Tumgik
penampung-luka · 5 months
Text
Denganmu, keyakinan mekar di hati,
Seperti matahari yang pasti terbit.
Setiap langkah bersamamu, tiada ragu,
Mengapa denganmu, aku begitu yakin?
Cahaya wajahmu, bintang dalam gelap malam,
Kupercaya, kita terjalin dalam takdir yang sama.
Dalam senyummu, tergambar jelas keyakinanku,
Mengapa denganmu, hatiku tenang dan yakin.
Kau seperti musik yang merdu di jiwa,
Setiap nadamu, membawa kedamaian yang abadi.
Bersamamu, semua keraguan sirna,
Mengapa denganmu, keyakinan tumbuh subur di sini.
Dalam matamu, terbaca kejujuran,
Seakan alam memberi isyarat, kita satu kesatuan.
Denganmu, seperti menemukan jawaban yang hilang,
Mengapa denganmu, aku yakin, seperti takdir yang terpahat.
0 notes
penampung-luka · 2 years
Text
Rasa ini harus diakhiri.....
6 notes · View notes
penampung-luka · 3 years
Text
Meskipun aku tidak tahu, aku berserah pada Pencipta. Ia yang maha tahu dan penentu, jika kau terus berbohong kau tau sendiri akibatnya.
5 notes · View notes
penampung-luka · 3 years
Text
Jadilah pendengar ku mesti tak ku minta. Jadilah pembelaku meski aku tak mengatakannya. Aku, hanya ingin kau paham, bahwa ada suara yang perlu kau dengar pendapatnya. Bukan kau matikan, ataupun kau abaikan.
164 notes · View notes
penampung-luka · 3 years
Text
“dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau wahai Rabbku.”
— tidak pernah kecewa, tidak sekalipun. sebab aku tau, Engkau Maha Mendengar, Engkau mendengar pintaku, dan Engkau tidak sedikitpun repot mengurusi makhluk yang lemah ini…
328 notes · View notes
penampung-luka · 3 years
Text
andai saja orang yang kita cintai paham, bagaimana kita menjaga perasaannya agar tak terluka, bagaimana menyatakan perasaan cinta kepadanya dengan tanpa tendensi apapun, bagaimana kita mengupdate diri untuk bisa bertumbuh selalu dengannya, bagaimana upaya kita untuk menjadi yang terbaik untuknya dan bagiamana hal - hal yang lainnya.
andai saja orang-orang memahami upaya kita untuk menjadi yang terbaik, memilih banyak diam agar tak menyakiti saat berbincang meski itu basa basi semata, memilih mengalah agar tak terjadi konflik, memilih banyak bertindak agar tak hanya sekadar omongan semata, dan hal-hal yang seringkali dianggap remeh oleh sebagian besar manusia.
andai saja mereka paham, andai mereka tau. namun, mereka tidak paham, mereka tidak akan tau. untuk itulah kita hidup bukan untuk manusia, penilaian kita bukan tertuju kepada mereka. sebab menuju mereka hanya akan lelah dan kecewa yang didapat. untuk itulah, setiap amal diniatkan karenaNya, sebab segala sesuatu yang menujuNya akan abadi dan kekal selamanya. dan tak akan ada rasa kecewa yang didapat. jika benar-benar kita berjalan menujuNya. jalan ini panjang dan berliku, berat dan terkadang tanpa arah. kalau bukan karena pertolonganNya, barangkali diri ini akan lelah dan kalah pada akhirnya..
256 notes · View notes
penampung-luka · 3 years
Text
Keputusanmu sudah tepat. Meninggalkan tempat yang hanya semakin membuat perasaan mu bersedih setiap harinya. Semoga kelak, Allaah menggantikan kesabaran mu dengan kebaikan yang sudah lama sekali engkau tunggu.
169 notes · View notes
penampung-luka · 3 years
Text
Hati juga ingin bebas
Berbicara mengenai kebaikan seseorang.. itu tidak dipungkiri dengan dua tabiat, antara benar atau kepalsuan.
