Tumgik
l-edelweis · 4 days
Text
Sebuah kebahagiaan kecil dan sederhana. Seneng banget di sesi webinar kali ini ada seorang bapak yang turut menjadi peserta. Biasanya webinar parenting pesertanya semua ibu-ibu, atau perempuan-perempuan muda yang belum menikah. Tapi kali ini ada seorang bapak yang menyempatkan waktu untuk turut hadir dan belajar parenting.
Appreciate! Semoga setiap kita selalu dimudahkan untuk belajar dan merendahkan hati. Semoga setiap kita kelak akan menjadi orang tua yang memiliki keinginan untuk terus memperkaya ilmu pengasuhan.
Tumblr media Tumblr media
2 notes · View notes
l-edelweis · 8 days
Text
Hi, mbler I really miss you. Do you miss me?
Ada banyak cerita yang ingin sekali aku bagikan kepadamu disini, mbler. Sudah kucatat di jurnalku, supaya tidak lupa. Meskipun beberapa terlewat--tentu saja. Perihal ini aku masih ceroboh sekali.
Hi, mbler. Tunggu ya cerita-ceritaku. Aku sedang menata ruang dan waktu, sebab menorehkan huruf-huruf untuk entitas sepertimu butuh suasana yang mendukung.
1 note · View note
l-edelweis · 19 days
Text
Switching
Loading otak tuh masyaallah ya. Ibaratnya habis baca novel, lalu mau ngerjain PR matematika tuh buat aku butuh jeda dulu dan waktu buat otak aku bisa switching dari satu universe ke universe yang lain.
Malem ini aku baru namatin series Cinta Cenat Cenut (drama apa iniiiii?) setelah sejak kapan hari di TL instagram tanpa babibu menampilkan sosok Natasha Rizki, terus aku jadi keinget kalau dia kan dulu salah satu pemain di CCC alias Cinta Cenat Cenut alias sinetron favorit aku karena disitu SM*SH ikut main HAHHAHAHA.
(yaa fyi, aku adalah (mantan) smashblast)
Gara-gara Natasha Rizki lewat di TL aku jadi pengen nonton CCC lagi. Berdalih buat warming up otak juga dengan hal-hal bucin dan romance, sebab aku sedang ada kewajiban menyelesaikan tulisan bertema romance. Malam ini aku menyelesaikan nonton ya walaupun skip-skip di beberapa menit dan adegan.
Setelah nonton niatnya mau melanjutkan menulis tapi ternyata tipe romance-nya terlalu menye-menye (yaiyalaaaahhhhh) dan otakku justru butuh warming up lagi. Aku tahu-nggak tahu sih, dari awal, kalau tipe romance di CCC ini emang menye-menye banget, karena ini kan latarnya tahun 2010 dimana anak-anak remaja dengan kealay-an yang khas itu, dan tipe meng-idolakan idol tuh ya tentu beda dengan zaman sekarang, ditambah lagi tokohnya adalah anak-anak SMA. Ibarat kata orang-orang, kalau cinta masa SMA adalah cinta monyet dan aku sekarang yang melihat dari sudut pandang manusia hampir seperempat abad, emang cinta anak SMA tuh apa bangeettt>_<
Makanya aku menulis ini sebagai usaha warming up. Dan sebagai proses switching supaya aku ada energi lagi buat nulis (bismillahh). Anyway, jadi kepikiran barangkali nanti aku akan membagikan cerita proses menulisku di sini. Sepertinya seru:)
Baca tulisan lengkap projectku di sini, ya:)
2 notes · View notes
l-edelweis · 19 days
Text
Raya
Sejak kapan tahun pengen banget bisa hari raya pakai baju kurung fresh dari tanah melayu. Alhamdulillah tahun ini bisa kesampaian.
Meskipun giliran kesampaian, kita merayakan idul fitri di tanah yang berbeda.
Taqabbalallahu minna wa minkum.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
l-edelweis · 23 days
Text
Preparing to say 'goodbye' for ramadhan. Oh, my.
But I hope I can say 'see you' instead of 'goodbye'
0 notes
l-edelweis · 23 days
Text
Ramadhan #17
Hari ini ramadhan ke 29 tapi aku mau menulis tentang hari-hariku di ramadhan ke 16 sampai beberapa hari setelahnya.
Aku memutuskan untuk mencoba mencicipi suasana ramadhan di negara tetangga. Pergilah aku ke Singapura dan Malaysia sejak ramadhan ke 16. Sebetulnya ini rencana yang sudah lama sekali, barangkali sejak akhir tahun, aku ingin mengunjungi Singapura (lagi) setelah lima tahun kunjunganku sebelumnya. Akhir tahun kemarin aku masih belum tahu harus kapan pergi kesana dan, ngapain? Hingga di bulan Januari aku menerima sebuah kabar yang membuat aku cukup down dan kembali overthinking beberapa hari. Seperti biasanya saat hal-hal buruk menjangkiti diriku, aku selalu berusaha untuk menata diri dan menguatkan pikiran bahwa, "All is well. Allah knows you well." Semua akan baik-baik saja.
Saat mendengar kabar kurang enak itu akhirnya aku memutuskan untuk 'merayakan patah hati' dengan pergi ke Singapura. Cek-cek tiketlah aku sambil mencari waktu yang pas dan meyakinkan diri, aku harus kesana untuk menenangkan diri! Lalu aku mengira, sepertinya saat ramadhan adalah waktu yang cocok dan pas. Ditambah ada satu hari libur di hari Jumat, jadi aku tidak perlu banyak-banyak mengambil cuti kantor.
Jadi sebetulnya perjalananku kemarin adalah 50% menikmati ramadhan dan 50% merayakan patah hati. Menenangkan diri atas penolakan yang aku terima dan membuatku patah itu. Yang kemudian masyaallah, dilengkapi dengan kabar di pertengahan bulan Maret. Another reject. Aku menerima penolakan lain yang kembali membuat hatiku patah.
