Tumgik
perekamjejak · 8 years
Text
Andai Langit Begitu Dekat
Andai semua yang kita impikan bakal segera terwujud saat itu juga, darimana kita akan belajar sabar?
Andai semua do'a-do'a yang kita panjatkan selalu dikabulkan, darimana lagi kita akan belajar ikhtiar?
Dan andai semua yang kita kehendaki akan selalu menjadi milik kita, darimana kita akan belajar ikhlas?
Karena akan datang, satu hari di mana ada do'a-do'a yang meski sudah terlanjur berpayah melafalkannya berkali-kali ternyata masih belum cukup kuat untuk menemukan jalannya pada pintu-pintu langit.
Satu hari lagi, di mana impian yang telah lama digenggam masih harus tertunda oleh waktu yang tenggelam bersama puing-puing kesabaran, masih harus bersabar lagi, menanti impian.
Sebab barangkali, tidak pernah salah jika kita belajar hal-hal sederhana itu sejak awal. Termasuk ikhlas. Karena pasti akan datang saat-saat ketika yang kita miliki tidak lagi menjadi milik kita. Sesuatu yang kita miliki, kita sayangi, bahkan yang dicintai sekalipun pasti akan pergi suatu hari nanti. Dan kita hanya perlu mengikhlaskan karena mereka memang benar-benar telah pergi.
Boleh jadi, itu mengapa tiap-tiap do'a yang kita lafalkan tidak selalu terkabul, hal-hal yang kita impikan terkadang harus kita relakan terkubur dalam-dalam, dan mengikhlaskan yang bahkan sudah pergi, termasuk orang-orang yang kita sayang dalam hidup ini.
Sayangnya, meski telah berkali-kali belajar pun, kita masih sering sulit untuk sabar, ikhtiar, apalagi ikhlas.
Bogor, 22 Juli 2016 | Seto Wibowo
274 notes · View notes
perekamjejak · 8 years
Text
Dan patut berbahagialah, karena Allah masih ingin lebih dekat dengan mereka yang begitu sabar :))
Jika Do’amu Masih Tertahan
Ada berangkai-rangkai kata indah yang dipanjatkan tiap harinya, kalimat yang terucap begitu suci dan lembut, lalu berubah menjadi do'a dari tiap-tiap mereka yang menghamba. Do'a itu berhasil terbang ke langit, ia juga berhasil menembus putihnya awan, berhasil mengetuk pintu langit, lalu masuk ke dalamnya.
Setelahnya, kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di dalamnya. Sedang di bawah sana, mereka mulai diraba rasa cemas menanti do'a-do'a itu terkabulkan. Sebagian mulai jenuh untuk menengadahkan tangan lagi, sebagian mulai berhenti memanjatkan do'a, dan sebagian lagi mulai berprasangka selain prasangka yang baik-baik.
Namun, ada sebagian yang setia menunggu. Menjemput do'anya ketika nanti ia tiba. Itulah do'a-do'a yang tertahan dilangit.
Sebab barangkali, Allah ingin tetap melihat mereka menghadap, ingin tetap mendengar suara-suara mereka yang begitu indah ketika memohon, ingin bertemu dengan mereka yang merangkak-rangkak dalam do'a dalam waktu yang lebih lama.
Bagi Allah, mengabulkan permintaan seorang hamba itu sangat mudah betul. Namun, apa yang disimpan oleh Allah tentunya hal yang begitu baik, begitu indah jika harus diberikan secara cepat.
Jika nanti apa yang kamu minta tidak sampai hingga akhir hayatmu, ingatlah masih ada akhirat. Karena sebaik-baik pembalasan adalah jatah surga. Dan surga tidak sedikitpun ada kurangnya. Karena boleh jadi, do'a itu tertahan agar kita semakin dekat dengan-Nya, terus bersimpuh di haribaan-Nya tiap sepertiga malam, dan tidak pernah luput untuk selalu merendahkan diri kepada-Nya.
Bersabarlah, karena segala yang diminta lalu disimpan oleh-Nya, tentulah hal itu sangat baik.
Dan patut berbahagialah, karena Allah masih ingin lebih dekat dengan mereka yang begitu sabar.
Dalam perjalanan pulang ke Jogja, 30 Juni 2016 | Seto Wibowo
280 notes · View notes
perekamjejak · 8 years
Text
Jeda (Tulisan)
Sesungguhnya hidup terdiri atas kumpulan waktu. Dan dalam waktu-waktu tersebut, terbagi lagi atas satuan ‘jeda’.
Ada banyak jeda dalam kehidupan. Waktu jeda pertama kali yang kita kenal adalah jeda antara kelahiran dengan kematian.
Jika dibagi lagi menjadi lebih kecil, ada jeda-jeda yang lain. Seperti jeda antara sendiri dengan berpasangan, kuliah dengan lulus, dan jeda antara sahur dengan berbuka.
Dalam jeda tersebut, yang kita lakukan adalah menunggu. Dan sungguh beruntung, seorang penunggu yang bersahabat dengan keyakinan dan kesabaran. Karena ternyata, Allah memberikan jeda tersebut sebagai penentu atas tujuan akhir yang akan kita capai.
