Tumgik
rahmahfadillah · 4 years
Text
Sejauh apa kita boleh berusaha..
Sampai batas pantas yang mana..
Bagaimana kita tau sesuatu ini layak diperjuangkan atau harus dilepaskan?
0 notes
rahmahfadillah · 4 years
Text
Belajar bilang tidak
Belajar untuk membahagiakan diri sebelum menyenangkan orang lain
Menyelamatkan diri ke atas kapal dulu supaya bisa menarik yang tenggelam di bawah, bukan diinjak supaya dia bisa naik ke atas duluan ke atas kapal
Belajar jadi baik kepada diri sendiri sebelum tersenyum dan meringankan beban yang lain
Belajar menjaga dan melindungi apa yang tersisa darimu sebelum memberikan yang terbaik untuk orang yang kau sayangi
Gak apa egois sedikit, jadi selayaknya manusia
Gak apa mengecewakan, ga semuanya harus jadi tanggung jawabmu
Gak apa menyakiti jika itu memang ga bisa terhindarkan, kamu juga berhak selamat
Gak apa membuat sedih, bukan hanya kamu yang boleh menangis sendirian
Gak apa menepi sebentar, ga semuanya harus kamu kejar hari ini
Gak papa kalau ceritamu berakhir sebelum kamu berjuang, kamu boleh pilih cerita yang mau kamu kenang nanti, ga semua perang harus kamu ladeni
0 notes
rahmahfadillah · 4 years
Text
"Kalau ga ikhlas ga usah bantu!"
Memangnya siapa yang tau niat dalam hatinya, memangnya siapa yang tau dia rela melakukannya atau terpaksa, sekalipun terlihat terpaksa, barangkali dia memang sudah berusaha ikhlas membantu.
Siapa kita berhak menilai usahanya, menentukan yang dia lakukan itu berpahala atau sia-sia..
Iya menyakitkan sekali dituduh begitu, divonis begitu. Sedang ia juga berusaha membantu sebisanya..
Kamu bukan tuhan yang bisa memvonis seseorang ikhlas atau tidak.. Dan dia juga bukan tuhan yang bantuannya bisa sempurna
0 notes
rahmahfadillah · 4 years
Text
Lelah, suntuk, dan hilang semangat, barangkali karena hatimu jauh dari quran
Barangkali sholatmu kau tunda-tunda
Barangkali dzikirmu masih kurang
Barangkali dosa-dosamu membuatmu jauh dari rezeki dan keberkahan
Kembali, obati hatimu yang perih
Kembali, basuh hatimu yang kering
Kembali, rehatkan hatimu yang letih
Kembali, pada Allah yang senantiasa menerimamu lagi
Seberapa jauh kau pergi, jangan lupa kembali🍃
0 notes
rahmahfadillah · 4 years
Text
Ketika si pesimis sudah berusaha menata rencana-rencana karena ketakutannya dalam menghadapi masalah di hadapan, ia sangat tau rencananya tak akan berjalan semulus yang ia tentukan, tapi setidaknya ia tau harus terus menuju ke ketakutannya
Namun si peragu tetap disana.. Masih bertanya dalam dirinya, belum beranjak, terus berada dalam gua pikirannya tak tau sampai kapan.
Tumblr media
0 notes
rahmahfadillah · 4 years
Text
Kamu memang tak sempurna, kamu itu cukup:)
Sudah lelah belum? lekat-lekat memandang cermin, membuat daftar panjang kekurangan, kemudian membandingkannya dengan temanmu yang terlihat bahagia dan punya segala yang kamu inginkan, mulai dari fisik, kepunyaan, kemampuan, dan lainnya. Kamu tersenyum pahit, menghela nafas berat, dan memikirkan cara supaya jadi lebih layak, benar? Layak di mata siapa?
Kalau kau ingin layak berdasar penilaian standar manusia, tentu berat, kamu akan selalu peduli dengan apa yang orang lain fikirkan tentangmu, tampilanmu harus paripurna tanpa celah, dan kamu akan selalu membandingkan apa yang kamu punya dengan apa yang dimiliki orang lain, sehingga takkan pernah merasa cukup layak.
Kalau kamu ingin layak di mata Allah,
“Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah hanyalah melihat pada hati dan amalan kalian.” (HR. Muslim no. 2564).
Dalam penilaian Allah kita akan dinilai berdasar ujian yang berbeda-beda sesuai kemampuan kita. Berusaha layak di hadapan Allah itu menjadikan segala yang kita lakukan dilandaskan keinginan kita meraih ridho Allah.. Allah tak melihat rupa kita, Allah menilai jasad/fisik yang Dia titipkan kepada kita ini dimanfaatkan untuk apa?
