Tumgik
weirdything · 4 years
Text
Rahasiaku.
saya dan ma’ruf menjalani hubungan sampai di 3 bulan awal semester 1 di tingkat SMA. ya, surprisingly saya lulus SMP.
kali ini, saya tidak satu sekolah dengan Reza. saya memilih meninggalkan masa pahit SMP di Balikpapan dan pindah ke Malang. saya masuk ke sekolah asrama khusus putri saat itu. Reza? dia masuk di salah satu SMA yang cukup terkenal di balikpapan. seingat saya, dia masuk lewat jalur prestasi. entahlah, tapi dia memang sepintar itu.
sebenarnya, banyak hal-hal kecil yang saya ingat ketika SMP tentang Reza, seperti bagaimana wajah seriusnya ketika belajar, cara dia memegang alat tulis, cara dia tertawa, wanginya ketika lewat di samping saya dan saya pura-pura tidak peduli padahal saya menahan napas, cara dia berjalan, cara dia berlari, cara dia memakai topi saat upacara, cara dia berdiri yang entah bagaimana bisa miring sebelah, saat dia dengan sengaja duduk di samping saya karena ingin tahu apa yang ada di layar pc di depan saya saat itu (saya iiiingat betul momen saya menahan napas saat itu), saat dia mau menolong saya membawakan tas dan hape ketika perpisahan ke kota tetangga, dan banyak lagi. saya ingat jelas semuanya. LOL. saya harap dia tidak jijik jika sewaktu-waktu tidak atau dengan sengaja membaca tulisan ini.
SMA? saya tidak tau banyak tentang Reza saat SMA, kecuali kabar dia pacaran dengan teman sekelasnya dan saya marah. marah sekali. sampai menangis pula saat itu. hahah. padahal kan ya..siapa saya? LOL
5 notes · View notes
weirdything · 4 years
Text
Rahasiaku.
9F menjadi kelasku di tingkat akhir SMP. dan ya, kelas F kembali menjadi kelas unggulan. entah apalagi yang membuat guru-guru merubahnya. mungkin hanya ingin, atau bisa jadi cuma karena bosan. bukan hal yang begiu penting untuk dipikirkan sebenarnya.
saya sekelas lagi dengan reza setelah kembali sungguh-sungguh di ujian akhir semester. luckily me with this small brain that i can got that class.
seperti yang sudah-sudah, saya dan reza tidak banyak terlibat perbincangan. kalau ada, pasti posisinya saya yang mengada-adakan. karena memang dia ga sebicara itu sama perempuan. he talked with some girl, tapi cuma kayak kalau bener-bener butuh. sisanya? dia main sama siswa laki-laki lainnya di kelas. entah main catur, atau tebak gambar, atau kadang juga ya dia sendirian aja sibuk sama hape nya yang entah isinya apa. jujur banget saya kadang suka mikir buruk dia lagi chattingan sama perempuan yang entah siapa. yah sebenernya itu nggak buruk sih, kan ya terserah dia ya. saya nggak ada hak melarang. tapi kan... yah begitulah pokoknya.
di akhir semester awal kelas 9, saya kembali memiliki pasangan. ma’ruf namanya, i’m telling you his name bc he’s a nice guy. dia teman bimbel saya dulu di kelas 9. dia baik banget sama saya. serba mencoba mengerti keadaan saya saat itu yang sama orangtua serba dibatasi. saat itu saya boleh pegang hape cuma sabtu dan minggu, tidak boleh pergi terlalu jauh dari rumah, dan sabtu minggu adalah family time di keluarga saya. saya bertemu ma’ruf hanya 3 kali dalam seminggu. itupun hanya di jam bimbel. and he was fine with it. hubungan kami ketika pacaran dan tidak jadi sama saja, yah model belajar bareng gitu.
oiya, pernah sekali saya main ke rumahnya, without any reason. yah cuma main. ketemu ibu nya. dibikinkan pisang goreng. it was funny as long as i can remember. malah saya yang lebih dulu main ke rumahnya. dia malah belum pernah waktu itu.
and yes, i thought he’s fine with my condition. and it feels like we can through everything. tapi yah akhirnya ada saja yang merusak hingga akhirnya hubungan kamu berakhir. lagi-lagi, saya tidak akan bercerita bagaimana masalahnya. hubungan kami sempat sama-sama kami bangun kembali, 3 bulan? kemudian berakhir kandas. saya ternyata tidak semampu itu untuk membangun kembali dan memutuskan untuk mengakhiri.
kalau saja kamu bertanya-tanya, hubungan saya dan ma’ruf tetap baik sampai sekarang. sebagai teman. kami mengakhiri hubungan dengan amat baik saat itu. saya rasa kami bisa sama-sama menerima kondisi perasaan masing-masing.
