Tumgik
not-a-housewife · 6 years
Text
Cerita sambil belajar tekstur
Baca Yuk, Kang! #5
Hari ini sebenernya Kakang minta dibacakan beberapa buku. Kalau satu sudah selesai lalu kakang jalan lagi ke rak bukunya dan pilih buku yang kakang mau.
Buku yang hari ini diliat:
My First toolbox: ini sih buku yang ada bareng mainan toolbox Kakang. Ceritanya tentang Ben dan Sally yang main jadi builders, mereka membangun rumah dari kardus bekas. Kakang suka buku ini karena di dalamnya banyak banget gambar. Ada gambar mainan berserakan, gambar yang familiar Kakang tunjuk-tunjuk dan bilang itu apa contohnya, ada buaya, bintang, foto kakek-kakek, guguk, truk, bebek, kodok dan masih banyak lagi. Semuaaa disebut. Bunda amaze juga karena banyak banget benda yang Kakang udah tau dan hapal namanya. Bahkan karena buku ini juga kakang hapal obeng, tang, kunci pas, palu, gergaji hahahaha gpp ya kang memang mainan laki-laki gitu nanti jadi kaya ayah biar bisa bikin ini itu sendiri.
Incy Wincy Spider: Kalau ini buku bayi hehehe karena kakang punya dari usia 4 bulan-an, isi bukunya gambar semua tanpa cerita tapi ada lagunya. Jadi ada tombol yang kalau dipencet ngeluarin suara, lagu nursery rhymes sesuai judul. Batrenya udah habis, jadi g ada suaranya lagi sekarang, diganti suara Bunda aja deh yang nyanyinya. Ini liat-liat aja gambarnya, terus bunda tunjukkin “Ini liat Kang, spider itu kakinya banyak, ada delapan” sambil Bunda itung satu-satu. Ditambah juga sedikit cerita kalau spider itu baik, waktu itu spider jagain Rosul waktu ngumpet dari kejaran orang kafir. Sebenernya kadang kalau Bunda selipkan cerita tadi itu Bunda masih mikir juga, Kakang ngerti ngga yaa..tapi prinsip Bunda Kakang harus pernah denger, dan kalau diulang-ulang I wish someday Kakang akan lebih curious. Meskipun pas diceritain itu Kakang cuma diem aja sih dan matanya masih berkeliling halaman buku, liat-liat gambar yang menarik.
Hmmm (Buku Emosi): Buku ini udah jadi koleksi Kakang dari usia 6 bulan. hueheheh dulu seneng banget mainin buku ini (padahal bukunya gede banget) sampe bunga-bunga yang nonjol di halaman terakhir lepas-lepas ditarikin, bulu mata di halaman “takut” juga udah hilang ditarik. sekarang masih suka buku ini, Kalau bunda udah selesai cerita semuanya (meskipun banyak ke skip halamannya karena pengen cepet pegang tekstur lain) Kakang eksplor sendiri buku ini. Bilang teksturnya apa..ada halus, ada kasar. Kakang udah hapal sendiri sekarang mana yang halus mana yang kasar, yang suka Bunda kaitkan juga dengan tekstur benda di kehidupan sehari hari. Misal lagi pegang rambutnya, terus Bunda bilang..Kakang ini rambut kakang halus yaa..
youtube
Let’s keep reading ya Kang..
0 notes
not-a-housewife · 6 years
Text
Kisah Semut dan Nabi Sulaiman
Baca Buku Yuk, Kang! #4
Hari ini Kakang tidur siang dua kali! jadilah biasa jam 8 udah tidur, ini sampe jam 9 masih minta main. Malam ini juga, karenanya, Kakang pilih banyak buku buat dibaca.
Buku yang pengen Bunda bacain secara fokus ke Kakang adalah Kisah Semut dan Nabi Sulaiman. Buku yang kemarin baru dibeli hehehe.
Kakang keliatannya happy baca buku ini, gambarnya seru ada banyak binatang yang Kakang suka. Mulai dibacakan isi cerita kayanya ngga betah pengen cepet balik halaman buat liat gambar selanjutnya. Ngga jadi buka karena Bunda improve cerita dan nunjuk dulu gambar-gambar disitu ada apa aja, nunjuk burung, ini warnanya apa, atau bahkan spotting gambar yang kecil di background biar kakang excited cari gambar yang dimaksud. Begitu masuk ke halaman yang ada gambar semut, Kakang super excited dan bilang “SEMUUUUT....banyaaak”
Bunda jawab, “Iya kang..banyak ya semutnya, ini semutnya cepet-cepet ngumpet takut keinjek nabi sulaiman dan pasukannya”
“Banyaaak..” kata Kakang lagi
“Kakang nanti kalau liat semut jangan dipukul, jangan dihalangin ya jalannya, kasian semutnya mau lewat..” Bunda tetep menyelipkan pesan lain hehehe
Tumblr media
0 notes
not-a-housewife · 6 years
Text
Buku Baru Yeaay!
Baca Yuk, Kang! #3
Dikarenakan Bunda pengen mulai bener-bener cerita isi buku ke Kakang dan mulai membiasakan baca bukan hanya liat-liat gambar akhirnya Bunda beli buku baru lagi hehehe. Di rumah sebenernya masih banyak serial Abid yang belum dibaca tuntas, tapi entah kenapa Bunda merasa isinya terlalu berat untuk anak umur 19 bulan ini. Jadilah Bunda sementara cari alternatif buku yang lebih ringan dulu. Mungkin nanti kalau sudah di atas 2 tahun buku-buku Abid nya mulai intensif dibacakan lagi (yang sebelumnya seperti biasa dibuka bukauntuk diliat gambarnya).
