Bagaimana Jika Saya Sudah Gak Perawan Lagi? (by Jose Aditya)
Sebenarnya saya malu kalau ketahuan sering baca artikelnya Jose Aditya, love coach ( tjieeee ) yang menurut saya hmm, hebat. Hebat karena dia bisa memberi nasihat yang tegas tapi pengertian terhadap psikis perempuan. Hebat karena bisa begitu universal menyampaikan prinsip - prinsip keislamannya dengan bahasa yang logis.
Saya subscribe bukan karena kebelet kawin kok, awalnya karena pingin move on sehabis putus sama mantan. Lama - lama seneng baca tips - tips simple tapi meaningful-nya si Mister. Tapi seriously, kali ini saya ga tahan untuk gak share artikel ini. Beberapa kali ada yang bertanya pada saya perihal ini. Silahkan dibaca.
Bagaimana Jika Saya Sudah Gak Perawan Lagi?
Sebelum kita mulai ngomongin hal-hal yang sensitif, izinkan saya mengutip sebuah kalimat..
“Tuhan mengizinkan kita untuk mengambil pilihan-pilihan dalam hidup kita beserta segala konsekuensi atas pilihan-pilihan tersebut. Itulah mengapa, hidup kita 100% adalah tanggung jawab kita sendiri”
Hmmm.. topik ini sebenarnya agak-agak sensitif ya? Hehe… Tapi it’s oke lah, kita bahas saja. Karena sudah terlalu banyak wanita yang menanyakan pertanyaan ini:
“Mister gimana jika saya sudah tidak perawan lagi?!”
Ups! Gimana bahasnya ya? Hehe…
Sebenarnya, pertanyaan di atas itu masih agak gak jelas sih.. Karena belum lengkap, dan maksud pertanyaannya juga masih sangat-sangat buram.
Dan tidak hanya satu orang tapi cukup banyak pertanyaan seperti ini masuk pada inbox email saya. Tapi so far, saya paham lah apa maksud pertanyaannya. Okee.. mari kita jawab ya!
Pertama saya akan menjawab ini dalam 3 segi bahasan:
Dari sisi makna
Dari perspektif si pria (terutama calon suami)
Dari cara mengkomunikasikannya…
So, let’s go pada poin yang pertama
Makna
Well, dari segi bahasa, sudah tidak perawan itu yaa artinya sudah tidak utuhnya selaput dara pada genital wanita. Meskipun hal ini tidak selamanya benar, karena sebenarnya dengan aktvitas olah raga pun robeknya selaput dara tetap bisa terjadi.
Jadi agar lebih mudah, untuk kepentingan tulisan ini, saya akan mendefinisikan tidak perawan adalah wanita yang sudah pernah berhubungan seksual dengan seroang pria. Sampai sini dulu kita sepakat ya…
Lalu apa makna dari perawan itu sendiri bagi wanita? Kenapa hal tersebut begitu penting bagi wanita Indonesia? JELAS PENTING! Karena keperawanan adalah simbol dari kesucian, ketaatan, dan keteraturan diri bagi si wanita.
Lalu bagaimana jika seorang wanita sudah tidak perawan?
Hnah, lagi-lagi hal ini tergantung…
Jika wanita sudah tidak perawan lagi karena pernah menikah dengan seoran pria, maka hal tersebut adalah sebuah kewajaran.
Namun, bagaimana jika si wanita kehilangan keperawanannya diluar penikahan, baik secara sengaja, maupun tidak sengaja? Apakah hal ini membuat mereka tidak lagi suci dan sudah keluar dari ketaatan?
Well TERGANTUNG!
Begini teman-temanku wanita yang elegan! Banyak sekali masyarakat kita salah fokus, bahwa keperawanan hanya dilihat sebagai fungsi “segel”nya saja. Sehingga kini wanita yang tidak lagi perawan jadi terbagi menjadi dua kelompok.
Yang pertama adalah kelompok wanita yang tidak lagi menganggap penting tentang arti keperawanan, BODO AMAT dengan keperawanan! Kata mereka. Dan yang kedua adalah kelompok wanita yang masih menganggap penting arti keperawanan, namun begitu menyesal hingga tidak bisa memaafkan diri sendiri dan terus menyesali kehilangan keperawanan mereka.
Yang dimana, keduanya menurut saya tidaklah benar!
Karena sebenarnya, yang penting dari keperawanan bukanlah pada fungsi “segel” nya saja, tapi lebih ditekankan pada sikap si wanita tersebut secara keseluruhan. Tentang cara pikir, bagaimana mereka bersikap, berinteraksi, dan menempatkan dirinya dalam dunia sosial.
Karena wanita yang setia menjaga keperawanannya, diharapkan bisa menjaga tutur katanya. Tahu sebagai apa perannya, dan juga paham akan kesehatannya sendiri.
Karena memang, wanita yang sudah tidak perawan (apalagi karena kesengajaan), lebih rentan melakukan kontak seksual dengan beberapa pria berbeda sebelum menikah, dan hal ini buruk bagi kesehatan mereka. Betul bukan?
Dan hal ini menjadi sangat penting, karena wanita memiliki anugerah peran yang luar biasa untuk membangun peradaban. Dan sejatinya, pondasi dari karakter bangsa yang kuat itu yaa dari wanita itu sendiri. Bukan pada pria. Yes! Man is nothing without woman!
