Tumgik
dikaseptiyani · 1 year
Text
Interaksi
Ada manusia disekeliling, kenapa rasanya sepi saja. Ekspektasi mengharap interaksi dari luar, namun saat tak kunjung datang rasanya lelah sendiri.
Aku sendiri tak bisa membahasakannya, terlalu rumit untuk diterjemahkan. Mudah menyalahkan sekeliling, padahal diri ini saja yang banyak maunya.
Bagaimana ini akan berakhir, bagaimana akan kembali sadar bahwa diri ini tidak sepantasnya begini. Ada saat hari tidak produktif, satu hari meninggalkan amalan namun dibiarkan saja. Bukannya kejar, kita tahu salah namun tetap dilakukan.
Entahlah akan seperti apa hidupku kedepan. Rasanya gambaran harapan dan mimpi semakin kabur. Tak ada ambisi untuk membuat harapan-harapan baru lagi.
Ingin rasanya meminta tolong, pada orang yang ahli. Namun aku tau semua obat dan jawaban itu hanya ada pada diriku. Entahlah. Terlalu keras mungkin pada diri sendiri, sampai hidup singkat saja kurang bisa menikmati.
Bandung, 4 April 2023
0 notes
dikaseptiyani · 1 year
Text
Ternyata, aku belum cukup siap menjadi orang dewasa. Banyak hal-hal yang aku buat denial, dibuat seperti bukan masalah besar, dianggap hal biasa saja. Jadi ambigu antara tidak peduli atau memang tidak mampu.
0 notes
dikaseptiyani · 1 year
Text
Bagaimana bisa jadi orang tua sudah puluhan tahun, tapi untuk urusan mendasar saja kalut melaluinya. Jadi selama ini bagaimana ?
0 notes
dikaseptiyani · 1 year
Text
Sadar Diri
Tidak semua kemauan kita saat ini bisa tercapai begitu saja. Diri ini penuh kontrol, tujuannya bukan untuk mengekang tetapi memberi ruang pada kenyamanan.
0 notes
dikaseptiyani · 1 year
Text
Tau Batas.
Menulis ini sebagai pengingat diri, bahwa tau diri itu penting. Salah satunya dengan sadar akan batasan-batasan yang ada.
0 notes
dikaseptiyani · 2 years
Text
Salman
Anak 3 tahun ini, tahu saat ibunya butuh waktu. Saat ibunya menangis dia hanya diam. Bermain tanpa suara. Mau memeluk saat ibunya menangis, memeluk dan hanya diam. Menenangkan hati, seraya berkata "baik", "sakit". Seakan ingin bilang ibu, apa baik baik saja? Ibu, kenapa menangis apakah ibu sakit?
Anak 3 tahun ini sudah fasih, bagaimana cara menenangkan ibunya. Memeluk, diam seraya berkata sepatah dua patah kata yang menenangkan.
Saat ibunya mulai tenang, dia bernyanyi lagu nussa untuk ibunya, berisikan ucapan terimakasih.
Terimakasih Salman, sudah selalu temani hati dan hari ibu. Dari kamu bayi hingga saat ini, kamu yang selalu berhasil menenangkanku disaat aku sedih dan menangis.
Cimahi, 12062022 . 21.51
0 notes
dikaseptiyani · 2 years
Text
Pelajaran Berharga
Setelah menonton the liberation notes dan my mister, seperti punya ikatan tersendiri. Menyadari bahwa kepribadian kita ternyata bisa berubah. Berubah seiring derasnya desakan yang akhirnya kita meng-iya-kan. Keras kepala yang bertahun-tahun ada saat ini berbalik arah, menekan pada apa yang dibelanya sejak kecil. Entah apa yang terpintas, entah apa yang harus dilakukan. Melawan hati nurani memang tak semudah itu.
Tubuh menjadi berat, akal menjadi tidak karuan, hati tidak selalu tenang. Mau sampai kapan? Sampai kapan bisa melawan nurani, dan keras pada diri sendiri ?
Tak bisakah kau punya kekuatan seperti dulu ? Yang saat ini ada pikiranku, kenapa aku tak punya kekuatan untuk membela dan mendukung keluargaku. Seperti dulu . .
I hate powerless, me and this situations
Cimahi, 12 Juni 2022
0 notes
dikaseptiyani · 2 years
Text
Curiosity
Manusia ini mulai mundur beberapa langkah, mencoba lebih banyak lagi mendengarkan sekeliling, membuka diri dengan siapapun dan berusaha tak menilai sepihak sikap lawan bicaranya.
