Tumgik
#fototantemontok
majalahforbes-blog · 5 years
Text
Ngewek Tante Semok Aduhay Sintal Tak Bisa Terlupakan
Cerita Sex ini berjudul ”Ngewek Tante Semok Aduhay Sintal Tak Bisa Terlupakan” cantik montok,cerita hot montok,cerita mesum tante,cerita montok,cerita tante bahenol,cerita tante montok,cerita tante semok,cersex tante,foto tante hot,foto tante montok,mama montok,tante hot montok,tante montok. Perkenalan namaku Rendi.aku mau memperkenalkan jati diriku. Aku tinggal dikota S Jawa Tengah, tinggiku 169 cm dan berat badanku 52 kg. Aku saat ini kuliah disalah satu universitas ternama di Jateng. Saat ini aku langsung cerita pengalamanku saat aku masih duduk kelas 1 SMP tapi aku masih ingat betul ceritanya. Saat aku lulus di SD aku mendapat nilai yang sangat memuaskan. Seperti janji ayahku kalau nilaiku baik aku akan dikirim di luar kota yang pendidikannya lebih baik. Disana aku dititipkan dirumah pamanku, om Hari. Dia orang yang sangat kaya raya. Rumahnya sangat megah tapi terletak disebuah desa pinggir kota. Rumahnya terdapat dua lantai dan dilengkapi juga kolam renang yang lumayan besar. Om Hari orangnya sangat sibuk, dia mempunyai istri yang sangat cantik namanya Tante Reni, wajahnya mirip dengan Amara. Dia mempunyai anak yang masih kecil. Tante Reni rajin merawat tubuhnya, walapun dia sudah mempunyai satu anak tubuhnya tetap padat berisi ditunjang dengan payudara yang sangat montok kira kira 34B. Hal itu yang membuatku tertarik akan keindahan serta anugrah dari seorang wanita.Sesampainya dirumah Om Hari. Aku memasuki pintu rumah yang besar. Disana aku disambut oleh Om Hari dan istrinya. Om Hari menjabat tanganku sedangkan Tante menciumku. Aku agak sungkan dengan perlakuan seperti itu. Pembantu disana disuruh membawakan tasku dan mengantarkan sampai di kamarku. Aku mendapat kamar yang 3 kali lipat dari kamar tidurku dirumah. Setelah itu aku berkeliling rumah melihat kolam renang serta sempat melihat kamar mandi yang tak terbayang olehku. Disana terdapat tempat cuci tangan dengan cermin yang besar WC, bathup, dan dua shower yang satu dengan kaca buram sedangan yang satu dengan kain yang diputarkan membentuk 1/4 lingkaran (sorry aku nggak tahu namanya. Tempat itu masih dalam satu ruangan tanpa penyekat. Sore hari, aku duduk ditepi kolam. Om Hari datang menghampiriku dia bilang mau pergi keluar kota. Dia juga mohon maaf tidak bisa menemaniku. Kami pun mengantarkan sampai pagar rumah. Setelah itu aku kembali duduk menikmati suasana kolam renang. Tiba tiba dari belakang muncul sosok yang sangat menawan. Tante dengan baluatan piyama menghampiriku. “Ren kamu suka nggak ama rumah ini” “Suka banget Tante, kayaknya aku kerasan banget dengan rumah ini tiap sore bisa renang” “Kamu suka renang, yuk kita renang bareng, pas waktu ini udara sangat panas” Wahh kebetulan aku bisa renang ama Tante yang bahenol. Waktu bertemu pertama kali aku cuma bisa membayangkan bentuk tubuhnya waktu renang dengan balutan swimsuit. Tapi ketika dia berdiri. Dia membuka piyamanya. Kontan aku tersedak ketika dia hanya memakai Bikini yang sangat sexy dengan warna yang coklat muda. Model bawahannya G-string. “Huhuukk.. Aduh Tante aku kira Tante mau telanjang” “Enak aja kalau kamu, Om bilang kamu suka bercanda” “Tante nggak malu dilihatin ama satpam Tante, Tante pake bikini seperti ini” “Ihh ini sudah biasa Tante pake bikini kadang ada orang kampung ngintip Tante” “Benar Tante.. Tapi sayang aku lupa bawa celana renang” “Ah.. Nggak apa apa pake aja dulu celana dalam kamu. Nanti aku suruh bi’ Imah suruh beli buat kamu, yuk nyebur..” segera Tante menyeburkan dirinya. Dengan malu malu aku membuka bajuku tapi belum buka celana. Aku malu ama Tante. Lalu dia naik dari kolam. Dia memdekatiku “Ayo cepet.. Malu ya ama Tante nggak apa apa. Kan kamu keponakan Tante. Jadi sama dengan kakak perempuan kamu.” Waktu dia mendekatiku terlihat jelas putingnya menonjol keluar. Maklum nggak ada bikini pake busa. Aku melirik bagian payudaranya. Dia hanya tersenyum. Setelah itu dia kembali menarikku. Tanpa basa basi dengan muka tertunduk aku melorotkan celana dalamku. Yang aku takutkan kepala adikku kelihatan kalau lagi tegang menyembul dibalik celana dalamku. Setelah melepas celanaku langsung aku berenang bersama Tante. Setelah puas renang aku naik dan segera ke kamar mandi yang besar. Aku masuk disana ketika aku ingin menutupnya, tidak ada kuncinya jadi kalau ada orang masuk tinggal buka aja. Aku segera bergegas tempat dengan penutup kain. Aku tanggalkan semua yang tertinggal ditubuhku dan aku membilas dengan air dingin. Ketika hendak menyabuni tubuhku. Terdengar suara pintu terbuka, aku mengintip ternyata Tanteku yang masuk. Kontan aku kaget aku berusaha agar tidak ketahuan. Ketika dia membuka sedikit tempatku aku spontan kaget segera aku menghadap ke belakang. “Ehh.. Maaf ya Ren aku nggak tahu kalau kamu ada didalam. Habis nggak ada suara sih” Langsung segera wajahku memerah. Aku baru sadar kalau Tante sudah menanggalkan bikini bagian atasnya. Dia segera menutupinya dengan telapak tangannya. Aku tahu waktu tubuhku menghadap kebelakang tapi kepalaku lagi menoleh kepadanya. “Maaf.. Juga Tante.. Ini salahku” jawabku yang seolah tidak sadar apa yang aku lakukan. Yang lebih menarik telapak tangan Tante tidak cukup menutupi semua bagiannya. Disana terdapat puting kecil berwarna cokelat serta sangat kontras dengan besarnya payudara Tante. “Tante tutup dong tirainya, akukan malu” Segera ditutup tirai itu. Dengan keras shower aku hidupkan seolah olah aku sedang mandi. Segera aku intip Tanteku. Ternyata dia masih diluar belum masuk tempat shower. Dia berdiri didepat cermin. Disana dia sedang membersihkan muka, tampak payudaranya bergoyang goyang menggairahkan sekali. Dengan sengaja aku sedikit membuka tirai supaya aku dapat melihatnya. Aku bermain dengan adikku yang langsung keras. Kukocok dengan sabun cair milik Tante. Ketika aku intip yang kedua kali dia mengoleskan cairan disekujur tubuhnya. Aku melihat tubuh Tante mengkilap setelah diberi cairan itu. Aku tidak tahu cairan apa itu. Dia mengoleskan disekitar payudaranya agak lama. Sambil diputar putar kadang agar diremas kecil. Ketika sekitar 2 menit kayaknya dia mendesis membuka sedikit mulutnya sambildia memejamkan mata. Sambil menikmati pemandangan aku konsentrasikan pada kocokanku dan akhirnya.. Crot crot.. Air maniku tumpah semua ke CD bekas aku renang tadi. Yang aku kagetkan nggak ada handuk, lupa aku ambil dari dalam tasku. Aku bingung. Setelah beberapa saat aku tidak melihat Tante di depan cermin, tapi dia sudah berada di depan shower yang satunya. Aku tercengang waktu dia melorotkan CDnya dengan perlahan lahan dan melemparkan CDnya kekeranjang dan masuk ke shower. Setelah beberapa kemudian dia keluar. Aku sengaja tidak keluar menunggu Tanteku pergi. Tapi dia menghampiriku. “Ren koq lama banget mandinya. Hayo ngapain didalam” Kemudian aku mengeluarkan kepalaku saja dibalik tirai. Aku kaget dia ada dihadapanku tanpa satu busanapun yang menempel ditubuhnya. Langsung aku tutup kembali. “Rendi malu ya, nggak usah malu