Tumgik
byaudins · 4 months
Text
Tertahan
Malam ini kelopak mataku tak kunjung menutup untuk mengakhiri hari dan bertemu dengan hari esok. Sebuah pesan dari orang tua pasien, "Bu, anak saya kejang", membuat hati tak tenang, mau tidur pun tak nyaman. Konsekuensi tenaga kesehatan penempatan di daerah pelosok ialah harus stand by 24 jam, tanpa terkecuali. Malam ini salah satu contohnya.
"Bu, jangan panik. Kejang salah satu reaksi tubuh karena kenaikan suhu yang terlalu cepat dari suhu normal. Ga perlu dikasih apa-apa selama kejang ya, bu", balasku kepada orangtua pasien. Selanjutnya ada saudara pasien yang mengambil obat tambahan ke rumah huniku. Pematauan melalui Whatsapp tetap berlangsung sampai 1 jam setelahnya. Jaga-jaga jika tidak ada perbaikan kita bawa ke IGD RS.
Alhamdulillah, terhitung 1 jam setelah pemberian obat, demam pasien menurun dan adeknya bisa tidur :") bahagianya nakes sesederhana ini :") Menahan kantuk, demi jiwa yang sedang merintih sakit. Sehat-sehat semuanyaaa
0 notes
byaudins · 4 months
Text
Catatan Perjalanan Menemukan (mu)
Selasa, 30 Januari 2024. Menulis rangkaian cerita ini di "rumah" yang sementara aku huni, sederhana namun nyaman. Kalau dipikir-pikir, banyak sekali rangkaian peristiwa yang terjadi diluar dari rencana, atau hampir seluruh cerita? Benar ya, berikan penghapus dan pena rencana kita kepada Allah, biarkan Allah yang memandu kita kepada skenario terbaikNya.
Januari, 2024. Tak terasa sudah hampir 2 tahun tinggal di tanah rantau yang awalnya sangat asing di telinga. Pilihan kota ini pun hasil random searching di google. Pertimbangannya satu, jikalau diharuskan tinggal sekitar 5 tahun sebelum mutasi, ingin memastikan bahwa lingkungan untuk anak nanti ialah yang terbaik: agama baik, teman baik, tak terlalu kota-tak terlalu desa dan jarak tak terlampau jauh dari rumah nenek dan kakeknya.
Banyak orang yang mempertanyakan segala keputusan super mendadak move ke kota ini. Bukan hanya orang lain, aku pun mempertanyakan hal yang sama haha. Ibaratnya drakor, ini alur cerita yang sangat plot tist dimata para penonton, "Sebenarnya semua cerita ini akan bermuara kemana?". Tapi, sudah sampai sejauh ini. Ga ada yang kebetulan di mata Allah, tinggal kita lebih peka dengan segala kodeNya dan kemungkinan-kemungkinan kebaikan yang bisa tercipta disini. Everything happen for a reason.
0 notes
byaudins · 4 months
Text
"Everything we hear is an opinion, not a fact. Everything we see is a perspective, not the truth." Quote yang tepat untuk mewakili hiruk pikuk pemilu kali ini
1 note · View note
byaudins · 10 months
Text
Rumah
Hangat.
Satu kata yang akan aku jawab dengan yakin jika kamu bertanya tentang rumah impianku. Aku tak akan menutuntut kelengkapan perabotan, megahnya hunian, luasnya halaman, dan perintilan lainnya
Aku ingin kita mencipta rumah dengan kehangatan dan kesederhanaan. Tak berlebih, tak kurang. Cukup, dimata Allah. Rumah yang penuh tawa bahagia, tangis saling peduli, kegaduhan atas kelucuan tingkah penghuninya, penuh kehangatan tanpa penghakiman, bebas eksplorasi tanpa pengekangan, apresiasi tanpa caci maki, ketegasan sekaligus kelembutan tanpa amarah yang membara, dan mengupayakan menjadi madrasah terbaik untuk titipan Allah yang lucu dan mulia. 
Rumah, tempat pulang untuk setiap penghuninya. 