Tidak sabar aku menunggu tanggal 26 Maret untuk bisa pergi dari hiruk-pikuk dunia. Untuk bisa mindfull menikmati ramadhan, safari masjid, mencicipi takjil, melebur dengan masyarakat lokal. Untuk bisa menenangkan diri dan meyakinkan diri bahwa semua sudah Allah atur.
Dan perjalanan itu aku lakukan sendiri, alias solo traveling! I challenge my self, am I can do that? Karena aku suka tantangan dan suka jalan-jalan, jadi kenapa aku nggak mencoba pergi ke luar negeri sendirian?
Pada awalnya aku sudah merencanakan untuk pergi ke National Library of Singapore, dan duduk di salah satu sudut ruangannya sambil menulis dan menangis. Menangisi nasib, menangisi masa depan, menangisi diri sendiri, menangisi segala yang bisa ditangisi. Tapi yah, manusia hanya bisa berencana. Ternyata aku nggak ada waktu untuk pergi ke sana dan melakukan itu.
But no worries. Karena aku tetap bisa nangis, dan ini nangisnya lebih deep kayaknya karena di sebuah bangunan yang sangat terkenal dan menjadi daya tarik para turis-turis asing. Di sudut kampung arab, di Masjid Sultan. Masjid yang menjadi suaka aku selama ramadhan di Singapura.
Kembali aku ke sana dan memori beberapa tahun lalu menghampiri diriku ketika aku menengok ke luar melalui jendelanya, menaiki liftnya, dan sholat di dalamnya. Segalanya masih sama sepertinya. Masyaallah, I come back!
Sedikit banyak aku merasakan nikmat ramadhan yang sangat kuat justru di negara minoritas muslim ini. Aku menantang diriku dengan menginap di capsule hotel yang isinya sekamar ber 6 dan mix laki-laki--perempuan, pergi ke toko-toko buku yang di sepanjang perjalanan ramai orang-orang makan di restoran, jalan kaki kesana kemari yang tentu menguras energi tapi alhamdulillah aku tidak merasa lapar dan haus yang berlebihan! Sungguh masyaallah aku sangat bersyukur atas kemampuan yang Allah berikan untuk aku tetap bisa menjaga prinsipku sebagai seorang muslimah, sebagai warga negara Indonesia yang menjaga perilaku, dan sebagai Faiz yang sangat menyukai warna-warni tapi tetap punya warna sendiri.
Pertama kalinya aku tidur di kamar yang di situ ada tamu laki-lakinya. Lucu juga kalau dibayangkan, tapi yah semua berjalan sebagaimana semestinya. Singapura adalah negara yang sangat aman, jadi aku tenang-tenang saja. Terlebih aku percaya bahwa Allah pasti menjagaku.
Kembali aku merasakan begitu pekiwuh untuk sholat subuh di kamar. Sebab hari masih gelap dan hanya aku yang sholat di ruangan itu! Dulu aku pernah merasakan hal yang sama di Lithuania, saat yang lain tentu tidak ingin terganggu tidurnya karena hari masih gelap dan matahari belum terlihat. Tapi kok ada tetangga kasur mereka yang berkutik dan melakukan ritual ibadah se-dini hari ini. Alhamdulillah semua tetap berjalan sebagaimana seharusnya.
Pada mulanya aku berniat untuk sholat subuh di masjid. Aku sengaja mencari penginapan yang dekat dengan masjid supaya aku tetap bisa sholat 5 waktu di masjid. Tapi ternyata jarak yang terpampang di maps tidak se-dekat yang aku pikirkan. Aku harus jalan kaki hampir 2km untuk bisa sampai ke masjid>_<
Lalu, aku pikir saat sedang sahur aku akan mengganggu banyak orang sebab sudah berisik di dapur saat dini hari. Tapi masyaallah memang, Allah Maha Baik. Bahkan pemilik penginapan menawarkan untuk bisa menyiapkan sarapan hotel lebih awal supaya aku bisa sahur dengan fasilitas dari hotel. (fyi, sarapan ready jam 6am, sementara waktu subuh jam 5.50am)
Aku selalu penasaran menjadi minoritas. Dan setelah berkesempatan mencicipi situasinya di beberapa kesempatan, aku suka sekali keadaan itu! Lebih-lebih suka dengan situasi dan kondisi, juga tantangan menjadi minoritas. Sebab dengan menjadi minoritas, aku semakin percaya bahwa Allah selalu dan akan selalu bersama hambaNya. Selalu dan akan selalu menolong hambaNya. Tidak pernah membiarkan hambaNya sendirian.
Perjalanan di pertengahan ramadhan kemarin menjadi kesempatan aku untuk 'restart' diri dan kehidupan. Alhamdulillah terima kasih Ya Allah. Aku sangat menunggu dan tentu excited dengan kesempatan safar lainnya!
Tumblr media Tumblr media
(I will continue this story to write about my friend I've met in Singapore, Mrs. Syfania)
0 notes
l-edelweis · 1 month
Text
Ramadhan #12 : menghormati makanan
Wah, sudah lewat 12 hari!
Ya Allah, semoga semakin hari semakin mampu menjaga semangat ber-ramadhan.
Sahur pertama ramadhan, aku bilang ke ibu, "Yuk bu, goals kita ramadhan kali ini adalah tidak membuang makanan ya."
Hal yang sepele, simpel, terlihat seperti hal kecil, tapi berdampak besar menurutku. Menghindari untuk tidak membuang makanan berarti mengupayakan supaya tidak mubadzir. Sayang sekali kan kalau makanan yang tersisa itu dibuang begitu saja, padahal kalau mengingat kehidupan di luar, banyak mereka-mereka yang mengais-ngais kotak sampah, mengulurkan tangan meminta-minta, hanya untuk bisa mendapat ganjal memenuhi kebutuhan perut mereka yang lapar.
