Tumgik
feny501 · 6 years
Quote
How does it feel to make someone smile ? It feels pretty good
aye
3 notes · View notes
feny501 · 6 years
Text
What is cool ?
What is cool ? Maybe the most coolest. Sangar nggak tuh. udah pake ‘most’ pake ‘-est’ juga. 
Jawabannya cuma satu : 
Allah SWT
Why ?
Sadar atau tidak, semua yang saya pengen selalu dikabulkan. Mimpi-mimpi saya punya time frame sendiri-sendiri. Harapan saya juga punya time frame sendiri-sendiri. 
Mimpi dan harapan saya yang punya time frame pendek, selalu dikabulkan pada waktunya. 
Mimpi-mimpi dan harapan dengan time frame panjang, Alhamdulillah sudah dikabulkan. Dan beberapa yang belum dikabulkan, semuanya insyaAllah masih bisa saya usahakan. 
Saya tidak tau apa yang sudah saya lakukan di dunia ini. Tapi Allah sepertinya sayang sekali dengan saya, padahal banyak sekali dosa yang saya buat. Buanyaakkkkkk. 
Banyak sekali hal yang seharusnya saya syukuri, dari dulu. Tapi selalu saja saya berpikir itu masih kurang. 
Sekarang saat semuanya mulai lari-lari, harapan saya semakin tinggi pada mimpi-mimpi, semua terasa bahwa saya sudah mendapatkan semuanya. semuanya. 
Yang membuat saya seperti sekarang adalah Allah dan mimpi-mimpi saya. Saya mungkin tidak selalu berada pada situasi yang menyenangkan. Tapi Allah sepertinya selalu membuat saya belajar. Dan apa yang saya pelajari adalah sesuatu yang besar. 
Contoh-contoh sederhana...
#Kasus 1
Saya dulu sangat khawatir bekerja dengan orang asing. Banyak ketakutan mulai dari Bahasa, mindset, level, dll. 
Sekarang saya bahkan berpikir sebaliknya. Mereka mungkin salah satu teman kerja terbaik yang dikirim Allah. Mereka mengubah point-point yang saya takutkan, menjadi kelebihan saya. Bahasa Inggris saya jauh lebih baik, mindset saya berubah jauh (masih kekanak-kanakan, tapi lebih bijak dalam menghadapi masalah. Try me), dan ada banyak sekali ilmu yang mereka bagi ke saya, yang akan sangat sulit saya dapat dari karakter-karakter customer Indonesia. Banyak hal yang bisa saya syukuri.
#Kasus 2
Dulu ngebet banget jadi dokter. Ternyata malah jadi engineer gadungan. Nyasar. 
Ternyata, jadi engineer itu nggak kalah dari jadi dokter. 
Dulu guru saya sempat bilang ‘’ kalau kamu mau ilmu kamu bermanfaat, amalan nggak putus-putus, jadilah dokter atau jadilah guru’’. Dan saya nggak jadi dua duanya. Hahahah. 
Sampai kemudian Steve Brewer ngomong sama saya. 
‘‘ Fen, di Islam ada istilah ‘Bekerja untuk Tuhan’ ? ‘‘
‘‘ Iya Steve, di Islam semua yang kita lakukan harus buat Tuhan.’‘
‘‘ Kalau kamu bekerja untuk Tuhan, berikan yang paling sempurna. Yang paliing sempurna.’‘
dan seketika itu saya sadar, ilmu saya bermanfaat. Apapun pekerjaan saya, asal niatnya baik semuanya adalah perwujudan dari ilmu yang bermanfaat. 
Kami membuat crane, dan saya sadar jika niat bikin crane itu ibadah maka sepanjang crane itu digunakan sepanjang waktu itulah ilmu kami juga bermanfaat. 
Kami juga buat tanki (misal : untuk PT Petrokim*a), dan saya yakin sepanjang mm kibik air yang ditampung tangki itu juga sejumlah itulah ilmu kami bermanfaat. 