Seperti sebuah perjalanan yang merupakan jeda antara berangkat dan sampai. Jeda dalam berjalan menentukan kita sampai pada tujuan. Bayangkan jika ada seorang yang berniat pergi ke suatu pemberhentian, tetapi jeda yang dia gunakan bukan untuk berjalan. Melainkan hanya untuk bermain-main, tidak beranjak dari tempat awal.
Dan ketika ada beberapa orang yang lewat di sampingnya dan bertanya, “Mengapa kamu tidak berjalan?” Dijawab olehnya, “Allah yang menentukan takdir. Kalau dalam takdir Allah aku akan sampai, maka aku pasti akan sampai”. Ini adalah sebuah kebenaran yang disikapi dengan cara yang tidak benar.
Saya tidak sepakat dengannya. Saya rasa dia tidak benar-benar menjiwai keyakinan pemberhentiannya serta tidak benar-benar bersabar atas usahanya untuk mencapainya.
Berbalik keadaan dengan orang yang sebelumnya saya ceritakan, saya memiliki seorang teman yang mengisi waktu jedanya dengan baik. Dan yang pertama dia lakukan adalah dengan menata sudut pandang. Dia bertutur, “Bekerja yang saya lakukan ini adalah untuk menunggu waktu shalat.” Sehingga tentu saja, shalat yang dia tunggu membuatnya terjaga atas pekerjaan yang dia lakukan. Jika ada perkara syubhat atau bahkan haram, akan dia tinggalkan demi shalatnya yang dia tunggu.
Dalam jedanya, dia memiliki keyakinan dan kesabaran. Yakin akan shalatnya dan sabar atas pekerjaanya.
Saat ini, saya yang sedang dalam berada dalam masa kehidupan pasca kampus, juga sedang dalam masa jeda. Saya berharap semoga saya memiliki kekuatan untuk yakin dan sabar dalam mengisi waktu jeda.
Dan saya rasa, dengan mengingat pemberhentian dari sebuah jeda akan memberikan kekuatan pada keyakinan dan kesabaran. Dan salah satu pemberhentian itu adalah kematian.
Malang, 31 Agustus 2015.  © bagusadikarya
10 notes · View notes
perekamjejak · 8 years
Quote
Hidup itu adalah tentang penerimaan
Kamu menerima ujian lalu kamu bersabar dengannya. Kamu menerima nikmat lalu kamu bersyukur dengannya.
Kamu menerima dia lalu kamu berjuang dengannya. :))
48 notes · View notes
perekamjejak · 8 years
Text
Perasaan Seorang Mukmin
Seorang mukmin itu harus seperti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, makhluk yang paling beriman. Perasaannya itu tidak boleh statis, perasaan seorang mukmin itu harus dinamis. Antara khouf dengan roja’. Antara rasa takut, gelisah, resah dengan penuh harapan optimis bahwa Allah akan menolong. Tetapi tidak boleh terlalu yakin bahwa Allah akan menolong. Perasaan seorang mukmin harus terombang-ambing. Ketika kita melakukan dosa lalu bertaubat, kita wajib yakin Allah Maha Pengampun segala dosa. Tetapi ketika sedang bertaubat, dan sudah bertaubat kita pun tidak boleh terlalu yakin taubat kita sudah diterima. Iya kalau iya, kalau tidak ? Kita ini yakin bahwa Allah Maha Penerima taubat, tetapi kita ini tidak boleh terlalu yakin apakah kita layak untuk mendapatkan ampunan. Kita ini harus yakin sebagai hamba-hamba Allah yang beriman punya hak atas janji-janji Allah kepada kita, tetapi kita ini tidak boleh terlalu yakin bahwa kita layak untuk mendapatkan janji-janji itu Kita ini mempersembahkan kepada Allah segala amal terbaik yang mampu kita lakukan, tetapi sesudah itu kita tidak pernah boleh terlalu yakin bahwa amal kita pasti diterima Maka ujian Allah bagi orang-orang beriman justru berbunyi : Sungguh, orang-orang yang karena takut (azab) Tuhannya, mereka sangat berhati-hati, dan mereka yang beriman dengan tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya, dan mereka tidak mempersekutukan Tuhannya, dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan (sedekah) dengan hati penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya. (QS. Al-Mu'minum 23:57-60). Dan mereka yakin dengan cinta pada Allah ta'ala. Oleh : Ustadz Salim A Fillah.
52 notes · View notes
perekamjejak · 8 years
Text
Sebuah Fiksi (5)
Kenyataan terkadang datang mengejutkanku. Datang bak mimpi terdahulu yang menjelma menjadi sebuah kisah sebenarnya. Sepertinya memang tidak mudah, jalannya sangat berliku dan tajam!
Kapan akan usai kalau begini kisahnya?
Berjalan dan terus susuri saja, bisa jadi di ujung sana ada jalan lain. 
Adakah mungkin?
0 notes
perekamjejak · 8 years
Quote
Terkadang mengenang itu bisa membuat sesak, apalagi tentang arti sebuah kehilangan. Adalah benar, sesuatu akan sangat berharga saat kita sudah kehilangan. Kini hanya ada jejak-jejak manisnya yang tersenyum simpul.
