ternyata 6 agustus 2020.. he become the one for meeee 😍😍😍
6 Desember 2019 21.00 WIB
Kosan si mamas
Malam itu aku datang karna dia abis kecelakaan dan memang pesan minta dibawakan obat..
Bukan aku banget sebenernya tipe tipe yang nyamperin cowok ke kosan dia..
Tapi entah kenapa aku mau aja dateng yaa kr a mmang kondisi dia yang mayan luka di kaki dan tangan.. gak mungkin bawa motor juga keluar..
Malam itu entah kenapa habis liat dia makan gw pengen nanya aja apa dia beneran single atau mmang pedekate ke gw krna lg kesepian..
I find the answer, he is single..
Karna gw udah capek dulunya berjalan tanpa komitmen gw janji ama diri gw.. klo gw nemu cowok yang deket ke gw.. gw bakal lgsg tanya kemana arah hubungannya
bukan apa.. tapi gw males kalo harus tanpa komitmen lagi
he says " km gak jadi pacar aku ?"
gw diem.. terlalu cepat buat ku jawab iya krna gw mmang masih berusaha buat kenal dia.. gw minta waktu berpikir tp dia gak mw..
akhirnya aku menjawab dengan jwban insyaAllah kita coba jalani aja..
gak ada yang tahu nasib uwek 2019 akhir ini ditutup sama hadirnya dia..
Hari yang tidak pernah aku bayangkan akan datang secepat itu..
17hari sejak tanggal khitbah..
Allah memang benar2 sebaiknya perencana..
Persiapan yang sungguh padat krna posisi kami yang sama2 masih bekerja smpai H-3 acara..
Allah kasih kami kemampuan dan kesehatan untuk acara ini..
Dulu sekalii..
aku selalu menginginkan private wedding dihadiri hanya oleh segelintir orang bukan oleh ratusan orang.. impian ku hanya mengundang keluarga, tetangga dan rekan kerja..
Allah memang baik.. Alhamdulilah aku dikhitbah dan dinikahi di musim pandemi Covid19.. Acara kami berlangsung sederhana dan dirumah saja..
Saat acara khidmat terasa..
Papah penuh haru menikahkan ku dengan lelaki yang sudah diaminkan semesta untuk ku..
Rasanya aku pun tak sanggup berkata2 memohon izin untuk dinikahkan papah..
sungguh hari itu.. pertama kalinya aku melihat papah menangis haru.. mngkn itu masa2 nya melepas si sulung ini ke lelaki yang akan menjadi suami si Sulung..
kak uti kenapa nggak ke surabaya lagi? kakak ko bisa ikhlas menghadapi pernikahan yang berjauhan sm suami gitu..? soalnya calon saya pernah keberatan kalau kami beda kota, katanya itu menikah atau open relationship
dulu waktu hamil, saya 2 minggu sekali tinggal di surabaya dan 2 minggu sekali tinggal di bogor. saya melaju dengan kereta atau pesawat.
setelah melahirkan, saya memutuskan tinggal di bogor dengan mbak yuna (karena bolak-balik bogor surabaya per dua minggu nggak memungkinkan lagi).
selanjutnya hingga hari ini, beberapa kali saya dan mbak yuna ke surabaya. lebih sering daripada saya yang ke surabaya, mas yunus yang pulang ke jakarta/bogor.
karena pandemi corona, tahun ini kami rekor, sudah 8 bulanan kami nggak ketemu. kangen? ya iyalah. sering kok saya menangis karena kangen. belum lagi, saya begitu khawatir akan kemungkinan terpaparnya mas yunus dengan covid-19.
kenapa sih kak kok milih tinggal di bogor?
saya bekerja di bogor dan mas yunus sekolah di surabaya. menjadi seorang residen (calon dokter spesialis) itu berat banget. sudahlah melakukan pelayanan layaknya dokter biasa, nggak digaji, harus bayar uang semesteran dan lain-lain. jadi, ya, saya perlu bekerja.
mas yunus tetap menafkahi kok--mas yunus dapat beasiswa LPDP dan beasiswa orang tua hehe--akan tetapi, untuk hal-hal lain, tentu saya harus ikut berjuang.