Dari tanki itu terciptalah pupuk untuk para petani, dari petani pupuk untuk menyuburkan tanaman, tanaman akan dijual, dijual untuk dimakan, makan untuk energi, energi untuk belajar, dan sepanjang itulah ilmu kami bermanfaat. 
Itu keren sekali. 
Sudahlah. Saya cuma pengen ngomong kalau Allah itu cool. Seburuk apapun yang kita pikirkan, Dia pasti menunjukkan bahwa akhirnya pasti baik. 
Yang paling nggak pernah mengecewakan ya satu. Allah. 
duuh. feny bawel. maaf
0 notes
feny501 · 6 years
Photo
What is amazing ? 
When an animal loves you.
Why ?
They don’t have minds to think, they just have hearts to feel. 
Tumblr media
Trust!!!
397K notes · View notes
feny501 · 6 years
Photo
Tumblr media
598K notes · View notes
feny501 · 6 years
Note
Aku terharu. Koncoku isok ngomong ngene.
Kalau cowok jarang kangen dan cemburu itu kenapa ya kak dan? Dia bukan orang yang suka mengungkapkan perasaan :(
Bersyukurlah, karena masih ada laki-laki yang lebih tahu kepada siapa harus ia berikan rasa rindunya. Mungkin untuk Tuhan, atau kedua orangtuanya.Bersyukur, karena masih ada laki-laki yang mengerti. Selama ia belum menjadi imam untuk seseorang, dimata Tuhan, ia bukan siapa-siapa bagi orang tersebut. Akan ada yang lebih cemburu dibanding manusia disekelilingnya. Apalagi hanya saling menyepakati sebagai pacar. Tuhan tidak akan ridha meski orangtua mengizinkan sekalipun.Mungkin ia laki-laki yang baik, sudah mengerti kapan dan kepada siapa perasaannya harus ia utarakan.
Mohon maaf semisal ada kata-kata atau sudut pandang yang tidak sepakat :)
76 notes · View notes
feny501 · 6 years
Photo
Tumblr media
Orang lain tidak tahu apa kesedihanmu, bagaimana kamu berjuang, apa yang membuatmu terpuruk, bagaimana kamu berkorban, apa yang membuatmu bahagia, dan hal-hal yang menjadikan dirimu seperti saat ini. Mereka hanya tahu sebatas yang mereka lihat, dengar, dan apa yang kamu beritahukan. Selebihnya tetap menjadi milikmu. Untuk itu, bersikaplah sewajarnya. Tidak tinggi hati ketika mereka memuji, tidak terpuruk ketika mereka mencaci. Mereka tidak tahu sama sekali tentang dirimu :)
3K notes · View notes
feny501 · 6 years
Photo
Tumblr media
When will you realize? Ini konyol banget. Harusnya cinta cintaan nggak harus dipikir sedalam ini. But you know, You live in the pit of my brain. I don't know how can you do that. Jump in to my brain.
1 note · View note
feny501 · 6 years
Text
Segala ketakutan akan menjadikanmu berkeluh kesah dan gelisah, kecuali takut pada Allah; justru kan engkau dapatkan seagung-agung kenikmatan.
Dan bagi siapa yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga. [QS Ar Rahman 46]
@edgarhamas
173 notes · View notes
feny501 · 6 years
Text
RTM : Bina Keluarga
Keluarga, sebagai sebuah ikatan jangka panjang -dan panjangnya melintas dunia dan akhirat- tentu tidaklah mudah menjalaninya. Sudah pasti akan ada godaan, gangguan, cobaan, dan segala bentuk ujian yang akan berusaha menggoyahkan keluarga. Jadi, untuk siapapun yang ingin membangun sebuah keluarga, pertama-tama harus membuang jauh ekspektasi tentang keluarga yang senantiasa harmonis, romantis, serba berkecukupan, dan selalu bahagia. Bisa jadi, anggapan-anggapan semacam itu, yang tertanam pada benak-benak anak-anak muda yang ingin menikahlah yang membuat tingkat perceraian di negeri ini semakin meningkat. Saat menemukan bahwa ekspektasi berbeda dengan realita.
