#indonesianhistory

[omniatlas]

Asia Pacific 72 years ago today: Indonesian War of Independence (04 Aug 1947) https://buff.ly/2yCeMF6 Indonesian nationalists had proclaimed independence two days after the Japanese surrender, beginning a war to liberate the East Indies from Dutch colonial rule. The Netherlands, only recently freed from German occupation, took over a year to send troops south in an attempt to crush the revolution. However, with the US granting independence to the Philippines (1946) and the British to India (1947), the colonial era in Asia was coming to an end and Dutch actions were internationally condemned. #asiapacific #history #welovehistory #imperialism #map #1940s #20thcentury #modernhistory #1947 #august #august4 #chinesecivilwar #coldwar #indochina #indonesia #indonesiaindependence #dutcheastindies #indonesianhistory #dutchempire #colonialism #maps #todayinhistory #historytoday #historyteacher #historybuff #historygeek #historynerd #worldhistory #cartography #geopolitics (at Jakarta, Indonesia) https://www.instagram.com/p/B0u4eqKgs55/?igshid=cq9ufgjwx8zn

#asiapacific #history #welovehistory #imperialism #map #1940s #20thcentury #modernhistory #1947 #august #august4 #chinesecivilwar #coldwar #indochina #indonesia #indonesiaindependence #dutcheastindies #indonesianhistory #dutchempire #colonialism #maps #todayinhistory #historytoday #historyteacher #historybuff #historygeek #historynerd #worldhistory #cartography #geopolitics

[jopinsilalahi]

Gajah Mada holding Hayam Wuruk and hes crying llaksjdfj

#majapahit #indonesia #jawa #java #history #indonesianhistory #wilwatikta #majapahitempire #nusantara #gajahmada #hayamwuruk

[fiorentfernisia]

this is one of the books that i hope can be in any school libraries in Indonesia, showing how history does not have to be a single canonical narrative; but of multiple perspectives.

this is a story of one chinese family in Pati (and Semarang), Central Java, Indonesia, during around the independence era of the country (1940-1955).

the writer, Rinaldy Sudyatmiko, is the son of the youngest in the family, making this piece a biographical and historical at the same time. reading this piece, my mind wonders -and i'm sure yours will too when u read it-, where were my parents and grandparents at that time? how were they? how did they get through it?

the second thing that keeps coming to my head is that... this book can be adapted into a form of script so that more people can experience it through a form of theatre performance! the more people feel this subjective journey, the more people can be triggered to complete our history.. it reminds me of the story of the six blind men, trying to identify an elephant..

it is not about which story is true.. it's about the openness to each other's perspective. only then can we Bhinneka Tunggal Ika.

#history books #indonesianhistory #semarang #pati #independence day

[inthevintagekitchen]

Over on the blog tonight we are back in the land of the International Vintage Recipe Tour with week 23’s spotlight on Indonesia. This week is all about a philosophical conversation about possessions and pickles. Partly inspired by lessons learned during the pandemic, by an ancient Indonesian wood carving art and also by our farmers market bins that have been overflowing with pride and cucumbers all summer, it’s a blog post that feeds bellies and minds and hearts. Hope you stop by for a visit! . . . . . #blogpostalert #picklerecipe #indonesianfood #indonesia #atjar #cucumberrecipes #indonesianhistory https://www.instagram.com/p/CTN_GP7MVjn/?utm_medium=tumblr

#blogpostalert #picklerecipe #indonesianfood #indonesia #atjar #cucumberrecipes #indonesianhistory

[cholielofficial]

