Tumgik
#LaksanaBecik
baliportalnews · 6 months
Text
SDN 18 Dangin Puri Gandeng Komunitas Laksana Becik Kenalkan Toga Melalui Program Kebun Edukasi
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Tanaman Obat Keluarga (Toga) sempat populer di kalangan masyarakat, sekitar tahun 90-an. Bahkan, keberadaan Toga ini, selalu menjadi materi ajar di sekolah-sekolah. Namun, seiring perkembangan zaman, keberadaan Toga ini mulai dilupakan. Anak-anak jaman sekarang, justru hanya sibuk dengan gadget. Atas hal itulah, SDN 18 Dangin Puri, Denpasar, ingin membangkitka kembali keberadaan Toga. Keberadaan Toga yang sempat populer, mulai diperkenalkan kembali kepada masyarakat, terutama anak sekolah, dengan harapan, bisa kembali memasyarakatkan keberadaan Toga ini. Dengan menggandeng komunitas lingkungan yakni Laksana Becik, melalui program “Kelola Limbahmu, Tukarkan Dengan Program Lingkungan”, siswa di SDN 18 Dangin Puri, diajak untuk selalu bijak dalam mengelola limbah, terutama limbah minyak goreng bekas atau jelantah. Melalui pengembangan Kebun Edukasi, yang didalamnya juga terdapat Toga, SDN 18 Dangin Puri, meluncurkan program ini, Jumat (8/12/2023). Pengenalan kebun edukasi ini, turut dihadiri pengawas sekolah, dinas pendidikan Denpasar, dan juga jajaran komunitas Laksana Becik. Ditemui di sela kegiatan, Pengawas Sekolah Denpasar Utara, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar, Dra. Tatik Dwi Wahyuni, M.Pd., sangat menyambut baik adanya kolaborasi antara sekolah dengan komunitas Laksana Becik ini. Pihaknya berharap, ke depan hal serupa bisa terus ditingkatkan melalui program yang lain. Bahkan kalau bisa, tidak hanya disekolah ini saja yang diajak berkolaborasi, namun bisa digetok tularkan ke sekolah lain di Denpasar. Tatik Dwi yang juga selaku koordinator pengawas di Kota Denpasar, juga berharap kalau program baik seperti ini bisa dikembangkan ke satuan pendidikan lain baik itu SMP. Karena untuk di Denpasar, ada sebanyak 16 SMP Negeri yang bisa diterusan untuk program serupa. Sementara itu, Kepala SD Negeri 18 Dangin Puri, I Komang Mertayasa, S.Pd., mengatakan, di kebun edukasi ini, disiapkan tanaman secara umum, namun yang dikhususkan adalah Toga. Hal itu karena Toga ini, tidak banyak dikenal oleh anak-anak saat ini. Sehingga pihaknya berinisiatif berkolaborasi dengan komunitas Laksana Becik, melalui program ‘Kelola Limbahmu, tukarkan dengan program lingkungan’ yang dikompensasi menjadi Kebun Edukasi. “Tentu melalui kebun edukasi ini, kami berharap akan menumbuhkan minat siswa untuk mengenal jenis-jenis tanaman obat ini. Sehingga sedikit demi sedikit siswa ini akan mengetahui manfaat apa saja dari tanaman yang ada di lingkungan mereka,” harapnya, terhadap pengembangan kebun edukasi yang baru dimulai sejak 2 bulan terakhir. Ditemui dalam kesempatan sama, Koordinator Kebun Edukasi, SDN 18 Dangin Puri, Komang Edi Semartama, juga mengatakan kalau program kebun edukasi ini dilatarbelakangi oleh adanya motivasi untuk memperkenalkan kembali terkait tanaman tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai obat. Karena seperti diketahui, Toga ini selama ini mulai dilupakan oleh generasi sekarang. “Banyak anak-anak saat ini hanya bermain gadget dan abai dengan lingkungan sekitar. Berlatar hal itulah kami berkeinginan untuk membangkitkan kembali kesadaran siswa terhadap lingkungan, terutama di lingkungan sekitar, dengan memperkenalkan kembali toga ini,” ucapnya. Melalui pengembangna Kebun Edukasi ini, yang ditunjang teknologi, siswa diajak untuk mencari informasi sebanyak banyaknya tentang tanaman obat, melalui sarana gadget. Dengan harapan, siswa yang mengunjungi kebun edukasi ini, mereka akan tahu tentang tanaman obat, dan mereka juga akan lebih peduli tentang lingkungannya. “Siswa akan paham, ternyata ada tanaman yang bisa mereka manfaatkan untuk obat. Tentu dengan harapan pengalaman yang mereka dapat, bisa ditularkan di lingkungan terdekat mereka terutama lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Selain mengenalkan Toga, kami juga berharap para siswa bisa lebih peduli terhadap lingkungan sehingga lingkungan sekitar sekolah juga bisa lebih sehat,” harapnya. (bpn) Read the full article