Zaman ini tentu berbeda tantangannya dengan zaman saat orang tua membesarkan kita. Untuk itu, pelajarilah segala hal yang diperlukan di zaman ini. Mendidik anak, membina pasangan, merawat keluarga, semuanya membutuhkan ilmu dan seninya tersendiri. Untuk itu yang kedua, untuk siapapun yang ingin membina rumah tangga. Pernikahan bukanlah jawaban atas semua masalahmu saat ini, jangan menjadikan pernikahan sebagai pelarian karena kamu bingung mau ngapain, jadi mending nikah aja. Membina rumah tangga memerlukan pondasi yang kokoh, awal yang baik, sesuatu yang mendasarinya harus benar-benar kuat. Sebab, ilmu dan seni untuk menjalaninya menuntutmu harus belajar terus menerus sepanjang hidup, tidak peduli bagaimanapun keadaanmu. Kalau kamu enggan mempelajarinya, bisa jadi kamu lari dan mencari pelarian lainnya.
Setiap keluarga memiliki nilai-nilai yang dianut dan ditanamkan dalam diri masing-masing. Keluarga menjadi kontrol nilai terkuat sebelum kita terjun di masyarakat. Untuk itu, sejak saat ini. Mulailah untuk memiliki prinsip, nilai, hal-hal baik yang kamu pegang dengan kuat. Sebab, tanpa pegangan yang kuat terhadap nilai-nilai tersebut. Keluargamu akan mudah sekali goyah. Untuk itu juga, penting dan perlu untuk siapapun yang ingin membina rumah tangga. Untuk bisa mengenali nilai-nilai dan prinsip yang dipegang oleh calon pasangannya. Sebab, banyak sekali yang berjalan tanpa prinsip, tanpa nilai, hanya ikut-ikutan. Memiliki pasangan yang punya prinsip adalah sebuah anugerah lainnya yang mungkin jarang diketahui. Apalagi jika nilai/prinsip itu selaras denganmu dan menjadi nilai dalam keluarga. Mempertahankan keluarga, perlu upaya yang kuat dari kedua belah pihak, tidak hanya salah satu.
Yogyakarta, 8 Desember 2017 | ©kurniawangunadi
561 notes · View notes
feny501 · 6 years
Text
I just did not think someone like you, could ever like, someone like me
Something borrowed movie
0 notes
feny501 · 6 years
Photo
Tumblr media
Source: minalita, via IslamicArtDB
1K notes · View notes
feny501 · 6 years
Text
Save this. Just to make sure my live have no wasted things like now.
Esensialisme
Saya sedang belajar menyederhanakan hidup saya hingga pada hal-hal yang esensial.
Segala hal yang ada pada hidup saya mestilah eksis karena saya membutuhkannya — bukan karena saya menginginkannya, atau bahkan tanpa alasan.
Hal-hal yang sifatnya opsional atau ekstra saya eliminasi, apalagi hal-hal yang tidak relevan dengan apa yang saya jalani.
Jika saya bekerja 5 hari sepekan, maka saya hanya perlu maksimal 10 baju utama, sehingga 1 baju bisa saya gunakan 2 minggu sekali — sangat cukup. Jika saya perlu memiliki baju baru, maka harus ada baju lama yang keluar dari rumah saya.
Baju tidur cukup 2 pasang. Ketika yang satu dicuci, saya bisa menggunakan yang satunya lagi.
Aplikasi yang sering menjadi distraksi saya uninstall, pun aplikasi yang tidak pernah saya gunakan 1 bulan terakhir. Kalau suatu saat perlu? Tinggal install. Sayang paket datanya? Atur anggaran untuk paket data Anda sehingga mengunduh aplikasi yang Anda butuhkan tidak mengganggu pikiran Anda.
Foto dan video di handphone, selain foto dan video keluarga, saya hapus.
Saya undur diri dari berbagai grup WhatsApp yang nyatanya tidak saya baca, semenarik apapun kontennya. Fakta bahwa saya tidak membacanya menunjukkan bahwa saya bisa hidup dengan baik tanpanya.
Berbagai potensi kesibukan diluar urusan keluarga, expertise, dan dakwah saya tutup.
