Tumgik
serpihan-kaca · 7 years
Text
Mungkin emang masanya yang udah habis. Jakarta, 01 April 2017 06.07 am
0 notes
serpihan-kaca · 7 years
Quote
Ada banyak hal yang ingin kutanyakan. Tapi untuk saat ini, cukup jawab satu dulu, bagaimana kabarmu?
(via liaripratiwi)
27 notes · View notes
serpihan-kaca · 7 years
Quote
Semogaku untukmu dari dulu hanya satu; semoga Tuhan menjagamu selalu dalam keadaan baik.
Jakarta, 11 Maret 2017 12.03
0 notes
serpihan-kaca · 7 years
Text
Aku Merindukanmu
Pagi ini, otakku kembali memutar apa-apa yang pernah terjadi diantara kita. Sekarang, sekolah kita sedang mengadakan pendaftaran untuk mengikuti lomba yang dilaksanakan oleh anak osis. Satu tahun yang lalu. Kamu masih ingat? kamu adalah salah satu dari orang yang menjaga pendaftaran. Waktu itu aku sedang berjalan keluar menuju pintu gerbang sekolah dengan niatan untuk pulang, tanpa disadari aku melewati ruang pendaftaran. Kamu memanggilku dengan kencang dan langsung menghampiriku yang akhirnya pulang lebih lama akibat mendengarkan ceritamu hari itu. Dulu, ketika bulan puasa, ponselku selalu dipenuhi oleh notifikasi darimu. Setiap sahur kamu selalu membangunkan aku yang padahal sesungguhnya sudah terbangun. Kamu juga menceritakan apa-apa yang kamu alami ketika sahur hari itu. Dulu, jam kosong di sekolah adalah hal yang selalu aku senangi. Karena dengan begitu, aku bisa pergi ke kelasmu dan bercengkrama tentang apapun. Kini, jam kosong adalah yang paling aku benci karena sekarang aku tak bisa bersama denganmu lagi. Dulu, ketika pulang sekolah, kita selalu menyempatkan diri untuk berbagi tawa di pinggir koridor itu. Kini, aku malah melihatmu terduduk bahagia dengan orang lain di ujung koridor yang biasa kita duduki. Kini, aku merindukanmu. Merindukan segalamu yang dulu pernah jadi segalaku. Dia datang hingga akhirnya kau meninggalkanku. Aku tahu kamu bukan orang sekejam itu. Jadi, jika aku salah, kemarilah. Tegur aku dengan baik-baik. Kita perbaiki lagi hubungan yang suram ini. Karena aku, tak pernah pergi darimu. Karena kamu, masih menjadi orang yang namanya selalu kusebut diperbincanganku dengan Tuhan pada sepertiga malam. Jakarta, 11 Maret 2017 01.25 am
0 notes
serpihan-kaca · 7 years
Photo
Tumblr media
Ini percakapan kita sembilan bulan yang lalu. Dulu, kamu begitu hangat. Bahkan setiap menjelang sahur kamu selalu membangunkanku lewat pesan singkat. Dulu, aku adalah tempat pelarianmu untuk menceritakan apa yang kamu alami. Dulu, kamu selalu membuatku merasa dibutuhkan. Kamu selalu membuatku merasa bahwa aku adalah orang yang mampu membuatmu tenang. Tapi itu semua dulu. Karena sekarang keadaannya sudah berbeda. Aku bukanlah lagi tempatmu berkeluh kesah. Aku bukanlah lagi tempat pelarianmu untuk kau ceritakan segala yang kau alami. Ironisnya, aku bukanlah lagi siapa-siapamu.
0 notes
serpihan-kaca · 7 years
Quote
Sore ini, di bawah langit senja yang jingga, aku ingin bercerita padamu. Aku masih sangat ingat bagaimana bentuk lengkungan bibirmu ketika tersenyum. Aku masih ingat bagaimana suara tak karuanmu memanggil namaku dengan kencang. Aku masih ingat bagaimana matamu begitu berbinar saat bercerita tentang dia yang sedang kau kagumi. Aku masih sangat ingat bagaimana kau menangis sedu sedan di depanku sambil menceritakan laki-laki brengsek yang melukai hatimu. Aku masih sangat ingat bagaimana kata-kata pesan singkat yang kau kirim kepadaku ketika kau butuh aku. Aku masih sangat ingat bagaimana kita berdebat akan sesuatu hal yang sebenarnya tidak terlalu penting. Aku masih sangat ingat bagaimana caramu mencubit telingaku yang sesungguhnya menyakitkan. Aku masih sangat ingat, semuanya. Semuanya.
Satu pertanyaan: apakah kau masih mengingatku?:)
0 notes
serpihan-kaca · 7 years
Text
<p>Gue nggak pernah benci sama lo, sedikitpun. Lo harus tau dan percaya ini. Kecewa? mungkin iya. Tapi gue kecewanya sama diri gue sendiri. Kenapa? karena udah terlalu percaya sama orang yang ternyata cuma ngeliat gue kalau orang-orang di sekitarnya nggak ada. Baik-baik, ya. Kapanpun lo butuh gue, gue selalu ada. Gue ulangi, gue selalu ada. Dan satu lagi, gue kangen diomelin sama lo. </p> <p>Jakarta, 21 Pebruari 2017
0 notes
serpihan-kaca · 7 years
Quote
Aku pernah selalu ada ketika kau butuh tempat berbagi. Aku pernah berada disana ketika kau butuh tempat untuk meluapkan emosi. Aku pernah menemanimu disegala kondisi. Aku masih ingat ketika waktu itu kau sedang bersama dengan teman - temanmu, dan kita sedang bertukar kalimat lewat pesan singkat. Katamu, yang dekat bikin kesal, yang jauh bikin senang. Aku tersenyum mengetahuinya. Namun sekarang, masihkah aku yang jauh ini menjadi alasanmu berbahagia? Ada satu kalimat yang pernah kubaca; dia tidak hilang, tapi aku kehilangan dia.
Jakarta, 25 Pebruari 2017
0 notes