Kami di rumah sangat mengupayakan sekali supaya membeli takjil secukupnya saja. Lapar yang hadir jam 4-5 sore di waktu-waktu ngabuburit seringnya adalah lapar mata. Begitu waktunya buka, kadang segelas teh hangat sudah cukup mengusir rasa lapar. Alhasil, makanan seabrek yang dibeli tadi sore akhirnya tidak kemakan semua. Sayang, kan.
Belum perihal porsi masak. Aku dan ibu mengupayakan supaya yang kami masak adalah yang pasti akan kami habiskan dan kami makan. Kalaupun nanti sisa, harap-harap masih bisa dipanaskan di jadwal makan berikutnya. Ini juga hanya pada menu-menu tertentu yang masih 'pantas' untuk bisa dihangatkan.
Meskipun begitu, kadang kita masih kecolongan juga ada makanan yang sudah tidak bisa dimakan lagi. Alhamdulillah di rumah ada kucing dan ada ayam-ayam tetangga yang kalau pagi kadang berkeliaran di pekarangan rumah. Hewan-hewan ini yang membantu menghabiskan makanan kami. Meskipun kalau kucing terbatas hanya pada makanan tertentu saja, hihihi. Prinsipku, kalau niatnya bukan membuang, memberikan makanan sisa ke mereka jadi bisa ruang berbagi ke binatang-binatang :D
Semoga kita bisa bijak kepada makanan, ya. Menghabiskan apa yang kita beli dan kita masak. Menghabiskan ini tidak harus kita makan, ya. Bisa jadi kita bagi-bagi juga ke teman-teman dan tetangga terdekat. Atau memberikannya ke hewan-hewan yang membutuhkan. Yang penting tidak berakhir ke tempat sampah dan membusuk disana:"
1 note · View note
l-edelweis · 1 month
Text
Sedang pada fase menahan diri untuk mengatakan ini (bahkan merasakan ini) di saat-saat seharusnya sah-sah saja menyampaikan dan merasakan.
Yaallah jaga hati dan pikiranku.
Memang adil sejak dalam pikiran tidak mudah. Keren banget gagasan Pramoedya.
Kemarin dapet hikmah waktu nonton Guru Gembul nyeritain Perang Uhud:
Kalau sudah dilebur dalam mufakat, Rasulullah saw. nggak pernah bilang, "tuh kan kata saya juga apa?" ketika ada kegagalan akibat keputusannya tidak dipakai.
Nice, sebuah panduan yang berguna dalam hidup berkomunitas. Mungkin sepele, tapi hati yang sok tahu ini suka sok jago dan sok pinter juga. Sekarang harus belajar lagi bersikap seperti Rasulullah saw. yang bahkan sekalipun kegagalannya mendatangkan kerugian fatal, beliau nggak jadinya ambekan ke para sahabat yang usulnya dipakai dan nggak nyindir para sahabat yang berkontribusi atas kegagalan tersebut.
— Giza, kebersihan hati harus senantiasa diperhatikan dalam hidup berkomunitas
16 notes · View notes
l-edelweis · 2 months
Text
How Lucky They're
Lewat di timeline instagram, sebuah video yang menggambarkan anak yang menangis saat imam di Masjidil Haram sedang membaca doa saat shalat witir. Beberapa kali lewat video-video Mekkah dan Madinah yang bikin kangen bangeett. Apalagi sekarang bulan ramadhan, masyaallah tentu di sana ramai sekali dan sungguh beruntung orang-orang yang bisa hadir di sana dan khusyuk beribadah.
Semoga suatu hari aku dan keluargaku bisa dapat kesempatan serupa.
Aku jadi ingat momen suatu sore selepas ashar. Aku duduk menghadap multazam dan mencoba memanjatkan doa-doa yang sangat ingin aku ucapkan, tapi aku tidak mampu hingga pada akhirnya aku hanya memohon ampun semoga Allah memaafkan aku dan mengampuniku selalu. Tanpa kusadari air mataku menetes dan akhirnya sampai sesenggukan. Lega sekali rasanya bisa menangis di hadapan ka'bah.
Seorang perempuan di sebelahku memberiku sebuah tissue. Ah manis sekali:" Dia bahkan memberikan aku sebungkus snack dan aku menerimanya. Aku tersenyum kepada perempuan bercadar itu. Lalu kutanya dari mana asalnya, sebagaimana yang aku lakukan juga kepada setiap orang yang duduk di sebelahku sebelum-sebelumnya. Tapi dia tidak paham bahasa inggris rupanya. Lalu aku coba bertanya dengan bahasa arabku yang pas-pasan.
Ternyata dia adalah perempuan yang tinggal di Mekkah. Dia bilang rumahnya hanya berjarak dekat dengan masjidil haram, 'di sebelah situ' kata dia sambil menunjuk. Masyaallah rasanya ingin menangis bertemu dengan orang seberuntung dia. Kutanyakan padanya, 'apakah kamu setiap hari ke al-haram?'
Gimana ya rasanya tinggal dekat dengan ka'bah. Punya rumah yang setiap hari mendengar adzan masjidil haram, setiap saat bisa berjamaah di hadapan ka'bah, dan menapak tanah haram setiap hari. Sungguh beruntung sekali orang-orang yang dikasih kesempatan sama Allah buat tinggal di Mekkah.
