Tumgik
#Dante Macam
str8upreview · 9 months
Text
Cinemalaya Shorts 2023: 'Ang Kining Binalaybalay Kag Ambahon Ko Para sa Imo' Review
Synopsis: A grandfather makes the tough decision to leave his granddaughter to his in laws in a final memorable journey before his passing. Translated as “These Rhymes and Rythms Meant for You,” he gifts her with his final composition — a love note of his hopes and dreams for her future. I tried hard not to sob my eyes out while watching this short film. I must say that “Ang Kining Binalaybalay…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Text
TERINDAH, Call 0852-1652-3720, paket lebaran kuliner
Tumblr media
Hampers Lebaran Selain Kue,,Contoh Hampers Kue Lebaran,,Ide Hampers Lebaran Selain Kuepaket Kue Lebaran, Kue Dan Cemilan LebaranD WinataKota Wisata, Ruko Boston Blok RK 2 Nomor 38 CibuburKelurahan Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor( Dekat Starbuck Kota Wisata )Kami menyediakan berbagai macam jenis kue kering dan paket untuk lebaran Dessert dengan harga yang sangat terjangkau
Langsung Owner 0812-8805-6820
hari raya, cara buat kue kering lebaran, harga kue lebaran, aneka kue lebaran praktis, kacang coklat, kue lebaran, cake lebaran, snack lebaran kekinian, kue kering untuk lebaran paket hampers lebaran, paket bellarosa, sembako lebaran, daftar harga paket lebaran 2023, bellarosa paket berkah, paket kue kering lebaran, bellarosa dante series
0 notes
Text
Senjata terbaik sepanjang masa di Anime dan Manga
Tumblr media
Senjata anime - Tidak setiap pahlawan atau penjahat memiliki kekuatan super atau kemampuan mutan. Itu sebabnya mereka punya senjata. Dalam daftar ini, saya telah menambahkan senjata yang saya anggap sebagai yang terbaik dan paling keren di anime dan manga.
Tumblr media Tumblr media
1. Lampu Genie 3 permintaan, semuanya! Kamu tidak bisa meminta keinginan atas nyawa orang lain, tetapi kamu bisa meminta senjata apa pun yang ada di dunia. 2. Death Note Selama Anda tahu nama seseorang, Anda dapat menggunakan senjata ini kapan saja, di mana saja. Yang Anda butuhkan hanyalah pensil dan pikiran yang jahat. 3. Voodoo Doll Boneka jahat ini akan melampaui Death Note (karena Anda tidak perlu tahu nama seseorang, hanya bagaimana penampilannya), tetapi masalahnya adalah bahwa sebagian besar boneka voodoo hanya menyebabkan rasa sakit dan tidak ada kerusakan fisik. 4. Rudal Ketika semuanya gagal: Tembak! ibarat, gue orangnya gak suka ribet. Langsung tinggal tekan tombol dan rudal meluncur. 5. BFG Satu tembakan, dan semua yang terkena akan menjadi abu. 6. Stands Manifestasi yang hampir tak terhentikan dari jiwa dan kekuatanmu mungkin akan membunuh sebagian besar musuhmu ... hanya berdoa agar lawanmu tidak memiliki pendirian yang lebih kuat! 7. Bor Inti (core drill) Pergi keluar dan menembus langit. 8. Buah Iblis Dapatkan gigitan dan dapatkan kekuatan super acak. Kamu tinggal cari buah iblis yang paling kamu sukai karena ada berbagai macam kekuatan dari buah iblis. 9. Omnitrix Selamat! Sekarang kamu dapat berubah menjadi beberapa alien terkuat di alam semesta. 10. Topeng Batu Objek yang mengubah Dio Brando menjadi dia yang sekarang. 11. Kalina Ann Mungkin satu-satunya bazoka dengan bayonet raksasa. 12. Chip Aneh (freak Chips) Chip terbuat dari sisa-sisa salah satu korban Dracula. Cukup minta ilmuwan nazi untuk menjahit ini ke kamu dan kamu akan dapat memiliki beberapa kekuatan Dracula. 13. Millenium Rod Rasuki orang dan membuat mereka membungkuk di depanmu, sebelum kamu menusuk kepala dengan tongkat ini. PERINGATAN: Pastikan mereka bernama Steve sebelum menggunakannya untuk melawan mereka! 14. Automail Siapa yang butuh anggota badan saat kamu memiliki bodyparts mekanik yang dapat dibangun dalam bentuk apa pun? 15. Beam Katana Jika itu cukup baik untuk Travis Touchdown, Jedi dan Sith, maka itu cukup baik untuk kamu! 16. Kuku Helena Mari berharap kamu siap mengorbankan kemanusiaan kamu untuk ini. 17. Rumble Ball Salah satu overdosis ini akan mengubah kamu menjadi makluk kejam yang mengamuk sampai mati. Gunakan hanya sebagai pilihan terakhir. 18. Harkonnen II Senapan anti tank !" - Jan Valentine. 19. Sandai Kitetsu Kamu akan terlihat sangat hebat dengan pedang ini jika kamu bisa menggunakannya dengan mulut. 20. Punisher (Penghukum) Senjata salib raksasa dengan senapan mesin dan peluncur roket. Apa aku benar-benar harus mengatakan hal lain tentang ini ?! 21. Jackal Senjata ini, dipegang oleh penguasa vampir sendiri, akan mengubah mayat hidup menjadi debu dan manusia menjadi tumpukan gore. 22. Ebony & Ivory Ini senjata yang digunakan oleh Dante. kata Nuff. 23. Casull Sahabat pemburu vampir ... di sebelah Jackal, yaitu ... 24. Cincin Milenium Pilihan sempurna untuk siapa saja yang ingin memanggil binatang buas mengerikan dari cardgames dan merobek jiwa. 25. ​​Shusui Jika Death Knight memiliki katana, ini akan terlihat seperti apa mereka. 26. Yamato Katana milik Virgil. Kecepatan luar biasa bersama beberapa sihir. 27. Tetsusaiga Pedang besar yang digunakan oleh setengah iblis. Mudah terkelupas dalam sampul kecil. 28. Puzzle Milenium Melengkapi teka-teki ini memberikamu  pubertas, kecerdasan, dan kekuatan untuk menghancurkan pikiran orang! 29. Pedang Cutlass Pistol 9mm yang dibuat khusus yang digunakan oleh Revy. 30. Gunblade Pedang + pistol = epik. Lakukan perhitungan! 31. Pedang Panjang Sephiroth ... itu saja. 32. Zanpakutou Apa yang lebih baik dari katana? Katana yang digunakan oleh Dewa Kematian (shinigami)! 33. Mangaka Pen Sebuah gambar dapat mengatakan lebih dari seribu kata ... dan tinta membuat pena lebih mematikan. 34. Gantz Sword Pedang yang bisa memanjang lebih dari 30 kaki ?! ini satu-satunya pedang memanjang dalam anime! 35. Pemberontakan Tambahkan beberapa darah iblis ke pedang ini dan Anda mendapatkan binatang buas senjata. 36. Kokuto Yoru Ini adalah pedang besar yang berbentuk seperti salib dan digunakan oleh Dracule Mihawk. Salah satu dari beberapa hal yang dapat membuat kekristenan terlihat mengagumkan. 37. Funkfreed Pedang yang dapat berubah menjadi gajah raksasa. 38. Excalibur Tarik keluar dari batu itu, dan jadi pemiliknya dan kamu akan menjadi raja Inggris. 39. Clima-Tact Staf yang dapat dilepas dengan 3 bagian yang akan mengubah kamu menjadi dewa cuaca sekaligus penghibur hebat untuk pesta ulang tahun. 40. BFS Katana mungkin bagus, tapi tidak lebih dari ranting tajam dibandingkan dengan BFS. 41. Dragonslayer Pedang besar seukurang orang yang dapat memotong apa saja, termasuk baju besi. 42. Zangetsu Apa yang lebih baik daripada katana? Katana BESAR yang digunakan oleh Dewa Kematian! Demikian daftar senjata atau weapon yang ada di anime dan manga. Daftar ini nantinya akan diupdate jika ada senjata bagus lainnya. Read the full article
0 notes
wrismawan · 7 years
Text
Surat Al-A’raf [Bag.11/19]
Surat ke-37 dari Serial cuplikan “Khowatir Quraniyah: Kunci Memahami Tujuan Surat-surat Al-Quran”, karya Amru Khalid. InsyaAllah terbit setiap hari jam 8.30pm WIB. Surat lainnya bisa disimak di sini.