Kali ini ada 3 buku baru:
Seri Sahabat Rasul: Abdurrahman yang Dermawan (dibeli karena namanya sama kaya nama Kakang-Abdurrahman, biar lebih ngena gitu..mudah-mudahan juga tumbuh jadi anak soleh dan dermawan seperti Abdurrahman bin Auf)
Halo Balita Kisah dalam Al-Qur’an: Semut dan Nabi Sulaiman (Beli ini karena pengen mulai cerita kisah-kisah di dalam Al-Qur’an, kadang ada di kepala ceritanya tapi begitu mau mulai diceritakan suka bingung mulai dari mana)
Seri Cerita Balita: Aku Sayang Kakek (Kalau ini beli pengen yang cerita yang ringan dan ada di kehidupan sehari-hari, terus pilihan yang lain tokoh utamanya perempuan, jadi beli ini. Lalu diprotes Nenek nya, Kok bukan aku sayang nenek. hehehe)
Dari ketiga buku tadi yang duluan dibaca itu yang pertama, tentang Abdurrahman bin Auf. Bunda bener-bener coba cerita isi dari bukunya, berharap Kakang denger sih meskipun dia juga belum tentu mengerti isi buku sepenuhnya. Bahasanya ringan dan kalimat di tiap halaman juga sederhana dan pendek-pendek. Enak untuk dibacain ke anak. Kakang duduk di pangkuan selama dibacain buku ini, meskipun ada beberapa kali mulai maksa pengen balik halaman nyari gambar yang menarik. Pas ada gambar unta Kakang seneng, dan lumayan banyak ada beberapa unta, jadi sambil kakang perhatiin unta bunda bisa cerita. hehehe
Tumblr media
screening through books. 2 Maret 2018 (tepat 19 bulan)
0 notes
not-a-housewife · 6 years
Text
(eh ternyata Bunda salah milih blog buat nge post ini. Malah ke post di blog lama)
Little Mole’s Winter
Baca Yuk Kang #2
Hari ini kita baca buku Little Mole’s Winter. Bukunya oleh-oleh Um Imam dari Prague waktu ikut confrence tentang UN. Alhamdulillah punya banyak buku baru.
 Little Mole’s Winter bercerita tentang Little Mole yang mau main salju, tapi ternyata pas keluar rumah saljunya sedikit. Little Mole kemudian jalan dan ketemu sama awan kecil yang cuma bisa bikin snowflakes kecil-kecil. Akhirnya Little Mole dan temannya cari air buat awan minum. Setelah minum, awan jadi bertambah besar dan bisa menghasilkan lebih banyak salju. Little Mole dan teman-temannya bisa main salju.
Kalau sambil cerita ini Bunda kaitkan dengan makan, atau kalau lagi makan diingetin lagi cerita Awan yang sudah makan itu jadi besar. Kakang juga mau kan tumbuh besar. hehehe
Tapi, waktu cerita malam ini aga terganggu. Setelah ditinggal ayahnya 2 hari karena harus dinas ke luar kota, Kakang happy banget ada ayah. Maunya main serodotan mobil (main mobil yang diluncurkan di track yag dibuat ayah dari kardus bekas) dan main petak umpet sama ayah. That’s OK besok kita baca lagi ya Kang
youtube
1 note · View note
not-a-housewife · 6 years
Text
Baca yuk,Kang #1
Hari pertama membiasakan baca buku.
Sebenernya, Kakang udah Bunda kasih buku dari umur 3 bulan-an. Apaaah?? hihihi jadi dari dulu Bunda selalu mau Kakang tidak banyak terpapar gadget, meskipun sekarang Kakang banyak screen time nya dari TV. Dari masih bayi Kakang udah bunda kasih buku-buku dari kain yang bunyi kresek-kresek kalau dipegang. Kakang mungkin ngga ngerti juga, bunda suka ceritain gambar yang ada di buku kain itu (Buku kainnya sama sekali g ada tulisan).
Tumblr media
23 oktober 2016 (2 months, 21 days) Kakang with his first snuggly book
Tumblr media
26 November 2016 (3 months, 24 days). Kakang hugged his favourite book.
Sekarang kita siap siap lagi melahap buku ya Kang.
Karena tumbuh dikelilingi buku bergambar, Kakang sebenernya lebih cenderung suka liat gambar-gambar yang ada di buku. Kalau bunda mulai cerita isi bukunya Kakang suka heboh pengen cepet-cepet balik halaman untuk liat gambar lain. Ini jadi PR sih buat bunda, gimana caranya biar Kakang mulai mau denger isi dari cerita yang ada di buku, meskipun Bunda juga ga plek bacain sesuai yang tertulis di buku. Kakang itu lebih suka kalau bunda cerewet ini gambar apa itu gambar apa, dan seneng banget minta diulang (mungkin menghapal gambar apa itu).
Kakang sih happy kalau diajak baca buku, kecuali kalau lagi asyik main yang lain. kadang juga kalau lagi bosen main sama mainan yang lain Kakang langsung inisiatif ambil buku yang menurutnya menarik. Malam ini Kakang pengen baca buku “South America: Everything you need to know”. Ini sebenernya bukan buku bayi, Isinya lebih kaya ensiklopedi yang sebenernya lebih cocok untuk anak usia > 6 tahun. Kakang suka buku ini karena ada gambar kodok dan mobil vw kodok di dalamnya. Jadi seneng cari Kodok dan juga binatan-binatang lain yang ada gambarnya dibuku. Baiklah malam ini Bunda ngga cerita dulu, kita liat-liat gambar dari buku kalau gitu.
youtube
0 notes
not-a-housewife · 6 years
Text
Berhasil Keluar Lubang (Learning Style Observation #10)
Hari ini ikut Ambu dan Kakek main ke Garut. Kadungora tepatnya. Kakang seneng kalau ikut kesini karena banyak rumput, luas, bisa liat bebek, ayam, domba, ikan, burung, kodok, kucing. Bener-bener suasana pedesaan yang bikin betah. Kakang kalau lagi di garut maunya jalan-jalan terus.
Alhamdulillah ada tempat buat Kakang belajar di alam. Bisa liat dari dekat dengan binatang ternak, bisa bebas lari-lari tanpa alas kaki di rumput. Sore, sebelum mandi, biasanya Kakang main bola. Kejar-kejar bola, kadang ditendang, kadang juga dilempar. Kakang paling suka masukin bola ke lubang kecil tempat tanaman.
Interesting story, kemarin Kakang ikutan masuk lubangnya. Eh bukan lubang sih sebenernya krn ini lebih dangkal dari lubang. Tingginya mugkin cuma sebatas mata kaki orang dewasa. Jadi, bola yang kakang mainkan jatuh dan masuk (oke sebut saja itu) lubang. Kakang coba ambil tapi akhirnya ikutan masuk. Bunda mau coba liat sejauh mana Kakanh bertajan dan kuat bisa ambil bola dan keluar lubang sendiri. Jadilah Bunda videoin Kakang dan encourage Kakang untuk bisa ambil bolanya sendiri. Meskipun udah khawatir dan pengen cepet-cepet nolong. Tapi ditahan aja biar anaknya belajar.
