Tumgik
ruffleclouds · 4 months
Text
Kala kau sedih dan kau didampingi oleh seseorang dengan binar di matanya, manis senyumannya, ringan candanya, hangat genggaman tangannya saat menghiburmu.. Bisa jadi justru ia sedang menyembunyikan luka yang lebih dalam dari lukamu, tapi ia memprioritaskan hatimu.
#Janganlupadipelukjugayaa
0 notes
ruffleclouds · 4 months
Text
januari 2024. aku pulang (lagi). untuk yang kesekian kali.
benar, Tumblr memang rumah yang paling nyaman untuk ditinggali. ah, usiaku kini sudah tidak lagi muda. sudah waktunya diri ini banyak dinasehati (lagi)..
Setelah berkelana menjauh dari semua, aku kembali ke Tumblr ini. Tempatku dinasehati, untuk semakin istiqomah berbenah diri.
2 notes · View notes
ruffleclouds · 4 months
Text
aku berjalan-jalan di sini, laman biru tua. ku temukan banyak rumah yang tenang dan nyaman untuk ditinggali. Meski banyak perbedaan, tak membuat satu sama lain begitu riuh. Berjalan-jalan disini menyajikan banyak sudut pandang baru yang sebelumnya justru tak pernah terpikirkan olehku.
Tempat ini seperti harta karun yang dalam hidupku, aku syukuri keberadaannya. Sebab aku menemukan rumahku. aku merasa nyaman dengan diriku dan semua orang yang tinggal bersebelahan. Mengenal satu sama lain tanpa menghakimi dan sekadar menyudutkan kabar. Saling mengenal, saling membaca satu sama lain ditempat masing-masing. Barangkali dalam diam, melanjutkan banyak doa bagi satu sama lain.
Tumblr selalu memiliki tempat istimewa bagi orang yang mencintai kedamaian. Disini damai, meski terlihat sepi namun tak berarti kosong dan hampa. Semua hidup dengan jalur edar dan bersinar dengan caranya masing-masing.
Satu persatu dengan kerisauannya, satu persatu mereka tumpahkan dalam tulisan. Lalu satu persatu sampai kepada tujuannya. Menakjubkan sekali. Ada yang menemukan cintanya dan rumahnya untuk bertumbuh, ada yang menjalin relasi satu sama lain, ada juga yang hidup dengan dirinya sendiri dalam ruangnya sendiri.
Jangan hilangkan Tumblr dari dunia ini ya Allaah. Ada banyak dari mereka yang dalam perjalanan jauhnya, pulangnya tetap disini, di Tumblr. Meski tak banyak bersua seperti dulu, namun membaca tulisan-tulisan mereka adalah cara terhubung seperti halnya sebuah doa. Meski jauh, namun lekat satu sama lain.
95 notes · View notes
ruffleclouds · 2 years
Text
Untukmu yang Sendiri
Jangan sedih dan merasa insecure jika hari ini tidak ada yang benar-benar tahu soal deritamu, bebanmu dan bahkan jerih payahmu. Kamu tahu kenapa? Sebab ada orang-orang yang Allah dewasakan dengan kesendirian, ia jatuh dan bangun dengan sendirian, tanpa teman dan tanpa keluarga. Syukuri saja bahwa ternyata Allah masih membantumu, menghidupkan dan menemani setiap langkah dan keputusanmu.
Kamu tidak akan pernah bisa memilih akan dilahirkan dari keluarga apa, bagaimana orang tuanya, seperti apa lingkungan dan kehidupannya. Tapi kamu bisa memilih untuk meratapi nasib atau bangun dan berjalan merubah hidup, meski sendirian? Iya, meski sendirian. Jika ada teman atau keluarga yang membersamai, maka bersyukurlah, jika tidak ada maka tetaplah bersyukur. Tidak perlu dibanding-bandingkan, sebab setiap kita ada ujiannya masing-masing.
Kuatkan saja hatimu bahwa ujian itu akan ada selesainya, karena air laut pun tidak selalu pasang, bukan? Ada masanya ia surut. Seperti hujan yang tidak selamanya deras, ada waktunya berhenti dan mempersilahkan kita untuk melanjutkan kehidupan dan perjalanan, iya kan?