akukan masih Tantemu. Nggak papalah?” “Anu Tante aku lupa bawa handuk jadi aku malu kalau harus keluar” “Aku juga lupa bawa handuk, udahlah kamu keluar dulu aja. Aku mau ambilkan handukmu.” Tante sudah pergi. Akupun keluar dari shower. Setelah bebrapa menit aku mulai kedinginan yang tadi adikku mengeras tiba tiba mengecil kembali. Lalu pintu terbuka pembantu Tante yang usianya seperti kakakku datang bawa handuk, akupun kaget segera aku menutupi adikku. Dia melihatku cuma tersenyum manis. Aku tertunduk malu. Setelah dia keluar, belum sempet aku menutup auratku Tanteku masuk masih tetap telanjang hanya aja dia sudah pake CD model g-string. “Ada apa Tante. Kok masih telanjang” jawabku sok cuek bebek padahal aku sangat malu ketika adikku berdiri lagi. “Sudah nggak malu ya.., anu Ren aku mau minta tolong” “Tolong apa Tante koq serius banget.. Tapi maaf ya Tante adik Rendi berdiri” Dia malah tertawa.”Idih itu sih biasa kalau lagi liat wanita telanjang” jawab Tante. “Begini aku minta Rendi meluluri badan Tante soalnya tukang lulurnya nggak datang” Bagai disambar petir. Aku belum pernah pegang cewek sejak saat itu. Pucuk dicinta ulam tiba. “Mau nggak..? “Mau Tante.” Segera dia berbaring tengkurap. Aku melumuri punggung Tante dengan lulur. Aku ratakan disegala tubuhnya. Tiba tiba handukku terlepas. Nongol deh senjataku, langsung aku tutupi dengan tanganku “Sudah biarin aja, yang ada cuma aku dan kamu apa sih yang kamu malukan.” Dengan santainya dia menaruh handukku kelantai. “Tubuh Tante bagus banget. Walaupun sudah punya anak tetap payudara Tante besar lagi kenceng” Aku berbicara waktu aku tahu payudaranya tergencet waktu dia tengkurap. Dan dia hanya tersenyum. Aku sekarang meluluri bagian pahanya dan pantatnya. “Ren berhenti sebentar” Akupun berhenti lalu dia mencopot CDnya. Otomatis adikku tambah gagah. Aku tetap tak berani menatap bagian bawahnya. Setelah beberapa waktu dia membalikkan badan ke arahku. Lagi lagi aku tersedak melihat pemandangan itu. “Ren Adikmu lagi tegang tegangnya nih kayaknya sudah hampir keluar nih.” Lalu dia menyuruh aku mengolesinya dibagian payudaranya. Dia suruh aku supaya agak meremas remasnya. Aku pun ketagian acara itu disana aku melihat puting berwarna coklat muda lagi mengeras. Kadang kadang aku senggol putingnya atau aku sentil. Dia memekik dan mendesah seperti ulat kepanasan. “Ren terus remas.. Uhuhh remes yang kuat” “Tante kok jarang rambutnya dianunya Tante. Nggak kaya Mbak Ana” aku bertanya dan dia hanya tersenyum ketika tanganku beralih di daerah vagina. Ketika aku menyentuh vagina Tante yang jarang rambutnya. Aku gemetar ketika tanganku menyentuh gundukan itu. Belum aku kasih lulur daerah itu sudah basah dengan sendirinya. Aku disuruhnya terus mengusap usap daerah itu, kadang aku tekan bagian keduanya. “Ren pijatanmu enak banget.. Terus..” Setelah aku terus gosok dengan lembut tiba tiba Tante menegang. Serr serr, aku mencari sumber bunyi yang pelan tapi jelas. Aku tahu kalau itu berasal dibagian sensitif Tante. Lalu dia terkulai lemas. “Makasih ya atas acara lulurannya. Untung ada kamu. Ternyata kamu ahli juga ya” “Tentu Tante, kalau ada apa apa bisa andalkan Rendi” Lalu dia pergi dari kamar mandi itu. Aku memakai handuk untuk menutupi bagian tubuhku. Aku mengikutinya dari belakang. Ternyata dia berjalan jalan dirumah tanpa sehelai benang pun. Aku pun segera masuk ke kamar tidur yang dipersiapkan, tenyata ada pembantu yang tadi mengambilkan handuk sedang menata pakaianku ke dalam almari. “Den, Rendi, tadi kaget nggak ngeliat