Tumgik
anitafebria-blog · 6 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
anitafebria-blog · 6 months
Text
Waktu yang terlewat tidak akan pernah bisa dibujuk dan dirayu agar ia bisa kembali lagi dan mengulang kejadian. Untuk segala apapun yang terlewat, semoga bisa menjadi guru terbaik dan pijakan yang kokoh agar lebih berhati-hati soal memilih dan melangkah lagi. Tidak apa-apa :')
Menyesali atas pilihan yang sudah diambil biasanya hanya akan mengulang kesedihan dan menambah rasa bersalah yang besar, percayalah bahwa setiap pilihan itu pasti ada konsekuensinya masing-masing, meski pun jika kamu bisa mengulang waktu dan memilih pilihan yang berbeda.
Hari ini, biarkan waktu berjalan dan mengantarkanmu pada kedewasaan dari bagaimana kamu menyelesaikan pilihan atas jalan dan juga teman perjalanan. Andai tidak dengan masalah dan kebingunan, bagaimana kamu bisa lebih dewasa dan tumbuh dengan kebijaksanaan? Gemuruh mendung dan petir itu terkadang menyeramkan, namun ia akan menghadirkan hujan yang menumbuhkan pohon dan menghilangkan dahaga dari permintaan tanah yang sudah kering.
Yang kering itu adalah usia dan hati kita, sementara hujan itu adalah solusi dan bantuan bahkan ijabah doa yang Allah hadirkan untuk kita, sementara petir dan mendung itu adalah ujian dan kondisi yang sedang kita alami.
Lihatlah, bahwa apa yang kita khawatirkan dan takutkan itu ternyata biasa saja dan bisa kita lewati juga pada akhirnya, kan? Sebab kita punya Tuhan yang menurunkan hujan dengan mudahnya, menutup matahari dengan awan mendung dengan semaunya, apalagi hanya untuk menyelesaikan masalah kita yang sebenarnya tidaklah besar.
Aku pun sama sepertimu, dengan gemuruh dan mendungnya ujian, yang sedang menanti hujan yang akan menghilangkan kering dan gersangnya dunia dan hati ini.
Semangat, ya, untuk semuanya :')
@jndmmsyhd
433 notes · View notes
anitafebria-blog · 7 months
Text
Tidak semua kebaikan kita itu harus berbalas kebaikan pula, justru terkadang kebaikan kita bisa berbalas keburukan. Barangkali Tuhan tahu bahwa kebaikan yang kita lakukan itu bukan karena-Nya, tapi karena manusia.
Sebegitu mudah bagi Tuhan meremukkan harapan dan menyakiti hati yang tidak bertumpu pada-Nya. Lakukan saja kebaikan itu karena-Nya, nanti Dia yang akan mengurus soal hati dan balasan dari manusia.
@jndmmsyhd
400 notes · View notes
anitafebria-blog · 7 months
Text
Tanah yang kering itu pasti merindukan hujan, sebagai hati yang hampa dan gersang itu pasti merindukan sentuhan iman dan nasihat yang menghidupkan hati.
Andai hari ini hatimu terasa hampa, mungkin kamu bisa mendatangi majelis ilmu, masjid dan mulai kembali membuka lembaran Al-Quran.
Hidayah Allah itu seperti hujan, yang menghijaukan tanah yang kering, memberi optimis pada hati yang kecewa oleh dunia.
Mari kembali
@jndmmsyhd
377 notes · View notes
anitafebria-blog · 7 months
Text
Mata boleh menangis, hati boleh bersedih, tapi pastikan lisan dan harapan kita tetap percaya bahwa apa yang Allah takdirkan pasti berujung pada kebaikan dan kebahagiaan.
Bukankah tidak ada kelezatan dan kepuasan tanpa didahului oleh perjuangan? Sepanas-panasnya kemarau, pasti akan datang musim hujan. Iya, kan?
Sebab dunia ini tempatnya menanam dan menyemai, dan akhirat tempatnya memanen dan memetik hasil. Sabar, ya.
—jndmmsyhd
807 notes · View notes
anitafebria-blog · 7 months
Text
Belakangan ini kusadari, ternyata hatiku terlalu naif.
Aku selalu berusaha, namun ternyata mereka enggan membuka
Aku mencoba, hingga titik kurasa memang tak sama.
Belakangan ku tahu, membuka pintu tertutup itu memang tak mudah. Memaksa, hanyalah membuat hati kian sesak.
Rasa gundahku kini tak lagi dilema. Sebab jawab itu kian mendekat.
Titik itu tidak lah serasa.