[JADI BAGIAN SEJARAH GBK] . Stadion Utama Gelora Bung Karno adalah salah satu stadion bersejarah yang ada di Indonesia. Sejak dibangun pada tahun 1962 tempat ini sudah banyak disambangi pemain bola pro yang ada di dunia. . David Beckham, Andrea Pirlo, Eden Hazard, Paul Pogba, Romelu Lukaku, Toni Kroos dan masih banyak lagi yang pernah bermain dan pernah nyetak gol disini. . Termasuk legenda Indonesia Ronny Patinasarani sampai Bambang Pamungkas juga pernah bermain disini. Oiya ada yang ketinggalan, ini juga tanahnya punya Bang Ben's dan keluarganya si Doel wkwkwk. . Dan pada tanggal 30 Agustus 2020, Alhamdulillah gue pun menjadi bagian sejarah dari Gelora Bung Karno yang telah bermain di stadion ini dan bisa nyetak gol juga disini. Bangga? Enggak. Bahagia? Iya :) . Gimana gak bahagia, dari kecil pernah punya mimpi masuk timnas dan bermain bola di stadion bersejarah di Indonesia dan akhirnya terwujudkan. . Nanti pas udah gede gue bakal ceritain ke anak gue kalo gue main bola dari stadion kampung sampe Stadion Gelora Bung Karno hahaha. . Terimakasih @smfc_footbal yang sudah ngasih kesempatan ini dan makasih juga buat @bukibukan yang udah ngajak dan ngomporin 😂✌️ . . . #football #mainbola #SUGBK #senayan #jakarta #jakartans #scoring #createhistory #indonesianhistory #footballhistory #footballforever #GBKMemanggil (di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Snayan Jakarta) https://www.instagram.com/p/CEmE46ihTXp/?igshid=2e29ryu5obwt

#football #mainbola #sugbk #senayan #jakarta #jakartans #scoring #createhistory #indonesianhistory #footballhistory #footballforever #gbkmemanggil

[dzulfiqarharjk]

Bakauheni Lampung_sumatera ⤵ ---- Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, menegaskan bahwa optimistis akan kebangkitan dunia kepariwisataan di Lampung terus akan tumbuh positif dari waktu ke waktu. Maka dari itu seluruh masyarakat yang bergerak dalam usaha bidang pariwisata di Lampung khususnya dapat mengoptimalkan stimulus yang difasilitasi oleh pemerintah daerah. Ini diungkapkan Arinal pada Coffee Morning yang bertema adalah Lampung Tourism Reborn di Lembah Hijau, Jumat 28 Agustus 2020. Gubernur Arinal mendukung dan mendorong pembangunan kawasan pariwisata yang terintegrasi yang berlokasi di Bakauheni untuk segera menjadi salah satu destinasi unggulan di Indonesia. "Di Bakauheni nantinya akan dibangun perhotelan, Mall, Pusat UMKM dengan produk lokal, dan Kebun Raya, diharapkan di Tahun 2022 sudah dapat dibuka untuk wisatawan baik Nasional maupun Internasional," ujar Arinal. Sumber: Detiklampung.com #detiklampungcom #KabarTerkiniHarianLampung #KabarTerkiniProvinsiDiSumatera #KabarTerkiniHarianMediaDalamNegeri #34PROVINSImembangunnegeri #Sukaprodukdalamnegeri #INDONESIATUMBUH #SOSIALBUDAYA #Indonesianhistory #Historyintheworld . ➡ tuma'ninah, tertib lagi salam ➡ βuanglah sampah pada tempatnya #disiplinkitaselamat #jagajarak ⤵ #timmedisterimakasih #cucitangan #PAKAIMASKER #TAATHIMBAUAN #bersamamentaatiperaturan #CORONATUMBANG ⬇ 💻 Edit®r: @jaka_bhayangkara @nois17015 @81beningandfamilly ➖ TERTIBLAGI #Tumaninah 🔄 By_ Official Copyright Credit/Music/Image: Image : - Music : ™🎵 - 🇮🇩 INDONESIA ➡ LAMPUNG/BALI #InshaAllah #SILATURAHIMDANHIKMAH #RememberedGaza #Lylayar #βriefly #βie #DARIKITAUNTUKKITA #Syαm #Jakarta #Ramallah #Ankara ⬇ OFFICIAL COPYRIGHT CHANNEL ⤵ 🔁 https://jakabhayangkara.tumblr.com/post/626069201124229120/alhamdulillah-bada-pertemuan-esok-dan-hari-ini 🔁 https://youtu.be/Szct_-aFFqw 🔁 https://twitter.com/jkbhyngkr1?s=09 🔁 https://vt.tiktok.com/y8om6J/wiky_athu 🔁 https://www.facebook.com/noisa.bhayangkara 🔁 https://instagram.com/81beningandfamilly?igshid=1wuz0kw5zmmw (di Denpasar, Bali, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CEf8drpAXeJ/?igshid=z6yrakh7obau

