Tumgik
imaginegrapher · 3 years
Text
“I’m just open, untuk apapun yang Allah mau berikan .. dan tidak mau berikan”
— Dewi Sandra, di interview bareng Daniel Mananta.
12 notes · View notes
imaginegrapher · 4 years
Text
Day #7 Komprod: Teamwork
Hari ini, 9 September. Temuan hari ini lebih banyak berkomunikasi lewat video call ditengah break kerja suami dan di rumah saat suami pulang kerja. Komunikasi berjalan baik, efektif dan produktif!
Tumblr media
Tumblr media
Kerjasama tim memang dimulai dari komunikasi yang jelas dan terbuka. Kalo udah begini kan enak yaa jadinya hehe.
Tumblr media
Alhamdulillah, kalo lagi baper biasanya suka nangis tapi sekarang nggak lagi dongg xD
Tumblr media Tumblr media
Semoga besok bisa lebiih dan semakin baik lagi. Semangat kelas Bunsayy
4 notes · View notes
imaginegrapher · 4 years
Text
Day #6 Komprod: Beda Pendapat Biasa, tapi Mendengarkan dan Saling Menerima Pendapat harus Terbiasa.
Hari ini, 8 September. Seperti rencana hari kemarin, sepulangnya suami dari kantor berbincang tentang pekerjaan masing-masing hari ini. Namun setelah berbincang pekerjaan, ternyata banyak hal yang terjadi hari ini dan kuceritakan pada suami. Kami berdiskusi panjang, dan Alhamdulillah semakin belajar mendengarkan dengan serius tanpa semangat memotong pembicaraan suami saat ada pendapatnya yang tidak kusepakati.
Tumblr media
Tantangan hari ini lebih ke bagaimana cara menyampaikan ketidaksetujuanku dengan hati hati dan tidak bernada negatif (karena kami seringkali saat diskusi panjang dan beda pendapat, ujungnya malah jadi kesel🤣 Aku sih tepatnya yang kesel haha). Tapi ternyata bisa kok, mengelola diskusi jadi komunikasi efektif dan sehat asal kita pun mendengarkan sampai habis, menyampaikan beda pendapat dengan humanis. Manis.
Tumblr media
Yang kudapat dari komunikasi hari ini, dengan saling bertanya dan bercerita tentang hari yang kita lalui, kita bisa sama-sama saling menyemangati dan memberi saran/masukan. Selain itu saat berdiskusi, kita bisa menjaga suasana diskusi tetap enjoy dan tidak perlu memaksakan pasangan harus setuju dengan pendapat kita karena bagaimanapun kita adalah 2 manusia yang bisa punya 2 pendapat/sudut pandang berbeda.
Tumblr media
Tumblr media
Tumblr media
Sekian untuk jurnal Komprod hari ke-6 ini. Semoga esok bisa lebih dan lebih baik lagi. Semangat!
4 notes · View notes
imaginegrapher · 4 years
Text
Day #5 Komunikasi Produktif: Terima Kasih, Kamu Hebat!
Hari ini tanggal 7 September. Jurnal komprodku hari ini Alhamdulillah terasa sangat baik, dan lebih baik.
Tumblr media
Tadi pagi pagi baru saja kembali ke rumah dalam keadaan lelah setelah kurang lebih 10 jam perjalanan. Setelah mengantar suami yang harus ke kantor, akupun terlelap lagi meredam lelah. Saat terbangun mendapatkan chat dari suami. "Yang selamat istirahat yah, makasih udah nemenin pulang." Alhamdulillah❤️
Lalu siangnya berkomunikasi via zoom meeting dengan tim branding kantorku untuk membahas pembuatan logo mendadak yang harus selesai hari ini. Meski terasa menantang pasti, tapi tetap berusaha menyanggupi dengan kondisi perlu waktu mencari inspirasi, juga membutuhkan data data atau konten yang kubutuhkan.
Malam harinya ditutup dengan poin komunikasi bersama Mei yang menjadi pelajaran baru untukku, yakni menyemangati anak saat menghadapi tantangan. Bukan berkata, "susah ya?" Lalu apresiasi saat mereka bisa melakukannya. Tak lupa mendengarkan apapuun kata kata dan mengamati ekspresi mereka dengan seksama, menatap mata juga membalas celoteh mereka seolah kita memahami dan tertarik dengan cerita mereka.
