Tumgik
atikahishlah · 9 months
Text
Ya Allah, aku takut menuhankan sesuatu dengan selainMu, seperti hasil dari usahaku, apa yang sudah kupunya, kecantikanku, hebatnya diriku sendiri. Padahal semua tak bisa terjadi tanpa-Mu.
Sesungguhnya aku milikMu, kekuatanku, bahkan nyawaku.
3 notes · View notes
atikahishlah · 9 months
Text
Ya Allah, sesuaikanlah takaran mencintai makhluk-Mu sesuai takaran yang Kau ridhoi, hingga tidak membutakan mata hati yang akhirnya melupakan-Mu
1 note · View note
atikahishlah · 10 months
Text
Ya Allah, kumohon, hindarkanlah aku dari ekspektasi orang-orang kepadaku perihal ke-duniawi-an,
sehingga membuatku terus-menerus merasa haus meraihnya, namun tak kunjung dahaga,
terus-menerus haus validasi, padahal orang lain juga tak begitu peduli,
membuat orang lain memuji diriku, sehingga besar kepalaku, namun pada akhirnya malah melupakanMu.
3 notes · View notes
atikahishlah · 1 year
Text
Bila dunia seakan tidak ramah padamu, bisa jadi itu sinyal yang harus kau tangkap, banyak-banyak sujud. Karena seharusnya kita sadar betul ketika kita meletakkan dunia dalam genggaman tangan, sungguh apapun yang terjadi kita yakin kalau Allah adalah pemberi takdir terbaik.
Waamaa 'indallahi khair.
177 notes · View notes
atikahishlah · 1 year
Text
12 April yang Pernah Istimewa, tapi Apa itu Begitu Penting untuk Dikejar?
Berbagai peristiwa di tanggal 12 April selalu menyisakan kenangan yang amat mengesankan dan begitu istimewa. Satu peristiwa bersejarah yang pernah kuingat di tanggal ini, adalah 12 April 1969, ketika astronot Rusia, Yuri Gagarin, pertama kali berhasil mengorbit bumi, mengalahkan musuh bebuyutannya, Amerika.
Bertepatan banyaknya 12 April yang pernah ku lalui tahun-tahun sebelumnya, yang pernah begitu ku kenang, masa kelas 7 saat seangkatan akting ngebully aku dari pagi sampe malem, sampe bawa-bawa kakak kelas nge marahin aku di depan banyak orang, dikasi surat mengancam nama baik, disiram tepung, dikasi pancake, di videoin sambil belepotan, dipaksa masuk asrama kakak kelas, di cie-cie in, dll. Ah aneh sekali tahun itu, tapi kayaknya, itu yang paling berkesan.
Dan salah satu surat, yang pernah berkesan dalam hidupku, 12 April 2021:
Tumblr media
Di tanggal yang sama di tahun 2023, di usia 25 ini, rasa-rasanya, sudah tak perlu euforia itu lagi. Semakin melihat kembali ke diri, aku ternyata masih merasa banyak sekali kurangnya. Aku banyak mengecewakan teman-temanku, atau orang di sekitarku. Mungkin, mereka sedang membenciku sekarang. Semakin lama aku semakin merasa tidak pernah sempurna jadi manusia. Tapi, apakah aku sedang mengejar kesempurnaan itu? Milik siapa memang? Namun, aku cuma ingin mengatakan, maafkan aku teman-teman, aku banyak mengecewakan kalian. Aku ingin memperbaikinya lagi, dikemudian hari.
Mungkin waktunya sekarang, aku banyak dilupakan. Tapi apa pentingnya hal itu? Tak seberapa penting hidup dalam ukuran manusia. Sedih mungkin, tapi insya Allah tak mengapa.
Pada akhirnya, sebenarnya, ngga ada yang lebih baik dari berkurangnya umur, kecuali menambahnya amal. Selain itu, emang apa lagi? Rasanya aku masi jauh sekali dari bertambahnya amal itu, atau malah semakin minus?
5 notes · View notes
atikahishlah · 1 year
Text
Mempertanyakan Desain-Desain dan Alurnya yang Membosankan
Dari aku yang masi dikit ilmunya, tapi lagi pengen ngomongin uneg-uneg di kepala: tentang pilihan logo dan identitas visual IKN "Nusantara" hari ini, rasa-rasanya sedikit membosankan.
