Tumgik
coretan-sn · 5 days
Text
Cinta Itu Milik-Nya
Akhir-akhir ini lagi viral gugatan sidang youtuber RR yang tersebar ke seluruh Indonesia. Membaca beberapa laporan yang kalau di hitung-hitung banyak juga ya ternyata. Mulai dari body shimming tubuh yang kurus, ingin deeptalk tapi di sangga , bab ranjang, uang 500 jt, masalah tidak ada perhatian ketika hamil, pelabelan “istri durhaka”, bahkan pembelaan yang berlebihan kepada ibu mertua RR dan lainnya.
Dulu pernikahan yang viral bak princess dan pangeran itu kini akhirnya kandas dengan tersebarnya berita yang juga viral sampai di segala penjuru. Jadi sebenarnya kurang apa sih? RR yang berprestasi, punya banyak duit, cantik, dan bahkan backingannya orang-orang hebat. TR yang tampan, terkenal sangat menyayangi ibunya. Dua-duanya dari keluarga dengan track record bagus, seperti memang tercipta menjadi pasangan yang serasi.
Tapi kembali lagi pertanyaan itu mampir di kepalaku?Sudah sejauh apa mereka belajar tentang pernikahan? Ataukah sebenarnya praktik dari apa yang dipelajari itu sesusah itu? Apakah di tengah gerusan akhir zaman ini memang mendapat laki-laki yang baik itu harus ke paling lautan seperti mencari mutiara? Godaan-godaan yang semakin berat, apakah bisa iman yang setipis tissue ini bisa membedakan mana laki-laki yang baik dan bukan. Mana yang modus mana yg serius?
Menyesakkan sekali, aku sebagai wanita yang ikut membaca gugatan itu sangat-sangat mempengaruhi psikologis. “Oh bisa ya ternyata?” “Oh ada ya laki-laki seperti itu?” Padhal kakaknya Ustadzah dan berbagai spekulasiku untuk mereka. Meski ada klarifikasi dari TR aku tetep berpandangan bahwa mereka sebenarnya hanya tidak bisa berkomunikasi dengan baik dan egosimenya masih sama-sama tinggi. Mereka belum sepenuhnya menyelami pernikahan itu sendiri.
Padahal aku yang belajar pra nikah dari 2019 sampai sekarang yg bahkan sampai eneg buat belajar lagi. Karena yg di pelajari samaa dan merasa mampu jika suatu saat nanti pertemu dengan pernikahan. Lalu di 2021 pas ketemu Teh Dery di Sekolah Calon Ibu beliau berkata “Kamu harus meluaskan dada selapang-lapangnya ketika sudah menikah, karena menikah itu sebenarnya sangat menguras energi. Kamu harus terus mengisi energi mu penuh, terus di carger, di kasih amunisi terbaik, karena jika suatu saat kamu kelelahan dalam pernikahan. Maka syaitan akan mudah masuk dengan segala bisikannya”
Apakah memang semenguras tenaga itu?? Padahal bagiku aku sekarang bahkan sudah siap untuk mengarungi bahtera itu, siap sumur hidup bersama pasangan, emosi yang ku latih sudah tidak labil, aku bisa mendengarkannya, merawatnya, belajar memasak enak, dan aku bahkan selalu mencoba cukup dalam segala hal, seperti belajar financial “mana yang perlu dan mana yang tidak”, lain lagi aku suka sekali mempelajari parenting. Secara usiaku juga sudah cukup matang jadi aku sudah siap, batinku.
Banyak uang yang aku keluarkan untuk mengikuti kelas-kelas, membeli buku-buku, dan sekarang sedang mengumpulkan sedikit demi sedikit untuk resepsi impianku yang sederhana. Tapi lagi-lagi, pernikahan ternyata persiapan ibadah yang panjang. Cinta ini milik-Nya. Sebaik apapun persiapan ini, takdir ada di tangan-Nya, pasangan hanyalah titipan yang hatinya akan di bolak-balik oleh-Nya. Begitupun aku yang tidak tahu akankah aku berubah lebih baik atau malah sebaliknya, yang aku harap semoga Allah tetap teguhkan di jalan yang benar.
Di masa tunggu yang semeresahkan ini, semua di lakukan dengan memantaskan diri sebaik mungkin. Berharap mendapat pasangan sebaik mungkin, perkara nanti Allah kasih pasangan yang mungkin tidak sesuai ekspektasi, pasangan yang jahat, pasangan yang tidak mau mengerti. Itu memang takdirnya, rangkaian ujiannya. Terlepas itu ikhtiar perjuangan kita untuk beribadah mengenapkan separuh agama tidak boleh surut, doa harus lebih kuat, sujud harus lebih panjang, ikhtiar terus, ikhtiar lagi, ikhtiar yang terbaik dan jangan lupa menyerahkan diri sepasrah-pasrahnya kepada-Nya. Karena di jalan cinta para pejuang, Allah lebih tahu tentang kita.
Tulisan ini di tulis dengan dada yang sesak dan penuh harapan ✨
4 notes · View notes
coretan-sn · 27 days
Text
Berlayar Kembali
Menenggok kembali segala badai sepanjang usia ini bukanlah hal mudah untuk melewatinya, tak jarang gegabah, panik, dan terburu-buru menjadi bumbu di setiap berlayar. Pernah melaju kencang, tapi pernah juga berhenti di tengah lautan lumayan lama. Akibat ombak yang membuat kapal ini terombang-ambing.
Apakah pernah jatuh ? Jangan di tanya, aku pernah terjatuh dan hampir ke palung lautan, tapi dengan pertolongan-Nya masih ada kekuatan untuk berenang menuju kapal.
Aku hampir mati karena tidak bisa bernafas lama di dalam air, tapi beruntungnya sebelum berlayar aku sudah memasang alat-alat pengaman untuk mengantisipasi ketika tengelam; ada pelampung, kaca mata, dan ada oksigen. Aku mempersiapkannya jauh sebelum memutuskan berlayar. Tapi ini bukan tentang kapal dan bukan juga lautan, tapi tentang iman dan prinsip yang di pegang. Kebaikan dan kebermanfaatan, santun dan jujur, pemberani namun tetap beradab. Ah sungguh prinsip yang susah-susah gampang untuk di pegang kuat-kuat.
Sejauh apapun perjalanan membawaku, meskipun aku terseok dan tersungkur setiap waktu, kebingungan bahkan di rundung kesedihan. Asal iman itu masih ada, asal iman itu ada di hati, Allah akan terus membersamai..