Tumblr media
Tantangan hari ini belajar berusaha merespon revisi atau kritik masukan dari tim kantor atas logo yang kubuat dengan hati lapang.
Tumblr media
Tumblr media
Demikian poin yang bisa diambil dan dipelajari hari ini, serta rencana untuk esok hari.
Tumblr media
Bintang 5 untuk hari ini karena rencanaku untuk berkomunikasi produktif dengan teman kantor telah terpenuhi meski tetap harus terus belajar seni berkomunikasi saat ada kritik dan masukan dengan lebih baik lagi :)
Semangat semangat!
Terima kasih semuanya untuk segala yang kita upayakan dengan baik hari ini, kita hebat!
3 notes · View notes
imaginegrapher · 4 years
Text
Day #4 Komunikasi Produktif: Interest dengan Hal yang Ditekuni Pasangan, dan Jangan Lupa tetap Jaga Kewarasan!
Hari ini tanggal 6 September, menulis diatas kereta menuju rumah kami di Jaten Karanganyar. Hari ini Alhamdulillah, menemukan pola komunikasi yang bertumbuh dan poin baru untuk terus dipelajari.
Tumblr media
Selain terlihat interest dan sesekali mengamati, bertanya ini itu tentang sepeda atau proses membetulkan bagian bagian sepeda, saya juga mencoba belajar menambahkan kalimat apresiasi/pujian meski seringkali malah saya yang pingin nyaut lagi "ngeselin" melihat respon mas bojo yang kesenengan. Ya gapapa sih soalnya saya juga gitu kalo dipuji kegeeran wakaka. Saya juga belajar tawar menawar dengan win win solution kalau ada kondisi dimana saya ingin A, dan suami minta B. yang penting sama sama nyaman.
Tumblr media
Nah ini tantangan yang kuhadapi. Tadi misalnya, kami berencana kembali ke Solo sore hari. Sudah beli tiket bis dari Terminal Pulogebang. Tapi tiba tiba dibatalkan PO siang hari karena bisnya tidak penuh. Kami pun segera berangkat dari rumah jam setengah 3 sore sambil mencari alternatif tiket bis lain atau kereta.
Sesampainya di stasiun Depok Baru untuk naik commuter line, bojo meminta diskusi dulu sebelum masuk peron. "Jadi mau gimana nih, bis ga ada yang bales dan bisa ditelfon. Yang td udah direfund. Adanya kereta malem jam 7 sama jam 9, satu ke Semarang satu ke Jogja."
"Hmm, kalo ke Semarang sampe rumah masih ada spare waktu kan. Kalo ke Jogja nanti kamu buru buru ke kantor atau malah mandi di kantor, aku ga mau.."
Karena suami perlu segera ke kantor, setelah sebelumnya nego supaya kita istirahat dan bersih bersih di rumah karena pulang dari jakarta dan naik transportasi umum.
"Ya atau ngga aku mandi di stasiun, gimana?"
Masih berat hati karena sebagai istri pinginnya kita sama-sama mencegah dan menjaga risiko untuk diri sendiri dan orang lain.
"kalo ada opsi yang lebih cepet sampe rumah, aku pinginnya kita ambil tiket yang cepet sampe. kalo ke jogja sampe sana jam 7an kan, nanti buru buru. semarang aja gimana?"
"Yowes semarang ya"
Demikianlah kira-kira diskusi cukup alot dan panjang sebelum kami bersepakat, namun setelahnya no hard feeling. Karna sama-sama sudah paham risikonya kalau turun di semarang gimana, turun di jogja gimana. Okesip.
Tumblr media
Poin nomer 1 dan 2 sudah dijabarkan di atas, poin nomer 3 ini yang sebelumnya sudah saya biasakan sejak menikah. Namun yang kali ini, saya ingin lebih banyak bercengkrama dan lebih dekat. Misal ke adik bungsu bertanya bagaimana sekolahnya, "udah rajin dong up, mantap. udah hafal pelajaran apa aja? kemaren presentasi kangkungnya ema liat loh. kangkung itu gunanya apa aja ya up? yaah kok lupa. nanti rajin belajarnya yaa." ujarku sambil memberikan uang jajan.
