Tumgik
catatanmungilibu · 4 years
Text
MENSYUKURI DI BULAN JANUARI
Hari ini adalah hari di awal tahun 2020 mengantar irsyad terapi seperti biasa saya diantar bapak mertua dan saudara suami, tak ada yg beda hanya saja saya merasakan semangat yang berbeda karena bertambah sebuah harapan... semoga irsyad di tahun ini bisa jalan😇.
Alhamdulillah terapi kali ini pertama kalinya saya tidak ikut keruangan fisioterapi menemani irsyad tapi saya menunggu di luar bersama ibu-ibu yang lainnya dan berhasil.
Ketika menunggu irsyad terapi saya mencoba bersilaturahmi dengan ibu-ibu yg lainnya dengan bercerita bersama tentang kondisi anak kami.
Di teras ruang tunggu dengan kursi kayu panjang ditemani semilir angin saya dan dua orang ibu dengan anak berkebutuhan khusus yang mempunyai kondisi berbeda. Dua orang ibu itu mereka ibu hebat. Sebut saja ibu A dan B. Ibu A punya dua abk yg pertama CP skarang usianya sekitar dua puluh tahun dan seperti bayi sementara yang kedua alhmdulillah normal seperti anak yang lainnya hanya saja perlu diterapi terkait gangguan motorik dan sekarang sudah sekolah di SD negeri. Ibu B punya abk sindrom down dulu dia lahir anak kembar, hanya saja satu meninggal dan yang bertahan ini sindrom down. Mereka berdua bercerita susahnya mencari sekolah inklusi yang bagus dan ramah kantong, maklumlah punya abk harus bisa mengatur keuangan karena biaya terapi yang bukan jangka pendek dalam artian berbulan- bulan tapi bisa bertahun-tahun.
Ibu A alhmdulillah anaknya bisa diterima di SD Negeri, namun ada beberapa kondisi yang harus diterima, yakni banyak temen sekelasnya anaknya merundungnya. Kemudian dengan ibu A memberikan pengertian akhirnya temen anaknya jadi mengerti selebihnya orang tua murid lainnya dan guru-guru memberikan semangat. Ibu B sedang mempersiapkan anaknya untuk bersekolah SD inklusi dan alhamdulillah sudah dapat yang sesuai. Lalu kami bercerita bersama bukan kami tidak menerima kalau anak kami sekolah di SLB tapi kami ingin memberikan semangat kepada anak kami dengan melihat mereka, kamu pun bisa dan punya kelebihan dan terpenting lagi agar bisa bersosialisasi.
Dan baru kali ini entah mengapa sayasangat bersyukur dengan segala kondisi irsyad...saya bisa bertemu dengan ibu-ibu hebat lainnya yang bisa membuat rasa sabar saya semakin melebar, menjalani hari ini dengan penuh harapan tentunya karena ada doa selalu dipanjatkan dan sederet usaha yang akan berujung dalam sebuah kebahagiaan, aamiin
0 notes
catatanmungilibu · 4 years
Text
karena kita punya Tuhan yang tak akan pernah mengecewakan namun selalu membahagiakan
pengingathati4
0 notes
catatanmungilibu · 4 years
Text
wajar saja jika seseorang yang kita anggap baik membuat kita kecewa karena dia atau mereka itu manusia, dan manusia itu tak ada yang sempurna, termasuk aku...
#pengingathati3
0 notes
catatanmungilibu · 4 years
Text
Mengerti arti Bacaan Sholat
Sebenarnya jika kita tanya hati kita paling dalam. Apakah kita mengerti dengan semua bacaan Sholat yang kita baca? Memang jika kita ingin mengetahui dan mengerti apa yg kita lafadzkan saat kita Sholat, maka hal itu akan sangat jauh lebih baik, malah mungkin jika kita resapi kita akan mendapatkan apa  itu ke Khusyuk an dlm melaksanakan Sholat Fardhu kita. Rasulullah SAW bersabda “sholatlah seakan-akan engkau sedang melihat Tuhan atau Tuhan sedang melihatmu” ( Rukun Ihsan ).
Mari kita mulai belajar meresapi arti dari bacaan Sholat kita. Karena Sholat merupakan Dzikir yang sempurna.