Iman yang membawaku berlayar kembali, iman yang terus membuatku tetap hidup dan menghidupi. Cita-cita dan impian yang terus membuatku terbangun. Jikalau nanti aku terjatuh kembali, jika nanti aku kembali lebam dan berdarah lagi. Aku akan selalu mencoba mengingat-Nya sebelum mengingat selain-Nya. Bersebab tenang adalah kunci untuk mengurai segala bentuk masalah dan sakit hati.
Dalam secuil perjalanan ini, aku akan berlayar lagi. Entah di laut yang tenang atau gemuruh, entah di angin yang sejuk atau ribut, bahkan tidak peduli di langit terang atau gulita, aku akan tetap berdiri menghadapinya, hingga suatu saat yang pasti pemandangan indah di depan sana bisa tampak oleh mata.
Dan aku masih berharap di waktu yang dekat aku tidak berlayar sendiri. Bersamamu mungkin?
-ssn
8 notes · View notes
coretan-sn · 1 month
Text
Membayangkan saja hatiku tenang mba, semoga benar-benar tidak sekedar bayangan
bayangkan
bayangkan sebuah pernikahan
yang masing-masingnya tidak perlu khawatir yang lainnya tidak setia. karena kuat agamanya, kokoh komitmennya.
bayangkan sebuah pernikahan
yang jarak separuh bumi pun tidak akan membuat jauh apalagi terpisah. karena rindunya diwujudkan dalam bentuk menjaga. karena hatinya sudah selalu bisa ditata.
bayangkan sebuah pernikahan
yang keduanya tidak perlu khawatir akan hari yang belum datang. karena kesadaran bahwa semuanya adalah titipan. karena keyakinan bahwa rezeki selalu tepat takaran. karena keimanan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan.
bayangkan sebuah pernikahan
yang pasangannya tidak perlu khawatir menjadi tua, diuji kesehatannya, menjadi lupa, atau tidak lagi elok rupa. karena cintanya jauh lebih dalam dari yang terlihat, jauh lebih besar dari yang memikat.
bayangkan sebuah pernikahan
yang orang-orangnya hanya khawatir akan perpisahan. khawatir bilamana kehidupan yang selanjutnya tidak mempertemukan mereka. khawatir bilamana bekal mereka belum cukup. sehingga mereka pun berupaya bersama, mencukupkan semua perbekalan.
pernikahan itu bisa saja adalah pernikahan kita.
982 notes · View notes
coretan-sn · 2 months
Text
NGAJI JOMBLO 08 : FILTER PILIHAN
By :ustdz Felix
Bagaimana ketika saya mencari orang, yang ketika Tuhan ngasih dia makan, yang ngasih dia minum, yang ngasih dia kecukupan, yang ngasih dia dua tangan yang mampu dia gunakan dan tidak dia bayar, yang ngasih dia lisan yang bisa berfungsi dengan sempurna, dua mata yang bisa melihat apa yang dia mau dan dua kaki yang bisa membawa dia ke manapun, serta kehidupan dia dari awal sampai dengan sekarang itu semua dikasih oleh Tuhan dia. Padhal dia tidak pernah di suruh balik bayar kepada Tuhannya, dengan yang demikian ia tidak bisa mentaati, apalagi pada suaminya nanti?
Ketika seseorang itu berlaku sesuatu, itu semua karena isi di pikiran, karena presepsinya, karena apa yang kemudian menghuni kepalanya yaitu refrensi referensinya. Maka kalau ada yang berfikir jelek tentang islam, ada orang yang berfikir jelek karena gerakan-gerakan islam, ada orang yang berfikir jelek tentang syariat islam, bisa jadi refrensi mereka salah. Bisa jadi karena mereka orang-orang yang memang pengen memusuhi islam. Tapi kita senantiasa harus berkhusnudzon, berfikiran baik bahwa mungkin refrensi mereka harus diganti.
Kalau sudah mendapat refrensi tentang Islam. Maka pilihan-pilihan yang salah tidak akan masuk ke dalam daftar pilihan dia. Tujuan Filter pilihan ini untuk membuat kita itu ter ‘narrow’ lebih spesifik, sehingga pilihan-pilihan kita tuh nantisecara otomatis akan terjadi pada kita. Kenapa? Kita secara otomatis akan suka dengan orang yg taat, secara otomatis akan demen sama orang yg punya kelebihan-kelebihan tertentu dalam bidang akhirat, kita jadi seneng sama orang hang bisa baca Quran bagus, kita jadi seneng sama orang-orang yang berdakwah.
Memang seringkali saat kita menyukai seseorang alasannya karena pemahaman kita. Seseorang itu yang awalnya mungkin biasa saja, bisa terdongkrak karena sesuatu yang dia miliki, yang itu adalah inner. Sehingga ketika seseorang memiliki pemahaman tertentu dan dia kemudian memilih sesuai pemahamannya, itu pemahaman yang memfilter pilihan-pilihan itu sendiri. Sebaliknya seorang perempuan dengan fisik yg bagus, cantik, bening, itu nggak salah itu Allah yang berikan. Tapi ketika dia punya fisik cantik bening saja dan dia tidak punya inner beauty di dalamnya yang berupa ketaatan2 dia, yang membuat orang dalam tanda kutip kesengsem karena ketaatan dia. Maka bisa jadi dia dipilih berdasarkan fisiknya dan laki-laki yang memilih perempuan berdasarkan fisiknya saja sangat berbahaya ke depan. Kenapa? Karena itu cuman masalah visual saja dan masalah visual bisa berubah ketika menikah
Allah benar-benar mengkritik di dalam Al Quran orang-orang yang hanya melihat dengan matanya saja. Bahkan Allah itu berkali-kali menyatakan, penyesalan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah itu ketika mereka sudah melihat neraka. Mereka hanya jelas dengan apapun yang di depan mata mereka, tapi terhadap apapun yang di luar itu mereka sangat lalai. Mereka tidak bisa melihat akhirat, tidak bisa melihat yaumil qiyamah, mereka todak bisa melihat balasan-balasan yang Allah sediakan.