Ke adik dibawahku juga, bertanya kegiatannya gimana. Mensupportnya untuk lebih mandiri dan menyemangati supaya adik saya ini mau meneruskan bisnis toko busana milik orang tua. "Mar ayo segera kerja di toko aja, biar mandiri dan waktunya diisi sama hal bermanfaat. Itu instagramnya kan udah kubuatin, tinggal diisi," kataku. Bertanya kendalanya apa, dan kalau butuh bantuan jangan sungkan mengabari supaya bisa bantu.
Ke kakakku bertanya perkembangan anaknya. "Kemaren berarti vaksin tetep ke puskesmas ya?" Karna aku juga lulusan kesmas jadi sering mengamati tumbuh kembang keponakan. "Mau kubeliin minyak aromateraphy ga buat akif? Itu ada banyak varian sesuai kebutuhan bayi." Kakakku pun menyambut dengan sangat baik, "boleh deh!"
Kepulangan dua hari kemarin, mumpung sedang pulang dan entah kapan lagi kami bisa bersilaturahim di tengah kondisi pandemi ini membuat saya ingin banyak memberi, bertanya, mendengar, dan menyemangati saudara saudara serta orang tua. Tak lupa setelah memberikan daster oleh oleh untuk keluarga di rumah dan kakak ipar juga, kami berpamitan. Ketemu lagi insya Allah!
Tumblr media
Tumblr media
Sekian untuk jurnal Bunsay Hari Ke-4! Semoga esok bisa lebih dan lebih baik lagi.
Salam, di sekitaran Cirebon menuju Tegal di atas KA Sembrani.
3 notes · View notes
imaginegrapher · 4 years
Text
Day #3 Komunikasi Produktif: Produktif itu Melegakan dan Menyenangkan!
Hari ini, 5 September di ujung hari. Baru sempat menulis jurnal Bunsay Zona 1 karena seharian bercengkrama dengan keluargaku di Depok dan keluarga mertua di Cibubur. Jadi inipun nulis dan bikinnya ngebuut tapi mudah mudahan tersampaikan isinya. Biasanya nulis di wordpress, tapi karna 2 hari libur ke rumah orang tua jadi sementara back to tumblr dulu yang soo praktiz. Thanks tumblr!
Tumblr media
Temuan hari ini Alhamdulillah komunikasi yang berjalan sangat produktif dan efektif dengan suami, dengan umi abi, dengan bapak mertua dan kakak ipar. Bertanya hal dengan jelas, mendengarkan dan menyimak, menyampaikan pendapat dengan jelas. Alhamdulillah. Terlalu panjang kalo ditulis :')
Tumblr media
Tantangan yang kuhadapi satu satunya, menghadapi nada tinggi suami di pagi hari seusai kami turun dari commuter line saat ingin pesan grabcar menuju ke rumah. Tapi all is well, kesel sebentar, trus stay cool, menyampaikan dengan baik dan well done!
Tumblr media
Berikut poin komunikasi yang didapat hari ini. Rencana kemarin untuk banyak berterima kasih pun terwujud!
Tumblr media
Tumblr media
Semoga bintang esok hari juga konsisten 5 bintang. Semangat berproses menjalankan komunikasi produktif sehari-hari!
Salam dari Depok :)
2 notes · View notes
imaginegrapher · 4 years
Text
kalo lagi kesel, sebel, ngedumel mendalam sama seseorang. emang paling ampuh itu coba kulik dan inget inget kebaikannya. inget inget sesuatu yang bisa bikin kamu senyum lagi.
kemaren. lagi sebel dan kesel sama suami. sekesel-keselnya, dia ternyata orang yang selama ini paling bisa bikin ketawa. orang yang tiap pingin tidur selalu jadi temen gulat walau ujungnya jadi peluk erat. orang yang suatu saat bisa jadi cupu, secupu kita berdua pesen soto & nasi rames pake empal tautaunya ditotal 92ribu trus ngakak sepanjang jalan🤣 orang yang selalu ngajak maapan pake kelingking janji petir. dan yang lain lainnya.
inget inget, kita manusia ga ada yang sempurna. jadi orang tua, jadi anak, jadi suami istri, jadi temen, jadi admin jualan onlen, jadi tetangga, jadi guru, jadi manajer dan segudang amanah manusia lainnya. kita ternyata cuma manusia yang bisa bikin salah, bisa marah, dan selalu punya pilihan untuk mem(nd)endam atau memaafkan. punya pilihan untuk terus ada di lubang kesalahan yang sama atau sama sama bercermin dan memperbaiki diri.
semoga kita selalu berada dalam kesadaran yang hakiki sebagai hamba, dan kembali pada hati yang melunak dan bersabar bersyukur seluas samudera.
jaten, 29 agustus 2020.