Nanti kita usahakan rumah ini sama-sama, ya. Walaupun belum tau bersama siapa? wkwkw
3 notes · View notes
byaudins · 10 months
Text
Enough?
Puluhan purnama sudah kita lewati bersama. Dengan kenyamanan, tawa bahagia, cerita kerandoman, pencarian, tangisan ataupun kebimbangan. Berwarna, walau ada kalanya hitam putih. 
Mengenalmu cukup membuatku terdiam lama, bertanya-tanya pada Penciptaku, “Wahai Pemilik Alam Semesta, nyatakah ada orang sama persis dengan spesifiknya doa Hamba kepada Engkau? Sedetail latar belakang pendidikan dan obrolan-obrolan ringan politik yang selalu ku semogakan.”. Banyak hal diluar nalar terkait kesamaan kriteriaku dan karaktermu, Allah terlampau Baik kepada hamba si pendosa ini. “Jika Engkau meridhoi kami Ya Allah, dekatkan kami dengan cara yang baik, jika kedekatan kami menjauhkan dengan Engkau maka jauhkan kami dengan cara yang baik.”, pintaku lirih. 
Perjalanan ini ternyata tidak semulus yang terbayangkan. Tak jarang bertemu dengan keraguan, ada hari penuh bahagia ada hari penuh tangisan, ada kalanya dingin ada kalanya menghangatkan, ada masanya menenangkan ada masanya merisaukan. Kadang penuh kepastian kadang terasa abu-abu.
Tidak ada yang kusesali dari pertemuan kita. Tidak ada yang kusesali atas waktu untuk menunggumu atau akan melewatkanmu. Tidak ada yang kuselali atas kehadiranmu. Tidak semua perjumpaan akan berujung pada kesepakatan. Tidak semua yang bertemu akan selalu bersama, iya kan?
Sampai pada akhirnya sore ini aku menemukan sebait tulisan mas Gun, 
“Kalau ia membuatmu bingung, berarti ia bukanlah tujuanmu.”
Termenung. Mau sampai kapan kepala ini dipenuhi tanda tanya besar? Bukankah ia yang ingin bersamamu akan memperjuangkanmu? So, enough for us?
0 notes
byaudins · 1 year
Text
Perang Dunia
Hari ini, 27 Desember 2017 pukul 15.30 WIB terpantau beberapa staff Divisi Keuangan Kantor Mayapada saling berbincang menanti jam pulang. Terlihat disalah satu bilik meja, seorang perempuan sedang senyum-senyum bahagia layaknya dapat uang kaget 1 Milyar. Perempuan itu ialah Aya, ia sedang berburu resep enak udang saos padang, kalau bisa terenak sejagat kuliner. Aya ingin memberikan kejutan kecil kepada suaminya, Bagas, tidak ada hari spesial hari ini, ia hanya ingin memberikan yang spesial, hanya itu. “Oke pulang kantor langsung cus ke superindo,” Aya mulai menyusun agenda untuk kejutan kecilnya.
“Beb, nanti langsung pulang yaa. Aku bentar lagi pulang” ia kirim pesan kepada suaminya. “Oke ngabarin ayang clear, lets goo kita belanja,” jiwa Aya kegirangan membayangkan memassak menu kesukaan suaminya.
                                                           ******
Akhir bulan sekaligus akhir tahu ialah mimpi buruk untuk Bagas dan seluruh penghuni lantai 4 Kantor Jiwasehat. Lembur hampir setiap hari, pusing hampir tiap menit, butuh fokus dan ketelitian hampir tiap detik. Salah memasukkan 1 angka saja pusingnya bagai naik bianglala 10x nonstop. Namun sepusing apapun deretan tugas Bagas, ia tetap profesional dan amanah, ia sepakat dengan nasehat mentornya “Lebih baik capek kerja daripada capek cari kerja.”.
Drrrtttt gawai Bagas bergetar tanda ada pesan masuk.
“Beb, nanti langsung pulang yaa. Aku bentar lagi pulang” tertulis pesan dari istrinya.