Jangan pernah merasa sendirian, ramaikan saja hatimu dengan doa dan rasa bahwa Allah selalu ada. Tidak akan pernah Dia meninggalkan dan menelantarkan, dekatkan lagi hubunganmu dengan-Nya, agar harimu selalu penuh dengan syukur dan tenang. Ada masanya kok kamu bahagia, kapan? Tunggu saja, ya :)
Merayakan kesendirian.
@jndmmsyhd
766 notes · View notes
ruffleclouds · 2 years
Text
BERTANYA LEBIH DULU
Ada bagi beberapa orang atau barangkali banyak di luar sana yang mulutnya terasa kaku untuk mengutarakan kepenatannya kepada orang lain. Memilih memendam sendiri dan mengatasi semua perkaranya sendiri. Padahal hatinya berkata ia sedang butuh dikuatkan oleh orang lain. Padahal hatinya berkata ia ingin dirangkul oleh orang banyak.
Hanya senyuman dan canda tawa yang terlihat saat ia bertemu dengan orang-orang. Padahal di dalamnya ia sedang kalut, sedang rapuh-rapuhnya, memendam banyak hal yang ia sendiri sulit untuk mengungkapkannya.
Untuk itu, semoga kita termasuk orang yang selalu bertanya kepada teman-teman kita atau bahkan kerabat dekat perihal bagaimana keadaan mereka, apa kesulitan yang sedang mereka hadapi. Semoga kita selalu menjadi pendengar yang baik dan pembicara yang baik bila hendak mengutarakan pendapat kepada teman-teman kita sehingga teman kita tidak merasa dijatuhkan, tapi merasa ditenangkan.
Semoga kita termasuk orang yang tidak pernah ragu atau takut berkurang rezeki, harta dan kecukupan untuk membantu orang lain yang membutuhkan.
Ah dunia itu tidak abadi. Berapapun lamanya dunia di mata kita, tetap saja sementara. Jadi untuk apa kita bersikeras untuk pelit dan enggan menolong orang banyak?
Ada begitu banyak orang di luar sana atau bahkan barangkali ada dekat di sekitar kita yang terlihat begitu bahagia-bahagianya, tapi ternyata ia sedang sedih-sedihnya.
Jangan sungkan untuk terus bertanya ya kepada kerabat dan teman kita perihal keadaan mereka.
Anas. R. A berkata bahwa nabi SAW bersabda : tidaklah termasuk beriman seseorang diantara kamu sehingga mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. (H. R. Bukhari, Muslim, Ahmad, Nasa'i).
@terusberanjak
74 notes · View notes
ruffleclouds · 3 years
Text
Tumblr Bikin Nyaman Karena ....
1. Karena tidak ada konsep waktu pada kontennya. Buat saya ini ada sisi positifnya, sih, yaitu bikin saya enggak merasa fear of missing out (FOMO). Enggak merasa ketinggalan karena baru baca tulisan yang padahal udah dipos 14 jam yang lalu—seolah 14 jam itu waktu yang lama banget. Sampai sekarang, tulisan saya dari lima tahun yang lalu masih aja ada yang nge-like atau nge-reblog. Wkwkwkwk.
2. Jenis kontennya bukan konten yang muncul berdasarkan tren semata. Ini beda kayak Twitter yang tiap hari tren obrolannya berubah-ubah. Atau Instagram yang kalau ada filter baru, tantangan yang ngetren, atau fitur baru, semua langsung nyobain. Facebook juga sama, kayaknya. Intinya, kontennya seiring dengan isu atau fenomena yang lagi ngetren di dunia nyata. Dan, menurut saya, itu bikin cepet bosan (dan capek). Ya, bayangin aja kalau lagi rame soal nikahan Atta-Aurel, semua ngomongin. Prinsip abundance of information. Sebuah informasi kalau terlalu banyak diunjukin malah bikin yang liat ngerasa jengah. Kalau Tumblr, menurut pengalamanku isinya ya begini-begini aja. Ya, random aja. Mungkin dipengaruhi sama akun yang saya ikuti juga, ya. Buatku itulah yang bikin Tumblr jadi timeless. Enggak bikin cepat bosan.