Anw snack yang dikasih perempuan itu enak sekali! Waktu di toko oleh-oleh aku mencoba mencarinya karena ingin membawa pulang ke rumah. Tapi ternyata harganya mahal jadi nggak jadi beli:"
Tumblr media
3 notes · View notes
l-edelweis · 2 months
Text
Terimakasih sudah menulis ini🥰
Sebuah catatan dan Doa untuk pasangan ku nanti
Aku menulis ini pada momen dimana aku mungkin belum mengenalmu, lebih tepatnya aku tidak pernah mengira mungkin bahwa kamu orangnya. Tapi semoga tulisan ini kelak akan dibaca olehmu pada saat kita sudah sama-sama selesai dengan urusan diri kita sendiri, pada saat kita sudah sama-sama bukan lagi orang yang menuntut untuk dibahagiakan, tapi justru menjadi orang yang saling berusaha membahagiakan.
Sebelum akad selesai diucapkan, aku akan berusaha sekeras tenaga untuk tidak memberikan hatiku padamu. Bukan karena kamu tidak pantas untuk kucintai, tapi justru itu adalah sebaik-baiknya penjagaan diriku pada dirimu agar kelak ketika kita bersama Ridho Allah sudah kita genggam bersama. Semoga kelak cinta yang kita tumbuhkan bersama adalah cinta untuk mencari Ridho dan berkah-Nya, bukan cinta yang membawa kita pada hal-hal yang dibenci oleh-Nya (Semoga).
Aku tidak tahu apa yang lebih dulu menimpaku, apakah kematian atau pernikahan, tapi semoga apapun itu aku selalu berusaha menjadi orang yang mengutamakan mencari Ridho dan Cinta-Nya diatas segalanya.
Melalui tulisan ini, izinkan lah aku menyampaikan pesan untukmu yang mungkin akan membersamai ku nanti dalam proses beribadah dan mencari Cinta-Nya, serta sebuah catatan pengingat bagi diriku sendiri di masa depan nanti.
1. Pertama, aku berterima kasih, dari sekian juta bahkan milyar-milyar manusia di dunia ini, kamu telah memilihku seseorang yang banyak kurang, takut, dan ragunya ini.
Aku berharap, semoga kita sama-sama menjadi orang yang saling beruntung karena telah saling menemukan dan memiliki. Semoga 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun, atau berapapun usia pernikahan kita nanti rasa tentram, kehangatan, dan syukur saling memiliki ini akan terus hadir dalam rumah tangga kita ke depannya. Tidak peduli betapa besar cobaan atau ujian yang Allah berikan dalam proses perjalanan hidup kita, kita akan menjadi orang yang sama-sama percaya bahwa itu adalah kejadian yang Allah berikan untuk kita sebagai bukti tanda Cinta-Nya kepada kita.
Semoga kita menjadi orang yang mampu saling menguatkan dan melembutkan bagaimanapun kondisi atau fase hidup apapun yang kita jalani. Aku percaya, selama Allah menjadi tujuan hidup kita, selama itu juga kita akan mampu menghadapi apapun.
2. Kedua, sebelum aku bertemu denganmu aku adalah individu yang punya banyak mimpi dan keinginan, begitupun juga denganmu. Sehingga aku berharap semoga kita tidak hanya bertindak sebagai pasangan, tetapi juga teman, orang tua, adik ataupun kaka yang akan selalu berusaha sama-sama mendukung proses perkembangan setiap individu yang ada dalam pernikahan ini.
Aku berharap semoga kamu mampu menjadi temanku dalam memperjuangkan impian-impian yang aku miliki, dan semoga aku juga mampu menjadi teman yang akan selalu mendukung mimpi-mimpi baikmu.
Aku percaya bahwa pernikahan seharusnya menjadi tempat yang paling aman untuk mendukung mimpi-mimpi tiap individu yang ada di dalamnya. Pernikahan seharusnya tidak membatasi ruang gerak diri kita untuk berkembang dan bermimpi.
Tapi aku juga percaya, bahwa ketika kita memutuskan menjadi satu dalam sebuah ikatan pernikahan, mimpi-mimpi yang kita punya bukan hanya milik kita sendiri. Sehingga sebesar apapun keinginan atau impian yang kita miliki, semoga kita mampu mengambil keputusan-keputusan yang tidak hanya mementingkan ego pribadi tetapi juga keputusan yang baik dan tidak memberatkan salah satu pihak.
Semoga kelak kamu mampu menjadi temanku dan aku juga menjadi temanmu dalam bertumbuh dan belajar untuk bisa menjadi sebaik-baiknya Hamba yang Allah hadirkan di bumi ini.
3. Ketiga, sebesar apapun masalah yang kita hadapi, semoga kita bisa sama-sama menjadi orang yang saling menutupi aib pasangannya sendiri. (Sebuah nasehat untuk aku sendiri)
Beberapa bulan ke belakang, banyak sekali aib pernikahan orang lain yang tersebar di internet, dibaca oleh banyak orang, dan diaminkan atau bahkan dihujat ramai-ramai oleh netizen, yang mungkin kebenarannya pun masih dipertanyakan.
Sehingga salah satu doa yang aku punya untuk aku pribadi adalah semoga aku mampu menjadi orang yang menahan diri untuk tidak bercerita ke banyak pihak apalagi sosial media ketika sebuah ujian menimpa pernikahan kita. Semoga kita sama-sama mampu berpikir dengan baik dan menyelesaikannya berdua ketika suatu masalah menimpa hidup kita.
Kalaupun pada akhirnya kita membutuhkan pertolongan orang lain, semoga cerita-cerita kita cukup diketahui oleh orang terdekat yang kita percaya ataupun oleh profesional jika hal tersebut memang dibutuhkan.
4. Keempat, aku tahu bahwa di dunia ini tidak ada orang yang sempurna. Aku tumbuh dengan beragam kegagalan, kekurangan, dan luka-luka yang aku miliki. Begitupun juga denganmu.
