Tumgik
berceritaraka · 1 year
Text
SPOILER ALERT!!!
Tumblr media
Hehe.
Setelah inisial namanya pernah kuabadikan di tumblr ini sejak 2016, Allah sampaikan juga ke tahap pas foto ini.
Bismillah ya gaes. Perjalanan masih panjang. Semoga Allah ridhoi dan berkahi langkah ini. Semoga Allah mampukan hamba membahagiakan dan memuliakan dia sampai maut memisahkan. Aamiin...
24 notes · View notes
berceritaraka · 2 years
Text
Badai memang pasti berlalu, namun bukan berarti ia takkan kembali.
Karena sejatinya kita tidak sedang menunggu badai berakhir, namun sedang melatih diri kita untuk menjadi lebih tangguh.
Semoga dari silih bergantinya, kita semakin dan semakin dikuatkan ya. Semangat!
4 notes · View notes
berceritaraka · 2 years
Text
Memang tidak semua ekspektasi kita harus bisa direalisasikan kan ya. Ya kan?
2 notes · View notes
berceritaraka · 2 years
Text
Jawaban
Pagi itu aku termenung di mushola kantor. Kepalaku dibisingkan oleh berbagai kekhawatiran dan ketakutan. Aku butuh mengadu, pikirku. Maka aku melangitkan pertanyaan-pertanyaan, mengemis jawaban.
Ternyata, mudah sekali bagiNya untuk menunjukkan jalan. Tidak sampai hitungan hari, satu per satu tirai jawaban mulai terbuka. Aneh rasanya ketika apa yang aku khawatirkan semalamnya, seperti memudar bertahap. Membunuh satu per satu kekhawatiranku.
Kini aku sadar, sebenarnya Allah telah menitipkan petunjuk atas setiap keresahan kita di dalam diri kita sendiri. Tinggal bagaimana upaya kita menjemput petunjuk yang kita butuhkan itu.
Kenapa ga dari kemaren-kemaren sih, Rak. Udah tau urusan tu lebih gampang kalo diserahkan, kenapa masih ngotot ngurusin, mikirin, dan sok-sokan menanggung semuanya sendiri si. Wkwk jadi gemes deh sama diri sendiri. Hadeh.
3 notes · View notes
berceritaraka · 2 years
Text
Pertanyaan
Belakangan ini sering dijumpai informasi atau ajakan tentang saling. Tentang pasangan yang seharusnya bisa saling mendukung dan berkolaborasi satu sama lain. Tentang perempuan yang ga harus selalu ini itu karena laki-laki juga bisa berperan ini itu. Tentang laki-laki yang ga harus begini begitu karena perempuan juga bisa begini begitu. Ada juga tentang anak yang seharusnya tidak perlu ini itu karena orang tua bisa mengerti ini itu. Tentang semua yang ideal jika di antara manusia bisa menerapkan saling.
Mungkin secara tidak sadar, aku jadi berkekspektasi bahwa kamu juga punya ruang untuk mengerti saat aku sedang tenggelam seperti saat ini. Bukankah itu juga bagian dari konsep saling?
Ya, idealnya.
Namun kini aku telah ditabrakkan pada realitanya. Anak pertama akan selalu jadi tumpuan utama dalam keluarga, dan laki-laki harus tetap berjuang sendiri tanpa ada ruang untuk berharap dimengerti.
Pertanyaannya, mampukah aku melalui ini semua sendiri?
0 notes
berceritaraka · 2 years
Text
Saksi Bisu
Tumblr media
Selama ini kalo ada pedagang di bus, gapernah sedikit pun terlintas untuk membeli dagangan mereka. Tapi entah kesambet apa hari ini, aku malah beli dagangan gelang ini 😂
Siapa tau si gelang ini berumur panjang, mungkin suatu saat nanti dia bisa cerita:
"Aku yg menyaksikan sendiri perjuangan Ramdayanu Muzakki menempuh 200++ km PP tiap 2 minggu sekali, melintasi sore dan kadang dini hari, rela bergelut berebut kursi dan berdiri berjam-jam kalau ga kebagian, serta terlelap kelelahan koyok wong semaput sambil diiringi alunan merdu suara Yeni Inka."
Ya Rabb, ridhoilah perjalananku ini.
Bismillahi tawakkaltu alallah, laa haula wa laa quwwata illa billah 🔥
2 notes · View notes
berceritaraka · 2 years
Text
Di gerbong restorasi, dalam perjalanan pulang bertolak dari Purwokerto...