Barangkali pintu lain kan masih tersisa. Barangkali masih ada. Barangkali nanti, ada saatnya.
1 note · View note
anitafebria-blog · 11 months
Text
Beberapa orang yang pernah kamu temui dalam hidup telah membuat hidupmu berbeda.
Beberapa orang yang pernah kamu temui dalam hidup mungkin adalah orang yang tidak pernah percaya dan tidak bisa menerima bahwa dirinya bermasalah, ada hal-hal yang harus dibenahi sebagai seorang manusia yang memiliki kehidupan sosial. Mungkin, kamu akan menemukan ragam alasan dan pikiran yang membuatmu sampai terheran-heran, kok ya ada manusia seperti itu di dalam kehidupanmu dan seperti biasa, playing victim. Beberapa orang yang pernah kamu temui dalam hidup mungkin adalah orang yang pandai sekali memanipulasi. Membuatmu bingung atas tindakan atau sikapmu, membuatmu terus merasa bersalah, dan membuatmu terus menerus berada dalam kebingungan harus bagaimana. Bahkan, di lain waktu, mungkin kamu melihatnya dari kacamata temanmu, mereka yang terjebak dalam toxic relationship. Sudah tahu pasangannya tidak benar saja masih dibela, sudah tahu sangat red flag saja masih bingung harus bersikap apa. Lain waktu, kamu juga mendengar kabar pernikahan temanmu yang sebelum pernikahannya terdengar seperti dongeng indah, sekarang jadi film thriller. Beberapa orang yang pernah kamu temui dalam hidup juga mungkin adalah orang-orang baik tapi terlalu polos. Tidak berani mengambil sikap dan pilihan, tidak bisa membedakan mana hal baik dan buruk bagi hidupnya karena dia sangat berpikiran positif. Sampai-sampai salah dalam memilih teman karib, salah dalam memilih lingkungan, sering dimanfaatkan, dan tak kunjung bisa memahami keadaannya. Sampai-sampai kamu dibuat gemas, kenapa dia polos sekali. Beberapa orang yang pernah kamu temui dalam hidup juga mungkin adalah orang yang sebaiknya tak pernah kamu temui dalam hidup, berharap tidak ada singgungan garis takdir sama sekali, karena kamu tahu betul di masa depan dia adalah orang yang akan melukaimu. Beberapa orang yang pernah kamu temui dalam hidup juga mungkin adalah orang yang pernah kamu berikan kepercayaan, tapi kemudian membicarakanmu secara buruk di belakang. Tak menyangka bahwa selama ini kamu yang tidak pernah berniat buruk sedikitpun dan berpikir buruk tentangnya, sekarang harus memiliki pikiran buruk tentangnya. Dan itu sangat mengganggumu. Dan ya, cukup tahu saja. @kurniawangunadi
160 notes · View notes
anitafebria-blog · 11 months
Text
Ditengah kerumitan dan buntunya jalan pikiranku, sering saja aku merasa kehilangan identitas diriku sendiri. .
Aku sering mencari, kemana dirinya yang dulu sempat percaya dan yakin. Aku seakan terus mencari, kemana dirinya yang dulu hadir, tak gentar walau seribu patahan menerjang. Dirinya yang begitu tau inginnya, begitu juga mimpinya. Kuat akan azzamnya, begitupun citanya.
Kemanakah dirinya yang dulu..
1 note · View note
anitafebria-blog · 2 years
Text
Perjalanan ini, masih sangat jauh untuk dituju. Kadang menyenangkan, kadang juga terasa pilu. Begitulah dunia. Sifatnya sangat semu.
Maka, wahai diri. Tak apa bila berlelah lelah setitik. Kepayahan dan menahan ego untuk memperbaiki diri. Bukankah sangu yang sangat kau perlu?
Lepaskan. Lepaskan apa-apa yang dapat memalingkan hatimu. Jaga ia. Sebab wahai diri, yg kau perlu hanya sabarmu sedikit lagi.
Memperbanyak dan meperluasnya lagi. Sebab kesenangan itu takkan kekal, pilu pun hanya sebentar.
7 notes · View notes
anitafebria-blog · 2 years
Text
Tumblr media
#TemanbacaAnita
Cerdas Berkomunikasi Ala Rasulullah. Salah satu buku yang sedang berada pada tingkat best favorite pribadi.
Ah..Rasa-rasanya buku ini telah menjadi gerbang pembuka bagi saya menyukai hal-hal yang bersinggungan dengan isu komunikasi.
Benar, tak bisa dinafikkan komunikasi merupakan tools yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari.
Saya jadi teringat dengan wawasan yang diberikan oleh salah satu influecer dakwah (hafidzahallah) di salah satu akun media.