Sehingga mungkin dalam beberapa waktu atau perjalanan kita terkadang aku marah, menggerutu, ataupun menyesal telah memilihmu hahaha (Mungkin juga kamu begitu wkwkw).Tapi aku berharap, semoga kita berdua adalah dua orang yang sama-sama mau mendengarkan dan memperbaiki.
Aku berharap kamu akan jadi orang yang pertama yang menasehatiku ketika aku sudah salah jalan, ketika aku sudah kehilangan arah dan tidak lagi fokus mencari Ridho-Nya, dan aku juga berharap aku juga orang pertama yang akan selalu mengingatkanmu.
Aku tidak mencari seseorang yang sempurna, karena sungguh manusia itu sejatinya penuh kekurangan. Aku hanya mencari orang yang mau saling mendengar dan belajar, seseorang yang tidak selalu merasa benar sendiri, seseorang yang mau mengakui kesalahan dan kekurangannya. Karena aku percaya, bahwa proses mengakui ketidaksempurnaan adalah jalan menuju kesempurnaan itu sendiri. Sehingga semoga kita menjadi orang yang mau saling mendengar, memperbaiki, dan saling melengkapi satu sama lain.
5. Kelima, aku berharap kita sudah sama-sama menjadi orang yang selesai dengan masa lalu kita masing-masing, dan mensyukuri untuk setiap hal yang kita miliki pada hari ini.
Aku tumbuh dan berkembang dengan ragam pengalaman dan pertemuan dengan banyak orang yang membentuk aku saat ini, begitupun juga denganmu. Sehingga, semoga ketika kita sudah memutuskan untuk saling bersama, kita sudah selesai dengan urusan masa lalu kita masing-masing.
Semoga aku selalu bersyukur karena telah memilihmu yang menjadi titik akhir dari perjalanan ini, dan semoga kamu juga bersyukur karena telah memilihku yang menjadi akhir dari titik perjalananmu. Semoga rasa syukur itu terus kita hadirkan dan upayakan sebesar apapun kekurangan dan kesalahan yang kita miliki.
Selama kamu tidak membawa ku pada hal-hal yang menjauhi ku dari proses mencari Ridho-Nya, selama itu juga aku akan terus membersamaimu dan mensyukuri kehadiranmu.
6. Keenam, dan terakhir, semoga aku dipertemukan dengan seseorang yang Allah lah menjadi tujuan akhirnya. Semoga tujuan pernikahan yang kita upayakan adalah tujuan untuk mencari Ridho-Nya. Semoga kamu adalah orang yang mampu mendekatkanku pada-Nya, semoga Ridho Allah selalu menjadi tujuanmu dan tujuanku.
Kita pasti punya banyak mimpi duniawi, kita punya banyak hal yang ingin kita capai sebagai individu ataupun keluarga. Tapi semoga apapun mimpi dan tujuan hidup yang kita miliki, tidak sebesar mimpi dan tujuan kita untuk menjadi sebaik-baiknya Hamba di dunia.
Semoga keluarga yang kita bangun, mampu menjadi wasilah kebaikan bagi banyak orang, semoga kita tidak hanya memikirkan perut atau ego pribadi, tetapi juga mampu bersama-sama membangun keluarga yang mampu bermanfaat bagi umat. Semoga kamu mampu menjadi temanku dalam mewujudkan kebaikan-kebaikan di dunia baik bagi diri sendiri, keluarga kita, maupun alam semesta hahaha. Wkwkwk berat bgt amanahnya bund 🤣
Tentunya masih banyak catatan dan doa-doa yang akan aku panjatkan nanti, tapi kayanya udah kepanjangan hahaha. Mari kita cukupkan sampai disini, semoga doa-doa dan catatan ini mampu menjadi pengingat untuk aku pribadi ketika sudah kehilangan arah. Semoga ini adalah doa yang di dengar oleh Allah sehingga aku mampu dibersamai dengan orang yang tepat, yang denganya segala keresahan dan ketakutan dunia akan mampu ku hadapi. Sekarang juga mampu si wkwkwk tapi semoga lebih mampu lagi wkwk.
Dimanapun kamu saat ini, bagaimana pun kamu sekarang, ataupun siapapun kamu. Semoga Allah selalu membersamaimu. Semoga kebaikan selalu menyertai hidupmu dan tentu juga hidupku, hingga pada saatnya Allah mempertemukan kita pada waktu terbaik menurut-Nya.
18 notes · View notes
l-edelweis · 2 months
Text
Ramadhan #1
Alhamdulillah ramadhan hari pertama adalah hari libur, jadi pagi-pagi tidak perlu disibukkan oleh huru-hara siap-siap beqerja. Pagi ini mengamati terbitnya matahari, memperhatikan halaman rumah yang perlahan-lahan mulai disinari cahaya mentari. Entah kenapa rasanya pagi ini beda sekali. Sangat damai, tenteram, dan sejuk. Hembusan angin seperti membelai alam perlahan dan begitu lembut. Alam seakan ikut menyambut datangnya bulan suci yang penuh berkah ini.
Kalau kata salah satu sahabat hari ini,
Matahari berdzikir, angin bertasbih, pepohonan memuji keagungan Allah SWT. Semua menyambut datangnya seribu bulan. *Marhaban ya Ramadhan*
Beneran pagi ini rasanya sejuukk dan damaaiii sekali! Seperti pagi setelah malam lailatul qadar yang disebutkan di hadits.
Hari ini dan tahun ini akan menjadi ramadhan dan idul fitri pertama dengan formasi tidak lengkap ber-4. Kemarin adek baru terbang ke Malaysia buat menempuh studi sekian bulan di sana. Seneng banget I'm so proud of my sister, but at the same time aku juga merasa 'wah, sinyal-sinyal kebersamaan yang akan semakin berkurang, semakin terlihat'. Aku menyadari (kembali) kalau adekku udah bukan anak kecil yang dulu sering aku jailin setiap detik. Yakk, untuk beberapa saat aku akan menjadi anak tunggal lagi.