3. Adem. Sejauh ini (sejak 2010), saya belum pernah lihat konten yang isinya ngajak ribut, spall-spill aib orang, atau komentar netizen yang akhlakless. Enggak tahu apa memang begitu atau perasaanku saja. Baca tulisan-tulisan di sini berasa lagi duduk-duduk di tengah perkebunan teh sambil minum teh kotak.
4. There's a boundary. Baca tulisan-tulisan di sini kayak nyimak buku diari. Tapi, saya hanya tahu ceritanya saja, saya enggak tahu orangnya. Jadi tetep kayak ada batas, tiap orang punya alam semestanya sendiri-sendiri. Dan, saya rasa kita sama-sama menghargai batas itu. Enggak berani masuk terlalu jauh ke semesta lain, kecuali sekadar lewat untuk say hello. Enggak pengin sok-sok ngerespons biar edgy, atau ngebantah pakai argumen enggak setuju biar beda. Gara-gara ini kali, ya, anak Tumblr enggak demen ribut.
5. Ini Tumblr banget. Tumblr itu enak buat ngomongin sesuatu yang deep. Apa karena di sini banyak filsuf? Hehehe. Yang saya rasakan, di Tumblr ada space pribadi yang luas buat para pengguna, engga sumuk. Beda dengan media lain yang padat merayap, bikin capek mikir dalem-dalem.
Eh, lagian, Tumblr emang bukan media sosial, sih, ya, melainkan hybrid antara blog dan media sosial. Jadi, maaf kalau perbandingan dariku ini tidak apple-to-apple. Hehe.
Btw, kalau menurutmu gimana? Ada yang mau berbagi?
1K notes · View notes
ruffleclouds · 3 years
Text
Penerimaan.
Semua karakter, watak atau apapun jenis tingkah laku dari manusia. Ikuti saja polanya, beginilah cara kita untuk tetap bersosialisasi dalam situasi dan kondisi apapun.
Yakini saja, setiap sifat baru yang hadir menghampirimu bisa jadi sebagai hikmah dan edukasi.
”kamu itu punya benteng tinggi yang susah diluluh lantahkan”
Setinggi apapun benteng yang dibangun, bisa roboh juga atau mungkin bisa dipanjat secara perlahan.
Seseorang yang sangat ingin tahu apa isi dibalik benteng tersebut akan dengan sekuat tenaga mencari cara. Kita tidak bisa menahan rasa penasaran seseorang bukan?
”sekeras apapun batu, jika diteteskan air terus menerus akan pecah juga”
Orang yang pandai dalam memainkan perannya sebagai air... Dia paham batu itu keras, maka di sentuhlah dengan lembut. Mendekati dengan penuh kehangatan, menyampaikan keluhan dan mulailah muncul secercah pertanyaan.
”polosnya”
Rasa kemanusiaan menjadi lebih aktif, hingga tidak memikirkan kemungkinan apapun kecuali ”husnudzon”.
Kita ini belum terlalu jauh mainnya. Tidak semua pertanyaan manusia harus ditanggapi dan tidak semua orang harus diberikan kepercayaan lebih.
Ketika kamu memberikan jawaban dan memuaskan rasa penasarannya, apa yang terjadi setelahnya? Apa efeknya? Apa ada manfaatnya?
Ya ada, dia terpuaskan. Lalu pergi.
Ketika dia memberikan isu dan argumen kepadamu, apa yang terjadi setelahnya? Apa efeknya?
Ya ada, sekarang kamu yang penuh dengan pertanyaan.
Kita ini belum dapat memilah dengan benar. Apakah bertanya itu salah? Tentu tidak. Bertanya adalah salah satu cara dalam mendapatkan ilmu. Lihat bagaimana cara sahabat bertanya kepada Rasulullah ﷺ. Bukankah bertanya adalah bentuk taqorrub kepada Allah?