1 note · View note
imaginegrapher · 4 years
Text
Perasaan itu unik.
Kadang kita bisa merasa hati sangat hangat, leleh, rindu, sayang, senang, dan haru yang menyeruak. Tapi beberapa menit kemudian hanya karna satu hal, kita seketika kesal, menggumam, sedih, pingin nangis, kecewa dan lainnya meski tau perasaan seperti itu hanya menggelayut sementara. Lalu besoknya kita terheran-heran kenapa kita baper sekali, walaupun besoknya diulang lagi.
Ya, perasaan itu unik. Seperti kita merasa senang berharap dan bersyukur atas sesuatu, sedih saat mendapati kenyataan, dan takut pada saat bersamaan ketika mengadu pada Allah.
Alhamdulillah kita masih bisa merasakan berbagai macam emosi dan perasaan. Sebab bukan tidak mungkin hati kita mati, sehingga jangan sampai Allah cabut kenikmatan ini. Semoga Allah mampukan kita mengelola segala perasaan yang hadir agar tetap pada porsinya, menghadirkan kekuatan serta kebaikan lainnya. Agar potensi kebaikan selalu memenangkan potensi keburukan, dimulai sejak dalam hati.
23/7/20, hari ulang tahun ibuku.
5 notes · View notes
imaginegrapher · 4 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Mari ciptakan lingkungan positif bagi pikiran, jiwa, dan fisik kita :) Udah saatnya kita mulai fokus memperhatikan dan menghargai diri kita, alih alih ngeliatin dan merasa minder dengan kehidupan orang lain.
Yuk belajar bareng di instagram healthy.beautyid
602 notes · View notes
imaginegrapher · 4 years
Text
Refleksi H-1 Bulan Menuju 2 Tahun
Semalam instagram storynya Apik, istrinya Masgun lewat di timelineku. Mbahas seru tentang refleksi tahun tahun awal pernikahan, berkaca dari vlognya Ayu Dewi dan Nia Ramadhani yang juga bahas tentang hal yang sama.
Sembari menyiapkan tulisan untuk misi terakhirku di Matrikulasi Ibu Profesional, aku juga merefleksikan 2 tahun pertama pernikahanku yang... banyak emot nangis ketawanya😂😂😂😭😭😭
Tumblr media
Misi terakhir matrikulasi ini spesial, para ibu diminta menulis surat. Kalau sudah menikah, menulis untuk suami. Berhubung diriku adalah manusia yang lebih suka menulis dibanding berbicara, misi ini tentulah mudah. Sejak awal menikah hingga hari ini, terhitung sudah sangaat sering menulis surat/note/email/chat panjang untuk suami.
Para pejuang LDM pasti ngerti rasanya, kalo kita mau cerita banyak di ujung hari tapi suami disana lagi capek dan tidur duluan. Sedih ya😂 tapi ya apalah satu satunya cara kuungkapkan dengan chat panjang. Cerita kalo hari ini aku begini, ngerjain ini inu. Sekedar mengungkapkan perasaan dan menyalurkan jatah puluhan ribu kata yang perlu tempat pengeluaran.
Di ulang tahun pertama pernikahan, akupun merangkum tulisanku untuk suami dan curhatan perasaan ke dalam sebuah buku. Kadang dengan tulisan, maksudku bisa lebih tersampaikan. Maklum, tipe individu yang bahasa cintanya dengan tulisan.
Tumblr media
Setelah tidak LDM lagi, aku tetap suka menulis untuk suami. Hadiah ulang tahun suami kemarin juga menyelipkan notes yang sudah berisi 28 hari tentang bojo (karena ulang tahunnya tanggal 28). Dan suami tetap sama, tidak pernah menulis balik untuk istrinya karna memang tidak bakat menulis ala ala gombal puitis wkwk.
