Tumgik
debeesem · 6 months
Text
Part 1
Akhir November lalu, seorang yang bijak berkata, "sehat secara mental itu penting. Gimana kita bisa produktif kalau mentalnya aja gak baik-baik. Kalau sakit, segera diobati. Memang harusnya seperti itu."
Ada benarnya. Dan aku makin yakin untuk menemui psikolog ketika kemudian emak kembali menyinggung hal yang sudah sangat bosan kudengar.
Akhirnya, 2 Desember lalu, menjadi sejarah baru dalam hidup. Itu kali pertama aku berani terbuka pada manusia. Udah pasti takut dongg. Takut banget. Apa hidupku sesudah ini baik-baik aja? Bagaimana pandangan beliau setelah tau hancurnya diriku? Tertawa? Jijik? Atau apa?
Bahkan di awal, sebelum bicara apapun, aku mengajukan pertanyaan retoris, "Ibu, saya ga pernah cerita ke orang lain, ga ada yang tau gimana perasaan saya sesungguhnya. Bahkan orangtua saya juga. Apa Ibu bisa dipercaya?" Saking setidak percaya itu aku pada manusia.
Dari obrolan 2 jam yang penuh derai air mata, ada beberapa hal yang menjadi catatan penting.
Sudah saatnya memaafkan orang lain, juga memaafkan diri sendiri.
Harus mencintai diri. Karena siapa lagi yang bisa ikhlas mencintai kalau bukan aku? Orang datang dan pergi, tapi tubuh akan selalu bersama menemani sampai datang waktu bertemu Tuhan.
Sering-sering latihan memeluk diri sendiri buat aku yang takut banget dengan sentuhan, juga mengucapkan terima kasih pada setiap bagian tubuh.
Nyatanya, aku ga bisa menjawab dengan baik ketika psikologku bertanya, "apa makna pernikahan? perlukah kita untuk menikah?"
Banyak-banyak istighfar.
Fokus perbaiki diri, yang lain urusan belakangan.
Mentalku belum membaik. Luka masih menganga. Trauma belum pulih. Masih butuh bertemu lagi dengan psikolog sampai entah kapan. Tapi hal itu nyata adanya. Sebab beberapa hari lalu tubuhku bereaksi berlebih ketika ada seorang adam yang ingin menyatakan niat baiknya.
Duhai perempuan yang malang..
1 note · View note
debeesem · 6 months
Text
Tinggal di lingkungan asatidz, tokoh masyarakat, dan para pendiri pesantren, suatu hari ummi bilang, "ga mungkin ada orang asing ataupun murid yg berani tbtb melamar anak tokoh/guru/kyainya mau sesuka apapun dia. Takut, dan bagian dari adab murid kepada guru. Jadi memang di lingkungan kita, pasti selalu pihak perempuan yg datang mencari duluan. Entah lewat orangtua, entah kerabat."
Aku baru memikirkannya lagi, memang semua mba-mba dan temanku begitu. Anak anggota dewan, yang nyariin bapaknya. Anak pemilik pesantren, yang nyariin temen bapaknya. Anak seorang ustadz, yang nyariin bapaknya. Bahkan mbakku juga, yang nyariin dulu abi langsung.
Lalu aku melihat diri sendiri. Sekarang abi sudah ga ada.
Terpujilah lelaki, siapapun itu nanti, yang berani datang ke rumah dengan sendirinya.
0 notes
debeesem · 7 months
Text
Yang tertinggal di masalalu
Entah sudah berapa lama tak kurasakan kupu-kupu beterbangan. Mungkin sebulan, dua bulan, setahun, dua tahun, atau kapan aku tak ingat.
Hati terlampau lama tak berpenghuni, gembok yang terpasang kian berkarat dan mungkin kuncinya telah hilang. Dinding yang dibangun makin tinggi nan kokoh, menyulitkan siapapun yang hendak mendakinya. Entah luka dan trauma apa yang membentuk hingga seperti itu.
Keberanian dan percaya diriku sudah terkuras habis di masalalu, tak bersisa. Meski katanya harus selalu berprasangka baik, tapi aku sudah tak punya kekuatan bahkan hanya untuk menerima.
Lebih tepatnya mati rasa. Terbunuh oleh semua yang berjalan di masalalu. Jangankan untuk tertarik ke lawan jenis, begitu tahu ada yang menyukaiku saja tubuhku langsung memberi reaksi berlebih. Menolak. Membenci. Menjijik. Merasa tak layak untuk dicintai dan dimiliki oleh siapapun.