“Hmm nanti malem bikin indomie kayaknya nikmat nih,” tiba-tiba bayangan Indomie goreng dengan campuran telur menginggapi pikiran Bagas. Tahan, sekarang kerja dulu. Kembali ia disadarkan realita, tak lupa ia balas pesan sang istri
                                                           ******
Aya sampai dirumah tepat pukul 17.15 WIB. Dengan gerakan sigap dan lincah ia langsung mengeksekusi bahan makanan yang ia beli di Superindo. “Isya selesai, aku langsung tata table-nya.
Ting tong ting tong….
Suara bel pintu depan tak terdengar oleh Aya, ia bagai memakai kacamata kuda dan headphone, tuli dan fokus apa yang ada didepan mata.
Bagas pun masuk rumah karena beberapa kali salam tak ada jawaban. Ia pun berganti pakaian di kamar bawah kemudian menuju dapur, mengabulkan apa yang ada dipikirannya sedari sore.
Ketika Bagas sedang memasukkan mie kering kedalam panci mendidih, ia mendengar suara kaki dari lantai 2.
“Sayaaang? Kamu daritadi diatas? Aku pikir kamu baru keluar,” tanya Bagas pada sosok pemilik suara kaki namun belum ia liat rupa dan wujudnya.
“Iyaa sayang, I have little surprise for you.” Aya datang ke sumber suara dengan pakaian anggun berwarna merah maroon.
“Eh sayang kamu lagi ngapain?” tanya Aya penasaran melihat barang yang dipegang oleh Bagas
“Masak mie sayang, kamu mau?” jawab Bagas dengan polos.
“HAH? Kamu masak mie disaat aku udah nyiapin udang saos padang kesukaan kamu dan candle light dinner di balkon atas?” tanya Aya dilengkapi dengan wajah kesal
Ya Tuhan, tolong hamba. Perang dunia dimulai…..
Pasrah Bagas untuk nasib dan kehidupannya.
5 notes · View notes
byaudins · 2 years
Photo
Tumblr media
“Rumah bukan tentang bangunan fisiknya, melainkan orang-orang didalamnya. Rumah ialah tempat pulang, untuk hati yang merindu kehangatan, rasa aman, dan rasa tenang”
0 notes
byaudins · 2 years
Text
Start With Fear
Tumblr media
Jauh dari gemerlap lampu VK (Ruang bersalin), ada ketakutan yang bersembunyi dengan nyaman didalam jiwa seseorang. Tiap hari makin tumbuh lebat, layaknya hasil perawatan dengan telaten. Telaten merawat ketakutan wkwk Ketakutan yang tak banyak orang tahu. Ketakutan yang mungkin banyak orang tak mempercainya.
“Bagaimana bisa kamu takut dengan apa yang ada dihadapanmu setiap hari?”, mungkin itu pertanyaan yang akan terlontarkan dari banyak orang ketika tahu ketakutan yang kurasakan.
Kalau dipikir-pikir, banyak orang pernah merasakan yang namanya takut, entah takut dengan suatu aktivitas, hewan, orang, tempat ataupun hal-hal lain. Iya, takut itu normal, kamu ga sendirian. Orang bilang cara terbaik melawan ketakutan ialah dengan menghadapinya, apakah valid? Mari kita mulai dengan sebuah kisah ketakutan ibu bidan. Apakah berhasil menghadapi atau malah kalah di medan perang?
Iya, aku takut dengan proses persalinan. Bukan karena membayangkan diri sebagai pasien, melainkan takut dengan keselamatan ibu dan bayi. Satu nyawa yang sudah dinanti selama 9 bulan dan dirawat dengan penuh kasih sayang dan satu nyawa yang didampingi suami dengan penuh kehangatan dan penuh harap.  Kata orang, ketika bersalin kaki seorang ibu satu di dunia  dan satu di surga. Bagaimana bisa aku baik-baik saya ketika membayangkan perumpamaan itu? Walaupun kita tahu ketika seorang ibu gugur dalam perjuangan persalinan, dianggap syahid. 
“Apakah aku mampu?”, itu pertanyaan yang sering membayangi pikiranku. Kalut seperti benang kusut. Membayangi pikiran setiap kali aku berangkat jaga.
