Tumgik
whenthesunturnback · 9 months
Text
Hello Thirty!
Katanya aku ndak boleh cerita di media sosial terlalu banyak. Akhirnya aku cerita di sini.. mungkin kalau ditulis di sini tidak akan ada yang tahu atau ada yang tahu, namun berpura-pura untuk tidak tahu. Aku mengetik di sini dalam posisi kepala nyut-nyutan, euy. Entah efek kurang tidur, kurang makan atau apa.. pokoknya memang lagi ndak mood-lah~
Hari ini aku menulis tepat di tanggal 28 September. Tepat aku menginjak usia 30 tahun. Katanya orang-orang usia ini seharusnya sudah dapat berpikir matang, settled dengan kehidupan dan/atau sudah berkeluarga memiliki pasangan dan buah hati.
Di usia baru ini aku merasa tidak demikian. Berpikir secara matang mungkin belum, karena seringkali aku masih terburu-buru dalam mengambil keputusan. Aku pun merasa belum settled dengan kehidupan. Cuma ya secara financial, alhamdulillah sudah bisa independent. Apalagi berbicara tentang keluarga yang memiliki pasangan dan buah hati. Sampai detik ini belum sampai di tahap itu.
Di tanggal ini, di usia baru ini, yang seharusnya tidak perlu dirayakan secara besar-besaran itu sudah biasa. Karena memang tidak tertarik melakukan hal tersebut. Aku cuma ingin bisa berkumpul dengan orang-orang tersayang. Ya, tapi, rencana hanya rencana. Allah lah yang menentukan hehe. Sebenarnya aku ingin pergi bersama dengan pasanganku, tapi kala itu memang tidak bisa karena kesibukkan masing-masing. Dan ekspektasi yang terus menggerogoti pikiran dan hati ini. Alhasil, rencana sederhana yang telah disusun menjadi berantakkan karena aku sendiri yang tidak bisa memahami ritme pasanganku.
Aku mungkin tidak terlalu muluk-muluk untuk meminta ada sesuatu yang spesial pada hari ini. Aku hanya ingin dianggap 'ada' saja. "Lho? emang selama ini dianggap seperti apa, Ci?" Ya, dianggap, sih.. tapi sering kali aku merasa, aku sendirian. "Kok sendirian?", Ya.. karena aku ingin sekali dipertimbangkan apa yang sedang dirasakan oleh pasanganku. Aku tidak mudah untuk bisa mengekspresikan perasaanku, tapi sekalinya aku kecewa, seluruh tubuh ini bereaksi dan detak jantungku cukup kencang. Entah, aku gak bisa menjelaskan seperti apa tapi reaksi tubuh ini selalu sama.. yang pada akhirnya aku meneteskan air mata.
Aku kesal, aku kecewa, aku merasa seharusnya tidak seperti ini di tanggal 28 September. Aku menyalahkan diriku sendiri yang tidak pernah mengerti keadaannya. 'Padahal, dia sibuk.. kok, aku yang nggak bisa ngertiin, sih'. Aku bergumam demikian. Padahal dia sudah jauh-jauh untuk datang ke Jakarta hanya ingin bertemu aku. Padahal dia janjinya datang malam hari, kemudian diundur pagi, kemudian diundur siang, kemudian ketika sudah sampai dia langsung kerja. Setelah sampai, dia tidak menghubungiku karena larut dengan pekerjaannya yang membuat dia tidak mood juga. Iya, harusnya aku bisa paham.. Tapi kali ini aku tidak memahaminya. Karena aku juga ingin merasakan dipertimbangkan, dianggap ada dalam hubungan ini.. yang aku pikirkan adalah seharusnya dia minta maaf dengan apa yang telah dilakukan kala itu. Tapi tidak ternyata.. yang aku pikirkan seharusnya dia akan datang ke rumah, tapi tidak demikian sampai aku menghubunginya. Lagi-lagi memang ekspektasiku yang lewat batas. Bodoh sekali kamu, Uci~~ aku hanya bisa menelepon dia, bertanya dia di mana dan menangis. Lemah sekali hati ini. Tapi memang tubuhku selalu bereaksi seperti ini saat-saat aku merasa sedih.