#detiklampungcom #kabarterkiniharianlampung #kabarterkiniprovinsidisumatera #kabarterkiniharianmediadalamnegeri #34provinsimembangunnegeri #sukaprodukdalamnegeri #indonesiatumbuh #sosialbudaya #indonesianhistory #historyintheworld #disiplinkitaselamat #jagajarak #timmedisterimakasih #cucitangan #pakaimasker #taathimbauan #bersamamentaatiperaturan #coronatumbang #tumaninah #inshaallah #silaturahimdanhikmah #rememberedgaza #lylayar #βriefly #βie #darikitauntukkita #syαm #jakarta #ramallah #ankara

[helloindonesia91]

Pos Vandreng Hilltop, Dutch Colonial History in Bengkayang

Helloindonesia.id - This post was used by the Dutch to spy on Japanese troops who wanted to usurp power from their hands. Founded around 1939 - 1942, this post became the Dutch military center in Bengkayang. This is the Vandreng Hilltop Post located in Serukam Hamlet, Definite Village, Salamantan District, Bengkayang, West Kalimantan.

Vandreng The Bukit Vandreng Post Scout Building was established by local residents at the behest of the Dutch colonial. The building foreman at the time was Chinese, while construction workers came from people around Vandreng Hill. Every construction worker and builder was paid daily by the Dutch Government who controlled the area. In 2005, the reconnaissance post was restored by the Office of Culture and Tourism by adding access to the stairs from the highway and umbrella cover above the reconnaissance post. According to Tatang from the Bengkayang Education and Culture Office, at that time many Chinese residents in Bengkayang participated in the struggle against the Dutch invaders. "When there was an order to fly the red and blue and blue flags, Bengkayang residents put up a fight. The Pancasila Building in Singkawang was the witness. The action of Bengkayang residents defected, and still raised the red and white. This movement is under the command of Commander Ali Anyang (Dayak youth) who recruited Bengkayang youths against the Dutch colonial invaders and Japanese fascism in 1945-1949, "said Tatang telling a story in the colonial era first.

Position of reconnaissance post on Vandreng hill

In Vandreng Hill, there were 4 reconnaissance posts but the positions were far apart. Each top of the hill there is a reconnaissance post. Of the four reconnaissance posts, only one had the building still visible intact, the rest had been destroyed by the Dutch when they left Bengkayang. The structure of the Pos Vaireng Hill Stove looks unique in several parts. Like a well, for example, it is enough for one person, and the top is covered with thick enough cement. At the front there is a rectangular shaped hole. High reconnaissance post building like a person standing. Among the reconnaissance posts, there are trench buildings that are used as a hideout for soldiers.

Vandreng Tatang added, Bukit Vandering still had a footpath, a horse-drawn carriage road which was a shortcut that had been used by the Dutch colonialists. "The path makes it easy to get to Singkawang. On this hill, Singkawang was clearly seen. But now it has been covered by towering trees, "said Tatang, who also told me that the winding Bengkayang highway was a Dutch colonial development.   Tatang added, the Dutch population did not disturb the Bengkayang community too much. In contrast, the Japanese army did a lot of oppression, asking for pets such as pigs and others. "The Netherlands is building more road facilities and facilities such as the port which is now the headquarters of the 646 Bengkayang Infantry Battalion," he said.   Currently, according to Tatang, Bengkayang Education and Culture Office is trying to register the Bukit Vandreng stake post as one of the cultural heritages in Bengkayang. Read too https://areabali.com/pulau-nusa-penida-surga-bagi-manusia-dan-biota-laut/destination/#comment-29 Helloindonesia.id - Pos ini dahulu digunakan Belanda untuk mengintai pasukan Jepang yang ingin merebut kekuasaan dari tangan mereka. Didirikan sekitar tahun 1939 – 1942, pos ini menjadi pusat militer Belanda di Bengkayang. Inilah Pos Intai Bukit Vandreng yang terletak di Dusun Serukam, Desa Pasti Jaya, Kecamatan Salamantan, Bengkayang, Kalimantan Barat.