Kemudian juga ada kemajuan di kemampuan fisik Kakang. Kakang selama ini masih takut kalau turun dari undakan. Bukan tangga karena ini lebih rendah dari tangga. Biasanya Kakang harus duduk dulu sebelum turun, atau kalau mau naik ya jongkok dulu, naikin kaki, baru berdiri lagi. Kali ini kakang bisa sendiri. Yeaaay. Bunda perhatiin Kakang dari jauh dan bilang “ayo Kakang bisa..sini sendiri” Lama-lama bisa sendiri juga meskipun belum lancar dan kadang masih pegangan.
youtube
Nah hubungannya ap ya dengan learning style. Wkwkwk Bunda juga bingung sebenernya. Tapi bisa diliat kalau Kakang ini cukup ulet dalam mencoba skill baru. Dicoba terus pantang menyerah sampai bisa. Learning style yang melibatkan gaya kinestetik karena praktek langsung, dan auditory dalam mendengar instruksi.
Well, begitulah kira-kira.
0 notes
not-a-housewife · 6 years
Text
Main warna (Learning Style Observation #9)
Udah lama banget waktu Bunda lagi ada waktu senggang googling tentang DIY toy. Pengen bikin botol yang diisi macem-macem, pengen main sama water beads, pengen main pake pom-pom warna warni. Yang berujung dengan kompulsif beli barang-barang buat main tadi. Tapi belum pernah dimainin sama Kakang.
Kali ini, mumpung Bunda masih lowong kerjaan (kuliah baru mulai minggu depan) bunda banyak waktu buat main sama Kakang. Akhirnya kita main sama pompom. Tujuannya, Bunda mau mengenalkan lagi kakang sama warna, belajar tekstur dari pompom, dan belajar nempel di kertas aktivitas yang ada. Ada kertas aktivitas berbentuk pelangi yang di tengahnya ada bulatan-bulatan yang diisi pompom.
Pompom warna warni udah bunda siapkan di satu wadah. Lalu kita berdua mau melapisi kertas aktivitas pakai lem. Kakang celupin jari telunjuknya sekali ke wadah lem. Eeeh..dia ketagihan! Wkwkwk lalu minta mainin lem terus. Pom pom nya bye bye deh. Pom pom nya diambil dilempar2, dimasukin mulut, belum lagi lem nya di lap ke rambut dan muka. Haiyaaah. Untung Bunda udah makan, kalau ngga bisa bete wkwkwk (apa sih).
But seriously this activity went fail. Ya uwis lah udah aja selesai.
Eh tapi kalau diinget-inget lagi sebenernya pengetahuan Kakang tentang warna semakin membaik. Semua warna pompom yang ada bisa disebut dengan benar “ijoo..oren..pink..biru” yang hitam kelewat sih hehehe
Jadi ceritanya ya udahlah begitu, mungkin juga saat itu Kakang keburu ngantuk. Atau aktivitas begini belum cocok untuk anak 1,5 tahun. Entahlah, next time kita coba lagi. Tapi nunggu Bunda beli pompomnya lagi ya, yang itu satu wadah entah hilang kemana. Semoga ngga ada yang masuk perut ya Kang..
youtube
0 notes
not-a-housewife · 6 years
Text
Berenang yuuuk! (Learning Style Observation #8)
Horray masih dalam rangka Ayah cuti, dan janjiian Kakang berenang mungkin dari sebulan yang lalu. Alhamdulillah akhirnya kesampean. Kita coba berenang ke Panghegar waterboom. Berangkat pagi-pagi habis Kakang sarapan, biar ga panas dan belum penuh. Tapi karena ini weekday mungkin ngga akan penuh juga.
Kakang di jalan excited, waktu mau berangkat juga happy banget sampe dadah dadah sama siapa pun yang nanya. Ditanya “Kakang mau kemana..?” Langsung jawab “enang” (berenang).
Ini sih Bunda juga yang happy karena mau ikutan main air. Sekalian meningkatkan kecerdasan kinestetik kakang, bunda juga mau liat kakang bisa belajar dan menyerap informasi sambil main air ga yaa.
Sampai kolam renang kira-kira jam 9 pagi. Masih sepiii banget. Beneran yang berenang cuma kita bertiga. Langsung masuk kolam besar. Kakang happy karena kolamnya warna warni, sambil nunjuk-nunjuk “oreeen..ijooo..” He’s getting better at recognising colours these days (yeaaay!)
Masuk ke kolam airnya dingin! Dingin banget ditambah cuaca yang aga mendung. Karena kakang dibawa ayah, mungkin langsung masuk gitu aja ga pake kenalan dulu sama suhu air (Bunda lagi ganti baju) Kakang jadi kaget dan ga mau turun ke kolam. Ban buat berenang yang sepagian ditiup Ayah ngga mau dipake, dan Kakang nempel terus meluk Ayahnya. Hahaha. Haduh tapi masa baru dateng udah pulang lagi. Bunda pantang menyerah. Akhirnya kakang Bunda gendong dan kita menerjang pancuran air. Selama kena air Kakang peluk Bunda eraat sekali sambil bilang “udah udah udah..” Kasian banget kedinginan, jadi kita pindah ke kolam kecil yang air nya anget.
Tumblr media
Kakang mulai happy di air anget. Meskipun masih terlihat takut takut kalau masuk lebih dalam. Kakang duduk di pinggir kolam. Kalau di ajak masuk ke tengah Kakang protes dan bilang “duduk aja” Bunda saat itu ketawa-ketawa karena lucu ini anak udah bisa protes aja gitu sekarang. Hihihi Oke pelan pelan aja ya Kang..kita duduk dulu di air hangat. Sambil duduk waktunya bunda kenalin lagi konsep suhu ke Kakang. Biasanya kalau sambil mandi di rumah juga kita kenalan sama suhu. “Kang ini airnya panas ngga..?” “Panass” kata Kakang “Ngga sayang..ini airnya hangat” Lalu kakang mengulang “hangaat..” “Kalau yang tadi disana, itu airnya dingin” kata Bunda sambil nunjuk ke kolam sebrang yang airnya dingin Kakang mengulang dengan bilang “dingin..” menunjuk ke arah kolam air dingin “Hangaat” sambil mainin air “Enak ya kaang..hangaat..kita berendam” “Hangaat..enaak” kata Kakang “Kakang seneng..?” “Hehe..” jawaban khas Kakang yang artinya iya
Lanjut main, kita main perosotan. Kayanya kakang akan seneng meskipun airnya dingin. Akhirnya main perosotan lagi sambil digendong ayah. Beneran anaknya happy banget. Lupa kayanya kalau airnya tadi dingin, dan sebelumnya nolak masuk. Bunda seneng sekali liat Kakang happy, Ayah happy. Bunda bahagia sampe pengen netesin air mata. Tapi keburu dibilang lebay sama Ayah. Hih.