Allah berfirman, "maka bertanyalah kepada ahli ilmu, jika kamu tidak mengetahuinya”. Qs. Al-Anbiya: 7
Jadi apa yang salah? Tidak ada. "Pertanyaannya tidak salah" namun terkadang respon kita sebagai penerima belum dapat memilah mana yang harus dijawab dan tidak.
Bahkan aku senang dengan siswa yang sering bertanya, berarti disitu ada koneksi rasa keingintahuan dirinya tentang sesuatu yang ia pelajari dan pahami. ”Ketika dalam kelas hampir setiap jeda aku berkata, ”silakan bertanya, tanyakanlah tidak apa-apa”. Bahkan saat ujian pun tak dilarang, akan tetapi respon gurulah yang menentukan di jawakah atau tidak?
Jangan buru-buru merasa nyaman, jangan cepat memberi kepercayaan dan jangan terlalu mudah diyakinkan.
Satu hipotesa saja tidak cukup untuk menyelesaikan sebuah perkara. Lantas kenapa buru-buru menyimpulkan? Kita belum ketahap penelitian, perbandingan, evaluasi dan seterusnya....
Kita tidak bisa meminta Allaah untuk memusnakan manusia jenis itu bukan? Inilah kehidupan. Hidup berdampingan dan penuh keragaman. Terima saja hal-hal yang menghampiri dirimu, terima dan responlah dengan elegan.
Jika bisa menerima takdir baik dengan mudah, maka harus berusaha juga menerima takdir buruk yang mungkin akan menghampiri kita. Imani saja.
Bagaimana? ”jika melihat dari kacamata hikmah” semua ada kebaikan. Kita mampu lebih jelih dan respon kita menjadi lebih baik.
Tidak mengapa, anggaplah tiap kejadian sebagai pendewasaan. Jangan sibuk menyesali tiap-tiap pertemuan, katakanlah "terima kasih, aku tersadarkan”.
Mungkin inilah jawaban dari semua tanya-tanyamu. Yang tanpa kamu sadari sudah terjawabkan.
Manusia sebenarnya bisa mengatur dirinya sendiri, tapi kadang kala hawa nafsulah yang sering mengaturnya. -ustadzuna Syafiq Riza حفظه الله-
Manusia diciptakan dengan hasrat yang tak terbatas, memenuhinya sama saja membunuh diri sendiri.
Semoga terdapat manfaat dari tulisan ini, dan semoga semuanya dalam lindungan Allah ﷻ.Barakallahu fiikum.
406 notes · View notes
ruffleclouds · 3 years
Text
"jangan pernah menasehati orang yang sedang jatuh cinta. ia sedang mabuk. tai saja bisa jadi rasa cokelat baginya. lupa pula ia dengan Tuhannya"
aku jadi malu. cintaku belum sedalam itu pada Rabbku, seperti cinta manusia ke manusia. tai rasa cokelat. seperti sulitnya ujian yang Ia berikan bisa jadi syukurku, bahagiaku, penenangku "Allah memberiku ujian karena Ia sayang padaku. Ia tahu aku bisa, aku sanggup melewatinya"
ampuni aku yang sering khilaf ini Yaa Allah. aku ingin bisa jatuh cinta lebih dalam lagi padaMu.
0 notes
ruffleclouds · 3 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Diwajari jika non muslim kerap menilai Islam memiliki formulasi hukum yang cenderung menguntungkan kaum pria dan menganggap Islam berbasis budaya patriarki, disayangkan jika yang memiliki pandangan seperti ini adalah seorang muslim. Kenapa non muslim diwajari? Karena mereka tidak mengenal dengan benar syariat Islam dari sumbernya, tetapi hanya melihat Islam dari 'oknum' yang tidak menjalankan syariat Islam dengan benar.
Aturan dalam Islam, salah satunya seperti kewajiban patuh pada suami sebagai kepala keluarga, seringkali dipandang patriarkal, yang membuat sebagian muslimah merasa menjadi korban subordinasi dan diskriminasi.