11. Keteguhan Hati Dimulai dengan Sujud
Tatkala para tukang sihir datang menghadap Musa dengan mengeluarkan seluruh kesaktian sihir mereka sesuai permintaan Fir’aun, tiba-tiba mereka melihat kekuatan yang luar biasa yang menunjukkan atas kebenaran risalah Musa as. Seketika itu juga mereka berubah drastis. Mereka dengan terang-terangan menyatakan menyerah kepada Musa as. Allah berfirman, 
“Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan. Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina. Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud. Mereka berkata: Kami berimankepada Tuhan semesta alam, yaitu Tuhan Musa dan Harun. Firaun berkata: Apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?…” - Al-A’raf: 118-123 
Setelah itu Fir’aun berkata kepada mereka, “Pasti aku akan memotong tangan dan kakimu dengan bersilang secara bertimbal balik, kemudian sungguh-sungguh aku akan menyalib kamu semuanya.” - Al-A’raf: 124 
Lalu pengaruh apa yang terjadi dari ancaman tersebut terhadap sikap mereka? Allah berfirman, 
“Ahli-ahli sihir itu menjawab: Sesungguhnya kepada Tuhanlah kami kembali” - Al-A’raf: 125 
Begitulah sikap. mereka yang sangat mantap dant idak ada keraguan sedikitpun, meski mereka di bawah tekanan dan ancaman keras Fir’aun, bahkan mereka hanya bersikap sabar (pasrah) dan senantiasa mengharap akhir kematian yang baik dari pemilik kebenaran sesungguhnya yaitu Allah. Mereka berdoa, 
“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)”- Al-A’raf: 126 
Dalam beberapa kisah para nabi yang telah disebutkan sebelumnya terdapat bermacam-macam bentuk kerusakan yang puncaknya terdapat dalam kisah Musa bersama FIr’aun. ALlah berfirman, 
“… Fir’aun menjawab: Akan kita bunuh anak-anak lelaki mereka dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka dan sesungguhnya kita berkuasa penuh di atas mereka” - Al-A’raf: 127 
Adapun sangsi yang ditimpakan Allah kepada sang tirani dan kaumnya secara bertahap, Allah berfirman, 
“Maka Kami kirimkan kepada mereka tofan, belalang, kutu, katak dan darah sbagai bukti yang jelas…” - Al-A’raf: 133 
Selanjutnya Allah meringankan sangsi tersebut terhadap mereka, namun ternyata sangsi tersebut tidak membuat mereka jera. Allah berfirman, 
“Tetapi setelah Kami hilangkan azab itu dari mereka hingga batas waktu yang harus mereka penuhi ternyata mereka mengingkarinya.” - Al-A’raf: 135 
Lalu apa sangsi berikutnya? Allah berfirman, 
“Kemudian Kami menghukum mereka, maka Kami tenggelamkan mereka di laut disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka adalah orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami itu” - Al-A’raf: 136
>> Index pembahasan surat Al-A’raf <<
Serial lainnya:
Serial Harta Haram Muamalat Kontemporer
Khowatir Qur’aniyah: Al-An’am
Khowatir Qur’aniyah: Al-Maidah
Khowatir Qur’aniyah: An-Nisaa’
Khowatir Qur’aniyah: Ali Imran
Khowatir Qur’aniyah: Al-Baqarah
Khowatir Qur’aniyah: Al-Fatihah
Khowatir Qur’aniyah: Juz 28
Khowatir Qur’aniyah: Juz 29
Khowatir Qur’aniyah: Juz 30
100 Muslim Paling Berpengaruh 1-76 | 77-100
16 notes · View notes
mahayatramalka · 7 years
Text
Mimpi Yang Belom Kesampaian (bikin nopel)
Satu
PERTEMUAN
Hari itu, aku tak ingat kapan tepatnya. Yang jelas hari dimana “Hari Mahasiswa” dilaksanakan. Semua tampak biasa bagiku, saat semua mahasiswa baru sangat antusias melalui rangkaian kegiatan ini, namun bagiku semua membosankan, SANGAT!!!!!
Dengan menggunakan kaos hijau dan kuning, semua mahasiswa baru laki-laki botak, maupun perempuan rambut berkepang semua bergerombol berjalan menuju pusat pertemuan semua mahasiwa dari semua jurusan dan fakultas. Kami semua berjalan dengan membentuk beberapa barisan, berjalan sembari menyanyikan lagu yang jujur saja, tidak menyelerakan sama sekali, yap,,, Family Song, atau yang dikenal dngan Famsong. Kala itu aku merasa konyol, Sangat !!! saat itu pula lah aku merasa menjadi manusia paling konyol sedunia.
