Tumgik
thekanvashitam · 7 years
Text
Lagi
Kembali hari ini kau ingatkan aku bagaimana rasa pedih kehilangan mu. Kehilangan sesuatu yang tak sempat aku miliki, sesuatu yang meninggalkan walau sekejap menetap, sesuatu yang sempat membuat aku menatap penuh harap. Kedatangan mu kali ini begitu asing kurasakan seakan kau adalah orang yang berbeda dari kemarin, ntah aku sudah terlalu lalu kesakitan sehingga tak sanggup mengingat atau kau yang memang berbeda. Ntahlah
3 notes · View notes
thekanvashitam · 7 years
Text
Menganggap aku pengecut karna selama ini memendam rasa padamu tak menjadi masalah bagi ku, karna menjadi pengecut lebih baik daripada harus kehilangan mu. Aku takut akan hal itu, sungguh
0 notes
thekanvashitam · 7 years
Text
Hari ini kau jatuh kan aku sampai aku berfikir tak mampu untuk bangkit, keesokan harinya kau angkat aku sampai membuat aku berfikir berada dilapisan langit ketujuh. Apakah dengan begitu kau merasa terhibur?
0 notes
thekanvashitam · 7 years
Text
Singkatnya semua harap tentang bahagia itu hanyalah ilusi yang ku rangkai sedemikian rupa agar terlihat nyata. Tapi tak merubah hasil kalau itu hanya khayal belaka, khayal tentang kisah kita yang berawal dan berakhir bahagia, tapi nyata nya hanya cerita duka yang penuh dengan derita
0 notes
thekanvashitam · 7 years
Text
Tak akan menyerah aku dengan asa ini Berharap semua akan berubah pada masa nya Karna aku memilih "menunggalkan mu bukan meninggalkanmu"
0 notes
thekanvashitam · 7 years
Text
Replay
Seandainya dunia ini mengizinkan untuk me-replay 1 kejadian, maka yang akan ku replay itu adalah kejadian ketika bersama dengan mu, me-replay hari dimana engkau begitu mencintai ku.
0 notes
thekanvashitam · 7 years
Text
Mungkin lagu ku sudah tak merdu bagi mu peluk ku tak lagi hangat mendekap mu Tapi kenapa tak kau ajari aku Malah berpaling jadi pilih mu Dan tak ragu ragu kau ucap "tinggalkan aku" Sampai saat ini masih menganga luka yang kau tinggalkan padaku, Mengingatmu bagaikan menyimpan peluru yang menembus dadaku. Tapi ntah kenapa hati dan otak ku tak pernah bisa menghapus mu seakan aku mati bila tak mengingatmu seperti candu yang begitu aku butuh Melupakan mu? Maaf, tapi otak ini tak punya aplikasi itu
0 notes
thekanvashitam · 7 years
Text
Ketika kita telah berani berharap kepada selain allah maka bersiap lah untuk kecewa sebesar harap
0 notes
thekanvashitam · 7 years
Audio
0 notes
thekanvashitam · 7 years
Audio
0 notes
thekanvashitam · 7 years
Text
Bila memang kau tulang rusuk ku maka dengan senang hati aku akan menjadi tulang punggung mu
0 notes
thekanvashitam · 7 years
Text
Bertalu talu suara gendang rinduku padamu dan hanya malam yang mengerti bising nya suara itu
0 notes
thekanvashitam · 7 years
Text
Maukah kau?
Hari itu mungkin tuhan ingin menghibur pasangan yang sedang menikmati hembusan angin di bangku taman kota pekan baru. Saling berdekatan menikmati waktu dan tak ingin momen yang mereka lalui itu segera berlalu, “berhenti lah waktu” itu lah kata hati mereka saat itu.
“Kita ini apa ian?”
Pertanyaan Regina yang begitu mengejutkan membuat jantung Rian berhenti berdetak beberapa detik dan kembali berdetak.
“Jalani aja dulu, nanti kita tau nyaman nya sebagai apa”
“Tapii.. tapi kannnn”
“Udah ah, cari topik lain aja”
Mendengar kata terakhir itu Regina hanya bisa diam seribu bahasa.
Setelah 2 bulan berlalu semenjak hari itu Hubungan mereka kini menjadi dan rasa mencintai kian tumbuh diantara mereka.tapi tetap belum ada kejelasan dalam ikatan tersebut.
Hari ini, kembali mereka menghabiskan sore di taman kota yang terletak di persimpang yang menghubungkan jalan jend. Sudirman dan arifin ahmad pekan baru itu.
Tapi entah kenapa Regina kembali mengucapkan pertanyaan yang sama ketika mereka berada di taman itu dua bulang yang lalu.
