Tumgik
mineralsemulajadi · 26 days
Text
SAFEA NAJWA ANAK DADDY MAMA PART 2
pagi.....fea tengah tengok tv....fea pakai baju dan pants....macam biasa lahh daddy kalau dengan fea memang tak tahan so daddy pun pergi tegur fea....daddy nak manja dengan satu satunya anak daddy...hehehe...
"tengok citer ape tu..." tanya daddy...
"ouh daddy...tengah tengok cartoon je...ada apa daddy?..." jawab safea...
"cartoon ape macam best je...saje tanye..." kata daddy...
"meh la tengok sekali...ooo..." kata safea...
"boleh ke tak kacau fea tengok ke..." kata daddy...
"tak pun janji daddy behave..." kata safea...
"ye daddy janji..." kata daddy...
"hehehe..." safe gelakk...
"werkkkk..." safea jelir lidahh kepada daddy...
"kenape jelir lidah..." tanya daddy...
"biar laa kat feaaa..." jawab safea...
"tadi suruh daddy behave tapi fea tak behave punnn..." kata daddy...
"werkkkk...." safea jelir lidah lagiiii...
batang daddy dah mula tegangg akibat feaaa jelir lidahhh....tak duduk diam batang daddy denyut...
"feaaa jangan jelir lidah tuuu...." pinta daddy...
fea buat tak tahu je permintaan daddy...fea still lagi buat daddy stimm dan gerammm untuk fuck dia....
"werkkkk...." safea jelir lidahhh kali ketiga....
"jangan buat daddy macam ni feaaa..." kata daddy...
"fea buat apa dekat daddy?..." tanya fea buat2 tak tahu...
"jelir lidah kat daddy..." kata daddy...
"kenape dengan jelir..." tanya fea...
"daddy tak suka lahh fea buat macam tuu..." kata daddy...
"werkkk...." fea jelir lidah kali keempat....
Tumblr media
daddy geram dengan fea terus daddy sumbat batang dalam mulut fea....terkejut fea daddy tiba2 sumbat batang dalam mulut dia dengan kasar....
"hisap batang daddy..." pinta daddy...
"baikk daddy..." kata fea...
fea hisap batang daddy dengan penuh berselera....tak henti daddy merengek kesedapan kena blowjob....
"arghhhh feaaaa...." daddy merengek....
"gawk2....." bunyi fea hisap batang daddy...
"sedappp mulut kau feaaa...." puji daddy...
"tq daddy...." kata fea...
"hisap dalam2 batang daddyyy...." pinta daddy....
"baik daddy...." kata fea...
fea hisap batang daddy sampai anak tekak dia....
"ouhhhhh fuckkkkk...." daddy merengekkk....
"emphhh...." fea merengek kena tampar muka....
"arghhhhh...." daddy merengek....
"sedap daddy?....." tanya fea...
"seeeee seee sedapppp...." jawab daddy tersekat akibat kesedapan kena blowjob...
"hehehe..." fea gelakkk....
fea mula hisap batang daddy laju2.....
"paaaa ndaaaiiii fea hisaapppp...." puji daddy...
"tq daddy emphhhh...." kata fea merengek....
"wc feaaaa....hisap telur daddy...." pinta daddy....
"baikk daddyy..." kata fea....
Tumblr media
daddy gesel batang atas muka fea....fea jilat dan hisap telur daddy....
"umphh daddy...." fea merengek daddy gesel batang kat muka....
"ouhhh fuckkkk...." daddy merengek....
"kenape daddy?..." tanya fea...
"sedapppp fea hisap telur daddy....fea ramas telur daddy...." kata daddy...
"ok daddy..." kata fea....
fea ramas manja2 telur daddy...fea jilat seluruh telur daddy....
"arggghhhhh aahhhh..." daddy merengek....
"feaaaa stoopppppp fuckkkkk...." pinta daddyy....
fea abaikan permintaan daddy....
"daddyyyy takkkk tahannnn...." kata daddy....
"pancut daddyy...." pinta fea....
air mazi daddy meleleh....fea hisapp air mazi daddy yang meleleh keluar dari kepala batang.....
"arghhhhhhhhhh...." daddy merengek kepala batang kena jilat....
"umphh sedap air daddy..." puji fea merengek....
"feaaaa argghhhhh...." daddy merengek....
"noooooo.....fuckkkkk....." daddy merengekkk....
"emphhhh...." fea merengek manja...
daddy tekan kepala fea dalam2....terus daddy pancut dalam mulut fea....banyak daddy pancut air mani dalam mulut fea sampai meleleh....
"emphhhh emphhh..." fea merengek....
fea telan kesemua air mani daddy....
"aaahhh daddyy..." fea merengek....
"arghhhh sorry feaa...." kata daddy....
"takpe daddy...fea ok je..." kata fea...
fea jilat sisa air mani yang melekat kat batang daddy...
"aaahhhh...." daddy merengek....
"daddy nak lagi ke?...." tanya fea...
"nakkkkk....." jawab daddy....
Tumblr media
fea tonggeng depan daddy....nak suruh daddy fuck dia....
"tapi daddy nak yang lagi extreme...." kata daddy....
"macam mana tuu...." tanya fea...
"jomm ikut daddy..." kata daddy...
"baik daddy..." kata fea....
daddy dan fea terus masuk kereta dan pergi tempat yang fea nakk....
"fea nak pergi mane...." tanya daddy...
"fea ikut daddy je..." kata fea....
"cakaplah fea..." kata daddy...
"muzium?surau?balai polis?....ke mall ke...." tanya fea...
"ikut fea lahhh...." kata daddy....
"kalau dalam kawasan surau daddy ok ke?....parking surau lah bukan dalam surau tu...." tanya fea...
"okkk..." kata daddy....
"baik daddy..." kata fea....
fea parking kereta kat kawasan surau....jangan risau tinted gelap susah nak kantoiiii...
"mehh duduk siniii feaa kat belakanggg...." kata daddy...
fea gerak gi seat belakang dalam kereta alphard....
"mane fon fea..." tanya daddy...
"kenape..." tanya fea pulakkk...
"daddy nakkk...." kata daddy...
"nahh daddy...." fea bagi fon dia...
"daddy nak buat live..." kata daddy...
haa?...fea dah pelik dengan daddy tertiba je nak buat live bagaiii....
"kenape fea???...." tanya daddy...
"taknak fea taknak virall...." kata fea...
"bolehlahhh...daddy tak tahan niiii...." pujuk daddy....
"pakai ig fea ke?...." tanya fea...
"kalau daddy nak guna ig jangan guna ig feaa..." kata fea...
"kenape pulakk..." tanya daddy...
"fea taknak kawann2 fea tahuu...." kata fea...
fea gesel pepek dekat batang daddy....memang horny sangat fea sampaikan tak sabar2 nak daddy fuck dia....
"jap feaaa arghhhhh...." daddy merengek....
"cepat daddyyyyy....emphhhhh...." fea merengek...
"nak buat live...." kata daddy....
"ingat tau jangan guna ig fea..." kata fea....
"ye fea...." kata daddy...
daddy start ig live kat akaun rahsia daddy....hehe...
"cepat daddyyy...fea tak tahann..." kata fea...
"ye dahhh...cepat layan daddyy...." kata daddy....
"baik daddy..." kata fea...
"nak daddy panggil ape..." tanya daddy
"panggil je apa2 daddy..." kata fea...
fea pegang batang daddy masukkan dalam pepek....
"arghhhhh..." daddy merengek...
"emphh fuck batang daddy besarrr...." kata fea....
"panggil baby boo ok takkk...." tanya daddy...
"fea ikut daddy je sebab fea pelacur daddy..." kata fea...
fea henjut laju2 batang daddy....
"ishhh jangan sebut nama fea..." bisik daddy....
"emphh kenapa daddy?....aaahhh aaahh..." tanya fea sambil merengek....
"arghhhhh..." daddy merengek...
"daddy live kat ig..." bisik daddy...
terkejut fea bila dengar daddy cakap live kat ig....
"daddy live guna ig fea ke?..." bisik fea...
"takkk daddy guna ig rahsia daddy lahh..." bisik daddy...
"ouhh emphhh...baik daddy..." kata fea...
fea ride batang daddy dengan penuh kemanjaan....
"arghhhh babyyy booo sedapppp...." daddy merengekk...
"sedap ke daddyyy...umphh..." tanya fea...
"sedappp..." kata daddy...
"fuckkk..." fea merengek....
"babyy boo nak panggil daddy ape..." bisik daddy...
"daddy je ke tak boleh ke?...umphh...." tanya fea....
"takkk...nak panggil daddy ape....daddy boo ke..." bisik daddy....
"daddy boo pun daddy boo lah..." kata fea...
"fuckkk....sedapp batang daddy boo....umphhh...." puji fea merengekkk....
"fuckkkkkkk babyy booo...." daddy merengekk....
fea pegang muka daddy dan cium mulut daddy dengan ghairah sekali.....
"emphhh...." daddy dan fea merengekk....
"daddy boo ada orang datang arah sini lahh...emphhh...." kata fea....
"sapeee arghhhhh...." tanya daddy merengekkkk....
"tak tahu...." jawab fea....
"sape datanggg tuuuu argggghhhh...." tanya daddy merengekkk....
"macam ustaz je daddy boo..." jawab fea...
"ape nakk buatttt niiii babyyy booo...." tanya daddy....
fea henjut batangg daddy laju2....fea dahh horny sangattt tuuu dahhh nakk klimakss....
"arghhhh...." daddy merengek...
"tak tahuu daddy boo..." jawab fea....
"tapi babbyy boo nak pancutt...." kata fea...
"diammm babyy boo...." kata daddy....
fea tutup mulut dari moann....
"pancuttt cepatttt babyy boo...." pinta daddy....
"yes daddyy boo..." kata fea....
fea pancut dekatt batang daddy boo.....basah seat belakang kereta kena air pepek fea....
"arghhhh...." daddy merengekk...
"aaahhhh...." fea merengek....
"ouhhh wauuuu banyak baby boo pancuttt...." kata daddy puji....
"sebab batang daddy boo sedap sangat...." puji fea....
"hehe..." daddy gelakkk....
"mane orang tuuu babyy boo..." tanya daddy...
"entah la daddy boo dah hilang kot...." jawab fea...
"nak buat ape sekarang...." tanya daddy....
"daddy boo tak pancut lagi punn..." kata fea sedihhh....
"Ye lahh daddy boo tak puas lagiii...." kata daddy...
"cuba baby boo tengok live tuu berape orangg...." kata daddy..
"wahh almost 6k daddy...." kata fea excited....
"suka tak baby boo...." tanya daddy....
"suka...." jawab fea....
fea kangkang depan camera....sisa air pepek masih ade sikittt....
"cakaplahh dengan diorang tuu....ramai yang minat baby boo tauuu...." kata daddy.....
"yeke....baik daddy boo..." kata fea....
cakap dengan orang dalam live sambil tonggeng....daddy tepuk bontot baby boo....
"aaahhhh....daddy boo jangan laa..." kata fea....
"whyyy whatt my fault...." tanya daddy...
"jangan tampar bontot babby boo laa...." kata fea....
"habistuu...." tanya daddy....
"three..." jawab fea gelakk....
"pandai buat lawak ehhh sekarang niii baby boo...." kata daddy....
"biasa la daddy boo...." kata fea....
fea duduk depan kamera dalam posisi doggy....cakap dengan fans....daddy masukkan batang dalam pepek....
"aaahhh daddy booo...." fea merengekkk....
"yessss baby boo whyyy...." tanya daddy...
"babby tengah layan fans nii....emphhh" kata fea....
"layan lahh daddy boo tak marahhh...." kata daddy...
"tapiiii....emphhhh...laju daddy booo...." fea merengekkk....
"tapi ape baby boo arghhhh...." tanya daddy....
"fuck me daddy booo...." pinta fea....
daddy jolok laju2 pepek fea posisi doggie....
"fuckkk aaahhhh.....daddy boo babby boo nak cum lagii....mphhh...." kata fea merengek....
"cummm lahhhh...arghhhh...." kata daddy....
"aaahhhhh...." fea merengekkk....
fea cum depan kamera....air pepek kena camera....
"fuckkk..." fea merengekk....
mengigil kaki fea lepas cummm....
"are you ok baby boo...." tanya daddy...
"yes daddy boo..." jawab fea...
"daddy boo bila nak pancutt...umphhh..." tanya fea...
"jap lagii..." jawab daddy...
"baik daddy boo..." kata fea...
Tumblr media
"hentakkk batangg daddy booo..." pinta daddy....
"aahhh fuck daddy booo...dalam nyaaa...emphhh...." fea merengekk...
"arghhhh fuckkkk..." daddy merengekk....
"fuck babby boo daddy....fuck sampai lunyaiii....emphhh...." kata fea merengekk...
"okkk...baby boo ade orang datanggg..." kata daddy...
"aaahhhh manaaaa emphhh...." kata fea merengekkk...
"pergi surau tuuu..." kata daddy...
"umphhh..." fea merengekkk...
"jomm pergi tempat lainn..." bisik daddy....
"baikk daddy booo....umphhh fuckk..." kata fea merengekk...
daddy pause live sebab nak cari tempat yang clean untuk fuck fea....
"fea bawa kereta tuuu..." pinta daddy....
"baikk daddy...tapi nak gi mana pulak daddy?..." tanya fea....
"ikut fea lahh....janji tempat tu selamat...." kata daddy...
"baik daddy..." kata fea....
fea bawa masuk kawasan padang terbiar....
"sini boleh ke daddy?...." tanya fea...
"tempat ape ni fea?...." tanya daddy...
"sini tempatt fea lepak dengan kawan malam2...." kata fea...
"selamat takk..." tanya daddy...
"so far takde sape tahu..." kata fea...
"okk..." kata daddy...
daddy sambung live ig ditempat baruuu....
"cakaplah dengan fans tuu...." pinta daddy....
"baik daddy boo...." kata fea....
fea cakap dengan fans dalam live....
"hai guyss....." kata fea...
"baby boo comey...." kata fans...
"mana ada laa korang nii...hehe..." kata fea senyum gelakk...
"buatlah daddy boo pancut wahai baby boo...." kata fans...
"baik korang...daddy boo..." kata fea....
"ye baby boo...." kata daddy...
"mari sini kejapp...." pinta fea....
"ye kenape baby boo..." tanya daddy....
fea masukkan batang daddy dalam lubang bontot....
"arghhh baby boo..." daddy merengekk....
"aaahhh daddy boo..." fea merengek sambil henjut batang daddy....
"arghhhh fuckkk...." daddy merengekk....
fea baca komen fans dalam live....
"tengok la kami korang semuaa....emphhh" kata fea...
"fuckkk daddy boo wahai baby boo..." kata fans....
"baik korang..." kata fea...
"kami nak daddy boo pancut...." kata fans....
fea henjut batang daddy ganas2....
"aaahh daddy boo....diaorang nak tengok daddy boo pancutt...." kata fea....
"arghhhhh baby booo lajuuuuu...." pinta daddy...
"baik daddy...." kata fea....
fea henjut laju2 batang daddy tanpa henti....
"arghhhhh...." daddy merengekkk.....
"emphh fuckk daddy boo...." fea merengekk....
"yesssss yessss arghhhhh...." daddy merengekk....
"aaahh daddy booo...." fea merengekk....
"pancut dalam baby booo pleasee.....emphhhh..." pinta fea.....
"okkk baby boo..." kata daddy....
"yes daddy fuckk...." fea merengekkk....
"cabutt batang tuuu baby boo....masukkan dalam pepek....." pinta daddy....
"baik daddy boo..." kata fea....
fea cabut batang daddy boo....
"aaahhh fuckk daddy booo..." fea merengekk....
fea baca komen fans dalam live....
"baby boo henjut laju2...." kata fans....
"baik guys..." kata fea....
fea ride batang daddy laju2....
"baby boo umur berape...." tanya fans...
"babby boo umur 21 tahun nii emphh..." jawab fea....
"mudanya baby boo..." kata fans....
"yes hehe...umphhh...." kata fea...
"emphh fuckkk...." fea merengekkk....
"baby boo daddy booo tak tahannn...." kata daddy....
"yes daddy boo lepaskan dalam babby boo...." pinta fea....
"baikkk arghhhhh fuckkkkkk daddy boo cummmmmingggg...." kata daddy merengekk....
"fuckkkkk aaaahh daddyyy....." fea merengekk....
"arghhhh shittt...." daddy merengekkk....
daddy pancut dalam pepek fea....meleleh air mani daddy keluar dari pepek....
"banyaknya daddy boo...." kata fea....
"baby boo puas takkk...." tanya daddy....
"puasss....penuh pepek baby boo...umphh...." kata fea....
"hehehe...." daddy tersengehhh....
fea kiss daddy boo.....
"puas tak daddy boo...umphh...." tanya fea.....
"puas sangat2....say tq for baby boo fans..." kata daddy....
"tq guys...nanti kita live lagi...." kata fea....
"diorang dahh bagi gift kat baby boo...." kata daddy....
"tq korang yang mana bagi gift nii...." kata fea....
fea layan fans dengan baca komennnn.....
"sedap tengok baby boo fuck daddy boo...." kata fans....
"hehee korang puas ke?....' tanya fea....
"tengok live baby boo sambil lancapp...." kata fans....
"nakal la korang nii...." kata fea....
"nak booking baby boo boleh tak daddy boo hehehe...." tanya fans....
"haa daddy boo orang tanya tu....boleh ke...." kata fea....
"kena tanya tuan punya badan lahh..." kata daddy...
"nanti jealous pulakk..." kata fea....
"daddy boo tak jeles...." kata daddy...
"kalau daddy bagi baby boo buat kalau dia tak bagi tak ada lah...." kata fea....
"baby boo daddy boo punya...." kata daddy...
"daddy boo tak bagi la ni?...." kata fea sambil jeling....
"takpe lahh baby boo..." kata fans....
"haa nasib korang memahamii...tq ehh korangg..." kata fea....
"baby boo end kan live tuu...." kata daddy....
"baik daddy boo..." kata fea....
"bye korang...." kata fea kepada fans dalam live....
fea end kan live ig.....
"puas daddy...." tanya fea....
"puass...." jawab daddy....
"sayang daddy...." kata fea...
"sayang fea jugakk...." kata daddy....
"ramai fans ehhh sekaranggg...." kata daddy....
"daddy la yang buat bagi ramaii...." kata fea...
"nak tahu takkk?..." tanya daddy
"apa daddy?....." tanya fea....
"daddy ade rekod fea mandi dan fea pakai baju tau....sebab tu fans kenal baby boo..." kata daddy....
"eee gatal la daddy ni....patut laa....hmphh..." kata fea....
"fans first time tengok baby boo fuck tauu...." kata daddy....
"sedap la diaorangg...." kata fea...
"tapi muka dalam video tu blur...." kata daddy....
"sebab tu daddy suruh fea pakai topeng....taknak tunjuk muka fea...." kata daddy....
"ouhh ingat saje2....tq daddy puaskan fea...." kata fea....
"wc fea....jom balikk...." kata daddy....
"baik daddy...." kata fea....
fea pelukk daddy tanda terima kasih.....
Tumblr media
selesai je daddy dan fea berasmara sambil buat livee...daddy dan fea pun balik kerumahhh.....sampai je rumahhh mama tiada.....nasib baik mama tiada kalau ade habislahh nak jawabb dengan mama.....
"rekod video baby boo boleh takk...." pinta daddy....
"video apa?...." tanya fea....
"video pengenalan baby boo lahh....fans nak kenal....daddy boo diorang dah kenal..." kata daddy...
"baik daddy....boleh jer..." kata fea....
"rekod dalam bilik fea...." kata daddy....
"baikk...." kata fea...
daddy dan fea masuk dalam bilikkk....mulakan sesi rakam video intro tentang baby boo....
"hai guys erm nama saya baby boo daddy boo tu ayah kandung saya..." kata fea...
"lagiii babyy boo..." pinta daddy...
"umur saya 21 sekarang tengah intern....sementara tunggu nak habis intern saya selalu main dengan daddy boo....saya asal kedah...." kata fea...
"boleh ke daddy fea cakap macam nii..." tanya fea....
"cakaplah suka fuck macam mane dengan sape..." kata daddy...
"ouh hmm....baby boo suka fuck dekat outdoor takpun fuck paksa....selalu main dengan daddy je...." kata fea...
daddy ok dah ke?..." tanya fea....
"position sex tak cakap lagi tuuu yang fea suka...." kata daddy....
"position sex baby boo suka doggy dengan missionary....then cowgirl apa tu lahh...." kata fea...
"lagi nak cakap apa daddy?...." tanya fea....
"cakaplah suka batang macam mane and suka laki macam mane...." kata daddy....
"ermm batang saya suka macam batang daddy boo...tebal panjangg...kalau lelaki pulak sama jugak kot..." kata fea....
done sesi rakam intro baby boo....
"mantap baby boo..." puji daddy....
"tq daddy..." kata fea...
daddy tunjuk ig yang buat live main tadi....nama ig baby n daddy boo...fea scroll ig...
"best daddy..." kata fea...
"banyak post takkk hehe...." tanya daddy tersengehh....
"gatal la daddy..." kata fea...
"follower ramai takk..." tanya daddy tersengeh....
"ramai daddy 10k lebihhh...." kata fea...
"ehh daddy takkan time fea kencing pun rekodd...." kata fea terkejut....
"ramai yang suka tengok fea berak kencing...." kata daddy senyum...
fea dah geli tengok video kencing fea....
"semua minat baby boo..." kata daddy...
"yang laki je...perempuan minat daddy boo...hehe..." kata fea tersengeh....
"ade yang tanya daddy...diorang nak kawen dengan baby boo...." kata daddy....
"taknakkk...fea nak daddy je...." kata fea...
"tulahhh..." kata daddy....
lepas tuuu daddy dan fea buat hal sendirii...tak lama kemudian mama pun balikkk....sooo tadi daddy dah puas main dengan fea...sekarang daddy nak main dengan mama pulakk...hehe byeee...
part 1:
2K notes · View notes
mineralsemulajadi · 4 months
Text
Tumblr media
360 notes · View notes
mineralsemulajadi · 4 years
Text
Main dengan sepupu
Kerana Nafsu ( kisah benar ) 2
Samb…
Penat yang ku alami setelah bersama dengan lan masih lagi ku terasa…seperti biasa,tepat jam 6.00 pagi aku akan bangun untuk menyiapkan diri sebelum kerja…
Dengan langkah yang longlai..aku mengambil baju kurung moden di dalam almari..baju kurung moden yang mempunyai zip di bahagian belakang ku gosok…setelah selesai,ku gantung kan baju itu..ku capai towel..perlahan2 ku buka pintu bilik..di ruang tamu masih lagi ku lihat ibuku masih lagi tido dengan nyenyak.mungkin terlalu penat..aku biarkan dan terus menuruni anak tangga untuk ke bilik air..
Pintu bilik air ku tutup..sambil 2,sempat jugak aku menjeling di bahagian lubang yang semakin besar..memang jelas ada mata jalang walaupun waktu baru pkul 6.30 pagi..dengan keadaan menghadap lubang 2,aku terus menanggalkan baju t-shirt..ku angkat ke atas..apa lagi..begegar la payudara ku bila hujung baju tersangkut sebelum terlepas…tompokan merah makin jelas kelihatan di bahagian payudara dan leher..aku tersenyum…simpulan batik yang kemas terikat,ku lucutkan…ikatan rambut ku lepaskan…aku memegang puting susuku..terasa pedih..mungkin luka akibat daripada susuan lan yang terlalu rakus semalam..kulepaskan putingku dan mencapai gayung..kemudian aku mngambil berus gigi..ku gosok gigi sambil mencangkung ke arah lubang puaka…berdesir bunyi air kencingku..pedih..mungkin akibat tujahan lan semalam…terdengar suara mengerang halus di luar rumah..mungkin dah klimaks kot..bisikku.setelah selesai,aku bangun dan mandi seperti biasa…biasala,aksi2 hebat ketika mandi aku lakukan..untuk menambahkan lagi ransangan mata jalang,aku mengangkat kaki kiriku dan diletakkan di atas bibir kolah..tangan ku mula menggosok alur kemaluanku..jari tengahku ku masukkan ke dalam lubang nikmat smbil memejamkan mata…ahh!!! Keluhan ku mula terpacul dari mulut ku sdri..sdah terasa agak lame,aku mngambil towel..ku lapkan badan ku dan keluar dari bilik air…
Jam menunjukkan 6.45pagi..setelah mengenakan baju kurung sendat berwarna coklat cerah dan berkain kan songket..aku pun turun untuk memanaskan enjin kereta..ketika itu la ku lihat kelibat manusia lari dari arah bilik tidur ke dalam semak berhampiran..aku buat tak tau je dan terus membuka lock kereta dan panaskan enjin kereta..kutinggalkan sementara dan masuk kebilik semula untuk mengenakan tudung..
