mayansa

[mayansa]

Ya allah cuma mimpu kann ??????? 😭😭😭😭😭😭😭

[mayansa]

Ngobrol di chat atau langsung sama dia tuh ( read : Deni) buat aku lebih nyaman sunda'an.. Ngomong pake bahasa indonesia hanya berlaku di awal aja.. Skrg Ngomong indonesiaan kalo ada 1 atau beberapa kata di obrolan kita yg kalo pake bahasa sunda terlalu kagok atau kasar buat di ucapin (mau gimanapun harus bisa bedain pas ngobrol sama temen main dan pas ngobrol sama pasangan intinya gitu !)

Sundaan pun tetep aku pake kata "yaang" Buat ganti nyebut nama dia kalo lagi ngobrol biasa. kalo lagi becanda "deni pirmansah". Kalo lagi kesetanan ... Hmmm jangan ditanya 🙃

Terus dia manggil aku "nong" Ntah darimana asal usulnya, "Enit" Ke keluarganya dan ke beberapa temen deketnya. Seneng, tapi kalo uda manggil nama asli kaya hih anjeerr paanc, menurut aku di panggil nama asli sama pasangan tuh kasar bgt ngedengernya.

Terus pernah sekali waktu dia nereleng ngomong pake indonesiaan kaya geli sendiri apaa sii wkwk kaya si kuping tuh menolak keras.

Aku ke temen main yg udah deket bgt ngobrol pake bahasa kasar sekalipun ga masalah.. Tapi ku sebisa mungkin engga nyamain ke pasangan tapi Lain cerita kalo emosi ga kebendung segala kebun binatang keluar, macem kesetanan gapeduli lebih tua, apalagi lebih muda..🙃

[mayansa]

Kalo tiba2 ngelewat pikiran negatif misal kaya;

Ah mungkin di blok kalo tiap bakal ketemu aku aja, nanti kalo aku uda dirumah baru chat2 lagi.

Ah paling ngedadak blokir dulu buat nge ss doang biar ngeyakinin

Ah mungkin calling2 dulu, maaf2 dulu, kalo mau di blok

Ah mungkin sampe sekarang juga sebenernya masih curhat2an.

Ah mungkin cewe itu masih gampangan ganjen2 ke dia.

Ah ga mungkin kalo cuma sebatas temen curhat, masa iya sampe segitunya.

Ah mungkin ketemu ga cuma 2x

Ah gamungkin kalo ga ngasih gift balik

Ah ga mungkin kalo ga calling2 ini itu.

Ah gamungkin kalo sampe ga ada perasaan

Apa sekarang dia manipulatif ? Pura2 baik di depan aku ?

Ah mungkin karna udah ketauan jadi dia main rapih

Ah mungkin kongkalingkong kalo mau apa2

Ah kayanya aku lagi di bodoh bodoh-in

Tapi diwaktu pikiran itu ngelewat lagi always baca ulang chat kemarin..

Emang bikin struggle setelah ngelewatin kemarin2. Kalo dirasa2in ya memang bener kalo dia mau sama orang itu kenapa dia masih ada di samping aku ? Kenapa dia mau jujur tiap yg aku tanyain soal "orang itu".

Dari sekian jawaban2 dia kemarin, chat ini yg paling bisa aku terima sekaligus aku percaya krn ga cuma omongan, pun buktinya ada dan aku rasain..

Disamping aku ngeperbaikin diri aku krn aku skrg percaya kalo karma itu ada. Dan kugamau dapetin lagi hal itu.. Ke aku sendiri atau ke anak2 aku nantinya.

Dan bener perkara setia mahal banget.. Ga semua orang bisa.. Dan aku mau jadi salah satunya.. (Flashback pas aku ngerasa aku di titik sadar dulu perbuatan aku salah skrg2 menurut aku temenan baik sama masa lalu tuh salahhhhh walopun emang ya cuma temenan).

Di titik itu juga langsung di uji.. Sarah jadi saksi seberusaha itu aku mau ngeperbaikin apa yg dirasa kurang baik, termasuk aku nolak secara halus beberapa orang yg mau lebih deket sama aku sampe akhirnya org2 itu pergi sendirinya, Krn aku pengen jadi pasangan yg baik. Tapi ternyata di blkg aku Deni malah asik sama orang itu.. Hmm skip.