R: Nop, sepanjang karirmu naik gunung selama ini, menurutmu mana yang paling oke?
N: Hmm... Sejauh ini ya Slamet kali ini, Rak
R: Oiya, kenapa tu?
Novri mengungkapkan beberapa alasan. Masuk akal, pikirku. Setelah mengobrol beberapa lama, kami kembali ke gerbong masing-masing. Sobatku itu turun duluan di Solo, sedangkan aku masih melanjutkan perjalanan ke arah timur.
...
Kurang lebih sudah genap 2 hari sejak kami turun dengan selamat dari Gunung Slamet. Kukira akan masih tersisa jejak euphoria mengasyikkan sisa pendakian kemarin. Namun yang ada di benakku justru sebaliknya, "Kok hampa ya?"
Pendakian kemarin memang bisa dibilang pendakian yang cukup baik. Perjalanan naik dan turun sesuai estimasi, logistik yang dibawa pun ringkas dan tidak berlebihan. Treknya memang lumayan panjang dan ekstrim, namun semua lelahnya terbayar oleh keindahan yang disuguhkan di puncak. Iya, sangat seru dan menyenangkan kok. Tapi kenapa rasanya ada yang kurang ya?
Sudah sejak lama juga aku mendambakan bisa naik gunung bareng Astonic, namun belum pernah bisa karena kendala izin ortu. Saat akhirnya kini sudah dikabulkan, kenapa kok rasanya belum puas ya?
Semakin tervalidasi bahwa yang aku cari bukanlah pendakiannya, atau trek menantangnya, atau view di puncaknya, atau hasil foto-foto epicnya. Aku semakin paham bahwa yang kucari adalah menikmati waktu dan perjalanan bersama orang-orangnya.
Jujur, bayanganku tentang mendaki bersama Aspal itu adalah pendakian yang ramai, yang banyak ngobrol selama perjalanan dan di camping area. Perjalanan yang minimal akan ada si A, si B, si C, si D, dan mungkin si E. Bukan pendakian yang orangnya cuma sedikit ini dan lebih fokus ke berjalan mencapai puncak.
Menyenangkan sih, tapi ternyata bukan ini yang benar-benar kucari wkwk.
Emang dasar ngga pandai bersyukur kamu, Rak. Udah dikasi rezeki tenaga, waktu, dan budget buat perjalanan kemarin aja kamu masih minta lebih wkwk.
Gapapa ya, cuma mau nulis aja buat mengurai gelisah yang gajelas ini. Jangan bilang-bilang ke Novri sama Syauqi yah hehe.
Oke, mungkin sudah saatnya aku menghentikan ambisi buat mendaki bareng Astonic ini. Realistis aja, Rak, kamu itu jauh dari mana-mana dan teman-temanmu itu sudah pada punya prioritas masing-masing huhu...
Anw, biar ga terlalu sedih, aku mau kasih foto ini. Oleh-oleh buat manteman Tumblr aq~
Tumblr media
Kontemplasi di kamar kos, 17 April 2022
5 notes · View notes
berceritaraka · 2 years
Text
Tumblr media
Favorite ice cream w/ favorite person~
115 km yang lalu, 27 Maret 2022
3 notes · View notes
berceritaraka · 2 years
Text
Kesempatan
“Aku seneng tiap kali kamu…"
“Aku impressed sama kamu karena…"
“Aku suka kamu karena kamu…”
Sepanjang perjalanan menuju tempat parkir, kita terus berebut menyebutkan alasan kita saling menyukai satu sama lain. Tidak ada habisnya, tidak ada yang mau mengalah. Andai parkiran itu berada di planet mars sekalipun, mungkin kita tetap tidak akan kehabisan kata-kata.
Siapa yang menyangka kita bisa sampai di titik ini? Bahkan saat pertama kali aku menyampaikan rasaku padamu, dua tahunan yang lalu, kukira kamu akan langsung ambil langkah seribu untuk menjauh dariku. Tidak pernah terbayangkan sama sekali bahwa kita akan melewati perjalanan sepanjang ini.
Sekali lagi, kita masih belum tahu jalan ini akan menjadi sepanjang apa di depan. Jadi, jangan sampai salah menggantungkan harap ya!
