Mengerti arti Bacaan Sholat
Sebenarnya jika kita tanya hati kita paling dalam. Apakah kita mengerti dengan semua bacaan Sholat yang kita baca? Memang jika kita ingin mengetahui dan mengerti apa yg kita lafadzkan saat kita Sholat, maka hal itu akan sangat jauh lebih baik, malah mungkin jika kita resapi kita akan mendapatkan apa itu ke Khusyuk an dlm melaksanakan Sholat Fardhu kita. Rasulullah SAW bersabda “sholatlah seakan-akan engkau sedang melihat Tuhan atau Tuhan sedang melihatmu” ( Rukun Ihsan ).
Mari kita mulai belajar meresapi arti dari bacaan Sholat kita. Karena Sholat merupakan Dzikir yang sempurna.
Takbir
Takbiratul Ihram —-> ALLAAHU AKBAR
(Allah Maha Besar)
Iftitah
Allaahu akbar kabiira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhanallaahi bukrataw, waashiila.
(Allah Maha Besar, dan Segala Puji yang sangat banyak bagi Allah, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi, dan petang).
Innii wajjahtu wajhiya, lillazii fatharassamaawaati walardha, haniifam, muslimaa, wamaa ana minal musrykiin.
(Sungguh aku hadapkan wajahku kepada wajahMu, yang telah menciptakan langit dan bumi, dengan penuh kelurusan, dan penyerahan diri, dan aku tidak termasuk orang-orang yang mempersekutuan Engkau/Musryik)
Innasshalaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaati, lillaahi rabbil ‘aalamiin.
(Sesungguhnya shalatku, dan ibadah qurbanku, dan hidupku, dan matiku, hanya untuk Allaah Rabb Semesta Alam).
Laa syariikalahu, wabidzaalika umirtu, wa ana minal muslimiin.
(Tidak akan aku menduakan Engkau, dan memang aku diperintahkan seperti itu, dan aku termasuk golongan hamba yang berserah diri kepadaMu)
Al Fatihah
Adapun Rasulullah SAW pada waktu membaca surah Al-Faatihah senantiasa satu napas per satu ayatnya, tidak terburu-buru, dan benar-benar memaknainya. Surah ini memiliki khasiat yang sangat tinggi sekali.
Mari kita hafal terlebih dahulu arti per ayatnya sebelum kita memaknainya.
Bismillaah, arrahmaan, arrahiim (Bismillaahirrahmaanirrahiim)
(Dengan nama Allaah, Maha Pengasih, Maha Penyayang)
Alhamdulillaah, Rabbil ‘aalamiin
(Segala puji hanya milik Allaah, Rabb semesta ‘alam)
Arrahmaan, Arrahiim
(Maha Pengasih, Maha Penyayang)
Maaliki, yaumiddiin
(Penguasa, Hari Pembalasan/Hari Tempat Kembali)
Iyyaaka, na’budu, wa iyyaaka, nasta’iin
(Hanya KepadaMulah, kami menyembah, dan hanya kepadaMulah, kami mohon pertolongan)
Ihdina, asshiraathal, mustaqiim
(Tunjuki kami, jalan, golongan orang-orang yang lurus)
Shiraath, alladziina, an’am, ta ‘alayhim
(Jalan, yang, telah Engkau beri ni’mat, kepada mereka)
Ghayril maghduubi ‘alaihim, wa laddhaaaalliiin.
(Bukan/Selain, (jalan) orang-orang yang telah Engkau murkai, dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat)
Melanjutkan tulisan yang ketiga, maka setelah membaca Surah Al-Faatihah, maka hendaknya kita membaca ayat-ayat Al-Qur’an.
Rasulullah bersabda “Apabila engkau berdiri utk shalat bertakbirlah lalu bacalah yg mudah dari al-Qur’an “.
Ruku’
Lalu ruku’, dimana ketika ruku’ ini beliau mengucapkan :
Subhaana, rabbiyal, ‘adzhiimi, Wabihamdihi
(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Agung)
—-> dzikir ini diucapkan beliau sebanyak tiga kali.
(Hadits Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, Ad-Daaruquthni, Al-Bazaar, dan Ath-Thabarani)
Rasulullah sering sekali memperpanjang Ruku’, Diriwayatkan bahwa :
“Rasulullaah SAW, menjadikan ruku’nya, dan bangkitnya dari ruku’, sujudnya, dan duduknya di antara dua sujud hampir sama lamanya.”
(Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Muslim)
I’tidal
Pada saat ketika kita i’tidal atau bangkit dari ruku, dengan mengangkat kedua tangan sejajar bahu ataupun sejajar telinga, seiring Rasululullah SAW menegakkan punggungnya dari ruku’ beliau mengucapkan:
Sami’allaahu, li, man, hamida, hu
“Mudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan) orang yang memujiNya”.
(Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim)
“Apabila imam mengucapkan “sami’allaahu liman hamidah”, maka ucapkanlah “rabbanaa lakal hamdu”, niscaya Allah memperhatikan kamu. Karena Allah yang bertambah-tambahlah berkahNya, dan bertambah-tambahlah keluhuranNya telah berfirman melalui lisan NabiNya SAW (Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Ahmad, dan Abu Daud)
Hal ini diperkuat pula dengan : Disaat Rasulullah sedang Sholat berjamaah, lalu ketika I’tidal beliau mengucapkan “Sami’allaahu, li, man, hamidah” lalu ada diantara makmun mengucapkan “Rabbanaa lakal hamdu”, Lalu pada selesai Sholat, Rasul bertanya “Siapakah gerangan yang mengucap “Rabbanaa lakal hamdu”, ketika aku ber I’tidal? Aku melihat para malaikat berlomba lomba untuk menulis kebaikan akan dirimu dari jawaban itu”.
Maka sudah cukup jelas bahwa mari kita mulai melafalkan :
Rabbanaa, lakal, hamdu
(Ya Tuhan kami, bagiMulah, segala puji)
Kesmpurnaan lafadzh diatas :
mil ussamaawaati, wa mil ul ardhi, wa mil u maa shyi’ta, min shai in, ba’du
(Sepenuh langit, dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki, dari sesuatu, sesudahnya)
(Kalimat diatas didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu ‘Uwanah)
Sujud
Ketika kita sujud, maka dengan tenang hendaknya kita mengucapkan do’a sujud seperti yang telah dicontohkan Rasulullaah SAW.
Dzikir ini beliau ucapkan sebanyak tiga kali, dan kadangkala beliau mengulang-ulanginya lebih daripada itu.
Subhaana, rabbiyal, a’laa, wa, bihamdi, hi
(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Luhur, dan, aku memuji, Nya)
Duduk antara dua Sujud
Ketika kita bangun dari sujud, maka hendaklah kita melafadzkan seperti yang dilakukan Rasulullaah, dan bacalah do’a tersebuh dengan sungguh-sungguh, perlahan-lahan, dan penuh pengharapan kepada Allah SWT. Di dalam duduk ini, Rasulullah SAW mengucapkan :
Robbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa’nii, warzuqnii
wahdinii, wa ‘aafinii, Wa’Fuanni
(Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, sehatkanlah aku, dan berilah rizqi kepadaku)
Dari Hadits yang diriwayatkan Muslim, bahwa Rasulullaah saw, kadangkala duduk tegak di atas kedua tumit dan dada kedua kakinya. Beliau juga memanjangkan posisi ini sehingga hampir mendekati lama sujudnya (Al-Bukhari dan Muslim).
Duduk At-Tasyaahud Awal
Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu ‘Uwanah, Asy-Syafi’i, dan An-Nasa’i.
Dari Ibnu ‘Abbas berkata, Rasulullaah telah mengajarkan At-Tasyahhud kepada kami sebagaimana mengajarkan surat dari Al-Qur’an kepada kami. Beliau mengucapkan :
Attahiyyaatul mubaarakaatusshalawaatutthayyibaatulillaah.
Assalaamu ‘alayka ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wa barakaatuh.
Assalaamu ‘alayna wa ‘alaa ‘ibaadillaahisshaalihiin.
Asyhadu allaa ilaaha illallaah.
Wa asyhadu annaa muhammadarrasuulullaah.