Vandreng Bangunan Pos Intai Bukit Vandreng ini didirikan oleh warga sekitar atas perintah kolonial Belanda. Mandor bangunan yang berperan saat itu merupakan orang Tionghoa, sementara kuli bangunan berasal dari orang-orang sekitar Bukit Vandreng. Setiap kuli dan tukang bangunan saat itu dibayar secara harian oleh Pemerintah Belanda yang menguasai kawasan ini. Tahun 2005, pos intai ini dipugar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan menambahkan akses tangga dari jalan raya dan payung penutup diatas pos Intai. Menurut Tatang dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkayang, saat itu warga Tionghoa di Bengkayang banyak yang ikut berjuang melawan penjajah Belanda. “Ketika ada perintah pengibaran bendera merah putih biru, warga Bengkayang melakukan perlawanan. Gedung Pancasila di Singkawang menjadi saksinya. Aksi warga Bengkayang membelot, dan tetap mengibarkan sang merah putih. Gerakan ini dibawah komando panglima Ali Anyang (pemuda Dayak) yang merekrut para pemuda Bengkayang melawan penjajah kolonial Belanda dan fasisme Jepang pada 1945-1949,” ungkap Tatang mengisahkan cerita di jaman penjajahan dulu.

Posisi Pos intai di bukit Vandreng

Di Bukit Vandreng ini dahulu terdapat 4 pos intai namun posisinya saling berjauhan. Setiap puncak bukit terdapat satu pos intai. Dari keempat pos intai tersebut, hanya satu saja yang bangunannya masih terlihat utuh, selebihnya sudah dihancurkan oleh Belanda saat meninggalkan Bengkayang. Struktur bangunan Pos Intai Bukit Vandreng ini terlihat unik di beberapa bagian. Seperti sumur misalnya cukup untuk satu orang saja, dan diatasnya ditutup dengan cor semen yang cukup tebal. Di bagian depan terdapat lubang intai berbentuk persegi panjang. Tinggi bangunan pos intai seperti orang berdiri. Di antara pos intai tersebut, terdapat bangunan parit-parit yang digunakan sebagai persembunyian prajurit. Tatang menambahkan, Bukit Vandering masih mempunyai sebuah jalan setapak, berupa jalan kereta kuda yang merupakan jalan pintas yang pernah digunakan oleh kolonial Belanda. “Jalan setapak itu memudahkan menuju Singkawang. Di bukit ini dulu, Singkawang terlihat jelas. Namun sekarang telah tertutupi oleh pepohonan yang menjulang tinggi,” ungkap Tatang yang juga bercerita jika jalan raya Bengkayang yang berkelok-kelok ini merupakan pembangunan kolonial Belanda.

Vandreng Tatang menambahkan, kependudukan Belanda tidak terlalu banyak mengganggu masyarakat Bengkayang. Sebaliknya, tentara Jepang banyak melakukan penindasan, meminta hewan piaraan seperti babi dan lainnya. “Belanda lebih banyak membangun fasilitas jalan darat dan beberapa fasilitas seperti tangsi yang sekarang menjadi markas Batalyon Infantri 641 Bengkayang,” ungkapnya. Saat ini menurut Tatang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkayang sedang berusaha mendaftarkan Pos Intai Bukit Vandreng sebagai salah satu cagar budaya yang ada di Bengkayang. Read too https://areabali.com/pulau-nusa-penida-surga-bagi-manusia-dan-biota-laut/destination/#comment-29 Read the full article

#helloindonesia #helloindonesian #history #Indonesia #indonesianhistory #indonesian #kalimantan #WestKalimantan

[riaudaily]