ibu telanjang” sebelum aku jawab. Dia memberitahukan kalau Tante itu suka telanjang dan memamerkan tubuhnya ke semua orang baik perempuan maupun laki laki tapi tidak berani kalau ada suaminya. Pembantu itu juga memberitahukan kejadian yang aneh dia sering renang telanjang dan yang paling aneh kadang kadang ketika dia menyirami bunga dia telanjang dada di depan rumah tepatnya halaman depan, padahal sering orang lewat depan rumah. “Sudah ganti sana CD ada didalam almari itu tapi kayaknya anunya den Rendi masih amatir” dia menggodaku. Setelah melewati beberapa hari akupun sering mandi sama Tante bahkan hampir tiap hari. Semakin dipandang tubuhnya makin oke aja. Itu semua pengalaman saya hidup dirumah Tante Reni yang aduhai. Tapi aku kecewa waktu aku meninggalkan rumah itu. Aku disana belum genap satu tahun. Karena harus balik lagi ke rumah karena ayah ibuku bekerja diluar kota dan aku harus tunggu bersama kakakku Ana. cantik montok,cerita hot montok,cerita mesum tante,cerita montok,cerita tante bahenol,cerita tante montok,cerita tante semok,cersex tante,foto tante hot,foto tante montok,mama montok,tante hot montok,tante montok Read the full article
2 notes · View notes
majalahforbes-blog · 5 years
Text
Tangan Bobi Meremas Toketku Ku Langsung Sangek
Cerita Sex ini berjudul ” Tangan Bobi Meremas Toketku Ku Langsung Sangek " cantik montok, cerita hot montok, cerita mesum tante, cerita montok, cerita tante bahenol, cerita tante montok, cerita tante semok, cersex tante, foto tante hot, foto tante montok, mama montok, tante hot montok, tante montok Forbes - Baru pertama kali ini aku melihat dan memegang batang penis laki-laki, Ternyata Liat dan keras, Batang penis Bobi ternyata sudah tegang mengeras. “Iin sayang.. ayo donk…” pinta Bobi lagi. Dengan ragu-ragu ku masukkan perlahan batang penis Bobi ke mulutku, aku diamkan batang penis itu sambil kurasa-rasa. Ih, kenyal banget. “Sayang.. hisapin donk kayak kamu pas makan permen” Bobi mengajariku. Namaku Iin aku masih dukuk di bangku kelas 2 SMP. Orang bilang aku cantik, kulitku putih mulus, hidung mancung, sepintas aku irip indo. Tinggi badanku 160 cm, ukuran bra ku 34, cukup besar untuk gadis seusiaku. Aku punya pacar dia kakak kelasku, Bobi namanya, kami sering bertemu di sekolah. Bobi seorang siswa yg biasa-biasa saja, di tdk menonjol di sekolahku. Aku tertarik denganya karena dia baik padaku. Entah kebaikanya itu tulus atau memang ada maunya. Dia juga mencoba mendekatiku. Di sekolah aku teregolong populer. Banyak siswa laki-laki mencari perhatian padaku. Tp entah mengapa aku malah memilih Bobi Singkatnya, aku pacara sama Bobi. Teman-temanku banyak yg menyayangkan aku pacaran sama Bobi, padahal masih ada si Jack anak seorang penguasaha, Si Heru yg selalu juara kelas, dan Si Ikbal jago basket, dan lainya. Entah mengapa aku tdk menaruh perhatian pada mereka-mereka itu. Hubunganku dengan Bobi sudah berjalan hampir lima bulan. Pacaran kamu sembunyi-sembunyi, ya karena kami masih smp jadi kami masih takut untuk pacaran secara terang-terangan. Sebenrnya kedua orang tuaku melarangku untuk berpacaran, belum umurnya katanya. Tp apa boleh buat, kalau yg namanya cinta sudah melekat, apapun jadi nikmat Sabtu siang sepulang sekolah aku janjian sama Bobi. Aku mau nemenin Bobi main kerumah temenya. Aku bilang ke ortu bahwa sabtu aku pulang agak telat karena ada pelajaran tambahan. Aku berbohong. Di tasku sudah kusiapkan baju dan celana panjang dari rumah. Sepulang sekolah, aku ke wc untuk mengganti seragamku dengan baju dan celana