Tumblr media
Terima kasih, ya. Terima kasih sudah memberiku kesempatan :)
Yang sempat tertunda, 13 Februari 2022
6 notes · View notes
berceritaraka · 2 years
Text
Hai :)
3 notes · View notes
berceritaraka · 2 years
Text
Hari ini, hal yang paling aku takutkan beneran terjadi. Oh, bukan aku saja yang takut, tapi kami semua. Pak Efendi, deputi kami benar-benar meninggalkan area kami. Lengkap dengan semua pakaian, alat kantor, beberapa perabotan, serta mobil dinasnya. Ya, beliau pergi menjemput amanah barunya di Area Kalideres sana.
Dua orang dari kami tak kuasa menahan tangis. Setelah acara salam-salaman, mereka pura-pura keluar ruangan untuk merokok, demi bisa menangis sepuasnya di luar. Aku? Aku bukan tipe orang yang menitikkan air mata di momen seperti ini. Tapi kujamin, perasaanku sama seperti mereka.
Segitu membekasnya cara beliau memimpin kami. Sangat pandai mengorangkan orang, memanusiakan manusia. Beliau sosok yang memacu kami, dan di saat yang sama melindungi kami. "Tidak ada deputi lain yang seperti beliau," kata semua orang. Wajar kan kalau kami takut kehilangan orang seperti beliau?
Namun, ada satu kutipan dalam farewell speech beliau yang akan kujadikan pegangan:
"Selama ini kalian saya pimpin, maka kalian ikuti cara saya. Setelah ini, beliau (deputi baru) yang akan memimpin kalian, maka kalian juga ikuti cara beliau.
Saya yakin beliau juga punya mimpi yang sama soal (pegadaian) syariah, hanya mungkin cara menggapainya saja yang berbeda."
Deg. Kalimat yang sangat menenangkan. Selama ini aku khawatir jika bukan dengan Pak Efendi, ritme kerja akan berubah, cara bergaul di kantor akan berubah, segalanya berubah. Mungkin aku sudah terlalu nyaman dengan ritme seperti ini, dipimpin oleh beliau yang sangat hangat dan people oriented. Seperti ada rasa tidak terima jika beliau pergi dan digantikan oleh orang yang first impression-nya saja sudah sangat dingin dan tidak menyenangkan.
Tapi sekali lagi, masalah cara, tiap orang boleh berbeda. Namun kita tetap yakin bahwa kita melangkah menuju mimpi yang sama.
Terima kasih, Bos. Saya bersaksi bahwa njenengan adalah salah satu leader terbaik yang pernah saya kenal. Bangga pernah menjadi bagian dari timmu. Semoga makin sukses di amanah barunya yaa~
Tumblr media
2 notes · View notes
berceritaraka · 2 years
Text
Lagi pengen ngeluh aja tanpa bahasa ala ala khas tumblr wkwk.
Pusing banget. Lagi banyak banget urusan yang numpuk. Banyak beban pikiran.
Ngerasa butuh orang yang ngerti, tapi lagi gaada yang bisa ngerti kayaknya. Keluarga bukannya jadi tempat pulang yang nyaman, malah nambahin beban. Teman yang satu posisinya jauh dan lagi fokus ngejar mimpinya. Teman yang satu lagi me time, tertutup, gabisa diganggu. Teman yang lain gaada yang tahu ceritanya terlalu jauh.
Wkwk susah banget jadi aku. Selama ini terbiasa nyaman di tengah banyak manusia yang sefrekuensi, sekarang jadi bingung kan, jauh dari siapa-siapa.
Ya ngerti sih, harusnya memang gaboleh bergantung sama manusia. Harusnya cuma bergantung sama Allah. Tapi Ya Rabb, aku lagi butuh teman...
5 notes · View notes
berceritaraka · 2 years
Text
Pusing banget wkwk
0 notes
berceritaraka · 2 years
Photo
Tumblr media
I know we’re awesome. And this awesome duo is back!
Thanks to serangkaian kondangan Astonic yang telah mempertemukanku kembali dengan sobat gandengan absenku ini. Pertemuan yang rasanya kayak singkat banget ga si? Mana sambil riweuh kondangan juga haha. 
Tapi tetep seneng banget bisa bersua lagi, jajan-jajan bareng lagi, dan of course ritual foto senyum maksimal lagi. Well, selamat buat awetnya keseruan kita ini~
Hei, aku yang di ujung timur ini udah pernah main ke barat nih.. Lain kali, gantian kutunggu kamu yang main ke timur ya! 
