Tumgik
elkhilla · 4 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
34K notes · View notes
elkhilla · 4 years
Text
Salah Kira
Aku kira aku seorang manusia dengan keyakinan yang penuh, pada akhirnya aku sadar bahwa selama ini diriku dekat dengan keraguan.
Berulang kali menghapus kata sebelum mengucapkannya, berulang kali berhenti sebelum memulai sesuatu, dan akhirnya berulang kali kecewa karena terlambat.
Contoh simpelnya, Kalimat kalimat yang kususun di tulisanku berulang kali kuubah, dengan dalih ingin menutupi tentang untuk siapa tulisan itu dibuat, namun aku ingin pembaca tetap paham maknanya. Pada akhirnya aku sendiri yang kecewa, tulisan itu tidak pernah sampai ke tujuannya.
Lantas, Apakah selama ini aku melakukan suatu hal yang salah? Saat aku tidak ingin orang lain kecewa dengan apa yang kujawab atas masalah mereka, apa yang ku perbuat sekeinginanku, apa yang hendak kukatakan ketika resahku muncul.
Orang berkata : "Jangan terlalu keras pada diri sendiri, kita tidak bisa memaksa orang lain agar sesuai keinginan kita.",
Memang, tidak semua manusia bisa kita penuhi ekspektasinya. Namun, aku menolak.
aku tidak ingin menyerah karena kenyataan itu benar adanya. Aku ingin melawan sebisa mungkin, sekuat hatiku.
Karena pada dasarnya, aku tidak ingin orang lain merasakan luka karena ku, kebodohan ku karena tidak berpikir lebih jauh sebelum bertindak, meski tidak sepenuhnya kesalahanku sendiri. Tapi, seringkali aku kecewa dengan hasil akhirnya.
Jadi, adakah yang bisa memberikan nasehat untukku bila memang selama ini aku memang salah?
1 note · View note
elkhilla · 4 years
Text
Terima Kasih Karena Telah Bersedia Melepas
Aku tahu bahwa kau mengerti tentang jalan yang harus dan tak seharusnya ditempuh. Akhirnya, kita sama sama menikmati kebebasan yang seharusnya kita miliki, yang telah kita perjuangkan sedari dulu walau kau sendiri tak menyadarinya.
Terima kasih untuk menjadi orang yang selalu berusaha mengerti
Aku mencoba memahami bahwa saat ini memang bukan bunga atau kata kata puitis yang kau inginkan. Bukan perhatian manis yang sering dikatakan di postingan akun akun percintaan. Bukan pula tentang gambaran masa depan atau rencana rumit tentang apa yang nanti ingin dilakukan.
Kau perlu ruang sendiri untuk bernapas. Ruang untuk melanjutkan hidup dan mimpimu, tanpa perlu membagi semua kisah dan rencana mu padaku.
Menurut tebakanku, kau sebenarnya lebih suka dengan kejutan tiba tiba. Bahwa akhirnya ada seseorang yang memperjuangkanmu diam diam, yang tetap teguh pada prinsipnya meskipun kau memberi jarak, mampu menerima sikap dingin dan keras kepalamu. Terdengar manis, bukan?
Kau tidak perlu merasa terbebani karena sedari awal memang aku tidak boleh banyak berharap. Waktu akhirnya aku menyadari bahwa memang diriku bukanlah menjadi tujuanmu, go ahead. I'm loving you but i'm letting go.
Aku akan berusaha untuk mendukungmu dalam setiap langkah yang kamu ambil. Lebih baik diselesaikan sekarang daripada nanti semua semakin rumit nantinya. Aku sudah belajar banyak tentang harapan dan kekecewaan.
Jadi, mari tetap lanjutkan hidup. Kamu dengan mimpi mimpimu, dan aku dengan mimpi mimpiku. Bila mungkin semesta akan membawa dua jalan yang berbeda untuk bersatu dalam satu titik temu. Lalu, dengan izinNya semua bisa terjadi. Cukup semua itu yang kita percayai.
10 April 2020, Setelah hujan sore ini.
0 notes
elkhilla · 4 years
Text
Hadits :
عَنْ أَبِي عَبْدِ اللهِ جَابِرْ بْنِ عَبْدِ اللهِ الأَنْصَارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : أَرَأَيْتَ إِذَا صَلَّيْتُ اْلمَكْتُوْبَاتِ، وَصُمْتُ رَمَضَانَ، وَأَحْلَلْتُ الْحَلاَلَ، وَحَرَّمْت الْحَرَامَ، وَلَمْ أَزِدْ عَلَى ذَلِكَ شَيْئاً، أَأَدْخُلُ الْجَنَّةَ ؟ قَالَ : نَعَمْ. [رواه مسلم]
Terjemah :
Dari Abu Abdullah, Jabir bin Abdullah Al Anshary radhiallahuanhuma: Seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam, seraya berkata: Bagaimana pendapatmu jika saya melaksanakan shalat yang wajib, berpuasa Ramadhan, Menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram dan saya tidak tambah sedikitpun, apakah saya akan masuk surga? Beliau bersabda: Ya.