Badainya emang udah berlalu, tapi yg kesapu badai udah porak poranda dan gabisa balik lagi ke semula, Emang gabisa balik ke semula tapi masih bisa ngebangun lagi pake apapun yg paling kuat kan dan yg lebih bagus dari semula kan ? Gitu juga aku sama Deni sama2 pernah ngecewain dan dikecewain.. Sama2 pernah hancur.Skrg cuma harus sama2 nguatin, sama2 bangun kepercayaan yg lebih lagi biar ga ada yg bisa bikin hancur lagi apa yg uda hancur.

🖤

0:49 /14082021

[mayansa]

Ada perasaan yg gatau apa tiap denger orang nangis segininya.. Ikut nangis dan ku gamau ngerasain itu lagi.

[mayansa]

Kekerasan Dalam Hubungan Pacaran.

Oleh: AksaMoksa.

Pernah mendengar soal Kekerasan Dalam Pacaran (KDP) atau Dating Violence? Mungkin sebagian orang akan berfikir bahwa KDP adalah kekerasan yang dimana dilakukan dalam bentuk fisik atau kekerasan seksual. Tapi sebenarnya KDP ini sendiri mencakup banyak hal, dan tentu saja sering dialami oleh banyak orang. Kekerasan Dalam Pacaran (KDP) atau Dating Violence adalah segala bentuk kekerasan yang terjadi dan dilakukan oleh salah satu pihak dalam hubungan berpacaran untuk memperoleh kontrol, kekuasaan, dan kekuatan atas pasangannya. KDP ini juga terbagi atas beberapa bentuk kekerasan seperti kekerasan mental, ekonomi, fisik, dan seksual. Bentuk-bentuk KDP ini tidak akan saya bahas secara rinci, tapi saya akan membahas soal KDP dalam bentuk kekerasan mental yang sering kali dialami oleh beberapa orang, atau bahkan diri kita sendiri.

Kekerasan Mental.

Kekerasan Mental adalah sikap verbal dan emosional berupa ancaman yang dilakukan terhadap pasangannya dengan perkataan maupun mimik wajah. Kekerasan mental ini seperti penghinaan, intimidasi, kata kasar, larangan, mengumpat, menuduh, hingga ancaman bunuh diri. Sepanjang tahun 2019, Komnas Perempuan menemukan setidaknya 1.815 kasus kekerasan dalam pacaran. Banyak sekali contoh yang dilakukan oleh pelaku kekerasan ini, misalnya pasanganmu selalu cemburu, kerap curiga setiap kali kamu berinteraksi dengan orang lain. Lama kelamaan, dia akan menuduhmu berselingkuh lalu membatasi lingkaran pergaulanmu. Menyuruhmu ini dan itu, memprotes banyak hal dalam dirimu, seperti gaya berpakaianmu, berat badanmu, sampai tingkah lakumu. Nantinya, dia akan memaksamu berubah sesuai keinginannya. Ingin tahu segalanya dan juga kerap terus menerus mengecek isi pesanmu, bahkan sampai meminta kata sandi semua akun media sosialmu. Tandanya, dia merasa perlu untuk memantau hidupmu sepanjang waktu, termasuk hal-hal yang kamu anggap privat. Dia juga tidak segan untuk mengancam setiap kali kamu menolak ajakan atau perintahnya, dia akan melakukan berbagai intimidasi, seperti meminta putus, melukai dirinya sendiri, dan yang lebih parahnya dia bahkan mengancam akan menyakitimu. Dia juga kerap menyalahkanmu atas semua masalah yang terjadi di dalam hubungan. Sampai akhirnya, kamu terus menerus dihantui perasaan bersalah dan merasa harus selalu meminta maaf padanya.

Sampai disini, saya yakin pasti banyak dari para pembaca yang akan melakukan berbagai macam kalimat penolakan di dalam kepala setelah membaca tulisan diatas, misalnya seperti:

“enggak, dia kayak gitu cuma lagi emosi doang”

“dia nggak main fisik kok, nggak apa-apa”

“dia sayang kok sama aku, makanya dia bentak aku untuk ngasih tahu yang benernya”

“sakit sih denger kata-katanya, tapi dia nggak main fisik kok. Dia cuma kesel kali sama aku makanya dia bentak-bentak gitu.”

