatan yang Dia beri untukmu.
Terima kasih ya, sudah mengobati rinduku dengan hadirmu dalam mimpiku malam itu. Aku sangat merindukanmu, sungguh! Memelukmu erat dalam doa-doa, selalu.
Diriwayatkan dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau menjelaskan tafsir ayat tersebut,
إِنَّ أَرْوَاحَ الْأَحْيَاءِ وَالْأَمْوَاتِ تَلْتَقِي فِي الْمَنَامِ فَتَتَعَارَفُ مَا شَاءَ اللَّهُ مِنْهَا، فَإِذَا أَرَادَ جَمِيعُهَا الرُّجُوعَ إِلَى الْأَجْسَادِ أَمْسَكَ اللَّهُ أَرْوَاحَ الْأَمْوَاتِ عِنْدَهُ، وَأَرْسَلَ أَرْوَاحَ الْأَحْيَاءِ إِلَى أَجْسَادِهَا
“Sesungguhnya ruh orang yang hidup dan ruh orang mati bertemu dalam mimpi. Mereka saling mengenal sesuai yang Allah kehendaki. Ketika masing-masing hendak kembali ke jasadnya, Allah menahan ruh orang yang sudah mati di sisi-Nya, dan Allah melepaskan ruh orang yang masih hidup ke jasadnya.” (Tafsir At-Thabari 21/298, Al-Qurthubi 15/260, An-Nasafi 4/56, Zadul Masir Ibnul Jauzi 4/20, dan beberapa tafsir lainnya).
0 notes
seriburenjana · 4 years
Text
Prasangka
Tumblr media
Bismillah..
Menuju setengah tahun berjalan, masih ingatkah kau tentang resolusi-resolusi yang telah kau buat untuk tahun ini? Kau yang menyambutnya dengan semangat berapi-api, berkespektasi setinggi langit, melakukan ikhtiar terbaik dan juga doa yang selalu membersamai. Kemudian.. Walaaa! Jatuh sejatuh-jatuhnya dengan kenyataan menggodamu dalam kesungguhan ini. 
Entah.. Bagaimana kau mengekspresikan dirimu saat ini. Mau dibilang sedih ya sudah pasti. Kecewa, apalagi. Tidak ada yang bisa disalahkan atas keadaan-keadaan ini. Sungguh. Ini bukan salahmu, salahku, atau siapapun!
Yang nyata ternyata delusi..
Jika kenyataan ini memang benar-benar delusi.. Tak ada kata lain selain kembali. Ceritakan seluruh yang kau ingin. Pecahkan tangismu. Rendahkan kepalamu. Berdoalah sekuat yang kau bisa hanya kepadaNya
Tidak ada yang dapat menolongmu kecuali Dia. Sang pemilik jagad raya, yang mengetahui segala perkara, yang kau sembunyikan atau tampakkan
Tolong, jangan kau gadaikan kobaran semangatmu, ekspektasi tinggimu, ikhtiar dan usahamu serta doa-doa tulusmu. Berprasangkalah baik kepadaNya, karena sungguh..
“Aku sesuai dengan prasangka hambaKu, Aku selalu bersamanya jika ia berdoa kepadaKu.” [HR. Muslim]
Masih ada 6 bulan lagi, insyaAllah resolusi-resolusi yang kita tulis bisa tercapai tahun ini, aamiin paling serius seluruh dunia!
0 notes
seriburenjana · 4 years
Text
Dia, Sisi yang Tidak Terlihat
Subuh tadi, rintik-rintik hujan jatuh di genting rumahku. Tipis tapi begitu membawa kesejukan. Tenang.. meski aku agak sedikit kedinginan.
Tapi tidak bagi dia, seorang perempuan cantik dengan lembut perangainya. Entah cuaca apa pada hari itu, baginya semua sama saja. Akan nampak seperti kabut gelap. Tidak ada ketenangan apalagi nada keceriaan
Dia, seorang yang selama ini aku kira kuat, penuh semangat hingga simpul senyuman tak pernah luput dari paras indahnya ternyata menyimpan begitu besar batu karang kesedihan
Hatinya terluka begitu dalam, luka di sana sini ia seka penuh tabah
Kelopak matanya bengkak, tak tahu sudah berapa sering air matanya berlinang
Badannya menggigil, merindu akan peluk hangat kekasihnya
Kakinya tidak setegap biasanya, sebab sering terjatuh pada lubang kekecewaan
Bentengnya hampir runtuh, pertanda kekuatannya akan luruh
"Bahkan yang terlihat kuat pun harus ada yang menguatkan. Bahkan yang terlihat semangat pun harus terus disemangati. Bahkan yang dianggap paham pun harus terus dipahamkan. Karena itulah Allah menjadikan Harun penguat Musa.”
