finnyyhn-blog

[finnyyhn-blog]

Pertanyaan yang dianggap basi:

"Lagi apa?"

"Sudah makan apa belum?"

Sebenernya bukan masalah pertanyaannya tapi masalah siapa yang bertanya & kamu tertarik apa tidak dengannya. Meskipun ditanya:

"How was your day?"

Kalau dasarnya tidak tertarik ya pertanyaan itu terlihat basi.

[finnyyhn-blog]

“Kemudian kau bertanya “Bagaimana jika sebelum aku menjemputmu, ada yang lebih dulu menyatakan keseriusannya dan mendatangi kedua orang tuamu?” Jika kau tak terlalu diburu waktu, tunggulah aku. Namun jika lelah, beristirahatlah, berlabuhlah dimana kau dapat merebahkan hatimu, kepada dia yang siap menyambut jatuhnya cintamu tanpa kamu minta, tanpa pernah membiarkanmu sendirian terluka. Aku tak akan memaksamu untuk menunggu.”

— (via mangatapurnama)

[finnyyhn-blog]

Naive.

Aku menceritakan kepadamu

bagaimana dia dulu meninggalkanku.

Aku juga bercerita tentang

patah hati yang pernah aku alami

jauh sebelum kamu datang.

                                   Aku berpikir tidak mungkin 

                                   kau akan menyakitiku 

                                   dengan cara yang sama

                                   seperti mereka.

Hahaha.

Ternyata memang

aku yang

sangat naif.

[finnyyhn-blog]

Gimana Hari Ini?

Sibuk apa? Bahagia nggak?

Ketemu siapa aja? Ngobrolin apa?

Sempet makan nggak? Pake apa?

Gimana shalatnya?

Bahagia ya rasanya kalau ada yang nanyain. Bahagia ya rasanya kalau ada yang mau ngedengerin kita, bahkan untuk hal-hal yang ga penting buat dia.

Bahagia ya rasanya orang tua kita kalau anaknya nanyain setiap hari.

Iya, ini soal orang tua dan kita yang mungkin udah lupa.

Lupa gimana dulu kita sering cerita tentang apa aja ke ibu bapak di rumah. Lupa gimana dulu betapa antusiasnya mereka dengerin cerita-cerita kita.

Mampang Prapatan | © Taufik Aulia

[finnyyhn-blog]

Kau lihat bukan?

Dengan atau tanpamu, dia tetap baik-baik saja.

Di tempat lain, dia tengah tertawa lepas seakan kau tak pernah ada dikehidupannya. Dia tengah dibuat bahagia oleh teman barunya. Sama seperti dulu ketika dia tengah terpuruk lalu kau datang dikehidupannya kemudian mencerahkan harinya.

Lalu ditempat ini, kau masih saja berdiam diri. Ditemani secangkir kopi dan puisi-puisi basi tentang kehilangan.

Kasihan sekali.

[finnyyhn-blog]

Maaf..

Adakalanya kau kubiarkan sendiri bersama Tuhanmu. Sebab aku paham, aku tak mungkin merebut dirimu dari-Nya.

Bukan cinta namanya jika saling menyakiti. Maka, menjaga jarak denganmu untuk saat ini adalah pilihanku sampai nanti Ia mengizinkan kita bersama.

Maaf…

Jika aku telah berani menjatuhkan rasa kepadamu. Sebab kau begitu mencintai kalam-kalamNya yang selalu kau baca. Itulah alasan sederhana mengapa aku bisa menjatuhkan rasa terhadapmu.

Kecintaan dan komitmenmu dalam mencintai Al-Qur'anlah yang telah menggetarkan hatiku.

Siapapun nantinya dirimu, semoga kebersamaan kita tidak hanya berakhir hanya di dunia saja. Namun kebersamaan ini akan kekal sampai surga-Nya.

Kelak, akan banyak yang aku ceritakan kepadamu mengapa hatiku sampai luluh mencintaimu. Sebab, kau adalah seseorang yang sabar untuk membersamai Al-Qur'an ditengah-tengah para manusia milenia yang kini mulai meninggalkannya.

Terimakasih aku ucapkan. Sebab kau yang terindah sudah dengan baik menjaga diri dengan bertumbuh bersama Al-Qur'an.

Tetaplah menjadi baik dengan kebaikan Al-Qur'an yang selalu ada pada dirimu.

kau yang selau ku pinta pada-Nya. Izinkan aku memintamu kepada ayahandamu sebagai ridho untuk menyempurnakan separuh agamaku..

Hanya tulisan.. Semoga ada kebaikan yang tetap bisa diambil..

©Ibn Syams

[finnyyhn-blog]

Jika syair cinta untuk dua hati yang sedang jatuh cinta adalah lagu, maka syair cinta seorang hamba kepada RabbNya adalah Al-Qur'an yang ia lantunkan dengan syahdu dan sepenuh rindu. Jangan lupa membaca surah cinta-Nya ya..:))

©Quraners (via quraners)

[finnyyhn-blog]