Bahkan, menempati hunian dengan total 3 ruangan saja (kamar tidur, kamar mandi, ruang tengah-dapur-pojok cuci) pun ternyata cukup! Tamu? Kita ketemu di luar saja. Hunian hanya untuk orang-orang terdekat.
Namun perlu dicatat, hidup esensial tidak sama dengan hidup pelit, hidup susah, hidup yang menyulitkan diri sendiri.
Meski secara kuantitas sedikit atau kecil, tetapi secara kualitas mesti handal.
Baju utama yang kita miliki mesti yang melindungi kepercayaan diri.
Baju tidur yang kita pakai mesti yang super nyaman.
Aplikasi yang kita unduh mesti yang membuat lebih baik, lebih pintar, atau lebih sehat.
Foto dan video yang kita simpan mesti yang bernilai sejarah.
Grup WhatsApp yang kita ikuti mesti yang kita pedulikan.
Kesibukan yang kita ambil mesti yang mengantarkan kita ke tingkat kehidupan yang lebih baik.
Hunian yang kita tempati mesti yang mudah dirawat dan mudah diakses.
Nyaman sekali rasanya menjalani hidup yang lebih esensial. Lebih sederhana namun lebih berkualitas.
Alhamdulillah.
1K notes · View notes
feny501 · 6 years
Photo
This kind of road is always tempting me to walk at. Feeling peace, excited and sad at the same time.
Tumblr media
Madeira island
7 notes · View notes
feny501 · 6 years
Text
RTM : Pasanganmu Kelak
Sebuah pembelajaran dalam setahun berumah tangga.
Dalam urusan pasangan hidup. Kita tentu punya berbagai macam keinginan atau gambaran, itu baru dari diri kita. Belum dari keluarga, dari orang tua, dari orang-orang sekitar, dan pandangan lain yang ikut memengaruhi setiap keputusan akhir; akan seperti apa.
Batas kita ada pada ikhtiar. Selebihnya, lebih banyak pada kemampuan kita untuk ikhlas menerima seperti apapun akhirnya. Karena akhir dari pencarian itu bukanlah tentang akhirnya kita bisa menemukan yang tepat, melainkan kita bisa menerima apa adanya dirinya.
Kriteria-kriteria yang kita buat hanya bisa mengantarkan kita pada harapan, selebihnya harapan-harapan itu hanya bisa digantungkan kepada Tuhan. Tidak kepada manusia. Sebab, tidak ada yang akan bisa memenuhi semua kriteria itu. Selagi manusia bertumbuh, selagi manusia punya potensi untuk berubah, entah dari baik menjadi buruk, ataupun sebaliknya. Sebab, urusan pasangan hidup bukanlah tentang apa yang ada saat ini dalam dirinya, melainkan potensinya diperjalanan panjang yang sudah menanti kita di depan. Melihatnya lebih jauh, melihatnya lebih luas. Melalui sudut pandang yang lebih bijak dan mendalam, melihat manusia sebagai sebuah potensi, bukan sebagai parameter tetap.
Orang yang hari ini baik, esok bisa menjadi jahat. Orang yang hari ini jahat, esok bisa menjadi baik. Begitulah manusia. Dan kemampuan kita untuk melihat potensi-potensi kebaikan yang besar pada seseorang haruslah kita asah. Kepekaan kita harus kita didik sejak dini, peka untuk membantu sesama, peka untuk merasakan apa yang orang lain rasakan, empati.
Dan urusan pasangan hidup. Adalah urusan yang tidak seharusnya membuat kita resah. Kalau mau tahu, justru lebih meresahkan dan lebih sulit mencari mertua yang tepat dibandingkan mencari pasangan yang tepat. Kita akan berbakti pada orang tua baru, orang tua dari pasangan kita. Dan daya dukung serta daya didiknyalah yang bisa menguatkan cita-cita rumah tangga yang akan kita bina.
