Tumgik
dearumy · 6 months
Text
Flu Singapura vs Campak
Sedikit cerita tentang penyakit yang dialami anak akhir-akhir ini. Berawal dari demam anak, memang ada gejala batuk jadi berpikir ini demam karena batuk atau sariawan karena ada tanda putih di bibir dan terlihat seperti sariawan. Kemudian terlihat ada bercak kecil seperti bekas digigit nyamuk dan lumayan banyak di pergelangan tangan maupun telapan tangan. Masih berpikir kalau ini karena nyamuk atau serangga. Lanjut banyak juga di paha, masih berpikir ini karena pampers. Tapi ada juga di siku. Alhasil indikasi pertama campak. Padahal sudah vaksin dan bulan depan boosternya. Pergilah ke dokter anak dan ternyata itu flu singapura. Sebenarnya apa sih bedanya Flu Singapura dan Campak.
Flu Singapura
Lepuhan, luka, atau ruam tidak merata. Lebih banyak di paha, siku, pergelangan dan telapak tangan, telapak kaki, bahkan sampai ke mulut.
Disebabkan oleh virus strain coxsackievirus.
Lebih sering dialami oleh balita. Namun tidak menutup kemungkinan dewasa juga mengalami.
Belum ada vaksin
Campak
Lepuhan, luka, atau ruam merata. Tidak sampai ke mulut atau telapak kaki dan tangan.
Disebabkan oleh virus rubeola.
Lebih sering dialami oleh anak-anak. Namun tidak menutup kemungkinan dewasa juga mengalami.
Sudah ada vaksin.
Pengobatan Flu Singapura dan Campak
Pastikan cairan tercukupi.
Minum obat penurum panas jika demam.
Makan minum bergizi. Untuk flu singapura makan ice cream tidak berdampak mengurangi flu singapura, ice cream hanya membantu supaya anak nyaman makannya. Jadi apa aja yang mereka nyaman makan silahkan dimakan.
Sekian. Semoga semua selalu diberi kesehatan dan sebagai pengingat untuk selalu bersyukur di setiap kesempatan.
0 notes
dearumy · 7 years
Photo
Tumblr media
Tantangan Level 5 #1
Pernah ga kalian anggap orang lain aneh ketika ada perilaku yang beda dengan kita? Misal dulu saya menganggap orang yang bercerita berulang kali ke orang lain dengan cerita yang sama itu aneh karena saya mudah bosan cerita sesuatu hal yang sama bahkan bercerita sama untuk orang yang berbeda. Atau pernah juga saya menemukan teman yang selalu menyendiri, sangat sensitif padahal saya itu tidak terlalu ambil pusing ketika orang lain mengkritik, ambil positifnya aja. Atau pernah saya heran ada orang yang ga bisa diem dan selalu menyuruh padahal saya suka yang santai. Dari buku ini, semua terjawab sudah. Manusia ini dikelompokkan berdasarkan kepribadian menjadi 4 yaitu sanguinis, melankolis, koleris, dan plegmatis. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Dari buku ini jg saya belajar mengenal karakter orang dan bagaimana cara menghadapinya. Pada dasarnya kita semua punya 4 karakter ini tapi dari 4 karakter ini ada yang dominan. Untuk menentukan kita termasuk karakter yang mana, di buku ini jg ada tesny. Kalau saya dominan plegmatis, dan menurut saya paksu itu sanguinis. Untuk memastikannya saya coba tes paksu. Hasilnya paksu dominan sanguinis dan plegmatis. 😆 ga nyangka paksu ada plegmatis nya. Kedepan saya akan cerita apa itu sanguinis, melankolis, koleris, dan plegmatis. So stay tune. #Hahaha macam artis aja..