Idul Fitri di Bangkinang pada tahun 1910 _______________________________________ Beginilah susana Salat Idul Fitri di Bangkinang tahun 1910. Bangkinang saat itu merupakan Onderafdeeling, bagian dari Afdeeling Lima Puluh Koto termasuk Gouvernement Sumatra's West kust yang beribu kota Padang. Saat ini Bangkinang adalah ibu kota Kabupaten Kampar, Riau yang berjarak sekitar 65km dari Pekanbaru. Ada tradisi yang unik saat idul fitri di Bangkinang, masyarakat kampar atau Bangkinang perantauan termasuk diaspora di luar negeri akan mudik untuk bersilaturahmi dengan kerabat, teman, dan kekuarga dari rumah kerumah mereka berkumpul, saling menyapa serta berjabat tangan, masyarakat Bangkinang menyebut kegiatan ini dengan Aghi Ghayo Onam atau Hari Raya Enam. Disebut dengan enam karena sebelum itu sebagian masyarakat menjalankan puasa sunnah Syawal selama enam hari berturut-turut usai Ramadan. Hari Raya Enam ini dimulai dengan ziarah kubur, makanya disebut juga dengan Aghi Ghayo Zorah atau Hari Raya Ziarah. Hampir setiap dusun ataupun desa di Bangkinang melakukannya secara turun temurun, dengan berziarah secara berkelompok yang jumlahnya mencapai ratusan orang. Bagi kami secara pribadi Bangkinang adalah kota kedua setelah Pekanbaru, almarhum Ayahanda lebih kurang 20tahun mengabdi sebagai ASN di Kampar. Kredit photo : @indonesian_history_in_color (Foto aslinya hitam putih) #riau #riaudaily #kampar #riauold #riautempodulu #thebeautyofriau #riauthehomelandofmelayu #indonesianhistory #indonesia #indonesian #kampardaily www.riaudailyphoto.com (di Bangkinang, Riau, Indonesia) https://www.instagram.com/p/ByZGKywFFLk/?igshid=1uvooxdakajb0

#riau #riaudaily #kampar #riauold #riautempodulu #thebeautyofriau #riauthehomelandofmelayu #indonesianhistory #indonesia #indonesian #kampardaily

[bundabundee]

Gedung Kesenian Jakarta. Pernah sekali nonton pertunjukan Ketoprak Humor disini. Suasana di dalam gedung nya, jadul dan eropa banget !! Which I like it actually 😉.... Kita bisa merasakan betapa berjayanya bangsa eropa pada masa itu. This is one of Indonesia's historical & cultural heritage. 👍 #gedungkesenian #gedungkesenianjakarta #gkj #gedungtua #oldbuilding #gedungbersejarah #historicalbuilding #senidanbudaya #artandculture #warisansenidanbudaya #artandcultureheritage #warisansejarah #historicalheritage #sejarahindonesia #indonesianhistory # (at Gedung Kesenian Jakarta. Pasar Baru, Jakarta Pusat)

#historicalbuilding #indonesianhistory #artandculture #historicalheritage #oldbuilding #sejarahindonesia #warisansenidanbudaya #gedungkesenianjakarta #senidanbudaya #gedungkesenian #artandcultureheritage #gedungtua #warisansejarah #gkj #gedungbersejarah

[raissauti]

History- Am I right that it's really really really matter and great for you? Even from history you can learn to love better. 😄😄😄 #Indonesianhistory #KotaTua #theoldcity

#theoldcity #kotatua #indonesianhistory

[tonywahyu-blog]

Bangsa yang besar adalah bangsa yang selalu menghormati, mengingat, menjaga dan belajar dari sejarah bangsa itu sendiri.... ________________________________ ________________________________ #musiumnasional #indonesianhistory #indonesianmuseum (di MUSEUM NASIONAL INDONESIA)

#indonesianmuseum #indonesianhistory #musiumnasional

[omniatlas]

Australasia 69 years ago today: United States of Indonesia (25 Apr 1950) https://buff.ly/2UWIi5I Dutch efforts to reconquer Indonesia in 1947–49 brought condemnation by the United Nations. Backing down, the Netherlands accepted the independence of the United States of Indonesia - a federation which included both the nationalist Republic of Indonesia and 15 states established by the Dutch. However the Republic quickly began to assert control over the other states, provoking the south Maluku Islands to declare independence. #australasia #history #welovemaps #map #1950 #1950s #april #april25 #australianhistory #indonesianhistory #dutcheastindies #dutchempire #republicofindonesia #southeastasia #westnewguinea #maps #irianjaya #todayinhistory #historytoday #welovehistory #oceania #historyteacher #historybuff #historygeek #historynerd #worldhistory #cartography #modernhistory #20thcentury #colonialism (at Jakarta, Indonesia) https://www.instagram.com/p/Bwq7dFRga9V/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=lj18ardvmair