yg sudah kubawa dari rumah. Bobi pun begitu. Dari sekolahku kerumah teman Bobi kami naik bis. Setibanya disana, aku diperkenalkan dengan teman Bobi, Iwan namanya. Rumahnya sepi, karena ortu Iwan sedang keluar kota dan pembantunya pun baru pulang kampung. Iwan juga bersama pacarnya, Norma. , sesekali kakak Iwan yg sudah menikah, datang ke rumah sekalian menengok Iwan dan membawakannya makanan. Kakaknya hari ini sudah datang tadi pagi dan akan datang lagi besok, demikian kata Iwan. Jadi di rumah itu hanya kami berempat. Kami ngobrol dan bercanda bersama. Tak lama kemudian, Iwan dan Bobi pergi kedapur untuk menyiapkan makanan dan minuman untuk kami. Aku ngobrol dengan Norma, dari Norma, aku tau bahwa Iwan telah berhubungan selama kurang lebih satu tahun. Iwan dan Norma satu sekolah. juga si smp hanya berlainan dengan sekolahku. 15 menit kemudian, Iwan dan Bobi kembali dengan membawa minuman dan dua pirin makanan kecil. Setelah menghidangkan makanan dan minuman itu, Iwan berdiri dan memutar dvd. filam baru katanya. Aku nggak ngerti, aku pikir cuma film bioskop biasa. Iwan menyilahkan kami minum. Aku minum minuman Bobgin yg diberikanya.Sepuluh menit berlalu, bersamaan dengan itu ada rasa aneh yg merasuki tubuhku. Rasa… merinding hangat di layar tv tampak adegan seorang wanita bule yg sedang di entot dua pria negro. Aku berniat untuk pulang, tetp entah mengapa dorongan hatiku untuk tetap menontont film bokep itu. Mungkin karena aku baru pertama kali ini nonton film bokep. Badanku makin nggak karuan rasanya kepalaku serasa berat dan ah rangsangan di badanku semakin menjadi-jadi. Aku lihat Iwan dan Norma sudah saling melepaskan pakaian mereka bugil dihadapan aku dan Bobi. Iwan dan Norma saling berpelukan, berpagutan tampak Iwan mnciumi toket Norma dan menghisap-hisap puting susunya, tampaknya mereka berdua sudah sering melakukanya. Mereka berdua tampak tdk canggung lagi Norma mengulum peler Iwan persis seperti kejadian di film bokep itu. Norma juga sepertinya sudah terbiasa penis Iwan bak permen, dikulum, di hisap oleh Norma. Bobi merapatkan tubuhnya kepadaku “In.. kamu sayang aku nggak sich?”tanyanya padaku. “Eh.. memang kenapa, Bob ?” kataku kaget karena aku masih asyik menyaksikan pergumulan Iwan dan Norma “Aku pengen kayak mereka berdua” kata Bobi sambil menunjuk pada Iwan dan Norma yg semakin hot. Tampak Iwan mulai menindih Norma, dan memasukkan batang penisnya ke lubang memek Norma. Dengan diikuti erangan kecil Norma, Batang penis itu masuk seluruhnya ke lubang memek Norma. Gairahku semakin menggelora entah kenapa? Seluruh tubuhku merinBobg. “Iin?”kata Bobi lagi. “Eh nggak ah nggak mau malu.” kataku. -cerita hot- “Malu sama siapa Sayang?”kata Bobi. Tangan Bobi mulai meraba dadaku. Kutepis pelan tangannya. “Malu sama Iwan dan Norma tuh” kataku. “Ah mereka aja nggak malu ayo dong In aku sudah pengen banget nih” kata Bobi. “Ah..nggak ah “kataku. Gairahku makin tak karuan mendengar erangan-erangan Iwan dan Norma. Tak terasa tangan Bobi mulai mumbuka kancing bajuku. Entah kenapa aku membiarkanya sehingga bajuku terlepas. Aku hanya memakai Bra dan celana panjang. Adegan-adegan di tv bertambah hot sekarang cewek bule itu di entot 3 pria negro 2 pria itu memasukkan penisnya ke lubang memek dan pantatnya sedangkan satunya penisnya lagi di sepong oleh si cewek bule. Keempatnya terlihat sedang merasakan kenikmatan yg luar biasa. Tangan Bobi mulai meraba dan meremas-remas toketku yg ranum dan belum pernah sama sekali disentuh oleh siapapun. “Sayang.. bh nya dibuka