Tumgik
heynona · 3 years
Text
Aku kira, semakin hari aku mencoba melawan perasaan ini, mendengar suaranya tidak akan membuatku sedih lagi. Rupanya, seiring berjalannya waktu, aku justru hanya terhenti pada menit kedua. Bahkan tidak mampu untuk menyelesaikannya. Hari ini, suaranya masih menjadi obat rindu dan kepedihan.
2 notes · View notes
heynona · 3 years
Text
Pelan-pelan aja.
0 notes
heynona · 3 years
Text
When December comes, the pain is go away. I Hope.
1 note · View note
heynona · 3 years
Text
Kepada Hati Yang Laut
Seseorang pernah berkata benar, di dalam tubuhku yang ringkih ini, ada begitu banyak sesak dan luka yang menganga.
Ada berapa banyak hal yang memang sudah tidak bisa kamu lakukan untukku, Tuan. Ada banyak hal yang tidak lagi bisa kita lakukan bersama-sama. Kita tahu persis bahwa tidak ada yang berubah kecuali kadar dan frekuensi segala sesuatu yang kita punyai kemarin. 
Tuan, ada keinginan besar dalam diriku untuk tetap menggandengmu menuju kehidupan yang matang hingga kita layak disebut kisah abadi, cinta abadi...
Namun tak kalah besarnya dengan segala sesuatu yang kini kian rumit. Rasanya aku ingin terus tidur dan nyenyak dalam mimpiku. Tidak perlu bangun dan kemudian menghadapinya setiap hari dengan segala keluh dan air mata. Rasanya aku ingin terus berada di ruang ini, meski hampa tapi aku tetap bersamamu bukan?. Rasanya aku selalu ingin mendengar nyanyian-nyanyian cinta yang dulu sering kita nyanyikan. Rasanya aku tidak pernah ingin beranjak dari hari dimana hanya ada gema suara kita berdua, indah sekali...
Tapi tuan, aku sudah berjanji padamu untuk tetap melanjutkan hidupku apapun yang terjadi. Seseorang yang harus aku bahagiakan adalah diriku sendiri, setelah itu baru aku bisa membahagiakan orang-orang disekitarku. Aku juga sudah bersumpah dengan diriku sendiri bahwa aku tidak boleh mengganggumu lagi. Sepedih dan sesesak apa rindu itu, aku harus bertahan. 
Apakah setiap orang pernah merasakan kehilangan? 
Apakah pedih yang kita rasakan seadil itu tuan? 
Satu Desember membangunkan ku lagi dengan mata sembab seperti dulu saat aku begitu khawatir dan takut kehilangan mimpi, mimpi kita. Bedanya, hari ini segala ketakutan itu sudah dikabulkan Tuhan. Rasanya dunia ini begitu mengucilkan kita ya...
Semoga Tuhan luaskan juga hatimu dan hatiku seluas lautan. Agar damai dan bahagia untuk saling merelakan dan kembali berjalan ke depan meski tak pernah lagi  dipertemukan. Tuan, berbahagialah untukku. 
Dan kepada hatimu yang laut, jangan pernah asingkan diriku di dalam ingatanmu. Aku mencintaimu,.
Sampai nanti. 
0 notes
heynona · 4 years
Text
Saya mendengarkan " Tetap Untukmu-Anneth, MJN Squad ". Nikmati musik di JOOX! https://joox.page.link/79nf98 (#JOOX)
https://joox.page.link/79nf98
Ku harap di sana kau bahagia....
0 notes
heynona · 4 years
Text
Mau ditangisi selama apapun
Mau disesali sebanyak apapun,
Itu ga akan ngerubah apa-apa.
Dan kalau itu maumu, sekaligus menjadi takdirku,
Siap tidak siap semua itu harus terjadi.
Ada banyak luka yang dialami, tapi luka itu mudah sekali sembuh.
Gak tahu kalo ini, rasanya aku terlalu lama menyayangimu.
Aku jadi kesusahan, entah harus mulai dari bagian mana aku menyimpan semuanya.
Aku terlalu menyukai cerita ini,
Cerita yang kita yakini bisa menariknya menjadi kenyataan.
Cerita yang pada akhirnya harus selesai dengan atau tanpa kompromi.
Mungkin, Tuhan punya cerita lain ya yg besok atau lusa, atau besoknya lagi akan dikasih ke kita. .
Entah dalam keadaan siap atau belum, entah masih dalam semua ingatan tentangmu, entahlah dalam keadaan kamu sudah melupakan ku. Entah :') Semoga kita bahagia.
0 notes
heynona · 4 years
Text
Ayo Sama-Sama.