Aku berdoa semoga setiap kita yang mengharap kemaksimalan dalam beribadah selama ramadhan, selalu dimudahkan, diridhoi, dan diberkahi oleh Allah. Semoga kebaikan-kebaikan yang kita lakukan karena Allah, menjadi catatan ibadah, inshaallah.
Satu bulan yang tidak lama, semoga bisa mengakhiri dengan sebaik-baiknya. Dimampukan untuk meraih kemenangan, inshaallah aamiin.
0 notes
l-edelweis · 2 months
Text
Tumblr media
Hihi degdegan banget yaallah, serius udah welcoming Ramadhan?
Marhaban yaa the holy month💕
1 note · View note
l-edelweis · 2 months
Text
SENI MENANTI CINTA
Tumblr media
Review ala @langitawaan
Sebenarnya buku ini tiba di rumah dengan selamat tepat di hari pertama launching, 26 Februari 2024. Tapi, karena waktu itu aku diharuskan istirahat jadilah bukunya belum terbaca dengan sempurna. Maafin ya, Bu Dok.
Mana nih fansnya @kkiakia , kalian wajib beli yak! Kudu, harus! Buku "Seni Menanti Cinta" ini berisi 3 bab. Yok kita kupas tipis-tipis;
1. Cinta Tak Perlu Tergesa-Gesa
Di bab ini kita akan dapati tulisan Kia yang menekankan betapa berharganya diri kita, jadi sebelum kita akhirnya mencintai manusia lain, yang wajib kita cintai terlebih dahulu ya diri kita sendiri + kelapangan hati jika akhirnya lagi-lagi kita bertemu seseorang yang belum tepat untuk membersamai :).
"Percayalah, kita akan sangat berharga bagi seseorang yang tulus dan menyadari bahwa kita adalah kepingan rasa syukur yang indah, yang selama ini tersembunyi untuk ditemukan" —halaman 24.
2. Berbagai Upaya Memaknai Cinta
Boleh dibilang bab ini yang paling aku sukai. Setelah sebelumnya galau dan patah hati berkepanjangan di bagian ini Kia menuliskan nasihat yang menegaskan bahwa kita harus percaya jika Allah sudah mengatur takdir setiap makhluk-Nya dengan sangat sempurna termasuk perihal si dia yang masih rahasia. Jadi, tunggu, tenang sembari tawakal.
"Di mata seseorang yang tidak tepat, menjadi diri sendiri pun akan tampak salah." —halaman 50.
3. Cinta yang Sedang Tuhan Persiapkan
Pada bab ini aku paling suka bagian "Hati Seorang Ayah Saat Putrinya Menikah". Secara keseluruhan bagian ini berisi tentang nasihat pernikahan yang begitu hangat teruntuk yang telah dan/atau akan menikah. Jadi kalian semua bisa banget baca ini.
"Saat kita bersama orang yang tepat, tanpa kepercayaan diri pun kita akan tetap bersinar". —halaman 88.
Sebagai salah satu teman yang menjadi saksi perjalanan Kia sampai akhirnya menikah dengan pujaan hati ditambah kami pernah konslet bareng pada masanya :(( memang mantap betul temanku satu ini, galaunya dijadikan karya yang insyaAllaah bermanfaat.
Jadi aku mau ajak kalian buat beli dan baca buku ini. Nah kabar baik sekaligus buruk tersisa waktu 1 hari lagi buat meminang buku ini. Aku ulang ya, 1 hari lagi alias cuma sampai besok :") jadi buruan ygy sebelum menyesal karena nggak kebagian ^0^.
Kalian bisa beli di sini atau di sini.
Selamat menyelami dan menemukan kehangatan selama membaca buku ini 🌻.
Rebah, 19.20 | 05 Maret 2024.
91 notes · View notes
l-edelweis · 2 months
Text
Wishes for my quarter of century
Tahun ini aku akan menginjak angka 25. Tahun dimana saat ibuku menginjaknya, anak pertamanya sudah berusia satu tahun. Tapi saat anak pertamanya itu di angka yang sama dengan masa ibunya, masih suka beli balon dan permen karet.
But, as many people said, don't compare your life. Even comparing it with your mom, your family, your soul buddy.
Aku mau menuliskan doa dan cita-cita, yang aku harap bisa aku raih-aku dapatkan-aku capai-aku gapai-di usia 25 (dan seterusnya);
Aku pengen banget bisa baca buku rutin setiap hari. Kembali seperti dulu, saat terhanyut ke dalam tulisan-tulisan di buku itu. Sampai lupa makan, kadang lupa mandi. Kangeenn banget bisa baca buku mindfull. Aku harap aku bisa membaca buku dengan tenang, dengan nyaman, dengan menyenangkan. Suka sedih kalau melihat buku-buku yang menjadi kawan baikku itu teronggok di rak buku, dan mereka seperti memanggil-manggil minta dibaca.
Menyambung mimpi pertamaku, di usia ini aku juga berharap bisa menuliskan hasil membacaku dengan maksimal. Merefleksikan apa yang aku peroleh dari tulisan-tulisan yang aku baca. Mengabadikannya dalam sebuah ulasan alias review buku yang rajin yuk! Biar nggak lupa sama apa yang dibaca, tapi yang terutama biar bisa mengabadikan perasaan dan pikiran yang muncul saat membaca buku itu.