youtube
Learning style dari aktivitas ini: Kakang suka main air asal airnya hangat (anak mana yang ga suka main air ya hihi) Sambil main air sambil pegang dan kenalan sama suhunya. Belajar dan merekam lagi kalau ini air dingin dan itu air hangat. Belajar melihat dan merasakan juga tangannya yang keriput waktu kelamaan main di air. Bunda sempet juga bilang “Kakang liat tangannya jadi keriput, jadi kasar ya..itu kelamaan di dalam air” Ini juga mengenalkan langsung konsep sensory kasar dan halus. Learning style kali ini lebih banyak: Physical learning (kinestetik) checked ✔️ juga ditambah audio dan visual (dari penjelasan dan liat langsung)
0 notes
not-a-housewife · 6 years
Text
Naik kereta api tut tut tut..(Learning Style Observation #7)
Ke taman lalu lintas yuk
Main ke taman lalu lintas itu kaya nostalgia masa kecil. Dulu bahkan pernah jalan kaki ke taman lalu lintas diajak almarhum Abah. Itu jadi salah satu memori tersendiri, naik kereta, main ayunan, main perosotan. I had a wonderful childhood back then, and I want my kid(s) to have one as well.
Kegiatan kali ini ajak Kakang ke taman lalu lintas. Selain mumpung Ayah lagi cuti, dan Ayah janji dari lama buat ajak Kakang ke taman lalu lintas, ini juga jadi salah satu cara buat Kakang memperbanyak aktifitas fisiknya.
Tujuannya: kakang belajar di alam, belajar berani naik kereta, naik korsel, naik perosotan, naik ayunan, banyak jalan, banyak yang diliat. Mungkin bisa dibilang juga Bunda mau liat gaya belajar Kakang apa bisa kinestetik.
Di Taman Lalu Lintas, pertama kali masuk Kakang terlihat excited. Jalan kesana kemari, dan ternyata Kakang sangat suka main perosotan. Mainnya masih digendong ayah, karena Bunda jg masih khawatir, tempatnya ngga childproof kaya di playground di mall mall. Kiri-kanan tanah atau semen keras. Naik ayunan, kakang kayanya g suka. Hahahah mukanya melas banget, muka khawatir gitu. Terus lama-lama dia bilang “udah..udah..”
Waktunya naik kereta! Tuuut..Tuut.. Anaknya super happy liat kereta. Begitu naik dan kereta jalan: Terlihat kecemasan di wajah Kakang hihihi. Lalu Bunda cerita: “Kakang..kita naik kereta yaa..niih keretanya jalan di atas rel, gujes gujes. Kereta rodanya kecil ada di bawah, nggq kaya mobil yang keliatan rodanya. Kakang seneng naik kereta?” Yang hanya dijawab dengan seringai Hihihi kelitan banget dia aga worry sama kereta yang dinaikin. Selama perjalanan banyak yang kita liat, banyak patung binatang, ada gajah, jerapah, rusa, bebek..dan kakang nunjuk-nunjuk binatang yang Bunda sebut namanya.
Tumblr media Tumblr media
(Foto di atas ini keliatan ekspresi tegangnya naik kereta)
Jadi ada cerita juga nih, Kakang itu memang entah kenapa kurang suka sama benda-benda bergerak gini. Disaat anak-anak lain suka naik mobil-mobilan, sepeda, kuda-kudaan, Kakang kebalikannya. Kalau ada mobil-mobilan di mall atau dimana pun yang bisa dinaikin, Kakang seneng, dan akan ngejar mobil-mobilan itu. Tapi…bukan untuk dinaiki! Wkwkwk Kakang suka sama ban-nya. Kakang bisa anteeeng banget muter-muter ban apalagi kalau mobilnya terguling. Pernah juga bulan lalu main ke mall yang ada kereta-keretaan model begini. Kakang naik sama ayah, Bunda nunggu. Pas keretanya ngedeketin Bunda keliatan banget muka Kakang “tegang” Bunda dadah-dadah pun ngga diwaro. Kata ayah pas kita di jalan pulang, tadi Kakang mau turun pas keretanya jalan. Nah..naik kereta di Taman Lalu Lintas ini jadi cukup ada kemajuan. Kakang ngga minta turun. Yaa meskipun belum semenikmati anak-anak lain. That’s OK sayang kita belajar lagi dan biasain lagi pelan-pelan.
Lanjut naik Korsel! Sudah diprediksi sebelumnya kalau Kakang ngga akan mau, tapu Bunda keukeuh minta ayah dan Kakang naik buat coba. Siap tau mau, apalagi liat ada anak kecil lain yang naik kuda-kudaan di korselnya. Ternyataaa..mogok! Hahahah Kakang dan Ayah akhirnya cuma duduk di kursi aja sambil korselnya muter.
Aktivitas dilanjut dengan jalan-jalan lagi. Kakang lari-lari. Bunda coba minta Kakang untuk loncat. Tapi Kakang cuma jinjit, dan nekuk lututnya sambil bilang “Haap” hihihi Bunda jadi merasa kecerdasan kinestetik Kakang masih kurang. Ini jadi pe er buat Bunda untuk nambah aktivitas fisik Kakang.
Selesai deh jalan-jalan di Taman Lalu Lintasnya. Pengamatan terhadap learning style nya: Kakang seneng liat langsung kereta, liat rel tempat kereta jalan. Bunda juga ada kesempatan buat jelasin sedikit tentang kereta. Tapi kayanya karena Bunda cerita pas kereta jalan Kakang jadi kurang konsen karena masih dalam kondisi worry.