#australasia #history #welovemaps #map #1950 #1950s #april #april25 #australianhistory #indonesianhistory #dutcheastindies #dutchempire #republicofindonesia #southeastasia #westnewguinea #maps #irianjaya #todayinhistory #historytoday #welovehistory #oceania #historyteacher #historybuff #historygeek #historynerd #worldhistory #cartography #modernhistory #20thcentury #colonialism

[adiwisaksonoadi]

Mengenang "Lumbung Kemakmuran ..."

Inilah Lumbung Kemakmuran di Dukuh Centong,Kec Plemahan-Kab Kediri,yang sekarang menganggur.

Konon,Lumbung Kemakmuran ini digunakan untuk tempat penyimpanan stok pasokan padi kala itu.Menganggurnya Lumbung Kemakmuran ini adalah karena definisi dari "makmur" jaman dulu dan sekarang sudah berbeda.

Kalau dulu,asalkan lumbung terisi cukup bulir padi dan cukup untuk hidup hingga panen berikutnya sudah dapat dikatakan hidup makmur.Tapi kalau untuk saat ini istilah makmur pun bergeser,memiliki rumah mewah,mobil mahal ataupun big bike dll ...

Dulu,jika butuh padi harus ambil di lumbung,sekarang butuh apapun tinggal datang ke toko atau minimarket yang terdekat.

Tidak bisa bayar cash bisa pake credit card.

Perkembangan tekhnologi informasi yang luar biasa pesat mempengaruhi mindset dan gaya hidup masyarakat yang tidak dapat di bendung.

Kita tak dapat melawan hal itu,yang ada kita harus bersiap diri untuk terus berinovasi menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.

Repost :Henky_chan_story Pojok Sejarah

#indonesiatempodoeloe

#indonesianhistory

#kediritempodulu

[yoexplore]

Ini merupakan #Museum #MonumenYogyaKembali. Yaitu sebuah museum sejarah perjuangan kemerdekaan #RepublikIndonesia yang berada di kota #Yogyakarta dan dikelola oleh pemerintah. Biasanya, banyak banget nih anak sekolah yang sedang #studytour di tempat ini. Namun kalian juga bisa kok mengunjunginya, di dalamnya juga lengkap dengan perpustakaan dan ruang serbaguna. Sesekali kita wisata sejarah yuk di Jogja! Cek link di bio ya! Btw, Happy New Year 2019 ya semuanya! . This #monument is known as Monumen Yogya Kembali. It serves as a museum of the Indonesian Independence Revolution and run by the #government.This place is usually visited by students during their study tour to learn about #Indonesianhistory. You can visit this place and see the collection. This place also has a library and a function room. Let's explore the history in Jogja. Please check the link in our bio. By the way, happy new year 2019 guys! . #explorewithlocals #exploreindonesia #familytrips #liburankeluarga #liburankeluargajogja #kelilingindonesia #triptoindonesia #wisatakeluarga #wisatamurahjogja #wisatajogja #visitindonesia #visityogyakarta #jogjaindonesia #beautifuljogja #DIY #yogyakartaindonesia #travelphotography #photography #photooftheday #kulinerjogja #yoexplore http://bit.ly/2TlkraB

#IFTTT #Instagram

[ariohelmy]

This is another historical movie KH Zaenal Mustafa with my other good friend @mrjasondaniels in it. Yang ini juga film sejarah tentang kepahlawanan KH Zaenal Mustafa yang salah satu pemainnya teman baik dan teman lama Jason Daniels. Itu loh anggota the Bugils alias Bule Gila. Muka Amrik nyanyinya Dangdut wkwkwk... #historicalmovie #indonesianhistory #kiai #nahdlatululama

#kiai #nahdlatululama #historicalmovie #indonesianhistory

[helloindonesia91]

Dayak Culture in the Museum of West Kalimantan

Helloindonesia.id - If you want to see the ins and outs of Dayak culture that lives in West Kalimantan, this museum might be worth a visit. West Kalimantan Provincial Museum, a museum that holds a collection of typical Dayak tribes such as the house built, stumbling blocks, and various types of typical sculptures of the original tribe of Borneo.