Takbir Takbiratul Ihram —-> ALLAAHU AKBAR
                              (Allah Maha Besar)
Iftitah Allaahu akbar kabiira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhanallaahi bukrataw, waashiila. (Allah Maha Besar, dan Segala Puji yang sangat banyak bagi Allah, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi, dan petang). Innii wajjahtu wajhiya, lillazii fatharassamaawaati walardha, haniifam, muslimaa, wamaa ana minal musrykiin. (Sungguh aku hadapkan wajahku kepada wajahMu, yang telah menciptakan langit dan bumi, dengan penuh kelurusan, dan penyerahan diri, dan aku tidak termasuk orang-orang yang mempersekutuan Engkau/Musryik) Innasshalaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaati, lillaahi rabbil ‘aalamiin. (Sesungguhnya shalatku, dan ibadah qurbanku, dan hidupku, dan matiku, hanya untuk Allaah Rabb Semesta Alam). Laa syariikalahu, wabidzaalika umirtu, wa ana minal muslimiin. (Tidak akan aku menduakan Engkau, dan memang aku diperintahkan seperti itu, dan aku termasuk golongan hamba yang berserah diri kepadaMu)
Al Fatihah Adapun Rasulullah SAW pada waktu membaca surah Al-Faatihah senantiasa satu napas per satu ayatnya, tidak terburu-buru, dan benar-benar memaknainya. Surah ini memiliki khasiat yang sangat tinggi sekali. Mari kita hafal terlebih dahulu arti per ayatnya sebelum kita memaknainya. Bismillaah, arrahmaan, arrahiim (Bismillaahirrahmaanirrahiim) (Dengan nama Allaah, Maha Pengasih, Maha Penyayang) Alhamdulillaah, Rabbil ‘aalamiin (Segala puji hanya milik Allaah, Rabb semesta ‘alam) Arrahmaan, Arrahiim (Maha Pengasih, Maha Penyayang) Maaliki, yaumiddiin (Penguasa, Hari Pembalasan/Hari Tempat Kembali) Iyyaaka, na’budu, wa iyyaaka, nasta’iin (Hanya KepadaMulah, kami menyembah, dan hanya kepadaMulah, kami mohon pertolongan) Ihdina, asshiraathal, mustaqiim (Tunjuki kami, jalan, golongan orang-orang yang lurus) Shiraath, alladziina, an’am, ta ‘alayhim (Jalan, yang, telah Engkau beri ni’mat, kepada mereka) Ghayril maghduubi ‘alaihim, wa laddhaaaalliiin. (Bukan/Selain, (jalan) orang-orang yang telah Engkau murkai, dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat) Melanjutkan tulisan yang ketiga, maka setelah membaca Surah Al-Faatihah, maka hendaknya kita membaca ayat-ayat Al-Qur’an.
Rasulullah bersabda “Apabila engkau berdiri utk shalat bertakbirlah lalu bacalah yg mudah dari al-Qur’an “.
Ruku’
Lalu ruku’, dimana ketika ruku’ ini beliau mengucapkan :
 Subhaana, rabbiyal, ‘adzhiimi, Wabihamdihi (Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Agung)
—-> dzikir ini diucapkan beliau sebanyak tiga kali. (Hadits Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, Ad-Daaruquthni, Al-Bazaar, dan Ath-Thabarani) Rasulullah sering sekali memperpanjang Ruku’, Diriwayatkan bahwa : “Rasulullaah SAW, menjadikan ruku’nya, dan bangkitnya dari ruku’, sujudnya, dan duduknya di antara dua sujud hampir sama lamanya.” (Hadits  Riwayat Imam Bukhari dan Muslim)
I’tidal
Pada saat ketika kita i’tidal atau bangkit dari ruku, dengan mengangkat kedua tangan sejajar bahu ataupun sejajar telinga, seiring Rasululullah SAW menegakkan punggungnya dari ruku’ beliau mengucapkan:
Sami’allaahu, li, man, hamida, hu “Mudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan) orang yang memujiNya”. (Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim) “Apabila imam mengucapkan “sami’allaahu liman hamidah”, maka ucapkanlah “rabbanaa lakal hamdu”, niscaya Allah memperhatikan kamu. Karena Allah yang bertambah-tambahlah berkahNya, dan bertambah-tambahlah keluhuranNya telah berfirman melalui lisan NabiNya SAW (Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Ahmad, dan Abu Daud)
Hal ini diperkuat pula dengan : Disaat Rasulullah sedang Sholat berjamaah, lalu ketika I’tidal beliau mengucapkan “Sami’allaahu, li, man, hamidah” lalu ada diantara makmun mengucapkan “Rabbanaa lakal hamdu”, Lalu pada selesai Sholat, Rasul bertanya “Siapakah gerangan yang mengucap “Rabbanaa lakal hamdu”, ketika aku ber I’tidal? Aku melihat para malaikat berlomba lomba untuk menulis kebaikan akan dirimu dari jawaban itu”. Maka sudah cukup jelas bahwa mari kita mulai melafalkan : Rabbanaa, lakal, hamdu (Ya Tuhan kami, bagiMulah, segala puji) Kesmpurnaan lafadzh diatas :
mil ussamaawaati, wa mil ul ardhi, wa mil u maa shyi’ta, min shai in, ba’du (Sepenuh langit, dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki, dari sesuatu, sesudahnya) (Kalimat diatas didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu ‘Uwanah)