Ternyata susah ya untuk saling berkompromi agar tetap baik-baik saja. Di saat perasaan ini berkecamuk, ego pun memuncak. Hanya ingin dimengerti tapi tidak tersampaikan dengan baik. Hasilnya jadi buyar semua.. mungkin terkesan egois, mungkin terkesan 'kok kamu terus yang mau dimengerti?'. Aku berdoa, aku hanya minta hari ini untuk tidak mengecewakan aku.. ya, ternyata itu hanya ekspektasi tingkat tinggi saja. Karena ujung-ujungnya kecewa..
'Ya, Uci, tidak masalah apa yang sudah terjadi hari ini. Gak bisa diulang, tapi bisa diperbaiki di hari esok'. Gumamku kembali.. Sesuailah dengan caption yang aku tulis di instagram "Just realized the older I get the more I allow myself to say ‘ah yasudahlah, gapapa, namanya juga belum rezeki’ so easily".
Hari ini aku kecewa sekali.. tapi aku tahu Allah Maha Baik.. aku sampai lupa dengan kenikmatan yang diberikan olehNya hingga detik ini. Maafin aku, ya Allah.. Terima kasih, alhamdulillah wa syukurillah.. Allah masih memberikan aku kesempatan untuk menginjak usia 30 tahun. Masih diberikan rezeki yang halal dan lancar. Diberikan kesehatan pada keluargaku terutama pada orangtua yang sudah menginjak usia senja. Maaf, hari ini aku menggerutu..
Selamat datang usia 30! Semoga doa baik dari teman-teman bisa didengarkan dan dikabulkan sama Yang Maha Esa! Aamiin
Tumblr media
1 note · View note
whenthesunturnback · 1 year
Text
Siapa sangka?
Siapa yang sangka, dia yang datang adalah orang yang tidak pernah terbesit di kepala sedikitpun? 
Siapa yang sangka, dia yang hadir adalah orang yang dulunya  kukira sebagai orang yang kaku dan tak mungkin akan kukenal lebih dekat?
Kalau dipikirkan, bertemunya tidak sengaja. Pun, mengenal dia sepertinya tidak sengaja. Namun, siapa sangka, orang yang tidak sengaja tersebut menjadi seseorang yang selalu dipikirkan di kepala ini 😝. Jelas saja kalau saya mencoba flashback beberapa tahun silam, saya mengenalnya memang tidak sengaja. Tidak pernah ngobrol secara intens, bahkan, hanya bertegur sapa pun bisa dihitung pakai jari ini. Tapi bentuk wajahnya, dan apa yang dia lakukan bersama organisasinya dulu, saya masih ada gambaran sedikit. Karena memang secara tidak langsung, kami saling kenal walaupun tidak dekat.
Dari sekian banyak pria yang berlalu-lalang, entah kenapa dengan pria abstrak dan kaku yang saya nilai di awal ini, ternyata ada perasaan yang memang berbeda. Setelah sekian lama berlabuh ke beberapa dermaga, perasaan ketidakyakinan dan membekasnya pada masa lalu begitu kuat. Di sisi lain, adanya rasa ketidakinginan untuk jatuh cinta lebih dalam juga kuat. Tetapi dengan pria ini, kok, berbeda, ya.. saya berani mulai melangkah dan berjalan ke depan tanpa menengok masa lalu? Jatuh cintanya pun, sedikit berlebihan bahkan, ibaratnya mirip seperti motor yang sudah dimodif, yakni ugal-ugalan 😂. 
Tumblr media
Aneh tapi nyata, kami saling memiliki perasaan insecure. Saya selalu merasa insecure karena seringkali takut, merasa tidak pantas menjadi pasangan, sehingga menyebabkan takut ditinggal karena kekurangan yang ada pada diri saya dan kekhawatiran dengan berbagai macam penolakan. Di sisi lain, pria abstrak ini cukup insecure, takut akan ditinggal bilamana pasangannya memilih orang lain a.k.a mendua. Kami saat ini terbentuk karena masa lalu yang begitu mengakar. Spesialnya lagi tanpa telur 😁 masa lalu kami masih berada di lingkungan yang kami kenal. Jadi kalau mau galau-galauan bareng masih nyambung, sih #cailah. Tapi tentu saja kami tidak memilih ke arah situ, kecuali kalau hanya sekadar cerita tanpa ada indikasi meng-galau bersama (yakiin, nih?).