Esok atau lusa, saat barangkali kamu akan sampai dititik keresahan itu. Lihatlah dengan sudut pandang yang lebih luas. Lihatlah segala sesuatunya dengan ketelitian iman, bukan dengan hawa nafsu. Lihatlah bagaimana seseorang itu ditumbuhkan oleh orang tuanya, sebab bisa jadi jawabanmu bukan terletak pada diri seseorang itu, melainkan apa-apa dan siapa-siapa yang ada disekelilingnya.
Orang baik itu dilingkari oleh orang-orang baik.
Yogyakarta, 25 November 2017 | ©kurniawangunadi
2K notes · View notes
feny501 · 6 years
Text
“Kuliah, pusing. Mau nikah aja.”
“Kerja, pusing. Mau nikah aja.”
“Kalau nikah nanti pusing juga, mau apa lagi?”
Bukan. Bukan begitu. Menikahlah bukan karena lelah dari kehidupan. Tapi menikahlah karena butuh diringankan dan meringankan beban pada saat yang sama.
Bukan. Bukan begitu. Menikahlah bukan karena ingin lari dari kenyataan. Tapi menikahlah karena ingin saling menguatkan hadapi kenyataan.
Bukan. Bukan begitu. Menikah bukanlah tentang kamu saja yang harus dijaga perasaan dan dibahagiakan hidupnya. Menikah adalah tentang sama-sama menjaga perasaan dan sama-sama membahagiakan.
Menikah bukanlah pelarian yang akan melepas beban-beban hidupmu. Menikah adalah tentang penyatuan dua kekuatan untuk membawa beban yang sudah ada sebelumnya. Menikah adalah tentang berkawan, saling berbagi dan menerima. Menikah adalah tentang membangun masa depan dan mencapai impian sama-sama.
Bayangkan, apa jadinya bila dua orang yang saling lari dari kenyataan hidup kemudian bertemu dalam satu bingkai pernikahan? Ya, mereka akan saling melarikan diri pada akhirnya.
— Taufik Aulia
5K notes · View notes
feny501 · 6 years
Text
Perasaan
Menyukai seseorang tidak pernah menjadi hal sederhana bagi saya. Termasuk kepadamu. Sulit sekali mengakuinya.
Entah sudah berapa lama. Perasaan ini kubiarkan melayang-layang ditengah pikiran. Sedikit terlempar kesana kemari. Berusaha mengabaikannya.
Dulu-dulu sekali cara seperti itu berhasil mengenyahkan bayangan orang yang kusukai. Tapi ternyata cara ini tidak mempan untuk berhenti menyukaimu.
Rasanya entah sudah berapa lama Kita tidak bertemu dan saling bercerita. Rasanya juga sudah lama aku tidak melihat wajahmu. Selain dimimpi mimpiku tentu saja.
Ini aneh sekali.
Kamu hampir setiap minggu datang dibunga tidurku. Mengganggu konsentrasi untuk melupakanmu.
Sekarang aku menyerah. Kubiarkan kau berkeliaran di otakku. Di hatiku.
Entah keyakinan darimana. Aku yakin, Engkau pasti datang. Engkau pasti datang.
Lucu ya. Aku bahkan tidak tahu bagaimana perasaanmu terhadapku. Aku bahkan mungkin jauh dari tipe idealmu. Modalku cuma do'a dan tebak-tebakan. Yang validitasnya bahkan tidak bisa dipegang.
Aku hanya percaya.
0 notes
feny501 · 6 years
Text
Jadi inget ibuk bapak. Ibuk nggak ngerti Bapak yg mana setelah dilamar. Bapak juga jutek dan usil banget sama ibuk. Jadi ibuk nggak nyangka yg nglamar dia itu pemuda yg sama yg suka usil sama ibuk. Haha. Tapi alhamdulillah awet sampe sekarang.
Coba tanya pada Ibumu, apa yang kira-kira menjadi hal utama kenapa Ia memilih Ayahmu -yang ketika itu masih begitu muda dan belum banyak membuktikan apa-apa, sama sepertiku saat ini adanya. Coba tanya, apa yang membuatnya yakin untuk merapal janji bersama selamanya?
Coba tanya.
246 notes · View notes