Aku berdoa semoga di usia ini aku dimampukan untuk ikut kelas-kelas yang aku sukai. Kelas-kelas yang dari situ aku bisa nambah temen, nambah sumber kebahagiaan, nambah aktivitas seru, dan tentu saja, nambah ilmu. Aku pengen bisa mindfull ikut kelasnya, dan menghindari mendengarkan rekaman kelas! Alias aku hadir betul di waktu yang dijadwalkan, dengan pikiran utuh dan diri yang siap mencatat, siap berdiskusi, siap menyerap segala yang disampaikan guru dan pemateri. Aku ingin bisa betul-betul menghargai orang yang menularkan ilmu itu lewat kelas yang diselenggarakan.
Ya Allah bismillah, everyday bisa rutin Qur'an journaling dan menyelami ayat-ayatMu lebih dalam. Memaknai tiap-tiap ayat yang aku baca dan merefleksikannya pada tiap-tiap hari yang aku lewati. Pun meresapi setiap ayatnya, lalu 'menghidupkannya' dalam tingkah laku sehari-hari. Mengikat segala yang aku baca-aku rasa-aku resapi-dalam huruf-huruf yang menari-nari di bukuku. Qur'an journaling dengan mindfull, damai, dan sepenuh hati.
Ini rencana yang selalu aku doakan setiap saat setiap waktu: nulis sesuka hati! Di manapun, kapanpun. Mengeluarkan apa yang aku pikirkan, merefleksikan apa yang aku rasakan. Semoga waktu dan keadaan selalu mengamini mimpiku ini.
Semoga punya waktu untuk mencoba resep-resep baru yang kutemukan di instagram maupun twitter. Pengen banget bisa bikin makanan yang menarik, enak, tapi yang utama adalah sehat dan penuh gizi. Ini hashtagnya #seperempatabadbisamasak
Bismillah, mewujudkan mimpiku dari zaman purba; Menerbitkan novel! Pengennya yang genre romance walaupun kayaknya pasaran, yak. Tapi kupastikan meskipun genre romance tapi tidak menye-menye seperti kisahku (ngga lah, canda hahahhaah). Yuk bisa yuk #seperempatabadnovelterbit
Ini mimpi yang baru kepikiran beberapa tahun belakangan. Terdengar tidak mungkin, tapi mari kita berdoa supaya di seperempat abad ini ada sutradara dan produser yang mau ngajakin aku jadi aktris, alias ngajak main film! Nggapapa deh ngga jadi main character. Yah minimal sahabatnya si main character. Kayaknya terlibat di industri per-filman tuh seru banget. Syuting kesana-sini, berperan jadi individu lain, sampai adu akting sama orang yang 'bukan dia' alias karena dia juga lagi jadi individu lain. Belum nanti kalau pas gala premier di bioskop, gimana ya rasanya 'melihat diri kita yang lain di layar bioskop'?
The last (in this post). Aku harap aku bisa membeli waktu, untuk melakukan hal-hal di atas.
Bismillah semoga yang membaca berkenan ikut mengaminkan :D
3 notes · View notes
l-edelweis · 2 months
Text
Mari merayakan patah hati.
Karena perayaan bukan cuma saat hari jadi.
3 notes · View notes
l-edelweis · 2 months
Text
Kemarin memaki-maki Hari ini mencari-cari
Kemarin membuang muka Hari ini menerka-nerka
Kemarin kubuang jauh-jauh segalanya yang membuat aku kembali terpaut dengan dirimu. Hari ini aku mengais-ngais, mengumpulkan kepingan-kepingan yang berceceran akibat kubuang dan kusingkirkan.
4 notes · View notes
l-edelweis · 2 months
Text
Terimakasih Mas Gun sudah menulis iniiii!!!!!!!!
34 Tahun
Hi semuanya, mungkin ada di antara teman-teman di sini yang telah mengikuti akun ini sejak tahun 2014? Artinya itu sudah 10 tahun yang lalu dan 10 tahun yang lalu, tepat di bulan Januari 2014 saya baru menyelesaikan sidang tugas akhir di ITB saat itu. Kemudian mengerjakan revisi dan akhirnya wisuda di bulan Mei nanti. Di tahun 2014 juga lahir buku pertamaku, Hujan Matahari. Buku yang menjadi penanda titik balik hidup dan jalan pintu gerbang keluar dari Quarter Life Crisis. Hehe...
Tumblr media
Tahun itu, umurku masih 23 tahun - mau 24 ditahun 2014 akhir. Bagaimana rasanya melewati 10 tahun dari masa itu ke sekarang, nah ini yang ingin kucatat dalam tulisan panjang kali ini. Barangkali, ada teman-teman baru di sini yang baru mengikuti akun ini beberapa waktu lalu, sementara akun ini telah aktif sejak 2010 (14 tahun lalu!). Barangkali juga, saat 2014 lalu beberapa teman-teman di sini yang baru mengikuti halaman ini, mungkin masih SD, SMP, atau SMA mungkin? Sehingga dinamika di tahun yang sama saat itu, tahun2014, antara kita berbedanya luar biasa. Dinamika mahasiswa yang baru lulus kuliah dan dinamika anak SD/SMP/SMA. Tapi sekarang, di tahun 2024 ini, saat usiamu mungkin seusiaku pada saat itu. Jarak usia kita yang 10 tahun mungkin tidak begitu terasa, apalagi jika bertemu langsung. Kamu sudah cukup dewasa bahkan untuk memulai berumah tangga, dan seharusnya sudah cukup matang untuk menghadapi beragam dinamika kehidupan dewasa.
Pertama, jangan pernah takut buat memiliki mimpi. Sekalipun hanya kamu yang memiliki mimpi itu sendirian diantara keluargamu atau teman-temanmu. Nanti seiring berjalan waktu, saat tanggungjawab bertambah dan mungkin membuatmu semakin realistis, kamu akan berhitung dengan mimpimu sendiri. Justru pada saat ini, saat masih besar energinya - beranikan diri untuk mengejarnya.