Namun, aku tak menyangka akan ada perjalanan jauh dan panjang yang ku lewati dan mengubah cara pandangku melihat proses persalinan dan ketakutan itu sendiri. Suatu keadaan yang membuatku mau tidak mau harus tegar dan kuat menghadapi ketakutan itu setiap hari, stanby 24 jam menunggu ketakutanku! Bayangkan ketakutan yang harusnya aku minimalisir untuk saling berinteraksi, malah aku stay 24 jam memastikan kalo aku tidak akan melewatkan sedetikpun ketakutan itu. Semesta memang penuh kejutan!
“Semoga kedua tangan ini perpanjangan dari pertolongan Allah, kepada Ibu dan bayi. Semoga Allah senantiasa memampukan” Lisan si penakut ini mengulang doa berkali-kali.
Perjalanan panjang membawaku sampai pada titik ini. Dengan pertolongan Allah, akhirnya aku berani dan mampu membantu bermacam kasus persalinan, dari yang cepat sampai yang penuh perjuangan untuk sampai ditahap “selamat”.
Setelah dijalani, nyatanya apa yang ditakutkan tidak semenyeramkan itu :”
Jadi inget kata mas Gun yang sering diulang pada tiap sesi kelas @careerclass: “Ketakutan itu yang ciptain dirimu sendiri.  Yang bikin ribet dan melahirkan hambatan-hambatan ya pikiranmu sendiri. Ngapain takut kalo dijalani aja belum?”
Dan sangaat valid. Setelah menjalani 1 tahun 3 bulan di Aru aku tidak lagi menemukan ketakutan-ketakutan itu! WKWKKWK sewaktu dijalani Alhamdulillah Allah mudahkan. Ternyata overthingking dan tenggelam dalam ketakutan semelelahkan itu. Dan bikin kita ga kemana-mana ketika kita gamau menghadapi ketakutan itu.
Last but not least, “Do what scares you until it doesnt.”
Its okeey to start our journey with fear, peluk jauh teruntuk kamu yang sedang merasa takut. Semoga berhasil jadi pemenang buat menghadapi rasa takut ya! :)
1 note · View note
byaudins · 2 years
Text
Jika bercerita adalah cara terbaik untuk menyembuhkan luka, pastikan Allah yang pertama kali mendengarnya.
Sedalam apapun luka ia pasti akan sembuh, seperih apapun sakit ia pasti akan terobati. Hanya saja, ada obat yang hanya bisa menyembuhkan sementara, dan sebaik-baik obat untuk menyembuhkan sakit hati dan pikiran itu adalah mengembalikannya pada Allah. Ia pemilik luka dan obatnya.
Menyembuhkan luka.
@jndmmsyhd
1K notes · View notes
byaudins · 2 years
Text
Menjaga Rasa
Ada yang dulu sangat menginginkan pertemuan, namun saat ia sudah mendapatkan, rasa itu perlahan pudar atau mungkin sudah hilang. Sebab apa yang dulu ia harapkan dan angankan sudah berada di tangannya.
Ada juga yang dulu berjuang mati-matian untuk bisa membeli barang yang ia mau, namun hari ini barang itu terlihat usang dan tidak terawat hanya karena sudah bosan dan enggan mengurusnya.
Kamu tahu? Yang mahal dan istimewa itu bukan hanya soal perjalanan dan berjuang, tapi soal mempertahankan dan mengawetkan rasa. Cobalah untuk mengingat bagaimana dulu hati dan ragamu berjuang keras, doa lirih yang tidak pernah putus dan semua yang harus kamu bayar untuk mendapatkan sesuatu itu. Apapun itu, entah pasangan atau barang.
Karena menjaga itu bukan hanya soal fisik dan tampilan luar saja, tapi menjaga itu juga urusan hati dan rasa yang tetap kamu tinggikan, kamu muliakan dan jaga agar tidak hilang.
Jika nanti kamu menikah, jangan lupakan soal bagaimana susah payahnya kamu mengetuk pintu langit saat malam hari, dan mengupayakan kehalalan untuk dunia saat pagi dan siang hari.
Rasa itu mahal dan syukur itu istimewa, tidak akan pernah kamu temukan keduanya pada hati yang kotor dan niat yang rusak.
