gofurwibowo

[gofurwibowo]

Apa kabar dirimu yang melalui malam hanya seorang diri?!

Apa kabar hatimu pada pukul tiga dini hari?

Apa kabar jiwamu yang menangis teriris berbagai tragedi tapi hanya mampu memeluk diri sendiri?!

Apakah kau selalu menyusuri berbagai aplikasi hanya untuk mencari sesuatu yang bisa membantumu lari dari jerat depresi?!

Apa kau merasa haus notifikasi?

Apa kau berharap siapa saja akan hadir untuk bertanya tentang apa yang tengah kau rasakan saat ini?!

Tapi apa kabar teman-teman yang kau yakini?!

Apa kabar teman-temanmu yang malah terlelap indah di dalam mimpi ketika kau masih terjaga dan kebingungan seorang diri?!

Apakah mereka tau kesakitanmu ini?

Apakah mereka akan sudi bertanya meski hanya sekali?!

[gofurwibowo]

Lidahku makin ringkih,

entah kopi ini hanya dalih atau memang dia pun lelah menjadi tempat kedua yang ku-pilih.

Kukira aku butuh dosis lebih agar otak cacat ini tak lagi merintih.

Mungkin,

bibir juga telah letih dengan gulungan tembakau yang dibubuhi cengkih,

selebihnya aku hanya butuh kamu yang tiap malam selalu perang dengan ku dalam selisih.

[gofurwibowo]

Rindu berkunjung lagi, melemparku ke masa sebelum kau menjelma setajam-tajamnya belati. Bersanding manja dengan ragu yang masih bertanya; akankah ada nanti, yang lebih baik dari kita sebelum asing begini?

[gofurwibowo]

ada makna dibalik kalimat "enak ya bisa kumpul keluarga " saat melihat story whatsapp orang2 foto selfie dengan keluarga mereka.

ada makna dibalik tap 2 kali postingan instagram teman sedang makan besar dengan keluarga, tak lupa menyematkan senyum.

ada makna dibalik reply "iya sama2 ya" dr broadcast teman yg berisikan panjang lebar kata-kata, dengan ending "kami sekeluarga mengucapkan minal aidin walfaizin".

ada rasa sakit menahan air mata saat video call dengan orang yg sangat berarti.

semoga kita selalu diberi ketabahan, tetap semangat kawan2 perantauan.