1 note · View note
dearumy · 7 years
Text
Membuat Background Transparan dengan Adobe Photoshop
1. Buka image yang mau diedit dengan klik menu bar File > Open
2. Klik dua kali pada tanda merah di bawah
Tumblr media
3. Ubah nama menjadi “Layer 0″
Tumblr media
4. Klik background yang akan dibuat transparan menggunakan “Magic Wand Tool”
Tumblr media
5. Tekan “DEL” pada keyboard hingga tampilan gambar menjadi seperti di bawah
Tumblr media
6. Save hasil edit gambar dan background gambar menjadi transparan
1 note · View note
dearumy · 7 years
Photo
Tumblr media
Kemandirian #3 Belajar memasak. Pagi ini aku mencoba memasak tumis kacang panjang jagung manis. Pas bgt hari ini lepas piket dan lg ga puasa jd waktunya bisa digunain buat memasak. Beli bahan masakan di depan kosan. Masak nya pakai kompor listrik. Lebih nya kompor listrik itu kita ga khawatir ad api, paling khawatir klo listrik jegleg gegara watt ny ga kuat 😬 dan itu sering kejadian pas aku masak di kosan. Beberapa kali jegleg listrik nya 😅 Nah, berikut resep tumis kacang panjang jagung manis ala chef dewi Bahan: 1. Kacang Panjang satu iket 2. Jagung Manis 1 buah 3. Bawang merah 3 suing 4. Bawang putih 3 siung 5. Cabai merah 3 buah 6. Garam secukupnya 7. Gula secukupnya Cara memasak: 1. Iriskan bawang merah dan bawang putih 2. Potong kacang panjang 3. Potong biji jagung 4. Tumis bawang merah dan bawang putih 5. Masukkan jagung dan kacang panjang yg telah dipotong 6. Masukkan garam dan gula 7. Tunggu hingga matang Dan voilaa jadi tumis kacang panjang jagung manis ala chef Dewi 🥘🍱🍲
1 note · View note
dearumy · 7 years
Text
Kemandirian #2
Untuk tantangan hari ini aku mau flashback aj kejadian yg menunjukkan kemandirian atau Hal Baru di kehidupan rumah tangga ini, yakni beli token listrik. Biasanya yg beli token listrik pak su tp kali ini aku soalnya pak su jg lg mencari sebongkah berlian. Dan untuk seterusnya bakal aku yg lebih banyak beli token listrik. Awalnya aku hanya tau beli token listrik bisa di alf*mart atau ind*mart. Pas mau beli, mas nya nanya "no id ny berapa?" Nah loh apa an tuh😆 alhasil nanya ke pak su dan taraaaa pak su jg ga nyimpen nomornya. Tanya deh ke ibun (panggilan sayang buat ibu mertua) dan sama ibun ga tau jg. Yg nyimpen nomor ny itu babe (panggilan sayang untuk Bapak mertua). Alhamdulillah dpt tp keesokan hariny 😁 For the time in forever, aku beli token listrik via ATM karena katanya jarngan alf*martny lg error. Setelah itu, isi listrik dan taraaaa berhasil. Ini semua terjadi tak lepas dr bantuan internet. Jadi sepanjang cari tau gimana cara beli token via ATM, isi token ny itu gimana ya karena mbah gugel.. 😁 Pesan hr ini: "Bagi kalian yang mau beli token listrik, pastikan tau nomor ID listrik rumah kalian" Sekian untuk cerita hari ini.. semangat untuk esok hari👋💪
0 notes
dearumy · 7 years
Text
Berkunjung ke Tetangga
Tantangan kemandirian. Jadi selama 10 hari ke depan, saya akan share tentang kemandirian dalam rumah tangga. Pertama yang terlintas dengan kata mandiri adalah dapat melakukan kegiatan rumah tangga tanpa bantuan suami. Seperti mencuci sendiri, menggosok sendiri, berangkat kerja sendiri tanpa diantar, pasang paku sendiri, dan sebagainya. Menurut ku sih itu hal yang mudah #jumawa😎 #minta dipentung🔨 lah wong sebelum nikah aja aku udah ngelakuin itu semua, bahkan ke kampung sendiri aja pernah.. kurang mandiri apa coba #beneran minta dipentung ini🔧⚒⛏
Bingung kan klo maksud mandiri di sini seperti itu, aku jd serasa ga belajar. Dan alhamdullilah aku temukan aplikasi mandiri rumah tangga lainnya yang belum pernah aku lakukan selagi masih single. Ya, berkunjung ke tetangga rumah. Ini belum aku rasakan. Jd selama sendiri kan ngekos, dan teman kos jg sesama single, umur ga jauh beda, jd yah nyaman aj klo main. Klo sudah berumah tangga, tetangganya ibu2 bapak2 yang sudah punya anak, sudah jauh umurnya, sudah banyak makan asam garam rumah tangga. Dan utama yang kita bawa nama suami bukan nama sendiri. Jadi klo kita baik, yang diingat “oh itu ibu (nama suami) ramah ya…..” bukan nama kita yang disebut. Itu bedanya.
Akhirnya aku pilih kemandirian pertama berkunjung ke tetangga. Kemarin aku alhamdullilah sudah mencobanya. Awalnya ragu tapi harus dipaksa, sampailah aku datang ke rumah tetangga, namanya Bu Safa. Sekalian aku silahturahmi setelah Lebaran. Ya, memang keluarga bu safa ini baru dtng dari kampung Sabtu kemarin. Selain silaturahmi, saya menyampaikan amanah suami untuk tanya2 soal PAM dan iuran 17 Agustusan.