Entah berapa lama dia akan kembali utuh
Rabb.. Berikan ketenangan kalbu pada perempuan itu, seperti Engkau memberikan hawa kesejukan pada Subuh tadi..
8 notes · View notes
seriburenjana · 4 years
Text
Never Have Been This...Worried?
Bismillah..
Untuk pertama kalinya setelah lebih kurang 3 bulan #stayathome, akhirnya saya memberanikan keluar rumah untuk urusan yang sangat mendesak; service kendaraan. Since i have resigned my old job several months ago, i work my own at home. Jadi ya... kendaraan juga jarang dipakai. Akibatnya oli mulai mengendap seperti lumpur yang membuat pedal kendaraan ini semakin berat. Akhirnya tanggal 13 Juni 2020 kemarin saya putuskan untuk membawanya ke jasa perawatan di daerah Surabaya Barat. Dan diakhiri dengan membeli beberapa keperluan dapur di supermarket terdekat.
Hello again, jalanan Surabaya..
Perasaan saya rasanya campur aduk. Sejujurnya saya sangat rindu berkendara. Rindu dengan suara klakson di jalan raya, rindu melihat lalu lalang kendaraan, rindu dengan suara DestaGina, rindu semuanya! Tapi jauh dalam benak saya, muncul kekhawatiran akan hal-hal terkait berita akhir-akhir ini. And yes, it is about COVID-19.
3 bulan sudah wabah ini masuk ke Indonesia, negeri kita tercinta. Banyak sekali korban berjatuhan, tak jarang juga dari garda terdepan dalam kesehatan. Bentuk proteksi diri yang bisa dilakukan adalah makan makanan bergizi, sering mencuci tangan, menjaga pola hidup bersih dan memakai masker saat keluar rumah. Juga hari itu, saat saya keluar rumah pertama kalinya untuk service kendaraan. Pakai masker dan bawa handsanitizer. (Meski sebelum wabah ini muncul, saya selalu membawa handsanitizer kemanapun saya pergi)
Never have been this worried..
Jujur, saya menjadi linglung.. Kebiasaan yang dulu tidak bisa diterapkan pada masa sekarang ini. Saat sampai di lokasi, saya harus dicek suhu tubuhnya. Beda dengan sebelumnya yang langsung diarahkan untuk parkir. Lalu diarahkan lagi untuk cuci tangan menggunakan sabun dan masuk melalui bilik khusus yang telah diberi semprotan. Pun saat berkomunikasi dengan orang lain dalam masa pandemi ini membuat saya banyak salah tingkah. 
Sampai rumah, saya langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum akhirnya saya berinteraksi dengan orang-orang di dalam rumah dan beraktivitas lainnya. Ternyata seperti ini ya rasanya.. banyak rasa kekhawatiran yang muncul. yaAllah..
Cepat sembuh negeriku, Indonesia. Cepat sembuh bumiku.
0 notes
seriburenjana · 4 years
Text
Sujud
Tumblr media
Ketika tak tahu kemana arah untuk melangkah
Mau terus berjalan atau malah lari
Maju atau putar kendali
Meraba-raba apa yang akan dihadapi
Gelap. Gelap. Gelap.
Dimanakah kiranya aku ini?
Menengadah, berserah, penuh pasrah
Berharap, bermunajat serta memohon
Berbisik ke arah bumi
Semoga terdengar hingga ke langit
Rabb, tolong jangan tinggalkan aku.
0 notes
seriburenjana · 5 years
Text
Gurat Senja
Tumblr media
Orang - orang berduru datang
Yang tua atau yang muda
Bersama keluarga atau dengan pasangan
Ke perbukitan di tengah - tengah hutan,
Sambil mengeluarkan ponsel terbaiknya
Berlomba - lomba mengabadikan momen katanya
Memang ada apa gerangan?