Tumblr media
Memperhatikan beberapa pilihan logo yang rasanya sangat familiar dan mainstream: modern style yang khas dengan lambang di atas + logotype di bawahnya. Sebenarnya, aku tidak mungkin meremehkan si creatornya (oh mereka jauuuh lebih jago dibanding diri saya, dan tentunya, ilmu mereka lebih mumpuni dibanding saya). Aku cuma mengkritik, apakah tidak bosan melihat desain seperti ini? (Ini bukan berarti, aku bisa membuat lebih bagus dari ini ya, bukan itu poinnya)
Melihat fenomena ini, kembali dejavu dengan mata kuliah semester 3, saat membuat desain identitas visual dan logo untuk sebuah entitas, kita disuruh membuat alternatif beberapa logo untuk di vote. Alternatif yang kita bikin tentu saja ga jauh beda sama beberapa logo yang kita buat, kan? Nah ini, mirip juga seperti fenomena ini. Logonya pun mirip semua.
Selain itu, aku tidak pernah menemukan sebuah rancangan identitas visual benar-benar diaplikasikan dengan baik di Indonesia, terutama city branding . Kalau sebuah event, masih sering terlihat konsisten (contohnya: Asian Games 2018, G20 2022). Mungkin karena rentang waktunya yang terbatas sehingga memudahkan untuk mengontrol identitas visual nya? (Sebenarnya yang hampir berhasil yang PlusJakarta kemarin, namun akhirnya pun kandas karena adanya kontestasi perpolitikan yang berubah). Yah, gimana lagi ya, dunia desain dan visual ini kadang masih sebelah mata diperhatikan.
Tapi, aku juga jadi mikir lagi, apakah benar semua desain yang sudah dirancang harus diaplikasikan semua? Apakah shape yang diaplikasikan harus sesuai dengan rancangan nya? Apakah warnanya harus seragam dengan rancangan nya? Tapi, pernahkah memikirkan hal lain daripada itu: tentang bagaimana ini dapat merepresentasikan suatu entitas? Merepresentasikan Indonesia? Benarkah dengan rancangan desain ini, bisa ikut membangun kesadaran masyarakat kita tentang budaya Indonesia sendiri yang selama ini ngga pernah dimunculkan? Bagaimana desain ini bisa membuat persatuan diantara kita semua?
Dan hal-hal fundamental lainnya, yang perlunya diperhatikan oleh kita, sebagai tanggung jawab desainer, atau sebagai tanggung jawab warga negara Indonesia.
2 notes · View notes
atikahishlah · 1 year
Text
Memperbaiki Masa Lalu
Ada nggak sih yang ingin sekali kembali ke masa lalu? Memperbaiki kesalahan, menyelesaikan hal-hal yang tidak terlaksana, memperbaiki cara pandang orang terhadap dirimu jadi lebih baik? Mungkin kamu, sama seperti aku.
Satu hal yang aku ingin sekali kembali, itu pas di masa bem dulu, tahun 2020-2021. Aku pengen sekali memperbaiki, gimana cara aku mimpin, cara aku mengimplementasikan ide-ideku, cara aku bersikap sama oposisi, cara aku berdamai dengan konflik. Tujuanku sebenarnya cuma satu: aku ingin berdamai dengan satu orang. Ya, satu orang yang sangat berarti buatku.
Saat itu, aku selalu bergantung sekali dengannya, ideku gagasanku, semua kutumpahkan ke dia, termasuk gagasannya, melebur kedalam gagasaku juga. Seakan-akan, nggak ada orang lain yang bisa bantu aku, selain dia. Padahal, harusnya aku bisa lebih mandiri, gagasanku ku tumpahkan ke orang lain juga agar ter implementasikan lebih baik dengan dukungan banyak orang, bisa berdiri sendiri atas keputusan ku sendiri, dan ideku sendiri, sehingga bisa memimpin orang lain dengan lebih bijak.
Mungkin aku akan berharap, bahwa dia akan memandang ku lebih baik, jika aku berhasil mengubah masa lalu itu. Melihatku tidak lemah lagi, tidak cengeng lagi, selalu berambisi, berkharisma, semua ide berhasil. Mungkin, dia akan bangga kepadaku. Dia akan bangga punya teman seperti aku.