Allah tak melihat pada harta kita, Allah menilai bagaimana cara kita menjemput rezeki, apa dengan cara yang Dia ridhoi? Serta harta yang Allah titipkan apa kita manfaatkan untuk semakin mendekat padaNya?
Pada akhirnya, kamu kelelahan untuk memenuhi penilaian manusia, yang senantiasa melihat hasil akhir, rupawan, kaya, punya keahlian, punya prestasi dan segala hal yang hanya terlihat dengan kasat mata.
Sedangkan Allah senantiasa menilai apa yang ada di hati kita, proses perjuangan kita, amalan yang berusaha kamu istiqomahkan.. Menjadi layak dihadapan Allah bukan tentang berhasil mencapai segala yang diimpikan, tapi bagaimana usaha yang dilakukan untuk mencapai impian itu membuat kita sedikit demi sedikit mendekat pada Allah, semakin disayang olehNya, semakin diridhoiNya..
Pada diri yang mematung di depan cermin sambil merutuki segala kekurangan, Iya kamu memang tak sempurna, dan gakpapa, karena kamu itu cukup :).
Fisikmu cukup untuk bisa beribadah padaNya, hatimu cukup untuk bisa senantiasa bersyukur dan bersabar, bahagia dan membahagiakan, fikiranmu cukup untuk bisa kau ajak menjelajah banyak hal yang bermanfat dan kamu bagi manfaatnya pada sekitarmu. Tinggal kamu mau memaksimalkan semua potensi yang dititipkan padamu atau terus merutuki diri?
Barangkali kamu lupa,
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. QS At. tin : 4
apa yang ada dalam dirimu adalah anugerah terindah dariNya, jangan lupa mensyukurinya, kamu berharga.. di hadapanNya 🌸
0 notes
rahmahfadillah · 4 years
Text
Merasa takut
merasa ragu, berdebar tak tenang, gelisah, tak bisa fokus pada apapun, ketakutan.
Nanti apa ya yang akan terjadi? Apa nanti lidahku akan sekelu ini saat harus bicara di hadapan?
Bagaimana kalau nanti aku akan mempermalukan diri sendiri?
Bagaimana kalau nanti ternyata aku menyesal?
Bagaimana kalau keputusan yang diambil terlalu terburu-buru?
Kenapa waktu itu setuju? Kenapa waktu itu mengiyakan?
Ada satu harap yang ku yakini saat aku menyanggupi.. Saat itu aku pun tau ini bukan hal yang mudah, tapi yang ku harap hanya ridhoNya.. Semoga Allah ridho, semoga ini petunjuk Allah, semoga ini bukan keputusan yang ku ambil sendiri, melainkan Allah yang memberiku kesempatan untuk mencoba hal yang bisa membutatku jadi lebih bermanfaat.
Ya Allah, hanya Engkau yang dapat memberikan ketenangan hati. Keluar dari zona nyamanku, memang mengacak-acak perasaanku, ketakutan demi ketakutan jadi berkecamuk. Tapi ada Engkau ya Allah yang Maha membolak-balikan hati, yang sanggup meneguhkanku saat aku merasa tak bisa.
Ya Allah, jangan serahkan aku pada diriku walau sedetik pun. Ya Allah tentramkanlah perasaanku.. Dan ingatkan aku ya Allah, bahwa selama niatnya karenaMu, dan apa yang dijalani ini tak melanggar syariat apapun.. Maka perjuangkanlah.. Beranilah, sekali ini juga seterusnya.. Yakinlah pada pertolongan Allah, sekali ini dan seterusnya.
Kamu mungkin ragu pada dirimu, tapi kamu tak boleh ragu atas pertolongan Allah
Tugasmu, berusaha dan berdoa..
Hasil, respon orang-orang, juga masa depan adalah kehendakNya, jadi sudah ya.. Angkat kepalamu di depan manusia, sampaikan hal yang bermanfaat dan tebarkan kasih sayang di setiap katamu, niatkan karena Allah
Bersungkur dan sujudlah sedalam-dalamnya dihadapan Allah..
Kamu mampu, karena ada Allah..
0 notes
rahmahfadillah · 4 years
Text
Saat mencari-cari orang terbaik untuk didekati, mencari lingkungan yang baik dan sesuai kenyamanan hati, kenapa rasanya sulit ya?
Karena yang perlu dilakukan terlebih dahulu bukan mencari hal-hal yang paling baik menurut kita,
tapi memantaskan diri...
