Tumgik
#biluy
chaos-cauldron · 8 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Translation by Miss Dream
80 notes · View notes
kabardaily · 9 months
Photo
Tumblr media
Petani Empee Trieng Pekan Bilui Panen Kacang
0 notes
acehimagecom · 2 years
Text
Dishub Aceh Besar Peringatkan Sopir Truck Galian C
Dishub Aceh Besar Peringatkan Sopir Truck Galian C
ACEHIMAGE.COM – Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh Besar memberikan peringatan kepada para sopir truck yang mengangkut galian c yang melintasi kawasan Peukan Biluy, Kecamatan Darul Imarah, untuk menutup bak muatan dengan sempurna, karena hal tersebut menggangu kenyamanan pengguna jalan dan dapat menyebabkan kecelakaan pengendara lainnya. Kepala Dinas Perhubungan Aceh Besar, Azhari SE, mengatakan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
irramanda · 7 years
Photo
Tumblr media
Pagi ini saya disambut dengan hujan yang cukup deras. Belum sempurna mata saya membuka, bibir saya sudah mendahului dengan senyuman yang selalu otomatis tersungging saat mendengar keras suara guyuran hujan. Lebatnya hujan selalu sukses membawa saya bernostalgia. Pada obrolan-obrolan hangat penuh canda yang rasanya lebih hangat dari teh yg disajikan bunda, lebih manis daripada pisang goreng yang tersedia, pun lebih gurih dari tahu bakso yang ikut meramaikan suasana. Saya selalu rindu suasana-suasana seperti itu.
Pernah suatu ketika, keluarga saya dicoba dengan sebuah ujian kesibukan. Hingga tiap kami tenggelam dalam masing-masing urusan. Everything is going fine. Segala kebutuhan terpenuhi, tapi ada kehampaan terasa disana. Hingga di suatu malam yang cerah sembari mengantar saya ke kosan, Bapak mengajak saya menepi di sebuah sawah, sambil mencandai kunang-kunang yg bertebaran di atas padi-padi. Saat itu saya berkata “Ira kangen rumah pak.” Beliau mengernyitkan dahi, tentu bingung, kami baru 20menit lalu meninggalkan rumah. “Maksud ira, ira kangen rumah yg dulu. Yang belum segede sekarang, tapi rasanya rame. Bisa duduk-duduk di atas lincak¹, liat kebun sambil cerita. Makan bareng. Solat bareng.”
Sepertinya beliau amat memahami maksud saya. Dan beliau membayar lunas dalam bulan-bulan terakhirnya bersama kami.
Bertahun kemudian, adalah pekan kemarin saat supervisi ground check Pemutakhiran Kerangka Sampel Area, salah seorang atasan dari BPS provinsi bertanya pada saya, “Kamu terlalu muda untuk bekerja. Sepertinya kamu aksel ya?”. “benar pak” jawab saya singkat. Membuat beliau ingin bertanya lebih dalam “Lantas, kenapa kamu di BPS. Bukankah anak-anak semacam kalian passionate dalam meneiliti, jadi dosen kah, jadi peneliti kah, akademisi lah.” Saat itu, saya tak dapat menjawab apa-apa selain senyuman. Tapi kali ini saya tersadar bahwa mungkin saya punya sedikit trauma. Ketakutan akan tenggelam dalam kesibukan dan kecanduan pada hiruk pikuk bisnis atau penelitian. Nyatanya, saya ingin menikmati BPS cukup sebagai sarana yang kata Ustaz Salim A Fillah adalah pesan bagi Nabi Daud untuk mencukupi kebutuhan dan wujud syukur padaNya. Dan tentu saja, masih selalu ada keinginan untuk menghadirkan rumah yang selalu saya rindukan itu. Yang akan selalu diingat karena memberikan tempat untuk bercengkrama dari hati ke hati. Belajar untuk memahami dan membuat hidup semakin berarti.