0 notes
baliportalnews · 7 months
Text
Gencarkan Kampanye Lingkungan ke Sekolah-sekolah, “Laksana Becik” Sambangi SDN 11 Dauh Puri
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Semangat untuk menebar perilaku baik di kalangan masyarakat, terus digaungkan oleh komunitas ‘Laksana Becik’. Komunitas lingkungan yang selama ini fokus menyasar kalangan siswa ini, kembali turun ke sekolah untuk memberikan edukasi terkait pengelolaan limbah minyak goreng bekas atau sering disebut minyak jelantah. Melalui kampanye Lingkungan yang digaungkan, yakni ‘Kelola Limbahmu, Tukarkan dengan Program lingkungan’, komunitas ini, sebelumnya telah sukses mengedukasi siswa di beberapa sekolah baik di Kabupaten Badung, maupun di Kota Denpasar. Yang mana, penerapan program ini, sangat disambut baik oleh kalangan sekolah yang didatangi. Terbaru, komunitas Laksana Becik, kembali melakukan edukasi, dengan mendatangi SDN 11 Dauh Puri, Denpasar, Sabtu (18/11/2023). Kali ini, edukasi masih seputaran pengelolaan limbah minyak jelantah, untuk diolah menjadi barang yang bermanfaat, seperti Lilin. Sekolah yang selama ini memang fokus pada kebersihan lingkungan, justru tertarik dan sangat antusias untuk mengikuti edukasi dari komunitas Laksana Becik ini. Hal itu terlihat dari antusias siswa yang sejak pagi sudah berkumpul di area lapangan upacara. Melalui edukasi lingkungan yang gencar dilakukan komunitas Laksana Becik ini, diharapkan dapat digetok tularkan ke lingkungan siswa seperti di rumah, maupun masyarakat. Sehingga masyarakat akan semakin peduli terkait pengelolaan minyak jelantah, agar tidak dibuang sembarangan ke alam. Begitu juga, untuk kesehatan, bila penggunaan minyak yang berulang-ulang, juga dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan. Selain itu, perwakilan komunitas Laksana Becik, Putu Resa Kertawedangga, mengatakan, melalui kampanye ‘Kelola Limbahmu, Tukarkan dengan Program Lingkungan’, pihaknya ingin setiap sekolah, membangkitkan kembali keberadaan kebun edukasi. Sehingga, selain nantinya siswa maupun guru bijak mengelola limbah minyak jelantah, mereka juga akan lebih peduli terhadap lingkungan melalui pengembangan kebun edukasi ini. “Dari kami, nantinya apa yang sudah kita sampaikan kepada siswa maupun guru, agar bisa ditindaklanjuti dengan pengembangan program lingkungan yang kita harapkan. Yakni pengembangan kebun edukasi,” kata Resa usai memberi pelatihan pembuatan lilin dari minyak jelantah. Aksi sosial yang dilakukan komunitas Laksana Becik ini, sangat disambut positif oleh Kepala SDN 11 Dauh Puri, Dewa Ayu Nyoman Widiasari. Pihaknya dari sekolah menyampaikan terimakasih kepada komunitas Laksana Becik, karena telah mengedukasi siswa, bagaimana memanfaatkan limbah rumah tangga, khususnya minyak jelantah, sehingga bisa dibuat menjadi barang yang bermanfaat seperti Lilin. “Nanti kami harap anak-anak bisa memanfaatkan barang-barang bekas terutama limbah, untuk dijadikan barang yang bernilai ekonomis,” katanya. Harapannya, nanti setelah mereka menerima edukasi dari Laksana Becik, mereka bisa menerapkan di rumah, dan bisa mengedukasi masyarakat di lingkungan rumahnya. Sehingga limbah-limbah yang biasanya dibuang, bisa dimanfaatkan menjadi barang bernilai ekonomis. Ke depan, pihaknya akan terus menggandeng komunitas Laksana Becik untuk memberikan edukasi kepada siswa, berkaitan dengan lingkungan. Setelah edukasi ini, pihaknya akan menindaklanjuti dengan pengembangan kampanye yang digaungkan laksana becik, yakni ‘Kelola Limbahmu, Tukarkan dengan Program Lingkungan’. Sehingga nantinya program P5 yang dicanangkan pemerintah, bisa dijalankan dengan baik.(bpn) Read the full article