Ternyata gurat pada langit senja,
kesederhanaan menjadikannya istimewa
Hingga mampu membuat banyak orang jatuh cinta.
—cerita waktu di Jogja
4 notes · View notes
seriburenjana · 5 years
Text
Love of My Life
Tumblr media
Pernah mendengar istilah jack of all trades atau biasa yang disebut dengan master of no one? Sang generalist yang punya banyak kebiasaan atau minat tapi nggak menjadi ahli dalam bidang itu.
Sebelum melangkah lebih jauh, saya akan bercerita sedikit. Beberapa pekan yang lalu seorang teman bilang ke saya, “Kejar passion mu!”. Betapa indah mungkin ya kalau kita bekerja atau hidup sesuai dengan passion yang kita miliki. Tapi nggak semua orang kan bisa menemukan apa passion dia sebenarnya. Dan kemudian saat itu juga saya tersentak and talked to myself, “lho passionku sebenarnya apa?”.
Kalau kita menilik dari segi arti, passion berarti an intense desire or enthusiasm for something atau keinginan kuat kita terhadap sesuatu. Dulu waktu SD saya pernah ikut les sempoa yang membuat saya jatuh cinta sekali dengan matematika. Semua ajang berbau matematika saya ikuti. Kalau tidak salah juga, saya pernah menuliskan di buku tahunan sekolah kalau cita - cita saya adalah menjadi seorang dosen matematika kelak. Saat itu juga saya merasa ini lho yang saya suka; matematika. Kemudian menginjak SMP minat saya bertambah; desain grafis, crafting dan menulis di blog. SMA saya suka fotografi dan apapun interaksi yang berhubungan dengan manusia. Sampai kemarin mau kuliah pun saya sempat dibingungkan ingin masuk jurusan apa; arsitektur/matematika/ilmu komunikasi meskipun keinginan terkuat adalah kuliah di arsitektur. Semua saya minati tanpa saya tahu apa yang benar - benar sesuai dengan potensi.
Sempat merasakan keresahan, “enak yaa si A tahu banget dia minat dimana dan bisa jago dalam minatnya tadi”. Sedangkan saya....masih suka berubah - ubah. Tapi, nggak ada yang saya sesali sih dengan menjadi jack of all trades ini. As i wrote the title above, “Love of Life”. I’m happy with that! I’m grateful with my life that God gave to me. Di masa perkuliahan kemarin, saya bisa lebih mendalami minat - minat yang saya punya ini. Ditambah dengan minat - minat baru lainnya. Baking iya, Hunting foto bersama saudara di akhir pekan iya, ikut lomba desain poster iya, ikut lomba essay iya, bergabung di organisasi dengan departemen komunikasi juga iya. Aktivitas - aktivitas inilah yang membuat saya merasa lebih produktif dan nggak monoton.
Kalau teman - teman merasa hal yang sama, jangan khawatir. Being jack of all trades or master of none itu nggak salah kok. It’s not bad. Not bad at all malah. Kamu tahu apa yang membuat kamu lebih “hidup” dan bahagia. Kamu yang menentukan apa tujuan hidupmu. Kamu bisa master of one atau no one sekalipun. Yang perlu kamu tahu adalah kamu harus yakin pada dirimu sendiri. Kalau kamu masih nggak yakin, yakinkan kepada dirimu sendiri bahwa dunia yang kamu miliki patut disyukuri. Karena benar apa yang dikatakan oleh Albert Einstein,
“Learning is the beginning of wealth. Searching and learning is where the miracle process all begins. The great breakthrough in your life comes when you realize it that you can learn anything you need to learn to accomplish any goal that you set for yourself. This means there are no limits on what you can be, have or do.”
.
Salam sesama jack of all trades! eh, anyone?
6 notes · View notes
seriburenjana · 5 years
Text
Oasis
Tumblr media
/1/ Peluh membasahi rupa karena matahari sedang begitu teriknya. Aku lihat daun - daun telah kering menguning, bebatuan terjal nan kasar dan angin yang lumayan kencang
/2/ Ada seekor burung hinggap di ranting yang hampir rapuh itu. Lalu terdengar suara sahut - sahutan kelompoknya yang terbang dari arah belakang  menyanyikan nada keceriaan
/3/ Dari kejauhan aku lihat ada mata air yang mengalir, tumbuhan berwarna hijau, tanah yang subur dan burung - burung berkicau. Begitu tenang dan membawa kesejukan. Lepas dahagaku, hilang penat yang ada dalam diriku dan hanya ada kau disana, sedang menunggu aku.