1 note · View note
weirdything · 4 years
Photo
Tumblr media
[Namanya Juga Manusia]
Namanya juga manusia. Kalau tidak saling membagi suka. Pasti saling memberi luka. Boleh jadi hari ini saling berencana tentang masa depan, bisa jadi esok hari saling mengungkit tentang masa lalu. Ternyata banyak hal yang nampaknya akan abadi, tapi justu lenyap secepat ini.
Yang penting kan terus belajar. Belajar untuk terus menjadi yang lebih baik lagi. Sediakan waktu untuk belajar banyak hal, sisihkan ruang untuk mengerti bahwa semesta diciptakan dengan begitu rapi, curahkan rasa syukur yang tak terukur untuk setiap kesempatan menjadi manusia baru. #illustration #komik https://www.instagram.com/p/CFW6sahgHKf/?igshid=1chv38mhlyeyx
291 notes · View notes
weirdything · 4 years
Text
sempat sedih pas kemaren ip cerita kalau dia telponan sama ad, em, dan reza. just a random call, she said.
honestly, aku bersyukur bukan aku yg ditelpon, tapi tetep ada perasaan iri. tapi kalau posisinya aku ditelpon juga aku pasti kicep. Allah tau banget yah keadaan ku yang gampang banget panas dingin. it’s heartwarming :’)
pas pulang dari rumah ip, ad nelpon aku, trus cerita, kalau sebelum nelpon ip, dia nelpon aku dulu, posisinya udah ada reza. and i really happy to know that lol. so simple but it makes my cheek getting red LOL
0 notes
weirdything · 4 years
Text
Rahasiaku.
saya akui saat itu saya telah bersama seorang yang salah. dia amat protektif, entah karena perasaan suka yang ia miliki, atau pribadi nya memang teramat egois. yang bisa saya ingat, saya sama sekali tidak bisa bernapas saat itu. posisi saya berada di tengah-tengah. ingin menyudahi tapi saya pikir kami sudah menjalani hubungan begitu lama, tidak ingin menjadi sia-sia. namun memilih untuk tinggal pun rasanya sepertu tercekik.
di akhir hubungan saya baru menyadari bahwa ketika kamu memutuskan untuk menjalin hubungan dengan seseorang, genggamlah ia yang dapat mengimprove hal-hal di dalam dirimu dirimu. caramu berpikir, pribadimu menjadi lebih baik dan hidupmu menjadi penuh dengan nilai-nilai yang dapat kamu banggakan.
yah singkat cerita, di awal kelas 9, hubungan kami berakhir. dengan cara yang cukup lucu sebenarnya. tapi saya sama sekali tidak ada niat menceritakannya.
0 notes
weirdything · 4 years
Text
Rahasiaku.
entah di mana awalnya, yang saya ingat jelas hanya saya berakhir dengan belajar amat keras di semester akhir kelas 7 saat itu. yang mana merupakan hal yang amat saya hindari sejak saya kenal kata ‘belajar�� . seingat saya, informasi yang saya terima kala itu adalah peringkat 3 atau 5 besar dapat masuk kelas unggulan di tingkat selanjutnya. hmm. sepertinya itu adalah awalnya saya kemudian mendapatkan prestasi pertama saya dalam akademik. saya peringkat 2 di kelas saat itu, piagamnya pun sampai dilaminating oleh mama saya. takut rusak, katanya.
singkat cerita, saya berhasil masuk kelas unggulan. 8b. kelas F tidak lagi menjadi kelas unggulan saat itu, entah apa alasan sekolah sehingga diganti.
hari pertama masuk kelas menjadi hari yang amat mendebarkan dan sangat saya tunggu-tunggu. bahkan liburan menjadi tak begitu menyenangkan. sepertinya saya datang sepagi mungkin saat itu, atau mungkin tidak? hahah. yang pasti hari itu entah berapa kali saya melirik bangkunya, meyakinkan diri bahwa ‘iya, saya memang benar-benar satu kelas dengannya kali ini’ .
walaupun satu kelas, lagi-lagi tidak banyak percakapan yang kami lakukan. saya hanya sibuk melirik dan dia sibuk belajar. nilai saya? hahah karena sudah satu kelas dengannya, saya kembali ke mode lama, menjadi saya yang tidak suka belajar, berjanji akan kembali berusaha di semester 2.
kelas 8 ada tahun saya pertama kali memiliki pacar. entah apa yang saya pikirkan saat itu hingga memutuskan untuk berpacaran. tapi selayaknya perempuan, kami akan menyayangi apa yang kami miliki saat itu dengan penerimaan yang utuh dan saya memang menyukai pacar saya saat itu. reza? saya juga masih mengagumi nya, tapi pacar saya mampu mengalihkan fokus saya saat itu dan reza kembali menjadi angan semata.