Selamat menjaga rasa, semuanya :')
@jndmmsyhd
709 notes · View notes
byaudins · 3 years
Text
Fenomena Perang Cantik
Tumblr media
Fenomena perang cantik. Ketika banyak perempuan berlomba untuk dapat tampil secantik mungkin, menggunakan cara semodern mungkin, pergi ke tempat A, pindah tempat B, akhirnya memutuskan mempercantik ditempat C. Dan, rupiah pun (mungkin) tak jadi masalah.
Menjadi yang tak ikut dalam arus fenomena ini, kadang risau juga hehe. Membandingkan wajah kusut ini dengan mereka yang aduhai mulus sekali. Tapi.....
Tiba tiba pertolongan Allah datang ketika kegelisahan ini memuncak. Tepat disaat menikmati buku Hujan Mataharinya Mas Kurniawan Gunadi, tertulis sebuah judul "Perang Cantik". Serasa disadarkan, "Cantik itu akan mati, ia akan keriput, ia akan layu. Berperanglah dalam hal ilmu, dalam hal lain yg jauh lebih esensial untuk dipertahankan hingga mati." 
So, pede aja. Percayalah, semua perempuan itu terlahir cantik 👰
1 note · View note
byaudins · 3 years
Quote
Ketika kita memperbaiki hubungan dengan Allah, maka Ia akan memperbaiki hubungan kita denganNya dan makhlukNya.
0 notes
byaudins · 3 years
Text
Membersamai, sampai tua ya!
Tumblr media
Menjadi saksi nyata tumbuhnya bidadari bidadari ini. Dan waktu hadir memperkokoh kesaksian, masing masing individu menjelma menjadi tak terbatas. Tak terbatas pada jarak dan waktu.
Tapi ada yang terbatas, ialah lahirnya plasenta. Jikalau dalam 30 menit ia tak menampakkan diri, maka siaga. Retensio plasenta namanya. Oksitosin kedua terpaksa disuntikkan , masase uterus terus rek, dan bisa bisa manual palsenta pun dilakukan. Sakit lho. Tapi tenang, mereka selalu siap siaga dari SD (sekolah dasar) hingga kini, yang setia menemani, yang setia mendengarkan dan yang setia memahami. Maka lahirlah ia, plasenta. 
Mereka bagai saudara yang sudah mendarah daging, seperti benang catgut yang lama lama menyatu jua. Kita dekat. Namun tak sedekat aku dengan kematian. Tapi, jangan terlalu dekat, lagi lagi bahaya. Bisa menangis si bayi manis jika kita memotong tali pusat terlalu dekat. Beri jarak, seperti diriku dan mereka, biar rindu. Ya 2-3 cm sudah cukup. 
Kemudian aku mengenal mereka dari mereka masih bau amis haha. Semoga amisnya mereka dan amisnya air ketuban beda ya. Air ketuban kalo sudah amis sebelum waktunya, waduh bisa bikin geger. KPD namanya, alias ketuban pecah dini. Ya mbok normal aja bau amisnya, pas si dedek mau keluar itu lho. Kalo tidak, rumah sakit tujuannya. Tapi kita tidak amis sebelum waktunya, berbahagialah haha 
Mereka itu kurus kurus, aduhai jauh dari kata berisi banyak. Jadi sering kedinginan ya? Sepertinya. Makanya dekap dan peluk ibu pada 1 jam pertama kau lihat dunia. Biar hidupmu penuh kehangatan. Sudah hangat kenyang pula. Eh kok bisa kenyang? Lha wong ada susu gratisan, ya kita minum bersama. Sampai puas. Eh sudah ya. Si dedek gemesh nangis, minta perhatian. Belum dikasih vitamin K dan salep mata katanya. 
