Tumgik
vincayunita-blog · 6 years
Text
Cerpen: The Way I Lose Her
Hai gaes.. What up~
Awalnya gue nggak pernah nganggep bahwa tumblr ini adalah sebuah blog, karena dari segi fitur dan efisiensitas, tumblr kayaknya lebih cocok disebut sebagai sosial media dan lebih menarik ketimbang blog dan wordpress.
Tapi, berhubung dulu gue sempet iseng menulis sebuah cerita pendek perihal latar belakang tumblr ini dalam sebuah cerpen yang berjudul, “My Beautiful Mistake” akhirnya gue jadi agak senang menulis tentang apa yang telah gue laluin semasa SMA hingga Kuliah kemarin.
Nggak berhenti begitu saja, gue yang emang pada dasarnya cuma iseng ngisi waktu sambil nulis akhirnya memotong beberapa kejadian-kejadian kecil di masa SMA dan Kuliah pada satu kesatuan cerita yang nggak terlalu spesifik. Seperti pada cerpen “Hujan Kala Itu” Dan “Sedekat Detik dan Detaknya”
Namun, entah kenapa rasa-rasanya jadi asik aja nulis kembali pecahan-pecahan cerita yang emang sebenarnya lucu kalau gue inget-inget lagi. Betapa tololnya gue yang dulu, betapa nggak pekanya gue yang dulu, betapa sering patah hatinya gue yang dulu, dan masih banyak lagi.
Maka dengan hadirnya cerpen “The Way I Lose Her” ini, semoga itu bisa menjadi penghubung cerita cerpen-cerpen sebelumnya. Dan semoga juga bisa menjawab dari beberapa pertanyaan-pertanyaan perihal Geby, Laras, Nala, Ikhsan, dan seluruh peran yang pernah datang, berteduh, lalu kemudian pergi lagi. 
So, this is “The Way I Lose Her” index..
[TWILH: Tulisan Satu] -> Pilot: Im Adult
[TWILH: Tulisan Dua] -> School At First Sight
[TWILH: Tulisan Tiga] -> Ibu
[TWILH: Tulisan Empat] -> Gue Bosnya Di Sini
[TWILH: Tulisan Lima] -> Judgment Day
[TWILH: Tulisan Enam] -> Happy Hunting
[TWILH: Tulisan Tujuh] -> Gue Salah Apa Kak?!
[TWILH: Tulisan Delapan] -> Atribut Seragam
[TWILH: Tulisan Sembilan] -> Perihal Dada
[TWILH: Tulisan Satu Nol] -> Boys Talk Part 1
[TWILH: Tulisan Satu Satu] -> Boys Talk Part 2
[TWILH: Tulisan Satu Dua] -> Ular Tangga
[TWILH: Tulisan Satu Tiga] -> Mrs. Curiosity
[TWILH: Tulisan Satu Empat] -> I Hate Her So Much!
[TWILH: Tulisan Satu Lima] -> Is That You?
I know sometimes people said that’s my life is full of surprise and so fantastic. But you know? That’s bullshit.. it’s not easy to be me.
2K notes · View notes
vincayunita-blog · 6 years
Text
Cerbung: Mbak Adele
Cerita gak berfaedah. Tentang cowok yang tinggal di kostan cewek. Dibaca kalau kalian lagi nggak ada kerjaan aja.
Monggo~
Chapter 1 - Someone Like You
Chapter 2 -  Love The Way You Lie
Chapter 3 - Chandelier
Chapter 4 - All Out of Love
Chapter 5 - Don’t Say A Word
Chapter 6 - Your Favorite Place
Chapter 7 - After The Fall
Chapter 8 - Accidentaly In Love
Chapter 9 - I’m Here For You
Chapter 10 - This is Why I Need You
Chapter 11 - Best I Ever Had
Chapter 12 - All I Ask
Chapter 13 - I’m What You Need
Chapter 14 - Linger
Chapter 15 - You Are Everywhere
Chapter 16 - You Give Me Something
Chapter 17 - More Than Friends
Chapter 18 - Falling Away With you
Cerita ini Fiksi. Tapi.. 60% nyata. Nggak ngerti? Sama gue juga. Silakan post yang ini di-like dulu, keburu nanti tenggelam sama quote dkk.
4K notes · View notes
vincayunita-blog · 6 years
Text
Accidentaly In Love
Tumblr media Tumblr media
.