Pada hari ini, kami mencoba berjalan bersama. Terlebih lagi, saya dapat berkompromi dengan diri sendiri untuk pergi kembali ke kota Malang beberapa minggu lalu. Ya, asal bersama dia, sedikitpun saya tidak merasa keberatan. Awalnya, kota itu bukan menjadi daftar yang perlu saya kunjungi kalau tidak ada urusan yang penting, karena banyak kenangan yang begitu dalam. Namun, kalau bukan bersama dia, saya pasti tidak mau. Ya, lebih menakjubkan lagi, saya ke bukit Paralayang bersama dia. Paralayang menjadi tempat terakhir yang saya kunjungi waktu tahun 2015.... ah, sudahlah, pokoknya seperti itu. Perasaan yang larut dengan masa lalu berubah menjadi goresan indah di masa kini. Tak lupa kami mengabadikan foto pemandangan kota Batu-Malang dari bukit Paralayang dengan keberanian dia meminta tolong pada orang pacaran di depan kami yang ingin pulang (walaupun agak blurred, yasudahlah...🙃)
Tumblr media
Saat ini apa yang saya rasa, yaitu perasaan nyaman yang dibentuk begitu besar, sehingga saya tidak bisa menahan perasaan yang ugal-ugalan ini. Perasaan yang pernah sirna sekian tahun, akhirnya muncul kembali. Kalau bukan kamu, saya tidak tahu apakah masih ada perasaan seperti ini. Perjalanan kami masih panjang, masih banyak tembok yang perlu kita pasang pintunya (kalau kata kamu bukan dihancurkan, melainkan perlu diberi penghubung tembok-tembok tersebut), semoga Allah memberikan jalan selebar-lebarnya untuk kami. Aamiin..
Thanks for your existing, Ler!
8 notes · View notes
whenthesunturnback · 4 years
Text
Tumblr media Tumblr media
Hai! Sudah lama bangetttttt nggak nulis blog tumblr ini. Semoga nggak ada yg baca tulisanku malam ini😅
Dulu blog tumblr ini menjadi tempat aku mengutarakan apa yang aku rasakan di awal tahun 2012. Di tengah hiruk pikuk perkuliahan, volunteering dan percintaan yang semuanya pasang surut. Eh.. malah sekarang aku melupakan blog ini, maafkan aku ya!😊
Entah kenapa malam ini, tepatnya Selasa (April, 2020) pukul dini hari, perasaanku tidak menentu. Antara kangen, sedih, haru, bahagia mengingat memori atau kenangan lama yang pernah kulalui. Masa dimana proses pencarian jati diri dan pendewasaan. Masa di mana aku mengenal cinta dan mengenal patah hati yang teramat dalam. Masa di mana aku mengikhlaskan seseorang yang dulu aku cintai dan kini sudah menjadi milik orang lain dan tentunya, happily ever after (re: nikah). Kalau kalian mengenalku secara dalam pasti kalian tau siapa seseorang yang aku tuliskan di sini.
Maaf aku lancang, maaf aku tidak tau diri mengatakan ini. Tapi perasaan ini sungguh ingin aku sampaikan melalui ketikkan yang kulakukan sekarang. Tenang.. tenang.. aku tidak akan mengganggu, kok. Aku hanya mencurahkan semuanya di sini. Semoga tidak ada yang menyadari, ya.
Hey... kamu tau nggak? aku suka mengingat (kadang-kadang) masa-masa kita dulu, lho!! Betapa lucunya kita. Pergi ke sana ke sini naik Beat biru. Bahkan sesekali naik mobil pick up punya temanmu haha. Makan apapun yg kamu suka belum tentu aku suka. Kamu yg begitu manja dan kekanak-kanakkan. Seringkali memanggilku “CIMAAA...”. Kamu sering memarahiku kalau aku gak ada kabar atau cuek. Eh pada akhirnya, kamu yang cuekkin aku😌
Aku suka mengingat bagaimana kita bercengkrama satu sama lain, sampai terakhir kalinya pertemuan kita di rumahku. Berat memang mengatakan tidak saat itu. Padahal aku masih ada rasa yang mendalam dan sengaja tersimpan rapat-rapat bahkan menguburkannya ( di saat itu, tahun 2016).