(dalam riwayat lain : Wa asyhadu annaa, muhammadan, ‘abduhu, warasuuluh)
2. Menurut hadist yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari, Muslim, dan Ibnu Abi Syaibah.
Dari Ibn Mas’ud berkata, Rasulullaah saw telah mengajarkan at-tasyaahud kepadaku, dan kedua telapak tanganku (berada) di antara kedua telapak tangan beliau - sebagaimana beliau mengajarkan surat dari Al-Qur’an kepadaku : —-> (Mari diresapi setiap katanya sehingga shalat kita lebih mudah untuk khusyuk)
Attahiyyaatulillaah, wasshalawatu, watthayyibaat.
(Segala ucapan selamat adalah bagi Allaah, dan kebahagiaan, dan kebaikan).
Assalaamu ‘alayka *, ayyuhannabiyyu, warahmatullaah, wa barakaatuh.
(Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadamu , wahai Nabi, dan beserta rahmat Allah, dan berkatNya).
Assalaamu ‘alaynaa, wa ‘alaa, ‘ibaadillaahisshaalihiiin.
(Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kami pula, dan kepada sekalian hamba-hambanya yang shaleh).
Asyhadu, allaa, ilaaha, illallaah.
(Aku bersaksi, bahwa tiada, Tuhan, kecuali Allah).
Wa asyhadu, anna muhammadan, ‘abduhu, wa rasuluhu.
(Dan aku bersaksi, bahwa muhammad, hambaNya, dan RasulNya).
Notes : * Hal ini ketika beliah masih hidup, kemudian tatkala beliau wafat, maka para shahabat mengucapkan :
Assalaamu ‘alannabiy
(Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada Nabi).
Bacaan shalawat Nabi SAW di akhir sholat
Rasulullah SAW. mengucapkan shalawat atas dirinya sendiri di dalam tasyahhud pertama dan lainnya. Yang demikian itu beliau syari’atkan kepada umatnya, yakni beliau memerintahkan kepada mereka untuk mengucapkan shalawat atasnya setelah mengucapkan salam kepadanya dan beliau mengajar mereka macam-macam bacaan salawat kepadanya.
Berikut kita ambil sebuah hadits yang sudah umum/biasa kita lafadzkan, diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, dan Al-Humaidi, dan Ibnu Mandah.
Allaahumma, shalli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa, aali muhammad.
(Ya Allah, berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada, keluarga Muhammad)
Kamaa, shallayta, ‘alaa ibrahiim, wa ‘alaa, aali ibraahiim.
(Sebagaimana, Engkau telah memberikan kebahagiaan, kepada Ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim).
Wa ‘barikh alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad.
(Ya Allah, berikanlah berkah, kepada Muhammad, dan kepada, keluarga Muhammad)
Kamaa, baarakta, ‘ala ibraahiim, wa ‘alaa, aali ibraahiiim.
(Sebagaimana, Engkau telah memberikan berkah, kepada ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim).
Fil Allamina Innaka, hamiidummajiid.
(Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia).
Salam
“Rasulullah SAW. mengucapkan salam ke sebelah kanannya :
Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah, serta berkatNya),
sehingga tampaklah putih pipinya sebelah kanan. Dan ke sebelah kiri beliau mengucapkan : Assalaamu ‘alaikum warahmatullaah
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah), sehingga tampaklah putih pipinya yang sebelah kiri.”
( Hadist Riwayat : Abu Daud, An-Nasa’i, dan Tirmidzi )
Mari di perhatikan, bahwa ternyata ucapan kita ketika menoleh ke kanan (salam yang pertama) lebih lengkap daripada ucapan kita ketika menoleh ke kiri (salam yang kedua )
————————————————————————————————————————-
Subhanallah dan Alhamdulillah, Maha Benar Allah atas segala FirmanNya. Luar biasa sekali ya arti dari bacaan Sholat ini. Makin merunduk kita, makin terlihat kecil kita, makin menangis kita.
Saya berharap agar ini menjadi bagian dari jalan kemudahan untuk kita di dalam menggapai khusyuk dan memahami setiap gerakan yang kita lakukan. Maka jika kita tahu dan mengerti akan nikmatnya shalat itu, mari kita share ke keluarga kita.
Selamat meresapi dan jangan lupa untuk share ke orang orang yang kita cintai.