Pukul 7.00 pagi..aku mengejutkan ibu ku dan meminta izin untuk pergi bertugas…
Dalam perjalanan ke sekolah,aku teringatkan sesuatu…aku lupe bahawa lan telah menyemai benih di dalam rahim wanita ku yang sedang subur…kerana,kalau dulu selepas xboy ku menyemai benih,aku akan terus menelan panadol 2 biji bersama coke..aku terus memandu kereta kesayangan ku ke tempat kerja..sebelum memasuki perkarangan sekolah,terdapat sebuah kiosk di mana tempat pelajar sekolah menunggu ibu bapa mereka dan bus.di situ la aku berhenti dan membeli coke.panadol xkisah sgt sebab stok kat klinik sekolah memang ada..aku masuk ke sekolah dan terus menuju ke klinik..di situla aku di tempat kan skrang sebelum di tukarkan ke tempat lain.xkira la makmal sains ke..pejabat..or pusat sumber…biasa la..orang bawahan..memg kena cmpak mane2 je la..di klinik,aku memulakan sarapan ku dengan coke dan panadol..terpaksa la..kalau x,dua minggu lagi memg ada la tanda2 aku kandungkan anak lan..tak nak aku..
Aku tak puas lagi..hehe
Di pendekkan cerita..
Tepat pada pukul 3.15 ptg..aku mendapat panggilan dari no yang tak  aku kenali..dengan pelik,aku pun menjawab…
“ assalamualaikum….”
“ waalaikumussalam…sape yer..?”
“ saya zul…ni cik izan kan..?”
“ yer saya..ada ape en zul call saya yer..?”
“ macam ni cik izan…saya cume nak bagitau cik izan yang saya bawak mak cik izan pergi ke kuantan..mungkin 2 3 hari jugak sebab isteri saya baru bersalin..jadi,isteri saya nak mak cik izan urutkan die..no cik izan pon mak cik yang bagi..die suruh saya bagtau cik..”
“ yeke..? Habis,bila en zul nak bawak mak saya pegi..?”
“ skarang la cik izan..takut lambat pulak sampai nati…mak cik takut cik risau bila balik nti die xda…”
“ Oo..kalau mcm tu xpela…nti en zul hantar mak saya smula ke..?”
“ yer cik izan..nanti bila da selesai semua,saya sendiri yang hantar mak cik…”
“ macam 2 xpela..jangan lupe pesan kat mak sya suruh die bawak ubat..nti tertinggal pulak..”
“ baik cik izan..nti sya bgtau die..terima kasih yer cik izan..maaf mengganggu..”
“Sama2…jage mak saya baik2…”
Zul nenamatkan panggilan..aku mengeluh panjang..bosan jugak bila mak takde..
Waktu pulang pun tiba..jam menunjukkan 4.45 ptg…aku pulang ke rumah..seperti biasa,aku akan mngelilingi rumah..mcm biasa la..mesti ada tompokan baru..aku tinggalkan dan membuka kunci rumah..maklum la mak xda…2 3 hari jugak baru blik..dengan kain yang sendat,aku melangkah masuk..ku tanggalkan tudung di ruang tamu dan terus menuju ke dapur..selesai sahaja minum,aku pun mengambil pakaian yang telah ku pakai 2 hari lepas di dalam bakul,kecuali kebaya yang telah di ambil oleh zul..aku memasukkan pakaian itu ke dalam washing machine…ku tinggalkan dan terus menuju ke pintu depan..hari masih cerah..dengan brkurung lengkap..aku mngambil pnyapu dan terus menyapu…sedang asyik aku menyapu,tiba2 aku di sape oleh kamis..
“ izan…”
kamis adalah sepupu ku..rumahnya di hujung kampung..pjalanan nak ke rumahnya ambil mase 20 minit jgak la kalau naik kereta…aku menoleh ke arahnya…kamis ni tua dari aku 6 taun..pnah brumahtangga..tapi dah bercerai…sekarang duda la dan tinggal sorang..sebab adik bradik die yang lain tinggal ngan famly masing2…aku membalas sapaan kamis..
“ ha kamis..kau nak ke mane..?”
“ tak kemane…saje dtg jalan sini..lame dah x dtg jenguk mak ude..”
“ mak takda..pergi kuantan..2 3 hari baru balik…”
“ izan x ikut ke..?”
“ xlah..esok nak kerja lagi..cuti dah tinggal skit 2..jemput la naik ke rumah dulu..”
Tanpa segan,kamis pun terus melngkah masuk…memang slalu mcm 2 la…dah biasa kan…aku meninggalkan kamis di ruangtamu bersama siaran tv di astro citra..pintu di bhagian depan ku tutup rapat..takut jugak kalau2 ada org nmpak kamis berada bersama dengan ku sedang kan ibuku tiada..
Aku terus melngkah turun kerana pakaian yg ku cuci td telah siap…aku mengambil baju2 tersebut dan terus menyidai di bahagian parkir kereta..yela,kalau tak nati berbau pulak…aku meminta kamis untuk menemankan aku..maklum la dah gelap..kalau ada ape2 nti senang la sebab kamis ada bersama..ku tinggal kan baju kurung bercorak abstrak dan kebaya pink di luar berserta bra ku yang ku pakai sebelum ini..
Setelah semuanya selesai,aku mngajak kamis masuk ke rumah semula sebelum org lain nmpak..
Kamis ku tinggalkan skali lagi..aku pun terus masuk ke dalam bilik..tanpa menutup pintu dengan rapat,aku menanggalkan pakaian ku satu persatu sehinggalah semuanya terlucut..kini tubuhku bogel tanpa seurat benang..mujur jugak aku membelakangkan pintu bilik..kalau x,mesti kamis nmpak..aku tinggal kan pakaian td di atas tilam..aku mencapai towel..dan terus membalut tubuhku sebaik mungkin..aku melangkah keluar dan sempat memerhati kan kamis..die seolah2 sedang membetulkan seauatu di sebalik sluar track yang dipakainya..aku mnyapa kamis..
“ best tengok citer 2 kamis..?”
“ best jugak…”
Jawab kamis dengan slamber..
“ ko duduk la yer..aku nak mndi jap..dah belengas ni…”
Aku terus menuju ke bilik air….
Hampir 20 minit,aku pun keluar…
Aku melangkah menuju ke bilik..mcm biasa la…pintu memg ditutup..tapi tak rapat la macam td…towel yg membalut tubuh,terus ku lepaskan…aku bogel buat kali ke3 semasa kamis berada di rumah..aku tau kamis memerhatikan dari luar..tapi aku buat tak tau je..bukan luak pon…namun aku perasan pakaian yg aku tinggalkan di atas tilam td tak same kdudukannya seperti mula2 aku tinggalkan..xpela,mungkin angin kipas kot..aku memusingkan badan ke arah meja solek ku..kalau kamis btul2 memandang,die akan nmpak payudara ku sbelah kanan..sbab pintu bilik yg tak ku tutup dengan rapat td betul2 sebaris dengan payudara kananku..aku lantas menyarung t-shirt putih yg jarang bersama batik dan mnyimpul rambut ku separas bahu..memang nmpakla tompok hitam yg melekat kat hujung payudara ku…memg kompom la tcacak btg kamis bla aku duduk kat die nti..towel ku jemur..kemudian kurung yg ku tinggalkan td aku ambil untuk di campakkan ke dalam bakul…
Alangkah terkejutnya aku bila jari jemari ku terpegang sesuatu pd baju tersebut..sejenis cecair yg melekit dan penah aku kenali…aku ambil baju tu,aku dekat kan hidung aku kat cecair td…kompom!!! Air mani…pekat jugak…aku tersenyum…tak semena2 lidah ku terkeluar dari mulut…dan terus menjilat cairan tersebut sampai habis…
“Sedap jugak air kamis ni….”
Aku tesengih cam kerang busuk…
Cecair kat celah kangkang aku cam dah kluar skit….aku abaikan dan trus mcmpakan baju td ke dalam bakul..aku terus meluru keluar..duduk brhampiran kamis..kamis memandangku..automatik mata die terus melekat kat dada aku…haha..aku bertanyakan kamis..
“ nak balik naik ape..?”
“ ko hntar la izan..aku tumpang org je..”
“ nak blik pukul bape..?”
“ jom la kalau nak hantar..”
Jawab kamis dengan nada terketar2…
“ jom la..aku ambil knci kereta jap..”
Jam menunjukkan pukul 9.30 mlm…dengan pakaian yg same tnpa menambah ape2,aku keluar rumah di ikuti kamis…pintu rumah aku kunci..dan terus masuk ke dalam kereta..bila kamis masuk je,aku terus tanye..
“ ko dah mkan belum..”
“ belum lagi…lapar jugak ni..”
“ nak singgah makan dulu ke..?”
“ boleh jugak..”
“ alamak..aku tak pakai bra ni kamis..nti bulat mata org kat kdai tengok dada aku…hehe”
Aku tergelak kecil diikuti kamis…
“ ala..malam kot,bukan orng nmpak sgt…kalau nmpak pon,ape salahnyer..x luakkan…tetek ko pon cantik..takkan xnak bagi org lain tengok kot…hehe”
Kamis memanjangkan ceritanya lagi…
“ td mase ko mndi,aku masuk blik ko Zan…xtahan la tengok ko pkai baju 2 td…nmpak semua bonjol2 yang Ada…”
“ aku tau..sebab 2 ko pancut kat baju 2 kan..?”
“ eh!! Ko tau ke..? Alamak…aku x than sgt tadi…lagi2 bila bau badan ko melekat kat baju 2…maafkan aku yer zan…aku xthak sgt td…jangan marah aku yer…”
Kamis memohon maaf…dan aku terus memandu kereta ku menuju kdai makn sbelum mnghantar kamis pulang…dalam prjalanan,aku hanya mbisu seribu bahasa…ape tak nye..kpale tengah trbayang ape yg akan jadi selepas ni…tba2 kamis bersuara…
“ ko marah aku ke zan…? Sori la…aku x than sgt td…”
“ xla kamis…aku maafkan ko..tp nape buang kat baju 2..wat rugi je…”
Kamis tersentap dengan soalan ku..lalu die menjawab…
“ yg 2 je aku dpt buat zan…nak buat btol2 blom tntu lagi ko nak bagi…”
Kamis menundukkan muke nya dan aku pulak memandang tepat ke arahnya…kedai yang di tuju kini sudah smpai…aku mematikan enjin kereta dan terus melngkah keluar…sbelum 2,sempat jgak ku capai sweater di blakang kereta..nak tutup susu la..takkan senang2 je nak bg orang lain tengok kot..
Setelah semuanya selesai…kami pon menuju ke kereta..aku meminta agar kamis yg bawak..sebab aku dah x larat…aku masuk ke dalam kereta dan terus menanggalkan sweater yang aku pakai td..kami pon berlalu…ku lihat mate kamis kdg2 menjeling ke arah payudara ku yang mempunyai tompok hitam kemerah2an di hujung nya..ape lagi,aku pon mmbetulkan kdudukan agar kamis boleh nmpak ape yg aku miliki..cume chaya bulan je la yg mnyuluh mlm 2…ntah macam mane aku boleh pulak terlelap..mungkin pnat sgt kot…dalam sedar tak sedar,aku perasan kamis sedang memegang btg nya yg telah keluar dr seluar track..tgn yg lagi 1 pgang stering…aku hanya membiarkan nya…sampai di suatu tempat,kamis mberhentikan kereta…nmpak ku seperti jalan tanah merah yg dah lame org tak lalu…kamis memadamkan lampu…
“ nape benti kat sini kamis..?”
“ aku tak tahan la izan…aku nak rase tetek ko…boleh…?”
Aku terdiam…tiba2 tgn kamis singgah di atas payudara ku..aku menepis..dan terus bersuara…
“ kalau nak,kta blik rumah aku..ko tido rumah aku…" Pagi esok ko blik la…”
Aku mnyuarakan pandangan…
Kamis mengangguk…dengan pntas die terus mngundurkan kereta..tp tangan nya tetap pada btg hitam yg dah x sabar nak bahan lubang sepupu nya sndri…aku menepis tgn kamis yang memegang batangnya td..plahan2 aku membetulkan kedudukan….tshirt yg ku pakai terus ku tanggal kan..maka,tersembul la tetek ku yang kmerah2an td ..aku menarik tgn kamis dan mbawa tgn nya ke arah payudara ku…kamis jd tak menentu…aku hanya tersenyum…ketika kamis memandu kereta…aku bangun mlutut di atas seat..dan terus mlepaskan ikatan kain batik ku…kini aku bogel di dalam kereta…rmbut separas bahu kulepas kan..aku mendekatkan diri ku ke badan kamis..dan terus mencium pipi kamis smbil mgosokkan payudara ku ke lengan kamis..aku memegang tgn kamis dan mmbawa tgn itu terus ke celah kangkang ku..kamis bersuara…
“ dah basah…”
“Erm….”
Aku mngeluh….perlahan2 aku menundukkan kepala ku sehingga la bibir ku singgah pada btang kemaluan kamis…kamis mendesah…aku terus memenuhkan ruang yg ada dalam mulut ku dengan btg kamis…lubang burit ku terus digosok oleh kamis…aku terus mgulum btang kamis smpai la kamis mletakkan kereta ku di rumah…aku smakin tak tahan..begitu jugak dengan kamis…dengan keadaan yg bogel dan hanya menutup dengan tshirt di bahagian atas dadaku…aku terus keluar dr kereta dan membuka pintu rumah…itulah kali pertama aku bogel ketika berada di luar rumah….kamis hanya menyaksikan aksi ku smbil tersenyum..batang nya yg tercacak di seblik seluar yg ingin di puaskan hanya menunggu tindakan susulan dari ku..setelah kamis masuk ke dalam rumah,aku terus menguncikan pintu..ku tarik tangan kamis yg lengkap berpakaian dan menyuruhnya duduk…manakala aku tanpa seurat benang terus duduk si atas peha kamis…
“ nah..tengok puas2…”
“ erm..cantiknya…tapi,sape yang buat tompok merah ni….?”
Aku tersenyum…tanpa di duga..kamis terus menyusui payudara ku…aku seolah2 lemas dengan mainan lidah kamis di puncak gunung ku…tangan ku pula sibuk mencari btg kemaluan kamis dengan penuh semangat…untuk memudahkan  kerja ku..kamis melurutkan seluar track nya ke bawah sedikit..maka,tekeluar lah btg hitam yg hanya samar2 ku lihat di dalam kereta td…kamis terus sibuk mengerjakan payudara ku..terasa gigitan2 kecil di lepaskan oleh kamis…aku pula sibuk menggosok batg kamis ketika aku sedang slesa duduk di atas kamis…ketika kamis sedang asyik mengerjakan payudara ku..aku pula sedang berusaha untuk memasukkan btg kamis ke dlam lubang nikmat ku…aku mengangkatkan punggung ku..sambil menghalakan btg kamis ke arah lubangku..sdar dengan tindakan yang aku laku kan..kamis menurun kan badan nya sedikit..ketika itu lah btg kamis terus meluncur masuk ke dalam lubang nikmat ku…aku terus memeluk kamis dengan pelukan yg kuat..kamis memeluk ku dengan erat…
Aku melepaskan pelukan..dan prlahan2 menghenjut btg hitam kamis..peluh halus mula keluar dari liang roma ku..smbil memegang penyandar kerusi..aku teruskan henjutan…kamis hanya memandang ke arah btag nya yg kadang2 tenggelam di dalam lubang nikmat ku…lebih kurang 15 minit menghenjut kamis,kamis mula mengangkat ku..di bawa nyer aku ke dalam bilik dan terus membaring kan aku..kamis menanggal kan pakaian nya satu persatu…susuk tubuh seorang petani berdiri tegap dihadapan ku..inilah kali pertama aku melihat tubuh bogel kamis setelah die sewasa..memang gagah..kamis mula bercelapak di celah kangkanganku..dengan kangkangan yg luas…kamis memsukkan semula zakar hitam nyer ke dalam lubang pantat ku yg tadi nya sudah basah..lubang pantat ku merah dan agak sdikit lebam akibat dr tujahan lelaki yg aku knal sebelum ini..kamis menekan sdikit semi sdikit dan akhirnya btg hitam kami tenggelam penuh di dalam lubang nikmat ku..kamis terus memulakan dayungan…berayun2 tetek ku ketika kamis menghejut…tiba2,handfone ku berbunyi…kamis terus rebah di atas badan ku..ku lihat no zul yg timbul…
“ hello…”
“Yer en Zul…nape call sya yer..?”
“Mak awak nak ckp ngn awak..sbentar yer…”
Zul mnyerahkan phone nyer kpd ibuku…smbil 2,sempat jugak kamis menyorong tarik batg nya..ape lagi..mendengus la aku bila kamis mnyorong dengan lembut…
“ hello…izan,mak ni…”
“ hello..nape mak..?”
“ mak nak bgtau izan ni..mak mungkin duduk kat sni dlam sminggu..nti izan ajak la kwan tdo kat rumah yer..pintu jgn lupe kunci..”
“ yer mak…nanti mak nak blik mak bgtau la yer…izan masak lauk td..takut hangus plak…”
“ yela…jga dri baik2…”
“ yer mak…Assalamualaikum…”
“ waalaikumussalam…”
Talian  ku putuskan….
“Arghhhhhh!!!!!”
Aku mngerang bla kamis mengembangkan kepala tkuk nya di dalm lubang cipap ku…kamis memulakan semula ayakan…tanganku hanya mampu memegang cadar tilam yg dah mula kusut…kepala ku pula terpusing ke kiri dan kanan akibat terlalu senak…mulut ku ternganga sejak mula kamis menghenjut lubang pantat ku…aku pun dah tak tau brape kali aku dah klimaks…yg pasti,bahu kamis klihatan btompok merah akibat gigitan ku mnahan klimaks..kini kamis memusingkan badan ku…di angkatkan punggungku agar die mudah untuk menyantap aku dri blakang…kamis terus menghenjut aku dengan kddukan doggie style..bergegar katil ku..seolah2 ia nya nak roboh…lame jugak kamis menikmati tubuhku dengan cara itu sehingga kan lutut ku tak bdaya lagi nak mnahan…akhirnya aku rebah…kamis menghentikan dayungan…kamis meminta supaya aku pula yg menjalankan tugas…kamis mula merebahkan badannya..aku merangkak naik..aku mencangkung diatas badan kamis..batang nya ku pegang…prlhan2 aku mmbenamkan btg kamis…ku ayak kedepan dan belakang smbil mengemut btg kamis…sungguh nikmat…ku lihat kamis hnya memejamkan mata sambil memegang pinggangku…hampir sejam aku dan kamis bersetubuh secra haram…dan kini aku mula rasakan kepala tkuk kamis mula mengembang di dalam lubang pantat ku..aku melajukan henjutan dan kamis mula bngun dan menyusu buah dada ku…gigitan2 kecil di bahagian puting membuatkan aku smakin ghairah…tiba2 kamis memeluk ku dengan kemas…begitu jugak aku..muka nya di sembam kan ke tetek ku dengn penuh nikmat..akhir nya kamis menyatakan yg die akan klimaks..aku menghentikan henjutan dan terus mbenamkan  btg kamis smbil mengayak kedepan dan blakang..
Dan….cruttt!! Cruttt!!! Cruttt!!
Berdas2 pancutan hangat ku rasakan di dalm lubang pantat ku dan singgah di pangkal rahim ku…tubuh badan ku pula tiba2 mlentik ke belakang akibat terlalu nikmat…aku longlai..begitu jugak kamis..dengan keadaan btg kamis yang masih lagi berada di dalam lubang pantatku,kami terus terbaring di atas katil untuk bakal suami ku di malam pertama nti…
“ time kasih izan…aku dah lame nak rase tubuh bdan ko..sejak aku ternampak tetek ko mase ko nak hidang air raye taun lpas..cantik..putih gebu….”
Kamis mula membuka cerita..aku hanya terdiam kerana dah terlalu penat..tak lame kemudian,aku pun tertido..begitu jugak kamis.sehinggalah jam henset yg ku set seawal 6.00 pg berbunyi…dalam pada mase yg same,aku mengejut kamis supaya bangun..
“ kamis,bangun la..hari dah pagi..aku nak keje pulak ne…”
“ ermmm…”
Dengan bukaan mata yg amat kecil,kamis pun bangun…dan aku terus menuju ke bilik air..aku mandi seperti biasa..sesudah selesai aku membalut tubuhku dengan towel..pintu bilik air ku buka..alangkah terkejutnya apabila aku melihat kamis sudah tercegat di depan pintu tnpa pakaian dan btg gagahnya mencanak naik…dengan keadaan spontan,aku terus mghisap batang kamis smbil berlutut…tanpa membuang masa,aku menarik tgn kamis masuk ke dalam bilik air…towel yg membalut tubuh ku tanggalkan…dengan spontan,aku terus menonggeng sambil tangan ku memegang bibir kolah..kedua2 kaki aku kangkang kan untuk memudahkan kamis memsukkan btg balak nya..kamis mula mgosok pantat ku dengan kepala takuk yg tak berkulup miliknya..tak lame kmudian…cecair ghairah mula terbit dr pantat ku..kamis menolak sedikt demi sdikit..dan akhirnya,btg kami tenggelam hingga ke pngkal seolah2 telur nya juga ingin turut serta..kamis memulakan hayunan..aku hanya mengerang..
“ arghh!!! Arghh!!! Arghhh!!!…cpt kamis…!!!! Aku nak kerja pulak ni!!!!
Arghhhhhhhhh!!!!!”
Kamis melajukan henjutan…dan akhrnya…..
Cruttt!!! Cruttt!!! Crutt!!!
Berdas2 pancutan kamis masuk ke dalam rahim ku…kaki ku menggeletar…kamis hanya tersenyum..aku tinggalkan kamis dan terus berjalan dalam keadaan bogel menuju ke bilik..benih kamis ku biar kan meleleh di peha ku…tanpa mbuang masa,aku memakai bra dan menyarung baju kurung pink tnpa memakai panties…aku meneruskan aktiviti harian ku sebelum bertolak ke tempat kerja…dalam kegelapan pagi..kamis mengatur langkah untuk pulang ke rumah nya…dan aku bertolak ke sekolah……
Sekian…..
17K notes · View notes
mineralsemulajadi · 4 years
Text
KAKAK ISTERIKU
Cerita yang aku paparkan ini bukan niat untuk berbangga diri tetapi sekadar hanya berkongsi pengalaman.. Aku percaya bahawa, nafsu seksual bukan mudah dikawal. Samada kita ni lelaki atau pun perempuan. Sekiranya terdapat situasi yang mendorong untuk bertindak diluar batas, maka nafsu boleh menguasai kita.
Begini ceritanya, namaku Zam. Aku berumur dalam 28 tahun, mempunyai seorang isteri yang jelita, lemah lembut dan telah ku kahwini tiga tahun yang lalu. Aku dan isteri memang cukup bahagia sepanjang perkahwinan kahwin. Namun kesibukan didalam kerjaya membataskan hubungan seksual kami.Isteriku seorang wanita berkerjaya, dia amat cemerlang dalam bidangnya.
Namun bukan niatku untuk mencari ‘makan luar ‘ (aku ralat nak sebut curang!). Perkara nie hadir tanpa diminta olehku.
Dipendekkan cerita, pada suatu hari, aku pulang awal ke rumah. Kira-kira dalam jam 3.00 petang. Mungkin kerana terlupa, aku tidak menelefon isteriku untuk memaklumkan kepulanganku. Sampai sahaja di rumah, ku dapati Perdana V6 milik isteriku berada di perkarangan rumah. Mungkin dia sudah pulang awal. Maklumlah kerjaya isteri sebangai Perunding Pelancongan membuatkan dia pergi dan balik kerja tidak tentu masa. Aku terus memasuki rumahku, dan terus ke tingkat atas rumah untuk menuju ke bilik beradu . Niatku hanya untuk mandi dan tidur sekejap. Maklumlah, semalam aku pulang lewat ke rumah untuk menyiapkan tugasan kerja. Hari itu, boss aku berbaik hati membenarkan aku pulang awal.