Apa hubungannya dengan jodoh? Kalau misalnya orang hanya melihat pada fisik, bukan berarti fisik itu salah, saya juga memilih istri saya karena fisik yang menentramkan saya. Tapi tidak hanya itu, kualitas internal itulah yang kemudian menentukan pilihan filter saya kepada istri saya. Taruhlah sekarang teman-teman sudah paham, sudah berubah, sudah hijrah, sudah ngaji komprehensif, maka cara filter teman-teman pun menjadi berubah. Maka tidak ada lagi pertanyaan “Gimana kalau menikah dengan orang yang bukan muslim, bagaimana jika saya suka dengan orang yang masih maksiat, bagaimana saya suka dengan seseorang yg sholat aja masih susah, yang bangun subuh aja harus setengah mati. Itu sudah bukan pilihan lagi, karena sudah di drive dan di kendalikan oleh filter-filter dalam pemikiran anda.
Jika sudah paham dengan filter alami dengan seseorang. Maka berubah pemikiran ketika mengkaji Islam lebih dalam, cewek menjadi bahasan terakhir dalam kehidupan kita. Karena seluruh trigger2nya sudah di hilangkan. Kalau sudah komitmen dengan gambaran pernikahan yang baik, tapi temen-temen anda pembahasannya hanya cewek itu akan sulit sekali. Sangat penting sekali untuk mencari jamaah yang baik, kelompok yang satu visi.
Waktu jomblo adalah waktu paling tepat untuk mencari ilmu karena belum ada tanggung jawab yang lain. Jika memang suka sama seseorang maka tidak mengapa untuk mencari tahu tentang dia. Dulu seorang sahabat pernah berkata kepada Rasulullah, “Saya pengen menikah dengan seseorang ini”. Rasul katakan “apakah pernah melihat dia?” Dalam arti mengamati, sehingga kamu yakin bahwa dia cocok untuk kamu, sehingga kamu menjadi cenderung pada dia. Ketika sahabat itu menjawab “Belum Ya Rasulullah”. Maka Rasul berkata “Lihat dulu” Karena syarat pertama itu adalah nyess secara pandangan, secara pandangan itu menenagkan kamu, secara pandangan kamu demen sama dia dan itulah selera beda-beda, dan selera tidak bisa di paksa.
Seseorang yang menurut kamu cantik, belum tentu menurut orang lain cantik. Seseorang yang menurut kamu manis belum tentu menurut yang lain manis. Maka cantik itu relatif, tapi lebih dari itu ada quality yang harus di cari supaya yang nanti tertarik kepada anda adalah orang-orang yg sudah kita maksud .
Seseorang di pilih untuk dinikahi pertama karena wajah, kedua karena nasab atau keturunan, ke tiga karena harta, dan ke empat adalah agama. Jika no 1-3 itu dimiliki oleh pasangan kita, tapi no 4 tidak ada maka siap-siaplah menjadi orang yang paling sial. Kenapa? karena agama bisa mencangkup ke 4 itu. Karena kemuliaan perempuan oleh seorang laki-laki itu karena agamanya. Dan pemuliaan laki-laki oleh seorang perempuan itu juga karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, karena filternya sudah ada otomatis.
0 notes
coretan-sn · 2 months
Text
NGAJI JOMBLO 07 : Menikah Karena Allah atau Modus Pacaran Syariah
By : ustdz Felix
Bagaimana memaknai menikah karena Allah dari awal sampai akhirnya. Bagaimana kita tahu kalau kita menikah karena-Nya?
Kalau berbicara tentang kecintaan kita, siapa sih yang paling berhak mendapat kecintaan kita? Mungkin jawabannya ibu bapak kita, karena yang paling berkorban dan berjasa untuk kita. Di dalam Islam juga menyebutkan ibu sebagai kemuliaan sebelum bapak. Allah memberikan kehidupan melalui ibu kita, Allah memberikan nafkah melalui bapak kita. Maka wajar jika kedua orang tua mendapat kecintaan yang beda dengan yang lain. Itu secara teoritis
Tapi sebenarnya Allah lebih penyayang daripada orang tua kita. Allah memelihara manusia sebelum manusia ada di dunia, ibunya mungkin tidak bisa menjaga ketik tidur, bermain dll tapi Allah bisa menjaganya dan Allah lebih layak mendapatkan rasa cinta daripada manusia. Maka konsep dalam Islam yang sederhana, kita harus menaruh Allah dan rasul itu di atas segala-gala kecintaan kita.
Seseorang tidak akan merasakan manisnya iman kecuali ia merasakan 3 perkara. Pertama dia mencintai Allah dan rasul lebih daripada segala-galanya, kedua dia mencintai seseorang dan dia tidak mencintai seseorang itu karena Allah, yang ketiga dia tidak suka kembali kepada kekufuran setelah Allah tunjuki akan Islam-Nya itu, sebagaimana ia tidak suka di lemparkan ke dalam api neraka.
Dalam hadits dikatakan termasuk daripada keimanan kepada Allah atau kebahagiaan kepada Allah adalah ketika kita mencintai seseorang karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah, menerima karena Allah dan menikah karena Allah. Menikah karena Allah tidak akan bisa di pahami jika kita tidak memahami cinta kepada Allah melebihi segala-galanya. Seseorang tidak bisa dikatakan mencintai karena Allah jika masih menaruh Allah di nomor yang ke sekian (namanya ini modus)
Kebanyakan diantara kita mau menikah karena Allah, mendapatkan janji Allah dalam pernikahan, pengen dapat cowok yang bagus dan sholeh, pengen istri sholehah yang bisa mengurus rumah tangga dan ibu terbaik untuk anak-anaknya. Pengen keluarga yang baik, family goals seperti siti Khadijah dan Rasulullah tapi sayangnya tidak menjalankan apa yang dikatakan Rasul dan Allah. Ini menjadi problem besar yang terjadi pada orang-orang saman sekarang, modus pacaran.
Jika menikah karena Allah maka jelas-jelas jangan memulai dengan maksiat. Ada dua orang perempuan dan laki-laki mepet-mepetan khalwat, ada aktivitas tertentu yang pada akhirnya membuat seseorang kecelakaan. Jangan percaya hanya pegangan tangan, karena laki-laki tidak hanya cukup dengan pegangan tangan dan tidak mungkin terjadi hal-hal yang buruk jika memang hanya pegangan tangan. Mungkin jika baru 3 minggu pacaran dan pegangan tangan itu bis jadi, tapi kalau pacarannya sudah 3 tahun apakah hanya pegangan tangan aja? Tidak normal laki-laki kalau masih pegangan tangan aja, karena ibarat ikan asin yang di kasih ke kucing pasti langsung habis di lahap.