Lalu aku akan bertanya balik kepadanya:
"Jika aku beritahu kamu, bahwa aku berasal dari masa depan, aku yang berhasil mengubah masa lalu ini, yang berhasil mengubah cara pandangmu terhadapku berbeda dari apa yang ada di masa depan, apakah kamu akan tetap bangga terhadapku? Atau kamu tetap akan kecewa dan pergi meninggalkanku?"
0 notes
atikahishlah · 1 year
Text
Esensi Ramadhan
Yah kalau dipikir-pikir lagi, sepertinya aku udah lama sekali nggak merasakan esensi Ramadhan dengan baik. Bahkan, mungkin, sejak 2019 hingga 2022. Kala pandemi merambah dunia, menciptakan Ramadhan yang berbeda. Adaptasi pun menjadi berbeda lagi.
Sebenarnya, 2019 dan 2020 tidak terlalu buruk. 2019 masih masa-masa di kampus, tapi tak lagi mengurus kepanitiaan Ramadhan. Jadinya gaada rasa-rasa Ramadhan gitu. Hambar aja. Terus, tahun 2020, masa awal pandemi. Mungkin, menjadi hambar karena adaptasi yang hanya di rumah saja. Teraweh pun di rumah, termasuk iktikaf. Aneh saja. Dan itu permulaan kebiasaan buruk itu mulai: kebiasaan tidur pagi setelah subuh (bahkan dampaknya hingga sekarang).
Kalau boleh cerita, Ramadhan terburukku jatuh pada tahun 2021. Ketika ada perasaan membara membuncah diriku saat itu. Duniaku, kalap dengan pikiran yang penuh tentang perasaan itu, hampir tak menyisakan ruang lain dipikiranku selainnya. Namun tidak kusangka, hal itu malah menjadi bumerang balik jatuhkan keimananku kala itu. Ramadhanku menjadi sangat sia-sia. Baca Al Quran pun terasa hambar sekali. Setiap taraweh selalu mengantuk. 10 hari terakhir pun tidak ada nikmatnya sama sekali. Rasanya ingin cepat selesai saja Ramadhannya. Tiap malam dihabiskan untuk mengobrol sama seseorang. Ah tidak, aku tidak ingin mengulangi itu lagi. Aku sedih sekali. Ternyata, dampak Ramadhan tahun itu, membekas hingga 1 tahun kedepan, 2022.
Tahun 2022, inginku rasakan hal yang berbeda. Ikutan Kelas Ramadhan Maksimal. Niatnya, ingin memaksimalkan Ramadhan dengan ibadah-ibadah yang bikin kebiasaan baik selama 40 hari. Tapi tak kusangka, capek juga rasanya. Ibadah terasa sangat melelahkan. Rasa ingin cepat selesai. Ibadah niatnya hanya agar bisa memasang ceklis 'sudah dikerjakan'. Berlalu begitu saja kurang lebih selama 2 bulan. Sama saja, hambar. Esensi Ramadhan belum dapat lagi.
Oh, semoga Ramadhan kali ini, aku bisa dapat esensinya. Bukan hanya kuantitas, aku ingin coba perbaiki kualitas ibadah. Gaperlu banyak-banyak, yang penting ada nikmat pas ngejalaninnya. Aku keinget sama kata-kata Kak Basyir kemarin di suatu kajian: "jalani Ramadhan ini niatnya harus tulus, jangan kotori dengan riya, ujub, takabur, sombong, dan penyakit hati lainnya, karena Ramadhan ini adalah bulan yang agung".
Bismillah, selamat berproses di Ramadhan ini kawan-kawan ✨
1 note · View note
atikahishlah · 1 year
Text
Yang Maha Mengetahui Apa yang Ada di Hati
Ya Allah, aku memohon kepadaMu
Lunakkanlah hati orang-orang yang membenciMu, hingga akhirnya mereka mencintaiMu.
Begitu pula, lunakkanlah hatiku, agar mampu memaafkan orang-orang yang pernah berurusan denganku.
Dan begitu pula, lunakkanlah hati orang yang membenciku, agar mereka mau memaafkan kesalahanku, dan mau menasihatiku agar tidak mengulangi kesalahan lagi.
1 note · View note
atikahishlah · 2 years
Text
Untuk siapapun yang sedang Allah titipkan kasih sayangNya dalam bentuk yang tak biasa, semoga Allah mampukan pula untuk merayakannya dengan kesabaran.