Aku mulai menerima perbedaan-perbedaan yang ada di antara kami, meski kadang tetap menyampaikan harapan untuk dikasih kejutan dengan tambahan sticky notes atau surat yang entah kapan. Tips biar tetep bahagia mah jangan berharap lebih dan rendahkan ekspektasi biar ga terlalu sakit ya mak *eh
Menerima dan menghargai bahasa cinta diantara kami yang berbeda. Aku yang puitis dan lebih suka dengan kejutan, hadiah dan tulisan. Suami yang lebih suka menunjukkan dengan gestur sentuhan dan langsung dengan tindakan. Kalau mau memahami lebih jauh, suamiku itu lebih romantis karna cintanya ditunjukkan secara realistis. Bukan ala drama korea.
Jadi kalau lagi ngambek, aku diam diam suka terharu dan bersyukur dalam hati karna pengorbanan suami. Ternyata sudah sejauh ini kami melewati tahun-tahun pertama pernikahan.
Tumblr media Tumblr media
Kalau kata buku Lagom (hidup seimbang ala orang Swedia), be Kind itu penting untuk menjaga harmoni sebuah hubungan. Sederhana saja, seperti membuatkan kopi pagi hari, atau menyelipkan note personal di buku pasangan. Hal itu yang sering kulakukan. Sering iseng ngirim foto/desain ke email kerja suami. Hal sederhana biasanya justru yang mampu membuat kita tersenyum, ya kan :)
Untuk menuntaskan misi terakhir ini, kuselipkan lagi surat cinta untuk suami ke dalam tas kerja sebelum dia berangkat. Kadang yang seru itu nunggu respon pasangan ya kan hehe.
Tumblr media
Alhamdulillah. Meski masih harus banyak belajar, sabar dan istighfar😂, juga sekaligus belajar banyakk bersyukur atas jodoh yang dipilihkanNya untuk kita. Dengan lebih dan kurangnya, insya Allah kita belajar saling menguatkan langkah menuju tujuan akhir semua manusia: syurgaNya.
Jadi beginilah refleksi Misi Terakhir sekaligus refleksi menuju dua tahun pernikahan. Diriku mendaftar Ibu Profesional atas dukungan suami, mudah-mudahan bisa menerapkan ilmu dan memberikan yang terbaik pula untuk suami, keluarga kecilku dan lingkungan sekitarku.
Terima kasih Widyaiswara, mak-mak sesama pejuang dan Institut Ibu Profesional!
Ditulis dalam perjalanan menuju Solo, 10 Juli 2020.
5 notes · View notes
imaginegrapher · 4 years
Text
“Segala sesuatu yang ingin kau bawa ke akhirat, siapkan dari sekarang. Dan sesuatu yang tidak ingin kau bawa, tinggalkan dari sekarang.”
— Abu Hazim Salamah bin Dinar
1K notes · View notes
imaginegrapher · 4 years
Text
Menjadi manusia yang tidak sempurna, pasti akan melalui berbagai macam salah, khilaf dan kekurangan lainnya.
Tapi kita bisa memilih: menjadi baik, atau menciptakan keburukan bagi yang lain. Semoga kita selalu memilih menjadi manusia yang baik, yang tidak mudah tergoda ego untuk sekedar menilai dan mengomentari hidup orang lain tanpa mengambil ibrah darinya.
5 notes · View notes
imaginegrapher · 5 years
Text
Siap mencintai, artinya siap membuka ruang bertumbuh dan memaafkan setiap hari.
Apa itu cinta?
Cinta, membuat kita merasa istimewa di hadapan seseorang. Memabukkan. Kadang membuat kita terbang dalam ungkapan atau tindakan. Kadang juga membuat kita kesal, saat saling merindu tapi tak dapat bertemu. Saat salah satu tak sengaja berbuat salah dan yang satu marah.
Cinta kadang menguatkan, kadang pula melemahkan. Membuat tak enak makan, tak fokus kerjaan. Cinta membuat hari-hari kita terasa berbeda dari sebelumnya. Cinta mampu membuat mimpi terasa semakin hidup, terlebih saat sudah terikat akad pernikahan. Perjuangan menggapainya bukan lagi sendiri, tapi sudah berdua. Dan tersematkan 'kita' pada tiap langkahnya.
Tapi pada akhirnya, cinta berbicara tentang kemana ia disandarkan dan bermuara.