Yang ingin saya tanyakan hanya satu, "yakin segala hal yang dia lakukan adalah merupakan tanda seberapa takut kehilanganmu dan sayangnya dia ke kamu?". Jangan mencari alasan untuk membenarkan perilakunya. Apapun itu, tidak akan ada alasan untuk membenarkan perilaku yang mengandung kekerasan. Kalau memang lagi emosi, kenapa tidak menyalurkan emosi negatifnya ke hal lain yang lebih tepat? Kalau bisa berbicara dengan baik, kenapa harus dengan kekerasan? Kalau sayang, kenapa justru harus menyakiti? Mau sampai kapan kamu membiarkan dirimu diperlakukan seperti ini? Jadi, kamu itu sebenarnya lebih sayang sama dia atau sama dirimu sendiri? “if it is destroying you, it is not love.”

Jangan menganggap remeh kekerasan mental ini, meskipun bentuknya yang tidak tampak, kekerasan mental merupakan jenis kekerasan yang dampaknya paling serius. Dampaknya bisa depresi, kurang motivasi, kebingungan, merasa tidak berharga, tidak memiliki harapan, self-blame, dan self-destructiveness. Oleh karena itu, ketika kamu mengalami kekerasan mental ataupun jenis kekerasan lain dalam hubunganmu, mulailah mengambil sikap.

Hubungan yang sehat itu adalah hubungan yang membuat kita bahagia, bukan hubungan yang membuat kita merasa terancam, terkontrol, atau mengalami kekerasan. Cinta itu memang buta, tapi jangan menjadi buta atas segala hal yang menurutmu tak wajar. Mari jadi dan cari pasangan yang saling mendukung, bukan saling mengkungkung. Jangan mau dibohongi dengan alasan cinta dia melakukan itu. Cinta tidak melakukan hal-hal seperti itu. Cinta itu sabar, cinta itu memaafkan, dan cinta itu menyukai kebenaran bukan pembenaran.

Setiap orang sangat bisa untuk menjadi korban ataupun pelaku kekerasan dalam pacaran. Ayo saling mengingatkan dan mengedukasi. Mari jadi support system yang positif bagi orang lain dan jangan lupa speak up! Remember, your self worth can not be compensated with any kind of gift. Don’t hide, don’t shut up. Come and speak for yourselves for everyone to help you.

So, masih mau menjalani hubungan toxic yang nggak ada untungnya sama sekali? Jangan takut melepas sesuatu yang memang berdampak buruk pada dirimu sendiri.

[mayansa]

[mayansa]

Calling-calling ??

Aba - aba ??

Atau cuma kebetulan kebetulan ?

(?)

[mayansa]

Pagi ini kemana yaa.. Sedikit stress, perasaan ga karuan, pikiran penuh, dada sesek, lambung sakidd.. Paketkomplit

[mayansa]

Mau nulis cerita panjang bgt tapi besok aja.. Cape mata

[mayansa]

Dipake 🙃 tapi yauda si namanya juga dikasih mheheh

[mayansa]

Seposesif + segabut ini mantengin lokasi ☹️

[mayansa]

Okeee ? Oh berarti ku cuma pengganggu doang dihidup dia. Bhaik

[mayansa]

“There are some people who always seem angry, and continuously look for conflict. Walk away; the battle they are fighting isn’t with you, it is with themselves.”

— Unknown

[mayansa]

Its okay to not know what you want, its okay to feel lost, hopeless and clueless. Its okay to feel sad about that and cry about it. Nobody can predict the future, nobody knows what will come next. Don't blame yourself for nothing knowing what you want or what will come next in your life. Soon you will see light at the end of the tunnel.

[mayansa]

Just because you don't have the same pain as someone else, doesn't mean that your pain or their pain is less valid. Different people, different lives, different experiences.

[mayansa]

Sama kek kamu nyembuhin ga cuma seminggu dua minggu.

[mayansa]

Engap, sesek, pusing, remuk, semuanya.. 🙃