“LO SIAPA, ANJING!!!”
Yak. Ini adalah kata-kata paling lumrah yang bakal dikeluarkan oleh seseorang kalau lagi berantem. Dan kebetulan kata-kata ini keluar bukan dari mulut gue. Melainkan dari mulut seseorang yang sekarang kerah bajunya lagi gue jewer kaya pundak kucing siang ini.
Sambil masih meronta, dia berkali-kali meneriakkan nama Lifana dengan membabi buta. Juga segala kata-kata kebun binatang keluar dari mulutnya. Siku kakinya sempat diangkat dan membentur pinggang gue yang ada di depannya. Lantas gue goyah? Engga, segini mah kecil. Gue masih mencengkram kerahnya kuat-kuat dan mendorongnya terus ke arah tembok mirip cicak lagi kegencet dashboard mobil di garasi.
Gue lakukan ini semata-mata agar dia tidak mendatangi dua cewek di sana. Gue nggak peduli sama si mbak Adele, gue lebih peduli sama Raraspati. Dia itu anak kost di sini, otomatis kalau dia kenapa-kenapa, yang tanggung jawab sama emak bapaknya nanti ya gue ini.
Rontaan serta teriakan mahluk tidak kasat mata yang lagi gue jewer ini lama-lama bikin bete juga. Soalnya hampir semua anak kostan mulai pada penasaran dan keluar kamer. Ditambah dengan tetangga-tetangga depan atau samping yang mulai pada celingak-celinguk mencari tau asal suara keributan ini.
“BUDI!!!” Gue teriak.
“Njeh, mas..” Budi buru-buru datang.
“Tutup gerbangnya seakrang!”
“Loh kok ditutup, mas?”
“BUDI!!”
“SIAP MAS SIAAAAP…”
Budi langsung loncat ke arah pager lalu menutup gerbangnya sehingga orang-orang di luar tidak bisa melihat ke dalam kostan. Pager kostan ini emang agak tinggi. Dan dibuat agar orang-orang di luar sana tidak bisa melihat aktivitas anak kost di sini.
Soalnya di sini kostan putri, nggak jarang ada yang senam bareng di halaman depan. Atau ngobrol-ngobrol BBQ-an sambil pake tengtop atau daster tanpa BH jadi nyeplak ke mana-mana. Makanya daripada jadi tontonan dangdut gratis, mending gue tutup aja ini pager pake aklirik di seluruh sisi-sisinya.
“ELO NGGAK USAH IKUT CAMPUR, ANJING!! URUSAN GUE CUMA SAMA DIA!” Siluman Capung yang lagi gue tahan ini tiba-tiba ceramah di depan muka gue sembari menunjuk ke arah mbak Adele berulang-ulang kali.
Dia meronta keras hingga kemudian siku tangannya masuk dan menghantam pipi gue. Gue kaget, emosi gue tiba-tiba naik.
“Kembang tahu brengsek! Udah dibaikin malah ngelunjak si anjing teh!” 
Gue angkat lebih tinggi kerahnya lalu gue banting dia ke tempat di mana parkiran motor anak-anak kost biasanya pada mejeng. Tubuhnya menghantam satu motor hingga motor itu ngegusruk di tanah. Spionnya patah. Dan si siluman capung tersungkur di tanah.
Melihat kejadian tadi, sontak gue terkejut bukan main.
“ANJING ITU MOTOR GUE SETAAAAN!!” Teriak gue histeris.
Dengan cepat gue langsung mendatangi motor gue dan ngeberdiriin motor butut itu. Gue langsung cek bodinya takut kegores atau takut ada yang rusak. Dan ketika gue menemukan spion motornya patah sebelah, gue tertegun. Air mata gue jatuh tanpa di duga-duga sebelumnya.
Emosi gue makin nggak terbendung lagi. Gue datangi itu orang yang lagi tersungkur di tanah, gue angkat badannya dikit, dan tanpa pikir panjang gue tabokin mukanya.
“ITU BELUM LUNAS ANJING!! BELUM LUNAS :(((((” Gue nabokin anak orang pake kaca spion motor gue sendiri.
,
                                                       ===
.
“Sudah mas.. Sudah…” Rayu Budi sambil narik-narik badan gue agar gue berhenti nabokin itu anak orang.
“Istigfar mas.. Coba nyebut.” Kata Budi lagi. Dan gue mulai tenang sambil tarik napas pelan-pelan.