Tapi, cukup sulit ya menguasai perasaan antara ingin tahu namun tak ingin terlibat banyak. cukup sulit melihat batas privasi dan berhenti mengulik sesuatu yang bukan ranahnya.
Kadang, rasa ingin tahu sejauh apa perasaan seseorang, apa yang sudah dilaluinya sampai membentuk pribadinya yang sekarang, alasan dibalik langkah kehidupannya, kepahitan dan kebahagiaan apa yang pernah dialami, dan apa mimpi kedepannya.
Rasa ingin tahu itu tak bisa dibendung, dengan siapapun. Memandang orang asing lalu lalang pun rasanya ingin tahu apa yang sedang dipikirkannya. Apakah memikirkan isi saku, keimanan, keluarga, atau hal lainnya. Semakin hari, pikiran-pikiran itu menumpuk.
Sampai pada akhirnya ada ruang untuk mendengarkan saja sudah sangat senang. Mendengarkan saja apa yang ada diisi kepala orang lain, rasanya tumpukan-tumpukan pikiran sedikit demi sedikit berkurang.
Namun, manusia ini sadar bahwa tidak selamanya orang lain nyaman bercerita dengannya. Orang lain juga punya batas, punya hak mana yang akan diceritakan dan tidak dan harus dihargai.
Mungkin beberapa tahun yang lalu, aku membutuhkan orang lain untuk bisa bercerita dan berkeluh kesah. Tetapi saat ini, aku butuh mendengarkan aku butuh orang yang bisa bercerita segala hal kepadaku.
Tentang mimpi, rasa sulit, hina, pesimis, hancur, dan bangkit. Mungkin, aku membutuhkannya untuk mempersiapkan posisi-posisi suatu saat tiba padaku.
Cimahi, 06062022
0 notes
dikaseptiyani · 2 years
Text
Manusia #3
Aku dulu merasa, laut kurang cocok denganku. Bisa dihitung jari dalam satu tangan berapa kali aku mengunjunginya. Bagiku, memori tentang laut hanya begitu saja tidak dalam dan kadang takut.
Tetapi kemarin, aku kembali ke laut dengan pertanyaan kapan bisa merasakan lambatnya kehidupan. Dan aku menemukan jawabannya.
Duduk diatas kapal nelayan yang bersandar, menatap ombak dengan mata kosong aku merasa dunia ini melambat. Aku hanya memikirkan gulungan ombak, pasir dan sesekali pikiran terdistraksi oleh angin laut.
Batok kelapa yang kesana kemari tergulung ombak, seakan laut tak ingin menerimanya. Bapak-bapak memungut sampah plastik di sekitar pantai, para nelayan yang menarik jala-nya hingga petang.
Tidak banyak terdengar suara, hanya beberapa memanggil, memberi instruksi yang tetap kalah dengan suara ombak.
Aku jadi paham sekarang, betapa menenangkannya laut.
Pangandaran, 26 Mei 2022
0 notes
dikaseptiyani · 2 years
Text
Manusia #2
Manusia ini, sering takjub dengan perubahan dunia.
"Tidak bisakah jangan cepat-cepat berubah?"
"Tidak bisakah istirahat sebentar ?"
Entah bagaimana gambaran masa depan, seberapa pesat kilatan cahaya dan teknologi. Manusia ini memilih takut
Hari berganti, tahun berganti, manusia berubah, pengetahuan bertambah, tapi... kenapa cepat sekali, bagi manusia yang ingin menikmati waktu, rasanya ini terlalu terburu-buru
Bandung, 23 Mei 2022
0 notes
dikaseptiyani · 2 years
Text
Manusia #1
Nyatanya, tiap manusia selalu punya sisi lemah. Tak peduli sekuat apapun kamu terlihat, namun saat gelap hanya dirimu sendiri yang tau ungkapannya.
Kadang kita merasa ingin sekuat manusia lain, namun manusia itu juga ingin seperti manusia lainnya. Semakin dalam mencoba memahami hati manusia, anehnya saat akan masuk kepada sisi lemahnya aku mundur.
Ya mundur, memberi benteng pada rasa sakit yang akan membuatku semakin lemah. Tetapi, aku suka membagikan rasa sakit ku pada manusia, kadang saat manusia itu mundur, aku marah.
Sampai saat ini, aku tak tahu jawabannya. Pada akhirnya hanya dapat dibingkai dengan kata "manusiawi" lalu menghilang seiring berubahnya suasana hati.