Karena ketahuilah tersebab kesulitan yang datangkan kemudahan.
Ketika Allah meminta, maka disaat yang sama Allah memberi. Lihatlah kala kita kesulitan ketika shalat dalam perjalanan, Allah beri kemudahan untuk menggabungkan dan meringkasnya. Lihatlah kala kita kesulitan ketika shalat dalam posisi berdiri, Allah beri kemudahan untuk melaksanakannya dalam posisi duduk. Lihatlah kala kita tak mampu untuk melaksanakan puasa, Allah berikan kemudahan untuk menggantinya nanti di lain hari.
Sungguh, Allah menghendaki kita kemudahan, bukan kesulitan.
Dan tidakkah kita bisa pahami, bahwa semua kemudahan ini diberikan agar kita bisa terus menerus beribadah? Agar kita semakin bisa mendekat kepadaNya?
Maka, tak perlu lagi berlarut risau, ujian—kesulitan—cobaan yang saat ini sedang dilalui adalah hal baik yang mungkin belum kita pahami. Namun, semailah yakin dalam hati bahwa Allah adalah sebaik-baik pemberi.
Hingga nanti waktu membawamu melihat, bahwa ada banyak hal yang Allah berikan di hidupmu namun luput dari penglihatanmu. Karena cukuplah Allah sebagai penolong & juga pelindung bagi orang-orang yang beriman.
@creativemuslim
357 notes · View notes
atikahishlah · 2 years
Text
Sebab hati yang terikat dan terkunci pada seseorang yang belum jelas itu biasanya akan merepotkan, melelahkan dan bahkan membatasi diri untuk melangkah. Apalagi untuk mengambil sebuah keputusan
Lepaskan saja. Jangan menggantung harapan pada janji manusia, apalagi soal menunggu.
Melepas untuk melangkah.
@jndmmsyhd
818 notes · View notes
atikahishlah · 2 years
Text
Mungkin inilah kabar baiknya, bagi hidup yang berjuang.
Yang ingin menggapai cita-citanya, yang sedang disergapi kesedihan, yang sedang dalam keadaan sakit, yang sedang menuju ujian, yang sedang kehilangan seseorang, yang sedang dilanda sakit hati, yang sedang stuck dan ingin sesuatu yang baru, yang ingin hidupnya berguna, dll.
Kabar baiknya adalah, kita jadi lebih dekat dengan Sang Pencipta. Memohon dan berdoa. Inginnya berbuat baik saja. Menjanjikan yang baik-baik.
Kadang seperti orang yang ingin memberikan proposal untuk Allah, agar mengabulkan doa-doa kita.
0 notes
atikahishlah · 2 years
Text
Yah, setidaknya untuk sekarang, jangan jadi orang yang ngerasa paling ngerti masa depan bakal kayak apa hidupnya. Ngerasa umur masih panjang, ngerasa jodoh nya adalah dia, ngerasa bakal kaya raya, jika sama sekali ngga tawakal sama yg nulis di Lauhul Mahfuz. Dikembalikan lagi, yang menulis itu Allah, bukan kita. Harus banyak berserah dan berdoa. Jika tujuan adalah impian masa depan kita, jika akhirnya memang bukan takdirnya, yasudah mau apa lagi?
0 notes
atikahishlah · 2 years
Text
Aku yang ingin terus lari dan lari~
Portofolio karyaku sudah kubuat. Akhirnya aku apply, apply, dan apply. Ikuti semuanya. Tulis pencapaian yg pernah kulakuin di cv ku dan linkedin. Apply lagi. Save semua elemen desain di freepik. Beli buku buku self improvement. Apply lagi. Benerin linkedin lagi. Kerjain kerjaan kantor. Client masuk. Kerjain kerjaan. Apply lagi. Buka medsos, merasa fomo. Apply lagi. Benerin linkedin. Apply lagi, dst.
Aku merasa, aku terus berlari. Aku ingin move on. Tapi ngerasa capek juga rasanya. Aku bingung, apakah yang kulakukan ini benar? Apakah aku hanya ingin pelarian dari rasa sakit hatiku dahulu? Atau karena aku yang sudah bosan di rumah? Apakah benar jika sudah kesampaian dapat kerjaan baru, diluar sana, akan mengobati hati ku ini? Aku benar-benar tenggelam dalam fomo, ketertinggalan, teman-temanku juga semakin menghilang dan sedikit, topik obrolan kami sudah tidak senyambung dulu lagi, tapi aku juga, kehilangan kesadaran dengan dunia sekitar ku sendiri. Aku terlalu tenggelam, dalam pelarian ini.
