najmaanfsh

[najmaanfsh]

untukmu, yang akan terlahir di dunia

Ya bunayya, ummah bahagia ketika kau menjadi seseorang yang istimewa di hadapan manusia. Namun ketahuilah, bahwa ummah lebih bahagia ketika kau menjadi hamba yang istimewa di hadapan Allah, Rabbmu.

Ya bunayya, ummah bahagia ketika kau bisa menjadi orang yang bermanfaat dan dibanggakan di dunia. Namun ketahuilah, bahwa ummah lebih bahagia ketika manfaatmu kau bawa hingga di akhirat dan namamu menjadi kebanggaan para penduduk langit.

Maka yaa bunayya.. Apabila suatu saat nanti ummah banyak melarangmu ini itu, jangan pernah kau marah kepada ummah. Apabila nanti ummah banyak menasehati dan menceritakan kisah para salafush shalih, jangan pernah kau merasa bosan mendengarnya nak.

Sebab bagi ummah, kau adalah amanah yang besar dari Allah. Maka ummah akan begitu bahagia dan bersyukur ketika pada hari berbangkit kelak ummah berhasil mendidikmu menjadi hamba yang bertakwa di hadapan Allah.

Sungguh, ummah mencintaimu nak.

Semoga Allah meridhoi pertemuan kita di dunia hingga ke syurga.

Makassar, 24 November 2020 || #catatankhadijah

[najmaanfsh]

Didalam hidupmu kelak akan ada seseorang yang mengajarimu untuk melihat hal-hal yang rumit menjadi lebih sederhana

Dia yang membantumu untuk membenahi cara pandang yang berlebihan, menuntunmu untuk tidak tergesa-gesa dalam menentukan pilihan hidup.

Seseorang itu hadir mengajarkan tentang berprasangka baik dan bersemoga bahwa semuanya akan berujung pada hal terbaik dalam ketetapan Allah.

Katanya itulah yang lebih penting.

Ketika ketidaktenangan muncul, ia hadir menjadi sosok yang mampu menentramkan meski hanya melihatnya saja.

Saling menguatkan satu sama lain, pun Allah mengirim seseorang dalam hidupmu untuk mengajarimu rasa bersyukur dengan lebih sadar dan memaafkan masa lalu yang menyakitkan dengan sabar yang lebih lapang.

Allah menghadirkannya atas doa-doa yang selama ini tak pernah lelah kamu langitkan

Sekarang kepahaman itu akan semakin kuat untuk menemukan bagaimana makna cukup dalam diri seseorang.

[najmaanfsh]

Kunci Bersosialisasi

(Sebuah pengingat untuk diri sendiri)

Kunci bersosialisasi adalah hati yang lapang. Perlu waktu bertahun-tahun untuk bisa memahami hal ini, dan perlu ikhtiar sepanjang hayat untuk bisa terus menerapkannya.

Karena yang kamu hadapi adalah manusia dengan segala ragam sifat dan keunikannya. Dengan logat dan nada bicara yang berbeda. Dengan cara berpikir masing-masing. Yang tidak bisa kamu kendalikan semua-muanya.

Dengan ragam sejarah masa lalu, pola asuh, pengalaman dan masalah hidup yang berbeda.

Kamu tidak bisa mengatur apa yang orang lain pikirkan, tidak bisa mengendalikan tindakan mereka, apalagi memaksa mereka untuk menjadi apa yang kamu ingin.

Maka tidak usah terlalu kecewa dan sakit hati, jika ada yang salah bicara, ada kata dan tindakan yang ternyata menyinggungmu. Bisa jadi memang logatnya seperti itu atau bisa jadi ada masalah berat yang membuatnya emosi saat itu.

Lapangkanlah hati, buka hati kembali. Maafkan dan maafkan lagi.

Menyimpan amarah hanya akan melelahkan dan menyakiti dirimu sendiri.

Tumbuhlah lebih dewasa dalam menyikapi keberagaman itu. Lebih dewasa dalam bersosialisasi. Jangan memaksakan apa yang tidak bisa dipaksakan.

