Tumgik
Quote
You’re not married and people think something is wrong with you. You’re raising a child alone and people totally overlook you. You’ve been divorced and people look down upon you. You’re over 25 and people think you’re too old. You’re a widow and no one ever thinks your good enough. Rabi'a al-Adawiyya never married and she is considered one of the greatest saints of this Ummah. Lady Maryam never got married and she is from the 4 greatest women Allah ever created. Sayyiduna ‘Isa ascended to heaven and he was unmarried, yet he is a Prophet. Lady Hajar nurtured Prophet Isma'il in Makkah alone whilst it was a barren desert, due to the command of Allāh. Sayyidah Aminah lost her husband before our master Muhammad ﷺ was born. The Prophet’s ﷺ wife, Lady Safiyyah had been divorced and then widowed before he married her. Lady Khadijah had 2 children from previous marriages and was 40 years old when he married her. Lady A'ishah had no children. Lady Asiya was married to the greatest tyrant, Fir'awn. Our communities looks down upon people and judge, yet it is strange that some of the greatest men and women Allāh ever created and made role models for us had come from such circumstances and situations. Never feel inferior or unimportant. Don’t listen to their opinions and meaningless words. Be content with the Decree of Allāh. Raise your head and be proud. عليهم السلام و رضي الله عنهن
Shaykh Mohammad Aslam (via islamicrays)
555 notes · View notes
Photo
Tumblr media
15K notes · View notes
Photo
Tumblr media
Positivity Here
2K notes · View notes
Text
hantu masa kecil
gue adalah orang yang canggung banget saat bersalaman atau bercipika cipiki dengan orang. Kalo kalian kenal sama gue di awal-awal, gue mungkin susah jadi orang yang ramah dan bisa tertawa lepas. Meski sekarang bisa dibilang, gue udah bisa berekspresi dengan lebih baik.
beberapa bulan lalu, gue sempet travelling berdua bareng temen gue. Di tengah perjalanan, kami ngobrol panjang dan ngalor ngidul sampe ke topik tentang masa kecil masing-masing.
Gue introvert. Ga begitu hangat. Ga gampang nyeritain kehidupan privat gue ke orang. Dan sering banget dapat cap kalo gue ga bakat jadi humas ato nyari link kemana-mana.
Temen gue, sama introvertnya kayak gue. Kepribadiannya berlapis-lapis. Tapi orang masih nganggep dia ekstrovert karena temen gue dari luar kelihatan cerewet banget.
Somehow kami punya kesamaan……canggung kalo dipuji, canggung ngelihat orang lain nangis dan canggung ketika dapat pelukan pas lagi sedih. Baik gue ataupun temen gue, kalo ada masalah yang berat banget, lebih milih menghilang dari peredaran. Bukan gengsi minta tolong. Tapi entah kenapa, sejak dulu kami nggak pernah sanggup melibatkan orang lain dalam masalah pribadi-pribadi kami.
nah, pas nyeritain masa kecil masing-masing, kami nyadar bahwa ada “hantu” dalam masa kecil kami yang semuanya mengendap dan nggak bisa dicairkan dalam waktu semenit dua menit.
gue sejak kecil dibully karena fisik gue yang beda, jarang banget dapat apresiasi dari sekitar, dan kalo gue nyeritain masalah gue yang dibully sama temen-temen ke guru gue, gue bukan dapat solusi tapi malah dimarahi dan dilabeli sebagai anak nakal. Maka ngelibatin orang lain ke dalam kehidupan gue adalah hal yang amat sangat traumatis. Butuh bertahun-tahun buat jadi diri gue yang lebih open kayak sekarang.
gue bukan haus apresiasi. Enggak. Tapi apa yang gue rasain pas kecil itu sakit banget. Makanya sampe sekarang, gue nggak pernah respek sama orang yang ngeremehin orang lain.
gue sering banget ngalamin hal kayak gini:
“Aku pengen jadi guru, wartawan ato dokter”
“Kamu tuh ga bakal bisa jadi guru. Ngomong aja gemeteran. Berdiri di depan kelas aja tremor”
ato pas gue ga bisa ikut olahraga karena kaki gue bengkak, yang gue denger malah kayak gini:
“Lo manja banget sih. Baru lari tiga putaran aja udah minta berhenti”
sejak itu, gue mulai keras ke diri gue sendiri. Banyak yang bilang ke gue
“Ya bagus dong. Berarti lo bisa ngebuktiin ke mereka kalo lo ga kayak yang mereka pikirkan”
Enggak. Sama sekali nggak baik membiarkan anak kecil tumbuh ke lingkungan toxic seperti itu. Meski dari luar terlihat bahwa lingkungan seperti itu justeru ngebuat gue berprestasi, tapi prestasi dengan rasa marah itu bukan hal yang patut dirayakan dengan penuh kebahagiaan. Manusia itu bukan cuma terdiri dari materi fisik. Manusia punya hati dan emosi yang harus ditumbuhkan dengan baik.
