Tumgik
indiarti · 1 month
Text
Kangen jun ❤️
0 notes
indiarti · 2 months
Text
Kadang masih nggak nyangka kalau ada sisi diriku yang seperti ini …
Kayaknya dulu ceria bgt, gampang ketawa, diajak kemana aja ayo, suka bgt kumpul sama temen meskipun cuma duduk di warung kopi, apalagi kalo ramadhan gini semua bukber dijabanin, kalo lagi sedih trs lagi sendirian langsung telpon temen buat nemenin. Sekarang? Murung bgt. Di kamar trs. Seharian gak ngomong pun bisa, berhari2 bahkan. Kalo gak ada yang ngajak ngomong ya diem aja. Seharian di kamar pake mukenah, udah sampe buka puasa gitu aja.
Kayak bener-bener hilang semangat. Padahal sebelum kayak gini bapak bilang “kalo ada apa2, kalo ada yang pengen diceritain, ceritain, jangan dipendem” gegara ada tetangga yang anaknya beneran hampir gila karna stress. Ngomongnya uda ngelantur kemana-mana. Tapi kalo mau cerita juga gimana, gak bisa segampang itu cerita… mungkin mereka sadar kalo anak perempuannya lagi gak baik2 aja, tp gak bisa ngomong…
Ah sedih bgt sumpah, kyk kehilangan diri sendiri. SUMPAH KANGEN BANGET AKU YANG DULU. Cerianya, ketawanya. Dulu kyknya kalo stess masih bisa diatasi, masih bisa ketawa2. Sekarang tuh rasanya kyk sendiria, gak tau harus apa. Yang dulunya gampang bgt diajak cangkruk, sekarang uda hampir gak pernah. Kyknya uda gak pernah deh.
Gatau, sejak itu kyk gak punya tenaga sama sekali ketemu orang. Capek bgt. Nangis tiap hari capek bgt. Kadang bisa agak semangat, gak lama nangis lagi. Kalo pikiran lagi ngedown bgt kyk pengen nyerah aja, udah sakit, gak kerja, ditinggal lagi…. Hopeless bgt rasanya. Untung masih punya keluarga.
Kemarin-kemarin masih ada semangat kalo ada notifmu, sekarang dah lah mau gimana lagi…
Kyk bener2 cuma bertahan hidup aja…
Rasanya bener-bener mentalnya lagi gak baik2 aja. Beneran kali ini… rasanya nafas aja berat…
Kadang kalo lagi ngaca tbtb nangis sendiri, sedih liat diri sendiri. Dah lah makin kurus…makin gak merawat diri…
Sedih bgt, pgn cerita tp juga gatau ngomong ke siapa. Penuhhh bgt kepalanya…
Ndek… ceria lagi plis ;)
Gapapa ndek, bisa kok bisa… plis semangat plisss ;)
0 notes
indiarti · 2 months
Text
Kgn jun❤️
0 notes
indiarti · 2 months
Text
Kamu tau seperti apa usahaku setiap hari untuk tetap bangun seperti orang normal, untuk tetap menanggapi orang-orang disekitarku meskipun entah kemana isi pikiran ini. Kacau. Gambaran diriku akhir-akhir ini. Bukan bermaksud mendramatisir, tapi benar itu adanya. Seperti tidak punya tenaga untuk menjalani hari. Puasa? Apa itu puasa. Tidak makan disaat berbuka dan saur pun tidak terasa lapar.
Memang baru kali ini aku menemukan diriku sekacau ini, baru kali ini ada manusia yang membuat berantakan isi kepala ini.
Setiap hari pertanyaanku cuma “kenapa?kenapa?kenapa?”
Kenapa kamu membawaku sejauh ini, hanya untuk melihatmu pergi?. Kenapa kita harus melangkah sejauh ini, melewati batas-batas yang ada tapi nyatanya tetap tidak membuatmu menoleh ke arahku. Ah, aku kehilangan banyak hal. Bahkan diriku sendiri.
Apa menyenangkan bagimu? Apa menyenangkan bagimu bermain dengan wanita dengan cara yang seperti itu?
Kali ini kamu bermain dengan wanita yang salah.
Apa kamu tau keadaan wanita itu? Sehancur apa dia sekarang? Menyuruhnya untuk menghapus banyak hal yang ia jalani bertahun-tahun. Semudah itu kah tuan? Menyuruhnya untuk menghapus sebagian dari dirinya. Hal yang mungkin kamu anggap sepele itu, sangatlah rumit untukku.
Ah, anggap saja ini sepenuhnya salahku karena terlalu berharap kita akan mempunyai tujuan yang sama. Dulu, kuanggap kita berjalan di jalan yang sama. Ternyata aku berjalan sendirian selama ini.
Ah, aku sudah tidak punya apa-apa lagi tuan. Apa anda sudah cukup puas bermain dengan saya hingga pergi dengan kalimat maafmu itu?
Maaf?baru aku tau ada kalimat maaf yang terdengar sangat menyakitkan.
Maaf kalau saat ini aku mengenangmu sebagai laki-laki tidak bertanggung jawab ;)
Maaf kalau diakhir cerita aku bukan wanita yang baik untukmu.
Ndek
Sda, 21/03/2024
0 notes
indiarti · 2 months
Text
Hello tumblr, long time no see u
0 notes
indiarti · 4 years
Text
“Jangan pergi. Sekalipun aku tidak pernah mengharapkanmu datang, tetapi kehadiranmu terlanjur membuatku terbiasa. Tetaplah ada.”