Padahal dalam Islam, ada perinciannya. Patuh kepada suami yang seperti apa? Kepatuhan istri kepada suami adalah yang didasari kepatuhan kepada apa yang Allah perintahkan, dan juga selama perintah suami tidak bertentangan dengan perintah Allah. Seorang istri tidak diperkenankan taat kepada suami yang bertentangan dengan perintah Rabb-nya.
Jika seorang suami belum mempu menjadi imam yang baik, ataupun tidak memperlakukan istrinya dengan baik, maka ajaklah ia untuk bersama-sama mendalami Agama (Tafaqquh Fiddin).
Ketika menikah, lelaki shalih itu bukan yang hanya ahli ibadah (semisal rajin shalat, rajin membaca Al-Qur'an atau puasa saja), tidak.. sama sekali bukan hanya itu. Tetapi ia yang menjauhi apa yang Allah larang, dan ia yang memahami kewajiban atas dirinya kepada Allah dan kepada yang dipimpinnya dengan akhlak yang baik.
Ia yang menyadari bahwa dipundaknya kini hadir seorang wanita yang telah diamanahkan kepadanya untuk dibina, dididik, dilindungi, supaya selamat dari api neraka.
Jika abai dalam proses tarbiyah, suami akan menjalani "sidang berat" dihadapan Allah Ta'ala dengan "dakwaan" sebagai pemimpin yang abai dan tidak bertanggung jawab.
Begitupun dalam perkara maisyah (bertanggung jawab dalam perkara nafkah), dan qiwamah (memimpin dan melindungi yang dipimpinnya). Seorang suami dalam Islam dituntut dalam perkara tarbiyah, maisyah dan qiwamah terhadap yang dipimpinnya.
Lalu jika bicara tentang "kesetaraan dalam pendidikan". Islam sudah lebih dulu mewajibkan bagi ummatnya untuk menuntut ilmu syar'i. Bukan hanya kaum lelaki, kaum wanitapun diwajibkan atas hal ini. Sebab ilmu syar'i mengantarkan kita pada akhlak mulia, serta menjauhkan kita dari pemahaman yang keliru dan amal yang terjaga.
Begitupun dengan bekerja bagi wanita. Dalam Islam, tempat terbaik bagi wanita adalah dirumahnya. Wanita dibebaskan dari kewajiban mencari nafkah, namun tidak dilarang untuk tetap berdaya dengan kemampuan yang dimilikinya, dengan syarat yang mengiringinya. Syarat inipun tiada lain adalah untuk melindungi kaum wanita itu sendiri.
Apa saja syarat itu?
1. Harus seizin suaminya (jika telah memiliki suami), karena suaminyalah yang akan dimintai pertanggungjawaban atas hal ini. Dan ini menjadi catatan penting juga bagi para suami. Jikapun tidak mengizinkan istri untuk bekerja diluar rumah, maka berikanlah bekal kepada istrinya, jika belum mampu memberikan bekal harta yang cukup jika suami qadarullah meninggal terlebih dulu, maka berikanlah bekal berupa "skill". Jangan sampai membiarkan istri kesulitan nantinya dalam memenuhi kebutuhan dirinya dan anak-anaknya, Bukankah selain percaya bahwa rezeki dalam jaminan Allah, kitapun tetap harus berikhtiar?
2. Bekerja diluar rumah dilakukan setelah kewajibannya sebagai seorang istri dan ibu telah ditunaikan.
3. Pekerjaan tersebut adalah pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat dan tidak mungkin tergantikan oleh laki-laki.
4. Pekerjaannya terhindarkan dari sesuatu yang Allah haramkan, dan jauh dari interaksi intens dengan lelaki yang bukan mahramnya. Semisal mengajar sesama wanita, merawat dan mengobati pasien wanita, dst.
5. Jika pekerjaannya dilakukan diluar rumah, maka diwajibkan atasnya menutup aurat dengan sempurna, tidak memakai wewangian yang sampai tercium jelas wanginya oleh lelaki, dan tidak bertabarruj.