Tp ya alhamdullilah semua berjalan lancar, enak ada teman ngobrol di rumah. Dan ternyata bu safa ini cuma beda 2 tahun lebih tua dari aku tp udah punya anak 2, 6 tahun dan 3 tahun. Ngobrol ngalor ngidul, ngobrol tetangga, ngobrol keluarga, ngobrol kampung halaman, macam2 obrolannya. Aku jd ngerasa kayak ibu2. Benar ya istilah klo teman kita tukang parfum, kita jd ikut wangi. Klo kita berteman dengan ibu2 komplek, kita jd ikut seperti ibu2 komplek. Pokoknya seru deh.. hihihi…
Semoga aku bisa bawa nama keluarga aka nama suami jd lebih baik.. dan semoga aku bisa jd tetangga yang baik, toleran, bisa bawa kebaikan, dan doa baik lainnya.. Aamiin
0 notes
dearumy · 7 years
Text
Komunikasi Produktif #9
Hari kesembilan. Saatnya koreksi making-masing. Jd malam ini kita saling koreksi kekurangan kita yg kurang disukai pasangan baik dr sisi suami maupun istri. Dan kita pun saling kasih saran. Dr aku, aku ini orangnya keras kepala, ga mau diatur, kalau punya aturan sendiri ya pakai cara aku sendiri. Dan tanpa sadar memang di pekerjaan maupun pelajaran jg gitu, aku lebih suka cara sendiri yg menurut ku lebih mudah dipahami dan dilaksanakan. Jd kalau ada orang kasih saran, aku biasanya protect dulu baru diterima sarannya. Nah, pak su saran kalau pak su lg kasih petuah jangan langsung dikomen, iyain aj dulu. Gitu, ok deh dicoba. Tp kalau memang ga sesuai, ya harus diungkapkan dong ya dr pada dipendem nanti jd penyakit. 🤗
Klo pak su itu orang ny suka nge judge orang. Misal kalau aku belum paham sesuatu langsung nge judge “km nih belum baca” tuh, padahal kan bisa ga pakai judge tp kalau aku ga tau dikasih tau tanpa judge lebih enak kan.
Dr koreksi itu, kita ulang lg kalau kita harus saling mengubah perilaku yg ga disukai pasangan dan kalau pun ga sengaja terulang harus siap terima saran. Semoga kita bisa lebih baik lg yak..aamiin
0 notes
dearumy · 7 years
Text
Komunikasi Produktif #8
Hari kedelapan. Tema kali ini muhasabah. Aku dan pak su diingatkan kembali atas kesalahan kami masa lalu. Flash back, saat itu sebelum menikah aku ada permintaan ke calon suami kalau saat akad aku mau dibacakan surat Ar-Rahman dan calon suami setuju. Memang alhamdulillah calon suami sudah pernah menghafal surat Ar-Rahman dan insya Allah tidak memberatkan permintaan ku. Saat itu aku senanggg banget karena itu salah satu impian aku. Setelah diskusi lagi, calon suami meminta izin untuk tidak membaca Ar-Rahman. Saat itu pula aku rasanya sediiiiih dan bisa dibilang hancur soalnya impianku bisa tidak terwujud😢😭 Alasan pertama calon suami yaitu dia kalau baca surat Ar-Rahman pengen nangis dan takut hafalan ijab qabul ny hilang. Alasan kedua kalau baca surat Ar-Rahman saat akad, rumah tangga jd biasa saja. Untuk alasan kedua, saat itu amat sangat mengganjal hatiku. Jelas karena ga ada dasar hadits atau Quran. Kalau yg pertama oke karena aku sendiri pun kalau baca Ar-Rahman sedih malu sama Allah SWT, raja semesta. Dan calon suami katanya pernah mencoba untuk membaca di nikahan temannya tp gagal dia tetap nangis. Jd dia putuskan untuk tidak membacanya. Dengan berat hati, aku terima. Walau begitu, aku minta diajarin untuk hafal Ar-Rahman setelah menikah. Toh, bukannya lebih indah menghafal al-Quran saat sudah sah jd suami istri, ya kan... Td barusan, aku diingatkan oleh Allah melalui firmanNya di Quran yg intinya menyebutkan, "jangan melampaui batas dan membuat kebohongan atas ayat Allah. Sesungguhnya yg demikian itu termasuk orang zalim..." na'udzubillah min dzalik.... Jenggg, langsung ingat kembali masa itu tentang alasan kedua Ar-Rahman. Aku langsung instighfar dan aku ajak pak su juga istighfar.. astaghfirullahaladzim... jangan biarkan kami termasuk orang yang zalim ya Allah😭😭😭
0 notes
dearumy · 7 years
Text
Komunikasi Produktif #7
Hari ketujuh. Mendekati hari H ke Kalimantan, kita malah ngomong ringan dan ga berat. Kita merasa ingin cepat menuju hari itu. Dan, aku minta ada semacam surprise menyambut kedatanganku. Surprise nya sesuatu yg menyenangkan aku dan menyehatkan kita berdua. Baik di aku dan tentu baik juga di pak su pastinya.. permintaan surprise ku diawali dengan mengucapkan rasa sayang, kalimat yg baik, dan bahasa yg jelas. Tak lupa aku selipkan metode clear and clarify. Sejauh ini, pak su mau memenuhi permintaan surprise ku. Semoga nanti berjalan lancar. Aamiin, minta do'anya. Mungkin dr do'a kalian yg dikabulkan oleh Allah SWT..
0 notes
dearumy · 7 years
Text
Komunikasi Produktif #6
Hari Keenam. Pembicaraan tentang alokasi perekonomian rumah tangga, mau dibawa kemana. Mulai dari untuk uang hari raya saudara, uang sekolah, beli kado untuk fitri, investasi ke depan. Semua kata pak su, aku aja yg atur semua keuangan. Pak su tinggal transfer transfer dan transfer. Sisanya aku laporan singkat uang untuk ini itu dan ono. Sejauh ini alhamdulillah semua berjalan lancar. Kalaupun ada perbedaan pendapat yg mengarah ke percikan emosi ya dileraikan saat itu jg.. #bahasa gw kek pribahasa.. soalnya klo dibiarkan kan jd ga enak. Udah jauh, harus damai damaian.. ya gak..
