Tumgik
literasialam · 5 months
Text
Berbohong itu Urusanmu
Dalam pandangan biologi, kebohongan adalah perilaku kompleks yang dapat dilakukan oleh berbagai organisme, baik yang memiliki kecerdasan tinggi atau rendah. Menjadikan kebohongan lebih terkait dengan adaptasi dan strategi bertahan hidup daripada kecerdasan.
Kebohongan yang merujuk pada perilaku menyesatkan atau memanipulasi informasi demi keuntungan suatu organisme. Ini bisa melibatkan pemalsuan sinyal, peniruan, atau menyembunyikan informasi merugikan. Sebuah strategi adaptif yang digunakan dalam persaingan dan interaksi sosial.
Makhluk hidup menggunakan kebohongan untuk melindungi diri, mencapai tujuan, menghindari konflik, menarik perhatian, atau memperoleh keuntungan. Adapun kebohongan menjadi bagian dari evolusi makhluk hidup sebagai mekanisme bertahan hidup dan reproduksi.
0 notes
literasialam · 8 months
Text
Ikan Mas dan Ingatan-nya
Manusia yang memiliki akal dan pikiran, sangat sering mengingat apa saja di masa lalu. Dari sana manusia bercerita, belajar, atau sekedar mengingat. Seberapa jauh atau mungkin seberapa besar cakupan manusia untuk mengingat.
Menurut para ilmuwan otak manusia memiliki kapasitas sekita 2,5 petabyte atau 1 juta gigabyte, bila diibaratkan seperti mesin penyimpan data super. Dengan kapasitas penyimpanan sebesar itu mengingat kejadian yang membekas bukanlah yang sulit.
Tapi seberapa jauh manusia mengingat, kenapa kita lupa tahun-tahun pertama kehidupan? Apakah peradaban manusia terbangun salah satunya juga karena ingatan?.
Ibaratkan otak manusia adalah buku harian, yang hari demi hari digores oleh sang pemilik dengan pena, untuk menuliskan kesehariaannya dari awal kehidupan hingga menjelang kematian. Waktupun berlalu, entah telah berapa hari, bulan, atau tahun sehingga buku harian menjadi tak terhingga banyaknya. Lalu ketika sang pemilik ingin mengenang masa indah di waktu mudanya, dia tak tahu buku yang mana, karena sudah terlalu banyak buku yang digunakan.
Rasanya dengan kapasitas penyimpanan yang sebegitu besarnya, masih tidak bisa membuat manusia ingat seluruh kehidupannya. Atau karena saat bayi, otak manusia tidak berkapasitas seperti saat dewasa, atau manusia adalah makhluk pelupa.
Diluar semua itu, ingatan manusia seperti indra tambahan. Apa yang seseorang kemarin kerjakan, siapa pacar pertamamu, dan semua hal yang bisa diingat oleh manusia. Ada didalamnya.
Pada akhirnya, tidak ada bahasan tentang ikan mas.
5 notes · View notes
literasialam · 1 year
Text
Hidup Seperti Larry
Hewan yang memiliki keabadian biologis, bagaimana bisa? Pada dasarnya kemampuan ini dapat terjadi apabila organisme dapat memperbarui sel tubuhnya. Jadi dapat dikatakan suatu individu hampir sepenuhnya hidup abadi secara biologis, hal ini dapat terjadi dengan bantuan enzim yang disebut Telomerase. Enzim Telomerase merupakan enzim yang berfungsi untuk mengatur telomere yang ada di ujung setiap kromosom. Telomere sendiri berguna untuk melindungi kromosom atau DNA dari degradasi.
Pada mahluk hidup umumnya seperti manusia, setiap kali sel Telomere ini membelah diri maka degradasi akan terjadi dan itu akan memburuk seiring bertambahanya usia. Telomere ini juga tidak akan bertambah.
Lobster terbesar yang pernah diketahui memiliki berat sekitar 20 kg (kilogram) dan ditemukan di Nova Scotia, Canada, dan diyakini masih ada lobster lebih besar lagi karena sifat keabadian biologis mereka ini.
Lobster hampir mencapai apa yang disebut dengan keabadian apabila tidak mengalami molting. Molting atau ganti kulit adalah hal umum di dunia, banyak organisme mengalaminya termasuk lobster. Pada waktu itulah, momen terlemah bagi lobster. Setelah molting, butuh waktu untuk cangkang baru menjadi keras, saat itulah predator dan bakteri dapat menyerang. Belum lagi kenyataan bahwa semakin sering molting, energi dan berat akan bertambah. Mati terjebak didalam cangkang dapat terjadi.
Selalu ada resiko dari setiap kemampuan atau keputusan, dianugerahi keabadian terlihat menyenangkan sebelum akhirnya melihat semua yang didapat dan sayangi lenyap karena ketidakabadiannya. Manusia tidak bisa menjadi Tuhan, karena kita adalah zoon politicon atau makhluk sosial yang dapat terbunuh oleh sesuatu bernama kesepian.
7 notes · View notes
literasialam · 1 year
Text
Harga Sebuah Umur Panjang
Paradoks Peto adalah paradoks dimana makhluk hidup yang lebih besar seharusnya memiliki risiko kanker lebih tinggi, namun pada kenyataannya tidak. Hewan-hewan yang berukuran besar seperti paus, jerapah, dan gajah justru memiliki risiko kanker yang lebih rendah.
Salah satu faktor yang dianggap memicu paradoks ini adalah evolusi. Gajah Afrika merupakan binatang yang berumur panjang tetapi tingkat reporduksinya rendah, jadi gajah Afrika harus memiliki mekanisme pertahanan diri lainnya. Gajah Afrika telah berevolusi dengan memiliki gen penghambat tumor. Gajah Afrika memiliki gen TP53 sebanyak 20 copy (40 allele), sementara manusia hanya memiliki 1 copy (2 allele) gen TP53. Hal ini menyebabkan manusia lebih mudah terkena kanker daripada gajah Afrika.
Faktor yang mempengaruhi pembentukkan sel kanker bukan semata-mata jumlah sel. Faktor yang mempengaruhi terbentuknya kanker adalah laju pembelahan sel pada organisme tersebut. Gajah Afrika memang memiliki jumlah sel yang lebih banyak daripada manusia, akan tetapi, gajah Afrika memiliki laju pembelahan sel kanker yang lebih lambat daripada manusia, sehingga memperkecil risiko pembentukkan sel kanker. Sebaliknya, tikus/curut memiliki laju pembelahan sel lebih cepat daripada manusia, tetapi, karena tikus memiliki umur hidup yang singkat, biasanya tikus akan mati sebelum terkena kanker.
Pada faktor evolusi, hewan berbadan besar mungkin mengembangkan gen penekan kanker menjadi lebih banyak dan efisien untuk melawan kanker. Sedangkan pada hipertumor, kanker tersebut mungkin bermutasi kembali menjadi kanker baru. Kanker baru itulah yang membunuh kanker pertama. Pertarungan seperti ini diperkirakan terus terjadi hingga tidak ada sel kanker yang dapat tumbuh besar dan berbahaya.
Dari Paradoks Pato dapat diketahui bahwa, manusia mungkin hanya punya 1 copy gen penghambat tumor sedangkan gajah dan hewan-hewan besar lainnya punya lebih dari 1 copy gen, tapi manusia dan banyak hewan bertubuh sedang hingga kecil, relatif memiliki tingkat reproduksi yang lebih baik dibandingkan gajah, jerapah, paus, dan hewan besar lainnya. Maka ada harga yang harus dibayar dari sebuah umur panjang.
1 note · View note