[najmaanfsh]

Ikut kajian, diskusi sama orang orang hebat, belajar dari kisah kisah pejuang taat.

adalah caraku menjaga diri tetap dalam koridor kebaikan dan kewarasan.

semoga tidak gila. hehe aamiin🍂

[najmaanfsh]

If you have time to worry, don’t you have time to pray?

If you have time to worry, don’t you have time to read the Quran?

If you have time to worry, don’t you have time to recite Dhirk?

If you have time to worry, don’t you have time to seek ilm?

Along with hardship is relief.

[najmaanfsh]

Kebahagiaan kita adalah tanggung jawab masing-masing diri, berhentilah merutuki keadaan yang tak menyenangkan. Kita hidup tak sekedar hidup untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya kesenangan. Namun bagaimana agar hati selalu merasa cukup dengan kesederhanaan yang ada.

Bahagia sesungguhnya adalah menghabiskan hidup dalam ketaatan hingga bertemu dengan Allah membawa hati yang tenang.🍃

[najmaanfsh]

Ada yang menarik dari percakapan sore ini dengan temanku.

Kelak, pesan yang akan kusampaikan pada pasanganku bahwa apapun maksiat yang kita lakukan akan berdampak pada keturunan kita. Maka jika ada peluang melakukan dosa, kita bisa mengingat hal ini, bahwa konsekuensi dosa itu terwariskan.

[najmaanfsh]

Wahai najma, adanya ujian adalah untuk menguji kesabaranmu. Kalau kamu tergoda untuk tidak bersabar, lantas apa bedanya kamu dengan kualitas orang yang menjadi ujian untukmu?

[najmaanfsh]

Andai bukan karena Allah, lantas untuk apa kita bertahan dengan semua rutinitas melelahkan ini?

[najmaanfsh]

Insight di Jum'at berkah🦠

Hari ini aku ada jadwal kuliah mikrobiologi, yang harusnya di pagi hari, tapi karena bertepatan dengan adanya acara sosialisasi PKM-PM, akhirnya dosenku meminta untuk dilakukan setelah ashar.

Jadilah kami kuliah jam 3 sampai jam 4 :") topik mikro yang kami pelajari hari ini tentang bagaimana sih mikroorganisme mampu hidup di lingkungan ekstrim.

Padahal, kalau dipikir-pikir, kan bisa yah mikroba tuh memilih lingkungan dengan kondisi yang baik-baik aja. Keadaan dimana suhu stabil, suplai nutrisi cukup, tidak ada predator faktor penghambat proses koagulasi dan sebagainya.

Tapi, mengapa masih ada mikroba yang memilih lingkungan ekstrim (suhu dengan derajat keasaman yang terlalu tinggi atau terlalu rendah) untuk bertempat tinggal disana? Dengan pertanyaan yang rasanya sederhana ini, namun aku dan teman-teman belum ada bisa yang memberi jawaban yang pas dan tepat menurut ibu.

Contoh aja misalnya dengan hadirnya ganggang di danau Kelimutu (tempatnya di Nusa Tenggara Timur) biasanya kondisinya mengikuti, warna ganggang bisa berubah. Kadang berwarna hijau, biru toska, merah, ataupun coklat.

Dengan keadaannya yang mampu berubah, danau Kelimutu ini dikatakan sebagai lingkungan yang ekstrim bila dijadikan objek tempat tinggalnya mikroba, meski begitu setiap mikroba memang qadarullah, Allah titipkan kemampuan hebat untuk bisa beradaptasi dengan apapun kondisinya.

Nah, ibu menjelaskan alasannya; kepentingan ekologis si ganggang adalah untuk menciptakan keseimbangan dalam ekosistem di danau ini. Bagaimana agar nantinya, ia dapat menjaga rantai makanan tetap lestari, membantu suksesnya proses fotosintesis, bahkan turut aktif ketika membangun hubungan simbiotik antar mikroba. Di semester 1 lalu, mata kuliah ekologi lingkungan, pak Yusuf hafidzohullah memberi satu prinsip ekologi, dikatakan bahwa; "sistem ekologi lingkungan akan baik apabila keseimbangan lingkungannya berjalan dengan baik."

