Tumgik
syaauqiii · 2 years
Text
NIAT
"Berapa persen waktu kita dalam sehari untuk kita beribadah? Mungkin sangat sedikit lalu apakah pantas kita membeli syurga dengan waktu yang sedikit itu?" Sebuah pertanyaan yang dilontarkan Duktur di kelas tadi. Tiap memulai semester baru pasti ada kata muqodimah untuk memotivasi anak didiknya.
Beliau melanjutkan pertanyaannya tadi, "Di situlah pentingnya niat, dimana pekerjaan duniawi bisa dijadikan amal akhirat." Beliau membuat sebuah permisalan yang mudah ketika kita menggunakan sosial media untuk mengadu domba maka kita akan dicatat sebagai sebuah keburukan bagi kita lalu apa yang menghalangi Allah memberi kita pahala ketika menyebarkan syiar islam di sosial media?
Niat, bagaikan inti dari sebuah pekerjaan menukil perkataan Ibnu Mubarok "Betapa banyak amalan yang kecil menjadi besar pahalanya sebab niat dan betapa banyak amalan yang besar menjadi kecil pahalanya sebab niat.". Alangkah baiknya kita memberi perhatian lebih pada 'niat' agar semua aktivitas kita bahkan tiap darah yang mengalir dalam tubuh menjadi amal ibadah.
7 notes · View notes
syaauqiii · 2 years
Text
PROFESIONALITAS
Profesionalitas dijunjung tinggi oleh islam dalam segala hal, setidaknya hadist jibril bisa sedikit menggambarkannya. Ihsan bisa disebut dengan itqan yang berarti menyempurnakan, ia datang setelah islam dan iman.
Islam dapat diterjemahkan dengan amalan yang dikerjakan oleh badan kita, ia menjadi hal yang dhoir yang bisa dilihat dan diniali. Sedangkan iman, dia adalah amalan batin kita yang tak nampak dalam padangan mata orang biasa.
Ihsan menjadi hal yang berat karena ia merupakan hasil dari baiknya islam dan iman. Ini adalah tuntutan bagi seorang muslim untuk ihsan di segala hal. Bahkan termaktub di dalam Al-Quran bahwa diciptakan kehidupan ini pun untuk menguji siapa yang paling ihsan di dalam amalannya.
Agama ini tak bisa lepas dari semua sektor kehidupan maka tak ada alasan untuk membatasi bahwa ihsan ada dalam lingkup tertentu. Ihsan adalah kewajiban bagi tiap insan yang melakukan sebuah pekerjaan, dengan memaksimalkan usaha dhoirnya dan menyempurnakan kualitas batinnya, karena pertanggungjawaban kelak atas tiap perbuatan kita tak peduli kecil maupun besar. Dan siapa pun yang telah menyempurnakan pekerjaannya maka ia layak mendapatkan gelar Ihsan.
Ust. Saiful Millah dalam Azhary Berdaya
1 note · View note
syaauqiii · 2 years
Text
Ilmu
Kadang kita lupa terhadap arti ilmu itu sendiri dan mungkin selama ini apa yang kita dapatkan bukan ilmu hanya sekadar apa yang pernah kita hafal. Hakikatnya ilmu tidak hanya menghafal namun mengerti juga apa yang menjadi dasar dari apa yang kita tahu dan juga alat-alat apa saja yang membawa kita kepada ilmu. Sehingga kita bisa benar-benar menguasi dan mengembangkannya dengan baik.
Kadang kita lupa tentang ilmu apa yang harus kita pelajari lebih dulu. Tentang apa yang membawa kita kepada keselamatan dunia akhirat dan mendahulukan yang lebih sementara. Maka dahulukan lah apa yang menjadi kunci selamat di kehidupan abadi dan jangan lupakan bagianmu di dunia ini.
Kadang kita terlalu sombong sehingga selalu merasa bisa berjalan dalam kegelapan tanpa lenteran yang bersinar. Padahal ia akan menghidarkanmu dari jalan yang tidak benar dan dapat melihat lebih banyak hal yang sebelumnya tak nampak. Jauhlah dari kebenaran orang yang berjalan sendiri dalam kegelapan dan dekatnya orang yang berjalan dengan lentera yang bersinar dengan kebenaran. Maka pilihlah lentera yang terbaik agar pandangan lebih luas dan menyelamatkan dari segala kesalahan yang fatal.