Taat & Maksiat Kecil Kita harus menghargai kebaikan sekecil apapun, sebagaimana kita juga berhati-hati kepada kemaksiatan sekecil apapun, sebab yang kecil justru yang mempengaruhi Seringkali perkara kecil menghantarkan pada kebaikan yang besar dan banyak, dan tak sedikit pula yang jatuh dalam lubang kemudharatan tersebab maksiat yang kecil Yang perlu digarisbawahi, karena siapa kebaikan itu dibuat walau kecil, dan kepada siapa kita bermaksiat walau sedikit, bila kita sadari keberadaan Allah, itu yang utama Bantulah, semangatilah, berikan dukungan bagi mereka yang melakukan kebaikan demi kebaikan, jangan justru dibut ragu dan dijatuhkan, hingga ia bosan berbuat baik Jagalah, ingatkan, dan nasihati dirimu sendiri saat engkau ingin berbuat maksiat walaupun kecil, ingatkan bahwa bisa jadi dirimu dihampiri oleh maut saat melakukan hal itu Hidup kita setiap harinya adalah peperangan antara haq dan bathil, yang manakah yang akan kita ikuti, wahyu ataukah nafsu, dan nilai diri kita ditentukan dari sana Yang perlu diingat, nasihat Umar bin Khaththab pada kita, ingat bahwa nikmat maksiat akan berakhir dan dosanya tetap, dan sulitnya taat akan berakhir dan pahalanya tetap Bersabarlah dalam ujian ketaatan pada Allah, karena bagi yang sabar akan ketaatan pada Allah, akan dikaruniakan surga, yang didalamnya ada keselamatan karena sabar Bersabarlah karena Allah menyertai hamba-hambaNya yang bersabar tersebab taat kepadaNya, dan bila Allah bersama kita, maka semuanya akan menjadi lebih mudah

[finnyyhn-blog]

Kebenaran Hanya Dari Allah Pernah dengar atau baca kalimat begini? "Jangan menghakimi, yang tahu benar dan salah hanya Allah, kita manusia tidak berhak untuk menentukan benar dan salah" Biasanya kalimat semisal itu diucapkan oleh orang yang mau bermaksiat tapi tidak mau disalahkan karena maksiatnya, lalu berkata-kata seolah benar tapi nyatanya tidak Yang tepat, memang kebenaran dari Allah semata, dan Allah sudah memberitahu pada manusia tentang kebenaran itu di dalam Al-Qur'an, semua jelas disana Tentang siapa yang termasuk beriman dan siapa yang kafir, tentang apa itu maksiat apa itu taat, amal mana yang termasuk diterima dan amal mana yang dilaknat Sebab semua sudah Allah dan Rasul sampaikan kepada kita, maka akan ada hisab kelak ketika hari pembalasan, semua berdasar dengan syariat yang Allah turunkan Maka seseorang tak bisa bermaksiat lalu mengatakan "Hanya Allah yang tahu nilai perbuatan saya", sebab Allah sudah menurunkan Al-Qur'an dan Rasul-Nya Kok bisa-bisanya orang bermaksiat lalu merasa aman dan Allah memahami maksiatnya, padahal yang berbuat amal salih saja masih khawatir apakah amalnya diterima Ada yang pekerjaannya mengharuskannya membuka aurat, tapi dia tetap tak mau meninggalkannya, dengan alasan "Allah tahu mengapa saya melakukan ini", ini tidak pas Justru seharusnya kalau dia meyakini "Allah tahu" ya tinggalkan, toh kalau dia meyakini Allah, seharusnya dia pun paham bahwa Allah pasti mencukupinya bila dia mau taat Justru kadang kitalah yang masih ragu dengan Allah, dan masih banyak berharap pada manusia, maka hijrah itu jadi sulit dan setengah-setengah, tidak keseluruhan Padahal jika kita meninggalkan sesuatu yang buruk semata karena Allah, pasti Allah ganti dengan yang lebih baik. Dan pasti akan dicukupkan Allah semua keperluan kita Jangan membenarkan kemaksiatan dengan alasan, tapi carilah alasan untuk taat pada Allah. Dengan itu Allah akan memberi kita kemudahan dalam menjauhi maksiat

[finnyyhn-blog]

Untukmu, orang-orang yang berharga dalam hidupku🍃 "Aku tidak memaksa orang lain untuk mengerti jalan pikiranku, karena terkadang aku sendiri pun tidak. Aku menyayangi mereka-mereka yang ada di sekitarku bukan semata karena apa yang ada pada diri mereka; tetapi kesabaran dan kemauan mereka untuk tetap berada di sampingku. Seburuk apa pun aku."

[finnyyhn-blog]

YA MUQALLIBAL QULUUB, TSABIT QALBI 'ALA DINIK WA THA'ATHIK (Wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu Dan ketaatan kepada-Mu)

[finnyyhn-blog]

Maka jika memang jodoh, dia akan kembali dengan cara menakjubkan. Hadiah terbaik bagi orang yang sabar. Percayalah... — Tere Liye Novel "Rindu"

[finnyyhn-blog]

Aku tidak kurang piknik.

Aku hanya kurang diterima saja di hatimu.

[finnyyhn-blog]

Kadang, kita cuma punya satu yang tidak dipunyai orang lain. Tapi orang lain punya 10 yang tidak kita punya. Jika kita hanya fokus pada apa yang kita punya, kita akan berpikir orang lain tidak lebih baik dari kita.

Padahal, sebaliknya

dsuperboy

[finnyyhn-blog]

“Orang yang dulu asing bisa menjadi sangat berarti. Dan lucunya, orang yang sangat berarti juga bisa menjadi asing.”

—

Dunia itu seimbang. // A.W.

Bandung, 4 Maret 2018.

[finnyyhn-blog]

“Jika dia memang punya rasa kepadamu seharusnya kamu sudah tidak perlu bertanya-tanya lagi. Karena dia pasti akan menunjukkannya kepadamu, entah dengan kata-katanya atau dengan sikapnya kepadamu.”

—

Jadi, apakah dia benar punya rasa kepadamu? // A. W.

Bandung, 3 Maret 2018.

[finnyyhn-blog]

“Don’t give up. All of your hard work will pay off soon. Stick with what you’re doing no matter how hard it gets.”

—