Iya, kadang kita lupa bahwa dijadikan indah cinta pada pandangan manusia. Cinta yang tak disandarkan pada Yang Maha Pemberi Cinta, ia hanya akan melemahkan obsesi kita akan kontribusi amal dan ibadah yang sesungguhnya.
"Bu, ingat ya bu. Jangan bersandar pada suami, ini serius sekali hadirin. Cinta ada, wajar. Tapi cinta berlebihan tidak akan membuat bahagia. Ibu tidak bahagia bukan karna kelakuan suami, ibu tidak bahagia karena urusan dengan Allahnya kurang baik."
Tausiyah Aa Gym kala itu menghiburku sekaligus mengingatkanku tiap kali bersedih, jika ada tengkar-tengkar kecil dengan suami, atau saat sudah menyiapkan sesuatu tapi feedbacknya tak sehappy yang kubayangkan.
Ternyata benar, kalau bahagia kita disandarkan pada manusia, termasuk suami: bahagia kita bergantung pada mereka. Padahal kalau kita yakin melaksanakan segala sesuatunya melibatkan Allah, meniatkan karna Allah, maka pasti. Pasti tetep bahagia. Karna yang menggenggam hati setiap manusia itu Allah, yang membolak balik hati suami juga Allah. Jadi kalau sudah berusaha jadi istri yang baik, insya Allah, Allah yang akan jaga hati kita dan suami.
Beberapa kali dalam forum melingkar atau kajian menyampaikan tentang itu, agar kita teringati selalu bagaimana mencapai hati yang bahagia karna Allah, bukan karena doi, karna teman, atau karna judge orang lain walau susaah sekali rasanya. Menghalau rasa sedih, kesal itu sulit. Tapi dengan mengingati orang lain, akan lebih mengena juga dalam mengingati diri sendiri. 'kan elu sendiri dam yang bilang gitu ke orang lain, masak lu sendiri masih kayak gitu.' hehe.
Nah balik lagee.
Setelah menikah dan melewati banyak hal bersama suami dan keluarga, dari yang manis-manis sampe yang pedes asem asin. Aku jadi belajar bahwa saat kita siap menerima kehadiran orang lain dalam hidup, artinya kita siap untuk komitmen dalam mencintainya selama sisa hidup.
Dan mencintai, artinya siap menerima kekurangannya, menerima segala dinamika emosi sampai banjir air mata (drama rumatangga wqwq), menerima bertumbuh bersamanya walau harus jungkir balik adanya, dan yang paling penting memaafkan segala kesalahan yang ada dengan kelapangan hati yang seluas-luasnya. Begitupula memaafkan diri dan meminta ampun pada Allah saat berbuat salah kepadanya. Ingat, ridha suami juga ridha Allah, dengan ridhaNya kita gapai kunci surga serta bahagia dalam jiwa.
Panjang juga ya hehe. Intinya dengan bertumbuhnya kita, cinta juga akan terus bertumbuh. Asal disandarkan pada Allah. Dan berharap agar cinta yang bertumbuh, semakin mendekatkan kita pada yang Memiliki Cinta.
Selalu terpanjat doa: jadikan kami dan apa-apa yang kami cinta, menjadi jalan menuju kebaikan-kebaikanmu dan kebaikan untuk sekitar kami ya Allah.
Dengannya, semoga Allah ridha.
--
sudah lama tidak menulis,
Hari Pahlawan, 10/11/2019
7 notes · View notes
imaginegrapher · 5 years
Text
Wanita Setelah Menikah
Ada banyak bahagia ketika ia telah menikah, namun dengan banyaknya bahagia sudah pasti akan banyak pula kesedihan, gelisah, bayang-bayang masa depan dengan suami dan anak akan seperti apa. Bagi mereka yang telah memasuki usia pernikahan 5 bahkan 10 tahun mungkin akan lebih faham bagaimana mengelola masalah dalam rumah tangganya.
Wanita dan masa setelah pernikahannya akan sangat banyak waktu yang ia habiskan bersama dengan pasangannya, kadang ekspetasi yang terlalu jauh bisa menjadikannya sedikit sedih dengan realita suaminya, baginya suami adalah teman, ayah, saudara, kakak, dan semua bentuk tanggung jawabnya. Tiap manusia Alloh berikan rasa hingga ia bisa merasakan berbagai macam kecamuk dan gemuruh dalam hatinya.