“Ayat kursi mas.” Perintah Budi. Dan gue nurut membaca ayat Kursi.
“Sekarang Al Baqoroh, mas.” Lanjut Budi.
Gue keplak kepala Budi pake spion motor yang udah ngaplek ini, “Al Baqoroh mata lu soek! Itu Suratnya panjang woi!” Kata gue kesel, dan Budi cuma ngelus-ngelus kepalanya yang cenut-cenut barusan.
Gue kemudian mendorong Budi agar menjauh. Lalu mendatangi orang yang sekarang lagi sekarat karena hidungnya patah kena gaprok gagang spion motor.
“Gue nggak kenal lo siapa. Gue nggak tau lo siapa. Tapi jangan macem-macem sama anak kost sini. Sekali lagi lo gitu, gue paksa itu 10 jari kaki masuk ke dalem lubang pantat! Ngerti?!” Gue keplak kepalanya pake spion sekali lagi.
“BUDI!!” Gue teriak, dan Budi langsung menghampiri, “Gotong keluar, masukin ke mobilnya terus tinggalin aja. Kalau bisa itu kakinya tempelin di pedal gas biar mobilnya maju terus nabrak tembok. Buatlah seperti kecelakaan!” 
“Eh serius mas?!” Budi kaget.
“YA ENGGAK LAH SOBIRIN!! TAROH AJA DIA DI MOBILNYA!! TERUS KUNCI GERBANG!” 
“I..iya mas iya..”
Budi langsung ngeggotong orang itu ke dalam mobilnya yang diparkirkan di depan gerbang kost. Sebelum gue dan Budi pergi meninggalkan itu orang, gue ambil dulu dompetnya lalu mengambil beberapa lembar uang seratus ribuan  dan gue sempatkan untuk memfoto KTP-nya.
Dih bener deh, foto dia di KTP jelek banget. Kaya api neraka.
“Eh mas, kok diambil uangnya?” Tanya Budi heran.
“DIa udah matahin spion motor gue. Ini biaya ganti rugi.” Kata gue polos lalu melemparkan dompetnya ke dalam mobil.
Kemudian gue suruh Budi agar masuk lagi ke dalam kost, tidak lupa gue perintahkan Budi untuk memberitahu tetangga kalau tadi hanya salah paham. Ada cowok yang lagi ditinggal pacarnya terus jadi gila dan ngira kostan ini tempat pacarnya nginep. Budi hanya angguk-angguk doang dengerin perintah gue.
Di teras, gue lihat Rara sama Mbak Adele masih berpelukan kaya teletubies. Gue menghampiri mereka dengan sendal jepit yang udah putus sebelah. Bener-bener dah nyusahin gue banget siang ini. Mana ini sendal mushola lagi, bisa-bisa gue kena Azab nanti.
“Ra, bawa ke kamar lu gih. Malam ini suruh nginep di sini aja.” Kata gue ketika Raraspati menatap gue.
“Boleh?” Tanyanya memastikan.
Gue angguk-angguk, “Tapi gak lebih dari sehari. Sesudah itu, urusan dia ya urusan dia. Jangan sampai anak kost sini kena masalah yang bukan urusannya. Ngerti?”
Kini gantian dia yang angguk-angguk mengiyakan.
“Maaf ya, Ian.” Kata Rara pelan.
Gue tidak menjawab dan memilih masuk ke dalam kost sambil nyeret-nyeret sendal jepit yang terlanjur putus sebelah.
.
                                                       ===
.
Tok tok tok..
Pintu kamer gue diketok dari luar. Gue pelankan permainan gitar gue yang lagi mainin lagu Accidentaly In Love; Soundtracknya film Shrek.
“Masuk.” Kata gue sambil masih lanjut ngegenjreng.
“Ian..” Tiba-tiba kepala Rara nongol di pintu yang belum sepenuhnya terbuka.
“Paan?”
“Sibuk?”
Gue geleng-geleng, “Kenapa?” Tanya gue.
“Nitip Lifana bentar di sini boleh?” Kata Rara yang langsung ngedorong mbak Adele dan mendudukkannya di atas kasur gue tanpa gue persilakan lebih dulu.
Ya terus buat apa lo izin kalau gitu. Hadeeh.
“Lo mau ke mana?” Tanya gue masih dengan nada gitar yang makin ngawur.
