Tumgik
gemienne · 5 months
Text
Getting ready for Homecoming
Tumblr media
Gemie tahu bahwa waktunya di Elysinisse hampir habis. Dia duduk di tepi tempat tidurnya, memandang sekeliling kamar yang penuh dengan sentuhan pribadinya. Poster dinding dari grup musik favoritnya, beberapa buku yang sudah dia baca di bawah lampu tidur yang hangat, dan surat izin bekerja dari rumah (WFH) selama lima minggu yang tergeletak di meja kerjanya. Semua itu akan menjadi bagian dari kenangan.
Dalam ruang yang hening, Gemie mendengar suara gemercik air sungai di luar jendela. Suara itu selalu menenangkan, seperti lagu alam yang mengiringi hari-harinya di Elysinisse. Dia mencoba menikmati setiap detik terakhir sebelum kembali ke kehidupan yang penuh hiruk-pikuk.
Saat dia menyusun barang-barangnya ke dalam koper, Gemie menemukan secarik kertas di antara buku-buku di rak. Itu adalah catatan dari seorang teman baru yang dia temui di Elysinisse.
"Terima kasih atas percakapan kita, Gemie. Semoga kehidupan membawamu ke tempat yang indah seperti Elysinisse. Jangan lupa membawa kebahagiaanmu di mana pun kau pergi."
Membaca kata-kata itu membuat Gemie tersenyum. Dia merasa beruntung telah bertemu dengan orang-orang hebat selama tinggal di sini.
Kemudian, ponsel Gemie berdering, memberikan notifikasi bahwa dia harus segera mematikan laptop dan menyelesaikan packing-nya. Dia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri dari perasaan sedih yang mulai merayap.
Sebelum dia meninggalkan kamar, Gemie memutuskan untuk berbicara dengan mentornya selama di Elysinisse, yang bernama Azrin bin Abdullah, melalui panggilan video.
"kak Azrin, aku akan kembali ke kota besok, gak siap banget." ucap Gemie dengan senyum tipis di wajahnya.
Azrin tersenyum, "Saya yakin ko dah terasa kangen dengan hidup kat bandar, betul tak? Tapi ingat, 'rumah' sentiasa ada sini, dan kawan-kawan Cynorphic pun. Bila-bila masa ko nak balik, kita sedia menanti kepulangan ko di Elysinisse."
Percakapan itu membuat Gemie merasa lebih baik. Dia menyadari bahwa meskipun dia meninggalkan fisik Elysinisse, kenangan dan hubungan yang dia bangun akan selalu bersamanya.
Saat matahari terbenam di cakrawala, Gemie berjalan keluar dari rumahnya. Dia menutup pintu perlahan, meninggalkan sebagian hatinya di Elysinisse. Namun, dengan setiap langkah yang diambilnya, dia juga membawa pulang potongan kedamaian dan kebahagiaan yang baru dia temukan di sana.
0 notes
gemienne · 6 months
Text
𝐁𝐀𝐂𝐊𝐆𝐑𝐎𝐔𝐍𝐃 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘:
Gemienne originates from a distinguished Medan Chinese family in Jakarta Selatan. Despite her family’s upper-class status, Gemienne remains remarkably down-to-earth. Orphaned at the age of 20, she embraced the responsibilities of life with resilience. Living alone with inherited privileges, Gemienne manages a small art gallery while continuing her work at the prestigious Museum Macan. She holds a Bachelor of Fine Arts from FSRD ITB and pursued a Master’s degree at Yale University, solidifying her position in the art world.
Gemienne’s character is a blend of inner growth, independence, and intelligence. Beneath her cute and playful exterior lies a hardworking and smart individual. Despite the challenges she faced, Gemienne has developed a strong mentality that propels her forward. Initially cold to strangers, her warmth and openness shine through once you penetrate the surface and get close to her. Gemie exudes a flirty charm that adds a delightful layer to her character.
Gemie’s life unfolds like a canvas, painted with strokes of resilience, independence, and a passion for art. As an art curator, she dances between the lines of preserving history and creating futures. Her journey began at Labschool Kebayoran, where she discovered the world of creativity and expression.
The untimely loss of her parents became a turning point in Gemie’s life, thrusting her into a world of solitude and privilege. Managing her small art gallery became a therapeutic escape, each piece telling a story of inner strength. Gemienne’s days at the Museum Macan are a testament to her dedication and intellect, crafting exhibitions that transcend the ordinary.
In the realm of relationships, Gemienne is an enigma. Initially distant and cold to strangers, she unveils a warmer, loyal side to those who earn her trust. Her playful and flirty nature adds an exciting dimension to her interactions, making her a captivating force in social circles.
As Gemie evolves, so does her art. Each creation becomes a mirror reflecting the complexity of her journey – the struggles, the victories, and the blossoming of a resilient soul. Gemienne Lauryn, the art curator, stands not just as a guardian of artistic expression but as a living masterpiece, inviting others to witness the extraordinary tapestry of her life.
0 notes
gemienne · 6 months
Text
𝐍𝐚𝐦𝐞 : Gemienne Lauryn
𝐍𝐢𝐜𝐤𝐧𝐚𝐦𝐞 : Gemie
𝐏𝐥𝐚𝐜𝐞 𝐨𝐟 𝐁𝐢𝐫𝐭𝐡 : Osaka, Japan
𝐃𝐚𝐭𝐞 𝐨𝐟 𝐁𝐢𝐫𝐭𝐡 : 25 Mei 1999
𝐍𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥𝐢𝐭𝐲: Indonesian
𝐆𝐞𝐧𝐝𝐞𝐫 : Female
𝐒𝐞𝐱𝐮𝐚𝐥 𝐎𝐫𝐢𝐞𝐧𝐭𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧 : Heterosexual
𝐙𝐨𝐝𝐢𝐚𝐜 𝐒𝐢𝐠𝐧 : Gemini
𝐌𝐁𝐓𝐈 : ISTJ-A
𝐇𝐞𝐢𝐠𝐡𝐭 : 160 cm/5'3''
𝐖𝐞𝐢𝐠𝐡𝐭 : 47 kg/103 lbs
𝐁𝐥𝐨𝐨𝐝 𝐓𝐲𝐩𝐞: A
𝐎𝐜𝐜𝐮𝐩𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧: Art Curator
𝐑𝐞𝐥𝐢𝐠𝐢𝐨𝐧: Catholic
𝐄𝐝𝐮𝐜𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧:
Labschool Kebayoran
Senior High School
Bandung Insitute of Technology
Bachelor of Fine Arts
Yale University
Master of Fine Arts
0 notes