Kisah persahabatanku dengan mereka, tak jauh dari keseharian profesiku. Mereka begitu dekat, lekat :)
1 note · View note
byaudins · 3 years
Text
Rindu rumah Kedua
Kangen bapak ibu-nya @semarakinspirasi, bu wal dan pak wal. Beliau melebihi ekspektasi kami kala bertemu pertama kali sebagai bayan desa (kepala dusun). Kala itu kami berpikir hanya untuk "kulo nuwun" ke beliau, sekalian ijin mau mengadakan kegiatan di dusun dan minta bimbingannya. Eh faktanyaaaaa.....⁣ ⁣ Bu wal dan pak wal melebihi dari pembina kami, beliau orang tua kami, tempat kami pulang dan mendapatkan sebuah pelukan :")
Tumblr media
Semarak inspirasi kalo ada apa-apa datengnya ke rumah beliau. Jam berapa aja beliau siap siaga mendengarkan keluh kesah kami. Bukan hanya mendengarkan tapi memberikan solusi dan banyak memberi wejangan kehidupan. Rasanya gelas selalu terisi penuh kala kami berkunjung ke wonosari. Ada ajaa wejangan yg beliau kasih untuk kami. ⁣ Beliau ini salah satu pasangan super inspiratif. Pak wal tak pernah absen memberi kami pesan untuk lebih memberdayakan masyarakat, "Ngapain kalian kuliah tinggi-tinggi kalau bukan untuk menyejahterakan masyarakat? Masyarakat itu nunggu karya kalian, jangan lupa pulang dan bangun desa. Kok do betah banget di Solo."⁣ ⁣ 
Ibuk baiknya pun masyaAllha, salah satu wejangan beliau: "Gaperlu nunggu jadi miliader buat berbagi kebermanfaatan. Berbagi tu ga selalu tentang materi. Ibuk seneng bisa kasih tempat tidur dan ruangan buat SI, ibuk seneng dirumah banyak anak, ibuk seneng kalo didapur rame, ibuk seneng kalo ada temen masak, ibuk seneng kalo dian & nia (putri beliau) terinspirasi dari kalian semua, ibu seneng. Yang ibu bagi apa yg bisa ibu bagi. Rezeki gabakal ketuker. Wes bismillah, pokoke Allah yang bales."⁣ ⁣ 
Banyak sekali sharing bapak sama ibuk yang intinyaaaa ayoto berbagi, berbagi ga perlu nunggu kaya. Ga ada ceritanya kita jadi miskin karena bersedekah dan berbagi di jalan Allah. Semoga langkah kita senantiasa dimudahkan dan dikuatkan Allah yaa. @semarakinspirasi sayang ibuk bapaaakkk ❤️
0 notes
byaudins · 5 years
Text
Fenomena “Terserah”
A : “Mau makan apa?”
B : “Terserah”
A : “Besok jadinya kita jalan-jalan kemana?”
B : “Hmm aku ngikut, terserah kamu”
A : “Yaudah ini kita mau kemana dulu?”
B : “Terserah deh.”
Sering jadi korban atau tersangka dari penggunaan kata “terserah”? Tahu kan kalo kata “terserah” masuk ke dalam kategori jawaban paling mudah (dan menggampangkan :))
Gemes juga kalau lawan bicara kita banyak berucap kata “terserah”, begitu pula sebaliknya. Sebenarnya ketika kita banyak berucap kata “terserah”, it means nasib kita ditentukan oleh mereka yang berani menyuarakan pendapat dan isi hati. Yakin kamu rela dan diam saja?
Kalau kita gatau harus jawab apa, coba diskusi dulu dan tidak langsung mengucapkan kata “terserah”. Kalau ada ide akan suatu hal, sampaikan, entah nantinya ide kita direalisasikan atau tidak, intinya kita sudah berani untuk menyampaikan dan tidak hanya sebagai follower.
We have chance to choose, dear. We have chance to decide our life. Berani menyuarakan isi hati bisa dimulai dengan menjawab pertanyaan sesederhana “Mau makan dimana?” dengan jawaban lain selain kata “terserah”. 
Jadi, Yuk #SuarakanKataHatimu :)
1 note · View note
byaudins · 5 years
Quote
Ketika kita mencintai apa yang kita miliki, sesungguhnya kita memiliki semua yang kita butuhkan. Selamat mencintai dengan sebaik baik cinta.
Dins
0 notes
byaudins · 5 years
Quote
Bukankah hakikat dari segala hal yang kita lakukan ialah dalam rangka ibadah kepadaNya?
0 notes