Kalau ga bisa bahagia sendiri ya ayo bahagia sama-sama. rasanya rumus ini berlaku banget buat semuanya. 
kalau kamu punya siklus hubungan yang gitu-gitu aja, yang selalu berujung saling marah, egois, dan saling menyalahkan. Coba kamu baca lagi paragraf pertama.
kalau kamu punya hubungan pertemanan yang juga gitu-gitu aja, sedikit-sedikit marah, sedikit-sedikit baperan kalau kata orang jaman sekarang, egois, saling menyalahkan, merasa yang paling berkorban. Coba baca lagi paragraf pertama.
Kenapa kita sebagai manusia tuh ga berpikir kayak “kita nih manusia biasa loh, butuh dan pasti akan dibutuhkan orang lain sebagai makhluk sosial”, ya gak tahu sih kalo kamu dan temanmu atau pasanganmu itu ternyata makhluk ghoib. Hehe canda.* 
Kan kalau kita terbiasa berpikir demikian, sedikit-sedikit kita pasti akan belajar komnikasi yang baik sama orang lain itu gimana si sebenernya?, kita akan mulai jaga perkataan kita gimana si biar ga nyakitin perasaan orang lain. Kita akan mulai perbaiki sikap kita gimana ya supaya orang lain ga tersinggung. tapi ya namanya manusia udah dari sananya kebiasaan ngikutin ego sendiri tanpa mikirin dampak apa yang bisa terjadi sama orang lain dari sikap atau perbuatan kita yang menomor satu kan ego. 
Sering juga terjadi karena satu kesalahan teman kita, atau pasangan kita, trus kita akhirnya mulai dingin, berujung menyalahkan, dan seketika juga lupa sama sepuluh kebaikan yang mereka lakukan. Kok kedengerannya tega banget ya kita sebagai teman atau pasangan. Harusnya ya kalau salah, ditegur baik-baik, disapa, diingetin lebih bagus. Tapi ya lagi-lagi manusia udah dari sananya suka banget kalo ngoreksi salah orang tanpa mengoreksi salah diri. 
Tapi yaudah, toh setiap orang memang terlahir ga sama wataknya, apalagi pilihan hidupnya. Jadi kalau temanmu atau pasanganmu berlaku begitu, enjoy aja, someday mereka tetap membutuhkan kamu, dan kamu selagi mereka ga menyakiti fisikmu, mereka ga menghina kamu, dan kamu gak minta makan dari mereka, tenang aja, kehidupanmu masih akan tetap berjalan dengan baik kok. 
Iya kan?
0 notes
heynona · 4 years
Text
Tumblr media
Diri kita masih berarti di muka bumi ini,
Maka trruslah bersemangat.
Berprasangka baik
Dengan bersungguh-sunggug berarti kita beribadah.
Jangan berhenti belajar.
0 notes
heynona · 5 years
Text
Menjadi Wanita bernama Ibu
Ibu - ibu Baru
Ah pingin nyatet sesuatu untuk pengingat kalau saya jadi ibu nanti.
Hal paling penting yang saya pelajari dengan mengamati ibu - ibu muda di sekitar saya adalah : 
sebagai ibu baru, kamu tidak selalu benar, namun juga tidak selalu salah.
Ibu baru, seperti ibu - ibu lain, seperti gadis atau nenek - nenek, adalah manusia biasa. Bisa benar, bisa keliru.
Banyak artikel yang memberi semangat pada ibu - ibu baru, mendorong untuk meningkatkan rasa percaya diri ketika mereka menghadapi sindrom ibu baru atau ketika mereka merasa tidak mendapatkan support system yang baik. Sayangnya, sebagian saya temukan artikel tersebut cenderung mendorong si ibu baru untuk merasa selalu benar. Mungkin bermaksud baik, agar ibu - ibu yang seringnya merasa bersalah terhadap apapun yang menimpa anaknya, jadi berkurang.
Tapi sebagai ibu dan calon ibu, rasanya kita perlu juga berupaya untuk obyektif pada diri sendiri. Betul bahwa menjadi ibu lebih peka pada anaknya sendiri, tapi keliru juga jika menempatkan diri menjadi orang yang paling benar dalam segala kondisi.
Ada kalanya perlu mendengar saran orang lain yang berbeda dengan kita, ada kalanya perlu tutup telinga. Cari ilmu baru, pertimbangkan sudut pandang lain yang tidak kita tahu, evaluasi, diskusi, jangan langsung konfrontasi.
Sebaliknya, salah juga kalau menganggap diri sendiri selalu bersalah dalam kondisi yang tidak diinginkan. Tidak semua kondisi bisa kamu kendalikan.
Menjadi ibu (meski saya belum pernah), adalah ladang sekolah baru. Alih - alih mempertimbangkan saran orang lain tentang anak mereka, kadang saya melihat ibu baru yang defensif duluan, atau menyalahkan orang lain duluan. Mungkin ini dilakukan untuk melindungi diri dari rasa bersalah itu sendiri? Saya gak tahu. Tapi alangkah baiknya jika membuka diri, dan menjadikan diskusi untuk menyerap saran - saran yang mungkin lebih baik dari apa yang selama ini sudah diketahui. Atau tutup telinga saja, tanpa perlu konfrontasi yang menyakiti.
