Cuaca di sudut langit itu cerah sekali. Tetapi mengapa ada mendung di sudut mata itu?
spm
0 notes
Ketika merasa benar, mereka akan mati-matian membela apa yang menurut mereka benar hingga menghalalkan berbagai cara.
Tapi...
Ketika mereka sesungguhnya salah, mereka akan bungkam diam hingga perkataan 'maaf' pun tak sanggup terucap.
0 notes
Hal yang perlu dilakukan adalah, membunuh perasaan. Jangan biarkan virus itu menyebar.
0 notes
Bisakah kita berbicara lagi? Tidak harus tentang hal-hal yang serius. Aku hanya ingin kita bisa berbicara seperti dulu lagi. Bisakah?
(via mbeeer)
Hem...
674 notes
·
View notes
Lepaslah Sudah
Aku telah merelakan.
Mencoba untuk benar-benar melepaskan.
Apa yang selama ini kuingingkan, apa yang selama ini kuperjuangkan, sudah saatnya untuk kubiarkan terbang.
Maafkan jika ternyata selama ini aku menyayangimu dengan begitu.
Dan maafkan jika selama ini aku begitu bermimpi ada di sampingmu.
Tenanglah, aku tak akan melakukan itu lagi.
Tapi, pernahkah kau coba untuk sekali saja mengerti?
Melihat keadaanku di sini.
Apakah salah jika aku berharap sekali saja kau mendengarkan semua yang selama ini telah kuperjuangkan?
Rasanya memang sudah saatnya aku melepaskanmu.
Karena kutahu pada akhirnya kisah ini hanya akan menjadi kenangan.
Kau kukenang, dan aku; kau lupakan.
961 notes
·
View notes
Merelakan sesuatu yang sudah terlanjur nyaman.
Melepaskan sesuatu yang bahkan tak sempat kau peluk.
Mengikhlaskan kepergian yang sebenarnya ia tak pernah ada.
Merasa punya padahal memiliki pun tidak.
Meredam cemburu karena tidak berhak.
Semuanya; Aku pernah.
(via mbeeer)
2K notes
·
View notes
Ternyata sudah berubah menjadi benci
0 notes
Rindu pada hangatnya rangkulan itu.
0 notes
Aku ada diantara rintik hujan yang turun sore ini
0 notes
Aku senang kau menganggapku "ada"
0 notes
Aku sudah bersikap biasa saja. Tapi mengapa kamu menunjukan sikap "tidak biasa"?
Inginku lontarkan pertanyaan, "mengapa?" Dan "apa salahku?"
1 note
·
View note
Terkadang niat baik tidak melulu berbuah manis. Tetapi yakinlah, buah itu akan tumbuh subur dan berbuah manis diwaktu yang tepat. Entah kapan.
0 notes
Selayaknya senja. Aku benar-benar mengaggumimu, begitu mencintai warnamu, membuat ribuan puisi tentangmu, namun tetap selayaknya senja, aku tidak bisa membuatmu jadi satu-satunya untukku.
(via mbeeer)
445 notes
·
View notes
Harus berapa kali aku berlabuh hingga pada akhirnya tak ada kamu lagi di kepala? Kenapa rasanya melupakanmu sulit sekali? Kamu memang bukan yang terbaik, tapi rasanya kamu yang satu-satunya pas.
(via mbeeer)
782 notes
·
View notes
Agar Menemukan
Kau butuh hilang agar dicari, kau butuh pergi agar bisa pulang. Kau butuh kesepian agar ditemani, kau butuh diam agar ditanya.
Hanya saja, seringkali kita mengeluhkan tentang jalan yang harus kita tempuh demi apa yang kita cari. Seringkali kita setengah hati menjalani jalan yang sebenarnya mengantar kita pada apa yang kita cari, hanya saja kita tidak tahu tentang itu.
Yang kita tahu hanya sebatas pada apa yang kita rasakan saat ini, pada apa yang terlihat dan terdengar. Kadang dan lebih sering menyakitkan juga melelahkan tapi kita tidak punya pilihan selain menjalani.
©kurniawangunadi
2K notes
·
View notes
Mendengar suaramu kupingku terasa bising. Lubuk hatiku terasa tertusuk. Tolong tulikan telinga ini dari semua suaramu. Tolong matikan rasa ini terhadap semuanya tentangmu.
1 note
·
View note
Mungkin kau muak, mungkin kau lelah diseperti-inikan. Namun ketahuilah, bahwa yang terbaik akan terasa lebih berharga ketika kau sudah melewati banyak hal tidak baik lebih dahulu.”
(via mbeeer)
638 notes
·
View notes