Tumgik
rismadpermadi · 5 years
Text
Malik Agustin 📝🚻 :
Namaku Afira. Seorang perempuan cantik yang baru lulus
kuliah. Hobiku traveling. Hampir setiap minggu, aku bersama teman-temanku pergi kesuatu tempat-tempat indah di Indonesia. Melihat begitu kaya negeri ini dengan berbagai wisata yang bisa dikunjungi.
.
Beberapa bulan kemudian aku tak kunjung melamar pekerjaan dikarenakan masih malas untuk bekerja. Walaupun jurusanku perawatan, namun aku lebih suka menghabiskan waktu bersama teman, nongkrong bareng, menghabiskan malam, dan (tak) jarang pula sering pulang terlalu larut atau lebih tepatnya sampai dini hari. Lantas, mamaku sering marah kepadaku. Sebab, aku tak pernah memikirkan masa depan. Selalu hura-hura dalam kehidupan sesaat.
.
Singkat cerita; aku akhirnya dinikahkan oleh pria berkacamata. Entah dia itu siapa. Yang kutahu dia hanyalah pria culun dan asing bagiku. Terlebih namanya perempuan. Tingkahnya selalu aneh, yaitu selalu minum kopi pahit tanpa gula, membaca buku-buku yang bisa membuat rambutku keriting, dan terlalu sering kulihat dia menatap layar Laptop ketika pulang bekerja.
.
Aku tidak suka dijodoh-jodohkan. Orangtuaku yang menikahkanku dengan Noor. Suami yang tak kuanggap bukan suami. Ya. Apa gunanya pernikahan tanpa adanya sebuah cinta? Takkan bisa bahagia, bukan? Itulah yang sedang kualami saat ini.
.
Setelah menikah, kami tak bisa bersama atau bisa dibilang tak melakukan apa-apa layaknya suami-istri. Entahlah. Aku tidak suka saja dia mendekatiku. Jadi, saat tidur kami berdua berpisah. Aku tidur di kasur yang nyaman. Dia kusuruh tidur di sofa kamar.
.
Noor tidak pernah memarahiku. Dia tidak pernah mengeluh. Dia juga tidak pernah kasar terhadapku. Walaupun kenyataannya begitu, dia selalu saja mengalah dengan istrinya.
.
Seminggu terakhir, aku sering pulang telat. Aku keluar bersama teman-temanku dulu; belanja dan sebagainya. Dengan terapi ketat, aku akhirnya juga bisa menghentikan kebiasaan burukku dulu, yaitu merokok. Ya. Meskipun mereka mengajak, tetapi tetap aja bisa kutolak dengan berbagai alasan.
.
Ketika aku pulang, Noor tetap setia menunggu di meja kerjanya. Dia tertunduk. Mungkin, dia masih mengerjakan tugas kantornya hari ini. Ah, bodo amat. Yang penting aku bisa tidur nyenyak dulu.
.
Tetapi, aku tidak bisa tidur. Karena selalu terbayang betapa salah besarnya diriku yang sering mengacuhkannya. Istri macam apa diriku ini? Aku mulai malu terhadap diri sendiri.
.
Kemudian kubuka lagi selimutku. Mencoba menyapanya, mendekatinya, dan berbicara dengannya. Namun, dia tetap pada posisi semula. Tertunduk. Setelah kucoba memegang pundaknya, kepalanya berganti arah. Lalu dia sedikit ngelantur. Mungkin, dia lagi bermimpi.
.
Setelah itu, aku menengok kearah monitornya. Sebab masih penasaran dengan apa yang dikerjakannya selama ini. Oleh karenanya kudekatkan mata lagi..lagi..dan lagi. Meyakinkan apakah benar itu dia atau bukan? Oh Ya Tuhan...ternyata benar dia orangnya.
.
Draf Novel
"Mencintaimu dengan cara berbeda".
Oleh
Malik Agustin
.
Aku mundur sejenak. Masih tak percaya dengan apa yang terjadi. Kenapa bisa jadi begini? Kedua tanganku membungkam mulutku sendiri dan akhirnya air mataku menetes lagi.
.
Noor terbangun. Mendengar suara gesekan kaki dengan kardus berisi peralatan kerjanya. Aku ketahuan. Aku malu kepadanya. Lantas, kututupi area wajahku semua.
.
"Oh, ternyata kamu sayang? Kirain siapa. Ada apa sayang?" dia mencoba menenangkanku.