Di tingkat atas , terdapat 3 bilik tidur, 1 bilik utama, 1 bilik kusediakan untuk tetamu dan satu lagi ku biarkan kosong. Semasa ingin membuka bilik tidurku, aku sempat menoleh kearah pintu bilik tamu yang separuh terbuka. Aku menyedari kelibat seseorang di dalam bilik itu. Mungkin isteriku, getus hatiku. Entah macamana aku menuju kearah pintu bilik tersebut. Rupa-rupanya ‘isteriku’ yang berada di dalam bilik itu. Dia membelakangiku. Mungkin dia tidak menyedari kehadiranku. Yang menariknya, ketika itu ‘isteriku’ hanya berkemban kain batik merah yang agak lusuh dan disimpulkan tuala di kepalanya. Tiba-tiba nafsu syahwatku mula memuncak. Maklumlah, dah lebih seminggu aku tidak ‘bersama’ isteriku. Terlintas dibenakku isteri pernah bersetuju saranan aku sekiranya dia berkeinginan melakukan hubungan seks, dia perlu berkemban kain batik. sebenarnya kain yang dipakai oleh ‘isteriku’ ketika itu adalah kain yang dibeli olehku ketika kami belum berkahwin. Kain itu telah diubahsuai olehya menjadi terlalu singkat dan hanya mampu menutupi sebahagian dada dan pahanya apabila dipakai secara berkemban.
Aku mula merapati ‘isteriku’ dari arah belakang. Kelihatan dia asyik mengemas cadar pada katil bersaiz queen. Perlahan-lahan aku merapati dirinya dan terus memeluk dari arah belakang. Tangan kiriku meraba-raba tetek kirinya, manakala tangan kananku pula menjelajah di perutnya dan seterusnya ke bawah. Bibirku mula menjelajah di sekitar lehernya. Dia menggeliat manja. Aku yang semakin ghairah terus menyerang lehernya, sambil tanganku meraba bahagian depan badannya. Perlahan-lahan teteknya ku raba, sambil kutekapkan batangku yang mengeras ke punggungnya. Kugeselkan perlahan-lahan batangku di punggungnya. Dia memusingkan tubuhnya dan kami berhandapan. Maka barulah aku sedar dia bukanlah isteriku. Rupa-rupanya dia adalah kakak isteriku, Kak Ida. Aku sedikit tergamam…serta merta aku lepaskan pelukkan ku.
Kak Ida @ Kak Da berumur 30 tahun, belum berkahwin . Dia berkerja sebagai Guru di Sekolah Agama di negeri asalnya, Kelantan. Berkulit putih mulus, betubuh montok dan ramping perwatakan lemah lembut sesuai dengan kerjayanya, sedikit rendah berbanding isteriku yang berketinggian 160cm. Body sedikit chubby berbanding isteriku. Part tubuhnya yang menawan adalah teteknya dan punggungnya yang tonggek. Bermata bulat dan bersinar, bibirnya yang mekar dan cantik pasti menawan hati sang lelaki. Walaupun Kak Ida sering berbaju kurung atau berkebaya longgar, bentuk tubuhnya yang montok pasti akan terserlah. Tidak keterlaluan kukatakan yang rupa Kak Ida sungguh ayu dan menawan disamping perlakuannya yang manja.
Berbalik kepada situasi itu,
Aku yang tergamam, berundur sedikit ke belakang. Kak Ida merenungku, wajahnya tergambar seolah-olah terkejut dengan tindakan aku tadi. “saya minta maaf, Kak Da. Saya ingat Ina tadi,” aku bersuara memecah suasana yang hening. Masing-masing terkejut.
Kak Ida mula tersenyum. “ Ha.. itu la tak tengok orang dulu, main terkam jer,” bibirnya mula menguntum senyuman..
“saya tak sengaja tadi” Kak Ida tersenyum lagi dan dia bergerak merapati katil dan terus duduk menghadapku. Kak Ida masih lagi berkemban.Mataku meliar melihat pangkal dadanya yang putih melepak yang masih diselimuti kain batik. Dia mula menyilang kaki sambil tangannya membetulkan simpulan tuala berwarna merah jambu di kepalanya. Kedudukan Kak Ila sedemikian membangkit ghairahku. Ditambah pula, kedua belah pahanya yang gebu dan putih melepak menjadi santapan mataku. “Kak Da, sampai bila dari Kelantan?” soal untuk berbicara lanjut. “Kak Da dah seminggu ada di KL ni, ada kursus. Lusa balikla, lagipun hari ini Kak Ila free itu yang datang sini” “Ina tak bagitau ker yang Kak Da datang,” sambungnya lagi “ Takla pulak,” jawabku. “takperla Kak Da buat la apa yang patut, sorry la bilik ni berselerak sikit,” ujar ku lagi. Dia tersenyum sambil menjeling padaku. Walaupun berat langkah kaki untukku beredar dari situ, tetapi aku teruskan jua. Sempat aku menjeling kea rah Kak Da yang membetulkan simpulan kain batik di dadanya. Mungkin ia longgar akibat rangkulan ku tadi. Aku memasuki bilik tidurku, lantas membuka kemeja ku. Fikiran ku mula menerawang liar, alangkah sedap kalau permainan tadi diteruskan. Hati ku meronta-ronta ingin ke bilik Kak da lagi Selang beberapa minit, aku terdengar jeritan Kak Ila. Tanpa berbaju aku bergegas menuju ke biliknya. Ku lihat Kak ida sedang berdiri sambil tangannya seolah menguis sesuatu di bahagian pahanya. Kelihatan kain batik yang dipakainya disingkap ke pangkal pahanya. Rambutnya kelihatan mengurai melepasi paras bahunya. Dalam keadaan sedemikian, Kak Ida sungguh menawan.Aku menahan nafas. “Kenapa Kak Da?” soal ku “Umm, lipas ni masuk dalam kain,” jawab Kak Ida selamba. Aku tergelak sedikit.. “Eh, zam ni, orang takut lipas la,” balas Kak Ida sambil memuncung bibirnya. “gatal lipas tu masuk dalam kain orang yee,” aku tergelak lagi. Dia menjeling padaku dan kemudian matanya melihat disekitar lantai. “Mana lipas ?” “dah ilang kot,” balas Kak Ida.
Aku memerhatikan tindak tanduknya yang masih mencari lipas dan tangan kirinya memegang simpulan kain batiknya yang terlerai.
“ Kak da, tadi Zam minta maaf betul-betul tak sengaja,” “Alaa, Zam tadi kan kira accident” balas Kak Ida sambil mengemas ikatan kain batiknya “Accident” balasku “Kalau betul-betul, zam lakukan..macamana?” aku bersuara lagi “Hah, kalau berani cubalah” balas Kak Ida perlahan seperti mengejekku. Kemudan bola mata kami bertatutan.Aku merenung wajahnya yang ayu lantas membuatkan nafsuku mula memuncak, dadaku berdebar kuat. Fikirku Kak Ida seolah-olah memberi respond padaku untuk bertindak lanjut. Aku merapati tubuhnya yang duduk di birai katil. Pahanya yang putih dan gebu membuatkan aku semakin tidak menentu
“Kak da..” aku menarik nafas dan terus aku memeluknya. Tubuhnya rebah ke katil, separuh badanku menindihnya. Bibirku mula mencari pipinya yang mulus. Kak da mengelengkan kepala mengelak perlakuan aku. Aku tidak berputus asa, lantas ku cari bibir mungilnya. Dia melarikan bibirnya. Tangan kanan ku meramas teteknya. Dia meronta perlahan. Serelah beberapa percubaan untuk meragut bibirnya gagal akhirnya bibirnya betautan dengan bibirku, kami berkucupan dengan rakus sekali. Kugigit bibirnya perlahan-lahan, kak ida mula terdiam, tubuhnya tidak lagi meronta-ronta, dia mula beri reaksi positif. Kak Ida pandai bermain lidah. Dia merebahkan badannya ke katil. Sambil itu aku bergerak menindih tubuh pejalnya. Kak Ida membuka kangkangnya. Kain batik masih menyelimuti badannya yang montok.
“Zam, jangan..uhhh “ rengus Kak Ida sambil menggeliat kenikmatan. Tanganku meraba-raba di kawasan dadanya yang montok dan pejal
Perlahan-lahan aku mengusap teteknya yang masih dibaluti dengan kain batik, pada mulanya Kak Ida menepis tanganku tetapi ramasan tanganku semakin padu membuatkan dia berbaring terlentang menahan getaran nafsunya.
Tanpa berlengah dengan perlahan aku melucutkan kain batik yang dipakainya sehingga melurut ke kakinya. Kak Da mengangkat tubuhnya untuk memudahkan aku melucutkan kain batiknya Sekujur tubuh yang mulus betelanjang di hadapanku. Kak Ida terlentang di katil, kakinya dirapatkan. Wajahnya mula kemerah-merahan menahan ghairah. Matanya sekejap terbuka dan sekejap dipejamnya. Bibirnya sekejap terbuka apabila aku mencium teteknya. Teteknya yang bulat dan mekar ku isap dengan rakus.
Aku mula menjilat di sekitar perutnya, Kak Ida merengek manja. Sambil itu, Kak Ida mengeselkan burit Kak Ila pada dada ku yang berada di celah kangkangnya. Aku membuka kangkangnya , ternampakla burit Kak Ida yang temban dan mulai basah dek kerana air mazinya. Kak Ila betul-betul ghairah ketika aku menjilat di sekitar alur buritnya. Dia mengerang dan merengek apabila kuteruskan jilatan ke dalam lubang buritnya.
“Zam, sedap..sedap ..lagi,” dia mengomel beberapa kali, suaranya tersekat-sekat.
Zakarku yang menegang keras dibelai oleh tangannya. Ku pusingkan tubuhku supaya zakarku dihala kemukanya, tanpa dipinta Kak Ida memasukkan zakarku ke dalam mulutnya, Kak Ida seperti sudah ada pengalaman, mengulum zakarku. Kemudian dia menjilat disekitar testis. Kulumannya semakin menggahairahkan aku. Seperti kali pertama kurasakan zakarku dikulum oleh seorang wanita. Bibir Kak Ida yang mekar itu menjelejah perut dan dada ku .
Aku bergerak ke celah kangkang Kak Ida, kuhalakan zakarku ke bibir farajnya. Kulihat tubuh Kak Ida bergerak sedikit memberi keselesaan kepadanya untuk menerima tujahan zakarku ke buritnya.
Perlahan-lahan aku tekan zakarku kedalam burit Kak Ida, dia mengerang kuat.. burit kak da mengeluarkan cecair likat tandanya sedang berahi. Terasa sedikit ketat, apabila kepala zakarku menembusi farajnya. Aku teruskan dorongan hingga keseluruhan zakarku ke dalam buritnya. Mmm.. Kak Ida seperti pernah melakukan seks sebelum ini. Aku mencabut separuh zakarku membiarkan kepala zakar terbenam didalam buritnya. Kak Ida memegang zakarku dengan tanggannya dan menolak-nolak zakarku ke dalam buritnya. Dia seperti tak keruan apabila ku henjutkan zakarku kedalam buritnya “Kak Ida pernah ke…?” aku sempat bertanya padanya.
Dalam keadaan mengerang Kak Ida menjawab, muka nya comel mula kemerah-merahan, matanya yang bulat semakin kuyu menahan penahan asmaraku.
“Alaa..Zam, kiter pernah la.. uhhh, Zam kuat lagi arghhh..arghh,”
Aku mempercapatkan dayunganku, terasa burit Kak Ida mengemut zakarku. Dia pandai melayan permainan, sekejap punggungnya digoyangkan. Aku semakin ghairah menghenjut Kak da yang terlentang. Sesekali jari-jemari lembut menahan dadaku
Kak Ida mengerang kemudian tubuhnya mula mengejang.. ku teruskan henjutan sehinggakan aku mulai klimaks. Kupancutkan air azimat ke dadanya yang bulat dan mekar itu. Nafasnya semakin mengendur, dadanya yang tadi berombak kuat mulai perlahan. Kak Ida terbaring kelesuan.
Kak Ida tersenyum, manik-manik peluh membasahi muka dan sebahagian dadanya. Aku kelihatan, seperti pertama kali bertarung dengan wanita. Aku merebahkan diri disebelahnya.
“ Kak Ida puas?” Dia mengangguk dan tersenyum manis. Dia menghadiahkan ku kucucupan di pipiku. “Zam, Kak da betul-betul puas, tapi rasa nak sekali lagi,” aku memeluknya erat. “Kak da, pernah main ker?,”
Barulah aku tahu bahawa Kak Ida selalu mengadakan hubungan seks, dia telah kehilangan dara ketika umurnya 21 tahun.
Hubungan dengan Kak da tidak berakhir disitu, kami sekali lagi bersetubuh pada Jam 8.00 malam itu. Sekali lagi Kak Ida beraksi dengan lebih hebat. Isteriku memaklumkan bahawa dia pulang lewat kerana menghadiri dinner bersama clientnya. Kali ini, kami seolah-olah lebih bersedia untuk melakukanya. Aku meminta Kak Da menggayakan fesyen kebaya nyonya merahnya dan bertudung seperti yang selalu dipakainya. Memang menjadi idaman ku untuk merogol kak da dengan berpakaian begitu. Mendengar cadanganku, kak da tersenyum manja, dia mula menyoal ku dan berkata aku mempunyai keinginan yang pelik. Aku terus memujuknya dan akhirnya dia bersetuju.
Memandangkan kami hanya berdua di rumah itu, aku menunggu di ruang tamu sambil hanya bertuala sahaja, manakala Kak Ida bersiap di bilik tamu. Kemudian hamper setengah jam menunggu dengan penuh debaran. Kak da muncul dengan kebaya nyonya berwarna merah dan kain batik jawanya dan betudung sedondon. Dia merapati diriku dan duduk disebelahku. Kak Da sungguh menarik sekali. Aku beberapa kali memhamburkan pujian kepadanya menyebabkan dia tersenyum tersipu-sipu. Aku memegang jari-jemarinya dan kemudian terus member ciuman mesra ke pipinya. Dia tidak mengelak dan seolah menanti perlakuan aku lagi. Kak da tersenyum manis, kemudian memberi ciuman mulut kepadaku. Batang zakarku mula berdiri menegakkan. Perubahan itu disedari olehnya, lantas tangan mulusnya membelai zakarku yang mula timbul disebalik tuala yang dipakai ku. Tanpa dipinta Kak Da menundukkan kepalanya dan memasukkan zakar ku ke dalam mulutnya. Dia menngulum zakarku dengan asyik sekali. Sungguh enak kurasakan sehingga badanku terangkat dari dudukku. Sesekali Kak Da menyapu bibirnya yang dengan kain tudung yang dipakainya dek kerana air mazi telah bercampur dengan air liurnya. Kak da masih mengulum sambil tangannya mengocok kuat zakarku sesekali dia menjilat kepala zakarku yang bersinar kemerahan. Aku bersandar ke sofa manakala, Kak Ida melutut di kangkangku sambil mengulum zakarku. Aku mula hilang kawalan, tubuhku mula diresapi kenikmatan dan akhirnya tanpa sedar aku melepaskan pancutan cecair maniku ke rongga mulutnya. Kak Da terkejut setelah merasakan cecair pekat menerjah di segenap mulutnya, lantas mengeluarkan zakarku dari mulutnya, terdapat lelehan mani di sekitar biibirnya yang merah. “kenapa tak cakap, nak keluar,” mata Kak Da merenungku sambil tangannya mengelap lelehan air mani dibibirnya. “kak da kulum best sangat, tak boleh nak tahan,” jawabku selamba. Dia beralih duduk disebelahku serentak mencubit pinggangku. “Nakal,” katanya Aku tersengih.. “Macamana nak main, dah game nie?” soalnya sambil bibirnya memuncung manja. “Kejap lagi , kita relax dulu” Sementara menunggu tenaga batinku kembali pulih, Kak Da menghidangkan air tongkat ali kepada ku, kami berbual-bual tentang pengalaman seks masing-masing.
Kak da mengaku bahawa kali terakhir dia melakukan hubungan kira-kira enam bulan lepas dengan kawan seuniversitinya. Dia mengaku yang dia terlalu berkeinginan dan kesempatan bersamaku dia gunakan untuk memuaskan nafsu batinnya.
Seambil itu Kak Da terus menggodaku dengan membelai lembut zakarku yang lembik..sesekali kami berciuman dengan hangat. Aku mengajak Kak Ida ke bilik, namun dia enggan. Katanya ingin melakukan seks di ruang tamu. Aku merebahkan tubuh Kak Da yang masih lengkap bepakaian di permaidani. Ku mulakan aksi dengan menindih tubuhnya. Tubuh bogelku diraba oleh Kak Da dengan penuh berahi. Sengaja ku suruh Kak Da tidak melucutkan pakaiannya, kerana menjadi idaman ku untuk bersetubuh dengan Guru yang berkebaya ini. Perlahan-lahan kusingkap kain batiknya ke atas dan menampakkan seluar dalam merah jambu. Terdapat tompokan cecair putih di seluar dalamnya. “Kak Da dah basah yer..” Dia menggeliat sambil tersenyum manja. Tanpa berlengah kulucutkan seluar dalamnya dan terlihat belahan burit Kak Da yang sedikit terbuka seolah-olah menunggu jolokan zakarku. Aku merapatkan tubuhku ke tubuhnya. Kak Da bertindak memegang zakarku menghala ke buritnya. Perlahan-lahan kujolok masuk ke dalam buritnya. Dia tersentak nikmat. Henjutan zakarku yang perlahan mulai laju. Keringat mula membasahi tubuhku.
Kemudian, kami bertukar posisi. Kini giliran Kak Da berada di atasku. Zakarku masih melekat didalam buritnya. Masih ampuh dan tegang. Kak Da bertindak memulakakan rentak permainan. Daripada henjutan perlahan, Kak Da mempercepatkan henjutan. Sesekali dia menjerit manja. Buah dadanya bergegar disebalik kebaya ketatnya. Sesekali dia memegang dadaku. Setelah hamper 20 minit, kami bertarung akhirnya, zakarku memuntahkan air nikmat ke dalam lubang buritnya dan serentak dengan itu, tubuh Kak Da mulai lemah dan menindih tubuhku. Kami sempat berkucupan sementara zakarku masih berada di dalam buritnya. Perlahan-lahan zakarku mulai mengecil dan kukeluarkan dari burit Kak Da. Kak Da merengus perlahan dan kelihatan agak keletihan. Setelah beberapa ketika kami masih berciuman, kak da masih memeluk diriku. Kemudian, kedengaran deruan enjin kereta berhenti dihadapan rumahku. Kami tergesa-gesa melepaskan pelukan, Kak Da pantas berlari ke bahagian atas rumah. Isteriku terpancul di pintu rumah..Nasib baik sempat ku sarungkan baju dan seluar ke tubuhku. Isteriku kelihatan amat keletihan, namun sempat menyapaku dan terus berlalu ke tingkat atas rumahku.. aku tersenyum..
14K notes · View notes
mineralsemulajadi · 4 years
Text
SUAMI SPORTING
Tahun 2015 baru sahaja berlalu meninggalkan pelbagai kenangan suka duka. Malam akhir 2015 adalah malam yang menjadi detik permulaan sebuah kenikmatan yang sebenarnya. Benar, malam itu aku benar-benar merasai kenikmatan didalam perhubungan kelamin. Sejujurnya bukan aku tidak pernah mencapai klimaks sewaktu bersama suamiku, acap kali aku perolehi klimaks aku. Kepuasan itu tercapai hanya kerana dirangsang biji kelentit aku oleh lidah suamiku dan juga oleh kepala konek suamiku yang hanya membelah bibir lurah luar pantat aku sahaja. “Amran, aku nak test bini kau….” Ujar Kamal sambil tersenyum memandang kearah aku. Tumpuan aku pada rancangan Astro terganggu, segera aku menoleh kearahnya.
“Kau ingat bini aku apa, boleh sesuka hati kau nak test” Suamiku tersenyum memikirkan gurauan yang melampau dari Amran. Rakan sekampungnyta yang baru balik dari bandar sebab cuti tahun baru. Suamiku sedar bahawa Amran memang terliur melihat paras rupaku yang rupawaan ditambah dengan bentuk badan yang tidak kurus dan tidak pula gemuk.
“Apa yang dibincangkan tu, apa pulak projek yang abang berdua nak buat, dengar kata nak ‘test’ tadi” Sapa aku sambil menatang sedulang air dan kueh lalu diletakkan diatas meja.
“Entahlah Milah, Kamal nie.. tah apa benda ngarut dia nak buat…” jawab suamiku ringkas, Kamal dari tadi menjamu matanya meratah seluruh tubuh dan wajahku, suami aku mungkin tidak perasan sebab matanya tertumpu dengan filem di Astro yang penuh aksi lasak dan ngeri.
“Abang nie, cakap dengan Amran, nak test….errrrr…” Kamal tidak meneruskan kata-katanya, terhenti namun matanya masih tertumpu kearah wajah aku.
“Apa, cakaplah terang-terang..” Aku balas mahukan jawapan, namun Kamal masih tidak menjawab.
“Dia nak ‘test’ awak” Jawab suamiku ringkas. Aku rasakan ada bahang diwajahku, terasa hangat. Aku tidak terkata apa-apa. Amran membisikkan sesuatu ketelinga aku dan aku mengangguk tanda faham. Aku segera meninggalkan suamiku dan kawannya beredar memasuki bilik tidur kami. Pintu bilik sengaja aku renggangkan dan aku membuka TV yang ada didalam bilik tidur kami.
“Kamal, kata nak ‘test’ bini aku…trylah jika dapat” Amran mencabar Kamal. Wajar kegirangan Kamal terpancar.
“Betul” Soal Amaran dan Kamal menganggukkan kepala.
“Tak marah or cemburu?” Soal Amran lagi, Kamal menggelengkan kepala sambil tersenyum.
Dengan langkah perlahan Kamal menolak pintu dan kedua belah tangannya mendakap aku. Terkejut dan aku cuba melawat, kami bergelut, rangkulan Kamal makin kemas dan menyesakkan nafasku.
“Eeee….. aku isteri kawan kau, Kamal” Aku membantah sambil cuba menendang, tapi tidak dapat, kami bergumpal diatas katil, aku cuba meloloskan diri dari dakapan Kamal, dan Kamal pula cuba menjinakkan aku agar aku dapat melayan nafsu dia.
“Arrrhhhhhhoooohhhh” Aku semakin lemah, erangan kenikmatan mengantikan kudrat tenaga aku, rontaan aku semakin lemah. Entah bila kain batik yang aku pakai terlucut dari tubuh aku. Muka Kamal telah tersembam dicelah farah aku. Seluar dalam yang aku pakai terlurut separuh tidak juga aku sedari. Yang aku sedar bila terasa biji kelentit aku dijamah oleh lidah Kamal. Aku mengeliat kegelian penuh kenikmatan. Kamal menarik seluruh seluar dalam aku menjadikan dia semakin bebas meneroka alur farahku. Aku semakin basah, akibat dari rangsangan dibiji kelentit aku oleh lidah Kamal.
“Auwwww…oooohhhh….” Aku mengeluh nikmat bila terasa ada sesuatu yang menusuk masuk kedalam lubang pantat aku, lidah Kamal masih lagi menjilat biji kelentit aku bagaikan menjilat ais krim. Tubuh aku mengeliat kenikmatan setiap kali dijilat oleh lidah Kamal. Nafsu berahi aku semakin menaluki tubuh badan aku. Aku tidak lagi teringat aku adalah seorang isteri. Jari Kamal semakin laju menjolok lubang pantatku…
“Ohhhhhhhhaaaaahahhhhhhahhhwaarrrrrhhhh” Seluruh tubuh aku kejang seketika, dan terenjat beberapa kali kerana aku mencapai klimaks aku. Setelah reda, jari Kamal terus menjolok farahku dan kini, lidah kamal menjilat punting tetek aku.
“Ohhhhhh banggg….sedappppp” aku merenget kesedapaan, benar aku tidak mampu untuk menyembunyikan perasaan nikmat yang sedang aku harungi.
Kamal berdiri dibibir katil sambil membuka satu persatu pakaian yang dipakainya hingga tidak satu pun yang melekat ditubuhnya. Mata aku yang separuh pejam menyaksikan konek Kamal yang tegak keras, bukan sahaja panjang dan besar tapi urat-urat timbul disekeliling batang kotenya. Aku sempat mengalihkan pandangan aku kearah pintu dan aku perasan Amran telah ada didalam bilik sambil memerhatikan aku digomoli oleh Kamal kawan sekampungnya.