Mengingat semua kebaikan yang ada padanya, membuat air mata ini terus berlinang. Allah… Tempatkanlah guru kami di tempat terbaik-Mu. Aamiin.
0 notes
perekamjejak · 8 years
Quote
Perjalanan hidup manusia akan selalu punya jalan cerita berbeda, karena tak ada manusia yang sama.
Unik dan menarik :)
0 notes
perekamjejak · 8 years
Text
22.21
Pelajaran terpenting hari ini adalah jangan merusak penjagaan hati orang lain. Jangan mengungkap apa yang selama ini dijaga erat-erat sebagai rahasia oleh seseorang. Jangan mengusik, sebab sudah begitu erat selama ini ia menjaganya sebagai rahasia. Tidak ada hak sama sekali bagi kita untuk mengungkapnya, kemudian menjadikannya sebagai sebuah perbincangan dan candaan.
Hargai dan hormati apa yang dijaga orang lain, hatinya, perasaannya, dan rahasianya. Meski kita sangat ingin bertanya dan mengetahuinya.
©kurniawangunadi
646 notes · View notes
perekamjejak · 8 years
Quote
Bila dirimu tidak bisa mengubah situasi atau kondisi yang tidak menyenangkan bagimu, maka berdamailah dengan mengubah perasaanmu itu.
Intan Ayu Prameswary
0 notes
perekamjejak · 8 years
Quote
Ah, baru saja aku menuliskan tentangmu kemarin, betapa aku sangat merindukanmu! Yaa Rabb… Rupanya Allah telah menjemputmu lebih cepat dari yang aku bayangkan. Begitu sayangnya Allah kepadamu ya. Semoga Allah selalu merahmati, menghapus dosa2, dan menerima segala amalan baikmu, Aamiin…
Teruntuk guruku tersayang, mba Intan Ayu.
0 notes
perekamjejak · 8 years
Quote
Seringkali menakutkan apa yang belum terjadi. Seringkali mengkhawatirkan apa yang sudah di jamin oleh-Nya. Beranjaklah sayang dari ini. Sepertinya ada banyak waktu yang kamu lewatkan hanya dengan pemikiran-pemikiranmu sendiri. Tidakkah kamu rindu pada cahaya itu ? Cahaya yang pernah menyapamu dengan teduh, mengarahkanmu menuju jalan pulang. Sapalah ia lagi. Barangkali ia juga begitu merinduimu.
Menepi 14:30 (via menyapamentari)
102 notes · View notes
perekamjejak · 8 years
Text
Sebuah Fiksi (4)
Ketika bayangan semakin kabur bahkan melebur, tiba-tiba ada cahaya terang datang menghampiriku.
0 notes
perekamjejak · 8 years
Photo
Tumblr media
Sumber foto: dokumentasi pribadi
Untuk mencapai puncak tak ada jalan yang murni lurus. Sama juga dengan kisah perjalanan hidup setiap manusia :)
0 notes
perekamjejak · 8 years
Quote
Jika kita selalu bersyukur, Allah akan terus tambahkan nikmat-nikmat-Nya. Allah akan memberi rizki kepada kita dari arah yang tak disangka-sangka. Siapa yang tahu? Allah yang sudah siapkan semuanya :)
Semesta akan mendukung!
0 notes
perekamjejak · 8 years
Text
Ujian untuk Para Manusia Hebat
Bulan Ramadhan kali ini saya sangat bersyukur, karena banyak melihat manusia-manusia hebat.
Hebat dalam kesabaran menerima dan menjalankan ujian-Mu dengan sepenuh hatinya.
Adalah sebuah kata kerja yang amat dihindari oleh setiap manusia…
Sakit dan kematian!
Mereka adalah manusia hebat yang bisa tegar dengan apa yang sudah Allah timpakan selama ini.
Dalam firman Allah dikatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang diluar kemampuannya (Al-Baqarah: 286).
Allah, berilah ketabahan hati untuk mereka yang ditinggalkan dari dunia ini untuk dapat menerima ketetapan-Mu dengan ikhlas. Karena sejatinya kematian adalah pasti, cepat atau lambat setiap manusia akan bertemu dengan sang ajal.
Allah, berilah kekuatan untuk mereka yang sedang sakit agar bisa kembali tersenyum melihat dunia. Agar bisa kembali merasakan nikmat sehat-Mu yang paling indah.
Aku rindu nasihat2 dan semangat2mu. Aku benar-benar merindukanmu, sungguh!
0 notes
perekamjejak · 8 years
Photo
Tumblr media
Mungkin ikhlas itu permata. Berkilau karena tiada henti diasah dengan ‘amal bermakna. Walau kadang ada rasa tersiksa. Mungkin ikhlas itu emas. Murninya karena dilelehkan panas. Dibakar agar kerak dan noda terlepas hingga kilaunya jelas. Mungkin ikhlas itu mutiara. Terbentuk karena ada yang luka. Jauh di kedalaman samudera. Perlu keberanian tuk meraihnya. - Salim A. Fillah -
261 notes · View notes