Shahih Muslim no 15
0 notes
elkhilla · 4 years
Text
Work From Home jadi lebih menyenangkan dengan aplikasi ini. Kita bisa membaca inti dari buku buku yang tebal hanya dengan beberapa paragraf saja. Ditambah dengan fitur "play blinks" yang berisi vokal suara dari ringkasan buku tersebut, sangat sesuai untuk orang orang yang lebih senang mendengarkan ketimbang membaca.
Jenis bukunya beragam, bisa sebagai penambah wawasan. Apalagi bagi orang yang kurang suka membaca buku, aplikasi ini sangat membantu untuk bisa mendapatkan info dari buku buku.
0 notes
elkhilla · 4 years
Text
Momen Menerima Pesanmu
Malam itu, aku menerima pesanmu. Sebuah pesan sederhana yang diketik dengan tanganmu sendiri, tulisan seorang perempuan normal, cukup singkat isi pesannya dengan susunan kata yang tidak begitu rapi dalam paragrafnya.
Aku membacanya, namun tak segera meresponnya. Bukan karena tidak suka, hanya saja aku memilih untuk membacanya saja. Aku kurang suka dengan pesanmu itu, seketika membuat pikiranku berat rasanya. Seketika membuatku tersadar bahwa perasaan yang selama ini ada di pikiranku dan kujaga baik ternyata dapat mati seketika. Menyadarkanku bahwa aku belum mampu membangun cinta yang baru setelah lama kulupakan pada orang selain dirimu.
Usia kita saat ini berada dalam fase ketika gejolak rasa cinta terus menggoda. Akibat interaksi yang seringkali ada berdasarkan pekerjaan, kebersamaan dalam beberapa momen yang tercipta, beberapa kesamaan yang kita bangun, menjadikan ku jumawa untuk mengatakan bahwa ada cinta tumbuh diantara kita. Kau tidak menafikannya secara jelas.
Aku berusaha berpikir jernih sebelum membaca pesanmu itu, sebab respon yang nantinya kusampaikan memanglah seharusnya respon yang aku siapkan sejak aku memilih untuk menjatuhkan hatiku padamu. Sejak dulu kau merespon baik sebab respon itu memang respon yang kau berikan pada siapapun. Namun ternyata aku terlanjur menganggap semua itu adalah pertanda bahwa aku memang istimewa bagimu.
Dalam tiap pesanmu kau menyelipkan pesan tersirat
“inilah apa adanya aku. Tidak mengistimewakanmu”,
namun tidak berhasil kutangkap maknanya.
Aku ingat, di suatu saat aku pernah menanyakan beberapa hal yang mungkin seringkali membuatmu bingung. Mungkin bisa saja takut, tapi aku tidak tahu. Waktu itu kita hanya sebatas rekan ngobrol saja.
“Di usia berapa kamu ingin menikah?”
Kau menjawab bahwa saat ini belumlah saatnya. Kau berkata bahwa kau belum siap, lalu bercerita tentang kisah cinta orang lain yang kau ingin tiru adanya. (Menurutmu, apakah kisah cinta setiap manusia bisa disamakan adanya dan hasilnya pun akan sama pula?) Aku berpikir bahwa dari jawabanmu itu, kau adalah orang yang pintar menjaga diri, dan aku menyukai perempuan yang pintar menjaga dirinya, tertutup dan menjaga privasi untuk hal hal tertentu.
Beberapa pertanyaan lain yang sempat kusampaikan padamu sempat kuingat, seperti “siapa yang paling kamu cintai dalam hidupmu? Jika ada laki-laki yang siap datang padamu dengan cara yang tepat untuk mengajakmu menikah, bagaimana tanggapanmu? Bahkan hal hal detil pernah kutanyakan seperti lebih mengutamakan karir atau keluarga? Siapkah mendukung impian calon pasanganmu nanti? Dan beberapa pertanyaan lain yang lebih baik kusimpan jawabannya untukku sendiri, yang membuatku percaya bahwa kamu adalah orang yang berharga untuk diperjuangkan.
Menurutku, memanglah aku tidak sopan menanyakan hal seperti itu kepada seorang perempuan tanpa menyampaikan maksud sebenarnya bahwa aku tertarik untuk mengenalmu lebih dalam secara pribadi. Sampai pada suatu saat aku menemukan waktu yang tepat untuk menyampaikan maksudku itu padamu. Aku sadar bahwa aku bukan laki-laki yang terbilang mudah mengutarakan perasaanku pada banyak perempuan, perlu berlatih berkali-kali dan berpikir banyak hal hingga akhirnya aku berani mengutarakannya.
“Aku menyukaimu, dan aku ingin mengenalmu lebih jauh lagi. Aku ingin suatu saat nanti kita bisa melangkah ke tahap yang lebih serius. Apakah boleh?” Aku bertanya padamu.
“Boleh, silakan saja” jawabmu.