“Auwwwww… ooooohhhh banggg…..seeeedappppppnyaaaa… arrrrrhh ohhh” Aku merenget kenikmatan bila Kamal memasukkan koneknya kedalam pantatku. Aku mengangkat punggung agar konek Kamal dapat masuk lebih dalam lagi namun sia-sia, konek Kamal agak panjang itu masih lagi belum masuk sepenuhnya. Walaupun konek Kamal masih lagi berbaki suku yang belum masuk aku telah dapat merasakan kenikmatan yang amat sangat.
“Ohhhh….Milah..sedaap…. sempitnyaaaa…” Puji Kamal sambil melakukan sorong tarik koneknya kedalam lubang pantataku.
“Kuat lagi kemut… ooohhhh…sedappppppp, sayangggggg… ooohhhh…..” Kamal mengharapkan aku mengemut koneknya, memang bukan aku sengaja untuk mengemut tapi secara semula jadi pantat aku akan mengemut bila ia dirangsang ditambah jika disengajakan mengemut. Aku dapat rasakan seluruh lubang pantat aku dipenuhi oleh konek Kamal.
“Arrrhhhhooooooohhhh hiissssssssssssss…..dapnya….aaaaaaa” Aku merintih kenikmatan bila Kamal menjolok koneknya hingga terbenam keseluruhan batang koneknya. Aku terasa senak, seluruh dinding nikmat aku yang sebelum ini tidak dapat dicapai oleh konek suami aku diterokai oleh konek Kamal.
Aku diperlakukan oleh Kamal dengan pelbagai gaya persetubuhan, semua gaya yang dilakukan penuh kenikmatan. Puas dengan mengangkangkan kedua belah kaki, Kamal beralih dengan menyetubuhi aku dari tepi, apa gaya yang tidak dilakukan oleh Kamal, dari arah belakang, aku menunggang kuda hinggalah aku didukung oleh Kamal sambil batang koneknya masih terbenam didalam lubang pantat aku.
“Amran tak buat begini ker?” Soal Kamal sambil merangkul punggung aku dan aku pula memaut lehernya, Kamal melakukan sorong tarik koneknya kedalam pantatku sambil kami berdiri. Aku hanya menggelengkan kepala. Sejujurnya aku tidak pernah mendapatkan layanan permainan seks dari Amran sebagaimana yang dilakukan oleh Kamal terhadap aku.
“Dia tak masuk sampai kedalam ker?” Soal Kamal sambil melepaskan tubuh aku keatas tilam, koneknya masih tidak tercabut dari dalam pantat aku. Aku menggelengkan kepala kenikmatan.
“Tak sampaiiiii…aaaaarrhhhhoooohhh…sedapnyaaa…. aaaahhhhhhhhhh” Aku memaut leher Kamal, seingat aku aku telah mencapai klimaks lebih tiga kali, namun Kamal masih gagah mendayung koneknya kedalam farah aku.
“Leeetiihhhhhhh….. aaaaahhhhooooohhhhhh yeeeeesssss… aaaaaahhhh hisshhhhhhhhhh” Aku merintih kenikmatan lagi bila kepala takuk konek Kamal menyentuh biji kelentit aku dan bila Kamal membenamkan koneknya kedalam lubang pantat aku, seluruh batang koneknya bergesel dengan biji kelentit aku, aku rasakan begitu nikmat bila kepala takuk konek Kamal berada didalam lubang pantat aku dan sebahagian batang koneknya masih mengesel biji kelentit aku.
“Uhhhhh….uhhhh…..nak keluar dah nie…. oooohhhhhsedapnya Milah kemut….oooohhhhh” Puji Kamal sambil beritahu dia sudah hendak memancutkan air maninya.
“Lepas dalam banggg….” aku meminta sabil kedua belah kaki aku memaut pinggang Kamal, akau dihenjut dengan laju sekali hinggakan buah dada aku berbuai-buai, katil bergerak tidak pernah aku rasakan henjutan sebegitu.
“Oooohhhhaaaaarrrhrrrrrrhhhhhh….yyyyyyeeeeaaaaa” Keluh Kamal sambil menghenyak koneknya sedalam-dalamnya
“AAArrrhhhh…banggggg….oooohhhhhhh……hhiissssssssssss” Seluruh badang aku kejang dan menyentap beberapa kali kerana mencapai klimaks entah kali ke berapa. Dapat aku rasakan air mani Kamal berhamburan suam menerpa dinding rahim sebelah dalam pantat aku. Pengalaman yang tidak pernah aku rasai sebelum ini.
Kamal membiarkan koneknya terbenam dan pantat aku pula mengemut-ngemut menghabiskan sisa-sia air nikmat yang terpancar bersama menyatu dengan air mani Kamal. Aku amat pasti aku akan melahirkan anak Kamal tidak lama lagi.
“Eaaaaaaaa…… apa nie….masih keras lagi nie…” Aku menegur Kamal bila terasa konek Kamal mula berdenyut-denyut sambil sedikit demi sedikit kembali mengeras. Aku disetubuhi lagi oleh Kamal, kali ini tidak banyak gaya dilakukan oleh Kamal, dengan mengangkat kedua belah kaki aku ke atas bahunya hingga kepala lutut aku mencecah dada, Kamal menujah koneknya dengan laju. Memang nikmat, apa taknya, batang konek Kamal mengurut biji kelentit aku dengan laju, bunyi katil bergesel jelas kedengaran, Kamal tidak memperdulikan dia melepaskan kedua belah kakinya dan aku dia mengangkangkan kedua belah kaki aku terus dengan laju menghayun batang koneknya kedalam lubang pantat aku.
“Aaaaarrrrrr…… oooohhhhhhhuhhuhhuhhuuhu”
“Oooohhhhhhhh…..seeeeedapppppp bangggggg arrrhhhhhhhh”
Akhirnya Kamal terkapar diatas tubuh badan aku. Kami sama-sama klimaks, aku tidak berdaya untuk mengerakkan tubuh badan aku. Tidak lama terdengar bunyi dentuman bunga api menandakan telah masuk tahun baru. Aku menolak kamal ketepi dia tersenyum dan mencium aku penuh kasih sayang.
“Terima kasih sayang….” Bisik Kamal ketelinga aku. Aku hanya sempat membalas dengan senyuman.
“Eeeehhhh… abanggg…. aarrrrrr…. Milah penat dah nie… ooooohhhhh” Mata aku yang terpejam kembali terbuka bila terasa ada yang telah menindih aku dan jelas suami aku sedang menjilat biji kelentit aku. Bau hanyir air mani Kamal yang meleleh dari celahan pantat aku menusuk kedalam bilik. Amran terus menjilat lubang pantat aku. Dengan jilatan itu, sedikit demi sedikit aku kembali bernafsu, Amran tidak lengah terus membenamkan koneknya kedalam pantat aku. Dapat aku rasakan kelainan, beza yang ketara sangat bila kepala konek Amran hanya mampu menguak lubang pantat aku dan memasuki lubang keramat aku hingga keparas kepala koneknya sahaja. Bila aku mengemutkan pantat aku, koneknya tercabut dari dalam pantat aku. Dia berusaha memasukkaknnya semula.
“Ohhhhhhhhhhhhaaaaaa……” Suami aku memancutkan air maninya dicelah kelangkang aku, tak sempat dia memasukkan koneknya setelah tergelincir keluar dari pantat aku. Setelah konek suami aku habis memuntahkan sperma dia terbaring disebelah kiri aku dan terus terlena kepenatan. Memang tiap kali kami bersetubuh, setelah air maninya terpancut, suami aku akan tidur kelelahan. Aku memerhatikan sebelah kanan aku.
“Abang tak tidur lagi?” Sapa aku bila melihat Kamal sedang asyik memerhatikan aku. Dia mengelengkan kepala dengan senyuman.
“Habis tu, apa abang buat tadi?” Aku bertanya soalan bodoh, tentu pasti dia menyaksikan adegan persetubuhan aku dengan suami aku. Kamal tersenyum. Dengan perlahan bagaikan seekor ular dia merayap menindih badan aku.
“Abang tahu, Milah belum klimaks dengan Amran, kan..” Kamal meramas tetek aku dan menghisapnya. Aku memejamkan mata, terasa konek Kamal bergerak-gerak dan mengeras. Akhirnya Kamal menyudahkan tugas suami aku yang tidak dapat melepaskan kepuasan yang aku harapkan. Hinggalah aku mencapai klimaks dan terkapar keletihan sekali lagi.
Keesokan harinya aku tersedar, aku berada diatas sofa diruang tamu dalam keadaan berbogel. Aku tidak tahu mengapa aku berada diatas sofa, seingat aku aku tidur diatas katil, bersama dengan suami aku dan Kamal.
“Selamat tahun baru” Kamal dan suami aku serentak mengucapkan tahun baru kepada aku. Aku memandang jam didinding menunjukkan keangka 11.30 .
Aku bergegas kebilik air dan membersihkan badan aku yang melekit dengan air mani suami aku dan Kamal, setelah itu aku mandi hadas. Setelah selesai mandi dengan hanya berkemban aku kembali keruang tamu mendapatkan suamiku dan Kamal yang asyik berborak.
“Pagi tadi, Milah tersedar minta dipuaskan” Jawab ringkas suami aku sambil tersenyum puas memandang kearah Kamal.
“Pagi tadi, milah terbangun terus kulum batang abang, tapi abang tak larat lagi, suruh Kamal” Jelas suamiku matanya memandang kearah aku.
Rupanya aku terbangun dan masih tidak sedar hari telah siang, aku rasa ghairah dan minta dipuaskan. Aku menghisap konek suamiku tapi koneknya tidak dapat ‘bangun’ masih layu, terus suami aku minta pada Kamal untuk memuaskan nafsu ghairah aku pagi tadi. Bila terasa konek Kamal ghairah aku semakin menguasai diri, aku menghisap konek kamal dengan rakus, Kamal mendukung aku dan meletakkan aku diatas lantai diruang tamu. Kamal menjilat pantat aku dan aku pula menghisap konek Kamal, dengar rakus aku buat konek Kamal seperti gear kereta. Aku memutar koneknya dan menjilat kepala takuknya. Setelah puas, Kamal menangkupkan badan aku diatas sofa dan dia menyetubuhi aku dari arah belakang. Aku klimaks pagi itu lebih dari 4 kali, dan aku tidak dapat melayani dayungan konek kamal, aku terlelap sewaktu Kamal mendayung dengan laju koneknya kedalam pantat aku. Bila Kamal terasa henda memancutkan air mani, Kamal dengan cepat mencabut koneknya dan melepaskan air maninya diatas perut aku.
“Habis tu, abang buat apa?” Aku bertanyakan kepada suami aku setelah selesai dia menceritakan apa yang terjadi keatas aku pagi itu.
“Abang tengok sajalah…” Aku mencubit manja sambil menjeling kearah suamiku dengan senyuman. Kamal ketawa melihat gelagat aku. Petang hari itu, Kamal kembali ke Kuala Lumpur untuk kembali berkerja.
“Tak sangka….” Kata aku terhenti sambil mataku menatap wajah Amran.
“Apa yang tak sangka tu…” Soal Amran inginkan kepastian. Aku menerangkan kepada suamiku bahawa aku tidak sangka yang aku benar-benar dapat merasai kenikmatan yang selama ini aku dambakan. Aku menjelaskan Kamal benar-benar telah dapat memuaskan batin aku. Amran terdiam mendengar penjelasan dari aku. Aku amat mengenali suamiku, dia memiliki konek yang pendek dan kecil. Jika pendek dan kecil itu aku tidak kisah sangat, dapat geli pun jadilah, tapi kelemahan yang ketara dia terlalu cepat klimaks, bila dah pancut air mani, terus dia lemah, bukan sahaja konek dia yang lembik dengan suami aku sekali lembik.
Sejak itu seminggu sekali Kamal pasti akan balik, dia tidak balik jika dia dapat tahu aku datang bulan. Aku sentisa menantikan hujung minggu kerana pada hujung minggu Kamal akan memuaskan nafsu aku yang telah dibangkitkan olehnya pada malam tahun baru. Bila Kamal akan menyetubuhi aku, selalunya suami aku akan memulakan persetubuhan dengan aku, sebab memang aku inginkan agar suami aku yang memulakan persetubuhan, bukan apa kerana aku tahu, tidak sampai 10 minit suami aku akan klimaks dan terus terbaring lena, aku masih lagi belum puas, masih kehausan. Dalam aku mengharapkan kepuasan itu Kamal akan menjadi hero yang menjadi penyelamat dalam kepuasan yang aku buru. Memang setiap kali bersama Kamal sehari boleh dikatakan tidak kurang dari 5 kali aku akan disetubuhi. Suami aku pula jika dia terangsang waktu aku dan Kamal bersetebuh dia akan ikut serta, biasanya setelah suami aku memancutkan air mani, konek dia tidak akan kembali menegang berbanding Kamal.
Sepanjang aku disetubuhi oleh Kamal setiap kali memancutkan air mani, koneknya masih keras pancutan kedua kali baru konek Kamal akan layu, selalunya setelah dua kali memancutkan air mani, Kamal akan mendiamkan sebentar koneknya didalam pantat aku dan beberapa minit kemudian koneknya akan bergerak-gerak dan sedikit demi sedikit menegang bagaikan besi. Ini membuatkan aku benar-benar merasai kepuasan dan kenikmatan.
4K notes · View notes
mineralsemulajadi · 4 years
Text
Seks..
Saturday, October 29, 2011
Puan Wahidah (Lecturer ku)
Setelah keputusan SPM diumumkan, aku bersyukur kerana lulus dengan agak cemerlang juga. Aku meneruskan pengajian ku di IPTA Shah Alam kerana institusi pengajian tersebut yang paling murah dan termampu oleh ku. Sebelum mendaftar sebagai pelajar di shah alam, aku menemui abang yahya dan keluarga nya untuk meluahkan rasa terima kasih ku di atas segala pertolongan yang dihulurkan, terutama nya kak ani yang tak pernah berkira dengan aku, walaupun aku pernah mengambil kesempatan terhadap diri nya dengan menyetubuhi nya hingga menyebabkan dirinya mengandung. Tahun pertama pengajian aku dalam bidang kejuruteraan adalah sama seperti pelajar lain, kesibukan dengan pelajaran dan ko kurikulum menyebabkan aku melupakan sekejap aktiviti seks dan perempuan. Bukan nya ku tak tergoda dengan dengan kecantikan awek dan pensyarah itm tu, tetapipelajaran yang menjadi keutamaan ku ketika itu. Tahun kedua pengajian, keadaan lebih mencabar dengan subjek yang susah-susah belaka. Tambahan lagi aku aktif bersukan dan merupakan salah seorang pemain bola sepak untuk pasukan itm ketika itu. Subjek yang paling susah aku rasakan ketika itu ialah subjek micro processor yang di ajar oleh Pn wahidah. Aku bukan nya tidak boleh menerima apa yang diajar oleh nya, tetapi tumpuan aku terjejas ketika pn wahidah memberi syarahan. Pn wahidah merupakan pensyaraj kajian kejuruteraan yang paling menawan dengan potongan badan yang menjadi idaman setiap pelajar lelaki dalam kelas nya, agak nya lah, termasuk lah aku. Beliau seorang yang murah dengan senyuman, apatah lagi dua lesung pipit yang menawan yang memang menjejaskan tumpuan aku ketika di dalam kelas. Batang zakar kau sentiasa keras menegang ketika mengikuti kuliah pn wahidah. Namun begitu beliau telah pun berumah tangga tetapi masih belum dikurniakan cahaya mata. Pn wahidah mengenali aku mungkin kerana telah beberapa kali aku menolong nya disaat beliau kesusahan. Seingat aku yang pertama nya ketika aku menolong nya melakukan jump start kereta nya yang kerosakan bateri. Kali kedua aku menolong nya ketika beliau terperangkap dalam lif bangunan kejuruteraan selepas waktu pejabat dan yang ketiga ketika beliau terlanggar motosikal budak india dekat bandar kelang. Yang kebetulan melalui kawasan itu setelah tamat perlawanan bolasepak berjaya melindungi pn wahidah dan mententeram kan budak india tersebut. Kes tersebut dapat diselesaikan disitu sahaja tanpa melaporkan kepada pihak polis. Namun begitu pencapaian aku yang merosot dalam subjek micro-p mendapat perhatian pn wahidah. Pernah dalam satu ujian bulanan aku seorang sahaja yang gagal dalam subjek tersebut disaat pelajar lain mencatat keputusan yang cemerlang. Malu bukan kepalang tapi nak buat macam mana aku hilang tumpuan ketika dalam kelas. Kedaaan tersebut menyebabkan pn wahidah memanggil aku ke bilik nya selepas waktu kelas untuk berbincang masalah yang aku hadapi. Dia meminta aku berterus terang dengan nya mengenai masalah yang aku hadapi hingga menyebabkan aku hilang tumpuan ketika dalam kuliah nya. Manakan tahu beliau dapat membantu, terang pn wahidah di saat aku tunduk membisu mendengar ceramah nya. Adakah awak tidak meminati subjek yang menjadi teras dalam pengajian kejuruteraan elektrik atau awak tidak suka cara pengajaran saya, Pn wahidah meneruskan leteran nya terhadap aku yang masih tunduk membisu. Dalam hatiku berkata, patutkan aku berterus terang atau mencari helah lain untuk melepaskan diri ku. Memandangkan hanya aku dengan Pn wahidah sahaja dalam bilik tersebut, akhir aku berterus terang dengan nya. Pn saya minta maaf, bukan nya saya tidak boleh menerima apa yang puan ajar, fikiran saya ke lain bila merenung wajah puan, terang aku sambil tunduk. Apa yang berada dalam fikiran kamu, tanya pn wahidah tenang. Entah lah puan saya nak cakap pun malu, mungkin ini disebabkan kelemahan diri saya sebagai seorang lelaki, jawab ku berlapik yang sebenar nya aku malu menceritakan perkara sebenar. Saya rasa pelajar lelaki lain pun berfikiran macam awak juga, tetapi mereka boleh menerima subjek yang saya ajar, sambung pn wahidah lagi. Sekarang berterus terang dengan saya apa yang awak fikirkan sehingga tumpuan awak terganggu, desak pn wahidah lagi. Sebenar nya puan, saya tidak boleh memandang wajah puan lama-lama, nanti nafsu saya terangsang, jawab ku menceritakan masalah sebenar nya. Tersandar pn wahidah mendengar pengakuan ku. Jadi awak berkhayal lah ye semasa kuliah saya dan berkeinginan untuk melakukan hubungan seks dengan saya ye, tak begitu, pn wahidah menginginkan kepastian dari ku. Tak lah sampai tahap itu puan, jawab ku yang mula panas punggung ingin beredar. Maaf puan, saya bersalah dalam hal ini, saya berjanji akan mengubah sikap saya dan memberi perhatian dalam kelas puan, saya minta diri dululah, sambung ku yang mula mengangkat punggung untuk beredar. aku lihat pn wahidah masih tersandar di kerusi nya dengan wajah serius seolah-olah memikirkan sesuatu. Belum pun sempat aku melangkah keluar, pn wahidah memanggil aku kembali, awak bermasalah dalam hal ini, awak kena lulus subjek ni, nanti saya fikirkan macam mana nak membantu, saya memang mengambil berat tentang diri awak, terang pn wahidah yang mula tersenyum. Berdebar dan kelu juga diri ku mendengar jawapan pn wahidah tersebut, terima kasih atas sikap perihatin puan tu, jawab ku lalu menghilangkan diri. Malam itu aku tak dapat melelapkan mata memikirkan apa motif sebenar pn wahidah disebalik kata-kata nya itu. Kenangan bersama makcik ku dan kak ani bermain-main dalam kepala ku, menyebabkan batang zakar ku mengeras mengenagkan peristiwa yang lalu. Apalah diriku ini, baru nak jadi baik ke situ pulak fikir nya kutuk diri ku sendiri. Aku bertekad dalam apa jua keadaan pelajaran mesti diutamakan , aku mesti berusaha untuk lulus subjek micro-p tersebut. Kerap juga pn wahidah menjeling kearah ku ketika mengikuti kuliah nya. Aku pura-pura tekun mendengar syarahan nya. Kali ini aku bernasib baik kerana dalam ujian bulanan seterus nya aku lulus jugak subjek tersebut walupun tidak cemerlang. Aku lega kerana tidak lagi disenarai sebagai pelajar yang di bawah pemerhatian. Selepas mengumumkan keputusan ujian tersebut dan setelah tamat kuliah nya, pn wahidah meminta aku menemui nya selepas waktu kelas. Berdebar-debar juga aku, apa lagi ceramah yang aku kena dengar daripada pn wahidah, fikir ku. Petang itu, selapas waktu kelas, aku menemui pn wahidah di bilik nya. Bilik tersebut yang dikongsi dengan seoarang pensayarah permpuan yang lain dan dilengkapi dengan sofa. Aku memberi salam dan duduk di depan nya. Pn wahidah menjawab salam dan mengucap tahniah di aras kemajuan yang aku capai dalam subjek nya. Dengan wajah tersenyum beliau menyryuh aku menutup pintu bilik, private discussion, kata nya. Senyuman nya tersebut menyebabkan batang zakar ku mula berdenyut dan menegang. Aku mengambil buku nota untuk melindungi nya daripada terlihat oleh pn wahidah. Saya dah fikirkan nya dan bersedia membantu awak setakat termampu, tetapi awak mesti berjanji akan terus cemerlang dalam subjek ini, terang pn wahidah memulakan bicara. Aku mengangguk sambil mendengar dengan teliti apa yang akan dikatakan oleh pn wahidah nanti. Perjanjian ni antara kita berdua sahaja, jangan dihebahkan kepada sesiapa pun dan ianya menjadi rahsia kita berdua, sambung pn wahidah lagi. Tanpa berfikir panjang aku hanya bersetuju dan berjanji merahsia rancangan yang akan dikemukakan oleh pn wahidah nanti. Aku kembali meletak buku nota di atas meja kerana tidak selesa dan membiarkan batang zakar ku menegang bebas, lantak lah biar pn wahidah tahu aku memang terangsang bila melihat wajah dia. Setelah difikirkan sedalam-dalam nya, baik lah saya sedia berkorban untuk awak untuk merealisasikan impian dan khayalan awak tu, tapi dengan syarat awak mesti skor A+ dalam subjek saya, selepas itu baru lah saya bersedia untuk melakukan hubungan seks dengan awak, terang pn wahidah tersenyum. Berpinar mataku mendengar tawaran pn wahidah tersebut, terasa air mazi ku mula membasahi kepala zakar ku, terkedu diam seribu bahasa diriku. Tapi dalam ujian yang lepas awak cuma dapat B, so tak boleh lah saya nak bagi semua nya pada awak hari ni, sanbung pn wahidah lagi sambil tergelak kecil. Aku yang masih terkejut hanya mampu tersenyum dan mendengar sahaja apa yang diperkatakan oleh pn wahidah. Walau bagaimana pun saya tetap memberi peluang kat awak, kata pn wahidah lagi sambil bangun dari kerusi nya lalu mengunci pintu bilik lantas duduk disofa yang tersedia di tengah bilik tersebut. Pn wahidah membuka tudung kepala nya, mendedahkan wajah nya yang sebenar, memang ayu dan jelita wajah pn wahidah dengan rambut yang ikal mengurai ala-ala julia robert. Dia tersenyum memandang aku yang masih terpaku memandang wajah nya. Saya nak balik 15 minit lagi, tapi sebelum tu saya bagi peluang kat awak untuk sentuh dan pegang mana-mana bahagian tubuh saya yang awak suka, tapi secara luaran sahaja tau, bahagian dalam tidak dibenarkan sehingga awak berjaya skor A+, kata pn wahidah dalam senyuman yang menggoda. Apa tunggu lagi, mari lah sini, sambung nya lagi. Dada ku berombak kencang menahan gelora nafsu, zakar ku keras menegang sehingga jelas tertonjol kedepan disebalik seluar ku. Tanpa bertangguh aku memeluk dan mencium pipi pn wahidah, bahagian pertama yang aku sentuh dan pegang serta meramas ialah buah dada nya yang montok, gebu dan menggunung tinggi itu. Pn wahidah hanya memejam mata dan membiar apa saja aku meramas-ramas buah dada nya yang masih berbalut dengan baju dan coli nya itu. sambil meramas buah dada nya mencium pipi dan leher nya, pn wahidah mendongak kan kepala untuk memberi ruang kepada ku, namun begitu beliau mengingatkan aku supaya tidak menggigit leher nya kerana ditakuti berbekas. Zakar menegang ketahap maksimum ketika itu dan air mazi mula keluar. kalau di ikutkan nafsu ingin sahaja aku merogol pn wahida ketika itu, tapi pertimbangan akal ku