Wajarlah, saat itu masa orientasi, sekonyol apapun dirimu, walau risih, kau tak kan bisa berbuat apa-apa. Dan inilah yang paling tidak ku sukai, yang ku benci !!!
Dalam hati aku terus mengutuk, “apa-apaan ini. Konyol, dak guna, siall !!!”
Namun apa hendak mau di kata, semua mesti di jalani, karena memang telah terlalu terjerumus dalam kekonyolan ini. Dan memang tak ada lagi tindakan yang bisa dilakukan. Aku memang bukanlah seorang pengeluh pada dasarnya, namun kekonyolan ini akhirnya menjadikan ku seorang pengeluh dan bahkan pengutuk kegiatan konyol ini.
Katanya sih untuk membentuk karakter. Karakter apa yang ingin dibentuk ? karakter seseorang yang diam saja saat ditertawai ? karakter seseorang yang mau saja dibodohi, walau sudah menjadi seorang mahasiswa ? ah sudahlah…… menurutku ini logika yang absurb.
Semua mahasiswa baru Komunikasi, termasuk aku didalamnya, menyanyikan lagu Famsong dengan lantang, biar semua mahasiswa di fakultas yang kami lalui mendengar gemuruh suara dan derap langkah kami dan melihat betapa solidnya kami.
Bagi mahasiswa, kesolidan antar mahasiswa dalam suatu fakultas merupakan harga yang mahal dan bisa di bilang langka. Makanya kesolidan antar individu dalam setiap fakultas terus digembar-gembor, terutama sewaktu masih masa orientasi. Semacam pencucian otaklah!!
Kami terus berjalan bergerombol, sambil bernyanyi dengan lantang, bagai sekelompok bebek yang diarak ke kandang. Menuju tempat pertemuan, Lapangan Tunggal. kaki dilangkahkan, sembari menyanyi dengan lantang, dengan peluh keringat bercucuran, dan juga sesekali diteriaki dan ditertawai oleh fakultas tetanga, kami terus berjalan.
Sekitar 15 menit di arak bagaikan segerombolan itik masuk kandang, kamipun tiba di Lapangan Tunggal, tempat dilaksanakannya Hari Mahasiswa itu. Setelah berputar mengelilingi lapangan itu,walau sudah capek berjalan sekitar 300 meter kemudian para mahasiswa baru diarahkan menuju tribun yang telah ditetepakan per fakultas. Dan akhirnya, betapa leganya akhirnya bisa melihat rangkaian kursi untuk di duduki.
Sambil melepas lelah, aku berusaha memfokuskan pandangan, berusaha mencari sahabatku Rama, karena semua orang di tribun itu hampir tampak sama, botak dan menggunakan baju hijau.
Setelah menyapu pandangan di tribun itu, aku tak jua menemukannya. Lantas kemudian beranjak dari tempat duduk dan menuruni tribun itu, dan kembali menyapu pandangan ke arah atas tribun berharap bisa menemukan Dante.
Usaha menuruni tribun, dengan bersusah payah menerobos gerombolan manusia yang menghalangi jalan itu ternyata sia-sia,tetap tidak bisa menemukannya. Padahal sebelum menuju Lapangan Tunggal, kami telah berjanji untuk bertemu di sana.
“sialan, kemana kau Rama?” kataku menbatin sembari mengepal tanganku.
Tak lama kemudian, di antara riuhnya suara dalam tribun itu, terdengar sayup-sayup seseorang meneriakkan namaku. “Laan,,,,, Laaan,,,,,”. Segera ku arahkan pandanganku ke arah sumber suara itu. “mana kauuu????” tuturku “Ah, ketemu!!!!!”
Sambil melambaikan tangannya, ia bersorak memanggil namaku, iya Ram. “dasar ingusan, kenapa kau teriakan namaku di tengah lautan manusia ini ?” tuturku membatin seiring ku langkahkan kaki ke arahnya
“Lo kenana aja sih, gue cariin dari tadi. Katanya mau barengan, taunya ilang. Sahabat macam apa sih loe ?” kataku sambil menepuk bahunya.
“panggilan alam bro” tuturnya sambil menunjuk ke arah papan penunjuk yang terpaku di dinding lapangan itu “Toilet”
“ya bilang dong kalo mau ke toilet, lo ilang mulu sih kaya tuyul” kataku
“sorry bro” balasnya
“laper gak loe ?” tanyaku
“tentu lah” jawabnya cepat
“gila aja loe, ospek ini menyiksa gue, mana disuruh kumpul pagi jam 5, mana belom sarapan juga lagi, malah di suruh jalan jauh kayak gini” tambahnya
“yok cari makanan yok” jawabku sambil mengarahkan telunjukku ke stand makanan yang kebetulan berada di bawah tribun.
Kami pun lantas berjalan menuruni tribun itu, menerobos banyak manusia demi mengisi perut kosong yang meronta-ronta sejak pagi tadi.
Baru menginjak tanga terakhir, ujung dari turunan tribun itu, semerbak harum bau makanan mengudara, menerobos dua lubang hidung ini, sehingga perut ini makin mengganas hendak diisi.
Aku dan Sahabatku itu mengitari stand-stand makanan tersebut, berusaha menemukan panganan yang sesuai selera. Baik selera perut, maupun selera kantong. Banyak panganan yang di jual di sana, sosis bakar, hot dog, burger, dan berbagai panganan lain. Wushhh semua aroma makanan menjadi satu kesatuan yang unik, sehingga susah bagiku menentukan pilihan.
Akhirnya, kentang goreng jadi pilihan. Bertabur saos kacang yang kental, ditambah dengan bawang goreng yang harum, juga ditaburi dengn wijen, membuat perut ini tak sabar untuk menyantapnya.
Kembali duduk di tribun setelah mendapatkan makanan dan minuman, kami kemudian menikmati berbagai penapilan dan unjuk kebolehan dari berbagi fakultas, berbagi unit kegiatan mahasiswa dan berbagai komunitas yang ada..
Semua penampilan menarik, tapi yang sangat menarik menurutku adalah penampilan dari komunitas Black Samurai, pertarungan menggunakan samurai yang sangat apik, dengan menggunakan teknik-teknik pertempuran samurai, dan Waw sungguh mengagumkan.
Acara Hari Mahasiswa itu dimulai pada pukul 08.00 pagi dan berakhir pada pukul 04.00 sore. Hari yang panjang, cukup panjang dan cukup melelahkan. Tapi sangat menarik, menarik karena semua pertunjukkan yang disuguhkan sangat menarik. Wajar saja, pertunjukkan itu dillakukan selain untuk memperkenalkan, tetapi juga sebagai ajang promosi unit kegiatan dan juga komunitas yang ada kepada mahasiswa baru, agar nantinya juga bisa ikut bergabung sebagai anggota ataupun member dari unit ataupun komunitas tersebut.