Hnah dengan begini, jika setiap wanita mengerti makna yang tepat dari sebuah keperawanan. Maka tidak akan ada yang meremehkan makna keperawanan. Dan juga tidak akan ada wanita yang terlalu larut dalam penyesalan ketika keperawanan itu hilang (baik sengaja ataupun tidak).
Bagini, menyesal itu boleh. Karena itu tanda bahwa Kamu masih memiliki moral compass dan tidak setuju atas hal tersebut.
Namun berlarut-larut dalam penyesalan dan tidak bisa bangkit dari rasa bersalah akibat kehilangan keperawanan pun tidak benar!
Karena mereka yang sudah tidak perawan BUKAN BERARTI adalah wanita kotor!
Begini simpelnya, setiap manusia punya masa lalu right?
Dan setiap manusia, pasti pernah salah, pasti pernah tergelincir dalam tindakan yang merugikan dirinya sendiri.
Namun bukan artinya manusia tersebut hina!
Resapi ini, bahwa manusia TIDAK BISA DINILAI dari satu perbuatan. Sama seperti sebuah buku, jika kita baru membaca pada bagian awal, kita tidak pantas menilai isi bukunya sebelum kita selesai membacanya.
Jadi selama masih ada nafas, dan hidup kita belum berakhir, selalu ada makna luar biasa yang kita guratkan dalam “buku kehidupan” kita.
Namun bagaimana jika hal tersebut terlalu sakit? Bagaimana jika si wanita kehilangan keperawanan karena paksaan?
Well, jika ini yang terjadi, Kamu perlu menguasai ilmu untuk move on.
Karena sebenarnya, apapun yang terjadi dalam kehidupan kita selalu bersifat netral, SAMPAI KITA SENDIRI YANG MEMBERI MAKNA.
Sekarang, tanyakan pada dirimu sendiri. Makna apa yang Kamu berikan pada kejadian tersebut? Apakah negatif? Apakah maknanya buruk? Jika ya… Bisakah diganti dengan makna yang baru?
Seperti…
Pelajaran apa yang bisa Kamu ambil dari kejadian tersebut?
Setelah kejadian tersebut, Kamu akan jadi wanita yang seperti apa?
Teruslah bertanya pada dirimu sendiri, hingga akhirnya makna tersebut bergeser. Yang tadinya hanya ada makna buruk dan kesakitan, kini mulai berpindah makna menjadi pelajaran dan perubahan.
Karena manusia luar biasa adalah mereka yang bisa memanfaatkan kejadian buruk dalam kehidupannya, menjadi pendorong dirinya untuk bangkit lagi jadi lebih baik. Apakah itu Kamu?
Well… Intinya, hidup kita belum selesai, masih ada hal luar biasa yang harus kita lakukan. Syaratnya ya kita harus bisa move on terlebih dahulu. Bagaimana caranya? Kebetulan sudah saya bahas di buku Move On Formula, kamu boleh miliki bukunya nanti supaya kamu bisa keluar dari kondisi terpuruk tanpa harus berpura-pura kuat. Dan yang paling penting dari semuanya, kamu bisa memaafkan dirimu sendiri dan juga “dia”..
Sampai sini, saya harap kita semua sudah putuskan untuk move on
Every sinner has a past, and every saint has a future..
Jadi, pertanyaan: apakah wanita yang sudah tidak perawan masih layak mendapatkan pria terbaik?
Tentu saja jawabannya IYA.
Semua tergantung kita.
Keputusan move on ada di tangan kita.
Pesan saya, jika kita sudah beres dengan masa lalu maka akan lebih mudah menyambut masa depan dengan penuh sukacita dan optimisme.
Bukankah itu yang kamu inginkan?
Selanjutnya tentang perspektif si pria (terutama calon suami) dan cara mengomunikasikannya akan kita bahas besok ya.
Ohya, apakah kamu bersedia bantu saya untuk membantu lebih banyak wanita untuk bahagia dalam kehidupan cintanya? Jika Ya, Kamu boleh membagikan/menginfokan artikel ini pada mereka yang sedang membutuhkan. Yuk rangkul mereka seperti saya merangkul kamu
Karena saya percaya, wanita yang bahagia bisa membuat lebih indah.
Dimulai dari kamu ^_^
Semoga bermanfaat! Sampai ketemu di artikel besok ya!
Be Great, Be Loved and Start Today!
your love coach,
Jose Aditya
Sebagai tambahan, ada sebuah kisah ketika Umar bin Khattab RA. menjadi Kalifah. Suatu hari, datanglah seorang lelaki yang bercerita pada Umar RA, tentang keponakannya yang akan menikah. Keponakannya ini dulu pernah berzina dan sekarang telah bertaubat. Pertanyaan lelaki itu pada Sang Amirul Mukminin, apakah keponakannya harus menceritakan perihal ini kepada calon suaminya? Dan jawaban Umar kira - kira adalah, “Allah sudah menutupi aibnya (dan dia sudah bertaubat). Lalu mengapakah harus kita buka aib itu?”
Saya hampir ga pernah minta reblog. Tapi saya berharap banyak perempuan yang membaca ini. :)
1K notes
·
View notes