Sekian cerita hr ini.. sampai jumpa esok hari
0 notes
dearumy · 7 years
Text
Komunikasi Produktif #5
Hari kelima. Yea, aku baru balik dr kampung suami ku di kertosono, nganjuk, jawa timur. Di sana enak, angin ny sejuk apalagi kalau malam dan pagi tp klo siang memang panas sih hehehe.. pulang pergi naik kereta. Pas pulangnya entah kenapa jd kangen banget sama suami dan pas banget tempat duduk sebelah kosong. Alhasil kita video call dan kurasa video call ini isinya ngobrol biasa ngalor ngidul tanpa ada pesan yg ingin disampaikan atau mungkin pesan tersirat untuk melepas kangen.. dan suami pasti jg kangen sama aku, soalnya terlihat dari gerakan dan kontak mata. Mata itu kan ga bisa bohong.. Dan untuk semua pejuang LDM di sana yg merasakan hal yg sama dengan ku, semangat 💪 kita satu rasa #moduscaritemen Sekian cerita kali ini. Komunikasi produktif yg bagian kontak mata bisa jg dilakukan via video call. Berkat perkembangan teknologi, hal yg dianggap sulit jd mudah. Dan pesan itu tidak harus via lisan, bahkan via kontak mata dan gerakan pun bisa terbaca.
0 notes
dearumy · 7 years
Text
Komunikasi Produktif #4
Hari keempat. Kali ini perbincangan kita makin berisi, bahas tentang roh manusia yg sudah meninggal ada dimana. Jadi cerita awalnya bahas tgl 9-11 yg aku, ibu, bulek lilik, bulek rini mau ke kampung suami di nganjuk jawa timur. Mulai dari aku alhamdulillah bisa dpt tukeran piket sama mba nesya. Untuk mba nes, klo baca blog ini, aku ucapkan makasih lg☺️Lanjut ke bahas how to ke gambir, dan tibalah bahas aku di nganjuk tidur dimana. Arahan pak su tidur di kamar alm. Pak Tua. Pak Tua ini kakek suami. Dan pesan-pesan yg menurut aku menuju ke ghaib, misal jangan matikan lampu, jangan kunci pintu. Itu menurut aku ga masuk logika. Karena curious yg tinggi a.k.a kepo tanya dong kenapa harus gitu. Suami awalnya ga mau cerita mungkin karena tau klo aku takut hal mistis dan temannnya tp akhirnya suami cerita yg intinya kudapat agar alm. Pak Tua kenal aku. Jeng jeng.. Bener kan ada gituannya, ghaib, mistis, dsb. Sebenarnya aku ga suka sama yg namanya kepercayaan yg dasar ny ga aku tau. Karena yg aku tau, setiap manusia apabila telah meninggal maka putuslah hubungan dengan dunia dan makhluk hidup lainnya, bisa cek surat al-mutaffifin. Dari sini mulai perbedaan pendapat kita. Suami percaya bahwa alm. Pak Tua masih bisa kembali ke dunia sedangkan aku percaya alm. Pak Tua sudah tidak bisa kembali ke dunia kalaupun ada itu adalah Qarin. Qarin itu jin yg mirip dengan kita, dan setiap manusia pasti punya Qarin. Kalau kita meninggal, Qarin tetap ada di dunia dan bisa berkeliaran di dunia sedangkan ruh kita sudah kembali ke sisi Allah SWT. Sebenarnya aku orang yg paling malas berdebat, kenapa? Karena menurut ku lebih baik masing-masing cari tau dulu apa dasar orang lain berpikiran seperti itu setelah itu cari yg terbaik. Biasanya yg aku dapat orang debat itu kukuh pada pendapatnya tanpa melihat pendapat orang lain. Itu poin debat yg aku kurang suka. Lebih baik tabarruj baru mengalirkan rasa tanpa ada ego. Kembali lg alhasil aku terima pendapat ny karena ingin menghormati suami walau aku tetap pada pendirian ku. Dan pelajaran kali ini, kalau debat harusnya memang ga via online deh karena pasti rasanya beda, ga ada kontak mata, ga ada rumus 7-35-55. Kurang itu amat sangat menghambat adanya nanti malah saling kuat-kuatan ego. Semoga kita bisa lebih baik lg ke depannya.. Aamiin
0 notes
dearumy · 7 years
Text
Komunikasi Produktif #3
Hari Ketiga, saya tetap berusaha melakukan komunikasi produktif. Masih berbincang tentang rencana saya ke Kalimantan. Bicara ini tidak membuat saya bosan, ingin semua berjalan lancar sesuai dengan prediksi saya. Dan ingin segera bertemu dengan suami :))
Saya pun berbicara keinginan saya di sana, mau kemana saja mau apa yang saya inginkan ke suami, mau ditraktir suami selama di Kalimantan, pokoknya mau feel free di sana. Sudah berbincang lama, di akhir pembicaraan kita tutup teleponnya, daaannn deng deng deng saya lupa minta clarify T.T
Hiks, ketinggalan melakukan clarify karena saking excited nya, memang karena utuh lupa, dan terkadang masih mencari cara bagaimana untuk clarify agar tidak serasa mengetest ke suami.