Sebetulnya aku tak mempermasalahkan. Bahkan sudah tak berani berharap apapun pada siapapun. Tapi kenapa orang-orang terlalu peduli padaku, pada sesuatu yang sebenarnya aku sendiri pun sudah tak mengharapkannya..
0 notes
debeesem · 7 months
Text
Orang-orang yang pernah kukenal dalam hidup ini tidak semuanya harus menjadi karib. Ada yang cukup untuk kenal, cukup untuk bekerja, cukup untuk hal-hal tertentu saja. Karena memang kehadirannya untuk bersinggungan takdir, mungkin sehari, seminggu, atau beberapa saat. Maka dari itu, tidak perlu terlalu mengambil hati apa-apa yang hanya lewat itu. Apalagi jika yang hanya lewat sebentar itu, membuatmu tidak nyaman sepanjang waktu dan kamu memeliharanya dalam pikiranmu bertahun-tahun.
Jangan sampai, sesuatu yang hanya sebentar, mengganggumu seumur hidup. Perasaan kagum, cinta, kasihan, marah, dan semua hal yang naik turun di dalam hatimu. Tidak perlu terlalu diambil hati. Lain kali, lebih hati-hati. Lain kali, lebih mawas diri.
944 notes · View notes
debeesem · 7 months
Text
Cara Berdo'a agar Mustajab
Berikut 6 adab Berdo'a yg Allah janjikan akan terkabul, sebagaimana terkabulnya do'a Nabi zakariya. Disarikan dari kajian Tafsir surat Maryam ayat 1-9 oleh Buya Yahya.
1. Menyadari kelemahan. Ungkapkan kelemahan dan keterbatasan kita selaku manusia. misalnya do'a Nabi Zakariya diawali pernyataan "Ya Allah sesungguhnya tulang ku sudah lemah dan rambutku sidah putih (baca : berusia tua).."
2. Sebutkan Hajat/permohonan kita. Hajat yg paling utama ialah dikuatkan iman, diperbaki alhlak dan dimudahkan taat, serta dijauhkan dari maksiat. Juga hajat lain misalnya : ingin menikah, punya anak dsb.
3. Khusyuk dan menyadari keagungan Allah. Sadari dan yakini bahwa Allah Maha Kuasa. Tidak ada yg mustahil bagi Allah.
4. Bersyukur atas kenikmatan yg dimiliki. Jangan hanya mengeluh, sadari nikmat yg Allah berikan. misalnya ketika hendak berdo'a agar anak menjadi sholeh (saat itu masih nakal) maka ungkapan rasa syukur bisa berupa : "Ya Allah, Alhamdulillah engkau beri aku karunia berupa anak, karena ternyata tidak semua orang dapat memiliki anak."
5. Jelaskan kegunaan/fungsi/tujuan/motivasi hajat. Misalnya (do'a Nabi zakariya) : "Aku takut tidak ada yg mewarisi kebaikan yg Engkau berikan kepada-ku dan kebaikan keluarga Ya'kub.." contoh lain ketika minta harta bisa dijelaskan kegunaan harta tsb : membayar hutang, bersedekah dsb.
6. Didasari rasa tulus dan husnuzhan. Yakini bahwa Allah pasti mengabulkan sesuai kehendak-Nya yg hal itu adalah pasti baik untuk kita. Jangan putus asa. Pengabulan do'a bisa jadi dalam bentuk lain yg lebih dibutuhkan, atau bahkan nanti di akhirat.
Wallahua'lam.
433 notes · View notes
debeesem · 8 months
Text
“People cry, not because they’re weak. It’s because they’ve been strong for too long.”
— Unknown
331 notes · View notes
debeesem · 8 months
Text
Tuhan tidak akan pernah tidur, Dia selalu tahu dan selalu memahami bagaimana hari ini dan esok kamu harus kembali berjibaku dan bekerja keras untuk mendapatkan apa yang kamu impikan. Sabar, sebab kemuliaan itu didapat dengan sungguh-sungguh, bukan dengan malas dan berleha-leha.
499 notes · View notes
debeesem · 8 months
Text
Teman yang Menghilang Seiring Tumbuh Dewasa
Kamu hilang tak berjejak. Tak bisa kutemukan lagi potongan mimpi-mimpimu yang dulu ditabur seperti bulir hujan. Semuanya menguap tak bersisa, terhapus oleh ketakutanmu pada hidup yang kini kamu jalani. Pilihanmu yang kamu sesali, ketakutanmu yang kamu turuti, mengantarkanmu pada keadaan yang bahkan kamu takut untuk meminta pertolongan.