Hanya itu jawabanmu. Kamu memberi jeda untukmu sendiri, dan aku berpikir.
Kamu tahu, jawabanmu saat itu adalah satu jawaban tersulit untuk kupahami. Ternyata, ada yang kulewatkan saat itu. Maksudku, aku bahkan belum memikirkan konsep visi dan rencana tentang masa depan yang harus kusiapkan ketika aku mengatakan perasaanku padamu, sebab ternyata fokusku baru sebatas merencanakan perbaikan diri. Meskipun konsep visi dan rencana sudah kupikirkan, namun masih terasa samar dan mengambang untuk bisa dianggap sebagai dasar pijakan menuju proses selanjutnya. 
“Apa yang sebenarnya hendak kau sampaikan waktu itu?” tanyaku dalam hati.
Mungkin, kau berpikir dalam hatimu “Saat aku pertanyaan itu tiba, lalu selanjutnya apa? Mau pacaran? Lalu apabila kujawab aku tidak mau, kamu mau menjauh dan membenciku nantinya, padahal aku sendiri ragu dengan jawaban yang kusampaikan nanti itu benar atau tidak. Aku bahkan tidak bisa mengatakan bahwa aku tidak menyukaimu’
Namun jawaban singkat tadi yang muncul di kala itu. Memberikan sebuah pengharapan yang tidak bisa kau janjikan di masa depan. Aku pun memahami bahwa jawaban itu nantinya akan menjadi bumerang bagiku bila tidak siap dengan segala resikonya
Malam ini, sang bumerang kembali kepada tuannya dengan memberikan beban yang menyulitkan.
Kau memutuskan untuk menyudahi proses pengenalan ini, dengan alasan bahwa selama ini prosesnya tidak seperti yang kau harapkan. Aku terdiam memahaminya, rasanya ada yang sesak dalam dada waktu aku membacanya berulang – ulang.
Apakah selama ini aku melakukan kesalahan? Apakah aku belum cukup baik untuk menjadi yang terbaik?  Beragam pertanyaan tiba tiba muncul di pikiranku. Saat itu, aku ingin berbicara langsung untuk meminta penjelasan tentang apa yang sebenarnya terjadi, namun kau menghilang. 
Sebenarnya, ada orang lain dalam hatimu yang belum bisa kau lupakan, meski lalu lalang orang datang mengetuk pintu hatimu. Aku tahu itu. Sekuat apapun aku berusaha, menjadi seseorang yang kau inginkan adanya, tetap saja tidak bisa menggantikan kehadirannya di hatimu.
——————————————————————————————————
Lalu, kita berpisah disitu. Memberikan jeda atas pertemuan kita. Berusaha untuk saling menghindar sebisa mungkin. Berusaha untuk tidak bertemu atau sekedar berpapasan, karena hal itu benar-benar membuat kita canggung sekali.
Aku menyadari bahwa ada beberapa kenangan yang ternyata kita ciptakan tanpa dasar sebelum berpisah. Namun, lama lama rasanya semua mulai berubah. Aku melihat jalan rasanya tak sama lagi. Mulai ada hambatan yang muncul, prasangka yang menghampiri, namun aku tetap yakin saat itu kita benar benar saling meyakini perasaan masing-masing sekalipun tidak ada pertemuan dan ucapan yang kita sama-sama sampaikan. 
Aku paham bahwa aku dan perasaanku semakin binasa, ingin segera diakui keberadaannya, mulai egois dan ingin kamu menjadi seutuhnya. Semakin lama aku tidak bisa mengendalikan diri dan perasaanku, terhanyut dalam euforia yang tidak jelas tujuannya. Sering menebak-nebak pada sesuatu yang tidak pasti. Setiap hari aku berpikir “apakah kau akan terus berpegang pada komitmen itu atau tidak?”. 
Hingga akhirnya pesan itu itu tiba. Mengakhiri segalanya.
Aku berusaha melepaskan segala perasaanku padamu, Melepaskan segala hal yang selama ini menyesakkan dada. Mengikhlaskan perasaanku diambil lagi oleh Sang Pencipta. Jodoh yang tepat adalah seseorang yang datang di waktu yang tepat, saat yang tepat, dengan kesiapan yang kuat.
Pasangan ideal adalah seseorang yang bisa kuterima kelemahan dalam dirinya, dan bersamaan dengan perasaan yakin bahwa dialah orang yang tepat.
Aku berharap, perasaan kita sama – sama lega karena semua ini. Selain itu, semoga suatu saat nanti kita bisa mencintai pasangan kita dengan sempurna, menerima keberadaannya tanpa menggantung dan sembunyi-sembunyi.
Karena Mencintai adalah takdir, namun berusaha mewujudkan cinta itu adalah pilihan.