Kalau ada yang sama rasa, boleh share tips agar tidak seperti mengetest saat melakukan clarify :D
0 notes
dearumy · 7 years
Text
Komunikasi Produktif #2
Ini hari kedua melakukan tantangan komunikasi produktif. Sempat lewat sehari karena masih bingung mau menyampaikan pesan apa ke suami tercinta. Dan ternyata ada juga pesan yg mau disampaikan, kali ini tentang kerjaan aku di Kantor.. Jadi komunikasi kita kali ini tetap menggunakan telepon. Sehabis subuh, kita teleponan, di sana aku sampaikan tentang gundah gulana kerjaan. Berusaha berbicara jelas, runut dan pelan. Walau terkadang yg kurasa masih kurang pelan😷 Selesai aku curhat soal kegelisahan kerjaan, aku melakukan clarify ke suami. Suami menjelaskan INTI ceritanya saja, padahal aku cerita panjang kali lebar sama dengan luas 🤣. Dan di akhir ada miss perception antara aku dan suami. Setelahnya kita klarifikasi ulang ketidaksamaan persepsi itu. Dan alhamdulillah semua jd sama persepsinya. Jadi hikmah yg diambil dr ini, benar adanya kalau setelah menyampaikan pesan harus ada clarify dari pihak si penerima pesan ke penyampai pesan agar tak ada salah persepsi dan membuat kesimpulan sendiri. Coba bayangkan kalau tidak ada clarify, kita bisa salah persepsi menerima pesan, kita bisa salah menyimpulkan pesan yg disampaikan, atau hal lain yg tidak kita inginkan.. alhamdulillah dr sini saya belajar pentingnya clear and clarify Semoga di hari selanjutnya bisa lebih baik lg.. aamiin..
0 notes
dearumy · 7 years
Text
Komunikasi Produktif
Institut Ibu Profesional
Materi Kelas Bunda Sayang sesi #1
KOMUNIKASI PRODUKTIF
Selisih paham sering kali muncul bukan karena isi percakapan melainkan dari cara penyampaiannya. Maka di tahap awal ini penting bagi kita untuk belajar cara berkomunikasi yang produktif,  agar tidak mengganggu hal penting yang ingin kita sampaikan,  baik kepada diri sendiri,  kepada pasangan hidup kita dan anak-anak kita.
KOMUNIKASI DENGAN DIRI SENDIRI
Tantangan terbesar dalam komunikasi adalah mengubah pola komunikasi diri kita sendiri. Karena mungkin selama ini kita tidak menyadarinya bahwa komunikasi diri kita termasuk ranah komunikasi yang tidak produktif.
Kita mulai dari pemilihan kata yang kita gunakan sehari-hari.
Kosakata kita adalah output dari struktur berpikir  dan cara kita berpikir
Ketika kita selalu berpikir positif maka kata-kata yang keluar dari mulut kita juga kata-kata positif, demikian juga sebaliknya.
Kata-kata anda itu membawa energi, maka pilihlah kata-kata anda
Kata  masalah gantilah dengan tantangan
Kata Susah gantilah dengan Menarik
Kata Aku tidak tahu gantilah Ayo kita cari tahu
Ketika kita berbicara “masalah” kedua ujung bibir kita turun, bahu tertunduk, maka kita akan merasa semakin berat dan tidak bisa melihat solusi.
Tapi jika kita mengubahnya dengan “TANTANGAN”, kedua ujung bibir kita tertarik, bahu tegap, maka nalar kita akan bekerja mencari solusi.
Pemilihan diksi (Kosa kata) adalah pencerminan diri kita yang sesungguhnya
Pemilihan kata akan memberikan efek yang berbeda terhadap kinerja otak. Maka kita perlu berhati-hati dalam memilih kata supaya hidup lebih berenergi dan lebih bermakna.
Jika diri kita masih sering berpikiran negatif, maka kemungkinan diksi (pilihan kata) kita juga kata-kata negatif, demikian juga sebaliknya.
KOMUNIKASI DENGAN PASANGAN
Ketika berkomunikasi dengan orang dewasa lain, maka awali dengan kesadaran bahwa “aku dan kamu” adalah 2 individu yang berbeda dan terima hal itu.
Pasangan kita dilahirkaan oleh ayah ibu yang berbeda dengan kita, tumbuh dan berkembang pada lingkungan yang berbeda, belajar pada kelas yang berbeda, mengalami hal-hal yang berbeda dan banyak lagi hal lainnya.
Maka sangat boleh jadi pasangan kita memiliki Frame of Reference (FoR) dan Frame of Experience (FoE) yang berbeda dengan kita.
FoR adalah cara pandang, keyakinan, konsep dan tatanilai yang dianut seseorang. Bisa berasal dari pendidikan ortu, bukubacaan, pergaulan, indoktrinasi dll.
FoE adalah serangkaian kejadian yang dialami seseorang, yang dapat membangun emosi dan sikap mental seseorang.
FoE dan FoR mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu pesan/informasi yang datang kepadanya.