8K notes
·
View notes
Tes Tumbuh Kembang dan Pemeriksaan DSA
SuryaKanti, 6 September 2016
Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan sms konfirmasi untuk jadwal tes tumbuh kembang dan pemeriksaan dokter spesialis anak setelah saya waiting list sebulan. Berdasarkan info yang saya dapat dari kaka saya yang kebetulan dulu pernah bekerja di sekolah inklusi, suryakanti merupakan salah satu tempat terapi untuk anak berkebutuhan khusus yang sudah lama ada, lalu saya searching tempat tersebut ternyata harus mendaftar dulu lewat telepon dan kemudian saya mendaftarkan anak saya lewat telepon.
Jumat, 6 Sepetember
Pagi-pagi saya mulai mempersiapkan peralatan anak saya mulai dari diapers, baju ganti, mpasi dan lain-lainnya. Saya mendapatkan jadwal tes jam 10.30 tapi saya berangkat dari pagi meskipun daerahnya masih di Bandung tapi lokasinya lumayan jauh dari rumah kami yang tinggal di Bandung Selatan sementara Suryakanti letaknya di Bandung Utara. Saya berangkat bersama ibu, suami dan supir. Semenjak saya melahirkan terlebih lagi setelah bapak meninggal, ibu saya menemani saya dan membantu mengurus irsyad karena saya sedang melanjutkan sekolah lagi. Terkadang saya merasa malu masih terus ditemani mamah tapi disisi lain saya juga kasihan kalau mamah tinggal sendiri di Tasik, setidaknya kalau sakit saya jadi tahu kondisinya. Sebenarnya kebiasaan dikeluarga saya tiap punya cucu mama selalu menemani hingga bebrapa bulan membantu mengurus sampe mencukur pun dia bisa, terlebih lagi melihat kondisi lahiran saya yang menurut beliau membuat kahawatir.
Karena aktivitas pagi yang cukup membuat macet, butuh waktu 2 jam untuk sampai di Suryakanti. Ketika sampai kami sempat bingung masuk ke mana karena tempatnya cukup luas, suami saya pun coba menanyakan ke teman sma nya dulu yang kebetulan kerja disana. Suami saya masuk duluan kemudian tak lama dari itu dia memanggil saya untuk menyusul kesana, lalu saya dan ibu saya pun menyusul. Sampailah ditempat pendaftaran lalu saya di beri formulir yang harus diisi yang berisi beberapa lembar. Lembar pertama berisi data informasi data orang tua dan bayi mulai dari tanggal lahir sampai pekerjaan, formulir selanjutnya berisi pertanyaan tentang permsalah selama kehamilan, keluhan tumbuh kembang anak. Setelah selesai mengisi formulir kemudian kami menunggu dipanggil untuk tes perkembangan.
Tidak lama kemudian saya dipanggil untuk tes perkembangan, saya pun masuk keruangan tersebut bersama suami dengan membawa irsyad. Ibu Hilma pun memperkenalkan diri dan mulai memberikan beberapa pertanyaan kepada saya dan suami perihal perkembangan irsyad dari hamil sampai sekarang. Saya pun menceritakan bahwa irsyad di usianya yang 11 bulan belum bisa duduk sendiri, dipanggil kadang tidak fokus, tangannya sering menggenggam, belum bisa menelan makanan yang tekstur keras. Sewaktu hamil, ketika ayah saya meninggal perut saya sempat kontraksi mungkin karena saya stress dan pada saat 34 minggu masa kehamilan saya mengalami preeklampisa dengan kejang 3x dan akhirnya melahirkan secara caesar. Irsyad pun ketika lahir tidak menangis baru setelah 6 jam menangis dan ketika usianya 3 hari kejang serta sempat juga di sinar karena kuning.
Kemudian Irsyad pun ditidurkan di matras di ajak bermain oleh bu Hilma dengan di stimulasi seperti diberi mainan yang bersuara, apakah matanya mengikuti mainan dan meraihnya. pada waktu itu Irsyad kurang responsif tidak seperti dirumah, mungkin dia tahu lagi di tes hehe atau mungkin karena kelelahan. Bu Hilma pun menjelaskan bahwa irsyad tumbuh kembangnya lambat di usianya yang 11 bulan, kemampuan irsyad sama dengan usia 6 bulan. Hasil tes tadi akan bu Hilma sampaikan kepada Dokter spesialis anak, dan untuk selanjutnya saya melakukan pemeriksaan di DSA.