Sujud
Ketika kita sujud, maka dengan tenang hendaknya kita mengucapkan do’a  sujud seperti yang telah dicontohkan Rasulullaah SAW. Dzikir ini beliau ucapkan sebanyak tiga kali, dan kadangkala beliau mengulang-ulanginya lebih daripada itu. Subhaana, rabbiyal, a’laa, wa, bihamdi, hi (Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Luhur, dan, aku memuji, Nya) Duduk antara dua Sujud
Ketika kita bangun dari sujud, maka hendaklah kita melafadzkan seperti yang dilakukan Rasulullaah, dan bacalah do’a tersebuh dengan sungguh-sungguh, perlahan-lahan, dan penuh pengharapan kepada Allah SWT. Di dalam duduk ini, Rasulullah SAW  mengucapkan :
Robbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa’nii, warzuqnii wahdinii, wa ‘aafinii, Wa’Fuanni
(Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, sehatkanlah aku, dan berilah rizqi kepadaku) Dari Hadits yang diriwayatkan Muslim, bahwa Rasulullaah saw, kadangkala duduk tegak di atas kedua tumit dan dada kedua kakinya. Beliau juga memanjangkan posisi ini sehingga hampir mendekati lama sujudnya (Al-Bukhari dan Muslim). Duduk At-Tasyaahud Awal
Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu ‘Uwanah, Asy-Syafi’i, dan An-Nasa’i. Dari Ibnu ‘Abbas berkata, Rasulullaah telah mengajarkan At-Tasyahhud kepada kami sebagaimana mengajarkan surat dari Al-Qur’an kepada kami. Beliau mengucapkan : Attahiyyaatul mubaarakaatusshalawaatutthayyibaatulillaah. Assalaamu ‘alayka ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu ‘alayna wa ‘alaa ‘ibaadillaahisshaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah.
Wa asyhadu annaa muhammadarrasuulullaah.       (dalam riwayat lain : Wa asyhadu annaa, muhammadan, ‘abduhu, warasuuluh)
2. Menurut hadist yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari, Muslim, dan Ibnu Abi Syaibah. Dari Ibn Mas’ud berkata, Rasulullaah saw telah mengajarkan at-tasyaahud kepadaku, dan  kedua telapak tanganku (berada) di antara kedua telapak tangan beliau - sebagaimana beliau mengajarkan surat dari Al-Qur’an kepadaku : —-> (Mari diresapi setiap katanya sehingga shalat kita lebih mudah untuk khusyuk) Attahiyyaatulillaah, wasshalawatu, watthayyibaat. (Segala ucapan selamat adalah bagi Allaah, dan kebahagiaan, dan kebaikan). Assalaamu ‘alayka *, ayyuhannabiyyu, warahmatullaah, wa barakaatuh. (Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadamu , wahai Nabi, dan beserta rahmat Allah, dan berkatNya). Assalaamu ‘alaynaa, wa ‘alaa, ‘ibaadillaahisshaalihiiin. (Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kami pula, dan kepada sekalian hamba-hambanya yang shaleh). Asyhadu, allaa, ilaaha, illallaah. (Aku bersaksi, bahwa tiada, Tuhan, kecuali Allah). Wa asyhadu, anna muhammadan, ‘abduhu, wa rasuluhu. (Dan aku bersaksi, bahwa muhammad, hambaNya, dan RasulNya).
Notes : * Hal ini ketika beliah masih hidup, kemudian tatkala beliau wafat, maka para shahabat mengucapkan : Assalaamu ‘alannabiy (Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada Nabi). Bacaan shalawat Nabi SAW di akhir sholat
Rasulullah SAW. mengucapkan shalawat atas dirinya sendiri di dalam tasyahhud pertama dan lainnya. Yang demikian itu beliau syari’atkan kepada umatnya, yakni beliau memerintahkan kepada mereka untuk mengucapkan shalawat atasnya setelah mengucapkan salam kepadanya dan beliau mengajar mereka macam-macam bacaan salawat kepadanya. Berikut kita ambil sebuah hadits yang sudah umum/biasa kita lafadzkan, diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, dan Al-Humaidi, dan Ibnu Mandah.
Allaahumma, shalli ‘alaa  muhammad, wa ‘alaa, aali  muhammad. (Ya Allah, berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada, keluarga Muhammad) Kamaa, shallayta, ‘alaa  ibrahiim, wa ‘alaa, aali  ibraahiim. (Sebagaimana, Engkau telah memberikan kebahagiaan, kepada Ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim). Wa ‘barikh alaa  muhammad, wa ‘alaa aali  muhammad. (Ya Allah, berikanlah berkah, kepada Muhammad, dan kepada, keluarga Muhammad) Kamaa, baarakta, ‘ala  ibraahiim, wa ‘alaa, aali  ibraahiiim. (Sebagaimana, Engkau telah memberikan berkah, kepada ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim). Fil Allamina Innaka, hamiidummajiid. (Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia).