Jadi jika pasangan memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda atas sesuatu, ya tidak apa-apa, karena FoE dan FoR nya memang berbeda.
Komunikasi dilakukan untuk MEMBAGIKAN yang kutahu kepadamu, sudut pandangku agar kau mengerti, dan demikian pula SEBALIKnya.
Komunikasi yang baik akan membentuk FoE/FoR ku dan FoE/FoR mu ==> FoE/FoR KITA
Sehingga ketika datang informasi akan dipahami secara sama antara kita dan pasangan kita, ketika kita menyampaikan sesuatu,  pasangan akan menerima pesan kita itu seperti yang kita inginkan.
Komunikasi menjadi bermasalah ketika menjadi MEMAKSAKAN pendapatku kepadamu, harus kau pakai sudut pandangku dan singkirkan sudut pandangmu.
Pada diri seseorang ada komponen NALAR dan EMOSI; bila Nalar panjang - Emosi kecil; bila Nalar pendek - Emosi tinggi
Komunikasi antara 2 orang dewasa berpijak pada Nalar.
Komunikasi yang sarat dengan aspek emosi terjadi pada anak-anak atau orang yang sudah tua.
Maka bila Anda dan pasangan masih masuk kategori Dewasa --sudah bukan anak-anak dan belum tua sekali-- maka selayaknya mengedepankan Nalar daripada emosi, dasarkan pada fakta/data dan untuk problem solving.
Bila Emosi anda dan pasangan sedang tinggi, jeda sejenak, redakan dulu ==> agar Nalar anda dan pasangan bisa berfungsi kembali dengan baik.
Ketika Emosi berada di puncak amarah (artinya Nalar berada di titik terendahnya) sesungguhnya TIDAK ADA komunikasi disana, tidak ada sesuatu yang dibagikan; yang ada hanya suara yang bersahut-sahutan, saling tindih berebut benar.
Ada beberapa kaidah yang dapat membantu meningkatkan efektivitas dan produktivitas komunikasi Anda dan pasangan:
1. Kaidah 2C: Clear and Clarify
Susunlah pesan yang ingin Anda sampaikan dengan kalimat yang jelas (clear) sehingga mudah dipahami pasangan. Gunakan bahasa yang baik dan nyaman bagi kedua belah pihak.
Berikan kesempatan kepada pasangan untuk bertanya, mengklarifikasi (clarify) bila ada hal-hal yang tidak dipahaminya.
2. Choose the Right Time
Pilihlah waktu dan suasana yang nyaman untuk menyampaikan pesan. Anda yang paling tahu tentang hal ini. Meski demikian tidak ada salahnya bertanya kepada pasangan waktu yang nyaman baginya berkomunikasi dengan anda, suasana yang diinginkannya, dll.
3. Kaidah 7-38-55
Albert Mehrabian menyampaikan bahwa pada komunikasi yang terkait dengan perasaan dan sikap (feeling and attitude) aspek verbal (kata-kata) itu hanya 7% memberikan dampak pada hasil komunikasi.
Komponen yang lebih besar mempengaruhi hasil komunikasi adalah intonasi suara (38%) dan bahasa tubuh (55%).
Anda tentu sudah paham mengenai hal ini. Bila pasangan anda mengatakan "Aku jujur. Sumpah berani mati!" namun matanya kesana-kemari tak berani menatap Anda, nada bicaranya mengambang maka pesan apa yang Anda tangkap? Kata-kata atau bahasa tubuh dan intonasi yang lebih Anda percayai?
Nah, demikian pula pasangan dalam menilai pesan yang Anda sampaikan, mereka akan menilai kesesuaian kata-kata, intonasi dan bahasa tubuh Anda.
4. Intensity of Eye Contact
Pepatah mengatakan mata adalah jendela hati
Pada saat berkomunikasi tataplah mata pasangan dengan lembut, itu akan memberikan kesan bahwa Anda terbuka, jujur, tak ada yang ditutupi. Disisi lain, dengan menatap matanya Anda juga dapat mengetahui apakah pasangan jujur, mengatakan apa adanya dan tak menutupi sesuatu apapun.
5. Kaidah: I'm responsible for my communication results
Hasil dari komunikasi adalah tanggung jawab komunikator, si pemberi pesan.
Jika si penerima pesan tidak paham atau salah memahami, jangan salahkan ia, cari cara yang lain dan gunakan bahasa yang dipahaminya.
Perhatikan senantiasa responnya dari waktu ke waktu agar Anda dapat segera mengubah strategi dan cara komunikasi bilamana diperlukan. Keterlambatan memahami respon dapat berakibat timbulnya rasa jengkel pada salah satu pihak atau bahkan keduanya.
KOMUNIKASI DENGAN ANAK
Anak –anak itu memiliki gaya komunikasi yang unik.
Mungkin mereka tidak memahami perkataan kita, tetapi mereka tidak pernah salah meng copy
Sehingga gaya komunikasi anak-anak kita itu bisa menjadi cerminan gaya komunikasi orangtuanya.
Maka kitalah yang harus belajar gaya komunikasi yang produktif dan efektif. Bukan kita yang memaksa anak-anak untuk memahami gaya komunikasi orangtuanya.