masih waras, oleh itu peluang yang diberikan oleh pn wahidah aku guna sepenuh nya untuk menikmati kehangatan tubuh nya itu. Ketika aku hanyut menikmati kehangatan dan kelembutan tubuh pn wahidah, tiba-tiba beliau mencelah, Opsss ok time out, enjoy time finished, kata nya sambil menghela panjang nafas nya, mengkin beliau juga terangsang agak nya. Baiklah sekarang awak dah dapat dan rasa apa yang awak inginkan, dalam kelas nanti jangan fikir yang bukan-bukan lagi tau, pesan pn wahidah kepada diri ku yang cuba menenangkan diri ku daripada gelora nafsu yang melanda. Selepas mengenakan tudung kepala nya kembali dan membaiki make up nya pn wahidah menyuruh aku keluar dulu. Sebelum itu sempat lagi aku mengambil kesempatan untuk mencium pipi nya dan meramas tetek nya sebelum aku keluar meninggalkan bilik tersebut. Ingat dan janji tau, awak mesti skor A+, awak akan dapat rasa semua nanti, pesan pn wahidah sambil mengenyit mata nya. Aku berjanji dan tersenyum pada nya. Dalam perjalanan ke tempat letak motosikal , aku terpaksa cover zakar ku yang masih menegang dengan buku nota untuk melindungi daripada di ketahui oleh orang lain. Malam itu sekali lagi aku tidak dapat melelapkan mata ku, kerana membayangkan kenikmatan lubang burit pn wahidah yang tersedia untuk aku nikmati seandai nya aku berjaya skor A+ dalam subjek nya. Malam itu aku pulun studi micro-p sampai pagi. Selepas kejadian tersebut aku lebih berani dan mesra denagn pn wahidah. Malah aku aktif mengambil bahagian ketika kuliah nya. Pn wahidah lega melihat perubahan diri ku. Disebalik matlamat pelajaran aku juga meletak matlamat untuk menikmati tubuh pn wahidah yang sangat aku idam-idamkan itu sebagai objektif utama atas usaha aku tersebut. Suatu petang selepas waktu kelas aku ke lab. komputer untuk menyiapkan assignment yang diberi oleh pensyarah. Aku memilih waktu waktu petang kerana di waktu begini kebiasaan nya tidak ramai pelajar yang menggunakan lab. tersebut. Sedang aku tekun menyiapkan kerja yang diberi, pn wahidah datang menyapa ku dari belakang. Oops puan, tak balik lagi ke, tanya ku dalam nada terkejut. Tak lagi, ada banyak kerja nak kena siap ni, dah la tu nak kena submit besok pulak tu, jawab nya menyeluruh. Banyak ke assignment, tanya pn wahidah lagi. Ada la sikit tapi lambat lagi nak kena submit, jawab ku. Kenapa puan, ada apa-apa yang boleh saya tolong ke, tanya ku menawar kan diri. Kalau awak tak berkeberatan memang saya nak minta tolong ni, jawab pn wahidah berterus terang. Baik lah puan pasala saya tak kisah, kerja sambung ekor beruang pun saya sanggup, jawab ku dalam nada bergurau. Kalau begitu jom lah ikut saya, pinta puan wahidah tersenyum girang. Aku mengekori nya ke bilik printing, dimana aku diterang oleh pn wahidah kerja-kerja yang patut dilaksanakan. Aku diberi tugas untuk membuat compilation dan binding dokumen penyelidikan pn wahidah yang akan diserahkan kepada ketua dekan keesokkan nya. Manakala pn wahidah pula menyiapkan kertas pembentangan untuk besok dibilik nya. Kerja-kerja tersebut tidak menjadi masalah kepada ku kerana sudah biasa melakukan nya ketika bekerja dengan abang yahya dahulu. Dalam masa 2 jam sahaja aku dapat menyiapkan apa yang dikehendaki oleh pn wahidah. Aku menghantar dokumen penyelidikan tersebut ke bilik pn wahidah. Dalam nada terkejut tapi gembira pn wahidah menegur aku, eh dah siap ke, cepat nya, kata nya. Sudah siap, puan check lah dulu, jawab ku. Pn wahidah memeriksa dokumen yang aku susun dan binding tadi. Ump, good job, bagus, nasib baik lah awak tolong saya, ishh kalau tak, entah apa lah lagi reason yang saya nak bagi kat ketua dekan tu, rungut pn wahidah lagi. Ketika itu jam sudah pun pukul 10.00 malam. Awak dah makam ke, tanya pn wahidah lagi. Belum puan, jawab ku jujur, memang lapar pun ketika itu. Kesian, saya pun belum, awak temankan saya sekejap, sikit lagi nak siap ni, lepas tu kit pergi makan sama-sama, saya belanja sambung pn wahidah. Eh boleh saja, jawab ku ringkas. Pn wahidah meminta aku menutup pintu bilik nya, manakan tahu takut-takut pak guard datang meronda. Pn wahidah membuka tudung kepala nya menyerlahkan keayuan wajah nya. Batang zakar ku yang tadi tenang mula menegang bila melihat keayuan wajah pn wahidah. Suami pn tak marah ke, pulang lewat sebegini, tanya ku sebagai memulakan perbualan. Dia tak ada malam ni, seminggu dah out station kat jepun, kalau tak de urusan lain, lusa dia balik lah, jawab pn wahidah. Perbualan kami banyak tertumpu kepada persoalan semasa, peribadi dan pelajaran sahaja. Dari situ aku dapat mengetahui suami nya bekerja dan menjawat jawatan tinggi dalam kerajaan. Beruntunglah puan, dapat suami yang berpangkat tinggi, puji ku mengakhiri perbualan setelah pn wahidah menyiapkan kerja nya. Kebahagian tu tak semesti nay dilihat daripada harta benda dan pangkat sahaja, jawab nya sambil memakai kembali tudung nya. Baik pulak awak malam ini, saya buka tudung tadi sebenar nya bagi peluang kat awak, manalah tahu kot-kot awak nak cium saya, kata pn wahidah mula mengubah topik. Laa kenapa pn tak offer tadi, jawab ku hampa. Kan saya dah bagi lesen besar kat awak, pandai-pandailah sendiri, jawab pn wahidah dalam nada sinis. Tak apalah awak akan dapat lagi lain kali, jom kita pergi makan dulu, sambung pn wahidah lagi. Awak nak makan apa, tanya pn wahidah lagi. Apa-apa pun boleh lah puan, jawab ku ringkas yang tengah kelaparan itu. Kalau macam tu kita makan kat mc donald je lah, kat seksyen 3, sambung pn wahidah mencadangkan tempat nya. Aku hanya mengangguk setuju, orang nak belanja mana boleh tolak rezeki. Kita jumpa kat sana, sambung nya lagi sambil menghulurkan wang untuk aku memesan makanan terlebih dahulu. Maklumlah aku naik motosikal je, manakala dia pula berkereta. Ketika menjamu selera set burger yang dipesan, pn wahidah telah menceritakan yang dihadapi nya berhubung dengan campur tangan mertua dan ipar duai nya dalam urusan rumah tangga nya. Ibu mertua dan ipar nya sering menyindir nya kerana walaupun lebih setahun beliau mendirikan rumah tangga bersama suami nya tetapi masih belum hamil. Mereka berdua ada membuat pemeriksaan doktor, beliau sihat dan subur cuma suami nya sahaja ada mengidap darah tinggi dan kencing manis peringkat awal. Mungkin kesan daripada ubatan yang diambil oleh menyebabkan zakar suami nya kurang berfungsi bila berhubungan seks dan beliau sering kecewa dengan masalah tersebut. Sebab itu lah pn wahidah menggunakan masalah yang aku hadapi untuk menyelesaikan masalah yang melanda dirinya sekarang. Aku bertanya kenapa beliau memilih diriku. Pn wahidah menjawab itu mungkin secara kebetulan, kerana aku berani berterus-terang dengan nya. Sekali lagi beliau meminta aku merahsiakan perjanjian kami. Sekali lagi aku berikrar untuk menyimpan rahsia tersebut, kerana yang sedap nya aku juga nanti, buaya mana nak menolak bangkai. Sembang punya sembang tak sedar jam sudah 12.30 tengah malam, aku terkejut dan mengelabah kerana pintu masuk utama itm ditutup pada jam 12.00 tengah malam. Mampus aku apalah aku nak kelentong pak guard tu. Pn wahidah menenangkan aku, ala jangan gelabah lah, kalau dah tutup, tidur je rumah saya malam ni, bukan ada sesiapa pun, kata nya. Ada sesuatu yang saya nak bagi kat awak, sambung nya lagi sambil tersenyum. Aku melihat mata pn wahidah semakin kuyu, mengantuk kot, fikir ku. Awak tinggal motosikal awak kat sini, jom naik kereta ikut saya balik, pelawa pn wahidah. Dalam perjalanan tersebut pn wahidah memberitahu ku, entah kenapa malam ini nafsu seks mudah terangsang. Pengakuan nya tersebut menyebabkan batang zakar ku mula mengeras dan aku terpaksa membetulkan parking nya dalam seluar ku. Awak terangsang ke, tanya pn wahidah sambil tersenyum. Aku hanya tersenyum sambil mendiamkan diri. Entah lah saya pun sama, mungkin saya tengah subur kot, selalu nya ketika itu saya memang mudah terangsang kerana itu saya bersedia menyerahkan tubuh saya untuk awak malam ini, terang pn wahidah tanpa dipinta. Awak pernah buat hubungan seks dengan perempuan tak, tanya pn wahidah lagi. Berderau darah saya mendengar soalan tersebut. Saya manalah ada bini, nak buat benda tu puan, dalam mimpi tu adalah, jawab ku berbohong. Tetapi saya banyak membaca buku-buku yang berkaitan dengan hubungan seks ni, sambung ku lagi. Ooo.. kiranya awak ni berilmu juga lah dalam bab ni ye, pn wahidah mencelah. Sebenarnya saya pun takut juga nak buat benda ini, terasa macam nak menempuh malam pertama pulak , sambung pn wahidah sambil tergelak kecil. Aku diam sahaja. Awaklah orang yang kedua selepas suami saya yang berjaya menyentuh tubuh saya sejauh ini, sambung nya lagi. Sedar tak sedar sudah sampai di rumah pn wahidah. Pn wahidah mempelawa ku masuk dan mengajak aku kebilik nya. Besar juga rumah pn wahidah yang dilengkapi dengan perabot yang mahal-mahal. Pn wahidah menghulur aku tuala dan kain pelikat untuk menyalin baju dan membersihkan diri ku. Selepas itu dia meminta diri untuk mandi. Aku duduk di tepi katil sambil memerhatikan bilik tidur nya, batang zakar ku mencanak keras ketika itu. Nafsu aku cukup terangsang melihat kan pn wahidah yang hanya berkemban dengan tuala mandi tadi. Keayuan wajah nya serta keindahan tubuh nya memang menjadi idaman setiap lelaki. Pergilah bersihkan diri dulu, barulah selesa tidur, tegur pn wahidah yang baru sahaja selesai mandi. Aku bergegas membersihkan diri ku kerana tak sabar nak mengerjakan tubuh pn wahidah. Setelah membersihkan diri, aku melihat pn wahidah berbaring dikatil dengan memakai bau tidur satin yang singkat dan cukup menghairah kan. Dengan hanya memakai tuala ak berbaring disebelah pn wahidah. Beliau memadamkan lampu utama dan memasang lampu tidur yang agak malap. sambil tersenyum beliau memaling kan tubuh nya mengadap ku serta merapatkan tubuh nya dengan tubuh ku. Kami berpelukan dan saling cium mencium satu sama lain. Namun begitu beliau melarang aku melakukan love bite kerana takut berbekas kata nya. Tangan ku aktif meramas buah dada dan mengentel-gentel puting nya yang mula mengeras. Pn wahidah melucutkan tuala yang aku pakai lalu mendedahkan batang zakar ku yang keras menegang dengan kepala yang kembang berkilat. Wow keras nya, naik seram saya dengan saiz zakar awak ni, tegur pn wahidah sambil memegang dan melancap batang zakar ku. Aku menanggalkan baju tidur pn wahidah sambil dibantu oleh nya. Berpinar mata ku menahan nafsu melihatkan keindahan tubuh pn wahidah yang tidak ditutupi dengan seurat benang pun. Tubuhnya yang putih melepak, buah dada nya yang mekar menggunung serta faraj yang bakal aku nikamti malam ini dilitupi bulu-bulu hitam yang nipis terjaga rapi. Pengalaman aku menyetubuhi kak ani dan makcik ku dulu menyebabkan aku tidak tergesa-gesa melaksanakan tugas tersebut. Aku kembali memeluk, mencium dan meramas buah dada pn wahidah yang sudah meyerah dan pasrah dengan sahaja dengan apa yang aku lakukan terhadapp tubuh nya. Perlahan-lahan aku naik ke atas tubuh pn wahidah lalu menindih nya. Aku parking kepala zakar ku betul-betul pada lubang faraj nya yang sudah lembap itu. Terasa hangat dan sensasi kepala zakar ku, walaupun aku hanya mengesel-gesel permukaan faraj nya sahaja. Aku menumpu perhatian untuk menikmati bahagain atas tubuh pn wahidah dahulu sebelum mengerjakan bahagian bawah nya pula. Habis seluruh tubuh pn wahidah aku cium. Setelah puas mengerjakan bahagian atas tubuh pn wahidah, aku meluaskan kangkangan pn wahidah dan mula bercelapak dicelah nya tetapi aku tak berani menjilat faraj pn wahidah. Aku gosok kepala zakar ku pada liang faraj nya dan melaga-laga kepala zakar ku pada kelentik nya sehingga pn wahidah mengerang dan mengeliat penuh nafsu. Aku kembali menindih tubuh nya dan menyua kepala zakar ku yang kembang berkilat itu betul-betul pada muara faraj pn wahidah yang sudah basah itu. Aku mula menekan kepala zakar ku memasuki lubang faraj pn wahidah. Terdongak kepala pn wahidah yang menerima tekanan zakar ku yang cuba memasuki faraj nya. Awak tolong masukan perlahan-lahan ye, inilah pertama kali faraj saya menerima kemasukan zakar yang besar dan panjang, berganda-ganda saiz nay berbanding kepunyaan suami saya, bisik nya kepada aku. Baik puan, balas ku sambil menjilat telinga nya untuk meningkat rangsangan nafsu nya. Perlahan-lahan aku menekan zakar ku yang cuba memasuki lubang faraj pn wahidah yang ku rasakan hangat dan agak ketat itu. Memang sukar juga kepala zakar ku yang kembang itu untuk memasuki lubang faraj nya seolah -olah lubang yang ada tidak dapat menampung saiz batang zakar ku yang agak besar. Aku kembali mengeluar kan batang zakar ku dan dengan berani aku menjilat faraj pn wahidah untuk melicinkan lagi laluan faraj nya. Terangkat punggung pn wahidah menahan asakan lidah ku pada faraj nya, kepala ku dikepit kuat oleh nya, di iringin suara erangan yang kuat pn wahidah memancutkan air mani nya sehinga membasahi muka ku. Sekali lagi aku mengangkangkan kaki pn wahidah dan mengosok-gosok kepala zakar ku pada muara burit pn wahidah yang sudah lencun itu. Perlahan-lahan aku menekan kepala zakar ku kedalam rongga faraj nya, pn wahidah mengerang bila kepala zakar ku mula memasuki rongga faraj nya. Namun begitu hanya suku sahaja batang zakar ku yang berjaya memasuki rongga faraj nya, di tahap itu aku rasakan kepala zakar ku di halang oleh satu selaput, masih dara lagi kah pn wahidah ni, fikir ku. Setiap kali aku menguatkan tekanan kepala zakar ku untuk melepasi selaput tersebut, pn wahidah akan mengerang dan mendesis seolah-seolah kesakitan. Aku mencabut kepala zakar ku dan meenyapu nya dengan air liur untuk melicinkan dan menyenangkan kemasukan zakar ku kedalam lubang burit pn wahidah. Aku kembali menindih pn wahidah dan cuba untuk memasuksn kepala zakar ku ke dalam lubang burit nya sekali lagi. Bila sampai sahaja pada lapisan penghalang tersebut aku menguatkan tekanan zakar pada burit nya, bless kepala zakar ku melepasi selaput tersebut dan perlahan-lahan aku meneruskan kemaraan batang zakar ku sehingga tenggelam ke dasar burit pn wahidah. Arkkkkkkkkk………….. pn wahidah mengerang panjang bila batang zakar ku berjaya memasuki lubang burit nya. Aku melihat berkerut muka pn wahidah dan mengalir air mata nya, aku tidak tahu samada dia menhan kesakitan atau sebalik nya. Tangan nya memeluk kemas tubuh ku sehinggakan aku dapat merasa badan nya yang menggigil-gigil sambil paha nya mengepit kuat pinggang ku. Aku tidak pasti samada pn wahidah menahan kesakitan atau pun kenikmatan, yang penting aku telah berjaya mendapatkan apa yang aku idamkan selama ini. Aku membiarkan batang zakark u yang keras dan tegang itu terendam di dasar burit pn wahidah yang hangat dan masih ketat itu. aku mula merasakan burit pn wahidah mula mengemut dan mencengkam batang aku seolah-olah menghisap keseluruhan batang zakar aku tersebut, cukup geli dan sensasi aku rasakan ketika itu. aku mengayak-ngayak punggung ku supaya pangkal zakar ku bersentuhan dan bergeser dengan kelentik pn wahidah. Setelah mengayak-ngayak punggun gku dua tiga kali , pn wahidah memeluk kemas tubuh ku serta jari jemari mencengkam belakang ku yang terasa kepedihan nya, serentak dengan itu badan pn. wahidah mula mengejang dan dikuti dengan erangan keluhan yang panjang. Cairan hangat aku rasakan menyembur keluar dari dalam rongga burit nya yang masih mencengkam kuat batang zakar ku. Terasa begitu lencun burit pn wahidah ketika itu, selepas itu tubuh nya terkulai lesu. Aku tahu pn wahidah telah pun mencapai klimaks nya yang pertama. Aku membiarkan batang terendam sehinggalah tenaga pn wahidah kembali pulih. Ketika itu aku meneruskan aksi meramas dan menghisap puting tetek nya yang gebu itu. Dengan wajah kuyu pn wahidah tersenyum memandang wajah ku, ketika itu aku memulakan aksi sorong tarik batang zakar ku kedalam lubang burit nya. Air mani pn wahidah yang telah banyak keluar tadi memudahkan serta melicinkan aksi tersebut. Sasaran aku kali ini adalah batu merinyam nya, sambil melakukan aksi keluar masuk tersebut aku mencari-cari kedudukan batu merinyam nya. Setelah memastikan kedudukan batu merinyam tersebut aku menyerang dengan tusukan yang dalam sehingga kepala zakar ku bergeseran dengan batu tersebut. Setelah beberapa tusukan pada tempat tersebut, sekali lagi pn wahidah mengerang dan mengejangkan tubuh nya, sekali lagi aku rasakan cairan hangat memenuhi rongga burit nya yang memang sudah lencun itu untuk klimaks nya yang ke dua. Belum pun sempai 15 minit aku mengerjakan burit pn wahidah, beliau telah pun klimaks dua kali dimana kali ini beliau betul betul tidak bermaya di mana mata nya terpejam kuyu dan tubuh nya terkangkang seolah-olah tidur lena. Aku membalikkan tubh pn wahidah dan meletak bantal pada ari ari nya untuk meninggikan bahagian punggung nya. Beliau yang telah keletihan hanya mengikut sahaja kemahuan ku tanpa membantah. Aku memeluk tubuh nya dari belakang serta meramas-ramas tetek nya yang masih tegang, lalu memmasukkan batang zakar ku kedalam rongga burit nya yang sedia menanti. Pn wahidah kembali mengerang bila menekan batang zakar ku santak hingga keseluruhan 7 inci batang zakar tenggelam dalam lubang burit nya hingga kedasar nya dimana kepala zakar ku bersentuhan dengan pintu rahim nya. Setelah beberapa ketika aku menghayun batang ku keluar masuk dari lubang buritnya sehingga menghasilkan bunyi plup-plap-plup-plap dimana batang ku berlaga dengan belahan punggungnya. Terhenjut-henjut pn wahidah menahan asakan batang ku pada burit nya. Lebih kurang 20 minit aku mengerjakan lubang burit nya, batang zakar ku mula terasa kegelian dan bersedia untuk memancutkan air mani ku. Aku menekan sedalam dalam nya kedalam burit pn wahidah sehingga kepala zakar ku rapat pada pintu rahim nya. Terdongak kepala pn wahidah menahan kesenakan dalam nikmat sambil mengerang panjang dan mengemut batang aku ketika dia menerima berdas-das pancutan air mani ku yang memenuhi rahim dan rongga burit nya. Bagaikan telaga yang dipenuhi air aku rasakan rongga burit pn wahidah ketika itu kerana campuran air mani kami berdua. Aku masih lagi air mani aku sehingga ke titisan yang terakhir untuk dilepaskan dalam rongga burit pn wahidah. Disebabkan kedudukan punggung nya yang lebih tinggi kerana di lampik dengan bantal hanya sedikit sahaja air mani yang meleleh keluar dari lubang nya, selebih nya bertakung dalam rongga burit dan rahim nya. Pn wahidah terdampar kelesuan, manakala ku pula masih lagi menindih tubuh nya dalam keadaan batang zakar masih terndam didalam rongga burit nya. Bila batang aku dah mengendur aku mencabutnya dari dalam rongga burit pn wahidah dan menelentangkan tubuh nya yang masih berbogel. Aku mengambil tuala lembut dan membersihkan burit nya dari sisa air mani yang masih mengalir keluar. aku menyelimutkan tubuh nya dan kami pun tertidur keletihan. Aku cukup puas malam ini kerana dapat menikmati tubuh yang ku idam dan khayalkan selama ini. Ketika itu aku melihat jam sudah pun 2 pagi, hampir 1 jam lebih juga aku mengerjakan burit pn wahidah. Bila aku terjaga keesokan nya hari sudah pun siang, jam menunjukkan hampir 8 pagi, aku bingkas bangun terus mencuci muka ku, tak sempat nak mandi wajib kerana kelas ku hari itu bermula jam 8 pagi. Aku mengejutkan pn wahidah untuk mengucapkan selamat jalan, sempat juga aku mencium mulut nya dan meramas tetek nya ketika itu. Aku naik teksi ke mac donald untuk mengambil motosikal yang aku tinggalkan semalam. Ramai kawan-kawan aku menegur diriku yang kelihatan tak bermaya pagi itu, aku menerangkan kepada mereka yang aku membuat kerja part time malam tadi. Selepas kelas habis jam 10 pagi aku bergegas pulang ke kolej untuk mandi wajib. Aku tersenyum kepuasan bila mengingatkan kembali kejadian semalam, silap-silap boleh termengandung pn wahidah akibat perbuatan aku malam tadi. Ketika kuliah pn wahidah dia asyik menjeling dan menguji diriku sahaja, mungkin untuk memastikan aku tidak berkhayal agak nya. Beliau juga mengingatkan kelas nya, ujian akhir akan diadakan pada akhir bulan tersebut. Aku memang sudah bersedia menghadapi ujian tersebut sebab aku tahu apa ganjaran yang aku dapat sekira nya dapat score A dalam ujian tersebut. Sebagaimana yang dijangkakan soalan ujian subjek mikro-p hari itu tidak lah susah sangat, mungkin disebabkan aku sudah bersedia agak nya. Aku yakin dapat score A untuk ujian tersebut. Pn wahidah ada bertanya kepada aku samada aku boleh menjawab nya atau tidak, aku hanya mengangguk kepala. Ketika keputusan ujian diumumkan , sememangnya aku berjaya mendapat A dalam ujian tersebut. Aku mendapat message daripada pn wahidah supaya menemui nya selepas waktu kelas di bilik beliau. Petang tersebut aku menemui pn wahidah di bilik nya. Dia kelihatan sugul dan bersedih. Melihat keadaan tersebut, batang aku yang tadi mengeras perlahan-lahan mengendur kerana simpati. Kenapa puan ada masalah ke, ada apa-apa yang boleh saya bantu, tanya ku menawarkan bantuan. Saya minta maaf kerana tidak dapat menunaikan janji saya pada awak tempoh hari dan saya rasa kita patut memutuskan