Visual learning checked ✔️ (Melihat langsung objek yang dipelajari: kereta) Auditory learning aga kurang karena kondisi yang tidak mendukung Physical learning checked ✔️ (pegang langsung ini loh kereta itu)
0 notes
not-a-housewife · 6 years
Text
Main Balok (Learning Style Observation #6)
Sempet baca di babycentre.com tentang salah satu milestone anak umur 1,5 tahun itu bisa menyusun 3-5 balok. Di rumah, kakang punya mainan balok warna warni yang Bunda beli dari umur Kakang < 12 bulan.  Biasanya si balok ini Bunda buat jembatan untuk mobil-mobil kakang. Kakang seneng banget kalau mobil-mobil nya bisa lewatin jembatan. Bunda selalu encourage Kakang untuk bisa nyusun balok sendiri, dan tepuk tangan heboh kalau kakang berhasil. Aktivitas kali ini main balok lagi, Kakang juga kebetulan minta main balok. “Ayo Kang tumpuk baloknya” kata Bunda Kakang menyauti dengan bilang “tumpuk” sambil mengambil balok dan menumpuk satu balok di atas balok lain. Tapi karena permukaan baloknya licin, balok itu ngga berhasil disusun. Kakang bilang “bunda” sambil memberikan balok ke tangan bunda. “Ngga, kakang aja yang tumpuk” “Bunda” “Kakang aja” Kemudian kakang coba lagi dan gagal lagi. Kakang jadi frustasi dan acak-acak mainan baloknya. Bunda antara sedih dan pengen ketawa liat anak kecil bisa frustasi gitu, dan mulai bisa menunjukkan emosinya kalau lagi kesel. “That’s OK sayang..sabar yaa nyusun baloknya pelan pelan, nanti juga bisa” Lalu kakang beralih ambil mainan lain. Menurut bunda ini salah satu gaya belajar kinestetik yang juga melibatkan kecerdasan kinestetik. Koordinasi mata, tangan, dan kesabaran kali ya hehe. Dan kali ini kakang masih failed, padahal sebelumnya waktu awal beli mainan ini kakang bisa. Besok-besok kita latih lagi ya Kang.
Akhirnya, setelah frustasi sendiri ngga bisa buat jembatan dari balok, Bunda ada ide untuk bikin terowongan dari buku, jadi Kakang tetep bisa masukin mobilnya ke dalam terowongan. Gantinya jembatan yang susah dibuat sendiri. hihihi. Bunda contohin sekali, lalu Kakang happy dan ambil semua mobil-mobilannya untuk bisa lewat terowongan. Foto-foto di bawah adalah foto setelah buat terowongan dari buku.
Tumblr media Tumblr media
Learning style:
Kakang bisa mengikuti instruksi dari ucapan dan dari melihat yang dicontohkan, lalu maumecoba langsung. Jadi, auditory-visual-kinestetik checked.
0 notes
not-a-housewife · 6 years
Text
SAMA!! (Learning Style Observation #5)
Kali ini Bunda menyiapkan aktivitas super simple lagi. Menyamakan objek yang Kakang lihat di buku, di tv, dan yang ada bentuk fisiknya. Geng poli beraksi lagi hahaha. Mainan robocar poli dan teman-temannya ini jadi mainan favorit kakang. Sebagian besar udah ga jalan lagi, sebagian ban nya lepas, sebagian lagi kehilangan spare parts nya wkwkwk. But still, mainan-mainan ini yang selalu dicari. Bangun tidur main, siang-siang main, mandi pun dibawa ikut. Kalau lagi cranky dibujuk dan dibilang ada poli langsung happy lagi. Selain geng poli, geng tayo pun jadi favorit Kakang. Bis warna warni ini dikoleksi dan dicari cari kalau bangun tidur. Lagunya harus terus diputar ulang (Re: dinyanyiin Bunda terus).
Dari kedua kartun tv ini kalau diliat sih Kakang belum ngerti jalan ceritanya. Kakang selalu nampak acuh liat tv dan hanya sibuk main dengan mainan-mainan aslinya. Bagian yang paling Kakang suka adalah theme song di awal dan akhir. Kalau di robocar poli favoritnya pas ada suara sirine yang menandakan tim penyelamat akan beraksi. Lagi sibuk dengan kegiatan apapun kalau dengar ada “wiu wiu wiu” atensinya kembali ke tv dan bilang “Poli! Amber! Roy! Heli!” Lalu tepuk tangan. Kalau tayo favoritnya ya theme song dan kalau ada mobil-mobil alat berat.
Kakang masih terlalu kecil buat menyukai kartun dan tau jalan ceritanya gimana. Padahal kalau Bunda perhatikan cerita tayo itu sederhana, dan bagus loh ceritanya. Mengangkat tema sehari-hari, menekankan untuk rela berkorban, senang menolong, kalau salah harus minta maaf. Hal-hal seperti itu. Sedikit-sedikit kadang bunda ceritakan ulang dan tekankan beberapa hal baik yang bisa diambil.
Hal yang menarik, kalau diperhatikan kakang ini hapal hampir semua karakter yang ada di kartun. Kalau di robocar poli kakang hapal hampir semua karena ditambah ada buku bergambarnya. Hadiah dari Um dan Ateu waktu jalan jalan ke toko buku kemarin dulu. Buku mewarnai yang udah penuh scribble nya Kakang (yang bikin Bunda sedih karena gambarnya jadi ga jelas lagi). Buku ini di bagian depannya ada gambar tokoh-tokoh dan namanya. Lumayan jadi pengalihan saat ga kebagian nonton kartunnya. Kalau buku ini udah dibuka Kakang tunjuk satu-satu yang ada di buku sambil sebut namanya “poli..roy..amber..helly..jin..bruner..max..” dan seterusnya sampe Bunda pun ikutan hapal. Kalau pas kartunnya lagi mulai kadang kakang sibuk cari bukunya, atau kadang mainannya. Mana aja yang duluan bisa ditemukan. Kemudian, dengan mata berbinar, Kakang akan bilang “Samaaa!” “Eeeh..” Nanti kalau udah liat buku, Kakang ubek tempat mainannya sambil cari karakter yang ada di buku. Kalau ketemu yang sama Kakang angkat ke atas dan bilang “Samaaa!”
Well done, Son!
Visual learning style checked ✔️
Aktivitas ini melibatkan semua indra, tapi yang paling mencolok ya di visual dan auditory (khususnya saat denger lagu, sampai Kakang hapal urutannya)
youtube
0 notes
not-a-housewife · 6 years
Text
Mengenal Konsep Mengapung dan Tenggelam (Learnin Style Observation #4)
Mengenal konsep mengapung dan tenggelam
Muncul ide main ini saat googling tentang cara melihat learning style pada toddler dan pre schooler. Mengetahui learning style di early ages ini bagus karena bisa meningkatkan kemampuan anak di usia sekolah nanti. However, khususnya untuk toddler dianjurkan juga untuk mengenalkan jenis learning style lain yang bukan bagian dari kekuatannya.
