Tumgik
yahyaelyosa · 3 years
Text
Lagi lagi kembali nama itu yg membuat gundah, ahh shit!
0 notes
yahyaelyosa · 4 years
Photo
Tumblr media
Ok i’m done. Finish
0 notes
yahyaelyosa · 4 years
Photo
Tumblr media
Ok i’m done. Finish
0 notes
yahyaelyosa · 5 years
Text
Masih tanda tanya perempuan mana kelak yang mampu mengembalikan lekuk sabit di bibir setiap harinya
0 notes
yahyaelyosa · 5 years
Text
Kau yang dimulai sebagai nadi,
Kini berakhir menemui titik nadir.
-Yahya Elyosa-
0 notes
yahyaelyosa · 5 years
Text
Lantas mengapa harus berjuang jikalau berujung dipatahkan untuk dibuang.
1 note · View note
yahyaelyosa · 5 years
Text
“Sejenak senyapkan notifikasi, untuk lenyapkan gundah di hati.”
-Yahya Elyosa
1 note · View note
yahyaelyosa · 5 years
Text
Dipukul Mundur.
“Hai...” seakan luka itu melambaikan tangan untuk menyapaku kembali, luka yang sama yang ku simpan beberapa tahun lalu. Aku tak mengerti mengapa sang waktu perlahan menuntun luka itu berjumpa lagi denganku..
Kembali luka itu menyambutku dengan gelak tawa yang sama, yang pernah ku dengar di kala itu. Lagi lagi keadaan membenturkan hatiku pada sebuah kenyataan yang memaksaku untuk menghiklaskan kasihku. Tuhan ingin membentuk hatiku sekuat apalagi? Atau ada yang salah dengan diriku? Aaahh aku tak tau, yang ku tau selama ini aku berusaha menciptakan kebaikan di sekitarku.
Redup kembali harapanku, melemah lagi kegigihan perjuanganku, sirna sudah rencanaku. Kini ku beri kesempatan dirimu untuk bahagia, walaupun aku harus merelakan bahagia diri sendiri. Kau tak perlu membuat diriku membencimu, karena aku tak menemui alasan untuk membencimu, tapi aku memiliki alasan untuk mengikhlaskanmu..
Sampai saat ini kau masih muara tulisan tulisanku.
2 notes · View notes
yahyaelyosa · 5 years
Text
Menatap Untuk Menetap.
Tatapanku masih sama, menatap ke satu arah dan diam untuk beberapa waktu yang lama.
0 notes
yahyaelyosa · 5 years
Text
Selepas Mengikhlas
Selepas ku mengikhlas tiada lagi cemas menunggu obrolan tak berbalas. Tiada lagi bimbang menunggu kabar yg mengambang. Tiada lagi jemari menari membagi cerita untuk yang terkasih.
Buaian harapan kini mulai tersingkirkan oleh keadaan yang mengharuskan untuk melepaskan. Aku boleh saja kalah menghadapi kenyataan, tapi aku lebih besar untuk ditaklukan oleh rasa penyesalan. Aku percaya bahwa Tuhan adalah pencipta sekenario terbaik, maka dari itu akan ku nikmati segala hal yang terjadi padaku. sebab dibalik sebuah peristiwa ada sebuah makna yang tersurat.
Aku mengikhlaskanmu seluas aku menyayangimu, Karena titik tertinggi menyayangi seseorang adalah ketika mengikhlasan seseorang untuk bahagianya. Teruntuk Nona yang pernah ku genggam hatinya, selamat beranjak setelah memberi jejak. Akan ku relakan kau semampunya diriku
0 notes
yahyaelyosa · 5 years
Text
Selamat Ulang Tahun.
Hai Nadilla Octaviani atau yang sekarang sering ku sebut Nadi. Hehe, Sekarang sudah tanggal 10 Oktober dimana hari yang pastinya sudah kau nanti. Dan kini ku rasa dirimu tengah bahagia sekaligus sibuk karena mungkin kau menerima lebih banyak pesan serta harapan dari biasanya dan membalas ucapan selamat serta mengamini doa doa yang mengalir untukmu hari ini. Hingga saatnya kau sudah sampai dan menemukan surat ini, aku tak pernah berfikir apakah kau akan mengakses link yang aku cantumkan pada balik selembar foto untuk menemukan surat kecil ini lalu membacanya. Aku berterimakasih atas waktumu yang kamu luangkan untuk membaca surat ini.