Hari pun beranjak sore, matahari sudah condong ke barat, badan yang ketih dan sudah dipenuhi keringat ini meminta agar segera cepat pulang, mandi dan kemudian beristirahat. Setelah acara selesai, aku dan Rama kemudian memutuskan untuk lansung pulang ke asrama.
Aku dan Rama merupakan mahasiswa penerima beasiswa prestasi yang diberikan oleh pemerintah, sebagai penerima beasiswa, maka kami wajib di asramakan. Dan kami di tempatkan di Asrama 2, yang berada di kompleks rektorat.
Syukurlah, beasiswa ini sangat membantu bagiku dan Rama, karena kami merupakan mahasiswa perantau. sangat membantu karena bisa menyisihkan sedikit uang untuk biaya perjalanan pulang kembali ketika libur menjelang.
Sebelum pulang, ternyata mahasiswa baru fakultas komunikasi dikumpulkan kembali sebelum pulang. Kami diberikan tugas untuk membuat sebuah artikel terkait dengan pelaksanaan Hari Mahasiswa hari ini dari berbagai sudut pandang, baik kelebihan, kekurangan, maupun kritik dan saran bisa dibubuhkan dalam artikel tersebut. Dengan penegasan bahwa tidak ada penjiplakan, harus otentik tulisan sendiri. Diketik dengan format tulisan Calibry 10, spasi 1.5, margin atas,bawah, kiri, kanan 3 dan harus lebih dari 1000 kata.
“merepotkan saja,” tuturku
“iya, dasar tak berperikemanusiaan” tambah Rama
mengeluh lagi memang, bagi mahasiswa baru, kami lantas mengeluh. Karena masih belum terbiasa dengan deadline, tugas mendadak dan berbagai hal lainnya menyngkut dunia perkuliahan.
Tapi disisi lain aku kemudian menyesal karena mengeluh, karena kalau difikir-fikir, ada manfaatnya. Yakni menumbuhkan budaya menulis dan menumbuhkan watak kritis yang kemudian dituangkan dalam kritik dan saran dari artikel yang akan kami buat.
Sorepun mulai beranjak petang, setelah pemberian tugas itu, kamipun dibubarkan dan dipersilahkan untuk pulang ke kediaman masing-masing, dengan catatan untuk wajib hadir kembali pada ospek hari esok pukul 5 pagi dengan tugas yang sudah di print.
“kapan ini akan berakhir Ram?” tanyaku
“doakan saja, sesegera mungkin” Jawabnya pasrah.
Dengan langkah yang malas, kami pun mulai beranjak dari Lapangan Tunggal itu, berjalan menuju pintu keluar. Dengan malas ku ayunkan kaki ini, untuk pulang. Saat hendak menuju pintu tiba-tiba tubuhku di tabrak oleh seseorang sehingga tas yang ku sandang di tangan kiriku terlempar hingga semua isinya kelaur berserakan.
“bruk”
“Heiiii!!!!!!!” teriakku dengan sedikit emosi
“maaf mas” jawabnya
awalnya aku emosi dan sangat ingin marah, karena terlalu banyaknya kekesalan yang ku simpan dalam hati terkait ospek yang menyebalkan ini sedari 5 subuh tadi. Namun emosiku mereda saat ku lihat seseorang yang menabrakku itu
“oh, iya Mbak, gapapa kok” kataku sambil mengambil kembali buku, pulpen, handphone yang terserak akibat tasku yang jatuh
“aduh maaf ya mas, maaf banget ga sengaja” jawabnya, dengan penuh rasa bersalah, seiring membantuku mengemasi barang-barangku kembali ke dalam tas.
“gapapa kok mba, santai aja” kataku sembari menepuk-nepuk tas ku untuk menghilangkan sisa pasir yang menempel.
“aduh, iya mas, saya lagi buru-buru mau balik pulang, takut kemaleman” katanya sambil mengambil ancang-ancang untuk pergi pulang
“oh iya gapapa mbak, santaii… oh iya hati-hari di jalan ya Mbak” kataku
kemudian dengan langkah tergesa-gesa, lantas iapun pergi. Ujung rok panjang menjuntai yang digunakannya terlempar-lemar ke depan, saking cepat langkah kakinya. Kemudian dengan menekukkan kepalanya kebawah ia berlalu, mungkin karena malu dengan kejadian barusan.
Tak lama kemudian iapun hilang dari pandangan setelah melewati pintu keluar Lapangan Tunggal itu, Setelah beberapa saat aku baru menyadari, bahwa ia adalah mahasiswi se fakultas denganku. Baru kusadari bahwa ternyata ia menggunakan kaos kuning berlengan panjang.
“Oooh, dia dari komunikasi juga ternyata” sentakku
“oh iya ya, gue juga baru nyadar” sahut Rama yang hanya melihat diam kejadian drama barusan.
“lo kenal ?” tanyaku
“hmmmmmm” pikir Rana “kalo gak salah sih dia berasal dari daerah yang sama ama kita lho,, tapi gue gak yakin juga sih” lanjut Dante
“oh iya ???” sahutku heran
“ sepertinya” jawab Dante
kemudian kami melanjutkan perjalanan kami menuju asrama, berharap senja menjadi saksi betapa tersiksanya kami menjalani ospek ini. Dan berharap azab ini segera berakhir….
2 notes · View notes
mojokco · 8 years
Text
Martabak Rasa Kecebong
Kamu suka martabak? Aku suka, apalagi martabak Kubang Mesir spesial dengan racikan kuah asam pekat khas Minangkabau. Setiap melahap martabak macam itu, oh Tuhan, aku merasakan sensasi dahsyat yang susah dijelaskan dengan kata. Seperti perpaduan antara melompat kegirangan karena mengetahui Manchester United kalah dan mendengar khotbah Subcomandante Marcos.
Aku heran kenapa kamu tak suka martabak. Itu makanan yang tak sehat karena terlalu banyak minyak, katamu. Kamu khawatir dua atau tiga potong martabak dapat menambah timbunan lemak di pinggulmu. Aku ingin sekali menertawai alasan itu dan mendebatmu lebih jauh. Tapi, setelah melihat lebar pinggulmu yang nyaris menyamai ruas sungai Eufrat, aku kira akan lebih baik jika semua kusimpan dalam dada.
Tapi ayolah, coba sesekali menjadi orang yang tak higienis. Ingatlah nasihat dari Babe Sabeni, “What doesn’t kill you makes you Power Ranger.”