Biluy, 24 September 2017
Note: Lincak : semacam kursi cukup tinggi yang muat 3-6 orang, terbuat dari bambu, biasanya dibuat bersandar/menempel pada pohon di kebun, pekarangan atau sawah. In frame : Teras Kamar Deluxe Class Hotel Dafam Q Syariah Hotel Banjarbaru. (seneng aja liatnya)
3 notes · View notes
bellanurmae-blog · 6 years
Text
Tinjau Lokasi Pembangunan Embung di Pegunungan Biluy, Anggota DPR RI Jalan Kaki Sejauh 2 Kilometer
Bella Nurmae Tinjau Lokasi Pembangunan Embung di Pegunungan Biluy, Anggota DPR RI Jalan Kaki Sejauh 2 Kilometer Artikel Baru Nih Artikel Tentang Tinjau Lokasi Pembangunan Embung di Pegunungan Biluy, Anggota DPR RI Jalan Kaki Sejauh 2 Kilometer Pencarian Artikel Tentang Berita Tinjau Lokasi Pembangunan Embung di Pegunungan Biluy, Anggota DPR RI Jalan Kaki Sejauh 2 Kilometer Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Tinjau Lokasi Pembangunan Embung di Pegunungan Biluy, Anggota DPR RI Jalan Kaki Sejauh 2 Kilometer embung tersebut sangat dinantikan oleh petani untuk memenuhi kebutuhan air di persawahan dengan luas lebih kurang 640 hektare. http://www.unikbaca.com
0 notes
adelzahara-blog · 6 years
Text
Tinjau Lokasi Pembangunan Embung di Pegunungan Biluy, Anggota DPR RI Jalan Kaki Sejauh 2 Kilometer
Adel Zahara Tinjau Lokasi Pembangunan Embung di Pegunungan Biluy, Anggota DPR RI Jalan Kaki Sejauh 2 Kilometer Artikel Baru Nih Artikel Tentang Tinjau Lokasi Pembangunan Embung di Pegunungan Biluy, Anggota DPR RI Jalan Kaki Sejauh 2 Kilometer Pencarian Artikel Tentang Berita Tinjau Lokasi Pembangunan Embung di Pegunungan Biluy, Anggota DPR RI Jalan Kaki Sejauh 2 Kilometer Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Tinjau Lokasi Pembangunan Embung di Pegunungan Biluy, Anggota DPR RI Jalan Kaki Sejauh 2 Kilometer embung tersebut sangat dinantikan oleh petani untuk memenuhi kebutuhan air di persawahan dengan luas lebih kurang 640 hektare. http://www.unikbaca.com
0 notes
i-am-magikarp-blog · 7 years
Text
Someone stole MY Magikarps. 
R.I.P:
Ron Weasley Sr.
Ron Weasley Jr.
Ron Weasley the I,
Ron Weasley the II,
Ron Weasley the III,
Ron Weasley the IV,
Ron Weasley the V,
Ron Weasley the VI,
Ron Weasley the VII,
Ron Weasley the VIII,
Ron Weasley the IX,
Ron Weasley the X,
Ronald Bilius Weasley,
Ronald Biluis Weasley the II,
LeviOsaKarp. 
15 Magikarp Pokémon Cards lost. 
1 note · View note
albertrichposts · 5 years
Text
Rekomendasi Hosting Murah Dan Terbaik Untuk Blogger Lambaro Biluy Darul Kamal Aceh Besar
Rekomendasi Hosting Murah Dan Terbaik Untuk Blogger Lambaro Biluy Darul Kamal Aceh Besar
Rekomendasi Hosting Murah Dan Terbaik Untuk Blogger Lambaro Biluy Darul Kamal Aceh Besar, Bingung mencari hosting yang murah tapi memiliki kapasitas yang mumpuni? Baca artikel ini sampai habis.
Banyak banget website yang terkendala oleh terbatasnya kemampuan hostingnya dan kecepatannya.
