Tumgik
mengejasendu · 4 days
Text
Halo teman-teman Tumblr aku balik bentar. Mau ngabarin, insya Allah besok aku akan menghadapi ujian akhir kompetensi pendidikan profesi dokter (umum). Salah satu hari yang menjadi penentuan setelah 6 tahun berkecimpung di studi ini....kalau berkenaan mohon doanya ya agar dilancarkan dan bisa mendapatkan hasil lulus. Bismillahirrahmanirrahim 🙏🏼
72 notes · View notes
mengejasendu · 1 month
Text
teman-teman tumblr aku barusan daftar relawan NGO di daerah Sulawesi, doain aku keterima ya!
37 notes · View notes
mengejasendu · 2 months
Text
Jauhkanlah jodohku dari momen perjodohan yg mungkin terjadi di saat lebaran. Enak aja kan jodohnya saya.
91 notes · View notes
mengejasendu · 2 months
Note
Kak, menurutmu gimana rasanya cinta dalan diam?
Menjawab pertanyaan ini berdasarkan pengalaman pribadi yang sudah lalu, usang dan terkadang mengandung kelucuan bila diputar kembali.
Setelah dipikir dan diungkit kembali; cinta dalam diam versiku terlalu sering berakhir "hati-hati di jalan". Sebagai laki-laki yang pernah mengalami fase remaja yg seutuhnya meski pernah dibentengi pada lingkungan pondok dan asrama yang menjadi tabir antara rasa, logika dan upaya.
Rasa-rasanya cinta dalam diam pernah menjadi bagian dari bahan bakar untuk berkarya, mempertanyakan jati diri, merefleksikan sebagian dari diri untuk menjawab pertanyaan "apakah rasa cinta bertujuan untuk saling melengkapi kekurangan? atau sesederhana damai yang dirasa bila melihat senyumannya?"
Bagaimana rasanya? Kalau disederhanakan ujung dari jawaban ini bisa disederhanakan pakai lagu Sorai buatan Nadin Amizah.
mengutip jurnal Kajian Semantik : Implementasi Makna Kiasan Pada Lagu “Sorai” Karya Nadin Amizah oleh Hermandra dkk.
Sorai berasal dari kata Sorak-Sorai yang berarti teriakan atau perayaan kegembiraan. Kata nadin semua cinta itu patut dirayakan meskipun telah berakhir.
Cinta dalam diam banyak berakhir dengan sorai, semoga lain waktu kita bertemu dengan seseorang yang Selaras.
12 notes · View notes
mengejasendu · 2 months
Note
Kenapa sendu perlu dieja?
kan tiap hal tuh katanya bermakna. Manusia tentu saja lebih banyak menikmati hal-hal yg menyenangkan, dan mungkin nggak mengenal kebiasaan merayakan kesedihan.
Aku pernah baca pernyataan psikolog dari Standford University, yang bunyinya gini;
"...It’s more important for people, for survival, to notice the lion in the brush than it is to notice the beautiful flower that’s growing on the other side of the way,”
Hal-hal negatif, kekecewaan, ancaman, kesedihan, dan masa kritis dijelaskan menurut beberapa penelitian lebih banyak mengandung unsur nilai adaptif dalam memberikan gambaran kepada otak manusia dalam menghadapi hal-hal di masa depan.
Jadi ya gitu, barangkali kenapa sendu perlu dieja? Karena (sendu) layak juga dirayakan, disimpan, dinikmati dan dibagikan untuk saling mengingatkan bahwa 7.9 milyar manusia masih sama-sama hidup dan nggak bisa mengelak momen-momen menyedihkan di samping hal-hal yang membuat tertawa lebar.
9 notes · View notes
mengejasendu · 2 months
Text
Stress bgt mau ujian kompre
7 notes · View notes
mengejasendu · 3 months
Text
Menyemogakan tulus,
semoga selain diberikan kemudahan bertemu dengan orang yang tulus di sekitar kita, kita juga diberikan kesadaran yang baik untuk menyadari ketulusan itu sendiri, karena kenapa?
Karena rasa tulus itu bukan tabiat, tapi ia adalah kebiasaan yang harus dilatih, dilakukan, diolah menjadi rentetan pengalaman hingga menjadi persepsi.