0 notes
baliportalnews · 8 months
Text
Laksana Becik Gencarkan Edukasi ke Sekolah-sekolah, Dukung Program Pemerintah Terkait P5
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, MANGUPURA - Suasana di SD No. 12 Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali, terlihat ramai, Selasa (3/10/2023). Ratusan siswa dari jenjang kelas berbeda, terlihat berkumpul di lapangan upacara sekolah setempat. Dari pantauan di lokasi, ratusan siswa ini terlihat antusias menyimak materi sosialisasi dan edukasi pengolahan minyak goreng bekas atau minyak jelantah menjadi barang berguna yakni lilin. Edukasi terkait kepedulian lingkungan yang dibawakan oleh Komunitas Laksana Becik ini, merupakan tindak lanjut program kolaborasi yang telah dilakukan selama ini bersama sekolah setempat. Yang mana, program kepedulian lingkungan ini, juga sebagai dukungan Laksana Becik terhadap program pemerintah kabupaten Badung, dalam upaya mensukseskan implementasi kurikulum merdeka, yakni pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Pada kegiatan sosialisasi dan edukasi lingkungan ini, Laksana Becik kembali mengingatkan siswa untuk bijak mengelola minyak jelantah agar tidak mencemari lingkungan. Tentu melalui edukasi ini, diharapkan siswa bisa menyebarkan informasi baik ini, agar juga bisa diterapkan di lingkungan rumah masing-masing. Kepala SD No. 12 Jimbaran, I Wayan Suyasa, S.Pd., menyampaikan, di sekolah tersebut, setiap hari Selasa memang melaksanakan kegiatan Markibu (Mari Kita Berkebun). Program yang dijalankan di sekolah tersebut menurutnya, juga sejalan dengan program dari Laksana Becik untuk meningkatkan kesadaran anak-anak terhadap lingkungan. "Untuk hari ini dari pihak Laksana Becik memberikan edukasi kepada siswa tentang pemanfaatan minyak jelantah, untuk dijadikan salah satu bentuk kreativitas yaitu membuat lilin dari minyak jelantah," kata Suyasa ditemui di sela kegiatan. Lebih lanjut Suyasa mengatakan, antusias siswa untuk mengikuti sosialisasi ini terlihat sangat tinggi. Bahkan kata dia, siswa terlihat aktif untuk bertanya terkait proses pembuatan lilin ini. Kegiatan seperti ini menurutnya penting untuk terus digaungkan di sekolah, terutama untuk meningkatkan kreativitas anak. Selain itu, ini juga merupakan salah satu media untuk anak-anak, sebagai wadah penguatan P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. "Melalui kegiatan seperti ini, guru-guru juga banyak mendapat informasi-informasi terkait bidang pelestarian lingkungan. Tentu ini sangat sejalan dengan edukasi yang telah dilakukan dari komunitas. Apalagi selama ini, komunitas Laksan Becik sudah mendukung program Pemerintah, terutama yang konsen dalam bidang pelestarian lingkungan," katanya, seraya mengatakan akan siap terus berkolaborasi dalam pelestarian lingkungan.(bpn) Read the full article
0 notes
baliportalnews · 8 months
Text
Terus Bergerak untuk Lingkungan, Komunitas ‘Laksana Becik’ Beri Edukasi Siswa SD Negeri 18 Dangin Puri