Gue pernah pada fase sama sekali ga bisa berempati sama masalah orang lain karena pas kecil, gue ga banyak belajar tentang empati. Contoh kongkritnya, pas temen gue sakit dan ngeluh ke gue….
gue justeru bisa dengan tega bilang:
“Halah manja. Gue muntah-muntah sendirian di kost aja masih sanggup meng-handle diri gue sendiri”
Karena gue emang biasa menghadapi banyak hal sendiri. Gue mungkin bisa jadi orang yang jalannya cepet dan tangguh. Tapi somehow, gue ngerasa kehilangan sisi hangat gue sebagai manusia.
Balik lagi ke temen travelling gue. Dia sebenernya ga ada masalah sama temen-temen atau guru di sekolah. Tapi setelah ditelisik, akar masalah ada pada hubungan dia yang nggak pernah harmonis sama orang tua sejak kecil. 
“gue bahkan bingung ngerespon apa kalo Ibu gue curhat, De. Karena sejak kecil, gue cuma disuruh belajar, nggak ada percakapan lain selain belajar. Gue lebih ngerasa diperlakukan sebagai mesin. Meski gue tau, tujuan orang tua gue baik”
gue ga bakal berkomentar tentang mana yang salah ato mana yang bener antara temen gue dan ortunya. Karena itu masalah internal mereka dan gue nggak ngerasa berhak buat ikut campur.
yang gue inget, di akhir percakapan, kami sempet berbincang
“lo pernah dijudge nggak legowo gara-gara sampe sekarang masih dihantui kenangan masa kecil?”
“pernah”
“then?”
“kenangan itu ada di brain memory, De. Maaf itu dari hati. Jadi kalo kita memaafkan, yang hilang itu cuma beban kebencian. Bukan kenangan. Damage effect itu ga bisa hilang hanya dengan memaafkan. Butuh ikhtiar dari kita untuk men-setting kenangan tersebut agar bermanfaat untuk hal-hal yang baik”
“Maksudnya?”
“Kebanyakan kenangan buruk itu ngebuat kita benci sama hal-hal yang berkaitan sama kenangan tersebut. Kita yang harus ngerubah reaksi hati kita terhadap kenangan yang dimunculin sama brain memory. Kalo misalnya kenangan itu muncul dan hati lo biasa merespon dengan perasaan sakit, sekarang hati lo harus mulai dilatih buat ngerespon dengan azzam yang kuat buat berusaha agar jangan sampai kita ngelakuin hal tersebut ke orang lain. Gue berharap kalo gue punya anak, gue bisa mengapresiasi dia dengan sehat. Marah ke dia dengan cara yang sehat. Ngasih pujian dengan cara yang sehat”
Sebagian kita mungkin masih punya hantu-hantu masa kecil yang mungkin aja sangat sulit muncul ke permukaan dan sangat sulit kita ceritakan ke orang lain. Kita mungkin pernah frustasi karena kita sudah memaafkan tapi trauma-trauma itu nggak pernah hilang dan ngebuat kepribadian kita berbeda dengan orang lain.
Semoga Allah menguatkan kita agar kita nggak dendam sama masa lalu. Dan semoga Allah melembutkan hati kita agar bisa merespon segala macam kenangan dengan respon yang baik.
Gue sendiri sampe sekarang masih kesulitan menghandle godaan untuk memasukkan rasa sakit ke hati gue. Di titik seperti ini, mungkin nasihat buat memaafkan nggak bisa menembus hati gue yang keras. Kalo udah seperti ini, justeru yang gue butuh adalah kebaikan-kebaikan random yang ngebuat hati gue lembut lagi.