Tetapi sangat tepat sekali Anda menemukan artikel yang dapat menjawab atas semua masalah Anda.
Kami memberikan…
View On WordPress
0 notes
idtimes-blog · 5 years
Text
Dengarkan Keluhan Petani, Ini Yang Dilakukan Babinsa Koramil 20/Darul Kamal
Dengarkan Keluhan Petani, Ini Yang Dilakukan Babinsa Koramil 20/Darul Kamal
ACEH BESAR – Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 20/Darul Kamal Serda Mukhlis ramah tamah dengan petani usai memanen tanaman padi di lahan sawah milik Bapak Ismail, bertempat di Desa Biluy Kecamatan Darul Kamal Kabupaten Aceh Besar, Rabu (13/03/19).
Serda Mukhlis mengatakan, bahwa hadirnya Babinsa di tengah-tengah petani ini untuk memberikan motivasi dan semangat kepada petani, sekaligus…
View On WordPress
0 notes
irramanda · 7 years
Text
Imtihan Dadakan
Prolog : Sama sama deg deg.an, ada yg lebih deg.deg.an daripada imtihan di RQ. Tak lain adalah intihan dadakan dari sahabat saya sendiri. Gimana sih rasanya di tengah chat yg asik trus tiba-tiba sahabatmu inget kisah Nabi Musa misalnya, trus nanya, penggalan kisah ini ada di surah apa, kisaran ayat brp ya? Yap. Itulah salah satu imtihan dadakan yg buat dag dig dug. Bukan apa, tapi sahabat saya ini selalu berkata "jangan sampai ia (quran) hanya sampai di lisan saja". Kalau boleh nangis tiap chat dadakan macam itu, saya nangis deh. Ga boleh pun saya udah nangis kok. (end of prolog) Suatu hari, saya masih ingat kami tiba-tiba membahas tentang jalan kehidupan. Sahabat saya, seperti biasa imtihan dadakan, bertanya "ayat apa yang berkesan buatmu untuk tema ini (jalan kehidupan)". Saya jawab "fa ayna tadzhabuun?" dan beliau jawab "ihdinassiraatalmustaqim". Sambil bertanya lagi, kenapa ayat itu yang saya pilih. Hari itu, yang aku tau hanya ayat itu terasa mengingatkanku. Sudah. Dan Hari ini aku tergugu. Pekan ini jatah saya memang juz 30. Di tengah kefuturan, ayat itu membuatku tercekat. "kemana kamu akan pergi?" Kemudian, aku merasa seperti dia membawa pasukan pertanyaan lainnya. "lagi galau ya? trus mengadunya kemana?" "apa yang mau kamu lakuin ra? Kebaikan kah? Hal sia-sia kah?" "mau kemana kamu sekarang?" "sedang dimana kamu sekarang? Di jalan kebaikan kah? Atau terjebak nafsu keduniaan?" Ya... Ayat itu ibarat reminder di persimpangan jalan. Kala ragu karena lelah berjuang dalam kebaikan, terasa ada energi saat menggumamkannya. Saat futur dan galau melanda, rasanya... tak bisa digambarkan. Ada getar yang berbeda... Gimana ya, ketika galau trus diserang pasukan pertanyaan seperti itu... Saya hanya berharap "ron-ron" yang telah menutupi hati saya masih mampu diruntuhkan oleh gempuran pertanyaan itu dan gelombang air mata yang bergulung melumatkannya tanpa sisa. Reminder. Saya ini sangat pelupa. Yah, manusia memang tempat salah dan lupa. Oleh karena itu kita diperintahkan untuk berdzikir. "Fa ayna tadzhabuun" menjadi reminder bagi saya. Sepaket pertanyaan itu memancing diri, untuk menengok kembali dimana berdiri. Kembali pada kesadaran penuh tentang misi kenapa kita ada di dunia ini. Bukan justru mengigau terlena akan indahnya kehidupan fana. Bukan pula kerdil oleh ketakutan dan lupa pada Allah Yang Maha