Beberap menit setelah keluar dari Ibu Hilma saya dipanggil untuk pemeriksaan oleh dr. Anggia. Kami pun Masuk ruangan tersebut kemudian dr. Anggia mulai memperkenalkan diri dan berlanjut dengan memberikan beberapa pertanyaan. Hampir sama dengan pertanyaan yang diberikan oleh Ibu Hilma tapi ini lebaih detail lagi riwayat kehamilan apakah pernah flek, sakit panas dan lain-lain, proses kelahiran mulai dari berat badan sampai tinggi bilirubinnya berapa, tumbuh kembang irsyad seperti apa sekarang, sampai ditanya dulu saya dan suami dulu bisa merangkak atau tidak.
Setelah proses wawancara tersebut kemudian dr. anggia memeriksa irsyad, mecoba menstimulasi dengan memeberikan beberapa mainan seperti yang dilakukan oleh Ibu Hilma hanya dr. Anggia memeriksa detak jantung, tangan dan kaki.Dari hasil tes perkembangan dan pemeriksaan, dr. Anggia mengatakan bahwa Irsyad mengalami Celebral palsy yaitu lumpuh atau cedera otak yang disebabkan karena afiksia yaitu ketika lahir tidak menangis sehingga asupan oksigen ke otaknya kurang, Celebral palsy tidak bisa disembuhkan tetapi bisa bisa dilatih semandiri mungkin, faktor resiko dari celebral palsy atau cp adalah anak menggunakan alat bantu seperti sepatu afo, kursi roda, biaya yang dibutuhkan pun tidak sedikit karena ada beberapa tes yang harus dilakukan, beberapa terapi, serta pembelian alat bantu. dr. Anggia pun menawarkan bantuan kepada kami karena di suryakanti ada bantuan biaya dan kepada setiap pasien beliau pun selalu menawarkannya. Mendengar penjelasan dari beliau saya pun menerima tawaran tersebut. Setelah itu beliau pun memberikan surat pengantar untuk melakukan beberapa tes yakni tes eeg, tes mata di Rs. Cicendo, dan Tes telinga di Rs. Hasan Sadikin.
Selesai dari pemeriksaan dr. Anggia, kami dipanggil untuk bertemu dengan bagian yang memberikan bantuan saya lupa lagi bapak siapa namanya. Kemudian beliau menjelaskan tentang bantuan tersebut, setelah mendengar penjelasan beliau kami memutuskan untuk tidak mengambil tawaran bantuan tersebut. Karena menurut kami besarnya biaya untuk terapi dan beberapa tes irsyad masih bisa kami bayar dan diluar sana ada yang lebih membutuhkan apalagi ketika melihat banyaknya pasien yang terapi disana.
Selanjutnya, karena sebentar lagi jam irsyad tidur siang kami memutuskan untuk melakukan tes eeg di suryakanti, karena tes eeg dilakukan ketika tidur pulas tapi setelah terpasang alat, irsyad malah bangun dan menangis. Tes eeg pun gagal.
Ada beberapa orang yang bilang bahwa biaya tes dan terapi itu mahal. Kalau menurut saya uang bisa dicari apalagi untuk anak insha allah selalu ada jalan. Belajar dari pengalaman pribadi setelah saya berkonsultasi dengan dokter dan beberapa pasien disana lebih cepat tertangani lebih baik apalagi sebelum 3 tahun karena pada masa itu adalah masa golden age sehingga bisa mengejar ketertinggalannya. Apalagi kalau kategori ringan bisa normal kalau masih kecil ditangani.
Disini saya akan sharing biaya yang dikeluarkan ketika tes tumbuh kembang di Klinik Suryakanti Bandung tahun 2016
Pendaftaran Rp. 25.000
Tes Perkembangan Rp.140.000
Tes Pemeriksaan DSA Rp.175.000
Total Rp.340.000
Di bawah ini adalah foto yang diambil ketika pertama kali ke klinik suryakanti
0 notes
Preeklampsia dan Anak Pertamaku
Pada jam 9 pagi di RS. Al-Ihsan Bandung,14 September 2015. Lahir anak pertama saya dengan berat badan 2650 gr dengan tinggi 49cm. Suami dan mertua saya memberikan nama Muhammad Irsyad Nalapraya.