Hingga di kantor tadi, aku menemukan secercah semangat kenapa aku tetap harus maksimal di kerjaanku saat ini: ada ide baru muncul. Ide memunculkan semangat, memunculkan kehidupan. Idenya, mirip mimpiku. Ide: memunculkan perjuangan.
Sepertinya untuk sementara, aku harus maksimalin apa yg kupunya, untuk lingkungan sekitar ku dulu.
2 notes · View notes
atikahishlah · 2 years
Text
Suatu hari nanti kamu akan menyadari bahwa kamu hanya terlalu khawatir pada masa depan, padahal Allah sudah mengatur segalanya untukmu lebih baik dari yang kamu inginkan.
Jangan terlalu khawatir, kerjakan saja kebaikan apa yang sekarang ada di depanmu. Sebab dari situ Allah akan mempertemukanmu dengan apa yang ditakdirkan untukmu.
Kerjakan dan lakukan kebaikan yang sekarang bisa dilakukan.
— jndmmsyhd
899 notes · View notes
atikahishlah · 2 years
Text
Jika dunia disematkan dalam hati..
Maka kekecewaan akan mudah timbul darinya. Karena yang disematkan adalah sesuatu yang fana, dunia. Sedangkan hati, didalamnya adalah tempatnya jiwa, yang terkoneksi oleh sesuatu yang kekal. Mengharapkan kekekalan. Mengharapkan sesuatu yang abadi. Sedangkan dunia, adalah tempatnya kefanaan. Kita mengharap dunia kan kekal abadi jika disematkan di hati. Itu adalah sebuah keniscayaan.
Setelah dirundung banyaknya kekecewaan. Mengharapkan pengakuan manusia namun tak didapatkan, seseorang yang meninggalkan kita, ekspektasi yang berlebihan lalu dijatuhkan, usaha keras namun tak berhasil, bandingkan dengan kesuksesan manusia lainnya, merasa tak berguna, sakit hati karena kecewa dengan sifatnya.
Akan mudah sakit hati, dadamu akan menghimpitmu, dunia kan terasa sempit, hati menjadi hampa.
Memang ada baiknya, kita coba menaruh dunia itu hanya di genggaman tangan.
Mudah dibawa, mudah juga dijatuhkan. Kepergiannya membuat kita untuk mudah mengikhlaskannya, mudah berbuat baik kepada sesama karena yakin Allah kan membalasnya, mudah melupakan kekecewaan dengan manusia, meninggalkan misi mencari pengakuan manusia, mudah legowo dengan hasil yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Karena yang harusnya di hati, adalah akhirat yang kekal abadi
Hingga misinya di dunia, adalah berlabuh untuk mencari ridhoNya.
2 notes · View notes
atikahishlah · 2 years
Text
Berikanlah prioritas waktumu pada orang-orang yang tepat dan layak untuk kau prioritaskan
Semoga setiap puan dan tuan segera bersama dengan ia yang tepat tanpa banyak menghabiskan waktu, energi, dan pikiran untuk yang sekedar singgah tapi tak sungguh, sekedar datang ketika waktu senggang, memanfaatkan keadaan untuk memenuhi kebutuhan, berkedok tulus aslinya modus, bilangnya ada perasaan padahal hanya penasaran, bilangnya satu-satunya ternyata mendua, hingga dijanjikan hidup bersama tapi endingnya bersama yang lain
Semoga puan dan tuan sadar bahwa ada banyak potensi yang terabaikan ketika seluruh energi, waktu, dan pikiran terpusat untuk mereka yang tak layak untuk dipikirkan atau hanya memanfaatkan keadaan
Semoga kita semua ingat bahwa waktu di dunia amatlah singkat untuk berbenah, apalagi memikirkan mereka yang hanya singgah.
_________
Selamat pagi yang hangatnya tak pernah terlambat menyapa penduduk bumi
Selamat pagi yang sinarnya bahkan lebih penting untuk kita syukuri dibanding memikirkan ia yang tak pasti apalagi ia yang telah pergi tanpa permisi
________
SUB. 20.09.22 05.38 WIB
18 notes · View notes