Tak ada orang yang mati karena habis mengunyah martabak. Atau seumpama memang benar ada, malaikat juga tak akan menanyakan berapa jumlah kolesterolmu di kuburan kelak—kalaupun iya, mereka pasti sebenarnya agen MLM dan bukan utusan Tuhan.
Martabak itu, Sayangku, adalah karya seni. Bayangkan, untuk membuatnya saja kamu memerlukan bahan-bahan rumit yang tak akan kamu temukan jika kamu cari di pedalaman Samudera Pasifik. Sebuah loyang besar, minyak, tepung terigu, air, telur, daging cincang, daun bawang, daun seledri, bawang Bombay, kecap manis, asam jawa, garam, gula pasir, hingga cabai rawit.
Meski bahan-bahannya sudah tersedia, kamu juga tak bisa sembarang meracik. Pertama-tama kamu harus membuat kulitnya dengan cara mencampur tepung terigu dengan air, telur dan garam, margarin cair hingga merata dan kenyal. Setelahnya, potong menjadi 10 bagian, bulatkan dan lumuri dengan minyak goreng, lalu tutup dengan serbet basah dan diamkan selama 60 menit.
Apakah begitu saja? Tentu tidak, Maria Mercedez. Untuk isi martabaknya, kocok (aw, kamu pasti handal di bagian ini) telur ayam, aduk rata dengan menambahkan irisan daun bawang, irisan seledri, daging cincang, lalu tambahkan bumbu penyedap dan sedikit garam. Aduk hingga rata. Setelah itu, isian ini kamu tuangkan di kulit tadi, lalu kamu goreng hingga matang dengan warna cokelat keemasan, atau boleh juga emas kecoklatan. Yang jelas jangan sampai warnanya biru kehitaman, sebab nanti dikira orang kostum baru klub sepakbola medioker Inter Milan.
Karena orang waras makan martabak menggunakan kuah, maka kamu juga harus membuatnya. Langkah pertama, masak air bersama kecap manis, air asam jawa, garam, gula pasir, cabai dan cabai rawit, didihkan, lalu tambahkan irisan tomat, bawang Bombay dan irisan cabai rawit hijau. Setelah semuanya tercampur rata, tuang kuah yang masih mendidih tadi ke mukamu biar kamu disangka Buto Ijo. Tapi kalau kamu tak berkenan, taruh saja di mangkuk.
Coba sekarang kamu pejamkan mata lalu hirup pelan-pelan, setenang mungkin, aroma martabak yang baru saja matang itu. Sudah? Aroma apa yang kamu dapat? Aroma martabak, bukan? Ya, tentu saja, Maria, masa aroma limbah pabrik. Itu sih bau mulutmu sendiri. Nah, dengan aroma sedahsyat itu, kamu masih belum ingin mencobanya? Bahkan hanya untuk setengah potong saja? Astaga.
Sini kuberitahu, Rofikoh, eh, Maria. Dahulu, ketika burung ababil masih jadi peliharaan Firaun, ada seorang penulis yang berkisah tentang kedahsyatan sebuah martabak. Kata penulis itu: “Tempat terdalam di neraka dicadangkan bagi mereka yang tinggal diam ketika ada martabak nganggur!”
Nama penulis itu Dante Alighieri. Tapi, itu nama palsu, nama aslinya Tante Alighieri.
Tante Ali, kita panggil saja beliau begitu, toh orangnya sudah wafat jadi tak akan protes, sebelum menjadi penulis adalah seorang pedagang martabak manis di Cilincing, sebuah daerah metropolis di Italia Selatan, pusat jajan dan rekreasi para borjuis. Martabak buatan Tante Ali dianggap sebagai yang terenak di sana. Saking enaknya, tiap hari kedai martabaknya selalu dipenuhi ribuan orang.
Singkat cerita, Tante Ali yang merasa usahanya maju pesat, mulai congkak. Ia kerap mengatakan kepada siapapun bahwa tak akan ada lagi martabak lain yang seenak buatannya. Bahkan martabak racikan chef Ali Moertopo sekalipun. Tante Ali percaya, martabak buatannya bukan sekadar kuliner belaka, melainkan takdir peradaban, sebuah pagelaran sejarah.
Suatu ketika… Maria, kamu masih mendengarkanku, bukan? Syukurlah, tapi tolong kalau bisa jangan sambil garuk-garuk pantat begitu ya. Suatu ketika, muncul dua orang katak, eh, kakak beradik dari antah-berantah yang juga berjualan martabak di Semper, sebuah distrik kecil tak jauh dari Cilincing. Karena namanya tak boleh disebut, mari kita panggil saja mereka dengan sebutan Amat dan Amit.
Sebelum memutuskan berjualan martabak, Amat dan Amit tentu saja sudah mengetahui kedahsyatan Tante Ali yang kesohor. Tapi mereka tak kehabisan akal. Ketimbang mengadu rasa dengan martabak Tante Ali, Amat dan Amit memakai strategi berjualan jembut, halaaaahh, maksudku jemput bola. Dengan menggunakan sebuah gerobak usang, mereka berkeliling dari rumah ke rumah.
Seiring berjalannya waktu, martabak mereka mulai mendapat pelanggan, meski masih bisa dihitung dengan jari ayam. Beruntung, kebanyakan dari pelanggan itu adalah mereka yang memang gemar berpetualang kuliner dan mereka merasa martabak Tante Ali sudah mulai membosankan di lidah. Amat dan Amit senang-senang saja dengan pengakuan mereka, terlepas benar atau tidak.
Tante Ali yang mulai mengetahui gerak-gerik Amat dan Amit, rupanya merasa terganggu. Ia pun lalu mengutus salah seorang anak buahnya untuk berpura-pura membeli martabak di sana dengan berbeda-beda rasa. Sekembalinya si anak buah dengan bungkusan martabak pesanannya, Tante Ali bersiap merasakannya.
Dengan sikap jemawa yang penuh, ia mencoba rasa cokelat terlebih dahulu. Ia tersentak karena lumeran cokelatnya terasa begitu sensual. Penasaran, ia lalu mencoba rasa lain, kali ini strawberry. Kembali, Tante Ali merasa takjub dengan sayatan rasa strawberry yang amat menggugah lidah. Dan satu per satu martabak rasa yang lainpun segera ia lahap: pandan, keju, kismis, bacem. Kesimpulannya serupa: semua rasanya luar biasa lezat.
40 hari 40 malam Tante Ali tak bisa tidur karena rasa martabak buatan Amat dan Amit masih terus menempel di seluruh rongga mulutnya. Ia ingin sekali mengunjungi mereka dan bertanya resep apa yang mereka pakai, tapi tentu saja ia gengsi. Hingga kemudian, pada hari yang ke 45, ia berangkat kesana, seorang diri, dengan menaiki skateboard. Tak sampai lima tahun perjalanan, Tante Ali tiba di tujuan.