Pacaran itu bukan hal yg tepat untuk mendapatkan orang yang kelak nanti akan menjadi pasangan kita. Menikah karena Allah maka kita perlu orang yang taat pada Allah, yang mencintai Allah lebih dari segala-galanya. Bukan kebalik, mencintai Allah karena dia. Nanti malah nggak mau kalau nggak sama dia, dengan alibi “saya deket sama dia malah rajin sholat, kalau deket sama dia jadi agamis”
Arti mencintainya karena Allah adalah kalau dia taat anda cinta, kalau dia maksiat anda tidak suka. Jika Allah sudah di tempatnya (hati kita) maka kita akan bertanya padanya “Ya Allah kira-kira gimana ya orang yang Engkau suka, karena aku nggak akan mau suka kecuali yang kamu suka” Jika sudah begitu maka Allah datangkan hamba-hambaNya yang Allah cintai juga, untuk mencintai kita. Itu rumusnya. Sehingga maksudnya adalah kita tidak justru melakukan perkara-perkara yang di larang oleh Allah . Tapi kalau sampai sekarang masih kekeuh dan kemudian untuk berhubungan dengan cara yang salah, sudah dikasih tahu sama Allah bahwa jangan berkhalwat tapi masih tetap melanggar, ya jangan harap bisa mendapat family goals seperti Rasulullah. Berdua-duaan tidak hanya di ruang nyata tapi di ruang maya.
Bagaimana agar pernikahan itu barokah? Barokah itu dziadatul khair Allah yang ngasih. Bagaimana bisa mendapat keberkahan kalau seandainya dari awal sudah melakukan yang Allah nggak suka. Menikah itu adalah fase ujung mencintai karena Allah, ingat baik-baik kalau kita sudah mencintai karena Allah lebih daripada segala-galanya di atas dunia ini. Maka Allah akan pilihkan hamba-hambanya yang terbaik untuk mencintai kita dengan waktu yang baik dan paling tepat dengan bentuk yang Paling kita tidak bisa bayangkan.
2 notes · View notes
coretan-sn · 2 months
Text
Ngaji Jomblo 06 : Bersiap Memulai Menikah
By : ustadz Felix siaw
Darimana kita memulai? Yang menentukan segala-galaanya adalah prespektif hidup. Dalam agama bernama Akidah atau dasar yang menentukan cara pandang suatu peristiwa, bagaimana cara menilai satu peristiwa, lalu kemudian mengubah urutan kepentingan dalam hidup kita, mana yang jadi prioritas, mana yang enggak jadi prioritas, mengubah emosi kita dan semuanya.
Kita galau karena kita yang buat sendiri. Maka hilangkan trigger yang membuat galau dan tidak fokus. Ini pasti sulit sekali, ibarat orang yang hobi game ini menghapus game dari komputernya. Jangan sampai bingung diri sendiri sebenarnya kita mau apa nih? Kalau mau move on ya Apapun yang membuat kita mengingat dia maka hilangkan, bersifat fisik itu gampang, yang bersifat ingatan itu yang tidak gampang. Bersifat fisik Langsung unfoll, nggak ada gunanya kalau anda stalking orang-orang yang anda suka. Kenapa? Karena mendapatkan dia enggak, mendekatkan dia juga enggak, mempersiapkan diri juga tidak, yang anda dapat hanya kemudian kemungkinan-kemungkinan atau potensi untuk bermaksiat.
Saatnya mulai berfikir ke masa depan, berfikir dengan apa yang kita tuju. Jika misal pengennya begini ya Pesiapan seperti apa yang di lakukan, supaya hidup lebih produktif. Jangan kepo lagi dengan aktifitas dia, itu trigger yang membuat kita galau. Jangan nonton film cinta-cinta an, kalau ada teman yang bicara nikah bisa d alihkan. Bisa dengan berdakwah, kajian, atau olah raga, baca shiroh dll. Yakinlah bahwa habit itu bisa di ganti dengan habit lain meskipun membentuknya memang tidak mudah, ini perlu perjuangan.
Suatu saat kita mungkin akan lebih tertarik membaca shiroh daripada membaca tentang dia, karena ini perihal kebiasaan. Maka penting sekali untuk berjamaah, untuk bersama-sama hijrah mengenal Allah dan agama dengan baik agar menjadi bekal yang baik pula untuk menikah. Kaji Islam secara sistematis karena Islam adalah sistem kehidupan lengkap dari A-z. Mulai dari masuk Wc bahkan sampai bernegara sudah di atur di dalamnya. Maka kita akan menemukan ustadz/Ustadzah secara personal untuk membimbing kita yang menjadi kelompok2 dakwah.
Di urut dari awal ya, kita ini harus berubah dan untuk berubah perlu informasi termasuk ikut kajian ini, kedua cari replacement cari habit positif untuk mengalihkan trigger, setelah itu ikut kajian sistematis Islam sampai punya mentor/Musyrifah belajar agama mendalam maupun sampai dalam memilih pasangan hidup dengan seseorang. Belajar Islam dengan komprehensif sangat penting karena menentukan siap atau tidak, dalam berdakwah itulah nanti akan dilatih seluruh persiapan-persiapan untuk berkeluarga. Salah satunya adalah mengutuk keluarga dan mengurus keluarga ini sudah di latih ketika kita mau untuk mengurus ummat
Kapan merasa ketika sudah siap? Ketika susah mengkaji Islam dengan benar dan memiliki gambaran Islam yang baik, nanti kita akan merasa sudah saatnya tiba, karena saya sudah menyelesaikan permasalahan saya sendiri, saatnya bagi saya untuk menambah beban untuk menyelesaikan permasalahan orang lain. Tapi nikah itu bukan untuk menyelesaikan masalah anda, jangan berfikir ketika menikah akan membagi beban anda dengan orang lain, jangan menikah ketika anda punya masalah-masalah dan berharap selesai ketika menikahi dia itu namanya ngoper beban.
Nikah itu sebaliknya ; Yaitu membantu permasalahan orang lain, tapi yang disana mentalnya juga harus sama. Karena ketika menikah nanti akan bertambah berat bebannya sehingga kedua pasangan harus balance pemikirannya. Di pernikahan Allah akan terus tambahkan beban, Allah akan terus uji kita, dengan segala macam yang ada di dunia ini supaya nambah pahalanya, supaya nambah kebaikannya. Itulah mengkaji Islam menjadi penting, karena bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan kita sendiri sekaligus bisa menyelesaikan seluruh problem-problem dalam kehidupan. Contoh bagaimana cara menanggapi orang, bagaimana cara menemukan sesuatu yang kita nggak seneng, bagaimana ketika kita marah, bagaimana ketika mengurus masyarakat, bagaimana berkorban, dan seterusnya.