3 notes · View notes
elkhilla · 4 years
Text
"Kita memang hanya akan dipertemukan dengan apa-apa yang kita cari - Buya Hamka"
Maka, mari mengisi hati kita dengan prasangka baik, keinginan baik, dan tekad untuk menjadi lebih baik. Sebab, jika hati senantiasa berniat baik, Allah akan pertemuan kita dengan hal baik, orang-orang baik, tempat yang baik, atau setidaknya peluang dan kesempatan berbuat baik (Dalam buku Sunnah Sedirham Surga - Salim A. Fillah)
1 note · View note
elkhilla · 4 years
Text
Mengerti arti Bacaan Sholat
Sebenarnya jika kita tanya hati kita paling dalam. Apakah kita mengerti dengan semua bacaan Sholat yang kita baca? Memang jika kita ingin mengetahui dan mengerti apa yg kita lafadzkan saat kita Sholat, maka hal itu akan sangat jauh lebih baik, malah mungkin jika kita resapi kita akan mendapatkan apa  itu ke Khusyuk an dlm melaksanakan Sholat Fardhu kita. Rasulullah SAW bersabda “sholatlah seakan-akan engkau sedang melihat Tuhan atau Tuhan sedang melihatmu” ( Rukun Ihsan ).
Mari kita mulai belajar meresapi arti dari bacaan Sholat kita. Karena Sholat merupakan Dzikir yang sempurna.
Takbir Takbiratul Ihram —> ALLAAHU AKBAR
                              (Allah Maha Besar)
Iftitah Allaahu akbar kabiira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhanallaahi bukrataw, waashiila. (Allah Maha Besar, dan Segala Puji yang sangat banyak bagi Allah, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi, dan petang). Innii wajjahtu wajhiya, lillazii fatharassamaawaati walardha, haniifam, muslimaa, wamaa ana minal musrykiin. (Sungguh aku hadapkan wajahku kepada wajahMu, yang telah menciptakan langit dan bumi, dengan penuh kelurusan, dan penyerahan diri, dan aku tidak termasuk orang-orang yang mempersekutuan Engkau/Musryik) Innasshalaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaati, lillaahi rabbil ‘aalamiin. (Sesungguhnya shalatku, dan ibadah qurbanku, dan hidupku, dan matiku, hanya untuk Allaah Rabb Semesta Alam). Laa syariikalahu, wabidzaalika umirtu, wa ana minal muslimiin. (Tidak akan aku menduakan Engkau, dan memang aku diperintahkan seperti itu, dan aku termasuk golongan hamba yang berserah diri kepadaMu)
Al Fatihah Adapun Rasulullah SAW pada waktu membaca surah Al-Faatihah senantiasa satu napas per satu ayatnya, tidak terburu-buru, dan benar-benar memaknainya. Surah ini memiliki khasiat yang sangat tinggi sekali. Mari kita hafal terlebih dahulu arti per ayatnya sebelum kita memaknainya. Bismillaah, arrahmaan, arrahiim (Bismillaahirrahmaanirrahiim) (Dengan nama Allaah, Maha Pengasih, Maha Penyayang) Alhamdulillaah, Rabbil ‘aalamiin (Segala puji hanya milik Allaah, Rabb semesta ‘alam) Arrahmaan, Arrahiim (Maha Pengasih, Maha Penyayang) Maaliki, yaumiddiin (Penguasa, Hari Pembalasan/Hari Tempat Kembali) Iyyaaka, na'budu, wa iyyaaka, nasta'iin (Hanya KepadaMulah, kami menyembah, dan hanya kepadaMulah, kami mohon pertolongan) Ihdina, asshiraathal, mustaqiim (Tunjuki kami, jalan, golongan orang-orang yang lurus) Shiraath, alladziina, an'am, ta ‘alayhim (Jalan, yang, telah Engkau beri ni'mat, kepada mereka) Ghayril maghduubi ‘alaihim, wa laddhaaaalliiin. (Bukan/Selain, (jalan) orang-orang yang telah Engkau murkai, dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat) Melanjutkan tulisan yang ketiga, maka setelah membaca Surah Al-Faatihah, maka hendaknya kita membaca ayat-ayat Al-Qur'an.
Rasulullah bersabda “Apabila engkau berdiri utk shalat bertakbirlah lalu bacalah yg mudah dari al-Qur’an “.