“Gue mau ngajak dia pergi malam ini,” Balasnya sambil menunjuk ke arah mbak Adele, “Tapi dia nggak boleh ditinggal sendiri. Gue mau ganti baju dulu.” Lanjutnya yang lalu pergi meninggalkan gue berdua doang dengan cewek ini.
Tidak ada percakapan di antara kami berdua sebelum kemudian Rara kembali sambil memakai baju ganti.
“Iaaan… Baju ini bagus ga?” Tukasnya sambil goyang-goyangin badan di pintu mirip kaya biduan dangdut dorong.
Gue geleng-geleng.
“Ish!” Dengusnya yang lalu pergi ke kamernya lagi.
Selang 4 menit, dia balik dengan baju yang lain.
“Kalau yang merah maroon gini bagus ndak, Ian?”
“Hmm,” Gue mendehem sebentar lalu geleng-geleng lagi, “Enggak. Kaya dasi anak SD.”
“Ih!” Kemudian dia balik lagi ke kamernya dan kini kembali dengan baju warna coklat.
“Kalau coklat?” Tanyannya.
“Mirip bangku ruang BP.” Balas gue.
“Lo kalau ngasih komentar sakit banget sih, Yan.” Katanya kesal.
Dan tiba-tiba ia menaruh semua baju yang sempat ia bawa dari kamernya ke atas kasur gue begitu aja.
“Warna apa dong, yan! Pilih ih satu!”
“Item deh.” Kata gue sambil melirik ke arah tumpukan baju.
“Oke!”
Tiba-tiba Rara menutup pintu lalu membuka baju yang sedang ia kenakan di depan gue. Baju yang tadi sempat ia pakai ia lemparkan ke atas kasur bersama tumpukan baju yang lainnya. Sekarang doi cuma pake BH doang sama celana gemes. Kalian pikir gue kaget? Enggak. Yang terlihat kaget justru Mbak Adele. 
Gue sih masih ngeliatin Rara yang sambil bersenandung mulai mengancingkan kancing pakaiannya satu persatu di depan gue.
“Gimana? Oke oce?” Tanyanya gemas sekali.
“Sip. Mirip singkong bakar.”
“BRENGSEK IAN!!”
“Iya, itu paling cocok. Mau ke mana kalian berdua?” Tanya gue.
“Belanja. Cewek tuh kalau galau obatnya ya belanja.” Balasnya, “Elo ke toko nggak, yan, malam ini? Biar gue jemput nanti.”
Gue geleng-geleng, “Enggak. Gue ngurus buat kemping UK. 3 hari lagi soalnya.”
“Oke deh. Gue caw ya?” Pamitnya seraya menggandeng mbak Adele yang masih bingung ada kisah apa di antara kami berdua.
“Eh Ra!” Belum jauh, gue kembali memanggil mereka berdua, “Jangan macem-macem ya. Gak usah yang aneh-aneh. Jangan bikin gue repot lagi.” 
“Iya baweeeeeeeeel..” Jawabnya tanpa menganggap serius kata-kata gue barusan.
.
                                                    ====
.
Anak-anak DKM sekarang lagi ngumpul serius banget di tengah foodcourt meski sekarang sudah memasuki pukul 9 malam.
“Yan, lo jadi penanggung jawab truk nomer 3 bisa nggak, yan?” Tanya Iqbal.
Gue geleng-geleng, “Nggak bisa. Gue kan ngurus tenda, gue harus udah ada di  sana 3 jam lebih awal daripada kalian, Bal.”
“Hmm, bener juga. Butuh orang buat bantuin nggak, Yan?” Tanya Iqbal lagi.
Gue geleng-geleng lagi.
Bener deh, cerita kali ini banyak banget geleng-gelengnya.
“Enggak. Sendiri aja.” Balas gue yang kemudian pergi meninggalkan mereka yang masih rapat lantaran urusan gue udah selesai.
Namun, sebelum berjalan menuju parkiran, gue justru mampir ke taman kampus di malam-malam begini. Taman kampus ini emang enak banget kalau siang. Fotonya bisa kalian lihat di atas. Namun kalau malem serem ya jadi serem juga. Apalagi di tengah taman ada satu rumah buat nyimpen peralatan anak-anak seni rupa termasuk lukisan-lukisan wajah orang.