Entah mendapat info dari mana, Amat dan Amit langsung menyambut Tante Ali seperti tuan rumah yang seolah sudah tahu akan kedatangan tamu. Bahkan, demi menyambut si Tante, mereka menutup dagangan mereka saat itu juga.
“Kami sudah tahu engkau akan tiba, Tante Ali,” Amat membuka suara.
“Oh, begitu,” jawab Tante, singkat dan sengak.
“Benar. Dan kami sudah menyiapkan sesuatu yang spesial hanya untukmu,” giliran si Amit menimpali.
“Apa itu?” Tante Ali penasaran.
Amat dan Amit bertatapan mata sebentar, sebelum keduanya meminta izin keluar kepada Tante Ali untuk mengambil sesuatu. Tak lama berselang, keduanya sudah tiba lagi dengan sebuah loyang yang diberi penutup.
“Silakan dicoba, Tante Ali,” ujar Amat sambil menyeringaikan mulutnya seperti mimik wajah khas Leily Sagita di Tersanjung.
Tante Ali diam saja sambil matanya menerka-nerka ada apa di balik penutup tersebut. Karena rasa penasarannya sudah tak lagi dapat dibendung, ia membukanya. Sebuah martabak berukuran mini dengan asap yang masih menguar sedikit. Baunya tajam dan cukup asing. Tante Ali sebenarnya terkejut, tapi ia dapat mengendalikan dirinya.
“Ayo, Tante Ali, ini kami buat khusus untukmu,” kata Amit.
Tante Ali memandang mata kedua anak itu dengan penuh curiga. Tak lama, ia mulai mengambil sepotong martabak tadi dan mulai melahapnya perlahan. Tak ada reaksi, hingga kemudian… ia menangis sesenggukan. Ia seperti tak percaya dengan rasa lezat luar biasa yang pecah di mulutnya. Begitu lezat, sampai-sampai semua hal yang ia lihat berwarna merah jambu. Indah sekali. Tante Ali terus menangis sesenggukkan sambil terus melahap habis martabak tadi.
Ketika dirinya sudah kembali normal, Tante Ali memberanikan diri untuk bertanya kepada Amat dan Amit apa resep yang dipakai untuk martabak tersebut. Kakak-beradik itu saling berhadapan sambil tertawa lepas. Lalu Amat mengeluarkan sebuah botol kecil dari balik jubah yang dikenakannya. Ia pun memberikan botol tersebut kepada Tante Ali.
“Bukalah, itu resepnya,” ucap Amat.
Dengan segera Tante Ali membuka botol tersebut. Betapa terkejut dirinya setelah yang dilihat di dalam botol tersebut adalah kumpulan kecebong. Amat dan Amit tertawa kian keras, sementara Tante Ali diam terpaku seperti patung Pancoran.
Begitulah ceritanya, Maria. Nah, bagaimana, kamu sudah suka martabak ‘kan sekarang?
0 notes
lokalgamecom-blog · 6 years
Text
8 Fakta Menarik Soal Dante Devil May Cry yang Wajib Kamu Tahu
Devil May Cry merupakan salah satu game hack and slash yang sangat berjaya di masa lalu. Mengandalkan pola permainan cepat, game yang satu ini langsung membuat banyak gamer ketagihan. Selain gameplaynya yang menarik dan solid, Devil May Cry juga diperkuat dengan karakteristik para karakternya yang mantap. Jalan cerita juga tak bisa dianggap remeh lho karena Devil May Crymemang memiliki jalan cerita yang menarik untuk disimak. Dalam game ini jagoan utamanya merupakan seorang anak dari raja iblis bernama Sparda yaitu Dante. Nah, Dante ini memiliki perilaku yang mengesalkan sejak muda karena ia kerap meremehkan musuh yang bakal dihadapinya meskipun musuh tersebut sangat kuat. Sebagai salah satu karakter ikonik di industri gaming, langsung saja yuk kita bahas satu per satu mengenai fakta Dante Devil May Cry untuk kalian ketahui, cekidot!!
1. Terlahir dari Ayah Iblis dan Ibu Manusia
Tumblr media
Dante merupakan seorang sosok yang mengalami pahitnya hidup di usia muda. Ia bersama kembarannya Vergil terlahir dari seorang ayah yang merupakan iblis bernama Sparda. Berbeda dari yang lainnya, Dante justru terlahir dari seorang ibu manusia. Ya, ayah Dante menikah dengan seorang manusia. Dengan percampuran ini Dante bisa berubah dari wujud manusia ke wujud iblis. Selain itu kekuatannya juga bertambah seiring dengan perubahannya. Dalam perjalanannya ayah Dante tewas lebih dulu menyusul ibunya yang dibunuh oleh Mundus. Sebagai setengah manusia dan setengah iblis, Dante lebih didominasi oleh sifat-sifat manusianya, terlebih lagi meskipun ayahnya adalah iblis tapi Sparda sendiri semasa hidupnya berusaha untuk melindungi umat manusia.
2. Paman dari Nero
Tumblr media
Di seri Devil May Cry 4, Dante tak sengaja bertemu dengan Nero ketika menjelajahi Fortuna Castle untuk bisa memata-matai sebuah pasukan yang menyembah ayahnya. Saat seri yang satu ini rilis di tahun 2008, banyak spekulasi bermunculan yang mengatakan bahwa Nero sebenarnya merupakan anak dari Vergil. Ya, Capcom akhirnya memberikan penjelasan dan mengatakan bahwa Nero adalah anak Vergil yang berarti ia merupakan keponakan Dante. Memang di seri keempat ini Dante sifatnya lebih ke-bapak-an terhadap Nero. Di akhir cerita Dante memperbolehkan Nero untuk menyimpan pedang peninggalan Vergil yaitu Yamato. Di seri kelima, duo paman dan keponakan ini bakal kembali lagi untuk beraksi.
3. Awalnya Diplot untuk Seri Resident Evil
Tumblr media
Fakta Dante Devil May Cry yang satu ini memang menjadi fakta lawas. Tapi tentu saja menjadi salah satu yang wajib diketahui oleh kalian para pencinta Devil May Cry. Ya, benar, awalnya Dante diplot untuk tampil di Resident Evil 4. Itulah mengapa ada sedikit kemiripan desain antara Dante dengan Leon S Kennedy yang merupakan protagonis dari Resident Evil 4. Yang paling mirip dari keduanya adalah gaya rambutnya. Karena proyek tersebut dianggap menyimpang terlalu jauh, maka Capcom menjadikan proyek dari Devil May Cry sebagai proyek terpisah.