FYI:
titik balik gue buat berjuang buat lepas dari hantu masa kecil bukan karena nasihat dari temen buat memaafkan masa lalu, tapi justeru dari kebaikan temen gue yang ngebeliin gue makanan pas gue sakit meanwhile biasanya kalo gue nggak muncul, nggak ada orang yang khawatir selain dia.
kalo kalian ketemu orang yang mungkin punya kasus yang mirip sama gue dan temen gue, kalian boleh ngasih nasihat untuk memaafkan. Tapi sebelum nasihat itu meluncur dari kalian, cobalah sedikit berempati. 
Orang yang hatinya terluka, butuh disentuh dengan kebaikan. Ia mungkin tahu bahwa yang harus ia lakukan adalah memaafkan. Hanya saja, saat ini ia bingung untuk mencar…..kemana kunci dari pintu maaf itu tersembunyi. Dan kebaikan juga amal shalih itu adalah nasihat yang paling lembut bagi orang-orang dengan pintu maaf yang tertutup.
261 notes · View notes
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
230K notes · View notes
Photo
Tumblr media
611K notes · View notes
Photo
Tumblr media
Clear your mind here
1K notes · View notes
Photo
Tumblr media
Clear your mind here
6K notes · View notes
Text
you’re so good at making others feel good. always there when they need you. excellent for a joke or prepared with the right kind of distraction. good at listening. an arm to hold on to.
and you tell yourself it’s just that you’re trying to be a good person, but maybe it’s that you feel good for a second only when you make other people feel good. so you do things like go to their parties you won’t dance at and make them pies you won’t eat and kiss people you don’t love and drink things you don’t want and tell them advice you won’t follow and laugh, always.
and that makes you feel like a bad person, because sometimes when you’re sitting there, and they’re raw and spreading, you wonder why they don’t see your blood too and gosh, isn’t it selfish when you open your mouth and say the truth: nobody wants that from you. everybody just wants you to listen. and be good. and swallow the knuckles off your pointer fingers and wrap yourself in muslin and follow the river into the deepest parts of the ocean. 
you’re so good at making others feel good. there’s always a better rug but you’ll lie down for them anyway. there’s always a better highway but you’re already driving. and who cares that you need help. who cares if you’re dying. it’s all you, and you’re all good, and it’s okay, because you can floor the gas and people will just think you’re unafraid of dying.
but you are unafraid of dying.
6K notes · View notes
Photo
Tumblr media
اللَّهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ يُنِيبُ
God chooses to Himself whom He wills, and He guides to Himself whoever repents. (The Quran, verse 42:13)
Source: arabiccalligraphy, via IslamicArtDB
112 notes · View notes
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
For more posts like these, go to @mypsychology​
120K notes · View notes
Photo
Tumblr media
240 notes · View notes
Text
What is Anhedonia?
Tumblr media
We all feel a little blue at times. Maybe we had a bad day or week and that makes us sad, lacking motivation and having no interest in going out with our friends or participating in the activities that we would normally enjoy. These feelings of unwillingness to do the things we love like meeting our closest friends or even trying to do well in school or at our job, won’t usually last long. Once everything’s settled, we return to our normal selves. Well… Most of us. People suffering from anhedonia can’t, but what is anhedonia really?
Click here to continue 
638 notes · View notes
Quote
Don’t kiss me if you’re afraid of thunder. My life is a storm.
Anita Krizzan (via wordsnquotes)
15K notes · View notes
Photo
Tumblr media
Kunci untuk mendapat keberkatan dalam hidup.
1. Jika kita ada ilmu, berusahalah menjadikannya bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
2. Jika kita punya harta, berikanlah sebahagiannya agar menjadi sedekah jariyah.
3. Jika kita ada anak, didiklah dengan baik agar menjadi anak yang soleh/solehah.
Tiga perkara ini yang disebut oleh Baginda Nabi s.a.w sebagai amal yang tidak akan terputus pahalanya walaupun kita telah meninggalkan dunia ini. . #abuhanifah #alhamdulillah #dakwahituseni #harinidahingatmati #muhasabah #muhasabahdiri #muhasabahbersama #my_genggua #ikutcarakita #igersmalaysia #igmalaysia #ig_my #gengsukatravel #thedaiegraphy #kebaikan #peringatan #peringatanbersama #kallafah #abbasyislamicdesign #cahayaislam #keberkatanhidup
39 notes · View notes
Photo
Tumblr media
538 notes · View notes
Photo
Tumblr media
761 notes · View notes