Berusaha tetap tegar, berpikir positif, bahwa ini bagian dari takdir yang harus kamu terima. Tapi pernahkah kamu berpikir bahwa mana mungkin Tuhan akan menjadikanmu terus menderita? Bukankah Dia menyediakan jalan keluar? Tapi aku tahu, kamu tak seberani itu membuat pilihan, seperti dulu. Masih sama. Masih orang yang kukenal, masih orang yang pernah punya hal-hal besar. Tapi rasa takutmu masih terlalu besar.
Adakah jalan bagi teman untuk membantumu?
Adakah cara bagi teman untuk mengetahui kabarmu?
Adakah kita masih berteman?
371 notes · View notes
debeesem · 8 months
Text
Normalnya
Kemarin lusa ngobrol sama psikiater, dari kurang lebih 2 jam ngobrol ada banyak sekali yang kubawa pulang dalam pikiran. Mau kutulis di sini, biar nggak lupa. Karena ada beberapa aspek pembahasan yang loncat-loncat, jadi nggak apa-apa kutulis seloncat-loncat itu.
Jadi kemarin diskusi soal cara berpikir yang normal dan tidak normal. Sehingga kita jadi mudah mengidentifikasi diri sendiri dan juga orang disekitar kita, normal apa enggak.
Normalnya, orang kalau mau menikah itu kan pasti mencari yang baik. Nyari yang lebih baik darinya atau minimal setara. Kalau sampai ada yang nyarinya di bawah kualitas dirinya - yang penting mau sama dia. Bahkan mungkin terjebak dalam toxic relationship dengan orang yang buruk banget karakternya tapi tetap dipertahankan. Ini udah nggak normal. Kalau orang normal, pasti akan mencari yang baik, bukan yang buruk. Dan akan langsung nge-cut kalau sudah tahu kondisinya demikian.
Wajar kalau orang tuamu itu pengin kamu dapat pasangan yang baik secara bibit-bebet-bobot. Kamu sudah dihidupi, disekolahkan, banyak hal yang dikorbankan orang tuamu untukmu bisa kayak sekarang. Eh pas mau nikah, seadanya orang yang penting cinta. Wajar sekali kalau nantinya orang tuamu muntab dengan keras kepalanya dirimu. Itu normal. Nggak normal justru kalau orang tua membiarkan diri kita tersesat dalam memilih pasangan hidup, membiarkan kita terjebak dengan orang yang salah, apalagi kalau nanti tahu anaknya KDRT terus sama ortu kalian nggak boleh cerai karena malu-maluin - jaga nama baik keluarga, tidak mau tahu, dan sebagainya. Itu baru nggak normal.
Normalnya, orang kalau sudah tahu bahwa orang yang kita kenal itu karakternya buruk. Meskipun, bukan kita yang mengalami kejadiannya langsung. Alarmnya sudah ON, sudah akan berhati-hati untuk membangun hubungan. Bukan malah mengabaikan data itu dan menganggap selama bukan kita yang mengalami, maka itu semua FINE FINE aja. Tidak terjadi di kita, bukan berarti itu adalah hal baik. Normalnya, kita akan lebih waspada dan itu memang sangat wajar.
Sangat wajar dan normal sekali kalau kita kemudian membangun boundaries dan tidak membangun hubungan dengan orang-orang yang sudah melewati batasan kita. Justru nggak normal dan pasti ada sesuatu, kalau kita tidak bisa memberikan rejection pada orang-orang tersebut. Tidak membangun boundaries, yang terjadi adalah diri sendiri yang kesulitan. Jadi wajar sekali kalau bahkan mungkin kamu memutus hubungan dengan mereka. Jadi, selama ada fitur unfollow - block - hide - report, silakan dipakai.
Sebagian hal itu adalah dari obrolan kemarin. Catatan lainnya banyak, tapi akan jadi catatan penting bagi diri aja.
Oh iya, ke psikolog/psikiater itu tidak hanya kalau kamu sedang sakit secara mental dan emosional. Dan kondisi sehat, coba aja cek-cek aja. Selayaknya medical-check up dalam kondisi sehat.
-kurniawangunadi
451 notes · View notes
debeesem · 8 months
Text
“Find a heart that will love you at your worst and arms that will hold you at your weakest.”
— Unknown
389 notes · View notes
debeesem · 8 months
Text
Menerima Kisahnya
Nanti, saat kamu menikah dengan seseorang, kamu tidak sedang menerima lembar buku yang kosong. Kamu akan mendapatkan seseorang yang sudah menulis begitu banyak catatan dan kisah, yang kamu baru akan benar-benar mengetahui kisahnya sesaat setelah akad terucap.