Makin serem aja kan. Tapi ya karena gue kebiasaan tidur di atas jam 2 lantaran pekerjaan di toko, alhasil gue menclok dulu di taman malam-malam gini daripada nganggur di kost sendirian.
Lalu apa yang gue lakukan di taman sendirianmalam-malam begini? Nulis puisi di HP lah. Hahahaha, gini-gini gue bisa nulis juga weei~
“Kak..”
Tiba-tiba pundak gue di-toel dari belakang. Gue sedikit kaget dan langsung menaruh HP kembali ke dalam saku.
“Ya?” Tanya gue.
“Ngg.. anu.. Ini buat konsumsi ada satu vendor yang ngundurin diri. Bisa bantuin nggak, kak?” 
Gue menaikkan alis, “Hah? Kok gue? Enggak deh. Gue sibuk.” Balas gue dingin.
“Tapi kata kak Boim, kak Ryan bisa bantu.” Sambungnya lagi.
“…”
“Bilang ke Boim, Ryannya nggak bisa bantu. Harus ngurus tenda.” Kata gue ketus.
Dan kemudian dia menunduk seperti meminta maaf lalu kemudian berjalan cepat kembali ke dalam kampus. Gue sengaja nggak mau akrab sama siapa-siapa, lebih baik nggak punya temen daripada kejadian dulu keulang lagi. Yang tadi nyapa gue adalah junior gue di DKM, gue lupa dia fakultas apa, toh gue nggak juga peduli.
“Eh, bentar! Hei kamu!” Teriak gue. Dan tiba-tiba dia menengok lalu kembali berlari nyamperin gue.
“Anak fakultas apa?” Tanya gue penasaran.
“Kedokteran kak.”
Gue angguk-angguk pelan. Terlihat berpikir sebentar.
“Kamu kenal anak kedokteran yang namanya Lifana nggak?” Tanya gue dengan mimik serius.
“Kak Lifana? Kenal kak. Kenapa?” Balasnya.
.
.
.
                                                       Bersambung
395 notes · View notes
vincayunita-blog · 7 years
Quote
semua yang ada dan semua yang dinikmati tidak harus dimiliki, tetapi bagaimana kita harus menyikapi dan bersyukur memakainya. karena semua itu hanyalah titipan.
Vincayunita
0 notes
vincayunita-blog · 7 years
Quote
sebelum menilai dengar lah dulu apa yang sebenarnya terjadi, sebelum mendengar lihat apa yang terjadi sebenarnya. kita punya 2 mata dan 2 telinga, karena selalu ada 2 sisi dari setiap cerita..
Pepatah
0 notes
vincayunita-blog · 7 years
Quote
marah !! kenapa harus marah? ketika semua bisa di bicarakan dengan baik? ketika ego masih bisa diredam ! ketika memikir pikiran bukan apa yang dilihat ! semua itu akan baik baik aja, apalagi manusia ga ada yang sempurna !!
Vincayunita
0 notes
vincayunita-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Kalau lagi main di hutan pinus, yang ada di otak gw itu karbol. Sebenernya yang menjadi bahan dasarnya tuh apa si, buah atau batang?? Itu yang selalu dalam otak gw. Tapi kemarin ketemu jawabannya, yaa ini nih, naaah ini nii, ini yang gw cari yang ada di foto. Hiahaha Baru nemu hutan pinus yang batangnya dikerok dan di tadah getahnya macem di hutan karet gitu. . . . #vscogood_ #vscocam #vs_gallery #vsco #imagination #vscoauthentic #eravsco #vscokaskus #visualsoflife #vscoindonesia #vscofolk #livefolkindonesia #folkgood #folkfibe #lifeofadventure #picturepower #CulturalCapture
1 note · View note
vincayunita-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Selamatt sayang, barakallah fil jannah 😘😘😘. . . . #vscogood_ #vscocam #vs_gallery #vsco #imagination #vscoauthentic #eravsco #vscokaskus #visualsoflife #vscoindonesia #vscofolk #livefolkindonesia #folkgood #folkfibe #lifeofadventure #picturepower #CulturalCapture
1 note · View note
vincayunita-blog · 7 years
Text
Penolakan mu
Terkadang cowok tidak bisa menolak permintaan tolong yang di berikan pada wanita. Tapi aku suka bagaimana kamu menolaknya dengan halus apa yang kamu tidak suka. Sebenarnya aku tau, kamu memang tidak ada niat untuk menolaknya dengan halus. Tapi aku tau juga inginnya kamu seperti apa, dan bagaimana harus bersikap. Aku menghargai penolakan mu atas prinsip mu yang ingin lebih baik. Sehingga kau menolak untuk tidak beduaan dan berboncengan dengannya. Sehingga kau mengambil keputusan untuk tidak bertemunya kembali dan tidak berniat untuk kembali padanya. Semoga niat baik mu selalu di mudahkan dan di lancarkan sama allah.