Bandung, 22 Mei 2022
0 notes
dikaseptiyani · 2 years
Text
Ingin gabung club kebebasan bareng mi jeong. Ada 3 prinsip dalam club itu; [1] tidak boleh pura-pura bahagia, [2] tidak boleh pura-pura sengsara, [3] selalu jujur pada diri sendiri
0 notes
dikaseptiyani · 2 years
Text
Waktu
Ternyata saya cukup suka, di mana waktu terasa berjalan lambat. Di mana saya bisa mengatur suara apa yang ingin didengar. Di mana otak bisa liar memikirkan berbagai hal tanpa distraksi.
Ya, saat tengah malam hingga dini hari dan saat berkendara naik motor sendiri. Dua waktu itu adalah waktu rehat terbaik
Bandung, 22 Mei 2022
0 notes
dikaseptiyani · 2 years
Text
Lost
Seperti ada yang hilang, apa orang dewasa sulit bahagia dan merasa mudah sepi hatinya ya ?
Bandung, 220422
0 notes
dikaseptiyani · 2 years
Text
Tumblr media
Assalamualaikum wr.wb
Hai anakku,
Tahun 2021 ini ibumu sedang belajar S2, semua ini karena bapak kamu yang menyemangati ibu untuk lanjut sekolah. Banyak hal yang harus dikerjakan dan dipikirkan. Sekolah itu kadang buat lelah dan capek. Tapi bapak kamu sungguh hebat, dia tidak pernah mengeluh capek padahal pekerjaan dan tanggung jawabnya sangat banyak. Selalu kasih kita yang terbaik.
Anakku, saat kamu belajar nanti jangan patah semangat ya. nikmati dan cari kesenanganmu dalam belajar. yakinlah bahwa apa yang diperjuangkan itu, saat nantinya selesai kamu akan dapat rasa puas yang tak terkira. Saat belajar, sertakan Allah dalam tiap langkahmu. karena manusia itu terbatas sedangkan pertolongan Allah itu luas.
Maaf ya saat ibu belajar kadang lupa ngajak kamu ngobrol, bermain bersama juga sedikit. Tapi ibu yakin kamu anak pintar dan akan belajar cepat dengan sendirinya.
Anakku, teruslah beribadah dan menuntut ilmu. saat capek, istirahatlah sebentar. mendekat kepada Allah, lari ke masjid, setelah itu kamu akan dapat ketenangan untuk melanjutkan tugas tugasmu.
Semangaaaaat anakku.
Cimahi, 28 November 2021
0 notes
dikaseptiyani · 3 years
Photo
Tumblr media
hai salman, sudah besar kamu sekarang
2 tahun lalu kita berjuang sama sama untuk minum ASI eksklusif. Perjuangan kita berhasil nak, sekarang saat sedang nyaman-nyamannya kita berjuang lagi buat menghentikannya.
memang hidup seperti itu nak, kita harus bertumbuh. selalu ada yang menyakitkan, menyedihkan, seakan ingin menyerah untuk sesuatu yang baru.
Semangat 
Bandung, 09 Maret 2021
0 notes
dikaseptiyani · 3 years
Photo
Tumblr media
Seseorang itu akan bertumbuh, saat dia bertumbuh pasti akan berubah. dan perubahan itu sifatnya tidak bisa ditebak.
Saat kekhawatiran akan banyak hal hanya bisa dipendam, tak bisa diutarakan. sulit untuk ceritakan apa yang jadi keluh kesahnya. itu sunggu sangat menyakitkan. hanya bisa berpasrah, Tuhan akan selalu menuntun ke jalan benar walaupun langkah seakan terombang ambing
Kenapa tujuan hidup jadi lebih rumit, tak sesederhana dulu. Seperti banyak yang dipikirkan, sudah melangkah namun seakan tak berarti apa-apa. Mungkin karena kelalaian hamba kepada Tuhannya yang membuat semua seakan abu-abu.
Kita sadar bahwa untuk merubahnya menjadi hitam atau putih, perlu kita meluruskan niat dan ibadah kembali kepada Tuhan, namun raga seakan tak bisa diajak kerjasama. Kita tahu pikiran dan hati masih diberi petunjuk, namun kenapa tak bersegera. Selalu berlindung dibalik kata “harus ada trigger” dan entah kapan akan datang hal itu. Padahal semakin hari rasa sakit itu semakin menumpuk
Begitulah manusia, memang mempertahankan iman sungguh sangat sulit daripada merontokkannya. Tunggu apa lagi, harusnya sekarang dan jangan terus menunda.
Bandung, 08 Februari 2021
0 notes