Salam
“Rasulullah SAW. mengucapkan salam ke sebelah kanannya :
Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah, serta berkatNya),
 sehingga tampaklah putih pipinya sebelah kanan. Dan ke sebelah kiri beliau mengucapkan : Assalaamu ‘alaikum warahmatullaah
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah), sehingga tampaklah putih pipinya yang sebelah kiri.”
( Hadist Riwayat : Abu Daud, An-Nasa’i, dan Tirmidzi )
Mari di perhatikan, bahwa ternyata ucapan kita ketika menoleh ke kanan (salam yang pertama) lebih lengkap daripada ucapan kita ketika menoleh ke kiri (salam yang kedua )
————————————————————————————————————————-
Subhanallah dan Alhamdulillah, Maha Benar Allah atas segala FirmanNya. Luar biasa sekali ya arti dari bacaan Sholat ini. Makin merunduk kita, makin terlihat kecil kita, makin menangis kita.
Saya berharap agar ini menjadi bagian dari jalan kemudahan untuk kita di dalam menggapai khusyuk dan memahami setiap gerakan yang kita lakukan. Maka jika kita tahu dan mengerti akan nikmatnya shalat itu, mari kita share ke keluarga kita.
Selamat meresapi dan jangan lupa untuk share ke orang orang yang kita cintai.
8K notes · View notes
catatanmungilibu · 7 years
Text
Bapak
Bapak… satu kata namun ku sebut terbata bata sudah setahun lebih kau tak ada masih berat rasanya pak tumpukan rinduku membuat sesak dada
Bapak… satu kata yang kaya makna dan tak kan pernah kulupa apalagi saat hujan seperti sekarang ku putar memori lama saat ku pulang sekolah kau menjemputku di pertigaan sambil membawa payung besar kita berjalan berdua memang itu biasa saja tapi setelah kau tak ada itu menjadi kenangan berharga
bapak… setelah kau tiada aku jadi sadar sesadar sadarnya semua ciptaanNya akan pergi menghadapNya entah detik, menit, jam ini ataupun esok lusa entah sehat atau pun sakit muda atau tua siap tidak siap kita harus ikhlas dan rela ditinggalkan atau meninggalkan
21 Maret 2017, 21:19wib
0 notes
catatanmungilibu · 7 years
Text
16 februari 2017, 23.00wib
Maafkan ibumu nak jika hari ini ibu berhenti sejenak, mengerem semua semangat yg ada…ucapan dan sindiran halus mereka merapuhkan semangat ibumu ini nak, perkembanganmu memang tak secepat anak cucu mereka tapi ibumu tak mempersalahkan itu semua karena kamu anak ibu, malaikat duniaku sayang. Darimu aku belajar untuk bisa menjadi lebih kuat lagi menghadapi perjalanan dunia ini, di usiamu sekarang kau hebat nak karena semangatmu untuk mengejar keterlambatan itu tak pernah padam, terkadang air mata ini pun tak mampu membendungnya. Apakah aku harus menegur kepada Tuhan atas kelahiranmu nak? Tentu tidak, karena ibu yakin ciptaanNya tak ada yang gagal, selalu ada maksud dibalik semua ini. Kamu hanya perlu belajar dan berusaha lebih dibanding mereka. Karena Tuhan Maha dari segala Maha, Dia Maha Sempurna, Dia Maha Baik, dan Dia Maha Mengetahui.
0 notes
catatanmungilibu · 7 years
Text
Masa Tersulit
Bandung, 21 Desember 2016 22:17WIB
Setiap orang mungkin pernah merasakan masa tersulit dalam hidupnya, karena hidup bukan hanya tentang bahagia saja tapi bagaimana kita bisa melewati suatu hal menyakitkan hingga pada akhirnya kita bisa mencapai titik kebahagiaan.
Ada beberapa hal masa tersulit yang pernah saya alami. Pertama, kehilangan orang tua. Ketika hamil trimester pertama saya harus bolak balik rumah dan rumah sakit menemani mamah menjaga bapak. Sampai akhirnya bapak meninggal ketika saya menuju rumah sakit. Saya menemani mamah di ambulan mencoba menenangkannya selama diperjalan. Pedih sekali rasanya ditinggalkan orang tua karena saya masih merasa belum bisa membahagiakannya. Setelah bapak meninggal saya jadi sering menangis apalagi sebelum tidur sampai usia kandungan saya trimester ketiga masih saja kesedihan itu ada.