Kita pernah menjadi anak-anak, tetapi anak-anak belum pernah menjadi orangtua, sehingga sudah sangat wajar kalau kita yang harus memahami mereka.
Bagaimana Caranya ?
a. Keep Information Short & Simple (KISS)
Gunakan kalimat tunggal, bukan kalimat majemuk
⛔Kalimat tidak produktif :
“Nak, tolong setelah mandi handuknya langsung dijemur kemudian taruh baju kotor di mesin cuci ya, sisirlah rambutmu, dan jangan lupa rapikan tempat tidurmu.
✅Kalimat Produktif :
“Nak, setelah mandi handuknya langsung dijemur ya”  ( biarkan aktivitas ini selesai dilakukan anak, baru anda berikan informasi yang lain)
b. Kendalikan intonasi suara dan gunakan suara ramah
Masih ingat dengan rumus 7-38-55 ? selama ini kita sering menggunakan suara saja ketika berbicara ke anak, yang ternyata hanya 7% mempengaruhi keberhasilan komunikasi kita ke anak. 38% dipengaruhi intonasi suara dan 55% dipengaruhi bahasa tubuh
⛔Kalimat tidak produktif:
“Ambilkan buku itu !” ( tanpa senyum, tanpa menatap wajahnya)
✅Kalimat Produktif :
“Nak, tolong ambilkan buku itu ya” (suara lembut , tersenyum, menatap wajahnya)
Hasil perintah pada poin 1 dengan 2 akan berbeda. Pada poin 1, anak akan mengambilkan buku dengan cemberut. Sedangkan poin 2, anak akan mengambilkan buku senang hati.
c.  Katakan apa yang kita inginkan, bukan yang tidak kita inginkan
⛔Kalimat tidak produktif :
“Nak, Ibu tidak ingin kamu ngegame terus sampai lupa sholat, lupa belajar !”
✅Kalimat produktif :
“Nak, Ibu ingin kamu sholat tepat waktu dan rajin belajar”
d.  Fokus ke depan, bukan masa lalu
⛔Kalimat tidak produktif :
“Nilai matematikamu jelek sekali,Cuma dapat 6! Itu kan gara-gara kamu ngegame terus,sampai lupa waktu,lupa belajar, lupa PR. Ibu juga bilang apa. Makanya nurut sama Ibu biar nilai tidak jeblok. Kamu sih nggak mau belajar sungguh-sungguh, Ibu jengkel!”
✅Kalimat produktif :
“Ibu lihat nilai rapotmu, hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, ada yang bisa ibu bantu? Sehingga kamu bisa mengubah strategi belajar menjadi lebih baik lagi”
e. Ganti kata ‘TIDAK BISA” menjadi “BISA”
Otak kita akan bekerja seseai kosa kata. Jika kita mengatakan “tidak bisa” maka otak akan bekerja mengumpulkan data-data pendukung faktor ketidakbisaan tersebut. Setelah semua data faktor penyebab ketidakbisaan kita terkumpul , maka kita malas mengerjakan hal tersebut yang pada akhirnya menyebabkan ketidakbisaan sesungguhnya. Begitu pula dengan kata “BISA” akan membukakan jalan otak untuk mencari faktor-faktor penyebab bisa tersebut, pada akhirnya kita BISA menjalankannya.
f. Fokus pada solusi bukan pada masalah
⛔Kalimat tidak produktif :
“Kamu itu memang tidak pernah hati-hati, sudah berulangkali ibu ingatkan, kembalikan mainan pada tempatnya, tidak juga dikembalikan, sekarang hilang lagi kan, rasain sendiri!”
✅Kalimat produktif:
“ Ibu sudah ingatkan cara mengembalikan mainan pada tempatnya, sekarang kita belajar memasukkan setiap kategori mainan dalam satu tempat. Kamu boleh ambil mainan di kotak lain, dengan syarat masukkan mainan sebelumnya pada kotaknya terlebih dahulu”.
g. Jelas dalam memberikan pujian dan kritikan
Berikanlah pujian dan kritikan dengan menyebutkan perbuatan/sikap apa saja yang perlu dipuji dan yang perlu dikritik. Bukan hanya sekedar memberikan kata pujian dan asal kritik saja. Sehingga kita mengkritik sikap/perbuatannya bukan mengkritik pribadi anak tersebut.
⛔Pujian/Kritikan tidak produktif:
“Waah anak hebat, keren banget sih”
“Aduuh, nyebelin banget sih kamu”
✅Pujian/Kritikan produktif:
“Mas, caramu menyambut tamu Bapak/Ibu tadi pagi keren banget, sangat beradab, terima kasih ya nak”
“Kak, bahasa tubuhmu saat kita berbincang-bincang dengan tamu Bapak/Ibu tadi sungguh sangat mengganggu, bisakah kamu perbaiki lagi?”
h. Gantilah nasihat menjadi refleksi pengalaman
⛔Kalimat Tidak Produktif:
“Makanya jadi anak jangan malas, malam saat mau tidur, siapkan apa yang harus kamu bawa, sehingga pagi tinggal berangkat”
✅Kalimat Produktif:
“Ibu dulu pernah merasakan tertinggal barang yang sangat penting seperti kamu saat ini, rasanya sedih dan kecewa banget, makanya ibu selalu mempersiapkan segala sesuatunya di malam hari menjelang tidur.