Itulah hal penting pernikahan yang sudah seharusnya kita bingungkan dan bagaimana caranya mulai untuk bersiap, karena perisapan tidak sekedar mau nikah di gedung apa, dengan masakan yang bagaimana, atau mua yang seperti apa.
5 notes · View notes
coretan-sn · 2 months
Text
NGAJI JOMBLO 05 : NIKAH 103
By : ustdz Felix siauw
“Kenapa saya harus pergi kesana?” Kenapa ini menjadi suatu pertanyaan penting untuk kita jawab sebelum mau maju kemana. Seperti kenapa saya memilih Turki daripada yang lain, Turki adalah salah satu negara muslim yang seperti Eropa mudah mencari makanan halal, dimana tempat sholat ada masjid. Di Turki lah kekhalifahan terakhir umat muslim.
Jika seseorang tidak tahu “Why”nya dalam hidup maka Ia tidak akan bersemangat. Begitu juga dengan menikah, jika tidak tahu alasannya makan bisa jadi prespektifnya salah, nyarinya salah, sama siapa nikahnya salah, semua berantakan.
Setiap hidup manusia memiliki tujuan, seperti Allah menciptakan manusia juga memiliki Tujuan. Salah satu di Al Quran yaitu ingin menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi (menjaga dan memakmurkan bumi ini). Jika manusia tidak rusak maka bumi juga senantiasa membaik, maka Rasulullah di utus untuk menyempurnakan Akhlak.
Rasulullah bersabda “Sesungguhnya menikah adalah sunahku, maka yang menjalankan sunahku menjadi bagian dariku. Maka menikah lah karena aku kelak akan berbangga-bangga dengan orang-orang yang banyak daripada umatku”. Tujuannya untuk memenuhi muslim yang baik di muka bumi. Cara salah satunya adalah dengan berdakwah, cara yang lain adalah dengan punya anak yang saleh.
Ketika menikah ini diniatkan lillah, maka Allah akan jadikan segala sesuatu yang terjadi dalam pernikahan, seluruh aktifitasnya adalah bagian daripada ibadah kepada Allah yang mungkin di dapat kalau seandainya orang itu tidak menikah. Orang yang menikah dan tidak menikah akan berbeda, semakin berat beban orang yang menikah maka semakin berat pula pahala yang dijanjikan. Maka akhirnya terjawab “Kenapa kita menikah?” Karena merupakan bagian ibadah, karena ini bagian dari memenuhi tujuan Allah, menjadi hambanya yang baik, menjadi hamba yang bertakwa, menjadi hamba yang bersyukur kepadanya, menjadi hamba yang bersabar kepadanya dan kesemuanya itu ada dalam bingkai pernikahan.
Orang yang tidak menikah bisa sholat, tapi sholatnya orang menikah nilainya lebih besar daripada shalatnya orang yang belum menikah. Kok bisa begitu? Karena ketika dia sudah menikah, Allah membuat dirinya tenang. Ada satu titik dalam hidup kita, dimana ketika kita sudah baligh, maka ada banyak sekali hal-hal yang harus di Stelle down, harus di tenangkan, harus di kendalikan dan itu sangat sulit mengendalikannya kalau seandainya orang itu tidak menikah.
Karena menikah adalah ibadah maka mempersiapkannya juga sangat penting. Hal ini menjadi perbedaan yg nyata antara orang-orang yang beriman dan tidak beriman. Ketika sudah paham tujuan menikah maka tidak ada unsur perlombaan. Kenapa? Karena sudah tidak ada lagi tujuan menikah karena tidak enak dengan teman-temannya atau karena gaya-gayaan.
Terkadang kita mendengar anak sd berbicara “aku pengen nikah sama dia kalau sudah gede” kita yang mendengarnya pun ketawa dan lucu ngelihatnya, padahal ungkapannya serius. Tahu kenapa? Karena ketika kita sudah ngomong pengen nikah, maka kita tidak hanya ngomong tapi memang kita sudah mempersiapkan karena kita sudah paham.
“Ada cerita tentang sepasang kekasih yang kemudian bertaubat dan ingin menikah. Bukan tidak boleh, tapi tunggu dulu, hijrah dulu mempelajari agama, lalu mengetahui gambaran besar pernikahan itu seperti apa, bisa jadi dia berubah dan ketika dia berubah, bisa jadi pandangan dia tentang bagaimana seorang istri ideal atau seorang perempuan yang kelak nanti akan menjadi Ibu daripada anak-anaknya bisa berubah juga. Di depan saya banyak sekali orang yang berhijrah, ketika mereka sudah berhijrah lantas mereka merasa tidak cocok lagi dengan pasangannya. Kenapa? Karena ternyata bukan ini pasangan yang di perlukan ketika dia sudah punya gambaran tentang hijrah tentang Islam”
Jika baru hijrah maka tahan dulu, belajar dulu. Jika memang orang itu kemudia speknya cocok dengan alasan kenapa kita menikah maka lanjutkan. Tapi kalau tidak, coba lihat lagi bisa jadi ada pertimbangan-pertimbangan yang lain. Lebih baik menunda nikah daripada menikah dengan orang yang salah, karena akan sangat sulit untuk memperbaiki dan anda punya luka di dalam hidup anda, karena visi kita itu ditentukan banget dengan “Kenapa kita melakukan itu?”
Kenapa kita menikah dan apa itu nikah menjadi dasar untuk pembahasan-pembahasan lain. Seperti apa pasangan yang saya pilih, kalau ada permasalahan bagaimana cara menyikapinya. Semua tergantung pada semua itu. Kalau sudah paham banget tentang gambaran nikah maka tidak akan terburu-buru dan menggebu2, karena kita sudah punya pandangan yang berbeda, karena ketika kita bicara ibadah yang penting adalah prosesnya bukan hasilnya.
Nikah 103 artinya menyelesaikan semuanya. Bahwa kita pengen menjadi bagian daripada umatnya Rasulullah SAW, pengen mengikuti sunnah nabi yang mana ketika mendapat keturunan itulah yang kelak menjadi sebuah investasi kita nanti, ketika sudah meninggal. Hidup ini kan masalah berinvestasi kan?Rasul mengatakan ketika mati anak Adam, maka terputuskan amalnya kecuali 3 investasi ; ilmu yang bermanfaat yang di bagikan, shodaqoh jariyah seperti membangun masjid, membangun gedung dakwah, dan doa anak sholeh. Maka dakwah itu selalu bicara tentang investasi, bicara tentang apa yang akan kita tinggal.
