Tumgik
cocoadust · 3 years
Text
“Kucing Kampung” Lives Matter
Tumblr media
Sering banget kan liat kucing-kucing di media sosial. Lucu ya? Gendut, Ngegemesin, nurut, dan rasanya pingin punya kucing lucu begitu. Tapi kadang pandangan ini suka berbanding terbalik kalau kita ngeliat kucing domestik atau kucing kampung. Kadang pandangan terhadap kucing kampung malah ga sebegitu menariknya, mereka dipandang rendah, katanya ga cocok buat dipelihara, bahkan ga sedikit yang malah berakhir menyiksa kucing-kucing kampung ini.
Sebegitunya kah?
Jadi maksud kucing yang menggemaskan tuh apa sih? Bulu panjang? Gendut? Muka bulat? Atau apa? 
Memangnya kucing kampung tidak bisa untuk merasakan kasih sayang dari manusia ya?
Kejadian ini berawal dari saya yang memutuskan untuk memelihara kucing kampung, setelah sebelumnya memelihara kucing ras himalaya dan persia. Setelah saya memelihara kucing kampung, sangat ada perbedaan atmosfer yang sangat nyata dan saya rasakan terhadap hal ini. Salah satunya adalah saat ada seorang tamu yang datang ke rumah dan melihat kucing ras berbulu panjang saya, mereka sangat terkagum karena tampilannya dan mengajak kucing-kucing ras bulu panjang saya untuk bermain. Tapi hal itu sangat berbeda saat mereka didatangi kucing kampung saya, mereka seakan enggan untuk bermain bahkan hingga didatangi pun mereka seolah menghindarinya. Setelah itu, banyak sekali tekanan dari luar yang menyuruh saya untuk membuang kucing kampung tersebut dengan alasan kucing kampung itu ga indah dan jorok.
Entah apa yang mereka pikirkan, hingga mereka tega untuk menyuruh saya membuangnya, yang padahal kucing itu selalu menemani saya, sering bermanja ria dengan saya, bahkan kadang hingga tidur di ranjang yang sama dengan saya. Apa sehina itukah kucing kampung, hingga mereka dinilai pantas untuk dibuang saja? 
Kucing kampung sama kok seperti kucing-kucing lainnya yang berasal dari satu spesies, Felis catus. Mereka juga berhak kok untuk mendapat kasih sayang yang sama dari manusia. Mungkin kalau mereka bisa berbicara, mereka akan menuntut kesetaraan hak mereka dan akan demo tuh sepertinya layaknya “black lives matter" atau "papuan lives matter."
Kadangkala, kita selalu terpikat dengan glorifikasi visual yang sangat memukau tanpa tahu isi dari tampilan tersebut. Bisa saja kucing-kucing yang mempunyai bulu panjang itu ternyata berkutu dan berjamur. Asal kalian tahu saja, di balik “cantik”nya kucing ras-ras mewah ada penyakit genetik yang menghantui pada kucing tersebut, salah satunya penyakit ginjal. Sedangkan kucing kampung yang dinilai kurang indah, mereka merupakan kucing yang  "tahan banting" dan cenderung lebih kuat karena tidak mewarisi penyakit turunan apa pun.
Bukan hanya dari segi penampilan saja, ketika kucing kampung meminta makanan sedikit saja, pasti dengan segera mereka diusir tanpa rasa kasihan. Padahal yang diminta hanya sedikit dari makanan. Tapi hal ini akan berbeda dengan kucing-kucing “mewah" mungkin sebelum mereka minta makan saja, pasti orang-orang sudah ingin membelikan makanan yang luar biasa banyaknya. Hebat memang!
Sebenernya, kucing kampung itu bisa saja terlihat sangat menawan kalau kita mau untuk merawatnya. Memandikannya dengan sampo, memotong kuku panjangnya, dan memberinya makanan dengan baik.
Dengan adanya perbedaan hierarki yang diciptakan manusia pada kaum kucing, mencuat juga dengan banyaknya kasus penyiksaan terhadap kucing di Indonesia dan kebanyakan adalah kucing jalanan atau kucing kampung. Entah yang terekspos media atau tidak. Hal ini mengindikasikan juga, kalau kita ternyata belum ramah terhadap kehadiran kucing terlepas dari apa jenisnya. Banyak sih memang yang mengaku dirinya “cat lover”, tetapi banyak juga yang cintanya cuman sama kucing ras-ras mewah aja.
Ironisnya, manusia bukan hanya membedakan kaumnya sendiri.Tidak hanya mendiskriminasi kulit putih atau hitam, kaum elite atau proletar, kaum lelaki atau perempuan, kucing pun turut ikut mengalami yang namanya diskriminasi oleh manusia. Pertanyaannya, kenapa sih manusia itu seneng banget buat bikin stratifikasi sosial? Apa sih keuntungannya?
Sebenernya mau jenis kucing kampung, kucing persia, kucing warna hitam, semua sama saja, sama-sama punya nyawa dan berhak mendapat kasih sayang yang serupa. Kita, kucing, dan makhluk hidup lain, nggak bisa minta untuk dibuat untuk menjadi seperti apa. Jadi sudah seyogyanya kita memperlakukan semua makhluk hidup secara adil, termasuk kucing.