Mainnya pretty simple, karena Bunda cukup memilih beberapa mainan yang berbeda berat untuk dimasukkan ke air. Setiap mandi kakang memang selalu minta bawa mainan, favoritnya sih poli and friends dari geng robocar poli (ibu-ibu yang suka stel tv pasti hafal deh wkwkwk). Tapi kali ini Bunda tambah beberapa mobil yang aga berat. Sebelum mandi, saat geng poli udah masuk air duluan, Bunda masukkan juga beberapa mobil berat tadi. Mobil berat turun ke dasar ember, sementara geng poli ada di atas. Lalu Bunda cerita, “eh ada yang mengapung..ada yang tenggelam juga..” Kakang memperhatikan dengan amaze dan ikut berseru “Eeehh..” sambil tunjuk dan minta ambil mobil yang ada di dasar ember. “Kakang, kakang liat kalau yg berat mobilnya tenggelam yaa..tapi kalau poli kan ringan jadi mengapung. Liat ini, tenggelam..mengapung..” Sambil aga bingung juga sebenarnya apa ini terlalu kompleks untuk anak usia 18 bulan. Tapi anaknya sih nampak iya-iya aja mendengarkan dan memperhatikan mobil yang ada di ember. Kemudian minta ambil mobil yang tenggelam, melepaskannya lagi dan melihatnya jatuh ke dasar ember.
Auditory-visual-kinestetik.. checked ✔️
Auditory : kakang anteng dengerin penjelasan Bunda Visual: kakang memperhatikan mobil-mobil di dalam ember Kinestetik: kakang merasakan langsung perbedaan berat mobil-mobil, mengambilnya, menjatuhkan.
youtube
0 notes
not-a-housewife · 6 years
Text
Auditory atau visual ya? (Learning style observation #3)
Kebingungan memperhatikan learning style batita ini membawa Bunda menyelami internet(duileh menyelami hahaha). Long story short, Bunda masuk ke website babycenter.com (link artikel disini: https://www.babycenter.com/0_the-visual-learner_1381276.bc). Eh ternyata baru bisa dengan jelas melihat learning style saat anak masuk 3 tahun. Nah jadi keingetan juga kan, mungkin Kakang jadi auditory learner karena kecenderungan stimulasi yang dilakukan ya auditory. Denger lagu, denger murotal, nyanyi bareng, cerita, sementara kegiatan visual maupun kinestetik jarang dilakukan. Kinestetik mungkin yang paling jarang, kalau visual masih terstimulasi dari buku-buku cerita atau video di YouTube. 
Jadi ternyata untuk bayik (eh toddler. Belum rela Kakang udah jadi toddler aja gitu sekarang) usia 1,5 tahun ini butuh stimulasi segala jenis cara belajar. Bisa dilakukan dengan melakukan beragam kegiatan yang dapat menstimulasi cara berpikir untuk mengenalkan berbagai gaya belajar. Nanti mungkin akan terlihat menonjol yang mana (>3 tahun). Well ini juga akan jadi penting saat anak sekolah nanti, dimana kalau bukan homeschooling atau sekolah yang ratio guru:murid nya bagus, kita tidak bisa berharap anak mendapat informasi sesuai gaya belajarnya. Ini sih menurut saya. Hehe
Balik ke artikel yang tadi dibaca. Ada beberapa kriteria yang membuat saya berpikir Kakang itu visual learner. Tapi mungkin juga gabungan audiotory-visual. Contoh, di artikel dikatakan seorang anak visual (terutama toddler) bisa dengan mudah dilihat dari kemampuan dia spotting particular things, atau dari cara dia memperhatikan lawan bicara. Anak yang menatap lekat lawan bicaranya ternyata anak yang visual. Karena dia memperhatikan gerakan bibir orang yang bicara, untuk kemudian menirunya. Ini sih kakang banget. Selai itu kakang juga bisa dengan mudah menemukan object yang dia suka, meskipun bentuknya keciiiil, yang kadang orang dewasa juga butuh memperhatikan dulu baru bisa terlihat Contoh, kakang punya magnet book bertema pesawat. Di salah satu halaman yang bertema lintasan pesawat, ada kelinci kecil di pojok dekat rumput-rumput. Tiba-tiba Kakang bilang “KELINCII!” Bunda bingung awalnya, “Mana Kang..?” Setelah memperhatikan lagi baru keliatan “Ooh iya sayang ada kelinci yaa, ada 2 ya kelincinya, bagus yaa. Kelinci ciptaan Allah..” Lalu dia angguk angguk dan bilang “baguus” Pernah juga kakang lagi suka dengan bentuk bintang. Tiap buka buku kalau nemu bintang dia senangnya luar biasa. Masih tentang spotting things, kemarin sore kakang nonton acara umizoomi di nick.jr, acaranya lagi mengenal shapes. Shapesnya bulan sabit, lalu pagi waktu ganti diapers, di diapers nya ada gambar bulan sabit, Kakang happy banget, nunjuk-nunjuk dan bilang “sabit”. Anak ini super menggemaskan (muji anak sendiri hahaha)
Di artikel yang Bunda baca juga disebutkan kalau gaya belajar bukan sesuatu yang tidak bisa diubah, karena gaya belajar anak akan berkembang seiring dengan berkembangnya pengetahuan, skill, dan stimulasi dari ini. Khususnya untuk toddler mungkin yaa. Jadi pe er bunda mengenalkan cara belajar lain ini biar semua makin tereksplor.
0 notes
not-a-housewife · 6 years
Text
Auditory lagi? (Learning style observation #2
Memperhatikan lagi check list untuk auditory learner, ada beberapa list yang kayanya “Kakang banget”. Mungkin yaa namanya juga Bunda masih memperhatikan. Di setiap kegiatan main, kakang selalu meminta orang di sekitarnya nyanyi, terlihat kalau dia sudah mulai suka dengan pola nada tertentu dan bisa mengulangnya sendiri. Kakang akhir-akhir ini selalu minta dinyanyikan “banana” apalagi kalau pas liat gambar minion (gara-gara Bunda suka menirukan ba..baa..ba..banana ala ala minion). Nah lagu banana ini sebenernya adalah lagu baby monkey banana na..na.. pake nada baby shark doo..doo..doo..doo (yang suka liat youtube psti hapal deh wkwkwk). Sehari-hari jadi full musik, Kakang kalau liat apa-apa pasti minta Bunda atau siapapun di dekatnya untuk nyanyi, lalu dia siap uget-uget joget. Bunda jadi kaya saipul jamil semua dihubungin sama lagu hahahaha. 