8 Januari 2019
4 notes · View notes
seriburenjana · 5 years
Text
Orang Baik
Tumblr media
Sedikit banyak diantara kita pasti pernah berjumpa dengan orang baik. Energi yang ada dalam dirinya begitu terpancar sehingga membuat kita tersadar; mereka orang baik, sedang kita belum baik.
Orang - orang seperti ini yang membuat kita malu akan diri sendiri. Kita dipertemukan oleh mereka, tapi malah mereka bertemu dengan kita yang belum baik. Keberadaan mereka memberikan ruang dan sebagai pembelajaran kepada diri, untuk terus menjadi orang baik agar pantas bersanding dan berjalan dengannya.
Sehingga kehadiran mereka merupakan salah satu bentuk rezeki yang Dia berikan kepada kita; Di kelilingi dengan orang - orang baik.
Atau jika kita tidak bertemu dengan orang baik, tak apa. Tugas kita hanya satu; terus berbuat baik. Bisa jadi bentuk rezeki yang diberikan untuk orang lain, Dia titipkan melalui kita. Sehingga menjadi baik juga merupakan amanah masing - masing jiwa. Karena sebenarnya semua ini bukan perkara antara kita dengan yang lainnya, tapi bentuk ketaatan kita kepadaNya.
7 Januari 2019
5 notes · View notes
seriburenjana · 5 years
Text
Old Memories
Unggahan konten pada sudut media
Mengingatkanku pada hari saat kita masih bersama
Penuh canda tawa dan riang gembira
Tapi tak jarang ada duka
Dulu, ada yang pernah memendam luka,
Akibat kata - kata yang menyuara
Konflik dan cacian maki
Ego yang semakin meninggi
Berekspektasi,
Tapi tidak sesuai dengan realisasi
Dan beranggapan bahwa ini bentuk pendewasaan diri
Ah, sudahlah!
Kini kau dan aku sudah terpisah oleh jarak
Hanya ada percakapan - percakapan penuh isak;
Di akhir pekan
Dengan perasaan penuh debar
Untuk sekadar bertukar kabar
Atau pengingat sebuah pertandingan
“ojok lali rek, engkok city vs liverpool”
Padahal ya sebenarnya, belum tentu aku paham
***
Memori boleh lama, tapi tetap dunia (masih) milik kita
Tolong jaga dirimu baik - baik, ya
5 notes · View notes
seriburenjana · 5 years
Text
Buat Tahun Ini
Sepotong roti pukul tiga adalah alasan aku terbangun pagi ini karena sial, perutku bergemuruh tanda minta diisi
Kalau dipikir - pikir.. Seperti kehidupan, ya? Potongan roti tadi adalah bak harapan masa depan Setidaknya masa dalam hitungan dua - tiga jam ke depan lah..
Di awal jalan ini, kita sama - sama berdiri Menapaki jejak - jejak kisah sendiri Membangun asa dan merajut mimpi Untuk mencapai sebuah ambisi atas dasar keinginan hati Tahun berganti, apa mimpimu buat tahun ini?
Tak ada yang salah dari bermimpi Atau sederhana kau boleh menyebutnya resolusi Wong mantan presiden pertama kita pernah bilang juga kok “bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.”
Ya Allah, aku ingin ini Ya Allah, aku ingin itu Ya Allah, keinginanku banyak. Ini dan itu
*ssst ps: Semoga laku dan doamu sesuai dengan mimpimu, ya.
6 notes · View notes
seriburenjana · 5 years
Text
Titik Balik
2019. First of all. Welcome back, my laman biru tua! Sejak beberapa bulan yang lalu kita berjarak. Tapi akhirnya kini kau benar - benar kembali. Aku sangat merindukanmu, sungguh!