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Edukasi terkait lingkungan kepada kalangan siswa, terus dilakukan komunitas Laksana Becik. Setelah sebelumnya secara berkesinambungan menyasar sejumlah sekolah di Kabupaten Badung, kali ini, Laksana Becik hadir di Kota Denpasar. Tepatnya di SD Negeri 18 Dangin Puri, Denpasar, komunitas Laksana Becik, hadir untuk menumbuhkan kecintaan siswa terhadap kebersihan lingkungan, Senin (2/10/2023). Salah satunya dengan edukasi pengelolaan limbah minyak goreng bekas atau sering disebut Minyak Jelantah, menjadi barang bermanfaat seperti lilin. Dari edukasi yang dilakukan, siswa diingatkan terkait bahaya minyak jelantah ini apabila dibuang sembarangan ke lingkungan. Begitu juga penggunaan minyak jelantah yang berulang, juga bisa berbahaya terhadap kesehatan. Ditemui usai kegiatan, Kepala SD Negeri 18 Dangin Puri, I Komang Mertayasa, S.Pd., menyampaikan terima kasih atas kolaborasi yang dilakukan pihak Laksana Becik. Melalui kegiatan edukasi lingkungan ini, pihaknya berharap, semua siswa dapat memahami betapa pentingnya menjaga lingkungan. Tentu ia juga berharap, dari kegiatan ini, mereka bisa menggetok tularkan informasi terkait kepedulian terhadap lingkungan, terutama terkait pengelolaan limbah minyak jelantah ini kepada siswa lain maupun kepada keluarga serta masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. Sehingga nantinya mereka tidak lagi membuang minyak jelantah sembarangan. Karena membuang minyak jelantah sembarangan, sangat berbahaya apabila hal itu dilakukan secara berulang dalam waktu yang lama. "Terima kasih kepada Laksana Becik, yang sudah memberikan edukasi kepada anak-anak, tentang pengelolaan dan pemanfaatan limbah minyak jelantah. Kegiatan ini tentu sangat bermanfaat sekali, bagi anak-anak khususnya, dan bagi lingkungan pada umumnya," katanya sembari menyebutkan kalau kolaborasi dengan Laksana Becik dalam hal kepedulian lingkungan, akan terus dilakukan berkesinambungan. Sementara itu, salah seorang Guru Kelas di SD Negeri 18 Dangin Puri, I Komang Edi Semartama, juga menyampaikan terima kasih kepada komunitas Laksana Becik atas program edukasi untuk anak-anak. Terutama terkait pengelolaan minyak jelantah. Program ini kata dia, juga sejalan dengan apa yang telah dilakukan di sekolah tersebut berkaitan dengan kepedulian lingkungan. Lebih lanjut dikatakan Komang Edi, dari kolaborasi yang dilakukan bersama komunitas Laksana Becik, kedepan pihaknya dari sekolah akan menindak lanjuti dengan program edukasi yang berkelanjutan. Salah satunya dengan pengembangan kebun edukasi untuk siswa. Yang mana, di kebun edukasi ini, nantinya akan ditanam sejumlah tanaman obat keluarga (Toga), dan tanaman lainnya yang bisa menjadi media pembelajaran siswa. Hal ini menurutnya penting untuk dikembangkan, mengingat selama ini anak-anak sudah mulai melupakan keberadaan Toga ini. "Dengan adanya edukasi dari Laksana Becik, mudah-mudahan anka-anak kami akan semakin paham dan peduli terhadap lingkungan," harapnya. Sementara itu, menurut perwakilan dari Komunitas Laksana Becik, Putu Resa Kertawedangga didampingi Yudi Karnaedi, kehadiran komunitas ini di SD Negeri 18 Dangin Puri Denpasar ini, tentu untuk mengajak generasi muda, untuk semakin peduli dengan lingkungannya. Kali ini, pihaknya hadir tidak hanya memberikan pemahaman terkait pengelolaan minyak jelantah dengan baik, namun juga memberikan edukasi cara pengolahan minyak jelantah menjadi barang bermanfaat. "Hari ini kami hadir di sekolah ini, tidak hanya mengajak siswa untuk ikut peduli lingkungan dengan mengelola minyak jelantah dengan bijak. Namun kami juga ingin memberi pahaman, bahwa minyak jelantah ini juga bisa dimanfaatkan menjadi barang yang berguna," ucapnya. Melalui edukasi lingkungan yang menyasar siswa sekolah ini, pihaknya ingin mengajak masyarakat agar selalu mengolah minyak jelantah dengan baik, dan tidak membuang sembarangan ke alam. Sesuai dengan tagline dari Laksana Becik yakni ‘Lingkungan Bersih, Untuk Masa Depan’, pihaknya ingin terus hadir di tengah masyarakat dan mengajak untuk selalu menjaga lingkungan agar tetap bersih demi masa depan generasi kita.(bpn) Read the full article
0 notes