Ruku’
Lalu ruku’, dimana ketika ruku’ ini beliau mengucapkan :
 Subhaana, rabbiyal, ‘adzhiimi, Wabihamdihi (Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Agung)
—> dzikir ini diucapkan beliau sebanyak tiga kali. (Hadits Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, Ad-Daaruquthni, Al-Bazaar, dan Ath-Thabarani) Rasulullah sering sekali memperpanjang Ruku’, Diriwayatkan bahwa : “Rasulullaah SAW, menjadikan ruku'nya, dan bangkitnya dari ruku’, sujudnya, dan duduknya di antara dua sujud hampir sama lamanya.” (Hadits  Riwayat Imam Bukhari dan Muslim)
I'tidal
Pada saat ketika kita i'tidal atau bangkit dari ruku, dengan mengangkat kedua tangan sejajar bahu ataupun sejajar telinga, seiring Rasululullah SAW menegakkan punggungnya dari ruku’ beliau mengucapkan:
Sami'allaahu, li, man, hamida, hu “Mudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan) orang yang memujiNya”. (Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim) “Apabila imam mengucapkan “sami'allaahu liman hamidah”, maka ucapkanlah “rabbanaa lakal hamdu”, niscaya Allah memperhatikan kamu. Karena Allah yang bertambah-tambahlah berkahNya, dan bertambah-tambahlah keluhuranNya telah berfirman melalui lisan NabiNya SAW (Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Ahmad, dan Abu Daud)
Hal ini diperkuat pula dengan : Disaat Rasulullah sedang Sholat berjamaah, lalu ketika I’tidal beliau mengucapkan “Sami'allaahu, li, man, hamidah” lalu ada diantara makmun mengucapkan “Rabbanaa lakal hamdu”, Lalu pada selesai Sholat, Rasul bertanya “Siapakah gerangan yang mengucap “Rabbanaa lakal hamdu”, ketika aku ber I’tidal? Aku melihat para malaikat berlomba lomba untuk menulis kebaikan akan dirimu dari jawaban itu”. Maka sudah cukup jelas bahwa mari kita mulai melafalkan : Rabbanaa, lakal, hamdu (Ya Tuhan kami, bagiMulah, segala puji) Kesmpurnaan lafadzh diatas :
mil ussamaawaati, wa mil ul ardhi, wa mil u maa shyi’ta, min shai in, ba'du (Sepenuh langit, dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki, dari sesuatu, sesudahnya) (Kalimat diatas didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu 'Uwanah)
Sujud
Ketika kita sujud, maka dengan tenang hendaknya kita mengucapkan do'a  sujud seperti yang telah dicontohkan Rasulullaah SAW. Dzikir ini beliau ucapkan sebanyak tiga kali, dan kadangkala beliau mengulang-ulanginya lebih daripada itu. Subhaana, rabbiyal, a'laa, wa, bihamdi, hi (Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Luhur, dan, aku memuji, Nya) Duduk antara dua Sujud
Ketika kita bangun dari sujud, maka hendaklah kita melafadzkan seperti yang dilakukan Rasulullaah, dan bacalah do'a tersebuh dengan sungguh-sungguh, perlahan-lahan, dan penuh pengharapan kepada Allah SWT. Di dalam duduk ini, Rasulullah SAW  mengucapkan :
Robbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii wahdinii, wa 'aafinii, Wa’Fuanni
(Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, sehatkanlah aku, dan berilah rizqi kepadaku) Dari Hadits yang diriwayatkan Muslim, bahwa Rasulullaah saw, kadangkala duduk tegak di atas kedua tumit dan dada kedua kakinya. Beliau juga memanjangkan posisi ini sehingga hampir mendekati lama sujudnya (Al-Bukhari dan Muslim). Duduk At-Tasyaahud Awal
Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu 'Uwanah, Asy-Syafi'i, dan An-Nasa'i. Dari Ibnu 'Abbas berkata, Rasulullaah telah mengajarkan At-Tasyahhud kepada kami sebagaimana mengajarkan surat dari Al-Qur'an kepada kami. Beliau mengucapkan : Attahiyyaatul mubaarakaatusshalawaatutthayyibaatulillaah. Assalaamu 'alayka ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu 'alayna wa 'alaa 'ibaadillaahisshaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah.
Wa asyhadu annaa muhammadarrasuulullaah.       (dalam riwayat lain : Wa asyhadu annaa, muhammadan, 'abduhu, warasuuluh)
2. Menurut hadist yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari, Muslim, dan Ibnu Abi Syaibah. Dari Ibn Mas'ud berkata, Rasulullaah saw telah mengajarkan at-tasyaahud kepadaku, dan  kedua telapak tanganku (berada) di antara kedua telapak tangan beliau - sebagaimana beliau mengajarkan surat dari Al-Qur'an kepadaku : —> (Mari diresapi setiap katanya sehingga shalat kita lebih mudah untuk khusyuk) Attahiyyaatulillaah, wasshalawatu, watthayyibaat. (Segala ucapan selamat adalah bagi Allaah, dan kebahagiaan, dan kebaikan). Assalaamu 'alayka *, ayyuhannabiyyu, warahmatullaah, wa barakaatuh. (Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadamu , wahai Nabi, dan beserta rahmat Allah, dan berkatNya). Assalaamu 'alaynaa, wa 'alaa, 'ibaadillaahisshaalihiiin. (Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kami pula, dan kepada sekalian hamba-hambanya yang shaleh). Asyhadu, allaa, ilaaha, illallaah. (Aku bersaksi, bahwa tiada, Tuhan, kecuali Allah). Wa asyhadu, anna muhammadan, 'abduhu, wa rasuluhu. (Dan aku bersaksi, bahwa muhammad, hambaNya, dan RasulNya).