Kedua, melahirkan dengan keadaan preeklampsia yang berakibat anak saya menjadi celebral palsy karena lahir dengan keadaan afiksia. Pada awal kelahiran saya sedih karena anak saya harus di rawat sementara saya sudah dibolehkan pulang, dan sekarang anak saya mendapatkan diagnosa cp rasanya hancur sekali hidup saya. Inilah masa paling sulit yang saya alami. Saya merasa rapuh sekali banyak pertanyaan dalam hati saya, kenapa Allah memberikan ini kepada saya? apakah ini merupakan ujian atau teguran? kenapa harus anak saya kenapa tidak saya saja? Beberapa bulan dari diagnosa dokter saya merasa down sampai berat badan saya turun, saya pun sempat berfikir untuk berhenti kuliah yang tinggal 1 semester lagi, tapi alhamdulillah berkat suami, keluarga dan teman-teman akhirnya saya bisa survive dari itu semua. Semua masa tersulit itu bisa saya lewati, karena apa? karena ada keyakinan bahwa semuanya terjadi karena kehendakNya.
Kalau bapak masih hidup apakah masih bisa bertahan dengan kemo? melihat dia susah bernapas setelah biopsi saja saya tak tega dan ternyata Allah lebih sayang bapak. Dengan keadaan anak saya yang tumbuh kembangnya lambat membuat saya belajar bahwa kesedihan dan penyesalan tak akan membuat semua berubah, karena masih ada doa dan usaha yang harus terus dilakukan, karena doa dan usaha tak akan menghianati hasill
Dari masa tersulit itu saya belajar bahwa dengan keadaan apapun kita harus bisa menerima karena dengan penerimaan itulah yang membuat kita bersyukur.
0 notes
catatanmungilibu · 7 years
Photo
Tumblr media
Awalnya niat saya menulis karena saya terinspirasi dari beberapa blog yang menceritakan perjalanan anaknya, saya pun kini mulai menulis kembali mencoba menceritakan apa yang terjadi pada anak saya mulai dari diagnosa dan yang lainnya nanti akan menyusul. Semoga apa yang saya tulis bisa memberikan manfaat, bukankah sebaik baiknya manusia adalah yang bisa bermanfaat untuk sesama?
0 notes
catatanmungilibu · 7 years
Text
Tes Tumbuh Kembang dan Pemeriksaan DSA
SuryaKanti, 6 September 2016
Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan sms konfirmasi untuk jadwal tes tumbuh kembang dan pemeriksaan dokter spesialis anak setelah saya waiting list sebulan. Berdasarkan info yang saya dapat dari kaka saya yang kebetulan dulu pernah bekerja di sekolah inklusi, suryakanti merupakan salah satu tempat terapi untuk anak berkebutuhan khusus yang sudah lama ada, lalu saya searching tempat tersebut ternyata harus mendaftar dulu lewat telepon dan kemudian saya mendaftarkan anak saya lewat telepon.
Jumat, 6 Sepetember
Pagi-pagi saya mulai mempersiapkan peralatan anak saya mulai dari diapers, baju ganti, mpasi dan lain-lainnya. Saya mendapatkan jadwal tes jam 10.30 tapi saya berangkat dari pagi meskipun daerahnya masih di Bandung tapi lokasinya lumayan jauh dari rumah kami yang tinggal di Bandung Selatan sementara Suryakanti letaknya di Bandung Utara. Saya berangkat bersama ibu, suami dan supir. Semenjak saya melahirkan terlebih lagi setelah bapak meninggal, ibu saya menemani saya dan membantu mengurus irsyad  karena saya sedang melanjutkan sekolah lagi. Terkadang saya merasa malu masih terus ditemani mamah tapi disisi lain saya juga kasihan kalau mamah tinggal sendiri di Tasik, setidaknya kalau sakit saya jadi tahu kondisinya. Sebenarnya kebiasaan dikeluarga saya tiap punya cucu mama selalu menemani hingga bebrapa bulan membantu mengurus sampe mencukur pun dia bisa, terlebih lagi melihat kondisi lahiran saya yang menurut beliau membuat kahawatir.
Karena aktivitas pagi  yang cukup membuat macet, butuh waktu 2 jam untuk sampai di Suryakanti. Ketika sampai kami sempat bingung masuk ke mana karena tempatnya cukup luas, suami saya pun coba menanyakan ke teman sma nya dulu yang kebetulan kerja disana. Suami saya masuk duluan kemudian tak lama dari itu dia memanggil saya untuk menyusul kesana, lalu saya dan ibu saya pun menyusul. Sampailah ditempat pendaftaran lalu saya di beri formulir yang harus diisi yang berisi beberapa lembar. Lembar pertama berisi data informasi  data orang tua dan bayi mulai dari tanggal lahir sampai pekerjaan, formulir selanjutnya berisi pertanyaan tentang permsalah selama kehamilan, keluhan tumbuh kembang anak. Setelah selesai mengisi formulir kemudian kami menunggu dipanggil untuk tes perkembangan.