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Kenalin, ini orang yang selama 3 tahun di IC selalu sebelahan absen denganku, selalu aku pinjem pulpennya, dan selalu aku mintain jajannya.
Setelah lulus, aku dan kawanku ini punya sebuah ritual. Setiap ada kesempatan ketemu, kita bakal foto senyum biasa + foto senyum maksimal.
Eh tapi tahun 2020 ini kita belom update foto lhoo ckckck. Semoga bisa segera bersua lagi ya!
Feat. @luyyinatsa
6 notes · View notes
berceritaraka · 2 years
Text
Keep Going
Awalnya kupikir kita sedang tidak apa-apa. Kukira kita sedang dalam situasi yang baik-baik saja dalam jalan yang seirama. Kemudian aneh, kok bisa ya tiba-tiba jadi meledak?
Tanpa kusadari, ternyata kamu masih menyimpan resah. Yang kuanggap kita sudah sepenuhnya saling terbuka, ternyata kamu masih belum membuka seluruh sekat. Yang menurutku ini, ternyata menurutmu itu.
Tak apa, mungkin aku sendiri yang belum paham arti menjaga diri. Mungkin aku yang masih harus banyak belajar. Toh, memang ngga bisa mudah kan jalannya?
Kau tahu? Aku masih ingin berjuang bersama, memperjuangkan jawaban terbaik. Semoga selalu dikuatkan sampai bertemu jalannya ya!
*Disclaimer: Konten Bucin
Pernah iseng ngedit video kayak gini pake sound yang ngetrend di reels, tapi gabisa upload dimana-mana. Upload di sini aja boleh ya? Hehe..
1 note · View note
berceritaraka · 2 years
Text
Pecah
Kenapa ya laki-laki cenderung sulit untuk menangis? Apakah karena gengsi? Apakah karena hormon dalam dirinya memang tidak mendukung untuk sering menitikkan air mata?
Kadang aku berfikir, enak ya jadi perempuan. Lebih mudah menangis berarti lebih banyak kesempatan untuk menyalurkan emosi kan(?)
Aku sempat ingin tahu rasanya menangis, melepaskan emosi yang tersumbat di dalam. Tapi selama ini tidak pernah bisa. Bukan tidak mau, tapi tidak bisa. Sampai beberapa kali mencoba, tetap tidak bisa.
Hingga pagi itu, tangisku pecah.
Semua rasanya tak bisa dibendung lagi. Ia keluar begitu saja tanpa diminta. Air mata dan nafas-nafas tak beraturan.
Sial, kenapa harus di sini? Kenapa harus di depan mereka berdua? Kenapa tidak saat aku sendiri di kamar, atau saat sedang di toilet saja?
Kenapa harus sekarang?
“Ibu belum pernah lihat kamu nangis, mas,” ucap wanita yang duduk di hadapanku sambil sesenggukan. Sedangkan si pria hanya diam, entah dia peduli atau tidak.
Benar, sudah belasan tahun aku tidak pernah menangis. Entah selama ini aku memang kuat atau hanya sok kuat.
Sepertinya, belakangan ini memang banyak urusan yang berputar-putar di kepalaku. Semuanya datang hampir bersamaan, membanjiri kapasitas kuatku.
Tidak apa ya, Rak. Semua manusia memang punya jatah untuk diuji. Tinggal caranya saja yang berbeda-beda. Introspeksi diri, jangan-jangan ini peringatan dariNya.
Well, selama ini kamu juga selalu kuat kan? Semangat ya!
Meja makan, 21 November 2021
7 notes · View notes
berceritaraka · 2 years
Text
Setelah obrolan semalam pun, ternyata aku masih belum sepenuhnya lega. Beberapa kenyataan masih belum bisa aku terima, bahkan muncul pertanyaan-pertanyaan baru.
Mungkin aku terlalu berlebihan dalam menghormati dan menghargaimu, sehingga itu membawaku berekspektasi bahwa kamu akan bersikap sama kepadaku.
Mungkin aku masih belum terbiasa dengan kenyataan bahwa ternyata kamu juga bisa menyakitiku.
Mungkin aku sedang terpengaruh oleh suasana di rumah yang penuh kecurigaan dan kecemasan.
Atau mungkin, aku hanya sedang jauh dariNya?
Ya Allah, aku takut. Aku takut kehilangan ketulusanku dalam memperjuangkan ini. Aku takut keluar dari jalurMu.
Ya Allah, hanya kepadaMu aku mohon petunjuk.
1 note · View note