I. Gantilah kalimat interogasi dengan pernyataan observasi
⛔Kalimat tidak produktif :
“Belajar apa hari ini di sekolah? Main apa saja tadi di sekolah?
✅Kalimat produktif :
“ Ibu lihat matamu berbinar sekali hari ini,sepertinya  bahagia sekali di sekolah,  boleh berbagi kebahagiaan dengan ibu?”
j. Ganti kalimat yang Menolak/Mengalihkan perasaan dengan kalimat yang menunjukkan empati
⛔Kalimat tidak produktif :
"Masa sih cuma jalan segitu aja capek?"
✅kalimat produktif :
kakak capek ya? Apa yang paling membuatmu lelah dari perjalanan kita hari ini?
k. Ganti perintah dengan pilihan
⛔kalimat tidak produktif :
“ Mandi sekarang ya kak!”
✅Kalimat produktif :
“Kak 30 menit  lagi kita akan berangkat, mau melanjutkan main 5 menit lagi,  baru mandi, atau mandi sekarang, kemudian bisa melanjutkan main sampai kita semua siap berangkat
Salam Ibu Profesional,
/Tim Bunda Sayang IIP/
Sumber bacaan:
Albert Mehrabian, Silent Message : Implicit Communication of Emotions and attitudes, e book, paperback,2000
Dodik mariyanto, Padepokan Margosari : Komunikasi Pasangan, artikel, 2015
Institut Ibu Profesional, Bunda Sayang : Komunikasi Produktif, Gaza Media, 201 4
Hasil wawancara dengan Septi Peni Wulandani tentang pola komunikasi di Padepokan Margosari
0 notes
dearumy · 7 years
Text
Komunikasi Produktif #1
Bismillah, long time no see tumblr.. terima kasih kepada kuliah institut ibu profesional, kalau bukan karena ada tantangan 10 hari, tumblr ini bakal makin banyak laba-laba nya...
kali ini, saya akan cerita tentang tantangan 10 hari komunikasi produktif..
apa itu komunikasi produktif? cek link ini aja ya.. post kali ini saya mau cerita tentang bagaimana dan hasil yang didapat ketika kita mempraktekkan komunikasi produktif..
oke, dimulai dari saya sendiri. Ternyata selama ini saya jika berbicara dengan lawan bicara tidak sepenuhnya produktif dan baru kali ini saya belajar komunikasi produktif dan berkat suami juga jadi bisa berkomunikasi produktif (yes, I.m married :D) 
dan ternyata dari sekian banyak trik untuk melakukan komunikasi produktif hanya yang bagian pertama, 2C (Clear and Clarify) yang menurut saya bisa dilakukan dalam hubungan online (yap, saat ini kita sedang beda pulau dan beda jam, tapi hati tetap satu) duh, maaf ya yang baca klo geuluh.. harap maklum yak.. hihihi
oke, langsung ke cerita. Hari pertama ini, saya dan suami mendiskusikan tentang lebaran kali ini saya menemani suami di Kalimantan dan sharing how to nya ke Kalimantan.. Sejujurnya saya masih awam untuk berbicara pelan dan selalu minta klarifikasi atas apa yang saya sampaikan malah suami saya yang melakukan clarify. Dan sejujurnya sejak menikah saya belajar bersama tentang berbicara clear dan clarify dan lemah lembut. Ternyata memang berbicara lemah lembut, jelas, dan perlu klarifikasi itu menyenangkan.. Karena pesan yang kita sampaikan akan diterima oleh si pendengar. Contohnya tadi sore saya dan suami berbicara di telepon, kita diskusi tentang kapan saya harus pulang lagi dari kalimantan ke jawa, antara H+2 atau H+3. Ada beberapa usulan:
1. Pulang H+3. Keberangkatan dari tempat kerja suami di tabalong harus pagi dan perjalanan pesawat dari banjarmasin ke solo itu memakan waktu 5 jam lebih dan waktu sama suami jadi tambah 1 hari
2. Pulang H+2. Keberangkatan dari tempat kerja suami bisa siang dan perjalanan pesawat dari banjarmasin ke solo memakan waktu kurang lebih 2 jam tapi waktu sama suami jadi singkat
akhirnya setelah di diskusikan bersama, akhirnya sudah ditetapkan pilihan. Setelah itu diskusi tentang perjalanan dari banjarmasin ke tabalong saat kedatangan saya dan kepulangan saya. Sudah diputuskan juga bagaimana caranya. Setelah semua sudah didiskusikan, kami ulangi kembali dari awal tata cara mulai dari kedatangan hingga kepulangan saya ke dari tabalong. Dan Alhamdulillah sudah clear and clarify.. :)) senang hari ini berbuah manis pelajarannya...
0 notes
dearumy · 7 years
Photo
Tumblr media
untuk disimpan, diingat, dipraktekkan
biar ga salah ucap :)
0 notes