Tidak lama kemudian saya dipanggil untuk tes perkembangan, saya pun masuk keruangan tersebut bersama suami dengan membawa irsyad. Ibu Hilma pun memperkenalkan diri  dan mulai memberikan beberapa pertanyaan kepada saya dan suami perihal perkembangan irsyad dari hamil sampai sekarang. Saya pun menceritakan bahwa irsyad di usianya yang 11 bulan belum bisa duduk sendiri, dipanggil kadang tidak fokus, tangannya sering menggenggam, belum bisa menelan makanan yang tekstur keras. Sewaktu hamil, ketika ayah saya meninggal perut saya sempat kontraksi mungkin karena saya stress dan pada saat 34 minggu masa kehamilan saya mengalami preeklampisa dengan kejang 3x dan akhirnya melahirkan secara caesar. Irsyad pun ketika lahir tidak menangis baru setelah 6 jam menangis dan ketika usianya 3 hari kejang serta sempat juga di sinar karena kuning.
Kemudian Irsyad pun ditidurkan di matras di ajak bermain oleh bu Hilma dengan di stimulasi seperti diberi mainan yang bersuara, apakah matanya mengikuti mainan dan meraihnya. pada waktu itu Irsyad kurang responsif tidak seperti  dirumah, mungkin dia tahu lagi di tes hehe atau mungkin karena kelelahan. Bu Hilma pun menjelaskan bahwa irsyad tumbuh kembangnya lambat di usianya yang 11 bulan, kemampuan irsyad sama dengan usia 6 bulan. Hasil tes tadi akan bu Hilma sampaikan kepada Dokter spesialis anak, dan untuk selanjutnya saya melakukan pemeriksaan di DSA.
Beberap menit setelah keluar dari Ibu Hilma saya dipanggil untuk pemeriksaan oleh dr. Anggia. Kami pun Masuk ruangan tersebut kemudian dr. Anggia mulai memperkenalkan diri dan berlanjut dengan memberikan beberapa pertanyaan. Hampir sama dengan pertanyaan yang diberikan oleh Ibu Hilma tapi ini lebaih detail lagi riwayat kehamilan apakah pernah flek, sakit panas dan lain-lain, proses kelahiran mulai dari berat badan sampai tinggi bilirubinnya berapa, tumbuh kembang irsyad seperti apa sekarang, sampai ditanya dulu saya dan suami dulu bisa merangkak atau tidak.
Setelah proses wawancara tersebut kemudian dr. anggia memeriksa irsyad, mecoba menstimulasi dengan memeberikan beberapa mainan seperti yang dilakukan oleh Ibu Hilma hanya dr. Anggia memeriksa detak jantung, tangan dan kaki.Dari hasil tes perkembangan dan pemeriksaan, dr. Anggia mengatakan bahwa Irsyad mengalami Celebral palsy yaitu lumpuh atau cedera otak yang disebabkan karena afiksia yaitu ketika lahir tidak menangis sehingga asupan oksigen ke otaknya kurang, Celebral palsy tidak bisa disembuhkan tetapi bisa bisa dilatih semandiri mungkin, faktor resiko dari celebral palsy atau cp adalah anak menggunakan alat bantu seperti sepatu afo, kursi roda, biaya yang dibutuhkan pun tidak sedikit karena ada  beberapa tes yang harus dilakukan, beberapa terapi, serta pembelian alat bantu. dr. Anggia pun menawarkan bantuan kepada kami karena di suryakanti ada bantuan biaya dan kepada setiap pasien beliau pun selalu menawarkannya. Mendengar penjelasan dari beliau saya pun menerima tawaran tersebut. Setelah itu beliau pun memberikan surat pengantar untuk melakukan beberapa tes yakni tes eeg, tes mata di Rs. Cicendo, dan Tes telinga di Rs. Hasan Sadikin.
Selesai dari pemeriksaan dr. Anggia, kami dipanggil  untuk bertemu dengan bagian yang memberikan bantuan saya lupa lagi bapak siapa namanya. Kemudian beliau menjelaskan tentang bantuan tersebut, setelah mendengar penjelasan beliau kami memutuskan untuk tidak mengambil tawaran bantuan tersebut. Karena menurut kami besarnya biaya untuk terapi dan beberapa tes irsyad masih bisa kami bayar dan diluar sana ada yang lebih membutuhkan apalagi ketika melihat banyaknya pasien yang terapi disana.
Selanjutnya, karena sebentar lagi jam irsyad tidur siang kami memutuskan untuk melakukan tes eeg di suryakanti, karena tes eeg dilakukan ketika tidur pulas tapi setelah terpasang alat, irsyad malah bangun dan menangis. Tes eeg pun gagal.