4. Dua Kali Merasakan Tajamnya Pedang Sendiri
Tumblr media
Di beberapa seri, Dante memang terkadang terkena nasib sial. Ya, ia pernah tertusuk oleh pedang ikoniknya miliknya sendiri. Pedang Rebellion yang merupakan warisan Sparda memang terkenal tajam dan Dante telah merasakannya. Di seri Devil May Cry 3, Vergil pernah menusuk Dante dengan sangat sadis menggunakan Rebellion. Kala itu saudara kembar tersebut memang bertempur mati-matian dan hasilnya Dante kalah telak. Tak berhenti sampai di situ, di Devil May Cry 4, Dante juga pernah merasakan tajamnya Rebellion. Hal itu terjadi di pertarungan Dante ketika menghadapi Nero. Usai meninju wajah Dante dan melemparnya ke patung Sparda dengan brutal, Nero langsung menghujam Rebellion ke tubuh Dante. Untungnya Dante merupakan makhluk immortal sehingga ia tidak tewas meskipun terhujam Rebellion dengan telak.
5. Jauh Bertambah Tua di Seri Kelima
Tumblr media
Di seri Devil May Cry 4 Dante memang terlihat sudah lebih dewasa dan kebapak-an dari segi penampilan. Memang bisa dipahami mengingat di seri keempat alur cerita dari Devil May Cry sendiri adalah maju. Kejutan juga datang ketika trailer dari seri kelima diperlihatkan. Ya, benar, Dante sudah kian menua bahkan sangat tua. Rambut putihnya kini lebih terlihat seperti uban. Bahkan ada brewok tipis yang menghiasi wajahnya.
6. 3 Karakteristik yang Melekat pada Dante
Tumblr media
Fakta Dante Devil May Cry yang satu ini sangat menarik nih karena ada tiga karakteristik yang harus melekat agar sifat seorang Dante itu muncul. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh sang pencipta Dante, Hideki Kamiya. Yang pertama adalah Dante harus menggunakan jaket panjang yang sangat stylish dengan model yang mantap, harus orang Inggris, dan tidak merokok. Untuk alasan yang terakhir, Kamiya mengatakan bahwa karakter yang keren tidak selalu perlu merokok. Kenyataannya, Dante benar-benar luar biasa meski sama sekali tak menyentuh rokok. Meskipun terlihat berandal, tapi Dante bisa keren dengan caranya sendiri.
7. Minuman Kesukaannya Jack Daniell
Tumblr media
Fakta Dante Devil May Cry selanjutnya adalah ia memiliki minuman kesukaan. Minuman kesukaannya pun lumayan familiar dengan kita yakni Jack Daniels yang merupakan salah satu whiski kenamaan dunia. Berkali-kali Dante terlihat sedang menenggak minuman yang satu ini. Di akhir Devil May Cry 4, diperlihatkan bahwa Dante setidaknya mengoleksi banyak botol Jack Daniels. Dengan bukti tersebut bisa dikatakan bahwa Dante sangat menyukai minuman tersebut. Memang beberapa karakter keren seperti ini kerap memiliki minuman favorit. Bisa dibilang dalam hal ini Dante mungkin layak disetarakan dengan James Bond yang doyan dengan minum-muniman beralkohol.
8. Selalu Ditemani Tiga Senjata Kesayangannya
Tumblr media
Sejatinya, bagi para penggemar Devil May Cry, pasti kalian tahu dongbahwa Dante selalu ditemani oleh tiga senjata andalannya yaitu Rebellion dan dua buahy pistol kembar bernama Ebony serta Ivory. Konon ketiga senjata tersebut merupakan warisan dari ayah Dante, Sparda untuk digunakan sebagai pembasmi iblis. Hampir di tiap seri, senjata-senjata tersebut selalu menemani Dante dengan desain yang tak berubah sama sekali. Bahkan kita bisa melihat betapa gagahnya Rebellion ketika dipegang oleh Dante di trailer Devil May Cry 5 meski usia si Dante sendiri telah masuk ke masa senja. Berkali-kali juga senjata ini sukses mengalahkan berbagai macam monster dari yang ukurannya kecil sampai yang besar. Mungkin sepertinya itulah beberapa fakta Dante Devil May Cry. Fakta-fakta tersebut memang layak untuk diketahui para fans seri ini ya, apalagi Dante juga bakal muncul di seri kelima. Jadi sangat tidak salah dong bila sebelum seri kelima tersebut ada kita mengetahui dulu latar belakang Dante. Read the full article
0 notes
tapakaksara-blog · 7 years
Text
Takdir Kedua Dante dan Beatrice Karya : Ramdania Dian
Sesuatu dengan paksa menarikku pada kubus kecil tak bercahaya. Sempit dan begitu gelap hingga aku rasanya kehilangan daya. Ini sungguh lebih menyesakkan dari pada terakhir kali kata-kata itu keluar dari mulutmu. Berselancar liar, membuat aku lupa kalau kau pernah begitu gilanya memberikan hatimu pada seseorang yang hanya mampu berikanmu derita. Aku begitu tak berhati melukai dan tinggalkan luka berbekas yang tak akan pernah hilang. Egois, tapi kini aku pun merasa terlukai olehmu yang nyatanya sudah kembali waras dari kegilaanmu.
Ya, kau kini tempatkan aku pada kubus itu, kubus yang sepertinya tak akan pernah kau buka walaupun aku sudah membangkai didalamnya. Tapi tahu kah kau, bodohnya aku yang masih belum waras ini, aku tetap menggantungkan harapan bahwa mungkin ini kubus yang sama seperti yang kutinggali saat kau masih dijajah oleh kegilaanmu. Kubus ini adalah tempat tenyaman yang kau berikan hanya untukku, kau bilang seluruhnya adalah milikku.
Aku coba membuka mataku, berharap menemukan warna-warna cantik penghilang penat itu. Kau bilang warna-warna itu secantik senyumku saat aku dengan lepasnya tersenyum—walaupun bukan untukmu. Aku berharap melihat warna-warna itu lagi—berjanji bahwa aku akan tersenyum untukmu, hanya untukmu. Tapi kenapa yang kudapati hanya gulita?
Aku coba meraba dinding kubus sempit itu, beharap teksturnya masih senyaman dulu, lembut dan sengaja kau desain agar aku dapat bersandar didalamnya. Kau bilang, tidak peduli betapa aku berpura-pura berjalan tegap dan seolah tanpa goyah, kau yakin aku tetaplah terjatuh diam-diam. Kau bilang, kau akan berikan tempat ternyaman itu, jadi aku dapat terjatuh dan bersandar didalamnya. Tapi kenapa jariku terlukan saat menyapu permukaanya?