Alih-alih belajar menjadi orang yang tulus, semoga kita juga bisa berjodoh dengan orang yang ketulusannya membuat kita terus banyak belajar. Mempelajari hidup yang tidak perlu dilebih-lebihkan, merasa cukup berkecukupan, ikhlas menjalani, dan tidak mudah menyerah karena lelah.
Kayaknya seru serumah sama orang yang tulus. Atau, lebih tepatnya;
kayaknya seru menjalani sisa hidup bareng seseorang yang melihat hidup adalah serangkaian pelajaran. Karena seberapa banyak ujian, kita sama-sama sepakat ada hikmah di setiap alurnya.
165 notes · View notes
mengejasendu · 5 months
Text
temen-temen tumblr!!!!, masa koasku tinggal 1 bulanan lagi, omg!
Mohon doanya ya agar lancar persiapan, sampe ujian nasional nanti, meski perjalanan masih kurang setahunan lagi buat internship di daerah!!!
lama banget ga nulis di sini!
57 notes · View notes
mengejasendu · 7 months
Text
rasa rindu
"mama rasa, kamu nggak punya rasa kangen ke rumah ya? kamu ngga kangen apa gitu sama rumah, atau mama papa gitu?"
Kalimat itu akhirnya diucapkan mama ketika tempo hari singgah di rumah kontrakan. Sebagai koas tahun terakhir yang selanjutnya jadi alasan kenapa aku nggak bisa pulang selama 6 bulan terakhir, meski jarak Malang-Pasuruan kabupaten ga sampe 2 jam.
"haha ga tahu ma, kayaknya aku cuma pengen pulang kalau memang dibutuhkan atau memang ada momen aja"
Jawabku tanpa berpikir panjang, entah cuma jawaban itu yg ada di kepalaku sebagai anak pertama yang sedari umur 6 tahun yg udah diminta jauh dari ortu, jauh dari rumah karena masalah pendidikan.
Kadangkala aku juga mikir, apa pernah terbesit ga ya di benak ortuku soal merasa nelongso atau kecewa besarin anak pertamanya dengan cara didik yg akhirnya membuat aku punya karakter kayak gini, beda banget sama kedua adikku yang lain.
mungkin; dalam prespektifku, perasaan tidak boleh menang di antara pekerjaan, di antara amanah, di antara kerja keras. Rasa rindu bagiku masih bisa ditabung, diberikan porsi kesabaran lebih besar, ditahan-tahan sampai lupa sejenak dengan bantuan kelelahan atau padatnya jadwal yang mengganggu tidur.
Rasa rindu ga boleh menang, tapi kalau diperbolehkan minta ke Allah, semoga aku dijodohkan sama sosok yang dapat membuat rasa rindu itu dimenangkan kembali.
39 notes · View notes
mengejasendu · 8 months
Text
Memo: 12
Ibu pernah berkata:
Carilah perempuan yang bermata lautan, ia menenangkan meskipun riuk ombaknya tak pernah diam, ia tetap lapang meskipun kafilah awan berlalu lalang, ia akan menjadi tempat kamu berpulang meskipun lukanya sedalam palung terdalam. Atau mungkin juga kamu tidak butuh tempat untuk berlindung dari deras hujan, karena ialah tempat hujan berasal.
Tumblr media
217 notes · View notes
mengejasendu · 8 months
Text
memo: 11
semoga kita dipertemukan dengan orang yang paham atau setidaknya mau paham gimana bahasa pribadi kita, gimana bentuk sayang kita, gimana bentuk kesabaran kita, gimana bentuk effort kita. Nggak segampang itu buat judge pribadi diri orang lain. Ternyata emang sesakit itu ketika usaha kita, perasaan kita dianggap sia-sia sama orang, dianggap nol besar.
230 notes · View notes
mengejasendu · 8 months
Text
Tumblr media Tumblr media
Mengingat dialog sama diri sendiri (dulu pas masa pre-klinik) yang isinya perdebatan tentang idealisme, konsistensi prinsip, mengenali diri untuk menemukan bingkai diri yang disebut "passion" atau "jati diri" atau anggap aja belajar membaca peta diri menuju "tingkat maturasi" yang diinginkan banyak orang dewasa. 
Berkeinginan punya hasrat yang Istiqomah untuk mengasah diri, memberikan sebagian dari diri untuk percaya bahwa tidak ada yang lebih bahagia menjalani hidup dengan mindfullness menyadari bahwa aku menikmati itu semua, meski harus berkali-kali dikecewakan, dikhianati atau harus bersusah payah belajar untuk tidak menyalahkan diri.