Ada beberapa orang yang bilang bahwa biaya tes dan terapi itu mahal. Kalau menurut saya uang bisa dicari apalagi untuk anak insha allah selalu ada jalan. Belajar dari pengalaman pribadi setelah saya berkonsultasi dengan dokter dan beberapa pasien disana lebih cepat tertangani lebih baik apalagi sebelum 3 tahun karena pada masa itu adalah masa golden age sehingga bisa mengejar ketertinggalannya. Apalagi kalau kategori ringan bisa normal kalau masih kecil ditangani. 
Disini saya akan sharing biaya yang dikeluarkan ketika tes tumbuh kembang di Klinik Suryakanti Bandung tahun 2016
Pendaftaran                                             Rp. 25.000
Tes Perkembangan                                  Rp.140.000
Tes Pemeriksaan DSA                             Rp.175.000
Total                                                         Rp.340.000                         
Di bawah ini adalah foto yang diambil ketika pertama kali ke klinik suryakanti
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
catatanmungilibu · 7 years
Text
Anakku Celebral Palsy
Dari sekian banyak perjalanan hidup diseperempat abad ini, menjadi seorang ibu adalah pelajaran yang paling berharga bagi saya dalam bahagianya bisa hamil dan merasa menjadi perempuan seutuhnya, merasakan beratnya beban karena ada janin di dalam kandungan, hingga proses kelahiran dengan memperjuangkan hidup dan mati. Tak berhenti sampai disitu, melihat tumbuh kembang anak menjadi sesuatu kebhagiaan yang tak ternilai sampai dimana saya menemukan sebuah titik kerapuhan dalam diri saya. Saya merasa rapuh, lemah, dan tak berdaya ketika mendapatkan diagnosa bahwa anak saya mengalami celebral palsy di usia seminggu sebelum dia genap setahun. kaki saya begitu gemetar ketika dokter spesialis anak menjelaskan faktor resiko yang akan di alaminya, saya sempat bertanya apakah bisa disembuhkan? Dokter menjawab tidak bisa disembuhkan tapi bisa dioptimalkan agar anak bisa mandiri. Rasanya saya ingin menjerit dan menangis tapi semua itu tertahan ketika saya melihat senyum anak dan tegarnya suami. Saya coba berjalan pelan dr ruangan tersebut menuju keluar, lalu ibu saya mendekat dan bertanya bagaimana? Saya hanya diam sambil mengendong anak saya ingin sekali saya memeluk mamah menceritakan apa yang dokter jelaskan tapi untuk saat itu saya hanya bisa menggelengkan kepala sambil menggendong irsyad. Bandung, 6 September 2016
0 notes
catatanmungilibu · 7 years
Quote
Karena setiap doa yang dipanjatkan mengingatkan kita seberapa besar usaha yang telah dilakukan, semoga doa kita mengudara
pengingathati#2
0 notes
catatanmungilibu · 7 years
Text
Kalah untuk menang
Rasa tak jarang membuat ego ingin melawan dan menang, tapi ingat kuburlah semua egomu itu mengalahlah karena sejatinya mengalah demi ego dan amarah itulah kemenangan yang sesungguhnya. Jika semua manusia di dunia ini tak mempunyai harta dan tahta masihkan setiap orang saling mempedulikan dan memberi penghargaan? "Diam saja, lanjutkan langkahmu walaupun pelan dan gontai."ucap hatiku. karena dengan begitu kau akan semakin kuat, karena dengan begitu kau akan tahu apa arti hidup yang sesungguhnya, ya hidup didunia ini kita hanya perlu mengalah...mengalahkan ego diri sendiri itulah yang paling sulit. Bagaimana kita bisa mengerti dan memahami orang lain jiga raganya sendiripun tak dibisa di pahami
0 notes
catatanmungilibu · 7 years
Quote
Karena ujian menyadarkan kita untuk bisa menerima dan bahagia dalam keadaan apapun yang Tuhan berikan
pengingathati#1
0 notes
catatanmungilibu · 8 years
Photo
Tumblr media
Preeklampsia dan Anak Pertamaku
Pada jam 9 pagi di RS. Al-Ihsan Bandung,14 September 2015. Lahir anak pertama saya dengan berat badan 2650 gr dengan tinggi 49cm. Suami dan mertua saya memberikan nama Muhammad Irsyad Nalapraya.
Yang saya ingat ketika itu sore harinya berada diruang ICU, beberapa alat terpasang dibadan seperti oksigen, alat denyut jantung saya coba lepaskan dan beberapa perawat ada yang memarahi saya. Waktu itu saya antara sadar dan tidak yang saya ingat diruangan saya tidak bisa ditemani keluarga dan saya teramat sangat haus namun perawat tidak memberikan air minum dengan alasan saya belum buang gas atau kentut.