Mencari ilmu membutuhkan kesungguhan, kesabaran, kecerdasan yang harus selalu dijaga. Jatuh cintalah pada ilmu karena ketika kamu memberikan segalanya untuknya dia akan mendekat padamu. Tuntutlah ilmu dengan makna sebenarnya dan dahulukan apa yang membawamu kepada kenikmatan yang abadi dan berjalanlah di atas jalan yang benar yang sudah dilalui oleh orang yang mendahuluimu.
Cairo, 9.30
11 Februari 2022
2 notes · View notes
syaauqiii · 2 years
Text
2021
Banyak hal di tahun ini, dimulai ketika masih beralmet biru di sebuah kampus di ujung jawa timur beratapkan senandung ayat suci Al-Quran. Dan berakhir dalam kehangatan sebelum beranjak ke negeri para Anbiya. terukir kisah-kisah baru yang akan selalu diingat.
Pengalaman mengabdi yang tak kan dilupa. Banyak hal baru yang tak terlihat ketika masih berseragam putih abu.
Begitu pula pengalaman keceh di dunia per'sipil'an yang memengaruhi beberapa konsep pikir yang lebih sistematis. Betapa sulitnya kala itu mengutaikam soal agar mendapakan 0=0.
Dan sebuah cita-cita yang 'terpending' akhirnya Allah takdirkan hadir di tahun ini. Ya sekali lagi, meskipun sekarang masih menunggu kejelasan 🙂. Tapi, kapanpun ku injakkan kaki di sana itulah waktu terbaik sekarang waktu yang baik untuk mempersiapkan agak tak sesal di kemudian.
Badai covid yang sangat mencekam pun mampir di tahun ini. Angka 75 yang kala itu begitu mengerikan, tidur yang tak pernah nyenyak karena dibayangi ketakutan.
Dan itulah 2021, dengan berbagi cerita yang tak mungkin kutulisakan semua. Gembira dan kesedihan yang selalu datang bergantian. Begitulah hari-hari membawa diri agar selalu lebih kuat dari kemarin, karena diri ini adalah komulatif dari semua yang telah dilalui. Beratnya membawa kita lebih tangguh, ringannya menguji konsistensi diri. Berjanji bahwa tahun depan akan selalu jadi yang terbaik dalam setiap episode yang akan dilalui.
Selamat datang 2022
1 note · View note
syaauqiii · 3 years
Text
Sang Pemimpi
Belajar menjadi Sang Pemimpi yang baik,
Yang berani memperjuangkan apa yang diinginkan
Yang tak lemah hanya karena banyaknya kewajiban
Yang segera bangkit meski beribu kali gagal
Dan akan terus bertahan hingga garis ajal dipertemukan
Waktu tak menuntut Sang Pemimpi untuk segera sampai, tapi segeralah bangkit agar tak dilindas oleh rasa kesal dan sesal. Dan terus bergerak meskipun terseok-seok di perjalanan.
Dan terus bermimpi lebih tinggi lagi karena itulah nyawa dari Sang Pemimpi.
2 notes · View notes
syaauqiii · 3 years
Text
Kalo ada orang yang menyakitimu, jangan sampai dia tahu bahwa dia sedang menyakitimu.
Kasihan dia.
Diam berarti bukan tak punya hujjah, terkadang kata, "memaafkan" hanya untuk mendamaikan, melapangkan hati, dan menjadi lebih mulia.
Biarlah, 99 kali udzur kita beri. Namun ada bagian yang menjadikan semua tak seperti semula, masih membekas, tertutup rapat, berkata pada hati, "cukup tahu, oh ternyata begini". Tak perlu meneriaki pada semesta bahwa dia menyimpan belati. Selesai, jangan di besar-besaran.
Banyak hal yang mesti kita, "Senyumin aja".
Jika bisa, buatlah diri kita yang terlihat sangat bersalah. agar dia merasa seakan tak terjadi apa-apa... Duh kamu tabah sekali.
Do'akan, do'akan saja kebaikan untuk dirinya.
419 notes · View notes
syaauqiii · 3 years
Text
Tumblr media
Belajar Dari Tepi Laut Merah
Maka ketika kedua golongan itu saling melihat, ...
Memang saat itu keadaan tidak memungkinkan untuk melawan pasukan firaun yang begitu banyaknya. Tentu secara manusiawi seorang Nabi pun memilih untuk lari. Dan diceritakan bahwa kedua golongan itu sudah saling melihat artinya sudah sangat dekat. Lebih mencekamnya lagi mereka berada di tepi laut merah tak ada lagi ruang untuk lari.