Beliau mengatakan betapa banyak maksud baik yang tidak dapat tersampaikan dengan utuh karena komunikasi yang buruk. Akhirnya dampak dari hal ini terjadi prasangka buruk antar satu lain, tidak lagi saling percaya lagi dan tak jarang berujung pada rasa benci.
Semua dapat bermula karena kurangnya pengetahuan tentang seninya berkomunikasi.
Buku ini, buku Cerdas Berkomunikasi Ala Nabi karya Dr. M Arifin Badri, Ma, seolah tak hanya berhasil menanam ketertarikan. Tapi juga sebagai panduan diri dalam berkomunikasi.
Beberapa sebab mengapa buku ini begitu penting untuk dibaca.
1. Buku ini menjelaskan dengan cara yang sangat sistematis. Pembahasan awal dimulai denga urgency terkait komunikasi itu sendiri hingga penjelasan bagaimana ketergantungannya manusia terhadap komunikasi. Ternyata, komunikasi dapat dijadikan senjata penting dalam mencapai apa yang ditujukannya.
2. Buku ini mampu memaparkan mengapa acuan dalam berkomunikasi yang paling sempurna hanyalah ala Rasulullah? Bahkan tak ada penguat teori-teori modern/postmodern. (+) Semua narasi hanya dikuatkan dengan rujukan shahihnya (Al-Qur'an & hadist). Tak terlewatkan contoh kasus dan keberhasilannya. Penulis seolah menguatkan betapa islam adalah agama yg sempurna. Jauh sebelum perkembangan zaman, rasulullah sudah memberitahu dan mengejarkan. ❤
3. Buku ini mampu menarik point-point keunggulan komunikasi ala Rasulullah. Bila ditarik, Point-point ini diibaratkan sebagai sebuah tips apa saja yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi dan bagaimana trik mencapai keberhasilan dalam komunikasi tsb
Dan masih banyak lainnya. Recommended🤗
0 notes
anitafebria-blog · 2 years
Text
Berjanjilah..
Berjanjilah, untuk tetap tegar meski raga kian terisak.
Berjanjilah, untuk lebih sabar sebentar saja meski jiwa kian renta.
Berjanjilah wahai diri, sebab sungguh tak ada lagi yang bisa menyayangi diri selain dirinya sendiri.
Berjanjilah, untuk tidak terus mengalah terhadap rasa-meski ia selalu sama.
Berjanjilah,
Sebab hanya perlu waktu menunggu sebentar saja, sebentar lagi.
2 notes · View notes
anitafebria-blog · 2 years
Text
Seseorang mengatakan, segala sesuatu itu memiliki kesempatan keduanya, kecuali kepercayaan. Kata seseorang yang dilukai tepat di jantung hatinya dan dipatahkan rasa kepercayaannya.
Ada beberapa hal yang tidak akan kembali seperti sedia kala, meski sudah diobati dengan segala macam cara. Mungkin salah satunya adalah kepercayaan.
@jndmmsyhd
459 notes · View notes
anitafebria-blog · 2 years
Text
Sejak kecil, kami terbiasa dan amat sangat dekat dengan pengambilan keputusan yang terhitung extrem.
Keputusan yang kadang tak terpikir, lalu (biidznillah) teralisasi.
Saya ingat, bagaimana papa (rahimahullah) dengan tegasnya menentukan pilihan-pilihannya. Mulai dari cerita resign dari pekerjaan saat sedang naik-naiknya, berjualan tanpa pengalaman dan bekal yang cukup, berpindah dari kota ke desa (yg ketika itu) jauh dari akses dan fasilitas, serta memutuskan pilihan-pilihan lainnya seperti keluar dari zona nyamannya lalu melawan arus namun tetap bertahan dan tegar.
Tak terasa, secara tak langsung pola itu sangat melekat jelas dalam karakter kami.
Bila diingat, tanpa sadar pula diri amat dekat dengan pola tersebut.
Banyak sekali keputusan yang bila disadari amat melawan arus. Seringkali tak segan-segan untuk membulatkan tekad melangkah, meski banyak penghadang.
Akhir akhir ini, diri mulai menyadari dampak konkrit dari keputusan tersebut. Mungkin bila dibandingkan dulu, amat tidak terlalu. Sebab, seperti ada tempat bergantung.
Ingatkah saat kita masih leluasa untuk bercerita. Cerita-cerita yang tak terluput dari segala sisinya. Tak peduli sisi manis kehidupan maupun pahitnya pilihan. Tanpa memikirkan apakah orangtua akan kepikiran. Seperti memiliki "back-up". Tak gentar sebab banyaknya support yang didapat.