Memampukan. (Epilog) Terpanggil. Untuk. Kembali. Menapaki. Menapaki apa? Tentu saja kita ingin menapaki kebaikan. Tapi, kebaikan itu yang seperti apa? Lanjutannya adalah jawaban dari sahabat saya "ihdinassiratalmustaqim". Kita adalah hamba-yang-tiada-punya-apa-apa-tiada-tau-apa-apa. Kita hanya punya "ingin" akan kebaikan. Oleh karenanya kita meminta, untuk ditunjukkan pada kebaikan, didekatkan dgn kebaikan, dimudahkan melakukan kebaikan, difasihkan mengajak kebaikan. Biluy, 16 Agustus 2017 23.05 WITA
1 note · View note
irramanda · 7 years
Text
"Ketika kau telah memiliki sahabat yang senantiasa membawamu dalam kebaikan, genggamlah erat dan jangan sampai kau kehilangannya" Seperti kutipan di atas, rasanya segala hal menjadi lebih ringan saat kita memiliki sahabat dalam kebaikan. Totally. Exactly. Dan, tahukah? Sahabat dalam kebaikan sangat tak ternilai. Ya. Dari ia saya belajar banyak hal. Tanpa kata pun rasanya saya menyesap teladan dalam halus etiketnya. Bahkan dalam marahnya pun rasanya mengingatkan kita, bahwa ada salah yang kita perbuat. Bukan padanya, tapi padaNya. Throwback beberapa pekan yang lalu, kami pernah berkomitmen untuk berkompetisi. "Yuk, kita berlomba siapa yang paling bisa membahagiakan orang tuanya". Saat itu, saya bingung, saya tak pernah tahu apa yang paling bisa membahagiakan ibu saya selain kehadiran saya, which is belum bisa saya berikan. Saat itu, sahabat saya bercerita bahwa ia akan menghadiahkan hal yang lebih dari kehadiran di dunia untuk orang tuanya dalam perhelatan awal bulan depan. Deg. Kenapa tak pernah terlintas olehku? Sepertinya, hari-hari selanjutnya membuat saya lupa dengan kompetisi itu. Dan puncaknya, ketika saya mulai sering menceritakan kesulitan dan kebimbangan saya di daerah penempatan. Banyak tantangan menyebalkan membuat saya tak bisa menahan diri untuk tidak mencurahkannya pada ibu saya. Mungkin hal itu sedikit membebani beliau. Dan, saat itu pula lah sahabat saya ini mengingatkan saya (dengan caranya). Ini, bukan pertama kalinya sahabat saya mengingatkan saya. Saya tak pernah tau bagaimana kisahnya, hingga setiap kefuturan melanda saya atau saat jauhnya diri saya denganNya, sepertinya ia selalu bisa merasakannya. Jika seperti itu, sahabat saya ini selalu berkata pada saya "selesaikan dirimu, kembalilah pada kebaikan". Dan, saya selalu tak mampu menjawabnya. Dear, Allah sedemikian baiknya memberikanku kesempatan untuk memiliki sahabat sepertimu. Rasanya, kata maaf dan terimakasih tak pernah mampu kuucapkan karena hati ini merasa Allah tengah menjagamu dari beban - karena aku belum jua mampu memenuhi ajakan kebaikanmu. Maaf atas kata yang tak pernah sanggup terucap. Semoga Allah mempermudah tiap usaha kita dalam mendekat padaNya. Biluy, 16 Agustus 2017 18.54 WITA
1 note · View note
irramanda · 7 years
Text
I am Me