— K. Aulia R.
125 notes · View notes
indiarti · 5 years
Photo
Tumblr media
Kamu, yang tidak aku tau bagaimana keadaanya. Semoga kamu tetap kuat meski sedang merasa lelah đź‘Ś
Sidoarjo, 27 April 2017 20:32 WIB indiartis
1 note · View note
indiarti · 5 years
Text
Buntu dan tidak punya tujuan. Tidak tau apa yang harus dilakukan.
0 notes
indiarti · 5 years
Text
Rasanya semua orang sedang berlari dan saya hanya diam ditempat.
0 notes
indiarti · 5 years
Text
Kini aku hanya perlu mendefinisikan ulang kata “kita”, karena bukan lagi perihal “aku dan kamu” tapi “aku dan segala kenangan indah yang seharusnya dibiarkan berlalu”.
151 notes · View notes
indiarti · 6 years
Text
i miss your notifications
3K notes · View notes
indiarti · 6 years
Text
“Yang melelahkan adalah kala kita jatuh cinta sendiri. Tak ada ujungnya, entah kapan akan selesai dan entah akan sampai pada tujuannya atau tidak. Mengupayakan seluruh perasaan sendirian, Melelahkan bukan ?”
— selepas petang.
494 notes · View notes
indiarti · 6 years
Text
Wanita?
Seorang ibu bisa mengantarkan kita ke surga
Putri kita bisa menghalangi dari siksa neraka
Dan seorang istri menyempurnakan separuh agama.
Wanita itu mulia, maka dari sisi yang mana islam merendahkan martabat wanita?
63 notes · View notes
indiarti · 6 years
Text
“I wonder if you ever talked about me to someone.”
— (via poetic)
1M notes · View notes
indiarti · 6 years
Text
Menyangka Bahwa Ia Adalah yang Terbaik
Dahulu, sempat segala sesuatunya disangka akan sesuai rencana. Segala perjuangan itu akan berakhir pada kemenangan. Lambat laun, seiring waktu dan bagaimana keadaan membisikan sedikit demi sedikit tentang segala kemungkinan yang terjadi.
Aku menjadi paham jika prasangkaku hanya sekedar prasangka. Tidak lebih. Dan kini kutemui, apa-apa yang terbaik itu tidak pernah ada dalam takaran manusia.
©kurniawangunadi
1K notes · View notes
indiarti · 6 years
Text
Bersinggungan
Setiap hidup manusia yang saling bersinggungan, sadar atau tidak, ia ikut berpengaruh dalam setiap takdir hidupmu. Sedikit banyak kita tidak peduli, bukan? Semisal kekesalanmu hari ini pada supir-supir yang menghentikan kendaraannya sembarangan, tukang parkir yang tiba-tiba muncul. Kita mungkin tidak mengenal mereka, tapi pahala dan dosa kita hari ini, muncul karena kehadiran mereka.
Semisal, sewaktu usia kita sudah matang. Ketika kita belum juga menemukan titik terang tentang pendamping hidup. Lalu, datanglah orang-orang yang berniat denganmu, berproses denganmu, meski pada akhirnya tak satupun dari mereka yang akhirnya menikah denganmu. Kita mungkin bisa mengabaikannya, tapi takdir kita telah berubah sejak kehadiran mereka. Kita telah menjadi seseorang yang berbeda, tergantung dari diri kita bisa mengambil pelajarannya atau tidak. Mereka hadir tidak hanya untuk memenuhi keingananmu, tapi juga memberimu pelajaran berharga.
Semisal, sepanjang perjalanmu hari ini. Kamu saling bertegur sapa dengan orang lain. Kerikil yang kamu singkirkan dari jalan. Sayuran yang kamu beli di pasar, atau mungkin dari penjual sayur keliling. Pertemuanmu dengan setiap orang, memberikan dampak yang tidak disadari. Rezeki yang berpindah, marabahaya yang terhindar, dan aneka bentuk keterkaitan yang jika kita mau memikirkannya. Yang ada hanya, rasa syukur dan menginsyafi diri ini yang seringkali memaksakan kehendak, rencana, agar bisa menjadi takdir hidup kita kedepan.
Nyatanya, di atas rencana yang kita buat, masih ada rencana Nya. Sesuatu yang seharusnya berhasil membuat kita percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita ini, adalah yang terbaik. Dan kita mengakui, bahwa selama ini kita sajalah yang sering salah dalam memahami maksudNya.
Malang, 4 Maret 2018 | ©kurniawangunadi
757 notes · View notes
indiarti · 6 years
Text
Jangan bersedih ketika sekelilingmu maju beberapa langkah darimu. Jangan kecewa, ketika langkahmu takmampu menyamai mereka. Sungguh, apa yang bentang di hadapanmu, barangkali jauh lebih besar dari apa yang mereka jalani.
Ini hanya tentang waktu. Tentang berpraduga yang baik. Barangkali, di waktu yang tepat, kakimu akan menjejak pada sesuatu yang sesiapa pun akan mempertaruhkan segalanya untuk sampai ke sana. Jangan berhenti dan jangan kecewa. Kamu pantas mewujudkannya.
Jakarta, 19 Februari 2018
948 notes · View notes