6. Bukan pekerjaan yang menuntutnya untuk sering bersafar sendirian ataupun dengan lelaki yang bukam mahramnya.
Sungguh, hanya Islam yang melindungi dan menjaga kehormatan wanita sedemikian sempurnanya. Sedangkan dalam sistem kapitalis liberal, wanita kebanyakan tidak sadar.. bahwa dalam sistem kapitalis liberal tersebut, wanita sedemikian di "eksploitasi" menjadi wanita karir tanpa batasan, dengan dalih kesetaraan.
Dalam Islam, seorang suami yang istrinya bekerja, maka ia tidak memiliki hak atas penghasilan istrinya. Sedangkan seorang istri memiliki hak untuk dipenuhi kebutuhannya sebatas kemampuan suaminya.
Laki-laki tidaklah menjadi lebih mulia dihadapan Allah hanya karena menjadi kepala rumah tangga, menjadi imam atau berdiri di depan shaf wanita dalam shalat. Karena masing-masing tentu diberi ganjaran yang sama dalam melaksanakan kewajiban yang sudah Allah Ta'ala tetapkan bagi masing-masing.
Yang menjadi patokan hanyalah satu, yaitu "Tingkat Takwa", dan itu tak ada korelasinya dengan gender. Siapapun mampu dan dipersilakan berlomba-lomba mencapainya.
Wallahu waliyyut Taufiq.
https://instagram.com/gsatria
508 notes · View notes
ruffleclouds · 3 years
Text
There are some people who, no matter how good you are to them, it won’t make them good to you. That’s just the way they are. Don’t stress over such people. They exist. Spread your goodness no matter what the circumstances. Nothing good is ever wasted. The Almighty’s All Knowing.
Mufti Ismail Menk
197 notes · View notes
ruffleclouds · 3 years
Text
amazing reminder..
Bersabarlah
Wahai diri yang baik, bersabarlah dengan sabar yang mulia. Sabarlah lebih kuat dari biasanya. Meski aku tahu jiwamu meronta. Tapi jangan biarkan amarahmu berkuasa. Tenanglah dan ingat kembali atas dasar apa kamu hadir dan singgah di dunia ini.
Sedih memang. Saat waktu semakin melaju, tapi kamu seakan diam terpaku. Tapi tak mengapa. Berjalanlah walau pelan. Berproses lah walau lamban. Jangan malah menyerah dan mengutuk keadaan.
Sebab tak semua usaha langsung cepat menuaikan hasilnya. Bahkan tumbuhan pun tak lantas berbunga. Dan tak semua bunga pun lantas menjadi buah. Semua ada prosesnya dan setiap proses ada waktunya.
Saat kamu ingin bergegas. Ternyata Allah minta kamu sedikit menunggu. Sebab Allah tak ingin kamu terburu-buru. Allah tak ingin kamu tergesa-gesa. Semua ada waktunya. Dan Allah lebih tahu kapan waktu terbaik untuk menyempurnakan setiap urusanmu.
Bersabarlah dengan sabar yang mulia. Bersabarlah lebih dari biasanya. Bila saatnya tiba. Niscaya sabar yang kini membuatmu lelah, akan maaaanis sekali rasanya.
Tumblr media
Palembang, 08 Desember 2020 || 22.06
119 notes · View notes
ruffleclouds · 3 years
Photo
Tumblr media
Poems & Words
1K notes · View notes
ruffleclouds · 4 years
Text
“Manusia itu mahluk emosional, bukan mahluk rasional. Jangan kaget jika hari ini menganggap sesuatu itu benar dan esok hari menganggap sesuatu itu salah. Memastikan kita dikelilingi oleh manusia-manusia baik dan cerita-cerita baik akan menjadi sangat penting. Betapa kita sering terombang-ambing oleh hal yang nampaknya benar dan salah. Dikelilingi oleh orang-orang baik supaya kita tetap terjaga. Walau memang berat sekali untuk menjaga. Semoga kita kuat.”
250 notes · View notes
ruffleclouds · 4 years
Text
Mungkin kita ga terasa kalo lagi dicontoh. Walaupun kita ga merasa jadi sebuah contoh, tapi kita tinggal di negeri orang yang gampang nyontoh.