 Liat ayam, kakang berseru “nyanyi!” Nyanyilah bunda “tekotek kotek kotek anak ayam turun sepuluh..” 
Liat bebek, kakang berseru “nyanyi!” Nyanyilah bunda “ada bebek wek o wek wek o wek di pinggir kali..” 
Liat angsa, kakang berseru “nyanyi!” Nyanyilah bunda “potong bebek angsa..masak di kuali..” 
Liat kelinci, kakang berseru “nyanyi!” Nyanyilah bunda “kelinciku kelinciku..kau manis sekali..melompat kian kemari..sepanjang hari..” 
Liat gambar note musik di buku abid, Kakang tunjuk tunjuk dan bilang “nyanyi!” Nyanyilah bunda “aku anak mandiri, bisa mandi sendiri..tak lupa gosok gigi dan tidur sendiri” yang disauti kakang denga bilang “Hey!” Hahaha siapa yang ngajarin coba pdhl g ada hey nya di lagu asli. Bener-bener jadi kaset yang harus siap sedia diputar kapanpun (konsekuensi dari mengurangi kasih anak gadget untuk hiburannya wkwkwk) Penyerapan Kakang terhadap informasi yang cenderung auditory juga terlihat dari caranya memperhatikan lawan bicaranya. Saat Bunda ngomong suatu kata baru, dia akan memperhatikan dan menatap lekat-lekat. Tatapannya bikin ge er. Hahaha. Bayangkan ada sepasang mata berbinar yang menatap lekat diselingi senyum manis. Meleleha hati Bunda, Nak.. Lalu kalau lagi dibacakan cerita ada tokoh atau gambar binatang yang baru Kakang tau dan belum hapal itu apa, Kakang akan terus nunjuk dan bilang “ini” yang Bunda jawab dengan nama objeknya, dan ini bisa terjadi berulang sampai akhirnya dia bisa menyebutkan sendiri objek itu apa. Memperhatikan Kakang dari hari ke hari bikin Bunda bahagia sekaligus amazed. Di umur 1,5 tahun ini kakang kalau diajak ngobrol udah nyambung (meskipun untuk hal-hal sederhana) contohnya kalau bunda pulang kerja pasti diajak ngobrol dan dia bisa jawab layaknya orang ngobrol. Tapi jangan bayangkan dijawab dengan kalimat panjang. 
👩🏻 Kakang..haai 
👶🏻 bunda..hai 
👩🏻 lagi apa sayang? 
👶🏻 main 
👩🏻 ooh lagi main, main apa? 
👶🏻teuk (truk)
 👩🏻 oooh main truk ya, kakang seneng? 
👶🏻 he..he.. seneng 
👩🏻 truk nya warna apa sayang? 
👶🏻 hijaau (padahal merah. Dia tau konsep untuk jawab warna tp belum tepat wkwkwk) 
👩🏻 oooh merah sayang itu truk nya. Eh kakang, kakang udh makan belum? 
👶🏻 udah, dikiit 
👩🏻looh knp sedikit, makan sama apa td? 
👶🏻 soop, daging (padahal yang dimakan blm tentu itu, tp ditanya makanan dia tau jawab apa hahaha) 
 Selain ngobrol juga kakang sudah mulai diajarkan untuk “following rules”. Contohnya kalau liat TV ga boleh dari dekat. Kakang itu suka sekali ban, jadi kalau di TV ada gambar mobil dengan ban berputar pasti dideketin. Jadi, setiap sebelum TV nyala Bunda sounding dulu “Kakang mau liat tayo ya, tapi nanti liatnya gimana..?” Lalu kakang jawab “duduk..” “Iya, liatnya harus duduk ya..nanti kalau ngga duduk, TV nya bunda matikan. OK..?” “Okee” Pas TV udah nyala, anteng duduk. Kemudian ada yang menarik..dia mulai maju mendekati TV. “Kakang..kata bunda, kalau liat TV harus duduk..mundur..mundur sini..” Kakang mundur teratur..hihihi 
youtube
 Well, auditory checked ✔️ 
 Mungkin segini ga ada apa-apa kalau mau membandingkan dengan anak lain, tapi buat Bunda, kakang sejauh ini super amazing. Semoga Bunda bisa semakin jeli mengamati tumbuh kembang kakang. Aaamiin..
0 notes
not-a-housewife · 6 years
Text
Auditory ya Kang? (Learning style observation #1)
Mencerna materi tentang learning style terutama mengamatinya di anak usia 1.5 tahun bikin bunda galau. Karena kisi-kisi yang dikasih masih susah diterapkan untuk anak batita ini (menurut saya).