Notes : * Hal ini ketika beliah masih hidup, kemudian tatkala beliau wafat, maka para shahabat mengucapkan : Assalaamu 'alannabiy (Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada Nabi). Bacaan shalawat Nabi SAW di akhir sholat
Rasulullah SAW. mengucapkan shalawat atas dirinya sendiri di dalam tasyahhud pertama dan lainnya. Yang demikian itu beliau syari'atkan kepada umatnya, yakni beliau memerintahkan kepada mereka untuk mengucapkan shalawat atasnya setelah mengucapkan salam kepadanya dan beliau mengajar mereka macam-macam bacaan salawat kepadanya. Berikut kita ambil sebuah hadits yang sudah umum/biasa kita lafadzkan, diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, dan Al-Humaidi, dan Ibnu Mandah.
Allaahumma, shalli 'alaa  muhammad, wa 'alaa, aali  muhammad. (Ya Allah, berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada, keluarga Muhammad) Kamaa, shallayta, 'alaa  ibrahiim, wa 'alaa, aali  ibraahiim. (Sebagaimana, Engkau telah memberikan kebahagiaan, kepada Ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim). Wa 'barikh alaa  muhammad, wa 'alaa aali  muhammad. (Ya Allah, berikanlah berkah, kepada Muhammad, dan kepada, keluarga Muhammad) Kamaa, baarakta, 'ala  ibraahiim, wa 'alaa, aali  ibraahiiim. (Sebagaimana, Engkau telah memberikan berkah, kepada ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim). Fil Allamina Innaka, hamiidummajiid. (Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia).
Salam
“Rasulullah SAW. mengucapkan salam ke sebelah kanannya :
Assalaamu 'alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah, serta berkatNya),
 sehingga tampaklah putih pipinya sebelah kanan. Dan ke sebelah kiri beliau mengucapkan : Assalaamu 'alaikum warahmatullaah
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah), sehingga tampaklah putih pipinya yang sebelah kiri.”
( Hadist Riwayat : Abu Daud, An-Nasa'i, dan Tirmidzi )
Mari di perhatikan, bahwa ternyata ucapan kita ketika menoleh ke kanan (salam yang pertama) lebih lengkap daripada ucapan kita ketika menoleh ke kiri (salam yang kedua )
———————————————————————————
Subhanallah dan Alhamdulillah, Maha Benar Allah atas segala FirmanNya. Luar biasa sekali ya arti dari bacaan Sholat ini. Makin merunduk kita, makin terlihat kecil kita, makin menangis kita.
Saya berharap agar ini menjadi bagian dari jalan kemudahan untuk kita di dalam menggapai khusyuk dan memahami setiap gerakan yang kita lakukan. Maka jika kita tahu dan mengerti akan nikmatnya shalat itu, mari kita share ke keluarga kita.
Selamat meresapi dan jangan lupa untuk share ke orang orang yang kita cintai.
8K notes · View notes
elkhilla · 4 years
Text
Hirau, Peka
Selama ini, aku tidak menyadari bahwa di sekitarku ada orang orang baik.
Mereka adalah orang orang yang berusaha menyembunyikan luka dan beratnya beban pikiran mereka di saat ku resah dan merasa kesulitan. Di zaman yang serba instan ini dimana segala hal rasanya (entah senang, sedih, marah, dll) selalu ingin dibagikan ke khalayak, mereka bisa menahan rasa sakit itu, dan bersikap supportif.
Tidak ada kalimat "kamu masih mending begitu, dulu aku lebih pusing daripada dirimu, bla bla bla"
Mereka memahami bahwa luka/rasa sakit dalam diri masing masing bukanlah hal yang patut untuk dipamerkan, melainkan untuk dipahami dan didengarkan.
Meski tidak selalu menawarkan solusi, sudah didengarkan saja rasanya cukup melegakan hati. Sadar, posisi sulitmu ini bukanlah hal yang pernah mereka alami sendiri. Aku pun belum tau sulitnya menjadi mereka saat ini. Meski tidak tau rasanya, tetap selalu yang diusahakan adalah empati.
0 notes
elkhilla · 5 years
Text
Persisten dan Konsisten
Saat ini, sesuatu yang paling sulit digenggam adalah sikap persisten dan Konsisten. Mengapa?
Perlu kita sadari, Segala hal yang ingin kita capai dalam hidup ini perlu kita perjuangkan sebaik baiknya.
"there's no such thing as free lunch"
Segala sesuatu yang baik pasti memerlukan pengorbanan untuk mendapatkannya. Ada yang sejak awal punya semangat menggebu gebu untuk berjuang, namun di tengah jalan seperti kehilangan arah tujuan. Iya, terkadang berulang kali gagal membuat kita terkadang ragu.
Apakah ini benar hal yang patut kuperjuangkan ?
Apakah nantinya imbal balik yang ku dapat itu sepadan dengan apa yang telah kulakukan saat ini?
Please, guys! Banyak orang yang tidak punya kesempatan seperti yang kita dapatkan. Banyak orang punya kemauan yang lebih keras dari kita untuk bisa mendapatkan kesempatan yang kita peroleh. Banyak orang dengan kompetensi yang lebih tinggi namun tidak memperoleh jalan yang sama seperti kita.