Sadar atau tidak, terkadang hatilah yang bisa merasakan. tapi hati juga yang bisa berakting menabur kebaikan. munafik, palsu, dengki, iri, penuh kebencian. bagi hati yang kotor, akan tercium baunya, mau sebesar apapun kebaikannya. kepalsuan itu akan mulai bocor. ia akan selalu merasa gelisah, merasa tidak aman. karena baginya, hidup orang lain tidaklah boleh bahagia.
bahayanya penyakit hati ini, bisa menggunakan berbagai cara agar bisa tercapainya hawa nafsu setan. bahayanya bukan pada orang lain saja, tapi sebenarnya pada diri sendiri. rusaknya aura kebaikan, hancurnya aturan pikiran, bahkan berantakan hidup yang seharusnya penuh kebaikan.
hati sebenarnya jika bisa bersuara, ia juga ingin berteriak. ia juga ingin bersih dari lingkaran hitam yang titik demi setitik menumpuk menutup pintu cahaya. ia juga butuh bebas, menghirup kebaikan yang kamu lakukan.
sadarlah diri, di akhirat sana kita tidak perlu menanggung dosa orang lain, sungguh kebaikan mu saja belum tentu mampu menemanimu menghadap hisab.
4 notes · View notes
penampung-luka · 3 years
Text
Jadilah orang yang sat-set-sat-set.
Cekatan, lincah, gesit, responsif.... Or whatever you named it.
Yang paham, kalau menyia-nyiakan waktu adalah kerugian terbesar.
Yang tahu prioritas, tidak pernah menunda kebaikan ketika kesempatan datang.
Yang peka terhadap sekitar, kira-kira bisa kontribusi apa?
Bukan yang baru beraktivitas sebentar, udah nengok hp.
Baru capek sedikit, udah ngemil dan rebahan.
104 notes · View notes
penampung-luka · 3 years
Text
Perempuan Taat, Perempuan Lemah
Dear perempuan,
Kita tak perlu membangkang untuk membuktikan bahwa kita bisa melawan. Sering kali, kekuatan terwujud dalam taat dan bertahan pada aturan. Disiplin terhadap komitmen yang telah kita sepakati.
Kita tak perlu berada di atas laki laki untuk membuktikan kita mampu. Karena sejak awal kita diciptakan sebagai teman yang saling melengkapi. Sejajar dalam tolong menolong. Jika manusia merendahkan kita, tak berarti aturan Tuhan juga begitu. Karena tak semua manusia menjadi cermin yang jernih dalam memantulkan kasih sayangNya. Tapi percayalah kasih sayangNya begitu sempurna.
Pendidikan dan latihan yang kita lakukan adalah untuk menguatkan tegapnya kaki kita mengemban peran. Bukan untuk menyombongkan diri dihadapan begitu banyak orang.
Tak perlu hidup sendiri, hanya untuk dibilang mandiri. Kita tahu bahwa saling bergantung tak selamanya kelemahan. Sering kali hati menjadi mampu, karena ia saling bertemu. Saling menutupi kekurangan, menguatkan kelebihan.
Aku tak pernah sepakat bila taat dibilang penurut yang lemah. Sebab taat adalah kekuatan hati yang tak dimiliki oleh mereka mereka yang tak memiliki keyakinan. Bagiku perempuan yang lemah, adalah mereka yang tak tahu untuk apa kita diciptakan lalu tersesat pada pemikiran semu tentang dunia.
Kita hanya makhluk dan selamanya akan jadi makhluk. Tidak akan pernah bisa melampaui kekuatan sang pencipta. Yang bisa kita lakukan hanya meminjam kekuatanNya untuk menyelesaikan semua tugas yang Ia berikan pada kita.
Yah..Bagi seorang hamba, ketaatan adalah kekuatannya :)
Alizeti, Jakarta
431 notes · View notes
penampung-luka · 3 years
Text
“Karena pada akhirnya bukan kekayaan, ketampanan, ataupun kepintaran yang akan memenangkan hatinya. Tetapi yang peduli.”
Sure, he is handsome. Sure, he is rich. Where was he when you needed him the most? // A.W.
Bandung, 20 Oktober 2018.
568 notes · View notes
penampung-luka · 3 years
Text
“dia wanita yg susah untuk jatuh cinta. tapi sekali jatuh cinta dia setia.”
— itu aku.
1K notes · View notes
penampung-luka · 3 years
Text
Kehilangan membuat asa terbungkam, kebahagiaan terbenam, luka dan duka terdalam, hingga kita merasa tawa adalah kejam, tidak ada siang, hanya malam, kita tidak layak atas apapun kecuali hidup yang kelam.
0 notes
penampung-luka · 3 years
Text
Mahasiswa Biasa
Sebelum-sebelum ini, kupikir bahwa menjadi mahasiswa biasa-biasa aja, tanpa prestasi, ikut organisasi juga tidak berkontribusi penuh–hanya sebagai bagian dari nyari kesibukan, nyari teman, dan nyari CV. Jalannya akan lebih sulit di banding dengan teman-teman yang penuh prestasi dan aktif dimana-mana. 