“Kita ini apa ian?”
Mendengar pertanyaan itu membuat ian mengeluarkan ekspresi pada saat pertanyaan itu pertama kali terlontar, dan Rian hanya mampu menjawab dengan jawaban yang sama.
“Jalani aja dulu, nanti kita tau nyaman nya sebagai apa”
Mendengar jawaban yang sama membuat jantung Regina berdegup kencang nafas nya tak teratur membuat bahu nya naik turun dan juga membuat Regina meneteskan air matanya.
Melihat hal itu, Rian membuang pandang nya ke arah lain seakan tak mampu melihat wanitanya begitu.
Mencoba dengan keras Regina mengeluarkan kata walaupun kini lidah nya sedang kelu, dan dengan emosi yang meledak ledak
“Anjinkk.. laki laki brengsek, kalau nggak mau ada ikatan kenapa lu bikin gue nyaman anjinkk.”
“…”
“ kenapa lo kasih gue perhatian yang kayak gini, lu bikin gue baper kayak gini”
“….”
“Apa emang lu dari awal cuma PHP-in gue?”
“….”
Rian hanya diam seribu bahasa seakan membenarkan apa yang dikatakan oleh sang wanita.
“ Jawab ian, jawab brengsek” Regina menarik lengan baju Rian sambil memukul punggung nya.
Tiba tiba Rian memutar arah duduk nya sehingga kini mereka saling bertatapan satu sama lain.
Rian menatap Regina dalam dalam dan memegang kedua tangan nya.
Tapi tetap tak ada satu kata pun keluar dari mulut Rian dan kini mereka hanya saling beradu tatap tanpa ada kata diantara nya.
“Ian” suara Regina parau
“Lu ada uang berapa?” Tiba Rian bertanya dan membuat Regina bingung sekaligus kaget.
“Buat apa” kini Regina yang bertanya
“Udah keluarin aja semua uang yang lu punya, receh nya juga kalau ada” jawab Rian.
Tanpa bertanya lagi Regina hanya menuruti apa yang diperintahkan oleh Rian.
“Uang gue cuman ada 31.500 doang, udah sama receh nya juga” Regina memberitahukan uang yang ia miliki dan masih bingung dengan apa maksud dari semua ini.
Lalu kini gilirian Rian yang mengeluarkan semua uang yang ia miliki.
“Gue cuma punya 40rb”
“Trus” Regina kini kian bingung
Sambil memegang kedua tangan regina kini Rian menatap kembali Regina dalam dalam.
“Kalau semua uang kita digabungin hasil nya cuma 71.500”
“Iya gue juga bisa ngitung kok, lah trus kenapa emang?” Regina kini semakin tak tau arah pembicaraan Rian
Untuk beberapa saat terdapat hening diantara mereka seakan akan ada jeda dan meraka berdua merasakan itu, tapi Rian tetap dengan tatapan nya dan tak juga melepaskan tangan Regina.
“Kalauuu…”
“Kalau apa ian?” Regina kini bingung dengan tingkah Rian
“Kalau seandainya lu setiap nge-date sama gua cuma modal 71.500, trus makan di pinggir jalan dengan harga yang murah dan jauh dari kata mewah. apa lu mau?, karna cuma itu yang gue bisa kasih kalau lu mau jadi pacar gue, sekarang gue masih segini tapi kalau lu mau sabar tunggu gue lulus kuliah dan gue bisa kerja saat itu mungkin gue bisa ngajak lo ketempat yang lebih layak. Gue sayang banget sama lo, tapi gue nggak mau org yang gue sayang mesti sengsara karna gue”
Mendengar perkataan Rian membuat mata Regina kembali dipenuhi air mata, tapi bukan air mata kesedihan seperti sebelum nya kali ini adalah air mata kebahagiaan yang meluap.
“Ya gue mau bego, kenapa nggak dari dulu sih ian” Regina berkata bahagia dan lamgsung memeluk Rian dengan erat.
Terkadang laki laki bukan tak ingin memiliki wanitanya tapi mereka harus meyakinkan dirinya terlebih dahulu kalau disisi mereka sang wanita akan lebih bahagia dan bukan sebaliknya
0 notes
thekanvashitam · 7 years
Text
Ku simpan niat dan impiku lalu kutulis, mungkin kisah inilah yang esok buat dikau menangis
0 notes
thekanvashitam · 7 years
Text
Melupakan mu?... Maaf otak ini tak punya aplikasi itu
0 notes
thekanvashitam · 7 years
Audio
0 notes
thekanvashitam · 7 years
Text
Hati yang telah patah berkali kali ini mengemis untuk kau obati, dan sambil tersenyum manis kau patah kan lagi
0 notes