Pernikahan adalah jalan kebangkitan umat, karena ketika kita menikah bukan hanya mencari pasangan tapi kita mencari “umm” atau “ibu” dan kata umm adalah kata yang mendasari dari kata “ummat”. Memilih ibu yang terbaik itu menjadi tugas Anda selaku jomblo-jomblo dan mempersiapkan menjadi ibu yang terbaik itu adalah tugas anda para jomblowati.
5 notes · View notes
coretan-sn · 2 months
Text
NGAJI JOMBLO 04 : NIKAH 102
By : ustdz Felix
Seseorang yang melakukan ibadah dalam pernikahan seharusnya merasa sakinah atau ketenangan, maka jika melakukan kemaksiatan dia akan mendapati deg-degan atau kecemasan. Pasangan menjadi bintang di gemerlapnya malam, menjadi matahari yang menerangi. Sehingga mereka tidak akan melihat laki-laki atau perempuan lain di sekitarnya, karena pasangannya sudah cukup untuknya.
Ketika orang sudah mendapat sakinah otomatis langsung mawwadah dan warohmah (kasih dan sayang)
Dalam tafsir mawwadah atau wud adalah sebuah rasa yang membuncah yang sangat kencang, yang tidak tertahan, cinta yang sangat besar dan melimpah. Mawwadah adalah Cinta dalam arti fisik seperti membelai, memeluk, dan segala cinta yang bisa dilihat bentuk romantisme. Islam tidak menghalangi seseorang untuk bermesra-mesraan. Ada 3 permainan yg bermanfaat yaitu seseorang yang menjinakkan kudanya, membidikan panahnya, dan seorang laki-laki yang bercumbu dengan istrinya.
Syahwat yang di sukai para nabi dan orang sholeh adalah syahwat kepada pasangannya, karena syahwat ini menghindari dari keburukan. Imam Nawawi berkata apabila syahwat-syahwat dunia di turuti maka akan mengeraskan hati, tapi jika syahwat yang di lampiaskan antara suami-istri akan melembutkan hati para pelakunya.
Apa bedanya dengan Rahmah?
Quote Buya Hamka di Novel Tengelamnya Kapal Van Der wijck “Cinta itu punya banyak pintu, ada pintu sayang ada pintu cinta dan lainnya, dan pintu terbaik lewat pintu kasihan”
Dicintai karena kasihan adalah perwujudan Allah mencintai manusia, yaitu wujud Rahmah. Andai saja saat nanti di yaumul kiamat kita meminta keadilan kepada Allah, maka matilah kita, hancur kita tidak berkeping. Kenapa? Memang yakin jika ibadah kita selama ini bener? Sudah jamin wudhu kita bener? Apakah sholatnya sudah khusyuk? Apakah bacaan sudah benar? Apakah sudah ngejamin kalau ibadah kita nggak ada celanya? Enggak kan?
Ulama-ulama berkata ibadah kita belum tentu di terima oleh Allah dan belum tentu sempurna, tapi maksiat kita sudah pasti diterima dan jelas sempurna. Masih berharap Allah memberi kita keadilan? Bersiaplah untuk remuk
Jika nanti di yaumul hisab mintalah “Ya Allah jangan adil sama saya, jangan pakai sifat-Mu yang Maha Adil. Pakai sifat-Mu yang Rahmah Ya Allah, dengan Bismillahirohmanirohim dimana Engkau mempunyai kalimat yang sangatuar biasa yaitu Ar Rahman Ar Rahim pengasih yang sebesar-besarnya, dan pengasih yang sepanjang-panjangnya. Maka itu adalah Rahmah (kasihan) sebagaimana Allah pada hamba-hamba-Nya, sebagaimana ibu kepada anak-anaknya, padahal ketika robek dagingnya, ketika kemudian mengucur deras darahnya, ketika hampir retak tulang-tulangnya, bahkan berteriak sampai kencang. Tapi ketika kita lahir, beliau tersenyum, menangis bahagia, beliau beri Asi dan seolah-olah nggak ada yang lebih senang daripada kelahiran anaknya di dunia ini.
Rahmah adalah rasa kasihan, Rahmah tidak perlu fisik, Rahmah tidak perlu balasan. Maka Mawwadah warohmah adalah cinta yang membuncah dalam rumah tangga dan kemudian di lanjutkan dengan kasih sayang yang berkepanjangan. Terkadang meskipun melihat keburukan yang di lakukan pasangan ada rasa kasihan dengannya, karena memang mengasihi dia. Kamu berkata denganya dengan kata-kata yang baik meskipun sebenarnya layak mendapat amukkan darimu, tapi kamu malah mendatanginya dengan lemah lembut.
Man Laa Yarham, Laa Yurham “Siapa yang tidak pernah menyayangi, maka dia tidak bisa disayangi” siapa yang menyayangi makhluk-makhluk di dunia maka dia kan mendapatkan Rahmah dari Allah di Yaumil Kiamat.
Ketika kita mengharapkan Rahmah Allah, begitulah kita me-Rahmahi atau menyayangi pasangan kita di dunia. Sakinah Mawadah Wa Rahmah ini Doa yang keren banget, ketika Allah membicarakan Sakinah, ketenangan diantara kalian dan Allah memperbolehkan cinta yang membuncah. Lalu pandang mereka dengan pandangan Rahmah, baik ketika bersalah atau berbuat baik. Sebagaimana Allah yang memandang hamba-Nya dengan pandangan Rahmah.
2 notes · View notes
coretan-sn · 2 months
Text
#4 Masjid Sepi
Entah kenapa mushola dimana aku sholat tarawih sampai dengan saat ini belum ada ceramah. Padahal niatnya mau di jadikan insight tulisan disini, subuh juga demikan tidak ada ceramah. Ramadhan ini serasa lumayan sepi di desaku. Mungkin karena hujan kali ya ? atau memang sekarang anak-anak muda sudah tidak tertarik dengan shaf di depan?
Suasana ini berbeda ketika aku di kota, setiap Ramadhan masjid full, kajian selalu dengan ustad ternama, imam tarawih pun para mahasiswa atau santri hafidz yang suaranya merdu. Mulai dari sebelum berbuka selalu ada tajil dan makanan gratis yang mewah dari para donatur. Apa karena ini alasannya kenapa masjid di Rumahku sepi? Tidak ada semangat karena tidak ada semarak atau buka gratisnya ? Atau karena imamnya tua? Bisakah aku memulai seperti yang ku dapati di kota?