Dan kemudian saya tak ingat lagi, saya ingat lagi ketika ada perawat yang baru menjaga saya dia bertanya dan ternyata dia teman suami saya. Tak lama kemudian saya dibolehkan pindah ke ruang perawatan biasa, dari sana saya melihat ibu , suami beserta mertua saya datang menghampiri. Ibu saya menangis ketika melihat saya, suami saya memberikan kabar bahwa bayi saya sudah dilahirkan dan memberikan video yang sedang menangis. Dari sana saya baru sadar bahwa saya telah melahirkan saya coba pegang perut saya ternyata benar perut saya rata.
Ketika diruang rawat inap saya bertanya kepada ibu saya apa yang terjadi, beliau bercerita kalau semalam yg lalu saya pingsan kemudian saya kejang2 hampir 3x dan tak sadarkan diri, tekanan darah saya 160/120 dan akhirnya dokter menyarankan agar segera dilakukan caesar agar bayi dan ibunya bisa selamat.
Bagaimana bisa saya tekanan darah tinggi? setiap bulan saya konsul tekanan darah saya normal malah awal kehamilan rendah, ternyata saya terkena preeklampsia yang mana gejala awalnya kaki bengkak, penglihatan kunang-kunang, sehingga berakhir kejang / eklampsia. Sempat awalnya saya konsul ke dokter dan bertanya kaki saya bengkak tapi kata dokter itu hal yang wajar. Namun beberapa hari kemudian penglihatan mata saya terganggu, saya kira karena minus mata saya bertambah. Malam harinya saya merasa mual dan ibu saya membuatkan teh manis dari sana saya tidak ingat lagi apa yang terjadi.
Saya dirawat di rumah sakit selama 4hari ditemani ibu dan suami saya yang cuti dari kerjanya. Setelah melahirkan perasaan saya sangat sensitif, ketika ibu menyuapi saya tiba-tiba menangis, suami menggendong saya pun hati saya begitu pilu terlebih lagi saya tidak bisa langsung melihat bayi saya dan memberikan asi.
Dihari ke 2 saya baru bisa bertemu dengan bayi saya dan mencoba memberikan asi namun asi saya masih belum keluar. Esoknya saya diberi kabar bahwa bayi saya kejang dan kuning belum bisa di beri asi lagi. Dia dirawat selama 7hari karena harus disinar sementara saya pulang terlebih dahulu. Bersyukur Allah telah menyelamatkan bayi dan memberikan kesempatan saya untuk bisa memperbaiki diri.
Sekilas tentang preeklampsia yang dialami saya, saya akan menjelaskannya dari beberapa informasi yang saya baca. Preeklampsia dan eklampsia bisa menyebabkan kematian bahkan menjadi penyebab kematian tersebesar ke 2 di dunia, lalu apakah sama preeklampsia dan eklampsia? hal tersebut berbeda. Preeklampsia merupakan keracunan kehamilan yg ditandai dengan tekanan darah tinggi dan protein urin + sementara eklampsi adalah kelanjutan dari preeklampsia dan disertai kejang. Preeklampsia yang saya alami ditandai dengan beberapa gejala seperti tekanan darah tinggi, kaki bengkak, penglihatan kunang-kunang, mual hingga kejang yang paling parah namun untuk mengetahui lebih awal sebelum gejala preeklampsia terjadi, ibu hamil menderita preeklampsia tidaknya kita bisa melakukan tes urine untuk melihat kandungan protein ketika kandungan protein urin naik maka hal tersebut merupakan ciri dari preeklampsia. Untuk lebih lengkapnya mungkin bisa membaca jurnal atau konsul ke dokter kandungan. Pesan saya bagi ibu hamil harus banyak bertanya kepada dokter sedetail mungkin, kalaupun kita merasa tidak nyaman bisa memilih second opinion ke dokter lain.
0 notes
catatanmungilibu · 8 years
Text
Dibalik blog baru
Blog baru ini saya buat karena saya ingin berbagi cerita dari pengalaman hidup saya. Karena setiap orang mempunyai perjalanan hidup yang berbeda. Setahun lebih saya tidak menulis ada rasa kangen tapi disisi lain saya takut. Takut tulisan saya ini lebay, cuma curhat isinya yang ujungnya malah jadi konsumsi banyak orang. Tapi beberapa hari yang lalu ketika saya sedang berbicara via telepon dengan sahabat, saya meminta pendapat bagaimana kalau saya mulai aktif lagi menulis. Saya ingin menulis lagi karena saya merasa terbantu dengan beberapa tulisan blog yang saya baca yang menceritakan perjalanan anak spesialnya sehingga saya mendapatkan banyak informasi. Sahabat saya pun menyetujuinya dan memberikan saran jangan sampai isi tulisan saya didalamnya ada unsur sombong, riya dan lainnya. Mungkin singkatnya seperti itu cerita dibalik blog baru saya.
0 notes