perhubungan kita setakat ini sahaja. Suami saya dapat mengesan perhubungan kita, jelas pn wahidah. Ooo .. macam tu, aku mengangguk. Macam mana dia boleh tahu, tanya ku ingin kan kepastian. Selepas kita melakukan hubungan seks malam tu, keesok kan nya suami saya pulang dari out station tanpa diduga, sampai je dirumah dia terus meminta untuk menyetubuhi saya. Sebagai isteri sememang nya saya mesti melayan kemahuan nya. setelah selesai menyetubuhi saya, dia dapati kelainan pada lubang faraj saya yang menyebabkan dia meragui kesetiaan saya terhadap nya. Dia dapati lubang faraj saya dah longgar dan mudah ditembusi oleh zakar nya. Keadaan tersebut menyebabkan dia menaruh syak wasangka yang saya telah curang dengan nya dan bersedia memaafkan sekiranya saya membuat pengakuan secara jujur. Saya mengaku telah curang demi untuk menyelamat rumah tangga saya.Dia juga ingin tahu dengan siapa saya telah curang, saya terpaksa menyebut nama awak dan demi keselamat diri awak kita hentikan hubungan kita setakat ini, terang pn wahidah lagi. Atas kekurangan diri dia, dia bersedia memaafkan saya tapi jangan mengulangi nya lagi, sambung pn wahidah lagi. Macam mana suami pun boleh tahu ye, setahu saya bila dah kahwin faraj perempuan sama je, dah tak dara lagi, tanya ku kemusykilan. Pn wahidah tersenyum, memang la, tapi awak merupakan orang ke 2 selepas suami saya yang berjaya menyetubuhi diri saya, tapi saiz zakar suami saya tidak lah sebesar dan sepanjang zakar awak. Itulah pertama kali faraj saya menerima kemasukan batang zakar yang besar dan panjang menyebabkan rongga faraj saya menjadi besar, sebab itulah bila suami saya rasakan perubahan pada faraj saya yang menjadi longgar, terang pn wahidah. Kenapa pn tak kemut kuat-kuat bagi dia rasa ketat sikit , ujar ku dalam nada bergurau. Pn wahidah tersenyum mendengar usikan aku itu. Entahlah bila dah merasa batang zakar awak, zakar suami saya macam tiada rasa lagi, sambung pn wahidah. Ketika itu batang zakar aku kembali mengeras. Tak apalah puan, yang penting rumah tangga puan, janji puan tu tak penting sangat, lagi pun puan dah bagi apa yang sepatut nya, ujar ku bila melihat jam yang hampir maghrib. Kamu tak marah kat saya ke, tanya pn wahidah. Saya harap semoga pn kekal berbahagia dengan suami puan, sambung ku lalu meminta diri untuk beredar. Ketika aku hendak melangkah keluar, pn wahidah memanggil aku kembali, awak terlupa sesuatu ujar pn wahidah sambil menunjuk pipi nya. Aku tersenyum dan faham pn wahidah mahukan aku mencium pipi nya, peluang jangan dilepaskan aku kembali menutup pintu dan mengunci pintu bilik nya. Pn wahidah menanggalkan tudung nya, keayuan wajah nya menyebabkan batang zakar ku kembali menegang keras. Menggigil tubuh ku menahan nafsu ketika mencium pipi pn wahidah, kalau dikutkan nafsu ku ingin saja aku merogol nya katika itu, tapi kematangan akal masih berfungsi dimana respect ku terhadap nya sebagai pensyarah ku masih ada, biar dia yang menyerah bukan aku yang meminta. Ketika aku mencium pipi nya pn wahidah berbisik sesuatu kepada ku. Sebenar nya saya tak sampai hati hendak membiarkan awak dalam keadaan terangsang begini, bisik nya. tak apa lah saya bagi masa kat awak setengah jam kalau awak nak lepas nafsu awak dengan saya, sambung pn wahidah lagi. Apalagi setelah mendapat lampu hijau daripada pn wahidah aku terus meromeng tubuh nya dengan rakus , bibir nya aku lumat buah dada nya aku ramas dan burit nya aku gosok sehingga lah pn wahidah benar-benar terangsang. Aku membaringkan pn wahidah di atas mejanya dengan kaki nya terjuntai kebawah. Aku menyelak kain baju kurung sehingga menampakkan burit nya yang masih ditutupi oleh seluar dalam berwarna pink. Aku cuba melucutkan seluar dalam tersebut, bagaikan faham pn wahidah mengangkat punggung nya. Aku memang tak tahan melihat burit pn wahidah yang temban dan bebulu nipis serta telah basah dengan air burit nya, dengan segera aku mengeluarkan batang zakar yang mengeras tegang serta kepala yang berkilat . Aku menggosok-gosok kepala zakar ku pada permukaan faraj pn wahidah yang mengelinjang kegelian. Perlahan-lahan aku menekan kepala zakar ku kedalam rongga faraj pn wahidah sehinggalah kesemua 7 inci batang zakar tenggelam dalam faraj pn wahidah. Pn wahidah mendesis dan mengerang, aku tak pasti samada itu erangan nikmat ataupun sakit. Seperti biasa aku akan merendam seketika batang zakar ku di dasar burit nya sambil menggesel-gesel kepala zakar ku pada batu merinyam nya. Akhir pn wahidah tak dapat bertahan dan mengerang panjang serta mengejang tubuh nya….oooooohhhh nikmat nya , erang pn wahidah aku tahu dia dah klimaks. Setelah dia pulih dari klimaks nya aku memulakan henjutan keluar masuk batang zakar ku ke dalam rongga burit nya dengan rentak pelahan tapi tusukan dalam. Lebih kurang 20 minit juga aku menghenjut burit nya sebelum aku memancutkan air mani ku yang aku peram selama 3 bulan kedalam rongga burit nya. Setelah habis titisan terakhir air mani aku dilepaskan dalam burit pn wahidah, aku terdampar kepenatan di atas tubuh pn wahidah yang mengosok -gosok belakang ku dan mencium pipi ku. Dah lega dah, tanya nya tersenyum. Aku membalas senyuman dan mencabut batang zakar ku dari lubang burit nya dan mengambil tisu lalu membersih zakar ku dan burit pn wahidah dari sisa-sisa air mani yang masih mengalir keluar. Setelah memakai kembali seluar dalam nya dan merapikan kembali pakaian nya pn wahidah duduk sebentar untuk menghilangkan penat melayan kemahuan seks ku tadi. Saya harap ni lah yang terakhir pertemuan kita, selepas ini kalau awak ada masalah kita jumpa kat kelas sahaja, saya juga minta maaf kerana mengheret awak sekali dalam masalah saya ini, keluh pn wahidah. Sepatut nya saya yang berterima kasih pada pn kerana menyedarkan saya dan memberi peluang kepada saya untuk memenuhi impian saya, saya juga minta maaf dan bertanggung jawab sekira saya adalah punca perselisihan keluarga puan, ujar ku secara jujur dan matang. Pn wahidah tersenyum, mungkin suami saya ingin berjumpa dengan awak dan ingin mengenali diri awak, kata nya sinis. Kenapa puan adakah dia ingin memukul saya, tanya ku lagi. Saya harap tidaklah, sebab awak dah menghamilkan isteri nya, untuk pengetahuan awak suami saya tak mampu untuk menghamil diri saya kerana benih nya tak subur, tapi disebabkan ketelanjuran kita dahulu saya kini saya telah hamil dengan benih yang awak tanam dalam rahim saya, mungkin sebab itu dia ingin mengenali awak sekira berlaku komplikasi terhadap anak bakal lahir nanti, ujar pn wahidah nanti. Bagaimana penerimaan dia terhadap kandungan puan ni, tanya aku lagi inginkan kepastian. Yang lepas tu lepas lah dia dah maafkan saya dan menganggap kandungan ini adalah anak nya juga demi kebahgiaan kami sekeluarga, ujar nya lagi. Kalau macam tu lega lah saya jawab ku. Pn wahidah tergelak, nanti lepas belajar ni kahwin cepat-cepat, jangan bazirkan air mani tu, dah rasa nikmat nya bersetubuh kan, ujar nya lagi. Aku turut sama tergelak dan meminta diri untuk keluar, memandangkan hari dah hampir maghrib, balik kolej kena mandi wajib lagi… -End-
30K notes · View notes
mineralsemulajadi · 5 years
Text
Isteri Sahabat
MAR 30
Posted by mrselampit
Hazriana Othman. Begitulah nama yang suatu masa sentiasa menjadi sebutan. Seorang ibu beranak satu, namun kalau tidak dikenali, tak ramai yang akan mengatakan dia seorang ibu. Bentuk badan yang masih bergetah, kulit putih melepak, sentiasa menjadi impian indah buat kebanyakan jejaka di syarikat tempat aku bekerja. Namun, sekadar khayalan kerana Riana adalah isteri kepada kawan aku sendiri iaitu Farid. Kawan yang pernah serumah dengan ku semasa bujang dulu.
Perhubungan aku dengan Riana agak mesra tambahan pula kami satu bahagian iaitu bahagian R&D sementara Farid pula di bahagian production. Meja Riana setentang dengan meja ku dan dalam kebanyakan kerja mesti melibatkan aku dan Riana. Bekerja di sebuah syarikat multinasional seperti ini, pergaulan agak terbuka, kadangkala diselangi dengan gurauan-gurauan lucah namun masih terkawal.
“Kenapa Syam tak kawin lagi ?” tanya Riana padaku satu hari. “Ntah la… belum sampai jodoh lagi kut” aku jawab acuh tak acuh. ” Jodoh belum sampai ke memilih sangat. Macam mana lagi nak dipilih tu ?” balas Riana balik padaku. “Kalau boleh nak yang macam Riana nih…” aku menjawab dengan nada bergurau.
“Tu lah , masa Riana belum kawin dulu sombong sangat, tak nak tackle Riana, sekarang ni dah dapat kat orang lain” kata Riana dalam gelak. “Bukan tak nak tackle, tapi Farid yang masuk daun dulu” terlepas kata-kata tu dari mulutku. “Jadi betul la kata diorang ni, yg Syam ada hati kat Riana dulu ? ” tanya Riana buat aku tergamam sekejap. “Siapalah pulak yang cerita kat dia nih ” bisikku dalam hati. “Memang, tapi apa nak buat, dah Farid tu kan kawan baik Syam, takkan nak potong line kawan pulak ” aku terpaksa mengaku. ” Entahlah Syam, mungkin dah tersurat jodoh Riana bukan dengan Syam kut ” tutur Riana lemah.
Perbualan terhenti di situ. Namun hatiku kembali terusik , memang benar sebaik sahaja Riana menjejakkan kaki ke syarikat ini empat tahun lalu, aku memang meminati dirinya. Namun kerana Farid yang bersungguh-sungguh ingin memiliki Riana, aku terpaksa mengalah. Dan setelah dua tahun mereka berkawan, mereka pun berkahwin. Tinggallah aku masih membujang.
Pada suatu waktu, kami telah menjalankan projek untuk menghasilkan produk baru untuk syarikat. Antara yang terlibat adalah aku, Riana, Farid yang mewakili bahagian production, serta beberapa orang technician R&D dan juga production. Pihak pengurusan telah meminta kumpulan kami untuk membentangkan kertas kerja serta prototype produk baru ini di hadapan lembaga pengarah syarikat induk di Jepun. Bagaimanapun hanya dua orang akan dihantar ke sana.
Memikirkan sahabat, aku telah memilih untuk menghantar Farid dan Riana ke Jepun untuk tujuan tersebut. Bagaimanapun tanpa disangka , Farid enggan pergi kerana dia hormat pada aku yang menerajui kumpulan itu dalam menjalankan kajian dan dia merasakan aku yang lebih layak untuk membentangkan kertas kerja di Jepun.
Dan dia meminta aku pergi dengan isterinya kerana dia tahu isterinya juga telah banyak menyumbang tenaga dalam kajian ini. ” Hang pergi la Syam, janji hang jaga bini aku jangan bagi dia terpikat kat mamat Jepun sana dah la…” gurau Syam. ” Aku bukan takut dia terpikat kat jepun sana, tapi takut aku yang terpikat kat dia pulak nanti, haru….hahahaha ” balas aku pula. ” Aku percaya kat hang Syam, bukan sehari dua aku kenai hang, dah bertahun la Syam..” yakin Farid pada aku. “Lagipun, kalau kami dua-dua pi sana, sapa nak jaga anak, hang tau la nak hantaq balik kampung pun jauh, takkan kami nak tinggai kat umah baby sitter lama-lama” tambah Farid lagi.
Selang tiga minggu kemudian , aku dan Riana berangkat ke Jepun selama sembilan hari untuk pembentangan kertas kerja dan juga melawat beberapa kilang syarikat induk sebagai hadiah untuk kejayaan kajian kami. Farid dan baby Ikhmal turut sama menghantar kami ke KLIA. Redup mata Riana menahan sedih kerna meninggalkan baby nya.
Dalam penerbangan MH05X, kami tak banyak bercakap, sesekali aku buat lawak kerana nak menghiburkan hati Riana. Termasuklah aku mintak Riana adjustkan seorang pramugari untuk aku . Gelak aku bila Riana cakap yang aku ni manager dia masa dia mintak nombor telefon pramugari tu untuk aku. Padahal aku ni sama jer engineer macam dia.
Sesampainya di Narita, kami terus menaiki train Narita Express ke Shinjuku Eki dan kemudian terus ke hotel penginapan kami, iaitu Shijuku Prince Hotel.
Esoknya, kami terus ke pejabat syakikat induk di Higashi-Nippori iaitu satu bahagian di Tokyo. Setelah hampir tiga jam membentangkan semua bahan dan prototype, selesai lah kerja kami yang menjadi tujuan utama lawatan kami kali ini.
Petangnya, aku dan Riana terus ke menaiki densha ke Akihabara, bandar elektronik di suburb Tokyo. Riana ingin membeli kamera yang dikirim oleh Farid. Kami menghabiskan masa hampir tiga jam di situ sehingga penat , barulah kami pulang ke hotel.
Setelah selesai mandi, aku berehat di bilik hotel sambil menonton TV. Tiba-tiba telefon berbunyi. Rupa-rupanya Riana memanggil ku dari biliknya. ” Syam, jom la lepak sini, Riana tengok TV ni satu benda pun tak faham, bukan ada translate pun. Lain la Syam boleh la faham apa diorang cakap” ujar Riana. Aku pun terus memadamkan televisyen dan beredar ke bilik Riana.
Sesampainya aku di bilik Riana, terpegun sekejap aku. Riana memakai gaun tidur tanpa lengan menampakkan lengannya yang putih gebu.Gaun singkat tu juga memperlihatkan betisnya yang mulus membuatkan aku terpaku sejenak. ” Syam tengok apa tu ? ” soal Riana buat aku terkejut. Malu sekejap aku. Memang selama ni aku tak pernah melihat Riana dalam keadaan begitu. Kalau di office pun dengan pakaian lengkap. Mana aku tak teruja.
Kami berbual, Riana di katil sementara aku di kerusi, sambil aku menolong Riana untuk memahami drama “Good Luck” yang dilakonkan oleh Takuya Kimura dan Kou Shibasaki di TV. Tiba-tiba Riana bersuara ” Syam boleh tolong Riana tak ?”. “Tolong apa ?” tanyaku pula.
“Picit leher dan belakang Riana boleh tak ? Lenguh rasanya bawak project paper dan barang-barang tadi la “. Memang banyak benda yang kami terpaksa bawak. Naik turun densha dengan barang-barang sebegitu memang memenatkan.
Aku pun duduk di sisinya di atas katil dan perlahan-lahan memicit tengkuknya. Darah aku gemuruh bila tanganku menyentuh belakangnya. Manakan tidak, tubuh yang kuimpikan selama ini berasa di tanganku. Cuma masih kuingat pada masa ini bahawa Riana adalah isteri kawanku.
Masa kupicit belakang Riana, aku perasan Riana masih memakai bra. ” Riana tidur pakai bra ke ? tanyaku. “Kenapa ?” tanyanya kembali. ” Tak elok tidur pakai bra ni, nanti senang kena kanser ” jawabku seperti seorang pakar.
“Kalau macam tu , tolong la tanggalkan ” pinta Riana buatkan tanganku terhenti memicit belakangnya.” Kenapa terkejut Syam ? Macamla tak pernah bukak bra , warak sangat la tu konon ” katanya lagi. Perlahan kuraba cangkuk bra di belakang Riana, seterusnya menolong untuk Riana mengeluarkan bra dari gaun tidurnya. Riana menyandarkan belakangnya ke badanku. Tangannya memaut tanganku untuk memeluknya dari belakang.
“Syam, sebenarnya Riana inginkan macam ni dengan Syam, tapi dulu Syam buat tak layan je dengan Riana ” Kata-kata Riana buat aku terpaku. Perlahan-lahan tanganku mengusap lengannya. Riana menyuakan pipinya ke bibirku. Aku lupa bahawa dalam pelukanku sekarang adalah isteri sahabat baikku sendiri.
Aku cium leher Riana kemudian menggigit mesra telinganya. Badan Riana meliuk lentuk kegelian bila lidahku menjilat lehernya. Aku menyandarkan badanku di kepala katil , dan Riana berpaling mengadapku. Drama di TV sudah tidak kami pedulikan lagi.
Bibirku dan Riana bertemu, lidah kami menolak antara satu sama lain. Tiada suara kedengaran hanya desah nafas kami yang semakin hilang dalam kenikmatan. Riana melonjakkan badannya untuk memberi ruang kepada payudaranya untk berada di hadapan mukaku. Aku mula mencium manja payudara Riana dari luar gaun tidurnya. Sesekali kugigit putingnya disebalik gaun lembut itu.
Sekali kutarik , semua butang ketip gaun tidur Riana terbuka. Payudara Riana yang menjadi impian kebanyakan rakan sekerja ku kini jelas di hadapan mataku. Halus, mulus, tiada cela. Walaupun tidak sebesar yang kujangkakan, namun bentuknya cukup menarik. Beralun menunggu gigitan dan jilatan lidahku.
Tanpa membuang masa, kedua-dua belah payudara Riana dijelajahi mulutku. “sssshhhssssssss…….” hanya itu yang kedengaran setiap kali lidahku berputar membuat lingkatan sekeliling puting payudaranya. Matanya hampir terpejam.
Riana menarik t-shit yang kupakai melepasi kepalaku. Kubaringkan Riana dan aku merangkak ke atas badannya yang separuh terbuka. Segenap inci leher dan payudaranya kejelajahi. Tak cukup dengan mulut, tanganku juga aktif meramas payudara Riana. Akhirnya aku menarik gaun dan dengan pertolongan Riana sendiri, dia kini hampir berbogel. Hanya seluar dalam kecil yang masih menutupi cipapnya..
Tangan Riana menyeluk ke dalam seluar trekku dan bermain dengan koteku. “Mmm….. besar…..” luah Riana. Tanganya yang lembut betul-betul membuatkan ku tak senang. Riana menarik tali seluar trekku , dan aku pun sepertinya, hanya tinggal seluar dalam sahaja.
Riana terus menarik seluar dalam ku dan mengeluarkan koteku yang kini tegang setegang-tegangnya. Tanpa berlengah Riana menjilat kepala koteku. Nikmatnya membuatkan ku berada di awangan. Riana terus memasukkan koteku ke dalam mulutnya. Aku rasa seperti dalam mimpi. Sedutannya hampir membuatkan air nikmatku terpancut. Cepat-cepat aku mengeluarkan koteku dari mulutnya.
Ku baringkan Riana dan seluar dalamnya kutarik ke bawah hingga melepas kakinya. Kelihatan cipapnya yang sedikit terbuka, dan sedikit basah . Cipapnya nampak jelas tanpa bulu yang menyelirat. Betul-betul terjaga .
Aku kangkangkan kakinya dan meniarap di antaranya. Lidahku terus mencari sasaran di celah peha Riana. Kelentit yang masih merah kujilat. Riana mengerang sambil tangannya memegang kepalaku. Cipapnya semakin basah.
Setelah seketika di situ, aku lantas menggerakkan badanku naik ke atas badannya. Koteku diacukan ke cipapnya. Riana mengerang seolah-olah meminta. Aku mainkan koteku di sekeliling cipap Riana. Punggungnya sesekali terangkat dan Riana memeluk ku meminta kumasukkan koteku ke dalam cipapnya. Aku biarkan di situ sambil mulutku mencari sasaran di dadanya. Payudara Riana yang putih bersih kembali berada di mulutku sambil koteku terus menekan-nekan permukaan cipapnya.
Aku masukkan sedikit koteku ke dalam cipap Riana. Kemudian menggeselkan batang koteku ke kelentitnya, sambil mulutku terus di payudaranya. Tangan Riana menarik-narik punggungku supaya memasukkan keseluruhan koteku ke dalam cipapnya.
Sekali hentakan , keseluruhan koteku berada di dalam cipap Riana. Riana mendengus seperti kesenakan menerima kemasukan koteku hingga rapat ke dinding dalam cipapnya. ” Uughhhhhhhhh…..” sekali seperti mendengus apabila koteku rapat ke dalam cipapnya.
Dengan sentimental, kutarik koteku sehingga ke kepala dan membenamkan lagi ke dalam cipap Riana. Riana menarik kepalaku dan mencium-cium dahiku. Aku meneruskan sorong dan tarik sambil mulutku terus menyerang payudaranya. Sebelah tangan Riana memaut belakang ku sementara sebelah lagi kulihat menggengam cadar. Riana betul betul hilang dalam kesedapan.
Perjalanan koteku dalam cipap Riana betul-betul licin, tambahan pula dibantu oleh cairan dari cipap Riana sendiri. Sesekali kuhentak kote ku dalam-dalam rapat ke cipap Riana.Dansetiap kali itu juga, Riana menahan kesenakan dalam kenikmatan. Seketika kemudian, Riana memelukku dengan kuat , kedua kakinya juga memaut punggungku serapat-rapatnya dan kemudian, satu erangan panjang dari mulut Riana kedengaran. Koteku terasa semakin diairi. Riana ternyata sudah klimaks.
Aku meneruskan dayungan dalam cipap Riana yang seperti paya yang ditakungi air. Bunyinya celap celup bila aku menyorong dan menarik koteku.
Aku mengeluarkan koteku dari cipap Riana , seterusnya memusingkan badannya. Riana sekarang meniarap keletihan. Aku menarik punggungnya dan dia seolah-olah menonggek di hadapan ku. Dari belakang nya , kusuakan koteku ke cipapnya dan dengan sekali tusukan, koteku kini berada di dalam cipapnya lagi. Aku memegang pinggang Riana dan meneruskan kayuhan yang terhenti sebentar tadi. Nikmatnya terasa lain bila melakukan doggie sebegini.
Riana kembali mengerang dan mendesah menahan kenikmatan. Aku semakin melajukan kayuhan dan erangan Riana semakin lama semakin bergetar. Beberapa ketika kemudian, aku membenamkan koteku sedalam-dalamnya ke dalam cipap Riana seterusnya melepaskan pancutan nikmat memenuhi cipapnya. Riana juga klimaks untuk kali kedua dan memeluk bantal dengan kuatnya.
Aku merebahkan badan ku di sebelahnya. Betul betul keletihan. Riana tersenyum kepadaku. Riana memelukku dan kami tertidur dalam keletihan tapi nikmat.
691 notes · View notes
mineralsemulajadi · 5 years
Text
Akibat Suami Sibuk Kerja
Diriku seorang surirumahtangga berumur 27 tahun dan telah mendirikan rumahtangga selama 5 tahun serta di kurniakan 2 orang anak perempuan. Suamiku bekerja di sebuah syarikat swasta dan seorang yang amat mempercayaiku.
Sebagai surirumahtangga saya banyak menghabiskan masa dirumah menguruskan keperluan anak2 dan suami. Peristiwa ini bermula apabila pada suatu hari aku menerima SMS dari seseorang yang tidak ku kenali. SMS tersebut pada asalnya tersilap hantar dan aku secara tidak sengaja menerima dan membacanya. Ianya datang dari seorang lelaki yang mungkin ingin menghantar SMS tersebut untuk isterinya juga.
Pada awalnya ku tidak melayani SMS tersebut tetapi ianya sering termasuk ke no tel bimbitku pemberian dari suami. Lama kelamaan SMS tersebut semakin mengganggu tugasan harianku dirumah, kerana setiap kali telifon bimbitku berbunyi lalu aku berlari mendapatkannya kerana sangkaku ianya dari suami ku yang tercinta.