Sungguh, hal ini membuka satu persatu point of view atas kekuasaan Allah. Betapa Allah menitipkan setiap hikmah di alam semesta ini. Maha baik Allah.

Layaknya mikroba yang hidup di lingkungan ekstrim tadi, ketika mikroba ini mengerahkan segenap kemampuan yang ia miliki untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Maka dengan kemampuan itulah ia mampu survive dan menciptakan keseimbangan serta kualitas manfaat bagi lingkungan yang ditempatinya.

Sebagai refleksi sedikit saja, ternyata kita pun sama seperti mikroba di lingkungan ekstrim tadi. Sungguh, setiap kita telah Allah titipkan potensi untuk mampu memberi kontribusi positif. Ketika kita telah terbangun kesadaran untuk bertahan dalam cuaca kehidupan yang senantiasa menyapa, di titik kesadaran itulah yang akan membawa kita pada tujuan jangka panjang yang di damba.

Salam mikroba! Bismillah yuk semangat 🤍

[najmaanfsh]

Problematika kuliah siang di jam 13.00

Subhanallah, ga fokus banget plis :'))

Sejak TSn sampai kuliah entah mengapa, kewarganegaraan selalu dijadwalkan siang.

Waktu dimana tepat sekali untuk istirahat tidur siang, waktu rehatnya otak, waktu dimana pikiran lagi penuh-penuhnya.

Ada yang ngerasa sama gasih, kalau siang ba'da Dzuhur tuh waktu yg rentan buat overthinking?

[najmaanfsh]

Jangan risaukan apa yang akan Allah beri, namun hal terbaik apa yang bisa kamu lakukan.

لَا يُسْئل عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْئَلُوْن

"Dia (Allah) tidak akan ditanya tentang apa yang dikerjakan-Nya, akan tetapi mereka-lah yang akan ditanya." (Qs. Al-Anbiya : 23)

[najmaanfsh]

Dahulu, aku berpikir bahwa; hal yang menakutkan ketika kamu menuliskan sesuatu adalah "kamu akan diuji oleh apa yang kamu tuliskan itu suatu hari nanti."

Kamu mengetahui sesuatu, mengadopsi suatu pemikiran tertentu lalu menuliskannya dan orang² membacanya. Orang² tersebut akan menganggap bahwa kamu sudah paham hal itu dan "aman".

Tapi kita tak pernah tahu bukan kapan hati manusia itu mulai terbolak-balik? sampai butuh sekali penjagaan dari Allah.

Sehingga segala apa yang pernah dituliskannya, atau sama saja dengan apa yang pernah dikatakannya; senantiasa sejalan. Sama. Dan sesuai.

Maka betul sekali nasehat yang mengatakan bahwa, mintalah perlindungan pada Allah atas apa² yang kita tuliskan dan katakan. PenjagaanNya adalah yang terbaik dari hal² yang mampu membuat iman kita maupun prinsip baik kita berubah-ubah.

Semoga aku, khususnya, mulai saat ini tak akan pernah takut lagi menulis hanya karena takut diuji.

Kalau pun pada akhirnya harus diuji kembali untuk membuktikan kekuatan prinsip dan keteguhan pemikiran—maka semoga aku lulus. Semoga aku bisa bertahan dan senantiasa sejalan. Apalagi jika aku tahu tulisanku itu berdasarkan nilai hidup yang kuupayakan bersandar pada ajaran Islam.

Jika pun ternyata ada tulisanku yang sedang diuji dan perlu perbaikan pola pikir, semoga aku mudah menerima perubahan baik itu.

[najmaanfsh]

Sebenarnya ngga ada pekerjaan yang terlalu rumit, pikiran kita aja yang lagi penuh.

Mode menunggu mood membaik

[najmaanfsh]

13 times in the Qu'ran, God says, "Afala ta'qilun?". Meaning: "Will you not use your intellect?"

[najmaanfsh]

Aaaa masyaa Allah🤍🪺🫧

[najmaanfsh]

angkat kepalamu, sayang. jangan menangis..

ada Allaah.. ♡