Semakin kesini dengan abu-abunya kedewasaan, ternyata modal tabunganku berproses sedari dulu sama sekali masih jauh dari kata cukup untuk membendungi pribadi, untuk membentuk karakter ideal dalam diri. 
Pernah nggak sih kalian merasa diposisi bahwa life battery kalian udah nggak optimal untuk menyerukan ambisi, udah loyo untuk tetap keras kepala belari sama fastabiqul khoirot, udah kosong untuk konsisten sama hal-hal besar?
Rasanya cuma kepengen hidup jalan aja, ga perlu muluk-muluk harus A atau B. Dulu ada temen deket pernah bilang bahwa; 
"Salah satu hal yang paling berat dalam hidup adalah Istiqomah dan tidak ada istiqomah selain lebih istiqomah."
Ternyata memang seperti itu, konsistensi bukan tentang ujung atau berhasil tidaknya keinginan kita. Hasil dari konsistensi atau keistiqomahan adalah konsistensi itu sendiri, adalah self-belonging kita terhadap Istiqomah itu sendiri. 
Semoga siapapun yang kehabisan baterai ambisi, dan berkali-kali jatuh; nggak lupa bahwa konsistensi bersama orang-orang yang tidak pernah berhenti buat mencoba buat bertumbuh.
57 notes · View notes
mengejasendu · 8 months
Text
Tumblr media Tumblr media
6 notes · View notes
mengejasendu · 9 months
Text
Kita banyak kehilangan, sekaligus sering melupakan; dan berakhir menafikan bahwa sama sekali tidak rela itu terjadi.
28 notes · View notes
mengejasendu · 9 months
Text
spare-part:
Tumblr media
umurku menjelang 24, dan aku baru saja menyadari; aku memang terlahir untuk tidak pandai menyederhanakan sesuatu, terlalu banyak mempertimbangkan atau juga terlalu malas untuk terburu-buru melakukan sesuatu, meski juga lebih sering untuk ceroboh terhadap hal-hal kecil, seperti kunci sepeda motor yang harus setidaknya dua kali dalam sebulan masuk ke dalam jok sendiri, yg membuat aku harus memparkir motorku di Rumah Sakit selama dua hari dan menunggu kunci serep dikirim dari desa oleh papa.
Atau aku akan menceritakan aibku yang lain, tentang kamar tidur yang selalu berantakan seperti isi kepalaku setiap kali akan mengakhiri rotasi di departemen, dan butuh waktu setidaknya 5 hari untuk mengumpulkan keberanian (baca: niat) untuk merapikannya dengan sepenuh hati.
Aku selalu mahir untuk membuat hal yang mudah nan sederhana menjadi hal yang rumit dan sulit, mama selalu bilang itulah perbedaan kontrasku dibandingkan adikku, Tirta. Seperti namanya Tirta yang berarti air, dia mudah mengalir meski cuaca sedang buruk.
Kadang aku berpikir, apakah pada akhirnya aku akan nyaman dengan cara pikir ini? apakah pada akhirnya aku akan melihat kesulitan sebagai hal yang lebih dominan daripada kemudahan?
Umur yang terus merangkak diimbangi dengan ekspektasi orang tua, keluarga besar dan diri sendiri, mengekerucutkan target-target menjadi spesifik sekaligus abu-abu, misalnya saja kita membicarakan tentang pasangan, pernikahan. Aku jadi merasa bersalah banget kalau mindset yang udah aku pelihara sejak kecil ini menyulitkan calon istriku nanti, menyulitkan keluarganya juga.
Kalau di dunia ini ada yang jual onderdil/sparepart karakter untuk manusia, aku akan inden untuk mengganti karakterku soal prespektif yang terlalu rumit ini wkwk.
118 notes · View notes
mengejasendu · 9 months
Text
Tulisannya kyk penyejuk kalo pas di kondisi banyak pikiran di tengah kesepian atau ketika kepala penuh dengan keraguan tentang pernikahan, memperkenalkan calon pasangan atau tekanan keluarga besar.
Allah lebih tahu.