Pada suatu hari sedang ku memasak untuk hidangan tengahari telifon bimbitku berbunyi menandakan ada message yang masuk. Tetapi apabila aku membaca message tersebut ianya datang dari lelaki yang tidak ku kenali itu. Berang dan dengan rasa keciwa kerana sangkaku ianya dari suamiku lantas aku terus membuat panggilan ke no tersebut. Di hujung talian aku mendengar suara seorang lelaki meyambutnya. Tanpa berfikir panjang aku terus memarahi lelaki tersebut kerana selalu tersilap hantar SMS ke no telifon bimbitku. Setelah puas memarahi lelaki tersebut aku terus memutuskan talian dan meyambung kembali kerja2 ku di dapur.
Selama beberapa hari telifon bimbitku tidak terganggu dengan SMS sesat dari lelaki itu tetapi jauh di sudut hatiku merasa bersalah dan ingin meminta maaf di atas kekasaranku berkata kepada lelaki tersebut. Aku terus menghubungi no itu semula dan sperti yang ku sangka ianya di sambut oleh suara lelaki yang sama. Aku memohon maaf kepadanya. Sejak dari itu kami mukla berkawan dan berhubungan melalui SMS. Namanya Eddie dan bekerja di sebuah pejabat di Kuala Lumpur.
Sering kesunyian di rumah lantaran dari kesibukan suamiku bekerja aku tersa ingin berbual dengan seseorang, maka Eddie menjadi tempat untuk aku memecahkan kesunyian ku di rumah semasa ketiadaan suami. Eddie pandai berjenaka dan ada2 saja cerita yang menjadi topic perbualan kami seharian melalui SMS. Lama kelamaan cerita kami berkisar mengenai seks. Sebagai seorang wanita yang telah berkahwin ku anggap topik2 itu hanya perkara biasa dan Eddie juga telah beristeri, mana mungkin kami akan berjumpa. Ku balas setiap SMSnya. Lama kelamaan kurasakan kelainan bertandang jauh di sudut hati kewanitaanku. Mesage2 Eddie yang berbaur seks mula merangsang nafsuku dan suamilah tempat ku melepaska segala keterangsangan ku. Sehingga apabila aku di setubuhi suami dalam fikiranku membayangkan aku di setubuhi oleh Eddie. Kata2nya benar2 menikam jauh di sudut naluri kewanitaanku.
Fikiran ku kini mula membayangkan cara2 dan teknik persetubuhan yang sering ku bualkan bersama Eddie. Eddie pernah menceritakan pada ku bentuk zakarnya. Katanya zakarnya panjang dan isterinya selalu cemburu jika mereka berjauhan. Aku mulai suka berbual berkenaan topic seks bersama Eddie. Dia mula membayangkan bentuk tubuh ku dari saiz bra yang aku pakai sehinggalah ukuran badan ku semuanya tiada rahsia lagi.Eddie meminta gambarku dan aku mengirimkannya melalui mms, dan Eddie membalasnya dengan mengirimkan gambar bentuk zakarnya kepada ku. Ianya amat merangsangkan nafsuku dan aku teringin merasainya tetapi fikiranku masih waras, aku isteri orang.
Selama setahun berkawan dengan Eddie sedikitpun suamiku tidak mengetahuinya kerana aku pandai menyembunyikan semuanya. Suamiku tidak mengsyaki apa2 tetapi dia menegur kelainan seks yang di berikan. Dia mengatakan aku semakin basah..dan basah..mana tidaknya saban hari aku bermesage dengan Eddie membincangkan topic seks sehingga aku basah..dan Eddie pula sengaja mengusikku.
Aku ingin bertemu dengan lelaki ini, bukan untuk melakukan persetubuhan tetapi ingin bersua muka. Selama 3 bulan kami merancang untuk bertemu dan akhirnya pada suatu hari peluang yang ku cari terbuka luas. Suamiku pulang awal dan kesempatan itu aku gunakan untuk membohongi suamiku kononnya pada malam itu aku ingin bertemu dengan seorang kawan perempuan yang ingin mengajarku membuat jualan langsung. Suamiku mempercayai kata2ku dan mengizinkan aku keluar.
Pada malam itu aku berbaju kurung sutera lembut, bertudung biru dan mengenakan sedikit solekan dimukaku. Ianya amat menyerlahkan kecantikan ku dan keayuan wajahku terpapar di cermin solek. sedikit perfume ku semburkan ke badanku. Kulitku putih dan gebu dan buah dadaku Nampak menonjol dengan berbaju kurung sutera lembut itu. Setelah mencium tangan suamiku dan meminta izin keluar aku terus mempercepatkan langkahku menuju ke hujung sudut perumahan tempat tinggalku. Bimbang jika terlihat oleh jiran2 aku terlebih dahulu telah berpesan pada Eddie agar menantiku di hujung simpang perumahan dan di tempat agak gelap sedikit.
Inilah pertama kali dalam hidupku bergelar isteri aku keluar tanpa di temani oleh suami. Dari jauh aku dapat melihat sebuah kereta proton Gen2 memakir di tepi jalan dan dada ku mula berdebar untuk bertemu dengan seorang lelaki yang selama ini ku kenali melalui SMS. Apabila aku telah hamper ke kereta itu lelaki itu meyapaku.
“hai..awak Niza? Saya Eddie”. Aku tergamam tetapi sempat megukir senyum manis untuknya.
“Jom lah naik cepat nanti kita lambat pula” katanya kepadaku. Tanpa banyak soal aku terus melabuhkan punggungku kedalam keretanya.
“Kita nak kemana ni Niza” soal Eddie kepadaku.“
Entahlah, pergi saje mana2 pun sebab Niza tak arif lah pasal jalan2 ni” pantas ku jawab soalan Eddie itu dan kereta terus meluncur laju membawa kami ke destinasi yang tidak dirancang lagi.
“Emm..niza, apakata kita kita pergi makan di tanjung lokasinya di klang. Disana makanan seafoodnya sedap dan berdekatan dengan laut” Eddie mecadangkan dan aku mengangguk tanda setuju.
Semasa didalam perjalanan disana Eddie petah berkata2 dan membuatkan aku tersenyum. Tiba2 tangan Eddie memegang tanganku sambil ia memandu. Aku membiarkan sahaja perlakuaan Eddie kerana kurasa seperti ada sesuatu mengalir di dalam jiwaku. Pertama kali ku di sentuh lelaki lain membuatkan aku kaku.
“Apa kata kita bersembang2 dalam kereta sebelum kita pergi makan? Nanti I parking disana.” kata Eddie dan aku melihat di memakir keretanya mengadad kearah laut dan ditempat yang agak cahayanya pudar disinari cahaya lampu jalan.
Disitu Eddie mula membisikan kata2 romantisnya kepadaku sambil tangannya menggenggam erah jari jemariku. Sambil itu Eddie telah mencium pipiku yang gebu. Aku tergamam.
“Tak baik kan kita begini. Niza ni isteri orang dan abg Eddie suami orang”, kataku cuba memperingatkan kepadanya status diriku dan dirinya. Tetapi Eddie meyambut kata2ku dengan ciuman di bibirku. Pada mulanya aku menolak tetapi aku tidak berdaya menangkis ciuman ghairah darinya. Aku mula membalas ciuman itu dan lidah kami mula mengulum antara satu sama lain. Jari jemari Eddie mula meramas buah dadaku dan aku mula terangsang.
Eddie mula menanggalkan kain tudungku dan menjilat dileherku. Aku merasa kegelian yang amat mengairahkan.
“Abggg..dahlah kan niza ni isteri orang” rayuku. Eddie tidak menjawab kata2ku tetapi ia bertindak semakin berani dengan menyelak keatas baju kurungku dan mula menghisap kedua2 putting buah dadaku.
“besarnya tetek niza ni” katanya seketika sambil tangan kanannya mula mencari kemaluanku. Aku dapat rasakan jari jemari kasarnya meramas kemaluanku dan salah satu dari jarinya mula menekan masuk ke lubang farajku. Aku merasa kegelian yang tidak dapat ku ucapkan dan farajku mula berair.
“Abgg..janganlaaa..niza..” suara ku mula tersekat2 lantaran dari gelodak nafsuku yang semakin membara. Aku lupa aku isteri orang dan suamiku menantiku dengan penuh kepercayaan di rumah. Eddie mula menanggalkan seluar dalam ku dan menghanyutkan aku lagi apabila ia mula menjilat kemaluanku yang telah mula banyak berair. Aku sendiri telah menyelak kain yang ku pakai ke atas dan membiarkan Eddie menjilat farajku semahunya. Kaki ku mula mengangkang luas tanda aku rela Eddie mensetubuhiku.
“arrghh..” rintihku apabila kurasa Eddie menghisap biji kelentitku.
“Emmm..sedapnya bang.Niza nakkkk…” Aku mula inginkan persetubuhan berlaku. Lantas Eddie membuka zip seluarnya dan mengeluarkan batang zakarnya yang mengeras.
image
“panjangnya batang abag niiii..” Eddie hanya tersenyum dan memaut leherku lalu di senbamkam mulut ku ke batang zakarnya.Aku mula menghisap batang zakarnya. Inilah pertama kali seumur hidupku aku dapat melihat dan menghisap batang zakar lelaki selain dari suamiku. Zakarnya panjang dan keras, sungguh berlainan dari batang zakar suamiku yang pendek sekitar 3 inci sahaja. Aku mula menjilat seperti aiskrim batang Eddie, aku mengulumnya dan hamper aku tercekik kerana batangnya panjang menjolok anak tekak ku.
“emmm..emmm.emm” mulutku tada perkataan kerana penug tersumbat dengan batang zakarnya. sambil itu Eddie meramas buah dadaku yang telah tertanggal branya.
“Suami Niza tak panjang ker?” Tiba2 Eddie bertanya kepada aku yang sedang seronok menghisap zakarnya yang panjang hampir lapan inci itu.
Aku melepaskan zakar Eddie dari mulutku dan menatap wajah Eddie sambil menggelengkan kepala, menafikan bahawa zakar suamiku adalah seperti yang dimiliki oleh Eddie.
“Tiga inci sajaaaaa….” Balas aku kehampaan sambil mengenggam zakar Eddie sambil melurutnya .
image
“Besarnya tetek niza..Hisaplah Niza..batang abg ni..hisaplah sayang” kata2 Eddie jelas ku dengar.Kain ke telah terselak meyerlahkan pehaku yang gebu.
Tiba2 Eddie keluar dari kereta dan menarik ku keluar dari tempat duduk ku. Aku mengikutinya menuju kesebuah pohon rending tidak jauh dari tempat keretanya berada. Disitu Eddie telah memintaku menonggeng. Aku menuruti kehendaknya tanpa kata2. Dia menyelak kain ku dari belakang dan disitu..aku merasa amat nikmat sekali apabila batang zakar Eddie menerjah masuk ke lubang faraj ku dari belakang. Pertama kali farajku menerima batang zakar lelaki lain. Pertama kali aku di setubuhi lelaki lain.
“Arrrgghh..abg..jangannn…arrrgghh..sedapnya abgggg…abggg..” aku hanyut dengan kenikmatan batang zakar lelaki ini yang panjang dan keras. Terasa ianya menusuk sampai kedalam..sampai ke klimaksku.
“nizaaa..nizaaa..sedapnya lubang niza..ahhhh…ahhh” suara Eddie ku dengar perlahan.
“abggg..niza…” tidak mampu ku teruskan kata2 ku kerana terlalu nikmat ku rasakan tusukan padu dan tersa batang nya menjalar jauh kedalam farajku.
“Nizaaa..Im coming syg..arrgghhh..niza..oohhh saying”. Eddie memancutkan airmaninya kedalam farajku serentak dengan klimaks yang telah ku capai.
Dia mencabut batangnya dari kemaluanku. Aku terduduk kesedapan dan keletihan. Eddie sempat menjilat duburku selepas ia mencabut batangnya. Ngilu ku rasa kerana batangnya panjang. Kami sama2 puas. Kami beririgan menuju ke kereta semula. Di dalam kereta aku memakai semula bra yang telah Eddie tanggalkan, aku menyarung semula seluar dalam ku dan mengenakan tudung ku kembali. Aku dapat rasakan air mani Eddie meleleh keluar dari celah kemaluanku dan membasahi seluar dalamku. Eddie terus menghidupkan enjin keretanya dan meluncur perlahan Keluar dari lorong tempat kami memberi dan menerima tadi. Dia hanya diam.
“abg kenapa abg buat semua ni..kan niza isteri orang bang..” dia hanya diam. Kami tidak jadi ketempat makan kerana aku ingin cepat pulang. Baru ku teringat anak2 dan suami dirumah. Jam di dashboard menunjukan pukul 01.30 pagi. Dari pukul 10 tadi aku telah meninggalkan rumah tentu suamiku bimbang. Ku periksa telifon bimbitku dan ada 8 miss call dari suamiku. Oh tuhan mengapakah aku melakukan itu semua.kataku didalam hati, aku mula kesal. Kenikmatan yang kurasai tadi hilang apabila aku mula bimbang jika aku hamil benih dari lelaki ini.
Sampai dirumah aku terus melemparkan pakaian ku kedalam bakul pakaian kotor. Aku terus ke bilik mandi dan menbersihkan tubuhku. Selepas itu aku mengenakan pakaian tidurku dan berbaring di sebelah suamiku. Aku mengusap rambut suamiku dan ia tersedar.
“sayang dah balik?..emm..kenapa lewat sangat ni?“aku hanya mampu membisu. Suamiku pula ingin mensetubuhiku. Aku merelakannya. Semasa suamiku mensetubuhiku dia berbisik
“Banyaknya air syang malam ni” Aku hanya diam kerana ku tahu itu adalah saki baki airmani dari Eddie tadi. Suamiku terus mensetubuhiku sampai ia memancutkan airmaninya kedalam faraj ku. Aku merasa tiada apa2 kerana batang dari Eddie tadi lebih mengasyikanku. Aku hanya memejamkan mata membayangkan aku di setubuhi oleh Eddie, malangnya tidak sama seperti yang aku nikmat kerana zakar suamiku tidak mencapai kedalaman yang pernah diteroka oleh zakar Eddie.
4K notes · View notes
mineralsemulajadi · 5 years
Text
Punggungku Hanya Untuk Dirinya
“Noreen, agak-agak hantaran Noreen berapa ribu?” Tanya En. Dan kepada ku. “Noreen tak kisahlah bang. Berapa yang abang nak bagi Noreen terima je. Parent Noreen pun ada sentuh hal ni hari tu. Dia kata jangan letak harga. Berapa je yang pihak lelaki bagi mereka akan terima.” Terangku.
“Hmmm. Kalau macam tu, abang akan bincang dengan parent abang dulu. Keputusannya abang akan bagi tahu nanti, tapi Noreen sudi ke nak hidup bersama dengan abang?” Tanya En. Dan ingin kepastian.
“Alah abang ni, bukankah Noreen sanggup ikut semua kehendak abang, takkan lah itu pun tak tahu lagi..” kataku manja sanbil mencubit pehanya. Kami tersenyum dan suasana sepi seketika. Masing-masing mengelamun sejenak.
“Abang, Noreen nak tanya satu soalan boleh tak?” tanyaku"Apa dia sayang, banyak soalan pun boleh" “Kenapa abang berani nak jadikan Noreen isteri?” tanyaku. Dia diam sekejap time tu. Matanya memandang jauh cawan kosong yang berada di hadapannya sambil tersenyum sendiri. Kemudian dia berkata, “Sebab abang cintakan Noreen” katanya ringkas sambil tersenyum-senyum “Eleh, mesti ada sebab lain ni. Cakap lah bang.. Noreen tak kisah. Lagi hot lagi Noreen suka” kataku memujuk. “Ok lah, sebabnya adalah abang tertarik dengan penampilan dan cara Noreen. Walaupun Noreen suka bergaya menggoda, pakai baju yang merangsang nafsu lelaki tapi Noreen tak murah. Walau pun Noreen sanggup beri segalanya untuk abang, tapi Noreen tak sanggup berinya untuk lelaki lain. Noreen Cuma bagi lelaki lain tengok je, tapi yang dapat cuma abang sorang. Satu lagi….” Dia mematikan kata-katanya sambil tersengih.
“Apa dia bang, cepatlah cakap..” tanyaku ingin tahu selepas dia agak keberatan nak bagi tahu. Maluu la tu konon.. “Satu lagi, sebab abang stim sangat kat Noreen. Abang betul-betul admire body Noreen. payu dara besar, lengan gebu, peha besar, bontot besar dan lebar.. tonggek pulak tu. Abang rasa rugi kalau lepaskan Noreen.” KatanyaKembang aku bila dengar dia memuji tubuhku. Rasa macam nak peluk dia kat situ jugak.. Jadi aku bagi dia satu soalan killer. Saje nak test apa jawapan dia, lagi pun bila aku intai-intai seluar dia tu nampak macam dah kembung je area kelengkang dia tu. Mesti dia stim.
“Terima kasih, nampaknya abang memang hargai apa yang ada pada Noreen. So, oleh sebab abang suka dengan tubuh Noreen, mesti abang pernah berangan nak buat seks dengan Noreen betul tak? Abang nak buat camne? Jawab tau, Noreen open, tak kisah. Semuanya pun untuk abang.” Kataku.
“Errr… abang sebenarnya memang tak tahan dengan bontot Noreen. Abang selalu melancap bayangkan jolok bontot Noreen.” Katanya Aku tergamam kejap. Suasana sepi seketika. En. Dan kemudiannya terdiam dengan muka kemerahan sebab dia mungkin rasa malu atas segala pengakuannya. Aku juga terdiam dan termenung sejenak. Aku sendiri  memang selalu tertanya adakah bontot boleh jadi tempat seks sebab ia bukanlah organ seks. Tapi lelaki selalu tertarik dengan bontot perempuan. Aku rasa aku patut cuba, lagi pun aku tak perlu bimbang andainya En. Dan lepaskan benihnya di dalam sebab bontot bukan organ peranakan. Hmmm.. Patutlah sebelum ni dia kata dia nak bontot aku. Rupanya ini yang dia maksudkan.
Aku pun kemudiannya bangun mengambil cawan-cawan yang telah pun kosong dan menuju ke sinki untuk mencucinya.Sedang aku mencuci, En. Dan tiba-tiba mendatangiku dari belakang dan memelukku. Aku dapat merasakan anunya yang keras itu membonjol menekan-nekan belakang tubuhku. Kemudian En. Dan merendahkan tubuhnya dan menekan anunya di lurah punggungku yang masih berbalut baju kurung satin itu sambil mukanya di sembamkan ke leherku yang masih bertudung satin itu. Aku pun melentikkan tubuhku membuatkan punggungku semakin terdorong kebelakang, memberikan tekanan supaya anu En. Dan semakin rapat menekan lurah punggungku.
En. Dan kemudian meramas kedua-dua buah dadaku dari luar baju kurungku. Aku semakin terangsang bila merasakan buah dadaku di ramas lembut sambil punggungku di tekan oleh anu En. Dan. Kemudian tangan kanan En. Dan turun ke kelengkangku dan mengusap-usap alur nikmatku hingga dapat kurasakan air yang membasahi seluar dalamku kini telah pun tembus dan membasahi kain yang ku pakai.En. Dan kemudian berlutut di belakangku dengan mukanya menyentuh lurah punggungku. Kemudian dia menyelak kainku ke atas dan menarik menanggalkan seluar dalamku. Menyedari yang dia ingin pergi lebih jauh dengan posisi begitu, aku terus memautkan tanganku pada tepi sinki dan menundukkan badanku supaya punggungku dan alur berahiku mudah menjadi sasaran En. Dan. Menyedari yang aku telah pun berposisi menonggeng, En. Dan kemudian menjilati alur berahiku yang telah kuyup dengan cairan nikmatku. Habis bulu-bulu halusku dijilatinya. Aku juga dapat merasakan lidahnya masuk jauh ke dalam lubuk berahiku keluar masuk dan kadang kala sengaja dimainkannya di bibir kemaluanku. Aku kegelinjangan kenikmatan. Sesekali ototku menggigil menahan kenikmatan, membuatkan aku terdorong kebelakang menjadikan mukanya rapat ke punggungku. Aku rasa pada waktu itu, bau sudah tidak menjadi halangan baginya. Nafsunya aku rasa sudah memuncak dan aku tahu bahawa aku mungkin akan di'kerjakan’ bila-bila masa. Tekaan ku tepat bila dia bangun dan menanggalkan seluar. Aku hanya menoleh melihat perlakuannya tanpa mengubah posisi, malah aku semakin melentikkan punggungku seolah anjing yang minta dijimak. Selepas melucutkan seluar dan seluar dalamnya, En. Dan mendatangiku dari belakang dan dia meletakkan anunya di celah kelengkangku. Dia menyorong tarik anunya ke depan dan belakang membuatkan anunya bergesel pada mulut kemaluanku yang kuyup itu. Aku kenikmatan bila merasakan bijiku bergesel dengan kepala dan batang anunya. Aku yang masih lengkap berbaju kurung dan bertudung itu merasakan semakin tak tertahan dan semakin menonggeng dan melentikkan punggungku. Anunya yang keras itu aku pegang dan aku lancapkan. Terasa anunya telah pun kuyup dan licin dengan air berahiku yang mengalir dari kemaluanku. Sedang aku hanyut dalam kenikmatan, aku sedari lubang bontotku di cucuk lembut dengan jarinya. Terasa agak licin. Mungkin dia membasahkan jarinya dengan air liurnya. Sedikit jarinya masuk ke dalam lubang bontotku. Aku melentikkan punggungku supaya lubang bontotku semakin terbuka dan ini membuatkan En. Dan telah cuba memasukkan seluruh jarinya kedalam bontotku. Memang agak sakit aku rasakan dan aku merengek memintanya memperlahankan hayunan jarinya. Menyedari yang aku kesakitan, dia mengeluarkan jarinya dan melumurkannya dengan air nikmatku di kemaluanku. Kemudian, dia memasukkannya semula dan kali ini lebih licin dan lebih mudah namun sedikit kesakitan tetap terasa.
Anu En. Dan semakin keras dan tegang bergesel dengan kemaluanku bila dia menyedari lubang bontotku sudah menerima tujahan jarinya dengan lancar. Dia kemudiannya mengeluarkan jarinya dan meletakkan kepala anunya di lubang bontotku sambil menekan perlahan untuk memasuki lubuk larangan milikku.Aku tahu dia sudah mula hendak merealisasikan fantasinya. Aku membiarkan dia memasukkan kepala anunya sedikit demi sedikit. Memang sakit aku rasakan. Aku merengek memintanya supaya perlahan-lahan dan dia akur dan melakukannya dengan perlahan-lahan. Sedikit demi sedikit kepala anunya tenggelam dalam lubang bontotku, dibantu oleh cairan nikmatku yang menyaluti anunya sebagai pelincir. Kesakitan yang aku rasai memang sukar untuk aku gambarkan. Aku hanya membiarkan dia melakukan ‘tugas'nya kerana aku juga hendak tahu, sesedap manakah lubang larangan itu jika digunakan. Anunya kemudian hilang dalam lubang bontotku dan dia diam seketika membiarkan lubang bontotku serasi dengan saiz anunya yang besar dan panjang itu.
Selepas merasakan lubang bontotku serasi dengan anunya, dia kemudiannya menarik separuh anunya keluar secara perlahan-lahan dan memasukkannya kembali juga secara perlahan-lahan. Aku yang menonggeng dalam kesakitan itu membiarkan perbuatannya kerana aku tahu kenikmatannya pasti aku akan rasa walau pun aku tak tahu bila. En. Dan kemudiannya menujah lubang bontotku mengikut tempo yang berlainan dan aku sama sekali tidak merasakan kelazatan hasil perbuatannya. Hanya kesakitan yang aku rasai. Perlakuannya sudah tak ubah seperti koboi yang menunggang kuda dengan tudung satinku di tarik kebelakang membuatkan kepalaku terdongak tegak kehadapan. Dayungannya semakin laju dan aku tahu dia sudah hampir ke kemuncak, memang itu yang aku harapkan, aku sudah tak tahan lagi. Air mataku mengalir membasahi tudung satinku kerana kesakitan akibat bontotku dibedal orang kesayanganku.
Akhirnya En. Dan membenamkan anunya sedalam-dalamnya dan serentak dengan itu aku kegelian akibat merasakan bahagian dalaman bontotku dilimpahi cairan bersama anunya yang berdenyut-denyut di dalam lubang bontotku. Oh, berakhir sudah penyeksaan yang aku alami. Aku membiarkan En. Dan merendam anunya dengan agak lama di dalam bontotku dalam keadaan diriku yang sedang menonggeng dan masih lengkap berpakaian dan bertudung itu. Setelah merasakan anunya mengecut, dia kemudiannya mengeluarkan anunya, aku menoleh dan mendapati anunya kilat diselaputi cairan putih yang kekuningan.