Sedangkan aku saja cari teman susah, seusiaku di sibukkan dengan urusan rumah tangga dan bayinya.
4 notes · View notes
coretan-sn · 2 months
Text
#3 Pada Akhirnya
Hal yang paling aku syukuri di bulan Ramadhan adalah para syaitan yang terkutuk itu di borgol oleh Allah, maka aku menyakini bahwa nanti tidak banyak umpan maksiat yang datang. Namun sayangnya, di balik itu ternyata lebih menyedihkan lagi, aku yang imannya setipis tisu ini masih kerap mendapati maksiat yang sama dengan sebelumnya. Ku kira selama ini hanya bisikan syaitan, tapi ku sadari nafsuku yang tidak bisa di tahan.
Seharusnya mataku ini tidak kalap melihat promo diskon yang mengulik hati, seharusnya tanganku tidak berselancar mengintip akun-akun para lelaki untuk sekedar memastikan apakah cocok menjadi suami, atau bahkan sudah seharusnya aku makan dengan secukupnya tanpa berlebihan karena suguhan yang beraneka ragam. Ini susah sekali bukan?
Jadwal yang sudah ku buat dengan teliti, targetan khatamnya, tadabburnya, kajiannya, baca buku, dan lainnya apakah tidak cukup untuk detoksifikasi media sosial?Sebenarnya niat punya banyak akun medsos ya untuk dakwah, tapi nyatanya scrolling bisa membuat kotor dan iri di dalam dada.
Hmmm menyedihkan sekali, apa tandanya harus berhenti dari media sosial?… Selamatkanlah aku Ya Ramadhan, jangan sampai semua menguap sia sia.
3 notes · View notes
coretan-sn · 2 months
Text
#2 Do’a Apa?
Tumblr media
“Do’a apa suc yang Special tahun ini?”
Aku tidak akan menjawabnya, karena bagiku semua do’a yang terlantun adalah spesial, karena terus terulang-ulang tanpa menjenuhkan. Meski terbesit pertanyaan “Kapan do’a itu sampai padaku?” Tapi alih-alih menyerah, ternyata do’a itu adalah sumber kekuatan iman yang mengokohkan. Bukti bahwa seorang hamba selalu percaya dan berharap kepada satu-satunya sang Maha.
Yang membedakan do’a di Ramadhan ini dan sebelumnya adalah aku memintanya dengan jauhh lebih ikhlas tanpa memikirkan sesegera mungkin untuk sampai. Perihal kalimatnya masih sama, bahkan serupa, namun dengan hati yang lebih lapang dan ringan. Semoga tidak hanya di bulan ini saja ya, aku ingin tetap seperti ini “tenang”, tidak terburu-buru atau panik berlebihan akibat bisikan setan.
Sekali lagi kita lagi di mode jalan pintas, jangan di sia-siakan, semoga selalu bertemu dengan kebaikan, dan semoga kita bersua di penghujung do’a. Meski sejatinya dalam do’a tidak akan pernah ada ujungnya.
Aku yang mendo’akanmu.
2 notes · View notes
coretan-sn · 2 months
Text
#1 Ramadhan ini
12 Maret 2024 pemerintah menetapkan umat muslim di Indonesia untuk memulai berpuasa, meskipun ada yang mulai di tanggal 11 Maret bagiku tidak masalah, ini hanya perbedaan memilih rukhiyat hilal atau hisab yang semua ada dalil menguatkan.
Hawa Ramadhan harum semerbak tercium bahkan H-30 hari sebelumnya, mungkin karena aku yang kali ini tidak bekerja di instansi kesehatan membuatku memiliki waktu untuk menyelami Ramadhan dengan baik. Semoga
Mulai dari tahrib, volunteering, dan yang paling menyenangkan adalah bisa ikut semarak ke masjid menyiapkan tarawih bersama. Apakah kemarin tidak demikian? 2 tahun masuk dunia kerja dengan system shifting membuatku cukup keteteran mengejar ketertinggalan. Kala itu jadwal shift dan tumpukan kerjaan yang membuatku bolak balik menangis rasanya tidak ingin ku ulangi lagi. Pulang kerja selalu lebih dari jam 7 malam, artinya terawihku selalu di kosan. Belum lagi kalau jadwalku yang sering pulang jam 8,9, dan 10 malam. Rasanya lelah sekali, tapi tetap saja ku paksakan sholat dan mengaji yang mana terkadang masih dongkol dengan kerjaan. Ahh Sudah segini saja, aku tidak akan membahasnya lagi.
Aku ingin Ramadhan ini jauh lebih khusyuk, 2 tahun Ramadhan seperti menguap tanpa hal yang tersisa. Hatiku yang seharusnya bersih malah terkotori dengan aktivitas dunia, sebenarnya aku tidak pernah mengutuk pekerjaanku. Hanya saja banyak hal yang mengotori hatiku🥹
Semoga kali ini benar-benar mencapai keberkahan yang Ramadhan, ku mohon selamatkanlah aku dari lingkungan yang tidak baik, pantaskan diriku menjadi manusia yang lebih baik, kuatkan imanku di tengah gempuran problematika umat yang sudah se gawat ini. 🤲🏻
5 notes · View notes
coretan-sn · 2 months
Text
VOLUNTEERING IS RESTART RECHARGING🔋
Jumat, 8 Maret 2024
Untuk mengisi waktu pra Ramadhan, aku menyempatkan diri untuk ikut acara charity. Kali ini aku jadi volunteer di Yayasan Sahabat Kanker Anak yang ada di Jogjakarta. Adapun acaranya adalah berbagi makan gratis dan bermain bersama di poli kanker RSUP dr Sardjito. Wajah-wajah kecil yang merintis lemas dan kesakitan itu membuatku ikut gemetar. Suasana di sana sangat menegangkan, walaupun sesekali para orang tua melempar candanya.
“Nek capek main bilang dek, awas itu rambutmu jatuh-jatuh” Suara serak seorang bapak mengantar anaknya bermain.
“Seharus e hari ini kontrol aja, kemonya udah selesai mba. Tapi kata dokter ada massa di otak jadi hrus BMP”. Salah seorang mba-mba dengan isakan tangis yang tidak berhenti.
“Pasien-pasien ini dari luar kota, ada yang tinggal di rumah saudaranya. Ada juga yang stand by di rumah singgah”. Tutur salah satu orang tua.
Dan masih banyak cerita.