0 notes
vincayunita-blog · 7 years
Text
Hanya lulus SMP, pria ini mampu lawan PKI
Tentara Indonesia merupakan prajurit yang di segani dan juga di takuti oleh pasukan perang negara lain terutama para pasukan Partai Komunis Indonesia (PKI). Sunoto (61) salah seorang tentara lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mengawali karirnya menjadi seorang prajurit Tamtama pada tahun 1977 yang pada saat itu berumur (20) dan mulai melakukan pendidikan selama 5 tahun untuk bisa memerangi para pasukan PKI yang saat itu ingin menguasai Indonesia. Lalu, pada tahun 1980, Sunoto ditugaskan menjadi Satuan Tugas Trisula di Timor-Timor selama 6 bulan untuk melawan pasukan PKI dalam melindungi mayarakat yang tidak ingin menjadi anggota PKI di Timor-Timor. "Awal masuk tentara karena putus sekolah ga ada biaya, masuk tentara Karena enggak niat," kata Sunoto di kediamannya di komplek Marinir, Depok, Jawa Barat, Sabtu (15/4). Menurut dirinya, menjadi seorang Satgas Trisula selama 6 bulan karena efektifnya seorang prajurit perang itu menjalani tugas atau latihan selama 6 bulan dan kalau 1 tahun tidak mampu disana bisa menyebabkan stress sehingga prajurit hanya di batasi selama 6 bulan saja. Lebih lanjut, dirinya pun bercerita bahwa keadaan disana (Timor-Timor) perang melawan PKI untuk melindung masyarakat dari gangguan PKI dan menjaga ke amanan di Timor-Timor. "Berangkat 1 Batalion dibagi pertim satu tim 30 orang untuk menghadapi Gerilya-gerilya PKI," ujarnya. Disana Tentara (Marinir) sangat disegani karena perilakunya yang baik terhadap masyarakat karena sungguh-sungguh untuk melindungi masyarakat yang benar-benar butuh lindungan karena untuk makan pun susah. Masuk di pasukan elite, lanjut Sunoto Frettilin segan dengan Tentara elite. Karena mereka mencari Tentara-tentara yang lemah. Selama 6 bulan pakaian sampai hancur makan pun sedapatnya, karena seminggu itu tidak dapat kiriman makanan. "Hidup di hutan-hutan di ketinggian-ketinggian, makan seadayanya yang ada di sana seperti singkong, mangga, jeruk, rusa liar, sapi liar dan makanan yang lain," tuturnya. "Selama 6 bulan melakukan pembersihan di daerah Bogia, sektor Timur dan Barat," tambahnya. Setelah berhasil memerangi pasukan PKI di Timor-timor, Sunoto pun kembali lagi ke Cilandak, Jakarta Selatan, untuk melakukan kegiatan Apel, pelatihan fisik dan membersihkan senjata. Pada tahun 1983, Sunoto kembali lagi melakukan tugas yang kali ini bertugas di Keamanan Dalam Negeri (Kamandagri) selama 8 bulan ke Bengkulu, Sumatera Selatan, untuk memerangi PKI kembali yang harus di basmi karena tidak boleh berada di Indonesia. Karena Indonesia adalah negara Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila. "Negara Indonesia enggak bisa di ganti jadi negara Islam karena memang dari pendiri Republik seperti itu. Kerjanya mengamankan dalam negeri kerja sama dengan Koramil, Kodim dan Polri," ucapnya. Pada tahun 1984 gejolak di Timor-Timor, Satgas Teritorial Pembagunan (Satgas Badik) membuat jalan selama 1 tahun. Akan tetapi, belum 1 tahun dibuat, lalu ditarik kembali karena pada saat itu gudang peluru yang berada di Cilandak meledak, karena kelembapan suhu temperatur udara. "Dalam 1 sampai 2 bulan merasa takut dan bulan ke 3 sampai 4 merasa berani, sehingga kecerobohan terlena. Bulan ke 6 mulai setres, karena psikologi seorang prajurit mulai stres," katanya. "Kalau lagi berani, kalau lagi perang tembak menembak dia atas ada jeruk atau pisang pun berani untuk mengambilnya terlebih dahulu, baru perang lagi," pungkasnya. Saat ini pun Sunoto sudah tidak bekerja lagi akibat pensiun muda pada tahun 2000 yang saat itu baru berumur (42) yang pada saat itu dwi fungsi ABRI dicabut dan lebih memilih untuk menjadi seorang security di Bandara Internasional Soekarno Hatta. "Jabatan terakhir bapak tuh menjadi Sersan Kepala (SERKA)," tutupnya.