0 notes
weirdything · 4 years
Text
Rahasiaku.
saya kembali bertemu sosok yang setahun terakhir saya pikir tidak akan saya temui lagi. fahreza, dia berada di sekolah yang sama dengan saya. dan terlalu banyak mengonsumsi FTV kala itu, membuat saya akhirnya mempercayai bahwa itu benar-benar terasa seperti takdir.
saya melihatnya dan kemudian mengetahui bahwa ia bagian dari kelas F. kelas unggulan. awalnya saya tidak sampai berpikir untuk berada di kelas yang sama dengannya. saya pikir melakukan hal seperti yang dulu saya lakukan akan cukup. saya berusaha untuk datang ke sekolah lebih awal dan duduk di bangku panjang depan kelas hanya untuk menunggu reza lewat di lapangan yang berada tepat di depan kelas saya waktu itu menuju kelasnya yang berada di ujung deretan kelas 7, kemudian saya akan harap-harap cemas menunggu kelas selesai agar bisa setidaknya berada di belakangnya ketika pulang sekolah.
berhari-hari, itulah yang saya lakukan. sampai setelah itu saya tau, reza mengikuti salah satu ekstra kulikuler di sekolah, karate. saya sama sekali tidak pernah membayangkan saya akan melakukan hal yang berhubungan dengan olahraga, saya merasa sangat payah dengan hal itu. namun seperti seseorang yang benar-benar menyukai sesuatu, saya pun melakukan apapun yang saya bisa hanya untuk dapat memerhatikannya lebih lama. kemudian saya benar-benar mendaftar ekskul karate, berlatih (bertemu reza lebih lama) sekitar 3 kali dalam satu minggu.
menyenangkan. kami tidak pernah melakukan percakapan sekalipun saat itu, bahkan saling menyapa pun tidak. tapi dapat melihatnya tidak hanya sekilas dan mengetahui setidaknya dari sana dia tau, bahwa saya ada, itu menyenangkan. saya juga mulai menyukai karate, ternyata karate tidak semembosankan itu. bahkan saya sempat diikutkan dalam perlombaan provinsi, walau akhirnya menang WO, tapi itu tetap hal baru bagi saya dan ya, karate memang seru dan tidak begitu sulit.
0 notes
weirdything · 4 years
Text
Rahasiaku.
hari pertama di SMP adalah hari yang amat mendebarkan bagi saya. alasannya karena pertama, hari itu adalah hari pertama di SMP dan kedua, saya tidak tau apakah akan bertemu orang yang sudah saya kenali atau tidak. jika memang tidak ada, maka saya harus bersiap untuk berkenalan dengan orang-orang baru yang mana itu adalah hal yang sulit bagi saya. itulah mengapa saya amat gugup di hari pertama.
saya masuk di SMP 18 di kota saya, kata orang SMP saya termasuk SMP pinggiran. tidak terkenal. tapi saya tidak apa-apa dengan itu, karena saya tidak mendengar hal buruk itu ketika SMP. saya mengetahuinya ketika SMA. orang selalu bertanya ‘hah? SMP 18 itu ada ya? di mana?’ ketika saya menjawab bahwa saya alumni SMP 18. namun itu bukan lagi hal yang penting dan perlu saya pikirkan.
waktu itu, saya datang ke sekolah menggunakan seragam merah putih sepertinya, karena memang masih dalam masa orientasi dan kami belum dizinkan menggunakan seragam SMP. rambut saya diikat 2 saat itu, sesuai peraturan MOS yang dibuat oleh OSIS. saya ingat sekali, saat itu siswa di panggil satu per satu untuk masuk kelas yang terdiri dari abjad A sampai F. nama saya dipanggil ketika guru mulai mengabsen siswa kelas 7B lewat toak sekolah.
saya tidak begitu ingat bagaimana MOS ketika SMP berlangsung, bahkan saya tidak ingat wajah kakak kelas yang membimbing MOS saat itu. tapi saya yakin itu berjalan dengan baik, mengingat tidak ada hal buruk yang saya ingat tentang MOS saat itu.
hari-hari awal kelas 7 sepertinya menyenangkan. saya dapat banyak teman baru dan kembali bertemu dengan teman-teman sesama alumni SD 021. bahkan beberapa menjadi teman satu kelas saya di kelas 7B.