ya..” pinta Bobi Aku mengangguk, aku jadi ingin merasakan lebih nikmat lagi. Dengan cepat Bobi melepaskan bh ku… aku sekarang sudah telanjang dada. Bobi mengulum puting susuku dan meremas-remas toketku yg masih kenyal. “Toketmua nikmat sekali, sayang belum pernah ada yg menyentuhnya” kata Bobi sambil terus memainkan toketku. “Belum Bob.. oocchhh.. nikmaatt Bob..terusss…jangan berhentii” kataku Baru kali ini aku merasakan kenikmatan yg luar biasa itu. Kulirik Iwan dan Norma, mereka berdua sekarang bermain dengan gaya doggy style. Norma dengan posisi nungging dan Iwan menyodoknya dari belakang terdengar erangan dan rintihan mereka gairahku semakin menggila “Sayang buka celanamu ya,, aku udah nggak tahan nich” pinta Bobi “Jangan Bob… aku takut” kataku “takut kenapa sayang..?” “Aku takut hamil Bob” kataku “Nggak bakalan hamil sayang… nanti aku keluarkan di luar memekmu, kalau hamilpun aku akan tanggung jawab.. percayalah…” katanya Aku diam saat Bobi membuka kancing celanaku, aku diamkan saja, tak lama kemudian, dia melepas celana dan celana dalamku tampak gundukkan memekku dengan bulu-bulu yg lumayan tebal. Kini aku sudah bugil. Bobipun melepas seluruh pakaianya, kami berdua bugil. Tangan Bobi meremas toketku. Kulirik Iwan dan Norma, eh mereka bersodomi Norma sudah biasa bersodomi rupanya, kulihat penis Iwan keluar masuk di lubang anus Norma sedangkan tangan kiri Norma menggesek-gesek memeknya sendiri yg sudah basah oleh lendir kenikmatan. Erangan Norma terdengar semakin liar. Bobi pun terus mengerjaiku, tanganya mulai merayapi bulu memekku. Salah satu jarinya di tusuukan ke lubang memekku. “Auwhh.. sakitt, pelan-pelan Bob” jeritku ketika jarinya memasuki lubang memekku. Bobi agak sedikit menarik jari itu dan bermain di bibir memekku, tak lama kemudian memekku sudah basah. “Sayang, Sepongin donk punyaku” pinta Bobi sambil menyodorkan batang penisnya ke wajahku. “Ah…nggak ah” kataku meolak “Kamu jijik ya..? punyaku bersih kok… ayo donk sayang… Norma aja berani tuh” pinta Bobi memelas Baru pertama kali ini aku melihat dan memegang batang penis laki-laki. Ternyata Liat dan keras. Batang penis Bobi ternyata sudah tegang mengeras “Iin sayang.. ayo donk…” pinta Bobi lagi. Dengan ragu-ragu ku masukkan perlahan batang penis Bobi ke mulutku, aku diamkan batang penis itu sambil kurasa-rasa. Ih, kenyal banget. “Sayang.. hisapin donk kayak kamu pas makan permen” Bobi mengajariku Perlahan kuhisap-hisap, kujilati lubang penis itu dengan lidahku lama-kelamaan aku merasa senang menghisapnya, kuhisap keras.. ku sedot-sedot, kujilati, ku maju mundurkan penis itu di dalam mulutku, terdengar berulang kali erngan Bobi “Ooohh.. ohhhh… nikmat sayang teruskan.. aahhhh” erangan Bobi Tangan Bobi terus menggesek-gesek memekku. Sudah tdk terasa sakit lagi sekarang, mungkin sudah basah. Aku jadi senang menghisap batang penis Bobi terus kukulum, kuhisap, kujilati, kusedot-seodt ihh.. nikmat juga pikirku. Tiba-tiba Bobi menarik batang penisnya dan langsung mengarahkan ku lubang memekku, aku pasrah, dimasukkanya batang penisnya ternyata meleset, Bobi melumuri tanganya dengan air liurnya kemudian tanganya itu di usapakan ke batang penisnya dan mencoba lagi memasukkan batang penisnya ke lubang memekku, ketika kepala penisnya masuk ke lubang memekku, aku menjerit. “Auuwwhhh sakit Bob pelan-pelan donk” gairahku semakin meninggi.. aku ingin merasakan kenikatan yg lebih. Bobi menusukkan batang penisnya ke lubang memekku pelan kurasakan sesak memekku ketika kepala penis itu masuk ke dalamnya, Bobi lagi