0 notes
vincayunita-blog · 7 years
Quote
Yang telah berkhianat, dia tak lagi layak untuk dipercaya apapun alasannya. Kalau pun kemudian hendak memperbaiki diri dan berbuat baik, silakan saja, tapi ini bukan urusanmu lagi sehingga tak perlu ada kesempatan kedua.
@taufikaulia (via taufikaulia)
Nahh bener
297 notes · View notes
vincayunita-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Yang berkhianat, dia tidak lagi layak untuk dipercaya apapun alasannya. Kalaupun hendak memperbaiki diri dan berbuat baik, silahkan saja, tapi ini bukan urusanmu lagi sehingga tidak ada lagi kesempatan kedua. -taufikaulia-. . . . . .. #scandinavia_bw #bnw_switzerland #bw_indonesia #ic_bw #jj_bnw #jj_blackwhite #blackandwhite_perfection #bnw_captures #bwstyleoftheday #bwstylesgf #the_bestbw #bnw_demand #bnwhisperers #bnw_universe #bnw_globe #bw_rv #bnw_europe #bnw_madrid #ig_livorno #shotoftheday #shotaward_bw #mono_styles #instaghesboro #flair_bw #bw_maltsev #livefolkindonesia #folkgood #folkfibe #lifeofadventure #picturepower
0 notes
vincayunita-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Semoga di jadikan yang terbaik
0 notes
vincayunita-blog · 7 years
Quote
Kopi yang ku minum memang pahit Tapi pahitnya kopi yang ku minum tidak ada artinya.. Kalau aku bertamu kamu. Bertemu dengan mu, buat ku merasa candu.
Vincayunita
0 notes
vincayunita-blog · 7 years
Quote
Ia tidak mencintaimu, ia hanya membutuhkanmu. Ia tidak mencintaimu, ia hanya nyaman dekat denganmu. Ia tidak mencintaimu, ia hanya senang dengan candamu. Ia tidak mencintaimu, ia hanya kesepian ketika sedang menunggu sesuatu. Ia tidak mencintaimu.  Ia tidak.
Self reminder (via mbeeer)
Hanyaa sekedar...
2K notes · View notes
vincayunita-blog · 7 years
Quote
Memang semua yang di inginkan tidak di kabulkan. Tapi allah tau apa yang dibutuhkan, bukan hanya yang di inginkan.
Vinca kepada vinca
0 notes
vincayunita-blog · 7 years
Text
Hmm..
“Kamu mau gak masuk kampus terbaik?” “Mau.” “Udah nyiapin apa aja emangnya?” “Udah belajar 3 tahun, ini lagi fokus bimbel sama try out buat SNMPTN.”
“Kamu mau gak kuliah keluar negeri?“ “Mau.” “Udah nyiapin apa aja emangnya?” “Alhamdulillah IPK aku tinggi, tapi score IELTS masih 5. Ini masih ikutan les IELTS biar bisa 6.5 minimal.”
“Kamu mau gak masuk perusahaan BUMN atau multi national company?“ “Mau.” “Udah nyiapin apa aja emangnya?” “Alhamdulillah udah lulus. Ini lagi banyak-banyak belajar psikotes, pendalaman ilmu yang relevan, sama sering-sering apply dan ikutan tes.”
“Kamu mau masuk surga gak?” “Mau bangetlah!” “Udah nyiapin apa aja emangnya?” “Hmm……” “Hmm……” “Hmm……”
Untuk dunia seringkali bergegas niat dan usaha. Untuk akhirat seringkali tak sejalan antara usaha dengan niatnya. Padahal akhirat lebih kekal dari dunia yang fana.
302 notes · View notes