Sedangkan kita? Baru Sedikit mencoba, sudah banyak mengeluh.
Gagal sekali dua kali? langsung berganti tujuan.
Hasil tidak sesuai harapan? Merasa gagal dan tidak mau mencoba lagi.
Ingat, di dunia ini kita tidak sendirian dalam berjuang, ada ratusan bahkan ribuan orang yang mempunyai tujuan yang sama. Mereka sudah memulai langkahnya duluan, dengan kerja keras dan terus belajar.
Hati hati, tidak selamanya kesempatan yang kita dapatkan ini terus berada di genggaman kita.
Jangan berhenti untuk bekerja keras dan belajar.
Jaga persistensi, jangan sampai kegagalan, perasaan diremehkan, tidak diakui, membuat kita tidak mau terus berusaha.
Jaga konsistensi, jangan sampai kelemahan diri untuk bersikap tegas pada diri sendiri menghancurkan konsistensi.
Ingat, jika dengan apa, mengapa, kapan, dimana, dan bagaimana yang baik akan membentuk siapa diri kita yang terbaik.
Konsistensi dan persistensi adalah salah satu "bagaimana" yang baik.
0 notes
elkhilla · 5 years
Text
Tumblr media
Menggenggam tanganmu saat ini, terasa lebih ringan dari yang dulu pernah kugenggam. Entah, karena ku menjadi lebih kuat dari saat ku kecil dulu atau engkau yang sudah mulai menua.
Kau, jarang sekali menangis dahulu, bahkan untuk hal sesulit apapun. Namun, melepas kepergian anakmu untuk pergi jauh ternyata mampu membuat airmatamu terjatuh.
Aku, tak mau memaksamu memenuhi inginku saat ini. Seperti kau yang tidak pernah menuntut hal dariku, karena memang sejatinya yang kau minta itu, adalah untukku saja pentingnya. Kau tidak pernah menuntut padaku untukmu sendiri.
Terima kasih untuk menemaniku mendewasa, Bapak😁
0 notes
elkhilla · 5 years
Text
youtube
Mengenang saat wisuda dulu, tidak menyangka sudah sejauh ini kita melangkah.
Sudah berapa banyak syukur yang terucap atas segala hal yang telah kita capai dalam hidup sampai dengan saat ini?
Saat ini mungkin rasanya sangat lelah. Namun, jika sudah sejauh ini, apakah tidak rugi kalau ingin menyerah? Apakah tidak rugi kalau hanya "Sambat" yang diomongkan terus menerus?
Teruslah berusaha dan tawakal atas segala hal yang telah kita upayakan. Apapun hasilnya nanti.
0 notes
elkhilla · 5 years
Text
Tumblr media
Jejak langkah
Sebelum kamu melangkah lebih jauh, pikirkan kembali tentang apa yang kamu pilih. Pastikan pilihanmu membuat dirimu lebih baik dari sebelum kamu memilih itu.
Jika dari sekarang pilihanmu sudah membuatmu bingung dan gundah untuk hal hal mendasar, tolong pikirkan lagi.
Tapi sebelumnya ada yang lebih penting, yaitu alasan kenapa kamu memilih itu. Alasan baik mungkin akan membawamu ke arah yang baik. Bukan hanya untuk dirimu, tapi juga untuk orang di sekitarmu.
Lalu, tentang bagaimana kamu mencapainya juga penting. Cara yang tidak baik akan menghasilkan hal yang tidak baik, meski nantinya tidak semua hal bernilai buruk. Terkadang, perspektif orang lain baik juga kita pertimbangkan.
Tentang mengapa dan bagaimana, juga tergantung kapan dan dimana kamu menentukan pilihan itu. Suasana dan pertimbangan kondisi sekitarmu harus kamu pertimbangkan juga.
Dunia yang kamu tinggali bukan hanya untuk dirimu dan juga pilihanmu saja. Dunia ini milik orang di sekitarmu juga. Pikirkan mereka juga.
Semua yang kamu siapkan harus punya hal baik di dalamnya, agar langkah yang kamu pilih menjadikan dirimu jadi orang yang lebih baik. Agar siapa dirimu diketahui orang dan tentu Tuhan sebagai orang baik.
Agar jejak langkahmu diingat bukan dari buruknya, melainkan dari baiknya dirimu.
0 notes
elkhilla · 5 years
Text
#Makna Perpisahan
Salah satu hal yang kusuka akhir akhir ini adalah mendengarkan. Beragam orang datang dengan beragam jenis ceritanya masing masing.
Setiap kisah mereka selalu mengandung pesan pesan berharga untuk bisa diambil. Kali ini, ada pelajaran bahwa terdapat kebahagiaan tersembunyi dalam sedihnya perpisahan. Karena di momen itu kita bisa belajar.