menghentakkan batang penisnya sehingga amblas semuanya ke dalam lubang memekku. “Aaaacchhhh periih banget Bob” kataku. Bobi diam sejenak memberikan waktu kepadaku untuk menenangkan diri. “Tenang Sayang, sebentar lagi kamu akan terbiasa kok ” katanya. Perlahan-lahan Bobi mengocok batang penisnya di lubang memekku. Masih terasa perih sedikit, kocokkan Bobi sewmakin cepat.Aneh, perih itu sudah tak terasa lagi, yg ada hanya rasa nikmat yg luar biasa. “Bob.. terus… occchhhh….ohhh…nikmatt” kataku Sempat aku melirik Iwan dan Norma masih dalam posisi sodomi. Gimana rasanya di sodomi ya, pikirku. Doni semakin menggencarkan kocokkanya, aku semakin mengglepar. ahh ternyata ngentot itu nikmat, surga dunia coba dari dulu.. kataku dalam hati.. “Bob oohh..ohh..aaku aakkuu” entah apa yg aku ingin ucapkan. Ada sesuatu yg ingin kukeluarkan dari dalam lubang memekku entah apa “keluarin aja sayang…kalau kamu mau keluar” kata Bobi “Ooohhh iya Bob.. aku mmau keluaarrr” tak lama kemudian terasa cairan hangat dari memekku. Bobi terus mengocok batang penisnya. “kuat juga pacarku ini”, pikirku. “Satu kosong, sayang” kata Bobi tersenyum. Bobi menarik batang penisnya hingga keluar dari dalam lubang memekku, aku sedikit kecewa “Kenapa dikeluarin Bob..”tanyaku. “Kita coba doggy style, sayang ” jawabnya sambil membimbingku berposisi nungging. Doni menyodokkan batang penisnya lagi sekarang badanku tersentak keras, terdengar erangan-erangan keras dari Iwan dan Norma, ternyata mereka sudah mencapai puncaknya kulihat sekujur tubuh mereka penuh peluh bercucuran., dan akhirnya mereka terkapar kenikmatan tampak wajah puas dari mereka berdua. Aku sudah hampir 4 kali keluar tp Bobi belum apa-apa dia terus mengocok batang penisnya di lubang memekku.Hampir 60 menit aku di entot Bobi, tp tampaknya Bobi belum menjukkan akan selesai. Kuat juga aku lelah sekali, lalu Bobi menarik keluar lagi batang penisnya dan mengambil pelumas yg di sampingnya. Aku ingat pelumas itu di pakai untuk melumuri lubang pantat Norma ketika mau di sodomi. eh apakah aku mau di sodomi Bobi? “Mau ngapain Bob?” tanyaku penasaran. “Seperti Iwan dan Norma lakukan, aku ingin menyodomimu…” Sebenranya aku takut, tp terdorong gairahku yg menggelora dan keingin tahuanku rasanya di sodomi, maka aku mendiamkanya ketika Bobi mulai melumuri lubang anusku dengan minyak pelumas. Tak lama kemudian, batang penis Bobi yg masih tegang mengeras itu di arahkan ke lubang anusku, meleset.. dicoba lagi kepala penis Bobi tampak mulai menusuk lubang anusku. “Aduuuh sakit sekali Bob” kataku ketika batang penis itu mulai masuk ke lubang anusku. “Tenang sayang nanti juga nikmat” jawab Bobi sambil melesakkan batang penisnya ke dalam lubang anusku “Aduuuhh saakiitttt” kataku lagi. “Tenang In, nanti nikmat deh.. aku jadi ketagihan sekarang” kata Norma sambil mengelus-elus rambutku dan menenangkanku. “Kamu sering disodomi, Ma?”tanyaku. “Wah bukan sering lagi hampir setiap hari kadang aku yg minta abis nikmat sekali sih udah tenang saja ayo Bobi coba lagi nanti pacarmu pasti ketagihan ayo..” kata Norma sambil menyuruh Bobi mencoba lagi. Bobi menusukkan lagi batang penisnya sehingga seluruhnya amblas ke lubang pantatku. Terasa perih di pantatku . “Tuuhh kan sudah masuk tuh… nikmat kan nanti pantatmu juga terbiasa kok kayak pantatku.. ini nikmat kan jadi nggak ada hari libur, kalo lagi mens-pun tetap bisa dientot hihihihihihihi”kata Norma. Aku diam saja. Ternyata sakit kalau di sodomi. Bobi mulai mengocok batang penisnya di lubang anusku. “Pelan-pelan Bob… masih