Hey... aku rindu! No..no.. bukan sama kamu! Tapi sama kenangan itu. Kejadian yang pernah kita lalui di Malang, Jakarta dan daerah lainnya. Tapi lebih banyak di Malang dan Batu! Sungguh tak akan kutemukan lagi sekarang🥺
Bahkan pernah aku menjadi benci dengan Kota Malang. Rasanya tidak ingin berdamai dan kembali ke Kota Malang setelah masa-masa itu. Aku mencoba mengutuk Kota itu! Tapi aku tau, aku nggak boleh egois. Aku mencoba mencari cara bagaimana Malang tetap indah di matakuq, tetap menyenangkan walaupun setiap sudut kotanya selalu membekas kenangan di kepalaku. Sungguh susah berdamai dengan masa lalu saat itu.
Haaaaah.... Aku sudah berganti pasangan setelah denganmu. Entah kenapa kamu yang berkesan untukku. Sejujurnya, belum ada yang bisa menggantikan kamu. Iya.. sampai detik ini. Kamu paling berbeda. Walupun kamu jahat, tapi kamu baik (?)
Terima kasih! Doakan aku, bisa menyusul kamu memiliki keluarga mungil bersama pasangan.
4 notes · View notes
whenthesunturnback · 5 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
`Arafat, Makkah 2018
2K notes · View notes
whenthesunturnback · 5 years
Text
Aamiin.. ya Allah ya Rabb
Wallahi sometimes the heart desires something so intensely, it becomes so hard to wait patiently for it. Sometimes we make dua for something endlessly and wake up everyday waiting for it to be accepted and it’s very easy to forget that Allah has his own perfect timing. But remember, if you had so much passion and have begged for something in dua so much, it’s only because Allah decreed for you to want that and to make that dua. And never would he make you put your hands up and beg for something the he won’t give you. I pray today’s the day that you all get what you have asked for from Allah, and if it’s not, may Allah reward you for as long as you wait. Ameen
3K notes · View notes
whenthesunturnback · 5 years
Text
sometimes i forget how many times i’ve picked myself off the floor, how many times i’ve washed away smudgy makeup and put myself to bed. how many times i’ve said no to something unhealthy. said yes to something good. how many times i’ve treated myself with kindness and patience. i forget how many times i’ve tended to wounds and made peace with my own anger. if i was taking care of a body that was not my own, i’d believe i was doing everything i could. so here’s to remembering that i’m doing the best i can.
389K notes · View notes
whenthesunturnback · 5 years
Photo
Tumblr media
389K notes · View notes
whenthesunturnback · 6 years
Text
Kita pandai berkata-kata, tapi tidak pernah mahir dalam berbuat. Kita bisa menuliskan semua kata bijak, tapi belum tentu kita mampu bijak dalam bertindak.
Kata-kata terbaik yang bisa kita ciptakan adalah perbuatan baik.
©kurniawagunadi
3K notes · View notes
whenthesunturnback · 6 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
7K notes · View notes
whenthesunturnback · 6 years
Photo
Tumblr media
667 notes · View notes
whenthesunturnback · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Intergalactreat Enamel Pins by From Jae on Etsy
19K notes · View notes
whenthesunturnback · 7 years
Photo
Tumblr media
37K notes · View notes
whenthesunturnback · 7 years
Photo
Tumblr media
17K notes · View notes
whenthesunturnback · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
121K notes · View notes
whenthesunturnback · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
17K notes · View notes
whenthesunturnback · 7 years
Photo
Tumblr media
300 notes · View notes
whenthesunturnback · 7 years
Text
“I’m not ignoring you intentionally I just have no motivation to respond the way that I feel you deserve” - a novel by me.
141K notes · View notes