Museum

 West Kalimantan Museum Location

The West Kalimantan Provincial Museum is located on Jalan Ahmad Yani, Pontianak, West Kalimantan. This museum is located right next to the West Kalimantan Arts Council Building. Entering the room in the museum, the nuances of Malay dayak culture were felt, ranging from special ornaments such as traditional Dayak wedding clothes, looms to traditional Dayak tribe equipment such as equipment for death and circumcision. This museum is quite luxurious, has a two-story building which both function as an exhibition building that displays various types of collections owned by the museum. This museum has several rooms namely an introduction room that displays a number of collections such as geological collections in the form of rocks and biology in the form of skulls or human, plant, and animal skeletons. In addition there is also the cultural space of West Kalimantan which includes 7 elements of culture such as religion and religious ceremonies, livelihoods, community organizations, technology and equipment, knowledge, arts, and languages. There is also a ceramic room that displays various types of ceramics such as jars, plates, bowls originating from West Kalimantan and foreign-made ceramics such as China, Vietnam and several other countries.

Museum History

The museum's construction began in 1974. The official opening and opening of the museum was on October 4, 1983 by the Director General of Culture Ministry of Education and Culture. Since its inception, one of the visions of the establishment of this museum as an institution for the preservation and development of Culture and Tourism of West Kalimantan. Read too https://areabali.com/pulau-nusa-penida-surga-bagi-manusia-dan-biota-laut/ Helloindonesia.id - Bila Anda ingin melihat seluk beluk kebudayaan Dayak yang tinggal di kawasan Kalimantan Barat mungkin Museum yang satu ini layak dikunjungi. Museum Provinsi Kalimantan Barat, museum yang menyimpan koleksi khas suku Dayak seperti rumah langun, sandung, dan aneka jenis patung-patung khas suku asli Kalimantan ini.

Museum

Lokasi Museum Kalimantan Barat

Museum Provinsi Kalimantan Barat terletak di Jalan Jendral Ahmad Yani, Pontianak, Kalimantan Barat. Museum ini berada tepat di samping Gedung Dewan Kesenian Kalimantan Barat. Memasuki ruangan dalam museum, nuansa budaya melayu dayak begitu terasa mulai dari ornamen-ornamen khas seperti baju adat pernikahan Dayak, alat tenun hingga peralatan tradisional suku dayak seperti peralatan kematian maupun sunatan. Museum ini tergolong mewah, memiliki bangunan berlantai dua yang keduanya difungsikan sebagai gedung pameran yang menampilkan aneka jenis koleksi yang dimiliki museum. Museum ini memiliki beberapa ruangan yakni ruang pengenalan yang menampilkan sejumlah koleksi seperti koleksi geologika berupa batu-batuan serta biologika berupa tengkorak atau rangka manusia, tumbuhan, dan binatang. Selain itu ada juga ruang budaya Kalimantan Barat yang mencakup 7 unsur kebudayaan seperti, religi dan upacara keagamaan, mata pencaharian hidup, organisasi kemasyarakatan, teknologi dan peralatan, pengetahuan, kesenian, serta bahasa. Ada juga ruang keramik yang menampilkan aneka jenis keramik seperti tempayan, piring, mangkuk yang berasal dari Kalimantan Barat maupun keramik buatan luar negeri seperti Cina, Vietnam dan beberapa negara lainnya.

Sejarah Museum

Museum ini pembangunannya mulai dirintis sejak tahun 1974. Peresmian sekaligus pembukaan museum untuk umum dilakukan pada tanggal 4 Oktober 1983 oleh Direktur Jendral Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sejak awal didirikan, salah satu visi didirikannya museum ini sebagai lembaga pelestarian dan pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Barat. Baca Juga https://areabali.com/id/pulau-nusa-penida-surga-bagi-manusia-dan-biota-laut/ Read the full article

#ART #helloindonesia #helloindonesian #history #Indonesia #indonesianhistory #indonesian #kalimantan #WestKalimantan