Pada kisah yang begitu menyedihkan, atau pada kisah yang begitu bahagia maka selalu siapkan hati yang lapang untuk menerimanya.
Sebab orang yang kamu nikahi adalah akumulasi dari masa kecil hingga ia dewasanya, bahkan sampai ia menemukanmu.
Tidak apa-apa, siapkan saja ilmu pernikahan dan mengelola rasa dalam berumah tangga. Kapan kamu harus menekan ego dan emosi, kapan kamu harus bersabar dulu untuk sesaat sebelum mengutarakan maksut dengan berbicara padanya.
Menerima kisah seseorang itu tidaklah mudah, terkadang ia jauh dari apa yang kamu harapkan, terkadang bahkan bertolak belakang dengan apa yang kamu bayangkan.
Sebab pernikahan itu menyatukan dan saling memperbaiki, kisah-kisah buruk dan hitam di masa lalu tidak perlu diungkap dan dibuka. Tutuplah serapat mungkin dan kubur sedalam-dalamnya, mulailah menjalani hari-hari dengan kebaikan yang penuh dengan keberkahan.
Andai kamu sedang menunggu seseorang yang datang padamu, maka siapkan ilmunya, perluas hatinya, dan mulailah melangitkan doa, agar apa yang kamu doakan senada dengan apa yang Tuhan takdirkan
Selamat malam, dariku yang tengah duduk di kereta menuju stasiun terakhir.
Gambir, 19 September 2023.
@jndmmsyhd
1K notes · View notes
debeesem · 8 months
Text
Menyukai hujan tidak harus selalu basah-basahan saat ia turun, menyukai bunga tidak harus memetik untuk sekadar memilikinya. Terkadang, ada beberapa hal yang sebaiknya tidak dimiliki, bukan karena tidak bisa, tapi untuk menjaga. Apapun itu.
Menunggu hujan dari teriknya matahari di siang hari.
@jndmmsyhd
798 notes · View notes
debeesem · 10 months
Text
Tuhan, semoga hati ini tetap teguh pada keyakinan-keyakinan baik yang selama ini kupercayai. Teguhkanlah hati ini ketika dihadapkan pada keragu-raguan yang membuatnya rawan putus asa. Agar semua yang sedang kuperjuangkan dan kuyakini, tak menjadi sia-sia. Meski, aku tahu betul bahwa tidak ada yang sia-sia bagiMu. Aku tahu caraMu tak sama dengan caraku. Aku hanya berdoa dengan sangat, semoga apa yang menjadi ujianku tak seberat itu, meski aku juga sangat tahu selama ini bahwa ujian itu tak pernah lebih besar dariku. Aku hanya takut, saat hatiku lemah. Aku kehilangan keyakinan dan aku memiliki perasaan sia-sia. Maka, teguhkanlah hatiku. ©kurniawangunadi Tuhan, berikan aku kekuatan, agar semua keyakinanku tak akan menjadi sia-sia.
904 notes · View notes
debeesem · 10 months
Text
Nasihat yang Tidak Populer
Untuk adik-adik di sini yang sedang memantau takdirnya akan menikah dengan siapa dengan perasaan cemas dan gelisah :
Seburuk-buruknya kamu menilai dirimu sendiri, teruslah berdoa untuk bisa mendapatkan pasangan yang terbaik - yang sebaik baiknya, nggak usah tanggung-tanggung mintanya, benar-benar yang sebaik-baiknya.  Dan aku turut mendoakan, agar jika doa itu terkabul, kamu tidak memiliki perasaan tidak layak. Kamu layak! @kurniawangunadi
2K notes · View notes
debeesem · 10 months
Text
27 malam mmpi bpnsly. Idtgk rmhnybwt enanedn dydhnrmakpnklrgk ukrn pklmbgpksdkkny.
0 notes
debeesem · 10 months
Text
Aku baru tau gimana upaya perantara taaruf sebenernya.
Dan aku agak malu sama diri yang hina tp tetap sombong ini.
Katanya kalo cv/omongan udh sampe ke cewe, berarti udh ada proses sebelumnya abtara cowo aama mr ny. Dan kalo sampe ke cewe, brti si cowo udh mau ama cewenya. Jd keputusan akhir itu bener2 ada di cewe.
Siapalah aku yg dengan mudahnya menolak menolak menolak lelaki yg udh mau nerima kekuranganku. Hiks
2 notes · View notes
debeesem · 11 months
Text
Ketika emak sudah putus asa dengan anak gadisnya:
"Siapapun nanti yang datang ke rumah, asal orangnya baik, diterima aja. Jangan nolak alasan ini-itu mau begini-begitu lagi."
😭
0 notes