Lalu, bertahun kemudian saya menyadari bahwa tidak demikian jalannya. Dulu, sewaktu mahasiswa, ada teman-teman kita yang sudah menemukan “tempat bermainnya”, sedang kita masih bingung sambil terus jalan mencari jati diri. Ikut ini, ikut itu, tapi tetap saja tidak menemukan kecocokan jiwa. 
Bahkan, hari ini saya malu jika harus mencantum riwayat organisasi yang pernah dulu diikuti. Tidak satupun organisasi yang diikuti, saya berkontribusi besar kepadanya. Hanya sebagai sebuah pelarian, sebuah pelampiasan untuk mencari nama, mencari label.
Saya paham, bahwa menjadi mahasiswa yang biasa-biasa itu tidak masalah. Sama sekali tidak masalah. Saya baru bisa berperan, mengenali diri, tahu tujuan justru selepas mahasiswa. Tahu, mimpi saya apa, jalannya bagaimana, dan semua hal yang dulu ketika saya mahasiswa. Saya tidak tahu…
Banyak sekali di antara teman-teman kita dulu begitu riuh untuk mencapai satu titik prestasi tertentu, menjadi mapres, menjadi delegasi kampus, menjadi apapun yang membuat masa depan terlihat lebih cemerlang dibanding kita. Tidak salah, toh kita tidak sedang mencari yang salah dan yang benar.
Hanya saja, saya tidak tahu dan tidak punya gairah yang sama dengan mereka. Bukan juga karena tidak mau berjuang, melainkan memang saya tidak ada minat sama sekali untuk meraih itu semua. Saya lebih suka berdiskusi, berbicara dari hati ke hati dengan teman-teman saya yang serupa. Serupa merasa keliru memilih jurusan, serupa bingungnya dengan masa depan, serupa gelisahnya dengan apa yang dijalani.
Kini, hampir 10 tahun yang lalu sejak saya menjadi mahasiwa, 5 tahun yang lalu selepas saya melepas mahasiswa. Kami semua sudah berada pada titiknya masing-masing, berkarya di tempatnya masing-masing, dan menjadi dirinya masing-masing. Sesuatu yang dulu, kami bincangkan semasa mahasiswa. Sesuatu yang baru kami sadari, bahwa tidak masalah gelisah dan galau selama mahasiswa, tidak kenapa-kenapa jika kita tidak berprestasi seperti rekan kita yang lain, tidak masalah menjadi mahasiswa yang biasa-biasa. Nanti, akan ada masanya kita mendapatkan MOMENTUM hidup kita sendiri :)
Yang terpenting adalah; tetaplah menjadi orang baik dan jangan merepotkan orang lain, bermanfaatlah :)
©kurniawangunadi
1K notes · View notes
penampung-luka · 3 years
Text
“ketika orang menolak berorganisasi karena alasan studi, mungkin dia berpikir dia akan mengganti jadwal studinya dengan organisasi, tapi menurutku seharusnya organisasi bukan mengorbankan jadwal studinya, melainkan jadwal tidurnya atau jadwal refreshingnya yang dikorbankan”
— inspirasi dari Bang Muhammad Yunus
68 notes · View notes
penampung-luka · 3 years
Text
“Kualitas sebuah organisasi maupun komunitas kecil akan sangat dipengaruhi oleh kualitas kebersamaan anggota-anggotanya.”
73 notes · View notes
penampung-luka · 3 years
Text
“Kawan… Organisasi adalah bentuk konkrit sebuah komitmen dari anggota-anggotanya Organisasi bukan hanya cukup ketika namamu ada dalam daftar panjang anggota kabinet, bukan hanya cukup ketika jabatan bertengger indah di bahu mu Sadarilah satu hal, ketika kau memilih untuk merengkuhnya, bersiaplah untuk menahan sakit, menahan lelah, menahan putus asa, berusaha bangkit walau sulit, berpikir lebih keras melebihi siapapun Jangan mundur! Kau telah memilihnya! Ingat, ini adalah sebuah pengabdian, sebuah amanah, tak harap rupiah masuk ke saku, harap pahala dan ridho-Nya lebih mulia Yeah, organisasi adalah hidup untuk kepentingan orang lain, bukan hanya untuk kepentingan dirimu sendiri Organisasi itu bukan hanya soal kamu, bukan hanya soal dia, Organisasi adalah soal KITA SEMUA #Bercermin”
— Rasa seperti orasi, yasudahlah
93 notes · View notes