0 notes
cocoadust · 3 years
Text
One of my biggest fears is about us.
At first we hated the distance, inevitably we need to deal with it. We're used to running all this miles by miles and no stringing of each other, because we have to make do of it ourselves. Getting used to and then grow into a habit. As a result, I'm afraid if we wouldn't need each other someday.
Ahhh.. sungguh payah aku ini terlalu banyak takutnya
0 notes
cocoadust · 3 years
Text
Mengenal Sosok Perempuan Mandiri
Tumblr media
Apabila kita mendengar seorang perempuan mandiri, pasti terlintas dalam pikiran kita semua ia merupakan sosok yang hebat tanpa ada tandingan. Bayangan dalam pikiran yang pasti mendefinisikan bahwa ia bisa melakukan segala hal tanpa bersandar pada bahu orang lain. Banyak perempuan yang memproklamirkan diri kalau mereka adalah perempuan mandiri. Apakah itu salah? Tentu tidak. Itu hak mereka bagaimana mereka ingin dikenal.
Tapi sebenarnya, bagaimana sih definisi perempuan mandiri itu?
Mungkin definisi dalam benak kepala saya akan berbeda dengan definisi yang ada di benak kepala mu tentang apa itu perempuan mandiri. Tentu saja, kamu berhak mempunyai pikiran yang tidak sepaham dengan saya karena sejatinya tidak ada yang salah dari sudut pandang pikiran seseorang. Sebagai perempuan, saya pun merasa menjadi perempuan mandiri adalah sebuah anugerah terbaik yang perlu digapai oleh setiap perempuan. Maka dari itu, sudah saatnya perempuan bisa berdiri di kakinya masing-masing tanpa bergantung pada keberadaan orang lain. 
Sebelum mendefinisikan perempuan mandiri menurut pikiran saya, mari kita lihat contoh kasus ini untuk sejenak. Banyak hal-hal umum mengenai definisi perempuan mandiri hanyalah sekedar bisa mengendarai kendaraan atau bisa mencari uang dengan keringatnya sendiri. Kalau definisi perempuan mandiri sesempit ini, ibu saya di rumah yang memutuskan untuk menjadi seorang  ibu rumah tangga dan tidak bisa menyetir mobil, apakah ia bukan seorang wanita mandiri? Apabila mengacu pada definisi umum tersebut, sudah cukup jelas kalau ibu saya bukan seorang perempuan mandiri. Tapi jauh di dalam pikiran saya, Ibu saya adalah perempuan paling mandiri yang pernah saya kenal.
Tolong ingat, sekarang kita hidup di zaman serba canggih dan ada yang namanya transportasi online. Orang yang tidak bisa mengendarai kendaraan, tentu bisa menggunakan fasilitas ini. Jadi, untuk perempuan yang tidak bisa menyetir, kamu bisa kok untuk memesan transportasi online agar sampai ke tujuan. Kalau begini kasusnya, apakah masih disebut perempuan tidak mandiri juga kah?
Perempuan mandiri bukan hanya sebatas orang yang dapat melakukannya segalanya dan tidak memerlukan bantuan dari siapapun. Tapi, perempuan mandiri adalah orang yang dapat melakukan segala hal tanpa harus bergantung pada orang lain. “Tanpa harus” berarti saat ia bisa melakukannya dan mencoba untuk melakukannya oleh diri sendiri. Apabila ada orang yang ingin membantunya, bisa saja ia akan menerima bantuan tersebut atau mungkin ia akan menolaknya dengan alasan yang logis. 
Arti kata mandiri itu punya makna yang luas, spektrum warnanya akan selalu berbeda di tiap orang. Karena luas, tentu kita tidak bisa menghakimi dan mentakar kalau seorang perempuan mandiri itu begini sedangkan perempuan tidak mandiri itu begitu. 
Perempuan mandiri bukanlah makhluk yang egois, tetapi ia tahu bagaimana cara bertindak dan mengejar apa yang ingin direalisasikan. Tidak ada yang lebih tahu siapa perempuan, melainkan dirinya sendiri. Harga diri, tentu tidak ditentukan oleh orang lain melainkan berasal dari pengenalan diri sendiri, dan tau akan kekuatan dan kelemahan diri.
Sudah cukup lelah perempuan sering dikotak-kotakan ataupun dibedakan atas alasan konstruksi sosial. Terlalu banyak label yang menempel pada tubuh seorang perempuan. Dan ironisnya label tersebut terkadang datang dari sesama perempuan. Perempuan seharusnya saling bergandengan tangan bukan malah saling menjatuhkan satu sama lain. 
Cukup jelas kita ketahui, tidak ada definisi absolut mengenai gambaran seorang perempuan mandiri itu apa, yang perlu kita yakini ialah perempuan adalah makhluk yang kuat, mandiri dan juga tangguh. Mereka bukanlah makhluk yang lemah dan mereka tahu bagaimana caranya menjadi seorang yang mandiri tanpa perlu ada interupsi dari orang lain. 
1 note · View note