Aku bangun dari sinki dan memberinya laluan untuk mencuci anunya di sinki. Sambil membiarkan dia mencuci, aku cuba untuk menstabilkan diriku supaya dapat berdiri dengan betul tetapi bontotku yang sakit membataskan perbuatanku. Ketika itu, aku dapat rasakan yang aku sudah tidak dapat berdiri dengan tegak, jalan juga agak kengkang dan aku hanya mampu duduk dikerusi menahan kesakitan yang masih aku alami.Selepas En. Dan selesai membersihkan anunya, dia mendapati aku terduduk di kerusi menahan kesakitan di bontot akibat perbuatannya. Dia kemudiannya mendukung aku masuk ke bilikku di tingkat atas dan dia baringkan aku di atas katil. Dia kemudiannya memujukku yang hanya mampu menangis menahan kesakitan. Sambil memujukku, dia juga nampaknya kembali berahi kepadaku kerana aku sedari anunya kembali tegak dan mencucuk-cucuk perutku yang berbaring dalam pelukannya. Dia kemudiannya mendudukkan ku dan menanggalkan bajuku serta coliku. Kemudian diikuti oleh kainku. Aku terasa pelik kerana dia tidak menangalkan tudungku. Malah dia membiarkan aku berbogel sedangkan tudung satinku masih melekat dikepala. Dia kemudiannya membelai dan mencium seluruh tubuhku dan kemudian menghisap puting buah dada kiri dan kananku silih berganti. Tangannya tak henti-henti mengusap dan meraba seluruh tubuhku dengan lembut. Setelah agak lama dia membuatku begitu, kesakitan yang aku alami sedikit demi sedikit tak terasa kerana ianya tenggelam dalam kenikmatan yang dia baru ciptakan. Secara automatik, tanganku memegang dan mengusap anunya yang keras memanjang itu. Ciumannya kemudian beralih dari buah dadaku ke arah kelengkangku. Aku terus berbaring dan melebarkan kangkangku kerana aku ingin menikmati kelazatannya dengan harapan ianya dapat menghilangkan kesakitan di lubang bontotku.Hisapan dan jilatan di kemaluanku benar-benar membangkitkan ghairah.
Berdecup-decup bunyi ghairah kedengaran ketika dia memainkan bibir dan biji kemaluanku dengan mulut dan lidahnya. Aku terasa khayal dan secara tidak sedar aku menarik kepalanya supaya semakin rapat ke kelengkangku. Air nikmatku mengalir dengan tidak dapat dibendung. Aku lupa tentang kesakitan yang aku alami akibat terlalu ghairah dengan permainan En. Dan. Aku merengek kenikmatan tanpa henti, mulutku asyik menyebut perkataan “sedap” dan “oohhh”. Setelah agak lama En. Dan ‘menyeksa’ ku sebegitu, aku sudah tidak keruan. Nafasku semakin laju dan hidungku terasa semakin sempit. Mukaku terasa agak kebas dan tanganku semakin galak meramas buah dadaku dan menggentel putingku yang keras itu. Degupan jantungku semakin laju dan aku merasakan sesuatu ingin meletup dari rahimku. Aku terasa seperti hendak terkencing. Kakiku mengejang dan serentak dengan itu, seluruh tubuhku mengejang dan aku menggigil. Aku terasa sesuatu berdenyut dari dalam rahimku dan tiada perkataan yang dapat menggambarkan betapa nikmatnya yang aku rasakan pada ketika itu.
En. Dan kelihatan tetap meneruskan ‘tugas'nya meskipun dia sudah tahu bahawa aku sudah klimaks hingga aku sudah tidak mampu hendak berkata apa-apa.Tidak lama selepas itu, dia melepaskan mulutnya dari kemaluanku dan mengelap mulutnya yang kuyup dengan air nikmatku menggunakan selimut. Dia menyuruhku bersujud di atas katil. Aku yang keletihan menurut arahannya dan dalam keadaan tubuhku yang berbogel dan masih bertudung itu, aku bersujud di atas katil. Aku tahu dia hendak menikmati lubang bontotku lagi kerana aku sedia maklum bahawa dia mencintaiku kerana faktor itu. Kemudian aku merasai anunya yang keras itu masuk ke dalam bontotku sedikit demi sedikit. Namun kali ini agak mudah kerana air mani yang masih di dalam bontotku yang dipancutkannya tadi membantu melicinkan pergerakan anunya memasuki lubang bontotku. Tambahan pula, kedudukanku yang bersujud itu membuka lubang bontotku menjadi semakin besar.Kesakitan yang aku rasai tidak lagi seperti pertama kali melakukannya sebelum itu.
Kali ini aku dapat merasakan sedikit kenikmatan apabila anunya keluar masuk bontotku dalam tempo yang berbeza. Namun aku terasa sedikit sneak dan hanya sedikit kesakitan yang aku alami. Untuk mengurangkan rasa senak dan sedikit kesakitan itu, aku melentikkan lagi tubuhku membuatkan bontot ku semakin menonggek. “Sayanggg… kali ni sedap takk…"tanyanya sambil tak henti  menujah anunya keluar masuk bontotku. “ooohhh… jangan laju sangattt banggg…. Sedap jugakkk, tapi senakkk…. Ohhh” aku merengek “Sedaapppnyaaa…. Bon.. tottt… sayanggg… Oooohhhh Noreeeennnnn…… ” En. Dan merengek kenikmatan “Ohhhh… Bontot Noreeennnn .. sedapnyaaa…. Noreennn sek… si… berr..tudungggg” sambungnya yang sedang enak menikmati lubang bontotku.
Dia kemudiannya seperti sebelumnya, menarik kebelakang tudung satin yang masih ku pakai membuatkan kepalaku tertarik kebelakang dalam keadaan masih bogel menonggeng itu. Ini membuatkan aku merasa tidak selesa dan pergerakannya yang semakin laju dan membuatkan aku semakin senak. Walaupun merasai kenikmatan apabila lubang bontotku dijolok olehnya tetapi rasa senak dan sedikit kesakitan membuatkan aku berasa tidak selesa. Ketika aku fikir aku harus membuatnya cepat terpancut. Aku lentikkan lagi bontotku agar kelihatan semakin memberahikan disamping dapat membesarkan lagi rongga bontotku.
“Ohhh abanggg…. Pancut dalamm bontottt Noreennn baangggg….” rengekku agar dia semakin tidak keruan. Nampaknya usahaku berhasil bila dia menyatakan bahawa air maninya sudah hendak keluar. “Sayanggg, abanggg nakk terpancut sayanggg… Pancuuttt dalam bontottt Noreeenn…” rengeknya “Cepat banggg… Pancuttt dalam bontot Noreennn..” pintaku dengan berahi “Ohhhh… bontot Noreen sedappp… bontot Noreennn sedappppp… aahhhhhh” katanya dan serentak dengan itu, dia melepaskan air maninya ke dalam bontotku sedalam-dalamnya. “ooohhhh…. Sayanggg.. abang pancutttt dalam bontottt….ohhhhh.. sedapnyaaa… tudunggg Noreennn seksiii… ahhhhh….” En. Dan melepaskan perasaan kenikmatan yang dialaminya ketika air maninya memancut-mancut memenuhi lubang bontotku.
Aku rasakan denyutan anunya di dalam lubang bontotku sungguh kuat. Aku yang berbogel dan masih bertudung satin itu menonggekkan lagi bontotku menerima pancutan demi pancutan air maninya hingga tiada lagi yang keluar. Kemudian kami terjelepuk berbaring ke sisi dalam keadaan mengiring yang mana dia masih lagi memelukku dari belakang dengan anunya yang masih melekat tenggelam di dalam lubang bontotku.Setelah anunya kembali normal, dia pun mengeluarkannya dari lubang bontotku dan mengelap cairan yang melekat dengan selimut. Kemudian dia mencium kepalaku yang bertudung itu.
“Sayang, abang puas sangat. Memang tiada orang lain dapat menandingi cinta abang untuk sayang. Sayang seksi bertudung begini.” Katanya lembut setelah kepuasan
“Abang, Noreen juga cintakan abang. Segalanya untuk abang. Noreen akan bertudung lagi masa kita 'bersatu’ jika itu yang abang nak.. ” kataku yang masih dalam dakapannya.
Kemudiannya dia terlena dan aku kuatkan diriku turun ke bilik bacaan dibawah dalam keadaan berbogel dan masih bertudung satin yang sedikit kusut masai itu. Ketika menuruni tangga, aku rasa lubang punggungku sedikit keperitan dan cecair benih En. Dan aku rasakan mengalir turun dipeha dari lubang punggungku yang telah dibedalnya.Kemudiannya aku menaip tentang apa yang terjadi ketika kami mula-mula melakukannya di ruang tamu tetapi akibat keletihan yang teramat sangat, kisah yang aku baru ceritakan tadi terpaksa disambung ke hari ini.. Aku kemudiannya kembali kebilik dan terlena dalam dakapan En. Dan hingga ke pagi.
Pada paginya, kami mandi bersama-sama tetapi tidak melakukan sebarang seks. Hanya senda gurauan mengisi pagi pada hari itu. En. Dan memilih pakaian untuk ku bekerja pada hari itu. Dia hendak aku memakai baju kebaya labuh satin berwarna hijau muda. Selepas aku memakai baju itu, dia kelihatan seperti tidak mahu mengalihkan matanya dari memandangku. Ketika di dalam kereta, matanya juga sentiasa mencuri pandang pehaku yang licin dibalut kain satin itu. Sekali-sekali tangannya meraba-raba pehaku.
Di tempat kerja, En. Dan mengambil gambarku yang sedang leka berdiri menyusun CD di kaunter. Aku tak perasan kerana dia berada di belakangku. Aku sedari apabila kelibat flash kamera terpancar di segenap ruang kedai. Ketika waktu rehat, kedai ditutup selama satu jam dan ketika itulah, kami melakukan adegan asmara di pejabatnya. Seperti malam sebelumnya, dia puas di dalam lubang bontotku. Dua kali kami melakukannya. Sekali di mejanya, aku disuruh menonggeng dengan kedua tanganku memaut tepi mejanya sementara dia dibelakangku menjolok bontotku dengan hanya menyelak kainku ke atas. Manakala sekali lagi kami melakukannya di pantry. Memang sama dengan apa yang kami lakukan di dapur pada malam sebelumnya. Air maninya memenuhi lubang bontotku. Aku gembira melihatnya puas.
3K notes · View notes
mineralsemulajadi · 5 years
Text
Tuan tanah
Tuan Tanah
AUG 11
Posted by mrselampit
Rate This
Satu lagi kisah yang tak mampu ku lupakan ialah mengenai tuan rumah tempat tinggalku semasa menuntut dulu. Walaupun kebanyakan masa itu aku tinggal di rumah auntieku namun aku turut menyewa sebuah bilik yang dapat aku gunakan sekiranya aku malas balik ke rumah auntie atau untuk relax sendirian. Tuan rumahku ini berbangsa India dan baru bersara dari perkhidmatan kerajaan serta memerlukan banyak wang memandangkan dua orang anaknya masih menuntut di luar negara dan seorang yang bungsu masih di sekolah rendah.
Auntie Prema isteri tuan rumahku merupakan suri rumahtangga sepenuhnya dan cukup pandai mengemas rumah serta makan minum keluarganya. Ada masa-masa ia menghantar sepiring dua kuih muih yang dibuatnya untuk aku turut merasa. Bagaimanapun masakan lauk-pauk tidak sebab ia tahu apa yang boleh ku makan dan mana yang tidak. Auntie Prema dalam usia 45 tahun sebab ia muda sepuluh tahun daripada umur suaminya yang genap 55 tahun. Suaminya sering tiada di rumah sebab aktif dalam persatuan dan politik, aku kira maklumlah bekas kakitangan kerajaan malah selalu juga ia ke outstation memandu berseorangan atau membawa anak kecilnya kalau di hujung minggu. Ada masa auntie akan turut serta tapi ada kalanya auntie tinggal di rumah.
Satu hari aku terdengar mereka bertengkar lagi mulanya mereka bertekak dalam bahasa Inggeris dan Melayu tapi bila menyedari aku ada di rumah mereka bertekak pula dalam bahasa Tamil. Tak lama uncle keluar rumah dengan anaknya sedangkan auntie menangis di tepi tangga, setelah keadaan agak reda aku keluar meninjau dan mendapati kereta uncle memang telah tiada di porch. Aku menghampiri auntie lalu bertanya mengapa bertengkar lagi auntie, ia mengangkat muka sambil berkata itu orang tua mahu pergi Melaka tapi dia tak mahu pergi bersama sebab bukan apa urusan persatuan tu sia-sia dan menghabiskan duit sahaja, itulah punca ia marah dan terus pergi. Vivi anak kecilnya turut serta sebab esok adalah Sabtu tak sekolah, auntie juga berkata mereka akan bermalam di sana dan akan balik lewat petang Ahad nanti. Auntie menghulurkan tangannya meminta aku menariknya berdiri dan dengan sepontan aku terus sahaja memeluknya sambil mengusap-ngusap belakangnya untuk memberikan keselesaan emosinya yang berserabut ketika itu.
Aku memapah auntie ke atas lalu membawanya ke arah bilik tidur utamanya tapi auntie mengisyaratkan kami menuju ke bilik aku sahaja dia nak sembang-sembang dengan aku katanya. Sampai di bilik aku menyuruh auntie duduk di birai katil dan aku duduk di carpet lantai bilik sambil menghadapnya, auntie memulakan ceritanya yang panjang lebar dan penuh kehibaan. Perkahwinan mereka memang atas dasar suka sama suka tapi mendapat tentangan yang kuat daripada pihak keluarganya sebab mereka berlainan kasta. Auntie berkasta lebih tinggi sedangkan uncle di kasta yang bawah. Patutlah rupa paras auntie jauh berbeza kerana ia putih dan berhidung mancung sedangkan uncle hitam legam serta penyek hidungnya. Aku mengusik auntie dengan berkata agaknya auntie dulu cantik macam Hema Malini sebab itu menjadi rebutan malah ia juga terpaksa berhenti kerja kerana ingin mendidik anak sepenuh masa.
Auntie meyambung ceritanya lagi selepas dua tahun Vivi dilahirkan uncle hilang keupayaan kelakiannya sebab terlalu banyak minum arak jadi dah sepuluh tahun auntie gersang serta dahaga malah itulah punca lain mereka selalu bergaduh kerana uncle cemburukan isterinya sebab dia merasakan auntie main kayu tiga tapi sebenarnya auntie baik orangnya malah setahu aku dia ni jenis alim selalu sembahyang (cara Hindu) tapi jarang sekali aku nampak uncle berbuat demikian. Secara sengaja aku memegang tangan auntie sambil mengusap-ngusap manja auntie tidak melarang mungkin sebagai sentuhan seorang anak kepada ibunya malah aku juga tidak terniat untuk berlaku serong dengan auntie. Perlahan-lahan aku bangun dan duduk di sebelah auntie yang masih menangis, aku memegang dagunya sambil mengesat air matanya dengan jari-jariku auntie lantas menyembamkan mukanya ke bahuku tapi tetiba sahaja auntie mengangkat mukanya dan terus mengucup bibirku dengan spontan aku terkejut tapi terus memeluk auntie dengan kemas sambil membalas kucupannya.
Auntie mula berdiri dan membuka sarinya hanya tinggal coli (baju bahagian atas) dan kain dalam (petty coat) aku tambah bingung. Auntie tanya sama ada aku pernah melakukan hubungan seks dengan perempuan, aku jawab pernah tapi belum pernah dengan wanita yang dah berumur sekarang tapi dah lama juga aku tak bermain dengan wanita sebab menumpu kepada pelajaranku sambil aku membetulkan duduk sebab koteku dah mula mencanak dalam seluar nampak melintang kerana aku tak berseluar dalam. Auntie hanya senyum lalu memegang tanganku membawa ke dadanya sambil bertanya ini auntie punya breast sama macam perempuan muda tak ia bertanya.
Aku meminta ia menanggalkan terus baju kecilnya sambil ia berpusing meminta aku melepaskan cangkuk colinya, sebaik terburai ia berpaling menghadapku dan terserlah sepasang tetek milik perempuan berumur ini tetapi masih cekang kerana hanya sedikit “sag” begitu indah dengan bentuk torsonya yang masih berpinggang itu. Auntie pandai menjaga badan sebab itu ia masih mempunyai “cutting” ia menggamitku minta menghampirinya lalu berbisik kalau mahu tengok yang ni sambil matanya mengisyarat ke bawah “adik” kena bukak sendiri seluar dalam auntie. Menggigil tanganku semasa menarik turun seluar dalamnya melepasi punggung lalu jatuh ke kaki dan auntie menguisnya terus dengan kakinya. Kini di depan mataku terpampang sekeping pantat yang berbulu lebat dan menggunung tembamnya dengan biji kelentitnya jelas menonjol di bahagian atas.
Auntie merebahkan badanya atas tilam lalu memaut tanganku dan kami bergomol semula, tanpa ku sedari tangannya begitu licik menanggalkan pakaianku satu persatu sehingga aku telanjang bulat macam dirinya juga dan ia berbisik lagi adik bagi puas auntie nanti auntie akan ajar adik macam mana nak bagi puas main sama perempuan. Tangannya mengurut-ngurut batang pelirku yang dah menegang habis keras bak besi harsani lalu ia membawanya menyentuh alur cipapnya yang dah merekah serta berkilat dengan air mazinya yang dah mula merembes keluar. Aku masih terpegun kerana itulah pertama kali aku melihat pantat perempuan yang berbulu cukup lebat dan panjang agaknya tak pernah potong selama ini.
Aku mengulit-ngulit kepala koteku pada alur cipapnya sambil menekan masuk perlahan-lahan, alur cipapnya membelah lalu kepala koteku melekat di mulut lubang pantatnya. Auntie memberi isyarat jari supaya aku stop lalu berkata untuk kali pertama ini ia mahu aku terus menojah masuk terus ke dalam pantatnya dengan sekali henjut, aku menarik keluar koteku semula lalu meletakkannya betul-betul di mulut lubang pantatnya, menarik nafas lalu dengan sekali henjut aku menojah masuk hingga santak ke batu meriannya. Dia terdongak sambil mengetap bibir dengan punggungnya terangkat ke atas menyebabkan habis terbenam seluruh batang pelirku dalam lubang pantatnya yang hangat dan masih sempit mungkin sebab dah lama tak merasa tojahan batang pelir agaknya.
Kami melekat tanpa bergerak, auntie membuka matanya sambil terketar-ketar berkata ia mahu aku buat begitu sebab nak menyedarkan cipapnya yang dah lama tidur yang pada hari itu ia dapat merasai batang pelir semula. Kemudian auntie meminta aku bermain secara kasar tanpa memperdulikan sama ada pasangannya suka atau tidak, aku menikam keluar masuk lubang pantatnya bertalu-talu dengan rakus sampai terdengik-dengik suaranya menahan tojahan pelirku yang macam piston kereta F1 lajunya. Bila aku merasakan air maniku akan memancut aku terus membenamkan sedalamnya koteku tetapi ada semacam pergerakan pada dinding lubang pantatnya yang meyebabkan gesaan nak memancut tu hilang dan aku kembali menghentamnya bertubi-tubi. Telah beberapa kali aku nak memancut tetapi masih belum dapat berbuat demikian dan panasnya batang koteku tak dapat ku ceritakan di sini.
Habis lengoh pinggang, peha dan betisku kerana dah agak lama juga kami bermain malah badanpun dah lencun dengan peluh yang turun mencurah-curah. Auntie memberi isyarat lagi supaya stop lalu aku berhenti mengambil nafas dengan kote yang masih tersepit di dalam pantatnya, ia membisikkan sesuatu di telingaku dan aku angguk faham lalu tak lama lepas tu bermulalah pertempuran semula kami, aku meradaknya dengan bersungguh-sungguh sampai ia menjerit-jerit hingga hampir roboh katil dek bahana henjutanku yang keras dan tak lama lepas tu gesaan memancut sampai lagi tapi ia datang perlahan-lahan sehingga menguasai seluruh tubuhku dan berpusat sepenuhnya pada batang pelirku, puncak nikmatnya tak dapat aku bayangkan serasa nak tercabutpun ada, nak pecah pun ada dan kali ini aku dapat mengesan pergerakan yang lain pula pada dinding pantatnya sambil tangannya memegang pinggulku.
Aku membenamkan sehabisnya batang koteku dan memancutkan air maniku mencerat-cerat ke dalam lubang pantat auntie yang mengemut bagaikan toman menangkap kodok tak bisa terungkai lagi, pancutan maniku selari dengan kemutan otot-otot punggungku yang terjadi secara luar kawal. Mungkin itulah pancutan mani yang paling lama pernah aku alami dengan rasa nyeri sedapnya menjalar ke seluruh saraf dan otak, auntie juga ku lihat bergegar tubuhnya menahan apungan klimaks yang berjalur datangnya hingga tersenggut-senggut dan kami akhirnya terkulai layu tapi koteku masih terbenam dalam cipapnya tak mampu menarik keluar. Setelah kami dapat mengimbangi pernafasan barulah aku berupaya menarik keluar koteku yang hampir lunyai rasanya dimamah cipap perempuan yang ku kira berumur ini.
Aku bertanya macam mana boleh jadi macam tu, ia hanya senyum nantilah auntie ajar janji adik kasi main puas sure auntie ajarkan tambahnya lagi tengok ni katanya sambil meniarap ku lihat kawasan papan punggungnya berwarna pink itu…itu colour menunjukkan perempuan yang lepas main puki itu cukup puas dan klimaks tapi bukan setiap kali main dapat macam ni katanya lagi, kalau adik bole kasi bini hari-hari macam ni auntie jamin itu isteri tarak lari punya, nanti lain kali auntie kasi tahu itu rahsia. Dipendekkan cerita barulah aku tahu rupanya memang ada amalan yang membolehkan kita senggama dengan sehebat demikian dan auntie memperolehinya daripada kitab-kitab senggama Sanskrit yang dipelajari serta diamalkan oleh keturunannya sejak dahulu lagi.
Aku kemudiannya menjadi muridnya yang terbaik sehinggalah aku bertemu dengan Kak Esah (siri Bahana Seks) yang mempunyai kemahiran bersenggama yang hampir serupa dengan auntie ini. Aku menurunkannya pula kepada para isteriku dan berpesan agar mengajarkannya kepada anak-anak perempuan apabila tiba masa yang sesuai sebabnya mereka akan sentiasa dikasihi suaminya sampai bila-bila. Bayangkanlah kalau wanita yang telah berumur seperti auntie masih ampuh dan dapat mengalahkan perempuan muda dalam hal bersenggama tak mungkin sang suami mampu lagi mencari lubang lain untuk kepuasan nafsunya.
Aku mengucapkan ribuan terima kasih atas kesudian auntie menurunkan ilmu dan petuanya yang sehingga kini cukup berkesan dalam mengimbangi nafsu seks kedua belah pihak (suami dan isteri) dan kalau adapun bahayanya mungkin sang suami tak mampu bertahan tanpa senggama selama tiga hari kerana pundi maninya akan penuh dan testesnya akan senak, sebab itulah ia akan main pantat bini setiap hari dengan ada hari-hari tertentu sebagai hari rehatnya, kalian tentu faham mengapa sesetengah lelaki terpaksa mempunyai isteri yang lebih seorang kalau tidak habislah isteri tunggalnya ibarat kata orang dulu-dulu “Lesung tembok antan tak patah” kalau tidakpun mereka akan lari balik ke rumah emak bapak dia orang tak tahan so kepada para suami yang seregu dengan aku bertimbangrasalah kepada sang isteri dan kalau mampu kawinlah lagi nanti kita boleh tubuhkan persatuan PESUGAMI (Persatuan suami berpoligami) aku dah ada calon siapa bakal jadi presidennya, aku kira VVIP kita tuh tentu tak menolaknya.
2K notes · View notes
mineralsemulajadi · 5 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Reblog for uncensored
21K notes · View notes
mineralsemulajadi · 6 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Pervertedxyz kembali lagi!! Bagi yang biasa FOLLOW aku, macam biasa, REBLOG, nanti aku kasi link download. Aku ada 30++ gambar amoi ni kalau korang nak. Baru start balik akaun baru. Code: AMOI BONTOT
17K notes · View notes