sakitt” pintaku pada Bobi “Iya Iin sayang nikmat nich, sempit”katanya. Norma kebelakang pantatku dan menggesek-gesek memekku dengan jarinya aku semakin mengejang nikmat “Norma oohhhh… nikmaattt” kataku. “Ayo Bob, kocok terus, biar aku menggesek-gesek memeknya, biar rasa sakit itu bercampur rasa nikmat” kata Norma pada Bobi. Benar sekarang rasa sakit itu mulai hilang.. hanya nikmat yg kurasakan. “Hai sayang ini ada lubang nganggur mau pake? Boleh kan Bobi? Lubang yg satu ini dipake pacarku Iwan” kata Norma. “Tanya Iin saja deh, aku lagi enak nih” jawab Iwan sambil terus mengocok batang penis di di lubang anusku. “Gimana Iin? Bolehkan? Nikmat lho di dobelin aku sering kok” pinta Norma. “Ah..jangan deh” kataku. -cerita hot- “Sudahlah Iin, kasih saja aku rela kok” kata Bobi. Tiba-tiba Iwan merayap di bawahku dan menciumi toketku. Batang penisnya dipegang oleh Norma dan diarahkan ke lubang memekku. Dengan sekali sodokan, batang penis itu masuk ke lubang memekku. “Jaanng….” kataku hendak berteriak jangan tetp terlambat, batang penis itu sudah masuk ke dalam lubang memekku. Jadilah aku di sodomi dan di entot. 30 menit Iwan dan Bobi ngentot aku. Aku lelah sekali baru kali ini aku di entot 2 laki-laki… tanganku sudah tak mampu menopang tubuhku. Kakiku lemas sekali. Kenikmatan itu sendiri tak ada duanya. aku sebenarnya jadi senang di entot berdua begini tp mungkin kali ini kurang siap.Aku keluar dua kali sebelum Iwan menarik keluar batang penisnya dan memasukkan ke mulut Norma. Norma menelan sperma yg keluar dari penis Iwan dengan nikmat. Kemudian Bobi melakukan hal yg sama, tadi aku ragu untuk menelanya, tp lagi-lagi rasa penasaran pada diriku mebuatku ingin rasanya menikmati spermanya Bobi. Akhirnya Bobi menyemburkan spermanya di mulutku akupun menelanya. Ahh.. rasanya asin dan agak amis.. setelah penisnya bersih, Bobi menarik keluar batang penisnya dari mulutku dan menciumku yg sudah terkapar lemas di kasur. “Makasih Iin sayang aku puas dan sayang sama kamu ” katanya lembut. Aku diam saja sambil merasakan sisa kenikmatan yg baru pertama kali aku rasakan. Badanku lemas sekali. Kulihat di seprai ada bercak merah… darah keperawanaku dan mungki bercampur dengan darah anusku yg mungkin sobek karena di jejali batang penis Bobi. Aku mencoba bangkit untuk duduk, ah masih terasa sakit di kedua lubangku itu, lalu aku menangis di pelukan Bobi. “Bobi, aku sekarang sudah tak perawan lagi… jangan tinggalkan aku yaa…” kataku pada Bobi Kulihat Iwan dan Norma sudah tidur berpelukan dalam keadaan bugil. “Iya Iin sayang aku makin cinta sama kamu aku janji nggak akan ninggalin kamu.. tp kamu harus janji ya.. ” katanya. “Bener Bob? Kamu nggak akan ninggalin aku? Tp janji apa ?” kataku balik bertanya. “Janji, kita akan mengulangi ini lagi aku bener-bener ketagihan sekarang sama memekmu dan juga lubang anusmu, sayang” kata Bobi sambil mengelus rambutku.Aku diam saja, aku menginginkan lagi.. aku juga ketagihan kataku dalam hati. “Janji ya sayang ” katanya lagi mendesakku. Aku hanya mengangguk. “Sudah jangan menangis sekarang kamu mau langsung pulang atau mau istirahat dulu?” tawar Bobi.Aku memilih istirahat dulu lalu akupun tertidur berpelukan dengan Bobi. Hari ini baru pertama kali aku berkenalan dengan sex. Ternyata nikmat luar biasa. cantik montok, cerita hot montok, cerita mesum tante, cerita montok, cerita tante bahenol, cerita tante montok, cerita tante semok, cersex tante, foto tante hot, foto tante montok, mama montok, tante hot montok, tante montok Read the full article
0 notes