Wallahualam.
102 notes · View notes
heynona · 5 years
Text
JANGAN ADA SENDU BARU
Halo, namaku Kaha. Begitu teman-teman memanggilku.
Rasanya sudah lama tidak menulis, ada banyak isi kepalaku yang ingin kubagi lewat tulisan panjang, atau catatan-catatan kecil seperti yang biasa aku lakukan. tapi, dua puluh empat jam yang sekarang aku punya seperti sempit sekali dan tidak memberiku ruang untuk menulis. 
Benar, memasuki usia dua puluh hari-hari akan terasa semakin pendek. dan kita tidak sadar sudah banyak sekali hal-hal yang terlewati. Alhamdulillah, diusia ke-22 aku mampu menyelesaikan pendidikan strata satu di sebuah universitas yang memiliki pamor besar di Indonesia. Ada banyak drama dalam usaha menyelesaikan skripsi, seperti yang biasa aku dengar dari para senior di kampus, tidak bohong jika mereka bilang skripsi adalah sebuah ujian berat. banyak yang tidak mampu sampai di puncaknya, tapi juga tidak sedikit yang sukses menjejakinya. Awalnya, ku kira skripsi adalah akhir dari perjalanan panjang yang paling berat yang pernah ku lalui, tapi ternyata keliru.
Menyelesaikan skripsi dengan yudisium kamlaude hanyalah secuil bocoran dari gerbang kehidupan yang sebenarnya. karena setelah semua beban skripsi berakhir, ada ratusan bahkan ribuan otak manusia-manusia ternganga dan berpikir, eh habis ini gue mau ngapain ya? mau kerja di mana ya? harus gimana ya? dan berbagai pertanyaan lainnya.
Heeiiii, kita baru sampai pada halaman kehidupan nyata, kehidupan yang disebut hidup. di dalamnya tidak melulu mengandalkan keberuntungan, hidup kita bukan hompimpa. setiap hal yang akan kita jejaki membutuhkan struggle, belajar dan terus belajar. konflik yang akan kita hadapi bukan lagi revisi sekian bab, bukan pula tugas makalah yang bertubi-tubi. Bagaimana pekerjaan kita dapat mudah kita selesaikan dan tidak menyusahkan orang lain, bagaimana agar diri lebih banyak dapat bermanfaat bagi orang lain. Bagaimana agar kita tidak lagi bergantung dan menyusahkan orang tua. Bagaimana mengambil keputusan yang tepat dalam menentukan setiap pilihan tanpa merusak tanggung jawab sebagai manusia. dan bagaimana-bagaimana lainnya. 
Waw, banyak PR ya kita ini. Hehe
Tapi begitulah kehidupan, menjadi pembelajar yang tidak pernah berhenti atau menyerah mengajari kita meski kadang kita kecewa karena ada orang-orang yang naik kelas dengan sempurna, ada pula yang naik kelas akselerasi, pula ada yang tidak naik kelas. kita hanya perlu memeluk hikmah dari setiap kejadian yang dibawa Tuhan masuk ke dalam episode hidup kita. Jadi tidak perlu merasa kecil, tidak perlu melulu sendu, kita pasti bisa melewati setiap perjalanan. Jalan masih panjang, mari berjuang.
Konflik berikutnya yang sedikit rumit juga adalah, asmara. 
Bagaimana kabarmu? Apa kabar hatimu? semoga selau dalam lindungan-Nya. 
1 note · View note
heynona · 5 years
Text
Halo elsa, mungkin hatinya terlalu luas jika untuk menampung cintaku yang tak seberapa di matanya. Elsa, aku harus apa jika telah kehilangan percaya diri bahwa aku layak dicintai?
Sudah sering aku katakan bahwa seseorang yang terbiasa dengan luka, bukan berarti kuat dan selalu baik-baik saja. Pada satu titik, dia bisa sangat dekat dengan jenis putus asa yang wujudnya belum pernah kamu lihat, yang kengeriannya bisa membuat siapa saja turut berduka.
398 notes · View notes
heynona · 5 years
Text
Perihal Jodoh
Tumblr media
Setiap hari jodoh semakin dekat, bukan? Artinya, pasti akan bertemu manakala terus dicari, atau dia yang akan datang sendiri bilamana tak ada usaha yang berarti. Soalannya adalah perihal waktu. Cepat atau lambat, tak ada yang tahu.
Bagi sebagian orang, makin tua berarti makin panik perihal jodoh. Di saat genting ini, cemas boleh, hilang akal jangan; ikhtiar boleh, genit jangan; realistis boleh, banting harga jangan.