0 notes
ruffleclouds · 4 years
Text
Setelah berkelana menjauh dari semua, aku kembali ke Tumblr ini. Tempatku dinasehati, untuk semakin istiqomah berbenah diri.
2 notes · View notes
ruffleclouds · 4 years
Text
Ujianmu akan berada pada titik terlemahmu, ada yang kuat dan tahan soal jabatan dan harta tapi lemah di wanita, maka Allah akan mengujinya disitu. Semua akan di uji pada titik terlemahnya, kenali dan ketahui apa titik terlemahmu. Obati dan kuatkan, ujian itu tidak akan berganti sampai kamu lulus. Jika semakin mengikuti nafsu, ujianmu akan semakin banyak, bahkan sampai akhir usia.
@jndmmsyhd
642 notes · View notes
ruffleclouds · 4 years
Text
Menjadi Orang Tua
Wasiat Syaikh Utsaimin, Gaada kebahagiaan yang lebih indah bagi orang tua, selain melihat anak-anak nya tumbuh dalam pelukan hidayah, menjadi anak yang berilmu, berahlak dan berbakti. Dan saat mereka tidak ada, anak-anak nya lah yang memeluk mereka di alam kubur dengan do'a-do'a nya.
Wasiat Syaikh Utsaimin ini saya temukan dalam bagian tulisan seorang penulis, rasa nya haru saat membaca nya. Kita tau bahwa menjadi orang tua itu berarti bersiap menjadi sekolah utama bagi anak-anak nya. Karena bagaimana pun awal pembentukan karakter anak dimulai dari rumah. Ketika hari ini, kita disuguhkan begitu banyak peristiwa yang membuat sesak di dada, ada anak yang menggorok leher orang tua nya namun ia tidak menunjukkan sedikit pun rasa bersalah, ada anak yang berlaku semena-mena pada temannya, ada anak yang melakukan hal yang tak layak dilakukan oleh anak-anak seusia nya, dan masih banyak hal mengerikan lainnya.
Betapa kita dihadapkan pada sebuah zaman yang tantangan nya begitu luar biasa, ketika sedikit saja kita lengah, boleh jadi kita pun orang dewasa ikut terbawa-bawa arus yang salah, apatah lagi anak-anak yang belum mampu menyaring apa yang masuk ke dalam fikiran mereka. Untuk itu, pendidikan di rumah menjadi salah satu hal yang utama, karena bagaimanapun mereka akan berhadapan dengan dunia luar, karena itu, perlu untuk dikondisikan agar mereka siap dengan dunia di luar rumah, sehingga mereka mampu "menolak" segala hal negatif yang sewaktu-waktu dihadapkan pada mereka, dan tugas besar itu yang pertama dan utama tentu ada di pundak orang tua.
Kesadaran membekali diri dengan ilmu untuk mendidik anak adalah hal penting. Setiap orang tua pasti menginginkan kebahagiaan dari anak nya, seperti hal nya apa yang syeikh utsaimin wasiatkan, kebahagiaan yang kekal yang tidak hanya berakhir di dunia. Maka, sering-sering lah menuntut diri untuk terus belajar, kelak anak-anak kita berhak untuk mendapatkan pendidikan terbaik dari kedua orang tua nya, anak-anak kita berhak untuk mendapatkan pengajaran terbaik dari kedua orang tua nya. Bukan sekedar hanya memenuhi kebutuhan sandang & pangannya, bukan hanya sekedar berfokus pada meningkatkan kecerdasan intelektual nya, namun lebih dari itu. Firman Allah dalam Q.S At Tahrim : 6 perlu kita renungi setiap waktu ada nya, agar diri kita tidak lalai, agar kelak kita dapat membersamai anak-anak kita dengan didikan terbaik.
Pesan ini untuk siapapun ((terutama aku)), baik yang belum menikah atau pun sudah menikah, baik yang sudah memiliki anak atau belum, dan baik entah akan diberi kesempatan oleh Allah nanti atau pun tidak untuk membersamai seorang anak, kita semua perlu berikhtiar dengan belajar.
Bandung, 30 September 2020
74 notes · View notes