Sehingga jadi bisa tertarik ke lingkungan yang baik, merasa nyaman dekat dengan orang yang baik, dan nantinya Allah berikan takdir terbaik, in syaa Allah
Ibarat kita sedang sakit lalu mencari-cari makanan enak, makanan seenak apapun yang kita coba rasanya hambar dan tak membuat kita bahagia. Yang harus dilakuin terlebih dahulu apa? Mengobati sakitnya, supaya makanan yang nikmat itu akan terasa nikmat.
Jadi, sehatkah kamu? Apa kabar hatimu? Siapkah menerima hidayahnya, menerima orang-orang baik dan lingkungan yang juga baik dan menentramkan? :)
Tumblr media
0 notes
rahmahfadillah · 4 years
Text
Lihat dari dua sisi, ya kamu tak sempurna. Tapi bukan berarti hanya kekurangan yang kamu lihat pada dirimu. Ya kamu punya banyak kekurangan. Tapi jujurlah kamu juga punya satu dua kelebihan, jadi belajar untuk menilai dirimu yaa bukan hanya mengevaluasi tapi juga mengapresiasi. Kamu berharga 💛
0 notes
rahmahfadillah · 4 years
Text
Anugerah kadang merupakan musibah, juga musibah terkadang justru adalah anugerah.
Saat kesusahan menimpamu sedang kamu sejak itu, jadi pribadi yang lebih baik, lebih mendekat pada sang pencipta, jadi lebih bisa memprioritaskan apa yang pantas diperjuangkan dalam hidup.. selamat! sulit itu jadi anugerah untukmu.
Juga sebaliknya, saat masa jayamu membuatmu tak peduli sekitar, lupa diri, lupa kewajiban, merasa hebat namun hampa, jadi memandang orang lain ada di bawahmu, merasa kebahagiaanmu ini murni karena usahamu saja, membuatmu jauh dari lingkungan baik, bersedihlah! Bahagiamu yang begitu justru musibah bagimu
Jadi, ini bukan tentang keadaan yang menimpamu, tapi tentang bagaimana kamu menanggapi hal-hal yang menimpamu.
Pada akhirnya, yang berhasil bukan ia yang paling kelihatan sempurna takdir hidupnya. Namun ia yang berhasil menjadikan setiap kabahagiaan jadi rasa syukur, dan memanfaatkan sedihnya untuk belajar sabar lagi dan lagi.
0 notes
rahmahfadillah · 4 years
Text
Sepi yang bising
Semesta sekitarmu tak hanya berdiam, semesta senantiasa mengingatNya, senantiasa berdzikir mengagungkan namaNya, sedang kamu sangat sibuk berisik seharian, mengoceh sana sini, seakan tau banyak hal.
Waktu terasa berlalu dengan sangat cepat, kamu merasa waktu tak pernah cukup untuk menyelesaikan tugas-tugas yang semakin dikerjakan, bukannya selesai namun terus bertambah.
Sebentar saja, mengingat lagi, untuk apa diciptakan, apa yang semestinya dilakukan di bumi, serta akan kemana setelah kamu mati nanti
Sebentar saja, ingat lagi apa yang salah dari dirimu hari ini. Apa yang perlu diperbaiki, apa yang disesali, apa sudah memaafkan orang lain juga diri sendiri..
Sebentar saja, buka buku panduan hidupmu, membacanya pelan-pelan dan relakan waktumu untuk bercerita pada penciptamu. yang Maha mencinta, yang Maha memaafkan, yang Maha adil hukumanNya, yang Maha berkuasa, yang Maha mengatur segalanya dengan sempurna.
Malam ini buat dirimu jatuh cinta lagi. Pada Rabb yang senantiasa mengatur kehidupanmu dengan sangat indah.
Bersiap untuk menghadapi sibukmu esok hari. Hatimu penuh namaNya, hatimu bising bersama semesta yang berdzikir.
0 notes
rahmahfadillah · 4 years
Text
Pada kondisi susah yang dirasa bersama, sabarmu jadi kian menipis, tapi tentu saja kau masih berusaha.
Mengerjakan yang bisa dikerjakan, mengusahakan yang mampu diusahakan, mensyukuri yang masih ada, mengais hikmah katanya dari setiap kisah hidup yang tak terduga.
Merelakan yang belum teraih, menerima takdir yang jauh dari rencana, membiarkan apa yang tak bisa dikendalikan.
Ingat lagi tugas kau dan aku hanya berusaha dan berharap, sedang hasil adalah bagian-Nya.
Tumblr media
2 notes · View notes