Apa ini benar-benar kubus yang sama? Yang dengan dermawannya kau berikan padaku, si hina yang tak tahu cara berterimakasih ini?
Mereka berkata, sebuah reikarnasi akan membawa dua manusia pada takdir baru yang tak mereka kenali. Setelah sekian lama berada pada ketidakwarasan masing-masing, kau dan aku kini bagaikan Dante dan Beatrice yang dipertemukan kembali pada takdir yang aku harap tak akan segila sebelumnya. Aku harap aku tak akan dengan gilanya biarkanmu berjalan telanjang kaki diatas es tipis saat kau pinjamkan aku satu-satunya sepatu es milikmu. Aku harap aku tak akan dengan teganya biarkan kau kedinginan dan berjalan dengan rasa tertusuk lagi—aku benar-benar tak akan melakukannya lagi.
Kini aku bagaikan Beatrice yang juga mengalami perjalanan brutal dari inferno hingga paradiso—aku pun tentu saja telah melalui purgatorio, menembus semua dosaku atas dirimu yang berikan aku seluruh hidupmu. Aku bagaikan Beatrice yang mengalami kepedihan sepertimu, Dante. Kau yang berdiri dihadapku, kau terlihat baik-baik saja, tak nampak sedikitpun kegelisahan diwajahmu.  Berbeda denganku, melihatmu berdiri dihadapanku kini, nyatanya pun aku masih merasakannya—perasaan bersalah yang teramat.
Kita benar-benar akan memulai takdir baru saat ini. Kau dan aku akan menjadi Dante dan Beatrice yang diberikan kesempatan kedua untuk bersama, benar-benar bersama. Setidaknya begitulah harapanku—berharap kau masih tetap gila dan aku sudah waras dari kegilaan jahatku itu. Aku memang tak berubah, tetap egois—maafkan aku. Dulu aku biarkan kau berikan hatimu tanpa sedikitpun ku biarkan kau masuk dalam hatiku. Kini setelah menyakitimu, aku masih berharap kau akan berikan lagi hatimu untukku. Tapi aku sudah berjanji akan berikan hatiku padamu kali ini—sungguh akan aku berikan seluruhnya padamu.
Tapi sepertinya kau dan aku bertemu pada takdir ini bukan dengan harapan yang sama. Kali ini bukan aku yang sengaja menghindari matamu, tapi kau memang tak biarkan matamu mengarah padaku. Kau bahkan tak mengeluarkan lebih dari setengah kata yang aku keluarkan. Kau menjaga jarakmu dariku, aku benarkan? Kau bukan Dante yang ingin bertemu Beatrice untuk kedua kalinya. Kau bagaikan Dante yang akan menikahi orang lain dan meninggalkan Beatrice, aku benarkan?—membalaskan dendammu pada Beatrice yang menikahi oranglain dan meninggalkanmu sendirian
Sekeras apapun aku mencoba untuk biarkan diriku hanyut dalam nuansamu, aku tetap saja tak bisa melakukannya, karena ini sama sekali bukan nuansamu. Matamu yang kau palingkan, aku bahkan tak mengenalnya sama sekali. Senyummu kini kecut membuatku merasa seperti didorong paksa untuk berhenti berharap. Tawamu bahkan sama pahitnya dengan perkataanmu. Kau masih dengan wujud yang sama, namun jiwamu sama sekali bukan seperti Dante yang aku kenal. Aku rasa, aku sama sekali tak mengenalmu.
Senyum macam apa itu? Sunguh aku benci tawa pahitmu. Apa kau harus menjaga jarak kita sejauh ini? Tidak, tidak, siapa kau? Apa kau benar-benar Dante yang aku kenal? Aku, aku merasa sangat tidak mengenalmu—ini terasa benar-benar sangat menyakitkan, sangat berbeda, sangat menyiksa. Siapa kau?
Nalarku tak habis pikir bagaimana wujud itu kini jiwanya benar-benar berbeda. Aku, hanya kehabisan kata untuk menjelaskannya, tapi ini benar-benar bukan kau. Ya, lebih baik kalau ini bukan kau—setidaknya aku tak perlu menelan pahitnya kenyataan bahwa kau bukan lagi Dante yang aku kenal. Cukup beri tahu aku bahwa ini bukan kau, dan aku akan menghilang dari takdir ini.
Tapi kau kini memperpendek jarakmu denganku, perlahan menarik tanganku, mencengkeramnya dengan kuat.
“Kenapa kau kembali lagi? Tidak cukup luka yang kau berikan di masa lalu? Sungguh kau adalah ketidakhadiran yang begitu aku harapkan untuk terus menghilang. Enyahlah.”
Dingin, begitu kau mengatakannya, membuatku sadar bahwa kan benar-benar Dante—dengan rasamu yang berubah. Walaupun tak dapat kukenali tapi kau benar-benar Dante, yang menarikku pada kubus sempit dan gelap. Kini kau mengunci aku didalamnya, tanpa berniat mengeluarkanku. Kau biarkan aku membangkai didalamnya, membuatku tahu betapa menyiksanya hidup dalam kubus seperti itu—seperti dulu aku menyiksamu.
Apa ini benar-benar kubus yang sama? Yang dengan dermawannya kau berikan padaku, si hina yang tak tahu cara berterimakasih ini?
           Aku rasa sekarang semuanya sudah terjawab dengan jelas—nalarku sudah mencerna dengan sempurna. Kau dan dan adalah Dante dan Beatrice yang dipertemukan kembali, untuk mengulang kepahitan masalalu. Dante dan Beatrice yang dipertemukan untuk berpisah kembali. Dante dan Beatrice yang dipertemukan pada takdir kedua, yang menyadarkan Beatrice betapa menyiksanya menjadi Dante.
0 notes
dagelanco-blog · 7 years
Text
Mahakarya Fan Art Karakter Video Game, Biutipul dah pokoknya
Mahakarya Fan Art Karakter Video Game, Biutipul dah pokoknya
Fan Art karakter video game adalah suatu apresisasi dari para fans suatu karakter berupa gambar kreasi sendiri. Berbagai macam karakter dari berbagai game berhasil membuat gue terperangah. kali ini gua akan bahas kreatifitas tanpa batas fan art karakter di video game yang pasti aje gile dan keren. Yuk kita simak :D 1. Mas Dante (Devil May Cry) Sumber: DevianArt.com Lo pasti tau kan dante dari…
View On WordPress
0 notes