Yang saya ingat ketika itu sore harinya berada diruang ICU, beberapa alat terpasang dibadan seperti oksigen, alat denyut jantung saya coba lepaskan dan beberapa perawat ada yang memarahi saya. Waktu itu saya antara sadar dan tidak yang saya ingat diruangan saya tidak bisa ditemani keluarga dan saya teramat sangat haus namun perawat tidak memberikan air minum dengan alasan saya belum buang gas atau kentut.
Dan kemudian saya tak ingat lagi, saya ingat lagi ketika ada perawat yang baru menjaga saya dia bertanya dan ternyata dia teman suami saya. Tak lama kemudian saya dibolehkan pindah ke ruang perawatan biasa, dari sana saya melihat ibu , suami beserta mertua saya datang menghampiri. Ibu saya menangis ketika melihat saya, suami saya memberikan kabar bahwa bayi saya sudah dilahirkan dan memberikan video yang sedang menangis. Dari sana saya baru sadar bahwa saya telah melahirkan saya coba pegang perut saya ternyata benar perut saya rata.
Ketika diruang rawat inap saya bertanya kepada ibu saya apa yang terjadi, beliau bercerita kalau semalam yg lalu saya pingsan kemudian saya kejang2 hampir 3x dan tak sadarkan diri, tekanan darah saya 160/120 dan akhirnya dokter menyarankan agar segera dilakukan caesar agar bayi dan ibunya bisa selamat.
Bagaimana bisa saya tekanan darah tinggi? setiap bulan saya konsul tekanan darah saya normal malah awal kehamilan rendah, ternyata saya terkena preeklampsia yang mana gejala awalnya kaki bengkak, penglihatan kunang-kunang, sehingga berakhir kejang / eklampsia. Sempat awalnya saya konsul ke dokter dan bertanya kaki saya bengkak tapi kata dokter itu hal yang wajar. Namun beberapa hari kemudian penglihatan mata saya terganggu, saya kira karena minus mata saya bertambah. Malam harinya saya merasa mual dan ibu saya membuatkan teh manis dari sana saya tidak ingat lagi apa yang terjadi.
Saya dirawat di rumah sakit selama 4hari ditemani ibu dan suami saya yang cuti dari kerjanya. Setelah melahirkan perasaan saya sangat sensitif, ketika ibu menyuapi saya tiba-tiba menangis, suami menggendong saya pun hati saya begitu pilu terlebih lagi saya tidak bisa langsung melihat bayi saya dan memberikan asi.
Dihari ke 2 saya baru bisa bertemu dengan bayi saya dan mencoba memberikan asi namun asi saya masih belum keluar. Esoknya saya diberi kabar bahwa bayi saya kejang dan kuning belum bisa di beri asi lagi. Dia dirawat selama 7hari karena harus disinar sementara saya pulang terlebih dahulu. Bersyukur Allah telah menyelamatkan bayi dan memberikan kesempatan saya untuk bisa memperbaiki diri.
Sekilas tentang preeklampsia yang dialami saya, saya akan menjelaskannya dari beberapa informasi yang saya baca. Preeklampsia dan eklampsia bisa menyebabkan kematian bahkan menjadi penyebab kematian tersebesar ke 2 di dunia, lalu apakah sama preeklampsia dan eklampsia? hal tersebut berbeda. Preeklampsia merupakan keracunan kehamilan yg ditandai dengan tekanan darah tinggi dan protein urin + sementara eklampsi adalah kelanjutan dari preeklampsia dan disertai kejang. Preeklampsia yang saya alami ditandai dengan beberapa gejala seperti tekanan darah tinggi, kaki bengkak, penglihatan kunang-kunang, mual hingga kejang yang paling parah namun untuk mengetahui lebih awal sebelum gejala preeklampsia terjadi, ibu hamil menderita preeklampsia tidaknya kita bisa melakukan tes urine untuk melihat kandungan protein ketika kandungan protein urin naik maka hal tersebut merupakan ciri dari preeklampsia. Untuk lebih lengkapnya mungkin bisa membaca jurnal atau konsul ke dokter kandungan. Pesan saya bagi ibu hamil harus banyak bertanya kepada dokter sedetail mungkin, kalaupun kita merasa tidak nyaman bisa memilih second opinion ke dokter lain.
0 notes