kenapa nggak cari pekerjaan lain aja di surabaya?
rasa-rasanya, meskipun misalnya nggak digaji, saya nggak akan bisa meninggalkan pekerjaan saya di bogor. pada dasarnya bekerjanya saya adalah membantu kedua orang tua mengelola perusahaan, yayasan, sekolah. sejak sebelum menikah, ayah sudah mewanti-wanti mas yunus bahwa saya ini "dimiliki" oleh banyak orang.
kalau ternyata rezekinya mas yunus bekerja di surabaya?
kemungkinan itu ada. kalau rezekinya di surabaya (selepas residensi), insyaAllah saya dan mbak yuna akan tinggal di surabaya. sekarang, kami sedang bersiap bilamana ini takdir yang diberikan Allah. di lain sisi, mas yunus mengupayakan agar bisa mendapat pekerjaan dan ruang bertumbuh di jakarta/bogor (yang mana membuat saya selalu terharu).
nanti kalau sudah menikah, setiap kita akan merasakan bahwa what works for your family might not work for others; and vice versa, what works for other families doesn't always work for your family. kuncinya adalah memastikan bahwa what we think might work, really really works.
aku menyadari ternyata aku butuh kamu lebih dari sekedar pasangan.. tp sebagai tempat curhat, tempat bermanja dan tempat ku bisa menjadi aku yang sebenarnya..
hampir tidak ada yang aku tutupi.. smw adanya aku sudah aku buka.. aku sengaja membuat mu tau lebih dulu adanya aku.. biar semuanya jelas.. semuanya terang..
jatuh cintalah pada ku bukan karna ada apanya tapi dengan apa adanya aku..
“Jatuh cintalah dengan caranya mengutarakan pendapat dan sikap terbukanya menerima umpan balik.”
—
Sebab, pernikahan bukan hanya sehari, dua hari dan proses adaptasi membutuhkan kecakapan dalam berkomunikasi serta berdiskusi.
Hal yang perlu dipelajari oleh masing-masing individu mengenai adab dalam mengutarakan pendapat serta mengetahui waktu yang tepat.
Dalam bukunya (The Complete Idiot’s Guide to the Perfect Marriage, Hilary Rich and Helaina Laks) dijabarkan kapan waktu yang baik/buruk dalam mengutarakan pendapat/masukan kepada pasangan.
Waktu yang baik.
Ketika keduanya dalam suasana hati yang baik.
Ketika keduanya bisa memberikan perhatian sepenuhnya.
Ketika keduanya beristirahat dengan cukup.
Ketika keduanya memiliki cukup waktu untuk seluruh diskusi.
Ketika TV dimatikan.
Waktu yang buruk.
Ketika salah satunya dalam suasana hati yang buruk.
Ketika pasangan memiliki konflik yang belum terselesaikan tentang sesuatu yang lain.
Ketika salah satunya sedang terburu-buru, tidak enak badan, dan lapar.
Umpan balik sebenarnya bermanfaat, namun manakala ruang penerimaan yang dimiliki oleh seseorang tidak lapang maka ia akan sulit menerimanya. Sebab sulitnya menerima juga dikarenakan ego atau adanya ancaman terhadap harga dirinya.
Umpan balik dari orang lain adakalanya mampu menerangkan blind spot tersebab apa yang tidak dilihat oleh diri sendiri namun orang lain melihatnya. Hal yang bisa mengarahkan diri menuju pribadi yang lebih baik.
Menerima umpan balik tidak berarti seseorang menerima mentah-mentah apa yang dikatakan oleh orang lain dan melakukannya. Menerima umpan balik adalah menyimak apa yang dikatakan oleh orang lain tentang diri dan mengolahnya menjadi pembelajaran yang bermakna - Darmawan Aji.
Seseorang yang mudah menerima umpan balik memiliki kecenderungan lapang hati dan stabilnya emosi - Ajinurafifah.
Jika kedua hal tersebut mampu diterapkan keduanya (suami dan istri) dengan baik maka akan mengurangi drama dalam rumah tangga :)