Tumblr media
Pict by @coji0117
Mengapa kita seringkali tak sabaran untuk segala keinginan yang begitu kita kehendaki segera jadi kenyataan? Padahal belum tentu...saat ini adalah waktu terbaik untuk keinginan itu terkabulkan dan belum tentu pula apa yang kita inginkan itu, sanggup kita emban dan pertanggungjawabkan jika serta merta Allah berikan.
Pada suatu masa, pernah ingin sekali menikah muda. Sampai-sampai karena keinginan itu, niat menikah pun menjadi buram dan mendapati banyaknya lebam kekecewaan menimpa hati. Kalau dilihat dari masa ini, masa itu begitu bias sekali oleh dominasi perasaan, keinginan tak berdasar namun jua sarat dengan pelajaran yang berharga.
Ketika sudah menikah, beberapa teman dekatku yang galau mempermasalahkan kapan dia akan menikah, siapakah kira-kira jodohnya, serta harus bagaimana menyikapi masa kesendirian yang kadang penuh desakan acak—baik oleh hati ataupun lingkungan sekitar, aku seringkali mengatakan kepada mereka untuk menikmati masa kesendirian, melakukan apa yang disukai dan persiapan mental (re: belajar dan berbenah diri). Sebab, setiap masa takkan pernah terulang. Sebab, sabar dan ikhlas saat masih sendiri berbeda dengan porsi sabar dan ikhlas saat sudah menikah yang menuntut keluasan hati tanpa batas dan perhitungan.
Patokan kapan menurut Allah siap pun, sungguh hanya Allah maha yang tahu. Aku tak pernah berencana menikah di tahun ini sama seperti suami yang katanya berencana akan menikah lima tahun lagi. Tapi Allah takdirkan di tahun ini kami saling menggenapi. Ketika kami saling menelisik kebelakang, ada banyak kilas balik pertemuan dan tanda-tanda dari Allah bahwa kami adalah jodoh, namun pada masa itu, mungkin karena buramnya niat dan ketidaksiapan diri menurut-Nya, sehingga tidak Allah gerakkan hati kami untuk saling mendekat.
Ketika ada yang bertanya padaku, bagaimana rasanya menikah. Rasanya menentramkan dan juga penuh tanggung jawab. Tak ada ibadah yang mudah dijalani, apalagi ibadah terpanjang bernama pernikahan. Namun, pada setiap ibadah, selalu terselip hikmah dan juga keberkahan. Sedang hikmah dan keberkahan, seringkali tak terjelaskan oleh kata-kata; berkah turun seumpama hujan lebat yang begitu di damba pada musim kemarau dan seperti angin sejuk di tengah teriknya dunia. Hikmah seperti permen manis setelah kita mengecap rasa pahit. Rejeki dari Allah, yang rasanya begitu magis tanpa mampu diwakili penjelasan.
Sebelum menikah, Allah sempat menuntun gerak jari ini untuk mendengarkan beberapa kajian youtube dan tidak kusangka pula, justru potongan kajian-kajian itu yang menjadi pengingat.
Pernikahan seperti mawar yang siap melukai tangan, juga seperti permukaan laut biru yang memantulkan gambaran awan namun di dasarnya penuh karang yang bisa merobek. Pernikahan itu tidak idealis, tidak menjanjikan kepuasaan, tapi menjanjikan keberkahan. Keberkahan datang bersama orang yang bersabar. Tidaklah orang tersebut bersabar kecuali ia mengharap ridha dan pahala di sisi Allah. (Ust. Oemar Mita)
Bismillah, kini setiap halaman hidupku tidak lagi kutulis dan lalui sendirian. Aku melalui dan menulis halaman itu bersama seseorang. Masa kesendirian sudah berlalu. Kini, Allah sudah menitipkan peran kepada kami sebagai pasangan dan mungkin kelak peran itu akan bertambah besar dan berat. Semoga Allah selalu menguatkan jiwa dan meneguhkan iman setiap pasangan yang menjalani samudra pernikahan. Aamiin ya Rabb...
Tapin, 18 Agustus 2023 09.51 wita
289 notes · View notes
mengejasendu · 10 months
Text
Kita semua payah dengan kesedihan yang berulang kali datang dan akhirnya bosan karena hidup tak kunjung menemukan tempat yg nyaman. Setiap hari bangun untuk melanjutkan hidup yang katanya punya tujuan, tujuan untuk menjemput kesedihan, dan menertawakannya suatu saat nanti
43 notes · View notes