"Aku malu..".
"Malu kenapa?". Lantas, aku memeluknya erat.
"Maaf, soal selama ini; karena sikapju kepadamu terlalu judes, tidak menghargaimu sebagai layaknya suami, dan masih banyak lagi".
"Tidak apa-apa sayang".
"Kamu tidak marah kepadaku?".
"Untuk apa aku marah? Justru, aku senang kamu kembali".
"Terima kasih banyak, sayang".
.
Itulah akhirnya. Itulah kenyataannya. Aku tahu bahwa suamiku merupakan Penulis terkenal. Yang tak pernah kuketahui sebelumnya. Penulis yang misterius dengan biodata dibuku-bukunya "Aku bukanlah orang. Aku Alien. Tapi, aku akan mencoba mencintaimu seutuhnya bersama semesta".
.
Itulah alasan lain kenapa aku yang 'tak pernah' bilang 'sayang' kepadanya bisa luluh segera. Mengapa? Alasannya cukup sederhana; aku adalah penggemar setianya selama ini. Karya-karyanya selalu kutunggu-tunggu. Setiap dia mengadakan 'giveaway', aku pasti antrian nomor satu. Ya. Meskipun terkadang telat dan tidak mendapatkannya.
.
Kini, aku mengerti. Suamiku adalah Penulis yang kukagumi selama ini. Penulis idamanku. Yang buku-bukunya bestseller dan isinya mudah dipahami. Apalagi buku 'roman' yang ditulisnya selalu mengena dihati.
.
Kukira dengan membaca buku-buku 'besar' itu setiap waktu rambutnya bisa keriting. Nyatanya tidak, itulah alasan kenapa suamiku bisa kuat menghadapiku selama pernikahan kami.
.
"Semakin kamu ingin pergi, semakin kuat aku bertahan disini. Semakin lama kamu sadar, semakin besar kebahagiaan ini terjadi".
.
Copyright © 2019. Rismad Permadi. All right reserved.
.
#quotes #quotesindonesia #quotesoftheday #quotelife #catatan #catatanku #pathdaily #dailyquotes #daily #aksara #wattpad #wattpadquotes #wattpadindo #catatanjuang #bookstagram #buku #bukufiksi #fiksi #yangterdalam #receh #dagelan #tulisan #tulisantangan #coretankertas
5 notes · View notes
rismadpermadi · 7 years
Quote
Kabur- pencuri itu melarikan diri sesaat setelah tertangkap basah oleh mata para massa. Ia lalu bersembunyi di tempat paling strategis. Akan tetapi penglihatannya kabur, karena keluarganya makan dari hasil yang tidak baik.
rismadwipermadi
0 notes
rismadpermadi · 7 years
Quote
Bedug- sebelum sholat dianjurkan memukul bedug untuk mengingatkan para jamaah pada waktunya. Tetapi bukan hanya itu saja, terik matahari menyengat juga bedug.
@rismadpermadi
0 notes
rismadpermadi · 7 years
Quote
Wedi- kang hadi memang lihai dalam mengolah bahan dasar wedi menjadi bangunan yang kokoh. Tapi sayang sekali, ia selalu wedi bahwa pujaan hatinya pergi. Padahal karena wedi, bangunan tersebut menjadi kokoh.
@rismadpermadi
1 note · View note
rismadpermadi · 7 years
Quote
Mari- setelah beberapa minggu di rawat dalam rumah sakit, akhirnya temanku ‘mari’ total. Jadi bisa kembali berlatih beladiri denganku. Aku juga senang ia tidak mengatakan 'mari’ ulangi agar cedera lagi
@rismadpermadi
1 note · View note
rismadpermadi · 7 years
Quote
Jika memang harus pergi, maka pergilah wahai pembungkus hati yang syahdu. Aku pasti rela. Aku juga tahu bahwa ternyata ikhlas-mu belum cukup untuk menghalalkanmu.
rismadwipermadi
2 notes · View notes
rismadpermadi · 7 years
Quote
Abang- bukan sekadar julukan yang sering kau ucapkan kepadaku. Tetapi warna sebagai lambang kesetiaanku setiap waktu menunggu.
@rismadpermadi
2 notes · View notes
rismadpermadi · 7 years
Quote
Jangan- masakan khas orang jawa yang dihangatkan kembali. Untuk makan di beberapa hari. Jangan juga tidak melarang kamu pergi.
@rismadpermadi
1 note · View note