My last day in 2018 nggak seperti orang - orang lain. New year’s eve aku lewatin begitu saja karena ketiduran pukul 10 malam dan baru terbangun pukul 01.30 pagi. Well, beberapa tahun memang aku tidak pernah merayakannya. Mentok - mentok paling hanya nonton film suguhan tv swasta bersama saudaraku. Karena, aku juga nggak terlalu suka dengan keramaian, bising, suara teriakan dan dentuman - dentuman yang mengagetkan. Jadi ya..aku nggak menyesal amat sih hehe.
2018 had a lot of stories. Awal tahun aku lalui dengan payah. I highlight it, because it was the most scariest part. Dikala aku sedang riweh mengurus persiapan tugas akhir a.k.a scariest part of college, she left me. Nenekku pergi untuk meninggalkanku selamanya. Dia adalah bagian dalam hidupku yang sangat berharga. Dia bisa menjadi apapun. Nenek, ibu, sahabat dan teman jalan. Dia adalah satu - satunya orang yang selalu mengobrak - obrakku untuk lulus sebelum 4 tahun. Setiap pertemuan, pasti selalu terucap olehnya, “nduk, kalau bisa kuliah jangan lama - lama ya. Sebelum 4 tahun sudah lulus.” begitu berulang - ulang. Nggak ada firasat apapun dibaliknya, hanya berfikir kala itu pasti ia sangat bangga kalau aku lulus sebelum 4 tahun. Tapi takdir berkata lain, sebelum aku sidang proposalpun beliau sudah pergi terlebih dahulu. Padahal proposal sudah matang sejak 2 bulan sebelum sidang.
But, i had to pass it though. Meski berat, harus tetap kuat. Sesaat proposalku sudah matang, ternyata data yang ku ajukan melalui surel sejak proposal telah disetujui oleh dosen pembimbing belum ku dapatkan hingga h-3 pengumpulan judul. Menyerah, adalah kata yang terlintas dipikiranku saat itu. Bagaimana tidak? Jika hingga setelah sidang proposal aku masih belum dapat data utama untuk penunjang tugas akhir, aku harus bagaimana? Dan...benar. Jalan keluar lain adalah aku harus berganti judul. Bak kisah klasik jaman dulu, aku membuat proposal ulang semalaman agar esoknya pukul 6 pagi dapat aku asistensikan. Dengan sedikit tambahan pada tinjauan pustaka, alhamdulillah dosenku menyetujui perubahan judulku.
Pengerjaan tugas akhir ini sangat mendominasi tahun 2018ku. Terkadang aku merasa benar - benar sendiri, nangis seharian, merasa salah jurusan (yes, till  the end i still thought that) yang malah nggak bikin semuanya kelar. Tapi dilain waktu, terlintas bahwa aku sudah berada di titik ini. Allah pasti ada rencana terbaikNya kenapa sampai membawaku kesini.
Sambil jalan pembenaran tugas akhir pasca sidang, aku juga ikut penelitian. Bersama orang - orang hebat dari Shirvano Consulting dan Kementrian PUPR. Banyak sekali pelajaran yang bisa aku ambil dari penelitian selama di lapangan kemarin. Bertemu dan bertukar pikiran dengan kurang lebih 40 manusia dengan latar belakang yang berbeda - beda.
22 September 2018, tepat sehari sebelum hari kelahiran nenekku tercinta Alhamdulillah aku resmi mendapat gelar sarjanaku, amanahku selanjutnya. Sebuah batu loncatan untuk kehidupan selanjutnya.Terkesan telat memang karena, ini sudah terhitung 3 bulan 10 hari sejak aku dinyatakan lulus. Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah. 4 tahun yang aku rasa susah ternyata sudah lewat. Allah sangat baik. Terima kasih untuk semua orang, doa - doanya terdengar sampai ke langit.
Dan Jogja, adalah kisah romantis penutup akhir tahun 2018ku kemarin. Ternyata 2018ku nggak payah - payah amat, kok.
.
2019 is a new hope. Seems cliché, but a word is a prayer. Just like the first sentence i wrote. Bismillah...Where there is Allah, there is a hope. Lastly, Semoga yang akan diupayakan di tahun ini Allah selalu ridha.
-
1 Januari 2019
3 notes · View notes
seriburenjana · 6 years
Quote
Ada perhatian tak kasat mata, ia bernama, doa dalam diam.
Rahasia Pelangi
1 note · View note