Makin dewasa, seakan diri menangkap signalnya. Semakin mawas terhadap pilihannya. Semakin sadar bahwa apapun adalah murni tanggung jawabnya. Bukankah juga semakin tak tega dan merasa malu terhadap orangtua? Cukuplah sudah membuat banyak hatinya terluka.
Ah, begini rasanya.
Benar, menjadi dewasa ternyata sungguh tak mudah.
Maka, "Cukuplah Allah sebagai penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik tempat bersandar)." (QS Ali Imran :173)
0 notes
anitafebria-blog · 2 years
Text
Aku bahagia sekali tumblr kembali mudah diakses sehingga timelineku kembali hidup. Disini amat berbeda, sebab penghuninya takkan peduli dengan tampilan feedmu. Semua adalah tentang isi kepala; apa yang terbenak lalu tertuang.
127 notes · View notes
anitafebria-blog · 2 years
Photo
Tumblr media
Inhale Exhale Pejamkan mata, tarik semua apa yang dipikirkan ke dalam diri. Pusatkan semuanya di diri sendiri. Kemudian lihat ke diri sendiri, beri empati pada perjuangannya selama ini, hargai semua hal besar dan hal kecil yang sudah dicapai dan dikorbankan, peluk hangat mimpi-mimpinya, dan beri ruang untuk kegelisahan serta kekhawatirannya. Pejamkan mata, dengarnya suara di sekitar kemudian abaikan. Dengarkan suara detak jantung dan suara hatinya. Dengarkan tanpa membantahnya, tanpa menyangkalnya, tanpa berusaha membohongi kata hatinya. Karena sudah terlalu lama dirimu mendengarkan orang lain, tidak pernah mendengarkan dirimu sendiri.
796 notes · View notes
anitafebria-blog · 2 years
Text
Kebahagiaan itu satu paket dengan kesedihan, tidak bisa kita hanya memilih bahagia tanpa mengambil jatah kesedihan. Sebab dari keduanya akan mengajarkanmu soal syukur dan sabar, iya kan? Itulah mengapa dunia ini serba berputar, hari ini senang dan esok bisa jadi serba kurang.
Yang perlu kamu lakukan hanya menerima dan menjalani saja, tahan dulu mengeluh dan mencercanya, biarkan semua berjalan dan nanti Allah akan memberikan apa hikmahnya. Sabar.
Andai tidak ada sakit, kamu tidak akan tahu bagaimana caranya mengobati, bukan? Mata air di pegunungan itu adalah sumber kehidupan, sedangkan air mata yang kamu tumpahkan itu adalah sumber hidupnya hatimu.
@jndmmsyhd
444 notes · View notes
anitafebria-blog · 2 years
Text
kebersamaan
saya beruntung karena bisa menemani ayah pada hari-hari terakhir hidupnya. tak hanya saya, ibu juga merasa demikian. sampai-sampai, selepas ayah tak ada, ibu berterima kasih sama mas yunus--karena sudah mengizinkan saya bersama ayah.
sejak itu, saya sering membayangkan diri saya pergi ke masa depan. di masa depan, bisa jadi saya akan kehilangan lagi, entah itu ibu, mas yunus, atau bahkan mbak yuna, atau siapa pun orang yang saya sayangi. kemudian, saya yang di masa depan itu datang ke masa kini, memberi nasihat pada diri saya yang sekarang untuk tidak menyia-nyiakan.
"kamu sudah sering dengar nasihat soal tidak boleh menyia-nyiakan waktu, tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan. bagaimana dengan tidak menyia-nyiakan kebersamaan?" begitu kata saya kepada diri sendiri.
tentang kebersamaan itu, juga kadang saya membayangkan hari di mana kita semua dibangkitkan. hari itu kita tidak bisa lagi peduli pada orang-orang yang kita kasihi karena kita begitu ketakutan. pada hari itu, semua kebersamaan yang pernah ada mungkin seakan tak ada artinya.
sekarang, sebelum membuat sebuah keputusan, saya punya pertanyaan baru yang harus bisa saya jawab sendiri. apakah saya akan menyia-nyiakan kebersamaan dengan ... ? titik-titik itu bisa diisi dengan siapa saja. ibu, mas yunus, mbak yuna, dan semua orang yang saya kasihi.
rupanya, kebersamaan kita di dunia ini singkat sekali. maka, kebersamaan yang kita miliki perlu diisi dengan kasih sayang dan penerimaan. juga, dengan kehadiran yang sebenar-benarnya.
225 notes · View notes