Mereka adalah manusia kuat yang di pilih Tuhan, orang tua yang memiliki ketabahan luar biasa, dan membuat diriku untuk tetap semangat pantang menyerah. Aku juga melihat mata-mata yang penuh keyakinan, yang menyala bersama sepetak harapan, yang terus di semai dengan ikhtiar dan do’a. Terima kasih ya telah mengajarkan banyak arti🤍
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
4 notes · View notes
coretan-sn · 2 months
Text
Tumblr media Tumblr media
Akhir-akhir ini anakmu lagi seneng-senengnya baking di dapur. Kue buatanya pun bermacam-macam, kadang berhasil pernah gagal, kadang manis pernah pait. Namun tidak penting bagaimana akhirnya, bagimu kue itu tetap spesial. Terima kasih sudah memberikan kesempatan dan legowo mencicipi aneka ragam rasa (yang kutorehkan)🤍.
Bapak, meskipun hatimu terlihat tenang dan tersenyum dengan apa yang ku sajikan. Tapi aku yakin hatimu sedang khawatir tak karuan, maafkan aku di usia sekarang ini masih suka merenggek seperti bocah.
Sejujurnya usiamu yang ke 55 ini membuat anak sulungmu jauh lebih khawatir dari pada kekhawatiranmu. Padhal hanya ingin terlelap dari aktivitas seharian, tapi tiap malam kepala ini riuh tak karuan. Maafkan aku, di usia yang menua, anakmu belum punya pekerjaan tetap, belum terlihat laki-laki yang akan membersamai hidupnya. Maafkan aku bapak, rasanya aku ingin berbicara lebih dalam lagi denganmu, ingin diskusi lebih lama lagi untuk sekedar berbagi beban. Tapi sepertinya bebanmu sudah terlalu over apalagi di tambah bebanku, sungguh aku tidak tega.
Bapak, aku ingin sekali bertanya bagaimana jika tahun ini aku belum juga menikah? Bagaimana jika tahun ini aku belum juga menemukan pekerjaan yang sesuai harapanmu? Maafkan aku pak, aku belum bisa meringankan beban-bebanmu itu. Doakan aku dengan tulus yaa.
Bapak, hanya terima kasih yang bisa ku ucapkan. Terima kasih telah bersedia lapang atas kelakuanku yang terkadang membuat kecewa. Tapi tenaglah do’a ku tidak pernah habis walaupun telah sampai di penghujung do’a🥹
5 notes · View notes
coretan-sn · 2 months
Text
Berat, tapi ku usahakan :(
Orang-orang Yang Menjaga Diri
Ia menjaga dirinya untuk tidak ikut dalam trend yang menyalahi tuntunan. Ia punya kepercayaan yang kuat bahwa yang menjaga akan bertemu dengan yang menjaga. Ia yakin bahwa menjaga diri adalah cara dan hadiah terbaik untuk seseorang yang telah dipersiapan oleh Allah untuknya.
Menjaga diri baginya adalah sebuah komitmen pada diri sendiri, sebelum mempercayakan dirinya kepada orang lain, yang semoga orang lain itu juga adalah orang yang menjaga komitmen.
Kang Islah | Jaga Diri Baik-baik
Bogor, 24/02/24
279 notes · View notes
coretan-sn · 2 months
Text
Sebuah Penglihatan
Andai sebuah penglihatan itu bisa meneropong jauh sampai di masa depan, mungkin hari ini banyak hal baik yang ku usahakan, banyak orang-orang yang ku tahan agar tetap membersamai. Namun ternyata Tuhan menyembunyikannya dengan hati-hati, peramal mana pun tidak akan tahu apa yang akan terjadi di esok nanti.
Manusia hanya perlahan berjalan tanpa tahu detik kemudian bertemu sesuatu yang seperti apa? Tebakan prasangka kerap memantik rasa penasaran, membuat kita semua geleng-geleng kepala “sungguh misterius sekali hidup ini”. Tentang masa depan yang jauh tidak terlihat atau tentang kita yang hanya sebatas rencana.
Kamu memang tidak tahu bagaimana rencana Tuhan terhadap kita, tapi jika memang aku adalah salah satu rencana baikmu. Ku mohon usahakanlah seperti aku yang terus mendoakanmu tanpa di minta, seperti rinduku yang melabuhkan ke langit bersama do’a-do’a. Buktikan bahwa kamu pantas untukku percaya, bersebab ada hati yang berjuang penuh ketulusan.
Kamu tahu kan bagaimana cara mewujudkan rencana baik itu? Sekali lagi, jangan menyerah untuk menjemputnya. Rencana baik tidak akan datang berkali-kali, ada setan yang terus mengelabuhi, ada kerikil-kerikil yang kerap membuat tersandung. Ketahuilah aku akan menyambut rencana baik itu, bila memang benar akulah yang ada dalam rencana baikmu.
5 notes · View notes
coretan-sn · 3 months
Text
Masa lalu dan Masa Depan Yang Beda Tipis
Masalah yang mungkin kita hadapi di hari ini adalah sesuatu yang menjadi masa lalu di masa depan. Di hari ini, akan menjadi masa lalu yang penuh pembelajaran dan akan kita ingat-ingat serta mengulik hikmahnya.
Dari penelitian, memiliki masalah dapat memantik kreatifitas otak untuk terus berfikir dalam memecahkannya. Meski di perjalanannya seakan tidak punya pilihan yang tepat, entah terjebak dengan beberapa pilihan yang sulit atau bahkan sesuatu yang mau tidak mau harus kita pilih saat itu juga. Secara tidak sadar membuat otak terus berputar mencari jalan keluar, yang mana ketika gagal akan di cobanya kembali sampai berhasil.
Sejatinya tolak ukur penyelesaian selalu dalam prosesnya bukan? Dan kita harus yakin menuntaskan segala usaha itu dengan penuh semangat serta keyakinan kuat. Agar di masa depan kita tidak perlu panik bersebab semua masalah yang datang sudah pernah di selesaikan. Walaupun mungkin belum sepenuhnya tuntas, tapi setidaknya membantumu di jalur cepat alias tidak mengulangnya dari awal.
Semenyeramkan apapun, pasti selalu ada kebaikan di masa lalu. Jangan di lupakan, tapi terus di pegang untuk bekal di masa depan yang kita tidak tahu wujudnya. Berpegang dengan hal-hal baik dalam dirimu. Lalu Tuhan akan memberikan banyak kebaikan untuk dirimu yang telah baik.
1 note · View note