Bahwa kita sadar, memberikan perpisahan dengan senyuman lebih membahagiakan bagi kita daripada melepas orang lain dengan tangisan. Kesedihan terdalam sebenarnya bukan hanya untuk yang ditinggalkan, melainkan orang yang meninggalkan pun sama.
Jadi, Relakan dengan doa dan keyakinan bahwa Tuhan sudah merencanakan yang terbaik untuk hambaNya.
Semua sedih yang muncul pasti mendewasakan, semua baik yang berlalu akan dikenang, dan ikhlas adalah solusi untuk jarak dan waktu yang memisahkan.
Jangan lupakan momen kebersamaan, karena jika esok hari ada kesempatan bertemu kembali, ajak masa lalumu yang kamu simpan itu untuk dijadikan bahan cerita dan kebahagiaan kalian.
Yakinlah, ada waktu yang Tuhan berikan untuk setiap manusia untuk bertemu dan berpisah. Ada kisah yang Tuhan siapkan untuk kita ambil manfaatnya. Sedih seperlunya, bahagia secukupnya.
😁
0 notes
elkhilla · 5 years
Text
Aku tidak mau menjadikanmu sebagai pilihan kesekian setelah pilihan-pilihan sebelumnya tak bisa kutemukan titik temu nya.
Aku tak ingin mendatangi dirimu hanya karena merasa lelah dan menyerah untuk mengejar hal-hal yang sebenarnya aku inginkan.
Aku ingin melihat dirimu sebagai dirimu apa adanya, bukan oranglain.
Karena itu, aku akan datang setelah semua urusanku selesai, namun kamu jangan berpikir benar-benar yakin bahwa takdir menuntunku pasti datang untukmu."
0 notes
elkhilla · 5 years
Text
Merelakan
Pada akhirnya, kau memilih orang lain untuk jadi tambatan hati. Aku yang selama ini berusaha untuk bisa mendapatkanmu pun hanya bisa menerima keputusanmu. Kau sudah berusaha menerima segala bentuk perjuangan dari seorang pengagum sepertiku. Namun, perasaan memang tidak mudah berubah. Aku dan kau tau akan hal itu.
Sebenarnya, tidak ada yang aku korbankan saat mengetahui kau memilih orang lain itu. Tidak ada. Ternyata selama ini ku tidak mengorbankan apapun untuk mendapatkanmu. Segala bentuk hadiah, obrolan panjang lewat chat pribadi, saling senyum dan tertawa di beberapa momen bersama, itu bukan pengorbanan. Itu adalah bentuk kasih sayang antar seseorang. Bukan hal yang patut disesali ketika pada akhirnya aku tidak bisa mendapatkanmu. Aku belajar banyak hal dari peristiwa ini. Merelakan adalah salah satu bentuk ujian yang berat. Mengalahkan rasa cemburu tidak berdasar karena tiadanya hak untuk marah, menghindari rasa depresi dan frustasi karena selama ini aku dan segala keberadaan dan perhatian hanya dianggap lalu saja, dan mengikhlaskan diri bahwa ekspektasi tidak sesuai dengan realita yang terjadi. Semua itu rasanya berat. Tidak ada kata terima kasih dariku untukmu. Aku hanya perlu berterima kasih pada Tuhan bahwa kita pernah bertemu. Menjadikanku sebagai seorang manusia yang pernah merasakan sakit hati seperti orang lain yang pernah merasakannya. Ini adalah hal yang berharga buatku.
0 notes
elkhilla · 5 years
Text
Berjuang Mendapatkanmu
Aku sudah tahu bahwa berjuang mendapatkanmu nantinya tidak akan mudah.
Sekalipun aku berhasil menaklukkan gunung tertinggi, melewati jalan terjal dan berliku, bersusah payah dan lelah, semua itu belum mampu membuatmu yakin padaku.
Sekalipun samudra yang luas berhasil ku lewati, terombang ambing dalam ombak yang ganas, serta tertatih melewati Teriknya matahari di tengah laut, semua itu belum mampu membuatmu yakin padaku.
Aku tahu bahwa berjuang mendapatkanmu nantinya tidak akan mudah.
Aku tahu bahwa kau sedang menunggu. Menunggu seseorang yang nantinya kau yakini akan menjadi pasanganmu kelak. Entah siapa, seperti apa orang yang kau inginkan. Aku yakin, orang itu tidak seperti pangeran di negeri dongeng. Aku yakin dia orang yang biasa.
Biasa membuatmu merasa nyaman dengan apa yang dia punya.
Biasa membuatmu merasa aman ketika bersamanya.
Biasa membuatmu senang ketika dunia seisinya sedang membencimu.
Biasa membuatmu yakin bahwa dia adalah orang yang tepat untukmu, entah dikatakan ataupun tidak dikatakan.
Biasa membuatmu berharap bahwa dunia dan nanti setelah mati, kalian berdua bisa melewatinya dengan baik.
Aku berjuang untuk menjadi orang biasa. Orang biasa yang kau inginkan.
Berjuang mendapatkanmu, bukan hal yang mudah
0 notes