kemudian dari siswa lain saya tau bahwa di SMP saya diberlakukan kelas unggulan yang artinya kelas itu berisi siswa dengan nilai terbaik dari masing-masing angkatan.
bukan. kelas itu bukan di kelas A, melainkan kelas F. ya, 7F adalah kelas unggulan saat itu. bagi saya, adanya kelas itu tidak berarti apa-apa. tidak membuat saya ciut sama sekali karena saya berada di kelas B atau pun membuat saya termotivasi untuk bisa masuk di kelas itu. sama sekali tidak.
remember? saya tidak suka belajar.
itu yang saya pikirkan bahkan sejak saya SD. sampai akhirnya, saya bertemu satu momen yang mengubah cara berpikir saya ketika SMP.
0 notes
weirdything · 4 years
Text
Rahasiaku.
saat itu saya kelas 5 SD dan untuk pertama kalinya bapak memercayai saya menggunakan handphone sendiri. saya menggunakan hp nokia saat itu dengan casing berwarna pink bergambar desy duck dan tali gantung untuk dilingkarkan di leher, agar tidak hilang.
selain nomor bapak, mama, dan teman komplek saya, nomornya adalah satu yang ingin saya miliki di hp saya saat itu. dan entah bagaimana mulanya, saya mendapatkannya, nomor milik fahreza. kami sempat beberapa kali berkirim pesan. saya rasa, saya lah yang pertama kali mengiriminya pesan, entah dengan menyapa lebih dulu, atau berpura salah kirim pesan sebagaimana cara pendekatan yang sedang trend saat itu. saya tidak begitu mengingat detailnya. tapi tetap terasa menyengakan dapat mengingat moment itu sekilas-sekilas.
oiya, ini bukan hal penting, tapi pisang goreng dan ote-ote di samping tempat kursus kami adalah yang terbaik yang pernah saya makan. bukan karena saya memakannya sambil memandang reza, bukan. itu tidak berpengaruh apa-apa. tapi rasa dari pisang goreng dan ote-ote nya benar-benar enak. tapi sayang sekarang sudah tidak berjualan lagi. begitu pula dengan tempat kursus easy. sekarang sudah berganti menjadi warung nasi kuning bu dona.
dan pertemuan saya dengan reza di usia saya yang ke 11 tahun berakhir di tahun itu. tahun selanjutnya saya sudah duduk di bangku 6 SD, saya sudah tidak lagi kursus di sana. saya tidak begitu mengingatnya, tapi sepertinya saya tidak lagi kursus setelahnya. hanya mengikuti tambahan kelas wajib yang diadakan sekolah.
kemudian kelas 5 menjadi tahun yang menyenangkan untuk terus saya ingat sampai saat ini. pengalaman menyukai seorang lelaki untuk pertama kali. saat itu, saya tidak menceritakannya kepada siapapun. pengalaman itu saya simpan untuk diri saya sendiri :)
ah, iya. kenapa saya tidak lanjut berkirim pesan dengannya padahal saya memiliki nomornya? saya menghapus nomornya saat itu karena sebab yang tidak ingin saya ceritakan di sini. alasannya begitu kabur untuk saya ceritakan, jadi lebih baik saya simpan bukan?
0 notes
weirdything · 4 years
Text
Rahasiaku
saya menyukai seseorang, namanya reza, fahreza. saya menyukainya sejak awal kali kenal di satu tempat kursus, easy namanya. saat itu kami kelas 5 SD dan itu adalah kali pertama saya menyukai seorang laki-laki. rasanya menyenangkan. menyukai seseorang rasanya menyenangkan. jadwal kursus menjadi hari yang sangat saya nantikan. bukan karena saya suka belajar, saya tidak pernah suka belajar bahkan sampai saat ini. saya memiliki alasan lain. ya, reza alasannya.
dia sosok yang sangat mengagumkan saat itu (hingga kini) di mata saya. dia banyak tertawa, tapi amat serius ketika belajar. suaranya menyengkan dan menurut saya dia memiliki mata yang indah. saya rasa semua perempuan di tempat kursus saat itu juga menyukai dia. bukan tidak mungkin bahwa bukan hanya saya yang mengalami perasaan suka untuk pertama kali padanya.
saya tidak satu kelas dengannya saat itu. ketika jadwal kursus, saya hanya dapat melihatnya sebentar-sebentar. biasanya saat jam istirahat atau ketika datang dan pulang. tapi itu tetap menyenangkan bagi saya. dan dia tetap terlihat mengagumkan.
1 note · View note