Jangan terlalu berharap pada ekspetasi pasanganmu nanti, bagaimanapun ia tetaplah manusia biasa, memang benar jika menikah itu bukan masalah cinta pandangan pertama atau sekedar rasa kagum yang berlebih, ia didasari oleh banyaknya memaafkan, banyaknya belajar memahami, banyaknya latihan mengolah jari dan lisan ketika menyampaikan atau diskusi sebuah masalah. Ibadah yang paling lama dan mulia bukan berarti minim dari godaan dan ujian, justru akan lebih banyak dan lebih berat, tapi keberkahan dan kebahagiaan yang didapat akan jauh lebih banyak daripada ujian itu sendiri.
Ada masa-masa dimana keburukan suami terlihat semua dikelopak mata istri, begitupun sebaliknya. Melihatnya seakan itu pertanda benarnya apa nasehat dari orangtua zaman dulu sebelum kita menikah, kamu adalah baju untuk pasanganmu, jadilah baju yang baik lagi rapih, baju yang melindungi dari semua aurat pasanganmu, hingga ia merasa aman dari panas atau dinginnya dunia. Ia menjadi tempat ternyaman.
Selalu melibatkan doa semoga Alloh anugerahkan pasangan yang baik lagi menjadi penyejuk mata bagimu nanti, jangan pernah berhenti berdoa, sebab kita selalu membutuhkan taufik dan hidayah dariNya. Tidak cukup jika hanya bermodalkan cinta, setia, cantik tampan, semua akan ada masa habisnya masing-masing.
Untukmu yang sedang mencari atau sudah menikah dengan memasuki usia lebih, bersyukurlah bahwa rezeki pasangan telah Alloh titipkan padamu, jalani saja dengan sebaik-baik peran. Jika harus meminta maaf tidak perlu malu mengungkapkan, jika dirasa perlu jujur maka jujurlah dengan bahasa yang halus lagi lembut untuk menyampaikan.
Semoga Alloh selalu menjagamu, alby!
@jndmmsyhd
1K notes · View notes
imaginegrapher · 5 years
Text
solusi = ikhtiar & doa maksimal + menyerah total
Tumblr media
masalah datang bertubi-tubi. satu, dua, tiga, empat… sebelas, dua belas, tiga belas…
semakin kita berjuang keras & berdoa tanpa henti untuk selesaikan masalah, rasanya kok yang terjadi malah semakin kusut dan rumit?
sampai pada suatu titik, kita hanya bisa menyerah total kepada Allah. diam, mundur perlahan, dan mengakui bahwa kita lemah.
lalu Allah selesaikan semuanya. tiba-tiba.
satu demi satu semua terurai. menghilang.
Tumblr media
ternyata Allah hanya ingin kita berdoa lebih banyak, beristighfar lebih banyak, bertaubat, berserah diri total, dan mendekat pada-Nya tanpa jarak.
istighfar-istighfar kita menghapus dosa, doa-doa kita menundukkan hati, masalah-masalah yang datang semakin mengokohkan kita.
dan tersadar, semua kepahitan yang datang dan sudah tertelan, ternyata untuk kebaikan diri kita sendiri. kebaikan di dunia, kebaikan di akhirat.
“segala puji bagi Allah, Rabb (pencipta, pemelihara, penguasa, pemilik, pemberi nikmat, pengatur) semesta alam”
Depok, 18 Juli 2019 - 06.11am
2K notes · View notes
imaginegrapher · 5 years
Text
Hujan
Tiap kali hujan, kesempatan untuk lebih dekat dengan Tuhan terasa sepuasnya. Apalagi kalau hujan-hujanan. Deras, dan penuh harap.
Selama hidup hampir 26 tahun, bertemu dengan berbagai takdirNya yang kadang sama sekali tak diduga. Alhamdulillah, begitu banyak nikmat dan anugerahNya. Dan merasa berdosa sekali saat menjudge kita bernasib buruk. Padahal Allah sendiri yang berfirman kalau bisa jadi yang kita anggap buruk itu adalah suatu hal baik.
Saat sudah berusaha dan berdoa mati-matian tapi hasilnya tak juga sesuai keinginan, ikhlaslah. Mungkin Allah mengabulkan doamu dengan bentuk yang lain, dan kita baru memahaminya di lain hari saat hati sudah sedemikian lapang.