Kedua, setahun-dua tahun atau bahkan beberapa tahun yang kamu perlukan untuk mengenal dirimu sendiri, ambilah! Karena setahun-dua tahun itu tidak akan ada artinya sama sekali dibandingkan dengan puluhan tahun berikutnya yang akan kamu jalani dengan badan dan pikiranmu sendiri.
Kalau kamu ingin pekerjaan A dan itu mentuntutmu untuk belajar 2 tahun lagi, ambil!
Kalau kamu ingin memperbaiki diri - berjuang- apapun itu untuk mendapatkan pasangan hidup yang paling ideal menurutmu dan itu membutuhkan beberapa tahun ke depan, ambil!
Kalau kamu ingin membangun usahamu dan itu butuh waktu beberapa tahun untuk sampai ke titik idealnya, ambil!
Kalau kamu perlu beberapa tahun untuk membujuk orang tuamu agar merestui jalan hidup yang sedang kamu perjuangkan demi memperbaiki pola kehidupan keluarga kecilmu nanti, ambil!
Jangan takut untuk mengorbankan beberapa tahunmu untuk puluhan tahun berikutnya. Apalagi kalau kamu tahu itu sangat berharga. Anggap aja kamu seperti lagi ngambil gap year, lulus SMA - jeda dulu untuk mempersiapkan diri lagi demi mendapatkan bidang/jurusan kuliah yang benar-benar sesuai keinginanmu.
Ketiga, jangan takut untuk jatuh cinta tapi bersikaplah dewasa. Kalau kamu suka sama seseorang,
Kalau kamu laki-laki - maka lihat keadaan dirimu apakah sudah cukup mampu untuk bertanggungjawab pada kehidupan lain, kalau masih ngandelin duit orang tua, lupakan! Kalau ngaji aja gak bisa, belajar dulu! Kalau masih belum bisa ngatur skala prioritas diri, lupakan! Pesanku, kalau sudah yakin siap - yakin matang emosinya dan pikirannya - berani menjadi imam yang baik, kalau suka sama seseorang, sampaikan langsung aja, kalau diterima ya dinikahi, kalau ditolak - cari yang lain, tidak perlu diperjuangkan berkali-kali. Kalimat terakhir barusan memang sangat subjektif, tapi based on experience, xixixii.... Apalagi kalau yang nolak orang tuanya, dah lupakan aja, segera move on!
Kalau kamu perempuan (ditambah sekarang saya udah punya 2 anak perempuan, heuheu...). Memiliki perasaan kepada lawan jenis itu wajar sekali, tapi terbukalah dan diskusikanlah dengan orang yang cukup matang pikirannya menurutmu, bisa orang tua, guru, mentor, siapapun yang menurutmu - pendapatnya bisa menjadi dasar dari keputusan-keputusan baikmu. Sebab, salah satu tantangannya di sini adalah dominasi perasaan, sehingga ketika perasaan itu muncul, logikanya agak eror. Padahal, di momen seperti itu sangat dibutuhkan pikiran yang jernih dan terang benderang. Agar jangan sampai mengorbankan hal-hal yang fundamental dan esensial dalam hidupmu. Apalagi sampai terjebak dalam toxic relationship, dsb. Belajarlah untuk memiliki sikap yang teguh, kuat, dan yakin. Fokus aja sama impianmu, nanti pasti ada orang yang sejalan di impian itu.(Ini agaknya nasihatku buat anak-anakku nanti). Keempat. Bekerja karena uang, di awal, itu nggak apa-apa, apalagi kalau memang ada tuntutan finansial misal membiayai adik-keluarga, dsb. Namun, tetaplah cari sebanyak-banyaknya pengalaman. Jika ada kesempatan, jangan langsung mengkonversi kesempatan tersebut dengan uang. Lihat lebih teliti, benefit apa yang bisa kamu dapatkan dengan kesempatan itu, apa yang bisa kamu pelajari, jaringan apa yang bisa kamu dapatkan, dan sebagainya. Kalau pun orang lain menilaimu - gampang dimanfaatin orang - eits, tunggu dulu dan jangan langsung menelan itu mentah-mentah ya. Lihat lagi, lebih cermat, seberapa besar manfaat yang kamu bisa dapatkan dari kesempatan. Dan kamu perlu tahu dan menyadari, kenapa kesempatan belajar itu hadir ke kamu, bukan ke orang lain? Kelima. WAJIB BANGET PUNYA MENTOR! Kalau belum ada, cari sampai ketemu - sampai dapat. Orang yang bisa kamu jadikan sebagai guru-penasihat untuk bertanya dan bertukar pikiran. Cari untuk mengisi ruang kosong dan gap yang kamu miliki. Tahukah gap nya apa? Kebijaksanaan dan pengalaman!
Anak muda itu penuh semangat, minim pengalaman. Orang tua itu, energinya udah abis, tapi pengalamannya sangat kaya. Nah, ambil kebijaksanaan dan pengalaman itu. Dari orang-orang yang lebih senior, lebih berilmu. Cari mentor di pekerjaanmu, di kehidupan spiritualmu, di soal asmaramu, apapun. Itu benar-benar akan membantumu melewati fase krisis dengan lebih efektif. Membantumu mengurai benang kusut di pikiran, membantumu melihat jauh ke depan terhadap masalah yang sedang kamu hadapi. Bahkan, sesekali membantumu membuat keputusan saat logikamu lagi super eror karena jatuh cinta.
Keenam, ketujuh, ke seterusnya mungkin lain kali kuteruskan. Hehe.. punten XD. Tapi mungkin teman-teman di sini, yang mungkin sudah umur 30an dan mau berbagi pelajaran-pelajaran berharganya, boleh banget lengkapi di fitur komentar ya. Akan senang sekali jika tulisan ini menjadi ruang refleksi bersama-sama. Salam hangat, Kurniawan Gunadi
286 notes · View notes