Semalaman yang lalu saya berdiskusi panjang (yang udah hampir kayak kulwap) dengan sahabat saya yang kini terpisah berpuluh kilometer jauhnya. Kendala sinyal menambah keseruan diskusi kami saat itu. Temanya sangat-sangat biasa, berawal dari kegalauan saya yang semakin bingung hendak melangkah kemana. Jawaban pertama dari sahabat saya justru membuat saya semakin bingung. "Apa hobimu Ra?" What? Saya tak bisa menjawabnya. Saya pun tak tau. Hingga akhirnya dia probing dan terus probing (sepertinya cewek satu ini memang statistisi yang andal, jadi pinter probing gitu). "apa ketertarikanmu?" "apa yang ketika kamu lakuin trus kamu seneng?" "apa yg bikin kamu seneng?" Semua pertanyaan sepele keluar dari chatnya. Bahkan masih sabar ketika saya akhirnya mengaku kalau akhir-akhir ini terasa mati rasa. Tak hendak berlaku apa-apa. Tak hendak meraih apa-apa. Dalam kulwap itu kami sampai pada suatu kesimpulan. Bahwa mungkin kita harus lebih sering berdialog dengan diri, mengerti apa yang kita inginkan, menggiring diri kepada kebaikan, memupuk kebahagiaan dan semangat juang. Yah, setidaknya kita harus memaknai tiap waktu yang bergulir dan yang paling penting... "Mengenal diri untuk menghargai diri sendiri. Kalau kita aja ragu dengan diri kita, apalagi orang lain." Dari kesimpulan kami itu, saya jadi ingat dengan adik saya. Tentang impiannya yang tinggi. Bagaimana tiap hari ia menceritakannya sembari meminta doa pada semesta. Pun bagaimana setiap langkah ia jadikan preparation untuk mencapai mimpinya. Oke, jadi ceritanya adik saya ini pengen jadi dokter. Karena dia suka bermedsos, dia jadikan medsos sebagai reminder impiannya, sekali saya scroll berandanya bertebaranlah postingan2 khas kedokteran yang saya pun kadang tak paham. Belum lagi kalau dia nonton drama Korea, rada susah emang kalo adik saya tiba2 minta ditemenin nonton drama, karena dia ga pernah nonton drama korea selain yg menceritakan tentang dokter. Sampai hafal apa saja alat di meja bedah. Apa nama penyakit-penyakit aneh dan bagaimana tindakannya. Oke kali ini saya angkat tangan. Mohon doanya untuk kemudahan adik saya menggapai mimpinya ya. Back to the topic, saya ini agaknya sangat pesimis sekali. Bahkan menyangkut adik saya pun saya pesimis. Sampai salah seorang sahabat saya yang lain bilang ke saya "come on Ra, adikmu udah punya impian dan usaha yang keren, kita bantu dengan doa yang ga kalah keren dong. Dan turut bantu usaha juga kalo bisa. Jangan matikan passionnya. She is cool". Kurang lebih dia bilang begitu. Cukup lama saya mencerna kalimat itu, hingga akhirnya saya baru bisa ikut mendukung impian adik saya baru baru ini(read more: tulisan saya "Despacito part 1 dan 2"). Bulan lalu, akhirnya saya coba trik ala-ala bapak-ibu gen halilintar untuk mengasah bakat 11 anak mereka, yaitu dengan challenge. Akhirnya saya menantang adik saya untuk ikut dalam sebuah kompetisi kedokteran untuk anak SMA yang digelar sebuah Universitas ternama di Jatim. Gayung bersambut, kompetisi memang belum dimulai tapi saya benar-benar terkesan dengan adik saya yang rupanya rajin cari kisi-kisi dan justru semakin terpacu saat mengetahui materi-materi baru untuk persiapan kompetisi itu. Yap. Dari sekian banyak tokoh yang saya ceritakan di atas itu saya sangat belajar tentang mengenal diri - menjadi diri sendiri - dan terus menebar manfaat bagi lingkungan. Yosh. Semangat yuk. Jangan terjebak rutinitas dan lupa diri lagi. Biluy, 17 Agustus 2017. 17.27 WITA
0 notes