Saat tak diterima di kampus impian, dengan jurusan pilihan. Saat diterima kerja di bidang yang berbeda dengan ilmu perkuliahan. Saat menikah bukan dengan orang yang kita doakan, atau sebaliknya, ditinggal nikah oleh orang yang pernah ada dalam masa muda. Saat orang lain sudah begitu jauhnya melangkah sementara kita merasa masih disini saja.
Heey. Hidupmu sungguh bukan untuk mengejar dunia. Jika yang kita dapatkan demikian adanya, syukurilah. Demikian bentuk kasih sayang Allah. Yang senang bukan berarti tampak melimpah rejeki. Yang sedih bukan berarti tak akan dapat senang dihari nanti. Allah sudah tetapkan segala sesuatunya setepatnya. 
Dalam setiap hujan, kita akan lebih mudah memahami dan melepaskan. Berdoalah sepuasnya. Mudah-mudahan Allah berkenan menjawab dengan jawaban terbaikNya. 
“..dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku.” - QS Maryam: 4
Dalam setiap hujan, kita akan lebih mudah menerima. Menerima kondisi diri sendiri, dan penerimaan akan segala hal. Sebab hidup kita, memang bukan untuk menyenangkan semua orang :)
Hidup kita, dari satu fase ke fase lainnya sama-sama menuju Allah.
-------
Depok, 28 April 2019
saat hujan
14 notes · View notes
imaginegrapher · 5 years
Text
logika “suka sama suka”.
Tumblr media
Saya pernah dengar budayawan, Pak Yasraf Amir Piliang, bilang begini, “Ada artikel di koran, bilang: penduduk Indonesia sudah terlalu banyak. Kenapa tidak legalkan LGBT. Kan kelahiran manusia makin minim.” Bapak bilang, kalau mau dilogiskan sih, ya masuk akal. Namun, logika yang Bapak pegang adalah logika Islam. Maka hal tersebut tak masuk dalam referensi kerangka berpikirnya. :) Iya. Dua hal yang bertentangan, bisa kok sama-sama punya argumentasi yang meyakinkan. Kedua hal tersebut dapat membuat struktur logika yang sama-sama kuat. Seperti halnya, logika penentang RUU P-KS dan logika pendukung RUU P-KS. Bisa saja kedua kubu meramu struktur logika dan argumentasi yang sama-sama kuat. “Atas suka sama suka, eh? Walau seks di luar nikah. Lho, gapapa toh. Wong situ ga dirugiin kan?” Logis? Ya! Bisa saja. Dibalas dengan “Hal tersebut bertentangan dengan moral negeri yang menjunjung tinggi agama. Seks bebas justru membuat tata keluarga menjadi kian tak menentu.” Logis? Iya juga kok. Menghormati agama adalah sebuah prinsip yang dapat disusun logikanya. Oleh karena itu, saya pikir, betapa rapuhnya logika. Lagi-lagi saya mengutip pendapat Schopenhauer, filsuf Jerman: “logika adalah tangan kanan untuk membenarkan kehendak.” Ia percaya sebenarnya motif-motif tindakan manusia dipengaruhi oleh kehendak, bukan logika. Justru logika digunakan agar kehendak terdengar masuk akal. Maka dari itu, banyak sekali kehendak antar manusia yang saling berlainan. Berpotensi saling berbenturan. Masing-masing punya pengikut karena pencetusnya meramu logika yang menawan. Dan sebuah kekuatan menyeru pada manusia, mempersilakan manusia agar mengistirahatkan kehendaknya secara rendah hati. Memercayakan hanya kepadaNya yang mengasihi dan memberi petunjuk, harus bagaimana aku. . Keberserahan. Keselamatan. Itulah akar kata Islam. Bukan kata-kata ‘jantan’ seperti 'kebenaran’, 'kekuasaan’. DariNya, saya banyak belajar betul untuk berserah. Logika tidak dihilangkan, melainkan dirapikan hingga jadi ciamik. Kehendak yang super liar diatur sedemikian hingga kecenderungan pun murni, hanya menghamba padaNya. Tidak sepenuhnya logis. Banyaknya romantis.
Ilustrasi dari sini.
131 notes · View notes