Selama ini bunda selalu menganggap Kakang punya gaya menyerap informasi yang cenderung auditory. Kenapa? Karena anak ini suka sekali musik, ada musik apapun genrenya, dari dangdut sampe yang up beat, dia pasti menggoyangkan anggota tubuh. Bahkan pernah suatu waktu pas jalan pagi, kakang duduk di stroller lalu melewati acara ibu-ibu senam pagi. Kakinya langsung goyang ikut irama musik. Ini kira-kira waktu Kakang usia 12 bulan. Lalu semakin kesini semakin terlihat kalau Kakang suka apapun yg mengelurkan bunyi. Sekarang, kalau pake sepatu yang berdecit dia super girang. Kakinya bakal bergerak kaya orang lari-lari kecil dengan tempo cepat. Ciit ciit ciit ditambah nyengir bahagia karena si sepatu berbunyi bunyi dan gerakan kakinya menghadirkan irama. Kakang juga termasuk anak yang cepet ngomong, alias lebih lancar ngomong duluan dibanding jalan. Usia 13 bulan Kakang udah bisa panggil “Ayyah” (double y karena dulu memang panggil ayah dengan huruf y bertasjid: ay..yah.. hihi) Kosakatanya juga banyak, dari 12 bulan kakang udah fasih bilang gajah (langsung bisa bilang 2 sukukata “gajah”) meskipun kata-kata lain masih bilang sepotong-sepotong, tapi untuk yang vokal A dia bisa bilang dua suku kata langsung. Sekarang di usia 18 bulan? Cerewetnyaaa alhamdulillah. Sudah bisa menyusun kalimat sederhana (atau frase ya?) seperti “Bunda, mauu” “Bunda, bangun” “Bunda, liat” “Ayah kerja” “Kakang mamam” “Daging ayam” “Lumba-lumba baguus”
Alasan lain kenapa kakang sepertinya auditory adalah karena kakang gampang hapal apa yang dia dengar. Contonya: -Kata-kata yang disebut orang disekitarnya (Kakang akhir-akhir ini selalu meniru kalau denger orang ngobrol. Pernah juga tiba-tiba bilang kata dalam bahasa sunda: muhuun, sempat juga kemarin pulang kerja kakang tiba tiba bilang “gustii..agung” wkwkwkw) -Nama-nama orang sekitar (kakang seringkali “ngomong sendiri” kaya orang menghapal, bisa tiba-tiba pas bangun tidur dia ngabsen “ayah, bunda, mbu, kake, ateu, oom, mamih, papih, aa…”. Bahkan pernah tiba-tiba waktu buka belanjaan yang isinya sayuran Kakang bilang “Uus”, bunda bingung Uus apa..ternyata nama tukang sayur sebrang jalan wkwkwk mungkin hapal karena suka dibawa belanja sayur sama yang ngasuhnya kalau pagi, dan denger orang-orang yang belanja panggil nama tukang sayur) -Kakang hapal lagu-lagu (bahkan lagu yang kayanya udah lamaaa sekali dinyanyiin bundanya, dan kadang suka dia koreksi kalau bunda salah nyanyinya), - asmaul husna yang didenger tiap magrib, - atau surat al fatihah dan surat-surat pendek yang didenger setiap Bunda ngelonin kakang tidur malem.
Yang ditangkap adalah, sepertinya kami (orang-orang yang terlibat di pengasuhan kakang sehari-hari) tidak pernah dengan sengaja membuat kakang menghapal sesuatu. Tapi dengan mudah kakang bisa mengingat apa yang dia dengar. Belum lagi kalau kakang mendengar sesuatu yang menurutnya menarik akan diingat terus (contoh suara binatag, kakang sejak umur 14-15 bulan udh bisa menjawab dengan benar tanpa dikasih clue kalau ditanya “Kakang yang suaranya meong-meong apa?” “Yang suaranya oo..o..ooo?” “Yang suaranya mbeee?” Dan masih banyak lagi yang bisa dia jawab dengan benar
Jadi, sepertinya kakang auditory deh. Tapi toddler ini kan masih bisa berubah. Pe er bunda skrg mengamati terus, apa benar kakang auditory yang dominan? Dan juga mengenalkan cara belajar yang lain. Mumpung masih batita, masih dalam golden age.
youtube
0 notes
not-a-housewife · 6 years
Text
Belajar menghadapi kesedihan
meningkatkan kecerdasan part#3
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, kakang itu selalu sedih kalau denger yang ngaji. Ngaji dengan nada tertentu, yang mendayu-dayu, menyayat hati. Bunda kemarin dulu coba beli boneka Hafiz junior, niatnya mau buat menghapal bareng Kakang, karena bacaannya bisa diulang-ulang. Begitu boneka dateng dan di stel, kakang langsung berkaca-kaca. Buru-buru bunda matikan. Sampai sekarang bonekanya masih ada dan ngga pernah di stel lagi. Padahal, kalau stel murotal Hafiz yang besar Kakang fine-fine aja. 
Jadilah dengan dasar itu, salah satunya, begitu weekend Ayah lagi di Bandung kami niatkan datang ke acara kajian. Niatnya, mau tambah ilmu, sekalian bawa Kakang ke suasana yang baru, biar terbiasa datang ke mesjid. Kebetulan juga Mbu (neneknya Kakang) share ada kajian di mesjid TSM Hari Minggu 7 Januari 2017, dan temanya tentang keluarga. Baiklah kami semua siap-siap berangkat. Akhirnya berangkat serombongan, pleus Um dan Ateunya Kakang. 
Sampai di mesjid, acara kajian belum mulai karena Ustad telat hadir, yang kemudian diisi dengan belajar membaca Al-Qur’an dengan langgam Bayati. Lalu, sudah bisa diduga, si Kasep cintaku tersedu-sedu. Lucu, tapi jadi ikutan sedih, ditambah lagi pengen membiasakan Kakang denger bacaan Al-Qur’an dengan langgam apapun itu.
Sekalian mengajarkan dan mengenalkan emosi yang dirasakan, sekalian juga menenagkan dan membuat Kakang nyaman kalau “everything is fine” Bunda coba komunikasi produktif. Hasilnya, masih tetep sedih sih..lalu meluk Bundanya terus sampai yang ngaji selesai. That’s OK..kita belajar terus ya Kang..
youtube
0 notes
not-a-housewife · 6 years
Text
Belajar mengenal Penciptamu
meningkatkan kecerdasan #2
Siapa sih yang tidak mau punya anak Soleh, taat dan taqwa kepada Allah. Semua orang mau itu, bahkan untuk para orang tua yang juga masih dalam perjalanan menyempurnakan taatnya. Hal kecil yang dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan spiritual Kakang adalah mengenalkan bahwa semua yang ada di langit dan bumi adalah ciptaan Allah.
Aktivitas yang dilakukan di tantangan hari ke-2
Rutinitas Kakang setiap magrib adalah nonton adzan magrib. Kakang suka sekali nonton adzan yang menampilkan pemandangan alam: ada pantai, gunung, danau, yang ditampilkan salah satu stasiun TV. Setelah adzan, channel dipindah ke TVRI nasional yang menyiarkan asmaul husna, baru ikut solat magrib (disediakan sejadah di samping Bundanya solat) yang hanya bertahan diam posisi tangan di perut beberapa saat lalu jalan-jalan, atau jadiin Bunda kuda saat sujud. Selesai solat anaknya sudah tidak di ruangan yang sama. wkwkwk. Gpp yang sayang yang penting Kakang liat dulu solat itu gimana. Selain rutinitas di atas yang sudah dilakukan sejak lama, kali ini ditambah mengenalkan yang Kakang lihat di TV sebagai ciptaan Allah, terutama pemandangan alam yang selama ini selalu bikin Kakang happy dan terkagum.
Dear Son,
I hope this little steps I take can make you a spiritually intelligent person in the future. You’ll be a kind-loving person that always put Allah first in every step you take in life. May Allah love you and protect you always...
youtube
0 notes