... berkatalah pengikut-pengikut Musa, “Kita benar-benar akan tersusul.”
Maka keputus asaan itupun mulai tumbuh. Maju mati mundur mati pula, seolah tak ada harapan untuk mereka. Tentu seorang Nabi tak akan membiarkan kaumnya khawatir. Dan disinilah tampak iman yang luar biasa dan mengandung pesan luar biasa.
Dia (Musa) menjawab, “Sekali-kali tidak akan (tersusul); sesungguhnya Tuhanku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku.”
Ke mana lagi harapan lari kalau tidak pada-Nya. Berdiri di atas kebenaran menabah keyakinan bahwa Allah tak akan membiarkan para hamba-Nya begitu saja
Lalu Kami wahyukan kepada Musa, “Pukullah laut itu dengan tongkatmu.” Maka terbelahlah lautan itu, dan setiap belahan seperti gunung yang besar.
Turunlah dengan segera jawaban pertolongan itu. Namun, bagi sebagian tentu bertanya, untuk apa melempar tongkat. Tenu berbeda dengan seorang Nabi tanpa banyak bertanya langsung dilemparkan tongkat itu. Dan terbelahlah lautan harapan untuk 12 kaum Nabi itu kembali ada. Segera mereka melewati 12 belahan ombak itu.
Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain.
Tidak berhenti di situ. Allah dekatkan mereka di dalam belahan ombak itu. Dan begitulah cara Allah memberi mereka pelajaran bagaimana Allah dengan mudah menyelamtkan bani israil dari kejaran Firaun.
Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang bersamanya.
Allah pun berikan pada mereka tanda kuasanya dengan menegelamkan Firaun dan kaumnya yang sombong itu bahwa sebenarnya mereka tidak memiliki daya apapun.
Kemudian Kami tenggelamkan golongan yang lain.
Pada Musa dan tepi laut merah kita belajar, tak ada yang lebih kuat dari iman yang mengakar dan tak ada yang lebih lemah dari sebuah kesombongan.
Sungguh, pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
1 note · View note
syaauqiii · 4 years
Text
Mungkin pandangan kita kurang luas
Mungkin iri kita terlalu besar
Mungkin perkataan manusia masih menjadi yang pertama
Mungkin yang kita kira syukur ternyata kufur
4 notes · View notes
syaauqiii · 4 years
Text
CATATAN DUHA
Saat seekor anak unta telah merasa akan panasnya mentari
Dan manusia larut dalam hiruk pikuk kesibukan dunia.
Namun, sebagian yang lain memilih berlomba mengajar keutamaan waktunya,
Disapa lembutnya humbus angin menemani lezatnya lantunan kalimat dizkir,
Tenggelam dalam tangis penggharapan yang tak pernah mengecewakan.
- Duha dan manusia-manusianya -
1 note · View note
syaauqiii · 4 years
Text
Hanya bisa instropeksi dan bertanya pada diri
Apakah diri ini pantas untuk menggapai sebuah mimpi?
Sementara khawatir ini masih jatuh pada
Apakah etis seorang pembelajar iri pada seseorang yang tak mengerahkan semua usahanya?
Nyatanya mereka hidup bahagia saja
Apakah bisa seorang pejuang menang hanya dengan berharap dan tak pernah bergerak?
Mereka yang hanya bermimpi pun bisa mati dengan tenang
2 notes · View notes
syaauqiii · 4 years
Text
Kadang kita salah memahami atas luasnya waktu
Yang kita kira bisa berleha
Padahal ada harapan agar kita mengambil awalnya
Mungkin luas ampunan-Nya belum membuat kita sadar bahwa Allah rindu prioritas kita kepada-Nya
0 notes
syaauqiii · 4 years
Text
Memang banyak orang tak memahami dirimu
Namun tetaplah berusaha untuk memahami mereka
1 note · View note
syaauqiii · 4 years
Text
Lemah
Harus dari mana ku mulai
Banyak jalan hingga terlena
Mempertimbangkan entah sampai kapan
Rabbi padamu ku meminta
Bantu aku mendekat agar sempurna pertolongan dari-Mu
Dan pandu aku bersyukur agar tak salah memaknai ketetapan dari-Mu
1 note · View note
syaauqiii · 4 years
Text
Jangan jatuh lagi
Jadikan rindu itu sebagai pemantik
Dan jika kita telah berkobar maka tak apa pemantik itu hilang
Karena kita bisa membuat arang untuk terus bertahan
1 note · View note