Orang panik cenderung hilang nalarnya. Bisa kata-kata yang tak terukur, bisa pula sikap yang tak tertakar. Maka pandai-pandailah mengukur kepantasan. Tentu orang berakal akan mengerti mana urgensi mana mencari atensi.
Ada yang lebih penting dari sakadar mencari, yaitu mempersiapkan diri. Agar kelak ketika menemukan atau ditemukan, kita adalah kita dalam versi paling baik.
Stay humble, stay classy.
— Taufik Aulia
2K notes · View notes
heynona · 6 years
Quote
Allah, sesiapa yang di hatinya, sesiapa yang ada dalam niatnya menerima kelebihan dan keterbatasan seseorang karena-Mu, bukan semata hanya sebab nafsu, semoga Engkau takdirkan untuk menjadi jawaban bagi ketidaktahuanku.
(via kotak-nasi)
443 notes · View notes
heynona · 6 years
Photo
Tumblr media
Dan untukmu yang baru saja akan mulai menulis, selalulah ingat: menulis adalah terapi. Dan kita tidak perlu melakukannya agar terlihat keren di hadapan orang lain, atau berekspektasi punya buku yang diterbitkan penerbit besar. Menulis adalah sebuah kebutuhan agar otak kita tidak dipenuhi oleh feses pemikiran. Menulislah, entah di buku tulis, daun lontar, prasasti, atau bahkan di media sosial, menulislah terus tanpa peduli karyamu akan dihargai oleh siapa dan senilai berapa. Dan bung @fiersabesari , terimakasih bukumu telah menyeberang jauh hingga ke tengah pulau Andalas.♡ (di Lampung)
1 note · View note
heynona · 6 years
Photo
Tumblr media
Kalau kamu adalah pecinta dan penikmat musik, mungkin kamu akan tahu gimana rasanya jadi aku yang semalam berdiri di tengah-tengah orang yang ga kamu kenal dan planga plongo karena sedih dan ga tau lagu-lagu yang dibawain sama salah satu group band indie. Sedih! Tapi berdiri di sana udah cukup jadi salah satu bukti kalau kita mengapresiasi kan? Iya kan? Iya deh.
0 notes
heynona · 7 years
Photo
Tumblr media
Di penghujung senja, ada sebuah pesan singkat yang nyangkut di ponselku. Membacanya rasanya seperti mendengar berita tentang kematian diriku sendiri. Tidak percaya. Banyak hal yang aku cintai dalam kehidupan yang penuh dengan hujan emosi. Kesal, amarah, kebencian, kasih sayang dan sebagainya adalah emosi. Tetapi aku memilih untuk lebih banyak mencintai. Selain keluarga dan sahabat, kebiasaan menulis juga menjadi hal yang nomor wahid. Aku memulainya sejak masih duduk di bangku SMP, menulis buku harian. Hampir setiap hari aku menulis. Hanya potongan-potongan kisah yang aku lalui yang tertulis di sana. Dan terus berlanjut sampai aku duduk di bangku dalam kelas dengan dua pendingin ruangan di sebuah Universitas Negeri. Berawal dari sebuah buku harian, sampai di sebuah alamat blog pribadi tempat semua tinta tumpah. Orang bilang, aku punya bakat menulis yang baik, tapi aku tidak punya ekspresi khusus menanggapinya. Tapi ada juga beberapa orang yang mencibir tulisan-tulisanku, apaan sih galau mulu, yaelah dramatisir amat, duh melankolis amat nih anak. Yaaah whatever yang mereka bilang, tapi aku tidak pernah merasa kecil hati. Karena aku menulis untuk melepaskan segala emosi yang terkubur dalam diri. Kadang aku berpikir mungkin saja di luar sana ada orang yang mengalami hal sama sepertiku. Menulis memberikan kelegaan tersendiri dalam hatiku. Sampai di hari itu, aku masih tidak percaya bahwa karyaku akan terbit. Tapi cinta membutuhkan pondasi percaya bukan? Jadi aku harus percaya, bahwa tidak ada mimpi yang tidak bisa di wujudkan tanpa kepercayaan, percaya pada karyamu, percaya pada orang-orang yang selalu mendukungmu, dan percaya pada dirimu sendiri. Mari berteman.
0 notes
heynona · 7 years
Photo
Dan kamu tidak perlu meminta maaf, berjuang adalah hak mu. (si)apapun tidak perlu meminta maaf, karena tidak memilihmu juga adalah hak nya. Selamat bahagia hati yg seharusnya bahagia😊
Tumblr media
Terlepas dari bagaimanapun caramu berjuang dan apapun yang telah kamu korbankan, ingatlah satu hal bahwa (si)apapun yang sedang kamu perjuangkan belum tentu akan kamu dapatkan.
3K notes · View notes