Menjalin hubungan denganmu adalah salah satu fase yang tak pernah ku sesali, sama sekali. Kau perlu tau itu. Jatuh cinta pada siapa adalah hal yang memang tidak bisa diramalkan, begitu pula dengan kita yang dipertemukan secara tidak sengaja. Berawal dari sebuah konser salah satu musisi dan penulis favoritku kita saling berkenalan. Mungkin saat itu mulai tumbuh benih benih suka diantara kita, dan kitapun menjadi sepasang anak muda yang kasmaran. Semenjak itu kita semakin hari semakin dekat untuk bertukar cerita di kolom chat atau bahkan saling bersua melalui via telfon, hingga kemudian di suatu sore di tepi pantai ku beranikan diri untuk mengutarakan perasaanku padamu. Saat itu ku bertanya  padamu “mau kah kau menjadi RUMAH bagiku?” dan kau sempat bingung serta bertanya tanya tentang apa maksud dari RUMAH tersebut hingga akhirnya ku jelaskan padamu bahwa dirimu adalah tempat yang layak untuk ku pulang ketika aku kehilangan arah serta tempatku berbagi kasih sayang selayaknya RUMAH. Sesaat Setelah itu kau mengerti maksud dariku. Namun pada saat itu kau tak langsung memberikan jawaban, butuh waktu dua malam aku menunggu untuk kau mempertimbangkannya lalu akhirnya kau memberi lampu hijau untuk aku menjalin sebuah hubungan denganmu. Aaarrrgghhh memang manis untuk dikenang! Hahahaha.
Dalam hubungan itu aku berusaha untuk menjadi seorang pria yang bisa kamu banggakan, bisa membantumu, bisa mendukungmu, bisa menyayangimu dan bisa bersamamu selamanya. Namun sayangnya alam semesta tidak merestui kita. Kita terbentur oleh sebuah kenyataan yang tidak ku inginkan, bahkan mungkin saja kau juga sepemikiran dengan ku. Hehe.. Di dalam hubungan kita mengajarkan banyak hal. Tentang bagaimana menghadapi konflik, bagaimana mengambil keputusan, memaafkan dan merelakan, serta menerima kenyataan.
Namun kedewasaan yang memberi kesempatan kita untuk tetap bersahabat. Aku ingin kamu tau bahwa aku sangat berterimakasih padamu. Terimakasih atas semua kenangan indah yang pernah kita ciptakan, terimakasih untuk senyum indahmu yang pernah menyempurnakan rasa bahagiaku, dan terimakasih telah menjadi tempat berbagi keluh kesahku. Serta sekaligus aku ingin meminta maaf atas segala perbuatan maupun ucapan yang kerap menjadi duri bagimu. Yang indah biarlah menjadi kenangan dan yang pahit jadikan sebagai pelajaran.
Dan kini waktu terus berputar tanpa menghiraukan segalanya, mengiringi berganti terangnya siang dan gelapnya malam di setiap harinya hingga tiba saatnya di hari yang kau nanti, seiring dengan bertambahnya usiamu semoga tidak ada hal yang memilukan dari apa yang Tuhan tambahkan. Terucap doa tulus untukmu agar Allah SWT senantiasa memberikanmu perlindungan dan menuntun langkahmu menuju kebahagiaan, serta semoga hari hari mendatang penuh dengan berkah dan harapan. Aamiin
Sungguh, sebenarnya aku tak pernah lupa pada tanggal bahagiamu bahkan sampai nantipun mungkin aku tak akan pernah memaksa kepalaku untuk berusaha melupakannya. Beberapa minggu lalu aku menyiapkan semua hadiah untukmu, jujur ini keputusan dengan pertimbangan yang berat, mengingat aku dan kamu sudah bukan menjadi kita lagi. Hehe.. Tapi ya, setelah panjang aku berfikir akhirnya aku putuskan untuk menyiapkan semuanya untukmu, termasuk surat ini. Yang perlu kamu ketahui, ada rasa takut dan grogi juga. Pikiran pikiran yang mungkin kau tak akan menerimanya atau akan memuseumkannya setelah kau menerima semua ini. Aku bunuh satu persatu. maksudku memberi hadiah ini adalah sebagai sebuah tanda kenang kenangan dariku atas apa yang pernah kita lewati selama ini.
Kau tau, maksud mawar yang dililit oleh lampu dalam tabung itu? Itu adalah bentuk keindahan yang menggambarkan dirimu, kau boleh saja indah layaknya mawar yang disukai banyak orang tapi kau juga harus punya duri yang bisa menjaga dirimu. Sedangkan lampu itu mengibaratkan cahaya yang siap menuntunmu keluar dari pekatnya sang gelap, seiring dengan doaku aku harap dirimu selalu dibalut dalam lindunganNya serta bisa melewati masa masa sedihmu lalu menemukan bahagiamu. Sementara kotak musik berbentuk rumah itu adalah sebuah harapan untuk dirimu agar kelak kau menjadi rumah untuk seseorang yang beruntung. Rumah yang dijaga dengan cinta, dirawat dengan rindu, dan dihiasi dengan kasih sayang.
Oh iya Dilla, sekali lagi aku berterima kasih kamu membacanya sampai dibagian ini. Aku berdoa semoga hatimu serta hatiku semakin lapang. Aku mohon maaf jika sepanjang kau membaca surat ini kau jadi mengingat ingat banyak hal. Tapi sungguh, aku menulis ini agar kelak dapat kau baca kembali saat kau merasa sedang butuh semangat, semoga surat ini dapat membahagiakanmu, Berbahagialah selaykanya. Semoga kau, pun diriku selalu dipeluk erat oleh banyak kebaikan. Tuhan memelukmu, Tuhan memeluk kita. 
Selamat ulang tahun Nadilla Octaviani, Wish you all the best. Jabat erat :)
With love,
Yahya Elyosa
Tumblr media
1 note · View note